Korea Selatan

negara di Asia Timur
Revisi sejak 29 April 2024 17.01 oleh Desertasad (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Korea Selatan, secara resmi bernama Republik Korea (bahasa Korea: 대한민국), adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi wilayah selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Korea Selatan berbatasan dengan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang, dan Selat Korea berada di bagian tenggara.[12] Negara ini dikenal dengan nama Hanguk (한국)[13] oleh penduduk Korea Selatan, dan disebut Nam Chosŏn (남조선) oleh orang Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).

Republik Korea

대한민국 (Korea)
Daehanminguk (RR)
Semboyan홍익인간 (弘益人間)
Hongik Ingan
("Pengabdian pada kesejahteraan manusia")[1]
Lagu kebangsaan
애국가 (Korea)
愛國歌 (Hanja)
Aegukga
("Himne Patriotik Korea Selatan")
Area yang dikendalikan oleh Korea Selatan ditampilkan dalam warna hijau gelap sedangkan wilayah yang diklaim tetapi tidak dikontrol ditampilkan dengan warna hijau muda.
Lokasi Korea Selatan
Ibu kota
Seoul
37°33′N 126°58′E / 37.550°N 126.967°E / 37.550; 126.967
Bahasa resmiKorea
Bahasa Isyarat Korea[2]
Aksara resmiHangul
Kelompok etnik
Mayoritas Korea. Tidak ada statistik resmi[3][4]
Agama
(2015)[5][6]
Demonim
PemerintahanKesatuan presidensial republik konstitusional
• Presiden
Yoon Suk-yeol
Han Duck-soo
Legislatif국회
Gukhoe
Sejarah Pendirian
Secara tradisional 3 Oktober 2333 SM
Catatan kontemporer dari abad ke 7 SM
Wiman Joseon 194 SM
18 SM
698
936
• Dinasti Joseon
17 Juli 1392
12 Oktober 1897
29 Agustus 1910
1 Maret 1919
11 September 1919
• Kemerdekaan dari Jepang
15 Agustus 1945
15 Agustus 1948
• Konstitusi saat ini
25 Februari 1988
• Bergabung dengan PBB
17 September 1991
Luas
 - Total
100.363 km2 (107)
 - Perairan (%)
0,3 (301 km2 / 116 mi2)
Penduduk
 - Perkiraan 2021
51.844.834[7] (28)
 - Sensus Penduduk 2019
Increase neutral 48.674.177[8] (28)
516,34/km2 (25)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $2,735 triliun[9] (14)
Kenaikan $53.051[9] (28)
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan $1,804 triliun[9] (12)
Kenaikan $34.994[9] (32)
Gini (2018) 34,5[10]
sedang
IPM (2021)Kenaikan 0,925[11]
sangat tinggi · 19
Mata uangWon Republik Korea (₩)
(KRW)
Zona waktuWaktu Standar Korea
(UTC+9)
Format tanggal
  • yyyy년 m월 d일
  • yyyy. m. d. (CE)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+82
Kode ISO 3166KR
Ranah Internet.kr
.한국
Situs web resmi
www.korea.net
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Korea Selatan
"Korea Selatan" dalam aksara Hangul (atas) dan Hanja (bawah).
Nama Korea
Hangul
Hanja
Alih AksaraHan(-)guk
McCune–ReischauerHan’guk
Republik Korea
Hangul
Hanja
Alih AksaraDaehan Min(-)guk
McCune–ReischauerTaehan Min’guk

Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung Korea telah dihuni sejak Zaman Batu Tua.[14][15] Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Dinasti Gojoseon pada 2333 SM, oleh Dangun. Setelah penyatuan Tiga Kerajaan Korea di bawah Silla pada 668 M, Korea menjadi satu di bawah Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon, hingga akhir Kekaisaran Korea Raya pada 1910 karena dianeksasi oleh Jepang. Setelah dilakukan Pembagian Korea oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia Kedua, wilayah Korea akhirnya terbagi menjadi dua.

Sejarah

Korea dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut dengan Gojoseon untuk menghindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun.[16] Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea dan Manchuria. Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti Han Gojoseon mulai mengalami disintegrasi.

 
Peta Tiga Kerajaan Korea pada akhir abad ke-5.

