Kereta api Harina

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Harina adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan relasi BandungSurabaya Pasarturi di lintas utara Jawa (via CikampekSemarang Tawang).

Kereta api Harina
Kereta api Harina saat melintas di Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi II Bandung
PendahuluMahesa (1998–2000)
Mulai beroperasi20 Mei 2003
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.100 penumpang per hari[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalBandung
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Pasarturi
Jarak tempuh731 km
Waktu tempuh rerata11 jam 16 menit[1]
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi Premium
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang (kelas ekonomi premium)
    kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm (1,067 m)
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional60–100 km/h (17–28 m/s)
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal123A/126A (SBI-CKP-BD)
125/124A (BD-CKP-SBI)

Nama Harina diambil dari bahasa Sanskerta, hāriṇa (aksara Dewanagari: हारिण), yang berarti "antelop india betina".[2]

Kereta api Harina juga membantu tugas kereta api Ciremai relasi BandungSemarang Tawang, karena kereta api ini melintasi jalur utara Jawa menghubungkan Jakarta/Bandung dengan Surabaya melalui Semarang.

Pengoperasian kereta api

Kereta api Harina pertama kali beroperasi pada 20 Mei 2003, merupakan penerus dari kereta api Mahesa rute BandungSemarang melalui lintas selatan Jawa.[3] Namun, pengoperasian kereta api Mahesa dihentikan karena jarak tempuh yang terlalu panjang—dalam hal ini, kereta api ini melintasi jalur yang terkesan memutar jauh—serta tanggapan dari penumpang yang tidak terlalu menggembirakan.[3] Selain itu, kereta api ini pernah memiliki frekuensi perjalanan sebanyak dua kali perjalanan pulang-pergi (pagi dan malam) sebelum pengoperasian kereta api Harina jadwal pagi dihentikan pada 1 November 2011 karena tidak memenuhi tingkat keterisian minimum.[4][5]

Pada awalnya, ia melayani rute Bandung–Semarang. Setelah PT KAI melakukan penyusunan ulang grafik perjalanan, rute kereta api ini diperpanjang hingga Stasiun Surabaya Pasarturi pada 1 Maret 2013 dengan menghentikan pengoperasian kereta api Rajawali.[6][7][8]

Mulai 1 Agustus 2018, kereta api Harina beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium.

Per 24 Januari 2024, terjadi perubahan pola operasi Kereta api Harina karena rangkaian kereta api ini saling bertukar pakai dengan rangkaian Kereta api Malabar dengan keberangkatan pagi dari Bandung tujuan Malang.

Stasiun pemberhentian

Stasiun pemberhentian kereta api Harina
Provinsi Kabupaten/Kota Stasiun kereta api
Jawa Timur Kota Surabaya Surabaya Pasarturi
Lamongan Lamongan
Babat
Bojonegoro Bojonegoro
Jawa Tengah Blora Cepu
Grobogan Ngrombo
Kota Semarang Semarang Tawang
Kota Pekalongan Pekalongan
Kota Tegal Tegal
Jawa Barat Kota Cirebon Cirebon
Karawang Cikampek
Purwakarta Purwakarta
Kota Cimahi Cimahi
Kota Bandung Bandung

Insiden

Pada 21 Oktober 2010, kereta api Harina menerjang longsor di Jatiluhur, Purwakarta, pukul 05.00. Tidak ada korban jiwa, tetapi perjalanan kereta terhambat karena posisi lokomotif dan kereta yang melintang terhadap rel.[9]

Pada 1 September 2011, kereta api Harina menabrak angkot di Cibogohilir, Plered, Purwakarta yang menyebabkan satu orang tewas dalam kejadian tersebut.[10]

Pada 4 Maret 2013, kereta api Harina menabrak tiga orang saat mengendarai sepeda motor di perlintasan Banjaran, Baureno, Bojonegoro yang menyebabkan semua korban tertabrak tewas.[11]

Pada 6 April 2014, kereta api Harina menabrak mobil saat membawa rombongan pengantin di Jatigede, Sumberejo, Bojonegoro yang menyebabkan dua orang tewas saat kejadian tersebut.[12]

Pada 11 April 2015, kereta api Harina menabrak truk bermuatan kayu saat mogok di perlintasan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun truk terlempar sejauh 100 meter.[13]

Referensi

  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  2. ^ Zimmermann, Francis. (1999). The jungle and the aroma of meats : an ecological theme in Hindu medicine (edisi ke-1st Indian ed). Delhi: Motilal Banarsidass. ISBN 978-81-208-1618-3. OCLC 45993246. 
  3. ^ a b "KA Harina Semarang Bandung Diluncurkan Besok". Tempo. 2003-09-23. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  4. ^ "Per 1 November KA Harina Pagi Berhenti Beroperasi". detiknews. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  5. ^ "Kereta Harina Pagi Bandung-Semarang ditutup 1 November | Ekonomi". Bisnis. 2011-10-19. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  6. ^ "PT KAI Siapkan Harina Rute Bandung-Surabaya". KOMPAS. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  7. ^ "Asyik, KA Harina Bandung Perpanjang Rute Hingga Surabaya". Republika. 2013-02-06. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  8. ^ "KA Rajawali Setop Beroperasi Awal Maret". Republika. 2013-02-27. Diakses tanggal 2020-07-31. 
  9. ^ Kompas: KA Harina Anjlok di Jatiluhur
  10. ^ AntaraNews: KA Harina Tabrak Angkot, Satu Tewas
  11. ^ "Detik: Tiga Nyawa Melayang Dihantam KA Harina". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-18. Diakses tanggal 2015-05-10. 
  12. ^ Detik: Polisi Masih Selidiki Penyebab Laka Innova vs. KA Harina Tewaskan 2 Orang
  13. ^ "BeritaJatim: Kereta Harina Tabrak Truk Bermuatan Kayu di Bojonegoro". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-10. Diakses tanggal 2015-04-17. 

Pranala luar