Kabupaten Indramayu
Kabupaten Indramayu (Hanacaraka: ꦆꦤ꧀ꦢꦿꦩꦪꦸ; aksara Sunda: ᮄᮔ᮪ᮓᮢᮙᮚᮥ) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Indramayu. Nama Indramayu berasal dari nama istri Raden Arya Wiralodra yang bernama Nyi Endang Darma Ayu, yaitu salah satu pendiri Indramayu pada tahun 1527 M. Sebutan Darma Ayu lama kelamaan menjadi Dermayu dan In Darmayu, kemudian menjadi Indramayu.
Kabupaten Indramayu
Darma Ayu | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦆꦤ꧀ꦢꦿꦩꦪꦸ |
• Aksara Sunda | ᮄᮔ᮪ᮓᮢᮙᮚᮥ |
• Bentuk nonformal Indramayuan | Dermayu |
Julukan: Kota Mangga | |
Motto: Mulih harja (Jawa) Kelak menjadi makmur | |
Koordinat: 6°19′37″S 108°19′20″E / 6.3269°S 108.3222°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Tanggal berdiri | 7 Oktober 1527 |
Ibu kota | Indramayu |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Hj. Nina Agustina, S.H., M.H., C.R.A. |
• Wakil Bupati | "Lowong" |
Luas | |
• Total | 2.090,00 km2 (806,95 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.871.149 |
• Kepadatan | 917,23/km2 (2,375,6/sq mi) |
Demonim | Dermayon |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia Jawa Indramayu Sunda (Indramayu dan Priangan) |
• IPM | 67,29 (2020) 66,97 (2019) ( Sedang )[2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0234 |
Pelat kendaraan | E xxxx P**/Q*/R*/S*/T* |
Kode Kemendagri | 32.12 |
DAU | Rp 1.436.727.549.000,00- (2020)[3] |
Semboyan daerah | Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur, Hebat dan Kuat) |
Situs web | www |
Latar belakang
Kesultanan Dermayu dikenal juga dengan sebutan Dermayu adalah nama lama dari Indramayu. Dermayu didirikan oleh Raden Ali Wirasamudra (aria wiralodra) pada tahun 1478 dan secara sah berbentuk Kerajaan Islam Dermayu pada 27 Oktober 1527 atas dasar pengakuan dari Raja Arya Damar Penguasa Kerajaan Palembang dan catatan lama dari Keluarga Pendiri Indramayu di Kepemerintahan Indramayu.
Nama Dermayu diambil dari dua Kata, seperti Darma merujuk pada agama Khonghucu yang dianut oleh penduduk lama Indramayu abad ke 14 hingga 15 masehi sebelum Kerajaan Islam Dermayu didirikan.
Nama Dermayu digunakan sebagai nama Kerajaan, dikarenakan penduduk Indramayu dimasa lalu adalah penduduk Tionghoa dan termasuk desa tertua yang dihuni oleh masyarakat Indramayu setelah Gumi Hwang dan Junti.
Sedangkan nama Indramayu adalah bentuk Karesidenan yang berdiri pada tahun 1890 oleh Raden Purbadinegara I. Ini terjadi pasca Kerajaan Dermayu runtuh ditahun 1776 dan dibangkitkan kembali oleh Raden Purbadinegara I tahun 1890 dan setelahnya Raden Purbadinegara II (Resident Tionghoa Indramayu) untuk pertamakalinya menjabat.
Sejarah
Menurut sebuah hipotesis, asal-usul penduduk asli Indramayu berasal dari lembah pegunungan Ceremai yang membentang hingga ke wilayah Tasikmalaya. Jika hipotesis atau dugaan ini terbukti benar maka dapat dipastikan bahwa pribumi asli Indramayu adalah orang Sunda yang berbudaya serta berbahasa Sunda dan telah menempati wilayah tersebut selama berabad-abad.[4]
Dalam Naskah Wangsakerta disebutkan bahwa di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Kabupaten Indramayu pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Manukrawa pada abad ke-5 yang lokasinya berada di sekitar hilir sungai Cimanuk, selanjutnya pada abad ke-9 wilayah Indramayu menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Sumedang Larang. Sejak abad ke-12 Sumedang Larang menjadi vasal Kerajaan Sunda, sehingga otomatis Indramayu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda. Pada awal berdirinya, wilayah Kerajaan Sumedang Larang sendiri mencakup Sumedang (wilayah inti), Karawang, Ciasem, Pamanukan, Indramayu, Sukapura, Bandung, dan Parakanmuncang, meskipun pada akhirnya sebagian dari wilayah-wilayah ini melepaskan diri dari pengaruh Sumedang Larang.[5] Dengan dikuasainya wilayah Indramayu sebelah utara seperti Kandanghaur, Lelea, dan Haurgeulis oleh kerajaan Sumedang Larang, membuat kultur di wilayah tersebut masih bertahan pada kultur Sunda yang melekat hingga sekarang termasuk dalam hal bahasa yang dituturkan.[6][7]
Indramayu didirikan pada 1527 M oleh Raden Arya Wiralodra. Nama Indramayu sendiri diambil dari nama istrinya, Nyai Endang Darma Ayu. Berdirinya pedukuhan Darma Ayu memanglah tidak terang tanggal dan tahunnya, tetapi menurut Tim Periset Sejarah Indramayu, berdirinya Indramayu terjadi pada Jumat Kliwon, 1 Sura 1449 M atau 1 Muharam 934 H yang bersamaan dengan tanggal 7 Oktober 1527.