Dinasti Buyeo, Okjeo, Dongye dan konfederasi Samhan menduduki Semenanjung Korea dan Manchuria Selatan.[17] Goguryeo, Baekje, and Silla berkembang mengatur Tanjung Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan Korea. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae. Hubungan antara Korea dan China berjalan dengan baik pada masa Dinasti Silla. Kerajaan ini runtuh akibat adanya kerusuhan dan konflik yang terjadi di dalam negeri pada abad ke 10, Kerajaan Silla jatuh dan menyerah kepada dinasti Goryeo pada tahun 935.[18]

Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea.[18] Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan [19] dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tetapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.[20]

Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418–1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul.[21] Antara 15921598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tetapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin.[22] Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).

Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Tiongkok. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang.[23] Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang dan pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea.[24] Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Sementara Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Tiongkok dan Siberia.

Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945,[25] PBB membuat rencana administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk: Korea demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Pada 1950, Korea Utara menginvasi Korea Selatan yang dikenal dengan nama Perang Korea.[26]

Geografi

 
Topografi Korea Selatan

Luas Korea Selatan adalah 100.339 km2,[27] lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar berbukit dan tidak rata.[28] Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.[29] http://daymovie21.xyz/

Korea Selatan memiliki sekitar 3.000 pulau,[30] sebagian besar adalah pulau kecil dan tidak berpenghuni. Pulau - pulau ini tersebar dari barat hingga selatan Korea Selatan. Pulau Jeju yang terletak sekitar 100 kilometer di bagian selatan Korea Selatan adalah pulau terbesar dengan luas area 1.845 km2. Gunung Halla adalah gunung berapi tertinggi sekaligus sebagai titik tertinggi di Korea Selatan yang terletak di Pulau Jeju.[31] Pulau yang terletak di wilayah paling timur Korea Selatan adalah Uileungdo dan Batu Liancourt sementara Marado dan Batu Socotra merupakan pulau yang berada paling selatan di wilayah Korea Selatan.[29]

Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa provinsi. Korea Selatan juga rentan akan serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari Gurun Gobi di Tiongkok yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika Serikat.

Politik

Sistem pemerintahan

 
Gedung Dewan Perwakilan Korea.

Korea Selatan adalah negara republik.[32] Seperti pada negara-negara demokrasi lainnya,[33] Korea Selatan membagi pemerintahannya dalam tiga bagian: eksekutif, yudikatif dan legislatif.[34] Lembaga eksekutif dipegang oleh presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan Majelis Nasional .[35] Presiden bertindak sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.

Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun.[36] Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.

Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih.

Pembagian administratif

Korea Selatan terdiri dari 1 kota khusus (Teukbyeolsi; 특별시; 特別市), 6 Kota Metropolitan (Gwangyeoksi; 광역시; 廣域市), dan 9 Provinsi (do; 도; 道). Nama-nama di bawah ini diberikan dalam bahasa Inggris, Alihaksara yang Disempurnakan, Hangul, dan Hanja.

Kota istimewa/khusus

Berkas:ROKprovinces.jpg
Pembagian administratif Korea Selatan.
  • Kota Istimewa/Khusus Seoul (Seoul Teukbyeolsi; 서울특별시; --特別市)

Kota khusus otonom

  • Kota khusus otonom Sejong (Sejong-do; 세종도; 世宗道)

Kota metropolitan

  • Kota Metropolitan Busan (Busan Gwangyeoksi; 부산광역시; 釜山廣域市)
  • Kota Metropolitan Daegu (Daegu Gwangyeoksi; 대구광역시; 大邱廣域市)
  • Kota Metropolitan Incheon (Incheon Gwangyeoksi; 인천광역시; 仁川廣域市)
  • Kota Metropolitan Gwangju (Gwangju Gwangyeoksi; 광주광역시; 光州廣域市)
  • Kota Metropolitan Daejeon (Daejeon Gwangyeoksi; 대전광역시; 大田廣域市)
  • Kota Metropolitan Ulsan (Ulsan Gwangyeoksi; 울산광역시; 蔚山廣域市)

