Stasiun Probolinggo

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 26 Mei 2024 02.46 oleh Ahmed Fikrie (bicara | kontrib) (Melengkapi informasi)

Stasiun Probolinggo (PB) merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Mayangan, Mayangan, Probolinggo; termasuk dalam Daerah Operasi IX Jember terletak pada ketinggian +5 meter dengan jarak 101 km sebelah tenggara dari Stasiun Surabaya Kota dan 208 km sebelah barat dari Stasiun Ketapang. Stasiun ini menghubungkan antara wilayah Banyuwangi dan Surabaya.

Stasiun Probolinggo

Tampak depan Stasiun Probolinggo, 2020
Lokasi
Koordinat7°44′32″S 113°12′50″E / 7.74222°S 113.21389°E / -7.74222; 113.21389
Ketinggian+5 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang rendah dan dua peron pulau yang agak tinggi)
Jumlah jalur6 (jalur 2: sepur lurus)
LayananLintas utara Jawa: Blambangan Ekspres dan Pandalungan
Lintas tengah Jawa: Logawa dan Ranggajati
Lintas selatan Jawa: Sri Tanjung dan Wijayakusuma
Lintas timur Jawa: Mutiara Timur, Probowangi, dan Tawang Alun
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitekturIndisch
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka3 Mei 1884
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Pos kesehatan Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai Area merokok 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini dibangun oleh Staatsspoorwegen pada akhir abad ke-19. Pada pembangunannya, peletakan stasiun ini sesuai dengan tata ruang kotanya. Stasiun ini terletak di ujung utara Jalan Suroyo, yang dahulu merupakan jalan utama kota. Di dekat stasiun ini terdapat pelabuhan dan alun-alun. Stasiun ini menjadi satu-satunya stasiun kereta api yang melayani naik turun penumpang di wilayah Probolinggo.

Sejarah

 
Peta Kota Probolinggo, 1946, menampilkan jalan-jalan utama, stasiun, dan jalur kereta api milik SS dan PbSM.

Pembangunan Stasiun Probolinggo diawali dari pembangunan jalur rel kereta api dari Surabaya ke Pasuruan sepanjang 63 km dan selesai dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) pada tanggal 16 Mei 1878. Kemudian, jalur tersebut diperpanjang ke Probolinggo kira-kira sepanjang 40 km dan diresmikan tanggal 3 Mei 1884. Setelah itu, pada tahun 1895, rel kereta api disambung kembali dari Probolinggo menuju Klakah. Itulah sebabnya, oleh Belanda dibangun sebuah stasiun yang terletak di Probolinggo.[4]

Bangunan dan tata letak

 
Papan nama Stasiun Probolinggo, 2019

Stasiun Probolinggo memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Di sebelah barat stasiun ini terdapat sub depo lokomotif.

Bangunan stasiun yang berdiri saat ini merupakan hasil perbaikan atau renovasi yang dilakukan oleh PT KAI pada tahun 2013-2014 seiring dengan ditetapkannya bangunan stasiun ini sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Probolinggo pada tahun 2013. Meskipun demikian, bentuknya tidak jauh berbeda dengan bentuk aslinya yang dibangun pada awal abad ke-20, yaitu menggunakan gaya arsitektur barat yang minimalis. Gaya arsitektur barat menonjolkan sisi interior maupun eksterior. Banyak menggunakan bentuk lengkung dan juga pencahayaannya yang alami. Hal itu dapat dilihat dari bentuk bangunan yang tinggi dan terdapat ventilasi di atasnya.

Sepur badug
Jalur 6 Sepur belok untuk parkir rangkaian kereta api
Jalur 5
Jalur 4 Sepur belok untuk parkir rangkaian kereta api
Jalur 3   Sepur belok kedua untuk jalur pemberhentian kereta api →
Peron pulau
Jalur 2   Sepur lurus sekaligus jalur utama pemberhentian kereta api →
Peron pulau
Jalur 1   Sepur belok utama untuk jalur pemberhentian kereta api →
Peron sisi
G Bangunan utama stasiun

Jalur rel dari timur stasiun ini membelok ke selatan. Sebelum perlintasan di Jalan Panglima Soedirman, terdapat bekas Stasiun Jati yang dulunya terdapat percabangan jalur yang akan berakhir di Paiton. Jalur tersebut digunakan untuk pengangkutan hasil alam Probolinggo dan penumpang, tetapi kini sudah tak dipergunakan lagi. Dahulu juga ada percabangan ke Pelabuhan Probolinggo untuk digunakan oleh kereta pengangkut BBM PT Kertas Leces, tetapi sekarang juga sudah tidak digunakan lagi dan sebagian jalur yang melintang di jalan telah tertutup aspal.

Ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Leces, selain Stasiun Jati juga terdapat Stasiun Jorongan yang juga sudah tidak aktif karena okupansi penumpang yang minim dan jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Leces.

Layanan kereta api

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[5]

Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Pandalungan Eksekutif Gambir Jember Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Campuran
Blambangan Ekspres Eksekutif Semarang Tawang Ketapang Via Surabaya PasarturiJember
Ekonomi
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Logawa Bisnis Purwokerto Jember Via LempuyanganSurabaya Gubeng
Ekonomi
Ranggajati Eksekutif Cirebon Via PurwokertoSurabaya Gubeng
Bisnis
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Wijayakusuma Eksekutif Cilacap Ketapang Via YogyakartaSurabaya Gubeng
Ekonomi Premium
Ekonomi
Sri Tanjung Ekonomi Lempuyangan Ketapang Via Surabaya KotaJember
Lintas timur Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Mutiara Timur Eksekutif Surabaya Pasarturi Ketapang

Dijalankan pada hari tertentu


Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.

Ekonomi
Ekonomi
Probowangi Ekonomi Surabaya Gubeng Ketapang
Tawang Alun Malang Kotalama Via BangilJember

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Staatsspoorwegen (1925). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Ned. Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 

Pranala luar

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Bayeman
menuju Bangil
Bangil–Kalisat Jati
menuju Kalisat
Terminus Probolinggo–Paiton Probolinggo Pasar
menuju Paiton