Narasi pedukuhan Darma Ayu adalah catatan sejarah daerah Indramayu, tetapi juga ada banyak catatan yang lain yang terkait dengan proses perkembangan daerah Indramayu, diantaranya – sesudah bangsa Portugis di tahun 1511 menguasai Malaka di antara 1513–1515 pemerintahan Portugis mengirim Tom Pires ke Jawa. Dalam catatan harian Tom Pires ada data-data jika ia menyaksikan bukti-bukti atau sumber di atas diprediksi di akhir era XVI M daerah Indramayu saat ini atau beberapa dari tempat ini telah ditempati manusia.
Geografi
Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada pada 107"51'-108"36' Bujur Timur dan 6"15'–6"40' Lintang Selatan. Wilayahnya terletak di bagian utara provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Kabupaten Indramayu berjarak sekitar 52 Km barat laut Kota Cirebon, 144 Km dari Kota Bandung melalui Sumedang serta 205 Km dari Jakarta ke arah timur. Seluruh wilayahnya merupakan dataran rendah hingga pesisir. Ada sebagian daerah yang memiliki perbukitan terutama di perbatasan Kabupaten Sumedang yaitu Dusun Ciwado Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Indramayu. Dan sebagian wilayah Sanca, Kecamatan Gantar
Batas Wilayah
Batas-batas wilayah Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut:[8]
Utara | Laut Jawa |
Timur | Laut Jawa |
Selatan | Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang |
Barat | Kabupaten Subang |
Iklim
Wilayah kabupaten Indramayu beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua pola musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan biasanya berlangsung sejak bulan Desember hingga bulan Maret. Musim kemarau berlangsung pada bulan Mei hingga bulan Oktober. Rata-rata curah hujan di wilayah kabupaten Indramayu adalah 1300–1800 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 90–140 hari hujan per tahun. Oleh karena wilayahnya yang berada di pesisir pantai, suhu rata-rata tahunan wilayah ini cukup tinggi yaitu berkisar antara 23°–32 °C. Tingkat kelembapan di sebagian besar wilayah kabupaten Indramayu berkisar antara 70–85% per tahunnya.[9]
Data iklim Indramayu, Jawa Barat, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.7 (87.3) |
31.2 (88.2) |
31.8 (89.2) |
32.5 (90.5) |
32.6 (90.7) |
32.1 (89.8) |
32.1 (89.8) |
32.5 (90.5) |
32.9 (91.2) |
33.1 (91.6) |
33 (91) |
31.8 (89.2) |
32.19 (89.92) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.6 (79.9) |
26.7 (80.1) |
26.8 (80.2) |
27.3 (81.1) |
27.6 (81.7) |
27.3 (81.1) |
27.5 (81.5) |
27.6 (81.7) |
28.1 (82.6) |
28.2 (82.8) |
27.8 (82) |
27.1 (80.8) |
27.38 (81.29) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22.8 (73) |
22.8 (73) |
23 (73) |
23.2 (73.8) |
23.1 (73.6) |
22.3 (72.1) |
21.8 (71.2) |
22.7 (72.9) |
23.3 (73.9) |
23.7 (74.7) |
24 (75) |
23.8 (74.8) |
23.04 (73.42) |
Presipitasi mm (inci) | 296 (11.65) |
256 (10.08) |
182 (7.17) |
165 (6.5) |
94 (3.7) |
59 (2.32) |
32 (1.26) |
11 (0.43) |
24 (0.94) |
70 (2.76) |
163 (6.42) |
215 (8.46) |
1.567 (61,69) |
Rata-rata hari hujan | 13 | 13 | 10 | 9 | 6 | 4 | 2 | 1 | 1 | 4 | 9 | 11 | 83 |
% kelembapan | 85 | 84 | 83 | 80 | 78 | 75 | 71 | 67 | 68 | 70 | 76 | 81 | 76.5 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 169 | 172 | 207 | 252 | 268 | 259 | 294 | 300 | 298 | 270 | 225 | 194 | 2.908 |
Sumber #1: Climate-Data.org[10] | |||||||||||||