Provinsi

  • Provinsi Gyeonggi (Gyeonggi-do; 경기도; 京畿道)
  • Provinsi Gangwon (Gangwon-do; 강원도; 江原道)
  • Provinsi Chungcheong Utara (Chungcheongbuk-do; 충청북도; 忠淸北道)
  • Provinsi Chungcheong Selatan (Chungcheongnam-do; 충청남도; 忠淸南道)
  • Provinsi Jeolla Utara (Jeollabuk-do; 전라 북도; 全羅北道)
  • Provinsi Jeolla Selatan (Jeollanam-do; 전라 남도; 全羅南道)
  • Provinsi Gyeongsang Utara (Gyeongsangbuk-do; 경상 북도; 慶尙北道)
  • Provinsi Gyeongsang Selatan (Gyeongsangnam-do; 경상 남도; 慶尙南道)
  • Provinsi Jeju (Jeju-do; 제주도; 濟州道)

Hubungan luar negeri dan militer

 
Mantan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, dengan mantan Presiden AS George W. Bush.

Korea Selatan melakukan hubungan diplomatik lebih dari 188 negara. Korea Selatan juga tergabung dalam PBB sejak tahun 1991,[37] bersamaan dengan bergabungnya Korea Utara. Pada 1 Januari 2007, Menteri Luar Negeri Korea Selatan pada saat itu, Ban Ki-moon resmi menjadi Sekretaris Jenderal PBB menggantikan Kofi Annan. Selain itu, Korea Selatan juga menjadi mitra stratergis ASEAN sebagai anggota Asean Plus 3 dan aktif dalam forum ekonomi dunia lainnya seperti G-20, APEC dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur.

Korea Selatan menjalin hubungan erat dengan RRT, terutama sejak Korea Selatan memutuskan hubungan dengan Republik Tiongkok.[38] Uni Eropa menjadi mitra penting perdagangan Korea Selatan dan menjadi tujuan utama ekspor Korea Selatan.[39] Hubungan diplomatik dengan Jepang tidak pernah dicatatkan secara formal sejak Perang Dunia II, namun Traktat Hubungan Dasar antara Jepang dan Korea Selatan yang ditandatangani tahun 1965 menjadi dasar utama hubungan kedua negara. Korea Selatan dan Jepang mengalami persengketaan mengenai masalah Batu Liancourt,[40] namun secara administratif, kepulauan ini dimiliki oleh Korea Selatan karena Pengawal Pantai Korea Selatan bermarkas di pulau ini.[41]

Invasi serta ketegangan dengan Korea Utara telah mendorong Korea Selatan mengalokasikan 2.6% dari PDB dan 15% dari pengeluaran pemerintah untuk pembiayaan militer serta mewajibkan seluruh pria untuk mengikuti wajib militer. Jumlah tentara aktif Korea Selatan menempati urutan keenam terbesar di dunia,[42] urutan kedua dalam jumlah tentara cadangan dan sebelas besar dalam urusan anggaran pertahanan.

Pasukan militer Korea Selatan terdiri atas Angkatan Darat (ROKA), Angkatan Laut (ROKN) dan Korps marinir (ROKMC).[43] Angkatan bersenjata ini kebanyakan berkonsentrasi di daerah perbatasan Zona Demiliterisasi Korea. Seluruh pria Korea Selatan diwajibkan secara konstitusi untuk mengikuti wajib militer, umumnya untuk masa dua tahun.

Ekonomi

Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempat urutan kelima belas berdasarkan PDB. Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur,[44] Korea Selatan telah mencapai rekor ekspor impor yang memukau, nilai ekspornya merupakan terbesar kedelapan di dunia.[45] Sementara, nilai impornya terbesar kesebelas.[46]

Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata–rata 8% per tahun (US$2,7 miliar) pada tahun 1962 menjadi US$230 miliar pada 1989.[47][48] Jumlah ini kira - kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi–ekonomi menengah di Uni Eropa. Kemajuan ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di Sungai Han.[49]

Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin. Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena perlambatan ekonomi dunia, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, ekonomi Korea Selatan mulai bangkit pada 2002 dengan pertumbuhan sebesar 5,8%. Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan sebesar 15% pada tahun 2003.[50] Indeks gini menunjukkan perbaikan, dari angka 35.8 menjadi 31.3 pada tahun 2007.[50] Nilai investasinya sebesar 29.3% dari PDB dan menempati urutan ke dua puluh satu.[50]

Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses Internet kecepatan tinggi,[51] semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga menempati peringkat ke tiga puluh enam dalam hal tingkat pengangguran, kesembilan belas dalam Indeks Kemudahan Berbisnis[52] dan ketiga puluh satu dari 179 negara dalam Indeks Kebebasan Ekonomi berdasarkan data tahun 2010.[53]

Ekspor bergerak dalam bidang semi konduktor, peralatan telekomunikasi nirkabel, kendaraan bermotor, komputer, baja, kapal dan petrokimia dengan mitra ekspor utama RRT 21,5%, Amerika Serikat 10,9%, Jepang 6,6% dan Hong Kong 4,6%.[50] Korea Selatan mengimpor plastik, elektronik dan peralatannya, minyak, baja dan bahan kimia organik dari RRT 17,7%, Jepang 14%, Amerika Serikat 8,9%, Arab Saudi 7,8%, Uni Emirat Arab 4,4% dan Australia 4,1%.[50]

Jumlah tenaga kerja berada di peringkat kedua puluh lima dunia [54]

 
Perusahaan Samsung Electronics adalah perusahaan elektronik terbesar di dunia.[55]

Ekonomi Korea Selatan dipimpin oleh konglomerat besar yang dikenal dengan sebutan chaebol. Beberapa chaebol yang terbesar antara lain: Samsung Electronics, POSCO, Hyundai Motor Company, KB Financial Group, Korea Electric Company, Samsung Life Insurance, Shinhan Financial Group, LG Electronics, Hyundai dan LG Chem.[56][57]

Transportasi

Transportasi di Korea Selatan terdiri dari kereta api, bus, kapal ferry dan penerbangan udara. Jalur kereta api terdiri dari subway yang berada di enam kota: Seoul, Busan, Daegu, Gwangju, Daejon dan Incheon. Operator kereta api Korail menyediakan pelayanan kereta api hampir keseluruh kota besar di Korea Selatan.

Korea Selatan memiliki 103 bandar udara dengan Bandar Udara Internasional Incheon sebagai bandar terbesar. Bandar udara Incheon pernah dinobatkan sebagai bandar udara terbaik di dunia oleh Airport Council International. Bandar udara internasional lainnya yang terdapat di Korea Selatan antara lain berada di Gimpo, Busan dan Jeju.

Maskapai penerbangan nasional Korean Air dibentuk pada tahun 1962, melayani 21.640.000 penumpang dengan 12.490.000 penumpang internasional.[58] Asiana Airlines, dibentuk pada tahun 1988, melayani penerbangan domestik dan internasional. Penerbangan lain seperti Hansung Airlines dan Jeju Air melayani penerbangan domestik dengan harga yang lebih murah.

Ilmu pengetahuan dan teknologi

Perkembangan IPTEK di Korea Selatan awalnya tidak berkembang dengan baik karena masalah pembagian korea dan Perang Korea yang terjadi setelah masa kemerdekaan. Kemajuan IPTEK mulai dirasakan pada tahun 1960-an ketika pemerintahan diktator Park Chung-hee di mana ekonomi Korea Selatan melaju pesat.

Robotika telah menjadi penelitian dan pengembangan yang utama di Korea Selatan sejak 2003.[59] Pada 2009, pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun taman tematik robot di Incheon dan Masan dengan dana pemerintah maupun swasta.[60] Pada 2005, Institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Korea Selatan mengembangkan robot humanoid kedua di dunia yang mampu berjalan. Institut Teknologi Industri Korea juga berhasil mengembangkan android Korea yang pertama, EveR-1 pada Mei 2006.[61]

Demografi

Korea Selatan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, sekitar 487,7 jiwa/km².[62] Jumlah ini sepuluh kali lebih banyak daripada rata–rata dunia. Kebanyakan penduduk hidup di daerah perkotaan karena migrasi besar–besaran dari pedesaan selama ekspansi ekonomi yang pesat pada tahun 1970, 1980 dan 1990.[63] Pada tahun 2005, Seoul merupakan kota terpadat di Korea Selatan dengan jumlah penduduk lebih dari 9 juta jiwa[64] disusul oleh Busan (3,4 juta jiwa), Incheon (2,4 juta jiwa), Daegu (2,3 juta), Daejeon (1,4 juta), Gwangju (1,4 juta) dan Suwon (1 juta).[64]