Sumber #2: BMKG[11] & Weatherbase[12] |
Pemerintahan
Daftar Bupati
No | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Wakil Bupati | ket | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Raden Singalodra (Wiralodra I) | 1 | [ket. 1] | |||||
2 | Raden Wirapati (Wiralodra II) | 2 | ||||||
3 | Raden Sawedi (Wiralodra III) | 3 | ||||||
4 | Raden Banggala (Wiralodra IV) | 4 | ||||||
5 | Raden Banggali (Wiralodra V) | 5 | ||||||
6 | Raden Samaun (Wiralodra VI) | 6 | ||||||
7 | Raden Krestal | 7 | ||||||
8 | Raden Warngali | 8 | ||||||
9 | Raden Wiradibrata I | 9 | ||||||
10 | Raden T. Suranenggala | 10 | ||||||
11 | Raden Djalari (Purbadi Negara I) | 1890 | 1900 | 11 | ||||
12 | Raden Rolat (Purbadi Negara II) | 1900 | 1917 | 12 | ||||
13 | Raden Sosrowardjoyo | 1917 | 1932 | 13 | ||||
14 | Raden AA Moch. Soediono | 1933 | 1944 | 14 | ||||
15 | Dr. Raden Murdjani | 1944 | 1946 | 15 | ||||
16 | Raden Mas Wiraatmaja | 1946 | 1947 | 16 | ||||
17 | M. I. Syafiuddin | 1947 | 1948 | 17 | ||||
18 | Raden Wachyu | 1949 | 1950 | 18 | ||||
19 | Tikol Al Moch. Ichlas | 1950 | 1951 | 19 | ||||
20 | Tb. Moch. Cholil | 1951 | 1951 | 20 | ||||
21 | Raden Djoko Said Prawirawidjojo | 1952 | 1956 | 21 | ||||
22 | Raden Hasan Surya Satjakusumah | 1956 | 1958 | 22 | ||||
23 | Raden Firman Ranuwidjoyo | 1958 | 1958 | (Pj.) | ||||
24 | Entol Djunaedi Satiawiharja | 1958 | 1960 | 23 | ||||
25 | H. A. Dasuki | 1960 | 1965 | 24 | ||||
26 | M. Dirlam Sastromihardjo | 1965 | 1973 | 25 | ||||
27 | Raden Hadian Suria Adiningrat | 1974 | 1975 | 26 | ||||
28 | H. A. Djahari, S.H. | 1975 | 1985 | 27 | ||||
29 | H. Adang Suryana | 1985 | 1990 | 28 | ||||
30 | H. Ope Mustofa | 1990 | 1995 | 29 | ||||
1995 | 2000 | 30 | ||||||
31 | Irianto M. S. Syafiuddin | 2000 | 2005 | 31 | Dedi Wahidi | |||
2005 | 2010 | 32 | Heri Sudjati | |||||
33 | Anna Sophana | 12 Desember 2010 | 12 Desember 2015 | 33 | Supendi | [13] | ||
17 Februari 2016 | 14 Desember 2018 | 34 | [ket. 2] [14][15] | |||||
34 | Supendi | 7 Februari 2019 | 15 Oktober 2019 | Taufik Hidayat[16] | [ket. 3] [17][18] | |||
35 | Taufik Hidayat | 10 Februari 2021 | 17 Februari 2021 | [ket. 4] | ||||
36 | Nina Agustina | 26 Februari 2021 | Petahana | 35 | Lucky Hakim | [20][ket. 5] |
Pelaksana Tugas Bupati
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri atau Pemerintah Provinsi menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Bupati Indramayu.
Potret | Nama | Partai | Awal | Akhir | Periode | Bupati definitif | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Toto Muhammad Toha (Penjabat) |
Non-partisan | 12 Desember 2015 | 17 Februari 2016 | — | Transisi | [22] | ||
Supendi (Pelaksana tugas) |
Golkar | 14 Desember 2018 | 7 Februari 2019 | 34 | Anna Sophana | [17] | ||
Taufik Hidayat | Golkar | 15 Oktober 2019 | 26 September 2020 | Supendi | (Plt.)[ket. 6] | |||
Bambang Tirtoyuliono | Non-partisan | 26 September 2020 | 5 Desember 2020 | (Pj.)[24] | ||||
Taufik Hidayat | Golkar | 5 Desember 2020 | 10 Februari 2021 | [ket. 7] | ||||
Dedi Taufik Kurohman | Non-partisan | 24 September 2024 | 23 November 2024 | 35 | Nina Agustina | [ket. 8] |
- Keterangan
- ^ Tidak diketahui tahun menjabatnya hingga Bupati ke-10
- ^ Mengundurkan diri saat menjabat
- ^ Terjaring OTT KPK dan diberhentikan.
- ^ Pada 10 Februari 2021 Taufik dilantik sebagai Bupati Definitif yang hanya berlangsung selama kurang dari 1 bulan.[19]
- ^ Lucky Hakim, Wakil Bupati yang mendampingi Nina Agustina mengundurkan diri dari jabatannya sejak Februari 2023[21]
- ^ Pada 26 September-5 Desember 2020, Bambang Tirtoyuliono menjabat sebagai Pejabat Sementara (Pjs.) karena Taufik Hidayat mengambil cuti dalam rangka Pilbup Indramayu 2020.[23]
- ^ Melanjutkan jabatan sebagai Plt. Bupati setelah sebelumnya cuti untuk Pilkada
- ^ Menjabat sebagai Pejabat Sementara (Pjs.) karena Nina Agustina mengambil cuti dalam rangka Pilbup Indramayu 2024[25].
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Indramayu dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[26] | 2019–2024[27] | 2024–2029 | ||
PKB | 7 | 7 | 10 | |
Gerindra | 5 | 6 | 6 | |
PDI-P | 7 | 7 | 12 | |
Golkar | 19 | 22 | 14 | |
NasDem | 3 | 1 | 2 | |
PKS | 4 | 2 | 3 | |
Hanura | 2 | 1 | 0 | |
Demokrat | 3 | 3 | 2 | |
Perindo | (baru) 1 | 1 | ||
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 8 | 9 | 8 |
Kecamatan
Kabupaten Indramayu terdiri dari 31 kecamatan, 8 kelurahan, dan 309 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.845.205 jiwa dengan luas wilayah 2.040,11 km² dan sebaran penduduk 904 jiwa/km².[28][29]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Indramayu, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Kelurahan | Desa | Kodepos[30] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
32.12.23 | Anjatan | 13 | 45256 | Desa | ||
32.12.19 | Arahan | 8 | 45259 | Desa | ||
32.12.14 | Balongan | 10 | 45241-45248 | Desa | ||
32.12.06 | Bangodua | 8 | 45272 | Desa | ||
32.12.22 | Bongas | 8 | 45255 | Desa | ||
32.12.17 | Cantigi | 7 | 45251 | Desa | ||
32.12.04 | Cikedung | 7 | 45262 | Desa | ||
32.12.03 | Gabuswetan | 10 | 45263 | Desa | ||
32.12.25 | Gantar | 7 | 45266 | Desa | ||
32.12.01 | Haurgeulis | 10 | 45264 | Desa | ||
32.12.15 | Indramayu | 8 | 10 | 45211-45219 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
32.12.13 | Jatibarang | 15 | 45273 | Desa | ||
32.12.11 | Juntinyuat | 12 | 45282 | Desa | ||
32.12.21 | Kandanghaur | 13 | 45254 | Desa | ||
32.12.10 | Karangampel | 11 | 45283 | Desa | ||
32.12.28 | Kedokan Bunder | 7 | 45286 | Desa | ||
32.12.08 | Kertasemaya | 13 | 45274 | Desa | ||
32.12.09 | Krangkeng | 11 | 45284 | Desa | ||
32.12.02 | Kroya | 9 | 45265 | Desa | ||
32.12.05 | Lelea | 11 | 45261 | Desa | ||
32.12.18 | Lohbener | 12 | 45252 | Desa | ||
32.12.20 | Losarang | 12 | 45253 | Desa | ||
32.12.29 | Pasekan | 6 | 45231-45236 | Desa | ||
32.12.31 | Patrol | 8 | 45258 | Desa | ||
32.12.16 | Sindang | 10 | 45221-45227 | Desa | ||
32.12.12 | Sliyeg | 14 | 45281 | Desa | ||
32.12.27 | Sukagumiwang | 7 | 45275 | Desa | ||
32.12.24 | Sukra | 8 | 45257 | Desa | ||
32.12.26 | Terisi | 9 | 45267 | Desa | ||
32.12.30 | Tukdana | 13 | 45276 | Desa | ||
32.12.07 | Widasari | 10 | 45271 | Desa | ||
TOTAL | 8 | 309 |
Ekonomi
Pusat perekonomian kabupaten ini berada di wilayah Kecamatan Jatibarang dan Kecamatan Haurgeulis karena kedua kecamatan ini memiliki akses transportasi yang mudah seperti Jalur Pantura dan Stasiun Kereta Api. Beberapa kecamatan penting di wilayah Kabupaten Indramayu diantaranya adalah Kecamatan Patrol, Kecamatan Karangampel, Kecamatan Terisi, Kecamatan Kertasemaya, dan Kecamatan Krangkeng.
Transportasi
Kabupaten Indramayu dilalui jalur utama lintas utara Jawa. Jalur utara Jawa di Kabupaten Indramayu membentang dari ruas Patrol-Lohbener-Jatibarang-Kertasemaya. Juga jalur alternatif sebelah utara Indramayu-Karangampel-Krangkeng yang menuju ke arah Cirebon. Sebagai jalur alternatif bisa melalui jalur Lohbener lalu ke kota Indramayu kemudian ke Karangampel. Kabupaten Indramayu juga dilalui oleh dua jalur kereta api utama, yaitu lintas utara dan tengah Pulau Jawa menghubungkan Jakarta dengan Surabaya. Stasiun kereta api terbesar berada di Jatibarang yang merupakan salah satu stasiun besar yang ada di Indramayu dan stasiun lainnya yang tidak kalah penting di Kabupaten Indramayu, yaitu Haurgeulis dan Terisi. Transportasi udara di Kabupaten Indramayu hanya dilayani di Bandar Udara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka yang melayani penerbangan domestik maupun internasional.