Pada tahun 2008, tingkat kelahiran per tahun sebesar 9 kelahiran dari 1.000 orang.angka ini merupakan yang terendah di dunia sedangkan harapan hidup rata - rata sebesar 79,10 tahun[65] yang merupakan tertinggi keempat puluh di dunia.[66]

Agama

Agama di Korea Selatan (Pew Research)[67]
agama persen
Atheisme
  
46,50%
Kristen
  
33,35%
Buddhist
  
10,50%
Shamanisme
  
4%
Hindu
  
1%
Yahudi
  
1%
Agama lain
  
3,65%

Hampir sebagian besar rakyat Korea Selatan memilih tidak beragama atau atheisme. Buddha adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di Korea Selatan dengan 10.7 juta penduduk. Agama lainnya yang terbesar adalah Kristen Protestan dan Katolik Roma. Gereja Kristen terbesar di Korea Selatan, Yoido Full Gospel Church berlokasi di Seoul. Diperkirakan kurang dari 35.000 warga Korea yang beragama Islam, dengan 100.000 orang pekerja yang berasal dari negara Muslim, yaitu Bangladesh, Indonesia, dan Pakistan.[68]

Pendidikan

 
Kelas dengan U-learning. Para siswa belajar dengan menggunakan e-book.

Pendidikan di Korea Selatan dibagi dalam beberapa bagian seperti pada umumnya di negara lain: kelompok bermain, sekolah dasar, pendidikan menengah, dan sekolah tinggi/universitas. Berdasarkan hasil penelitian 2006 tentang Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, Korea Selatan menempati urutan pertama dalam pemecahan masalah, urutan ketiga dalam matematika dan urutan kesebelas pada bidang sains. Teknologi pada pendidikan di Korea juga dikembangkan hingga keseluruh daratan Korea dengan membuat jaringan akses internet berkecepatan tinggi di sekolah dasar dan lanjutan.[69] Pemerintah Korea melalui Kementerian Pendidikan juga memberikan beasiswa bagi siswa-siswi yang berasal dari luar Korea hingga mencapai 100.000 siswa per tahun.[70]

Budaya

Korea Selatan dan Korea Utara memiliki kebudayaan yang sama, namun sejak Pembagian Korea pada tahun 1945, masing - masing negara mengembangkan bentuk kebudayaan kontemporer yang berlainan bentuk. Secara historis, kebudayaan Korea dipengaruhi oleh RRT, namun Korea mampu mengembangkan identitas budaya yang unik dan berbeda.[71] Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan aktif dalam mendorong budaya tradisional dalam bentuk modern lewat pembiayaan dan program - program edukasi.[72]

Musik kontemporer, film, dan televisi

Hingga tahun 1990-an, trot dan ballad adalah musik populer yang mendominasi Korea Selatan. Bergabungnya grup rap Seo Taiji and Boys pada 1992 menandai perubahan besar dalam dunia musik Korea Selatan yang dikenal dengan istilah K-Pop, grup ini mencampurkan elemen genre musik populer seperti rap, rock, dan techno ke dalam musik mereka.[73]

Sejak kesuksesan film Shiri pada tahun 1999, Film Korea mulai mendapatkan apresiasi secara internasional. Film lokal mulai mendominasi pasar terutama sejak pemberlakuan kuota yang mewajibkan bioskop untuk menampilkan film-film Korea paling sedikit 73 hari dalam satu tahun.[74]

Olahraga

 
Seorang praktisi taekwondo memperagakan teknik dollyo chagi.