Demografi
Suku bangsa
Kabupaten Indramayu menjadi salah satu wilayah di provinsi Jawa Barat, yang sebagian besar penduduknya adalah orang Jawa. Dua suku lain dengan jumlah signifikan yakni suku Cirebon dan Sunda. Sebagian kecil lainnya adalah orang Betawi, Tionghoa, Batak, Minangkabau, dan suku lainnya. Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000, berikut adalah besaran penduduk kabupaten Indramayu berdasarkan suku bangsa:[31]
No | Suku | Jumlah (2000) |
% |
---|---|---|---|
1 | Jawa | 1.388.349 | 87,34% |
2 | Cirebon | 117.569 | 7,40% |
3 | Sunda | 59.447 | 3,74% |
4 | Betawi | 3.683 | 0,23% |
5 | Tionghoa | 1.411 | 0,09% |
6 | Batak | 1.366 | 0,09% |
7 | Minangkabau | 1.348 | 0,08% |
8 | Suku lainnya | 16.333 | 1,03% |
Kabupaten Indramayu | 1.589.506 | 100% |
Bahasa
Secara umum bahasa daerah yang digunakan masyarakat Kabupaten Indramayu, yakni bahasa Jawa Indramayu. Bahasa Jawa Indramayu digunakan oleh mayoritas masyarakat Indramayu. Selain bahasa Jawa Indramayu, di wilayah selatan dan barat daya menggunakan bahasa Sunda.
Bahasa Jawa
Bahasa Jawa di Kabupaten Indramayu terbagi menjadi tiga dialek. Mayoritas bertutur menggunakan dialek Indramayu dan dialek Cirebon yang dituturkan di Desa Krangkeng, Kalianyar, dan sekitarnya di Kecamatan Krangkeng, yang berbatasan dengan Kabupaten Cirebon, serta dialek Tegal juga dituturkan di wilayah barat Kabupaten Indramayu karena pada tahun 1678 terdapat migrasi orang Jawa dari daerah Tegal-Pemalang ke wilayah tersebut, yakni di beberapa desa atau blok di Kecamatan Haurgeulis, Anjatan, Patrol, Sukra, dan Bongas.
Bahasa Sunda Standar
Ada dua jenis bahasa Sunda yang digunakan. Pertama, bahasa Sunda Priangan atau bahasa Sunda fase baru, yang digunakan masyarakat di Kecamatan Gantar dan sebagian Haurgeulis (berbatasan dengan Kabupaten Subang), Kecamatan Terisi bagian selatan (yang berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Sumedang), dan Blok Karangjaya di Desa Mangunjaya di Kecamatan Anjatan.
Bahasa Sunda Indramayu
Ada pula Bahasa Sunda Indramayu fase Sunda kuna asli di wilayah Indramayu, yakni di Desa Ilir, Bulak, dan Parean Girang di Kecamatan Kandanghaur, serta Desa Lelea dan Tamansari di Kecamatan Lelea yang dikenal sebagai bahasa Sunda Lelea atau bahasa Sunda Parean. Bahasa Sunda fase Sunda kuna agak berbeda dengan fase Sunda baru karena perbedaan dialek temporal. Perbedaan yang paling kentara adalah dalam bahasa Sunda Parean-Lelea tidak mengenal undak-usuk (tingkatan berbahasa). Bahasa Sunda Parean-Lelea juga tidak mengenal vokal /eu/, tetapi digantikan oleh vokal /u/, /i/, atau /ə/ saja. Belum lagi perbedaan pada kosakata.
Kebudayaan
Seni dan budaya di Indramayu merupakan akulturasi dari budaya Jawa Indramayu, Tionghoa dan Sunda bagian wilayah utara, kebudayaan yang tumbuh dalam masyarakat Indramayu menjadi bentuk ekspresi nyata terhadap akulturasi tiga kebudayaan yang berbeda.[32]
Organ tunggal
Kesenian Indramayu salah satunya adalah kesenian Organ Tunggal, yakni pentas musik di atas panggung dengan menggunakan Organ. Organ Tunggal ini biasanya dipentaskan hampir di setiap acara, seperti acara tujuh belasan, juga pada hari raya keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, meskipun lebih sering dipentaskan pada acara-acara hajatan, seperti hajatan pernikahan dan khitanan. Selain di atas panggung, kesenian musik organ ini juga dipentaskan secara berkeliling kampung pada saat-saat tertentu, seperti pada Bulan Ramadhan. Dua di antaranya yang cukup ternama beserta artisnya adalah: Organ tunggal Rolani Electone dengan Aas Rolani dan organ tunggal Puspa Kirana dengan Dewi Kirana. Tidak jarang grup-grup ini mendapat job manggung di luar Indramayu, bahkan lintas provinsi.
Tari topeng
Seni tradisional lainnya adalah seni tari topeng kelana. kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Yogyakarta termasuk Indramayu. Tari topeng Indramayu adalah salah satu tarian topeng yang memiliki perbedaan dengan tari topeng asal Yogyakarta yang memiliki topeng mata besar, sedangkan tari topeng Indramayu topeng mata sipit.
Berawal dari Raden Sulandono yang diutus oleh Kesultanan Mataram Islam untuk memata-matai VOC di Pelabuhan Kesultanan Dermayu (bawahan Mataram). Raden Sulandono melatih beberapa prajurit dermayu menggunakan tari topeng kelana yogyakarta untuk menjadi telik sendi (mata-mata) atau untuk VOC. Namun Topeng yang digunakan itu berbeda yakni Topeng Mata Besar berasal dari pasukan Mataram, sedangkan Topeng Mata Sipit berasal dari pasukan Dermayu.
Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh saru penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang. Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah tari topeng Kelana Kencana Wungu yang merupakan rangkaian tari topeng gaya Parahyangan yang menceritakan ratu Kencana Wungu yang dikejar-kejar oleh Prabu Menak Jingga yang tergila-tergila kepadanya. Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Menak Jingga (disebut juga Kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang berangasan, temperamental dan tidak sabaran. Tari ini karya Nugraha Soeradiredja.
Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng. Kesenian tari topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar tari yang ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, ataupun pada momen tradisional daerah lainnya. Salah satu sanggar tari topeng yang ada di Indramayu adalah sanggar tari topeng Mimi Rasinah, yang terletak di Desa pekandangan, Indramayu. Mimi Rasinah adalah salah satu maestro tari topeng yang masih aktif menari dan mengajarkan kesenian tari topeng walaupun dia telah menderita lumpuh semenjak tahun 2006, Mimi Rasinah wafat pada bulan Agustus 2010.
Wayang kulit
Seperti masyarakat Jawa pada umumnya, kesenian Wayang masih kental melekat pada masyarakat Indramayu. Wayang Kulit Indramayu sebenarnya tak ada bedanya dengan wayang kulit Jawa, perbedaanya hanya terletak pada bahasa yang digunakannya, yaitu Bahasa Jawa Indramayu atau yang biasa dikenal dengan basa dermayon yang khas dalam tuturannya, baik lakon maupun sempal guyonnya.
Wayang kulit indramayu merupakan ragam khas wayang kulit cirebon, di mana sebenarnya wayang kulit cirebon masih serupa dengan wayang kulit purwa, tetapi memiliki ciri khasnya tersendiri jika ditinjau dari sudut seni kriya, wayang kulit cirebon dibuat cukup jauh berbeda dengan tatahan dan sungingan wayang kulit purwa, adapun bentuk wayang kulit cirebon ini agak mirip dengan wayang kulit bali tetapi ukurannya lebih langsing.[33]
Pementasan Wayang Kulit masih sering diselenggarakan pada momen tertentu seperti hajatan, ataupun dipentaskan sebagai bagian dari adat tradisional lainnya, seperti Mapag Sri, Ngarot, Nadran, Ruwatan dan sebagainya. di mana pada acara adat tersebut, pementasan wayang kulit menjadi suatu keharusan, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari acara itu sendiri. Beberapa Dalang Wayang Kulit terkenal Indramayu adalah H. Anom Rusdi bersama Grup Langen Budaya dan H. Tomo bersama Grup Langen Kusuma.
Mapag Sri
Pesta rakyat Mapag Sri ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat merupakan kegiatan yang wajib diadakan setiap tahun. Konon pada tahun 1970-an kegiatan ini pernah tidak dilaksanakan karena hasil panen sedikit, karena tidak dilaksanakannya pesta rakyat Mapag Sri akibatnya banyak masyarakat setempat yang sakit. Semenjak kejadian itu, sekecil apapun hasi panen yang diperoleh, pesta rakyat Mapag Sri harus tetap dilaksanakan.
Sintren
Kebudayaan masyarakat Jawa yang melekat pada masyarakat Indramayu salah satunya adalah Sintren, Sintren adalah kesenian tradisional masyarakat Jawa, khususnya Pekalongan. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain Pemalang, Pekalongan, Brebes, Tegal, Banyumas, Kuningan, Cirebon, dan Indramayu. Sintren disebut juga dengan lais. Di Indramayu sendiri, kesenian Sintren dipentaskan pada acara-acara tertentu, misalkan hajatan atau syukuran, atau pentas seni tradisional. Dahulu ada pentas seni Sintren yang berkeliling kampung, tetapi sekarang sudah sangat sulit untuk ditemukan karena semakin tergeser oleh pentas dan hiburan modern.