Sepak bola, basket, bulu tangkis, dan baseball adalah beberapa olahraga terpopuler di kalangan masyarakat Korea Selatan. Di bidang sepak bola, tim nasional Korea Selatan telah berhasil menembus babak kualifikasi Piala Dunia FIFA selama 8 kali berturut–turut dan merupakan rekor terbanyak di Asia. Baseball merupakan olahraga dengan jumlah spektator yang banyak, para pemilik klub baseball biasanya adalah para chaebol Korea Selatan. Tim baseball Korea Selatan berhasil meraih medali emas di Olimpiade 2008. Bulu tangkis telah menjadi perhatian para masyarakat terutama sejak banyak para pemain Korea Selatan yang menang dalam tingkat internasional.[75]

Taekwondo adalah olahraga asli dari Korea yang berkembang dengan pesat dan menjadi olahraga resmi pada Olimpiade sejak tahun 2000 di Sydney, selain itu Korea juga memiliki beberapa macam olahraga bela diri lainnya seperti taekkyeon, hapkido, tang soo do, kuk sool won, kumdo dan subak.[76]

Selain sukses dengan pengembangan olahraga aslinya, Korea Selatan juga berhasil menjadi tuan rumah berbagai perhelatan acara olahraga akbar. Pada tingkat Asia, Korea Selatan pernah menjadi tuan rumah Asian Games tahun 1986 di Seoul, 2002 di Busan, dan akan kembali menjadi tuan rumah pada 2014 di Incheon.[77] Pada tingkat internasional, Korea Selatan pernah menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 1988 di Seoul dan bersama dengan Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2002.

Prestasi olahraga Korea Selatan terus meningkat. Korea Selatan menempati urutan keempat perolehan medali saat menjadi tuan rumah Olimpiade Seoul 1988, serta menjadi satu-satunya tim Asia yang berhasil menembus babak semifinal pada Piala Dunia FIFA 2002 yang diselenggarakan di Korea Selatan dan Jepang.

Pada tahun 2010, Korea Selatan menjadi tuan rumah untuk balap mobil F1 di Yeongnam untuk pertama kalinya.[78]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Cozmiuc, Cornelia. "A New Way of Seeing CSR: Country Social Responsibility" (PDF). Fakultas Filsafat dan Ilmu Sosial Politik – Universitas Iaşi (dalam bahasa Inggris): 6. Diakses tanggal 1 Juli 2021. 
  2. ^ 한국수화언어법 [시행 2020. 12. 22.] [법률 제17722호, 2020. 12. 22., 일부개정] (dalam bahasa Korea). Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Republik Korea. 22 Desember 2020. Diakses tanggal 1 Juli 2021. 
  3. ^ Tidak ada data resmi mengenai etnis yang dikumpulkan oleh pemerintah Korea Selatan. Pada bulan Oktober 2019, sekitar 4,9% dari populasi merupakan warga negara asing.
  4. ^ 체류 외국인 현황 (dalam bahasa Korea). 2 Oktober 2019. Diakses tanggal 1 Juli 2021. 
  5. ^ Kim, Han-soo; Shon, Jin-seok (20 Desember 2016). 신자 수, 개신교 1위… "종교 없다" 56% (dalam bahasa Korea). The Chosun Ilbo. Diakses tanggal 1 Juli 2021. 
  6. ^ Quinn, Joseph Peter (2019). "South Korea". Dalam Demy, Timothy J.; Shaw, Jeffrey M. Religion and Contemporary Politics: A Global Encyclopedia. ABC-CLIO. hlm. 365. ISBN 978-1-4408-3933-7. Diakses tanggal 3 Juni 2020. 
  7. ^ "Explore all countries–South Korea". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022. 
  8. ^ 총인구수(인구주택총조사 기준)('19) (dalam bahasa Korea). Daejeon: Layanan Informasi Statistik Korea (KOSIS). 2019. Diakses tanggal 1 Juli 2021. 
  9. ^ a b c d "World Economic Outlook Database April 2022". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 19 June 2022. 
  10. ^ Inequality – Income inequality – OECD Data. OECD. Diakses tanggal 17 July 2021. 
  11. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  12. ^ "Lokasi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-25. Diakses tanggal 2010-12-10. 
  13. ^ "Local short name". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-03. Diakses tanggal 2010-12-10. 
  14. ^ "Ancient civilizations". Rom.on.ca. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-30. Diakses tanggal 2010-04-25. 
  15. ^ "OPM.go.kr". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-02. Diakses tanggal 2011-01-10. 
  16. ^ Lee Hyun-hee (2005, pp 45-62)
  17. ^ "Up Korea" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2016-03-14. Diakses tanggal 2010-12-09. 
  18. ^ a b Korea through the Ages Vol. 1 p113
  19. ^ Korea through the Ages Vol. 1 p104
  20. ^ 국방부 군사편찬연구소, 고려시대 군사 전략 (2006) (The Ministry of National Defense, Military Strategies in Goryeo)
  21. ^ Kim Jeong Su(1990), <<한글의 역사와 미래>>(History and Future of Hangul) ISBN 10 - 8930107230
  22. ^ Hawley, Samuel: The Imjin War. Japan's Sixteenth-Century Invasion of Korea and Attempt to Conquer China, The Royal Asiatic Society, Korea Branch, Seoul 2005, ISBN 89-954424-2-5, p.195f.
  23. ^ Murder of Empress Myeongseong Diarsipkan 2004-10-09 di Wayback Machine..
  24. ^ Forced Annexation[pranala nonaktif permanen]
  25. ^ "Japanese Instrument of Surrender". educationworld.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-31. Diakses tanggal 2006-12-28. 
  26. ^ "Perang Korea 1950". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-21. Diakses tanggal 2010-12-10. 
  27. ^ The estimated area rises steadily from year to year, possibly due to land reclamation. "FAO Country Profiles: Republic of Korea". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-31. Diakses tanggal 2016. 
  28. ^ CIA World Factbook Diarsipkan 2010-05-30 di Wayback Machine., diakses pada 10 Desember 2010
  29. ^ a b Geography of Korea Diarsipkan 2017-07-24 di Wayback Machine., Asia Info Organization
  30. ^ Teritorial Korea Diarsipkan 2017-07-24 di Wayback Machine., Organisasi Info Korea
  31. ^ "Titik Tertinggi & Terendah". CIA World Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-09. Diakses tanggal 2010-12-10. 
  32. ^ "Tipe pemerintahan". CIA World Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-30. Diakses tanggal 2010-12-10. 
  33. ^ "The Economist Intelligence Unit's Index of Democracy 2008" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2008-12-14. Diakses tanggal 2010-25-04. 
  34. ^ "Pembagian kekuasaan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-03. Diakses tanggal 2010-12-10. 
  35. ^ "Lembaga Eksekutif Korea Selatan". CIA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-09. Diakses tanggal 2010-9-12. 
  36. ^ "Cabang eksekutif". CIA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-30. Diakses tanggal 2010-09-12. 
  37. ^ [1] Diarsipkan 2014-04-12 di Wayback Machine. Tanggal bergabung Republic of Korea
  38. ^ NYtimes.com Diarsipkan 2011-05-01 di Wayback Machine., published 1992-08-24
  39. ^ "Bilateral Relations: Korea". European Commission. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-25. Diakses tanggal 2010-12-09. 
  40. ^ "Seoul and Tokyo hold island talks". BBC News. 2006-04-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-11-30. Diakses tanggal 2009-03-10. 
  41. ^ "Liancourt Rocks / Takeshima / Dokdo / Tokto" Diarsipkan 2020-08-02 di Wayback Machine., Globalsecurity
  42. ^ "South Korea's Armed Forces, CSIS (Page 24)" (PDF). 2006-07-25. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 2010-12-08. 
  43. ^ GlobalSecurity on Military of Republic of Korea, Globalsecurity.org Diarsipkan 2013-10-19 di Wayback Machine.
  44. ^ "Korea Selatan sebagai Macan Asia Timur". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-08. Diakses tanggal 2010-12-04. 
  45. ^ The World Factbook, diakses 30 Maret 2007, Urutan Peringkat - Ekspor Diarsipkan 2008-10-04 di Wayback Machine..
  46. ^ The World Factbook, diakses 19 September 2000, Urutan Peringkat - Impor Diarsipkan 2008-10-04 di Wayback Machine..
  47. ^ "NationMaster: GDP: Countries Compared". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-19. Diakses tanggal 2010-12-09. 
  48. ^ "GDP: Countries Compared". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-11. Diakses tanggal 2010-12-09. 
  49. ^ "Enotes: Miracle on the Han River". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-13. Diakses tanggal 2010-12-09. 
  50. ^ a b c d e "Date ekonomi World Factbook". CIA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-03. Diakses tanggal 2010-12-09. 
  51. ^ "OECD Broadband Statistics to June 2007". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-15. Diakses tanggal 2010-12-09. 
  52. ^ "Doing Business: Economy Rankings". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-15. Diakses tanggal 2010-12-09. 
  53. ^ "Heritage: Country Rankings". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-16. Diakses tanggal 2010-12-09. 
  54. ^ "rangkuman ekonomi Korea Selatan". CIA World Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-30. Diakses tanggal 9 Desember 2010. 
  55. ^ "OLED TV–displays–screens–gadgets: About OLED" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-05. Diakses tanggal 2010-07-04. 
  56. ^ "시가총액상위 - Daum 증권" (dalam bahasa Korea). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-06. Diakses tanggal 7 April 2010. 
  57. ^ "시세정보 - Daum 증권" (dalam bahasa Korea). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-09-16. Diakses tanggal 7 April 2010. 
  58. ^ "Company Info / Overview". Korean Air. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-22. Diakses tanggal 2005-05-19. 
  59. ^ [2]Diarsipkan 2011-04-29 di Wayback Machine. Special Report: [Business Opportunities] R&D. Kementerian Ekonomi Pengetahuan, 3 September 2007. Diakses pada 15 Juli 2009
  60. ^ "Robot parks, a world first" Diarsipkan 2011-05-13 di Wayback Machine.. JoongAng Daily, 13 Februari 2009. Diakses pada 15 Juli 2009.
  61. ^ Android Has Human-Like Skin and Expressions Diarsipkan 2021-03-04 di Wayback Machine., Live Science, 2006-05-08. Retrieved 2009-07-15.
  62. ^ Berdasarkan data The World Factbook (2010) 48.636.068 habitantes Diarsipkan 2011-06-23 di Wayback Machine. dan 99.720 km² de superficie Diarsipkan 2011-06-23 di Wayback Machine., total 487,7 hab/km²
  63. ^ "Populasi Korea Selatan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-27. Diakses tanggal 2010-07-04. 
  64. ^ a b "kota terpadat di Korea Selatan". city population.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-28. Diakses tanggal 2010-10-12. 
  65. ^ Peter J. Smith. "South Korea: Lowest Birthrate in the World" (dalam bahasa Inggris). Life Site News.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-16. Diakses tanggal 2010-09-04. 
  66. ^ CIA. "Country Comparison :: Life expectancy at birth". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-20. Diakses tanggal 2010-09-04. 
  67. ^ Pew Research Center's Religion & Public Life Project: South Korea Diarsipkan 2018-03-09 di Wayback Machine.. Pew Research Center. 2010.
  68. ^ "Korea's Muslims Mark Ramadan". The Chosun Ilbo. Seoul. 11 September 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2008. 
  69. ^ "South Korea Educational System Overview". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-19. Diakses tanggal 2010-12-09. 
  70. ^ "South Korean now open for foreign students". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-21. Diakses tanggal 2009-12-26. 
  71. ^ John K. Fairbank, Edwin O. Reischauer and Albert M. Craig (1978). East Asia: Tradition & Transformation. Houghton Mifflin Company, Boston. ISBN 039525812X. 
  72. ^ "Associated Organisations". MCT Website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-12-24. Diakses tanggal 2006-04-11.  See also "Mission and Goal". Korea Cultural Administration website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-04-30. Diakses tanggal 11 April 2006. 
  73. ^ Seo Taiji Diarsipkan 2011-05-01 di Wayback Machine., KBS World
  74. ^ S.Korea's Screen Quota Hinders Market Access Diarsipkan 2018-07-03 di Wayback Machine., KBS World, 2010-07-16.
  75. ^ "kehidupan olahraga di Korea Selatan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-25. Diakses tanggal 2010-09-24. 
  76. ^ "Korea Martial Arts Federation". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-19. Diakses tanggal 2010-09-24. 
  77. ^ "Asian Games Incheon 2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-12. Diakses tanggal 2010-12-04. 
  78. ^ "Formula 1 Official Site". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-23. Diakses tanggal 2010-09-24. 

Bacaan lanjutan

Pranala luar