Tarling
Tarling adalah seni musik dan lagu yang pada awalnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja. Penamaan Tarling sendiri merupakan Akronim dari Gitar (Tar) dan Suling (Ling).
Sejalan dengan perkembangan zaman, kesenian Tarling mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat. Saat ini Tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat musik yang modern. Kendatipun demikian Tarling klasik masih banyak diminati oleh penduduk.
Genjring akrobat
Salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat Indramayu, yaitu pertunjukan berupa akrobat/atraksi dengan media tangga, sepeda beroda satu dan sebagainya. Kesenian Genjring Akrobat dalam penyajiannya diiringi alat musik Genjring/Rebana dengan dilengkapi tari Rudat.
Sandiwara
Sandiwara adalah sebuah pertunjukan pentasan sebuah cerita atau disebut pula lakon dalam bahasa Indramayu. Sandiwara yang dipertunjukan di wilayah-wilayah budaya Indramayu adalah hasil alkulturasi budaya eropa yang dibawa oleh bangsa Portugis pada abad ke 16 yang terlihat dari setingan panggungnya.[34]
Sandiwara di Indramayu mirip dengan seni pertunjukkan masres yang ada di wilayah Cirebon dan hampir serupa dengan seni pertunjukan ketoprak yang ada di daerah Jawa Tengah dan ludruk di Jawa Timur, kemiripan dengan seni pertunjukan masres ini dikarenakan masres dan sandiwara indramayu berasal dari akar budaya Cirebon yang sama namun hanya berbeda dalam penggunaan bahasa, Bahasa Jawa Indramayu atau yang biasa disebut basa dermayon lebih dominan pada pertunjukan sandiwara indramayu, di Indramayu seni drama sebagian besar mengisahkan tentang legenda dan sejarah.[35]
Sebuah sandiwara bisa berdasarkan skenario atau tidak. Apabila tidak, maka semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi.
Berokan
Berokan adalah seni budaya asli asal penduduk pribumi indramayu dengan kata lain adalah barong yang mirip dengan barongsai yang diadakan setiap hari raya Idul Fitri, tepatnya setelah sholat hari raya. Biasanya yang menjadi berokan memakai topeng menyeramkan dan baju berupa kurungan namun ada juga yang berbentuk lucu. Baju berokan biasanya terbuat dari karung goni. Pengiringnya ada dua, yang pertama adalah yang meminta beras kepada warga dan yang kedua adalah sekelompok orang yang memainkan alat musik. Cara memanggilnya yaitu dengan berteriak "galak, gloak" maka sang berokan akan mengejar siapapun yang memanggilnya. Berokan ini akan berkeliling kampung mulai dari hari pertama Idul Fitri sampai 2 atau 3 hari sesudahnya.
Singa Depok & Kebo Ngamuk
Kesenian yang terpengaruh oleh sisingaan dari Subang ini sudah mulai dimodifikasi dengan adanya "Kebo Ngamuk" dan "Burok"
Batik tulis Paoman
Batik yang berciri khas pesisir, memiliki corak yang berbeda dengan batik daerah lainnya. Perpaduan antara kepercayaan, adat istiadat, seni dan lingkungan kehidupan daerah pesisir, ditambah lagi adanya pengaruh dari luar, seperti Cina, Arab dan Timur Tengah, Hindu-Jawa serta Eropa ikut memengaruhi terbentuknya motif dan karakter batik tulis pesisir.
Industri kerajinan batik tulis ini terdapat di Kelurahan Paoman, Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu dan Terusan, Sindang, Indramayu. Kualitas dari batik yang mem punyai ± 200 motif ini telah mampu menembus pasaran internasional, terutama para kolektor batik dari mancanegara.
Kerajinan bordir
Kerajinan bordir berkembang cukup pesat di Indramayu, terletak di Desa Sukawera, Kecamatan Kertasemaya ± 6 kilometer dari Kota Jatibarang atau 22 kolimeter dari Kota Indramayu. Motif yang cukup terkenal adalah motif seruni, tapak kebo, bunga tulip, lunglungan, hasil produksinya mampu memenuhi permintaan pasar regional dan Nasional. Indramayu adalah daerah yang sangat menarik untuk dikunjungi, karena letaknya yang sangat strategis yaitu di sepanjang jalan pantai utara Pulau Jawa.
Hasil bumi
Hasil bumi Indramayu adalah padi, walaupun bukan penghasil padi terbesar, tetapi masyarakat Indramayu umumnya memiliki mata pencarian sebagai petani, dan sebagian besar wilayah Indramayu merupakan lahan pertanian, bahkan bisa ditemukan persawahan walaupun berada di pusat kota Indramayu.
Selain padi, hasil bumi yang paling terkenal adalah mangga, jenis mangga khas Indramayu sendiri disebut mangga gedong gincu oleh masyarakat setempat. Dari hasil bumi yang satu inilah, Indramayu mendapat julukan sebagai Kota Mangga.
Indramayu juga terkenal kaya akan sumberdaya migas, salah satu kilang minyak besar yang ada di Indramayu adalah Kilang Minyak Balongan yang berada di Kecamatan Balongan.
Galeri
-
Tugu nol (0) kilometer Kabupaten Indramayu pada tahun 2015
-
Pintu masuk makam buyut Tambi tahun 2014 bertuliskan aksara Jawa
-
Papan nama Stasiun Jatibarang dengan logo tahun 2020
Referensi
- ^ a b "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ Supriatnoko (2017), hlm. 9-10.
- ^ Supriatnoko (2017), hlm. 10.
- ^ Kasim (2011), hlm. 179-180.
- ^ Asteka (2016), hlm. 236.
- ^ Purwanti, E., Alawiyyah, A., dan Syawal, J. (2020). Humaeni, Ayatullah, ed. Religi Masyarakat Pesisir: Studi atas Ritual Ruwat Laut Masyarakat Pesisir Banten, Jawa, dan Ternate (PDF). Serang: LP2M UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. hlm. 122. ISBN 978-623-6030-01-1. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-22. Diakses tanggal 2023-05-22.
- ^ http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_c43842c1f8_BAB%20IIBab%202%20Profil%20Kabupaten%20Indramayu.pdf[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Indramayu, Jawa Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 29 Agustus 2020.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 73 & 138. Diakses tanggal 29 September 2024.
- ^ "INDRAMAYU, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 29 Agustus 2020.
- ^ "Gubernur Lantik Anna Sophana Sebagai Bupati Indramayu". 13-12-2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 09-12-2015. Diakses tanggal 11-02-2021.
- ^ Humas (17-02-2016). "Pasangan Anna Sophanah–Supendi dilantik". Pemkab Indramayu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-30. Diakses tanggal 11-02-2021.
- ^ Solehudin, Mochamad (14-12-2018). "Anna Sophana Resmi Diberhentikan dari Jabatan Bupati Indramayu". detikcom. Diakses tanggal 11-02-2021.
- ^ Humas (02-10-2019). "Gubernur Jabar Lantik Bupati Cirebon dan Wakil Bupati Indramayu". Bappeda Prov. Jabar. Diakses tanggal 11-02-2021.
- ^ a b Sutarno (14-12-2018). Pamungkas, Wisnu Wage, ed. "Anna Sophanah Mundur, Supendi Jadi Plt Bupati Indramayu". Bisnis.com. Diakses tanggal 11-02-2021.
- ^ Redaksi (15-10-2019). "KPK OTT Bupati Indramayu, Uang Seratusan Juta Diamankan". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 11-02-2021.
- ^ Sudrajat, Ajat (10-02-2021). Tarmizi, Tasrief, ed. "Gubernur lantik Bupati Indramayu, Wabup Tasikmalaya dan Wabup Cirebon". ANTARA News. Diakses tanggal 09-03-2021.
- ^ "Prosesi Pelantikan Bupati/Wakil Bupati Indramayu Terpilih Periode 2021–2026". Diskominfo Indramayu. 26-02-2021. Diakses tanggal 09-03-2021.
- ^ "Lucky Hakim Resmi Bukan Lagi Wakil Bupati Indramayu". Detik News. 28-04-2023. Diakses tanggal 09-03-2023.
- ^ Humas (12-12-2015). "Gubernur Lantik Penjabat Bupati Indramayu". Pemprov Jawa Barat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-14. Diakses tanggal 11-02-2021.
- ^ Tobari (25-09-2020). "Bambang Tirtoyuliono, Penjabat Sementara Bupati Indramayu". InfoPublik. Diakses tanggal 11-02-2021.
- ^ Andriyana (28-09-2020). "Bambang Tirtoyuliono Jabat Pjs Bupati Indramayu". Fajar Cirebon. Diakses tanggal 28-09-2020.
- ^ Anindyadevi Aurellia (24 September 2024). "5 Pjs Bupati di Jawa Barat Resmi Dilantik, Ini Daftarnya". Detik.com. Diakses tanggal 26 September 2024.
- ^ PEROLEHAN KURSI DPRD KAB. INDRAMAYU 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kab. indramayu 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Bekasi
- ^ "Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000" (pdf). www.jabar.bps.go.id. 1 November 2001. hlm. 72–73. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-19. Diakses tanggal 17 September 2022.
- ^ Caesar, Diposkan oleh Lucky. "Akulturasi Budaya Jawa-Sunda, Indramayu Punya Sejuta Pesona Seni Budaya #IndramayuKotaBudaya". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-22. Diakses tanggal 2020-10-01.
- ^ "Hadi Sukirno - Wayang Cirebon". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2014-10-21.
- ^ "Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat - Teater Masres". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-21. Diakses tanggal 2014-10-21.
- ^ Marianty, Wegi aknes sindu. 2007.Layar Sandiwara Masres Kelompok Dharma Samudra Cirebon Analisis Layar Dalam Cerita Jaka Pendil. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi