Bahasa dagang dan kreol Melayu
Selain bentuk klasik dan sastranya, bahasa Melayu sudah memiliki beragam dialek daerah sebelum berdirinya Kesultanan Malaka. Bahasa Melayu menyebar melalui kontak antaretnis dan perdagangan di seluruh Nusantara hingga Filipina. Kontak ini menghasilkan bahasa perantara yang disebut sebagai bahasa Melayu Pasar atau bahasa Melayu rendah. Meskipun banyak yang menganggap bahwa bahasa-bahasa yang ada di kategori ini merupakan dialek dari bahasa Melayu/Indonesia, namun para ahli bahasa menyetujui bahwa bahasa Melayu Pasar merupakan bahasa pijin yang telah berkembang menjadi bahasa kreol dengan penutur ibu.
Bahasa dagang dan kreol Melayu
Bahasa-Bahasa Melayu Dagang dan Kreol بهاس٢ ملايو داڬڠ دان كريول | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Australia | ||||
Etnis | bermacam-macam | ||||
Penutur | |||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
IETF | crp-035 | ||||
Portal Bahasa | |||||
Ciri-ciri umum
Umumnya, bahasa Melayu kreol memiliki morfologi yang lebih sederhana, namun fonologinya tidak terlalu berubah.[1][2] Ciri-ciri lain yang umum dijumpai dalam bahasa Melayu Kreol adalah:
- Kepemilikan ditandai dengan penambahan kata punya. Contohnya:
- Aku punya rumah (rumahku)
- Kata ganti jamak (biasanya pada sudut orang kedua beserta orang ketiga) dibentuk dengan penambahan kata orang pada kata ganti tunggal. Contohnya:
- Dia orang (mereka)
- Kata ada atau lagi digunakan sebagai partikel progresif, yaitu partikel yang menandakan bahwa tindakan yang dilakukan sedang terjadi. Contohnya:
- Aku lagi masak (aku sedang memasak)
- Kata penentu (determiner) ini dan itu disingkat bentuknya menjadi ni dan tu sebelum kata benda
- Benda ni bagus (benda ini bagus)
- Kata kerja kausatif, yaitu kata kerja yang dapat menimbulkan sesuatu kepada objeknya, dibentuk dengan penambahan kata kasih, bəri, bikin, buat atau dengan akhiran -in. Contohnya:
- Aku kasih besar layar komputer punya aku (aku memperbesar layar komputerku)
Melayu Baba
Bahasa Melayu Baba | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Singapura, Malaysia, Indonesia | ||||
Etnis | 250.000–400.000 (1986) | ||||
Penutur | (12.000 per 1986)[3] | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | mbf | ||||
Portal Bahasa | |||||
Melayu Baba adalah sekelompok kreol melayu yang dituturkan di Malaysia. Kini, bahasa ini dianggap nyaris punah. Ada sejumlah variasi bahasa Melayu yang dipertuturkan kaum Peranakan ("Babah"), yaitu keturunan Tionghoa yang tinggal di Malaysia, Singapura, dan Indonesia sejak abad ke-15.[4] Melayu Baba dekat dengan bahasa pidgin dagang yang mengalami kreolisasi di seluruh kepulauan Melayu, sehingga menghasilkan variasi kreol Melayu yang bertahan sampai sekarang.
Bahasa Indonesia Peranakan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||
Wilayah | Jawa Tengah dan Jawa Timur. | ||||
Penutur | 20.000 (Wurm dan Hattori 1981) | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-1 | - | ||||
ISO 639-2 | - | ||||
ISO 639-3 | pea | ||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Indonesia Peranakan, satu jenis bahasa Melayu Baba, dipertuturkan di kalangan Tionghoa di pulau Jawa, khususnya di daerah perkotaan. Bahasa ini adalah campuran bahasa Melayu atau Indonesia dengan elemen-elemen bahasa Jawa dan bahasa Tionghoa (Hokkien). Penutur bahasa ini banyak ditemukan di Jawa Timur, khususnya Surabaya dan daerah sekitarnya (dengan bahasa Jawa dialek Jawa Timur). Jika warga Tionghoa cenderung mempertuturkan variasi bahasa tempat mereka tinggal (Tionghoa Jawa Tengah memakai bahasa Peranakan yang bercampur Jawa halus atau standar dalam percakapan sehari-hari antara sesamanya; di Jawa Barat, mereka menggunakan bahasa Peranakan yang bercampur bahasa Sunda), di Surabaya pemuda-pemudi Tionghoa cenderung berbicara dengan bahasa Peranakan yang bercampur bahasa Jawa dialek Surabaya dan belajar bahasa Mandarin melalui kursus.
Contoh frasa (digunakan di Surabaya):
- Lu bo' gitu!: Jangan seperti itu!
- Yak apa kabarnya si Eli?: Apa kabarnya Eli?
- Nti' kamu pigio ambek cecemu ae ya: Nanti kamu pergi dengan kakakmu saja, ya?
- Nih, makanen sa'adae: Makanlah seadanya!
- Kamu cari'en bukune koko ndhek rumae Ling Ling: Carikan buku adikmu di rumah Ling Ling.
Melayu Kreol Malaka
Bahasa Melayu Kreol Malaka
Melayu Kreol Chitties | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Malaysia | ||||
Etnis | 300 | ||||
Penutur | (sebanyak moribund dari sumber tidak bertanggal)[5] | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | ccm | ||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa ini dituturkan sejak abad ke-16 oleh para keturunan pedagang Tamil di Selat Malaka. Bahasa ini bisa jadi terkait secara historis dengan bahasa Melayu Kreol Sri Lanka.
Melayu Sabah
Bahasa Melayu Sabah | |||||
---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Sabah | ||||
Penutur | Sedikit tetapi berkembang[6] | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | msi | ||||
Portal Bahasa | |||||
Sebagai bentuk kreol dari bahasa Melayu Brunei, Melayu Sabah adalah bahasa dagang setempat. Ada beberapa penutur asli di kawasan perkotaan, termasuk anak-anak yang menuturkan dua bahasa asli.
Melayu Kepulauan Seribu
Bahasa Orang Pulo
logat Orang Pulo Melayu Campuran, Melayu Kepulauan Seribu[7] | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||
Wilayah | |||||
Etnis | Orang Pulo | ||||
Penutur | 29.417[a] | ||||
| |||||
Dialek | Utara (Sebira)
Tengah (Panggang, Pramuka, Kelapa-Harapan)
Selatan (Tidung, Untung Jawa)
| ||||
Latin | |||||
Status resmi | |||||
Diakui sebagai bahasa minoritas di | |||||
Diatur oleh | Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa | ||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
Glottolog | Tidak ada | ||||
| |||||
Lokasi penuturan | |||||
Perkiraan lokasi penuturan Bahasa dagang dan kreol Melayu | |||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Orang Pulo (logat Orang Pulo; nama alternatifnya Melayu Campuran atau Melayu Kepulauan Seribu[7]) adalah kreol berbasis Melayu yang dituturkan oleh masyarakat Orang Pulo di Kepulauan Seribu. Bahasa ini terbentuk dari percampuran banyak bahasa di Indonesia, terutama bahasa Bugis dan Melayu.[10]
Melayu Makassar
Bahasa Melayu Makassar | |||||
---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Makassar, Sulawesi Selatan | ||||
Penutur | Tidak ada[11] Bahasa kedua: 1.900 juta (2000) | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | mfp | ||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Kreol Makassar terbentuk dari pencampuran antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah di Sulawesi Selatan yang dituturkan oleh masyarakat Makassar dan sekitarnya.
Melayu Bali
Bahasa Melayu Bali | |||||
---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Bali | ||||
Penutur | 25,000 (2000 census)[12] | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | mhp | ||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Melayu Bali adalah bahasa dagang di pulau ini. Bahasa Melayu Bali umumnya dipertuturkan di Kabupaten Jembrana, khususnya Kecamatan Loloan Barat dan Melaya. Istilah "Melayu Bali" dipergunakan pertama kali oleh tim peneliti pada tahun 1978. Bahasa ini disebut dengan istilah "omong kampung" oleh penuturnya.[13]
Melayu Indonesia Timur
Kreol di Indonesia timur tampaknya terbentuk ketika lingua franca Melayu, mulai mendominasi perdagangan rempah sebelum era kolonial Eropa. Bahasa-bahasa ini memiliki beberapa kesamaan:
- huruf ə pepet menjadi a, e, atau berasimilasi dengan huruf vokal selanjutnya
- i, u kadang berubah menjadi e, o
- diftong ai dan au kadang berubah menjadi e dan o
- ada kehilangan huruf plosif akhir p, t, k, dan netralisasi nasal akhir di sejumlah kata
- penanda perfektif sudah diciutkan menjadi su atau so[2]
Contohnya:[1]
- makan menjadi makang
- pergi menjadi pigi atau pi
- terkejut menjadi takajo
- lembut menjadi lombo
- dapat menjadi dapa
Bacan mungkin merupakan bahasa yang paling arkaik dan sangat erat dengan bahasa Melayu Brunei (non-kreol).
Melayu Bacan
Bahasa Melayu Bacan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Bacan, Maluku Utara | ||||
Penutur | 6 (2012)[14] | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | btj | ||||
Portal Bahasa | |||||
Dipertuturkan di Pulau Bacan dan sekitarnya di Maluku Utara.
Melayu Dili
Bahasa Melayu Dili | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Timor Leste | ||||
Wilayah | Kampung Alor, Kota Dili | ||||
Etnis | Melayu, Tetun | ||||
Penutur | 1.000 (2000)[15] | ||||
| |||||
Dialek | Batugade
Kampung Alor
Pante Makassar
| ||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
Glottolog | dili1234 [16] | ||||
Linguasfer | 33-AFA-j | ||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Melayu Dili adalah sebuah varietas dari bahasa kreol Melayu yang dituturkan di Kota Dili, Timor Leste khususnya di wilayah Kampung Alor.[17] Menurut para ahli, sebelum menjadi bahasa ibu dari sejumlah penuturnya, bahasa ini pada awalnya merupakan bahasa pidgin (Bloomfield, 1933; Hall, 1966). Kemudian dalam perkembangannya bahasa pidgin ini menjadi bahasa kreol yang digunakan dalam interaksi sosial yang lebih luas di masyarakat (Todd, 1974:50).[15]
Melayu Manado
Bahasa Melayu Manado
Bahasa Manado | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||
Wilayah | Sulawesi Utara | ||||
Penutur | 850,000 (2001) | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | xmm | ||||
Portal Bahasa | |||||
Melayu Manado adalah kreol lain yang menjadi lingua franca di Manado dan Minahasa, Sulawesi Utara. Bahasa ini berasal dari Melayu Ternate dan sangat dipengaruhi oleh bahasa Ternate, Belanda, Minahasa, dan beberapa kosakata Portugal.
Contoh:
- Kita = Saya
- Ngana = Kamu
- Torang = Kami
- Dorang = Mereka
- Io = Ya
- Nyanda' = Tidak (' = perhentian glotal)
Kalimat:
- Kita pe mama ada pi ka pasar = Ibu saya pergi ke pasar
- Ngana so nyanda' makan dari kalamareng = Kamu belum makan dari kemarin
- Ngana jang badusta pa kita = Kamu jangan berdusta padaku
- Torang so pasti bisa = Kami sudah pasti bisa
Melayu Gorontalo
Bahasa Melayu Gorontalo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||
Wilayah | Provinsi Gorontalo, sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Utara, sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Tengah | ||||
Penutur | Lebih dari 1.000.000 jiwa | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Melayu Gorontalo atau yang dikenal dengan "Logat Gorontalo" adalah salah satu bentuk bahasa Melayu yang dituturkan oleh penduduk di wilayah Semenanjung Utara Sulawesi, utamanya di wilayah Provinsi Gorontalo, sebagian di wilayah Sulawesi Utara, serta sebagian di wilayah Sulawesi Tengah.
Berdasarkan karakteristik bahasa dan pengucapannya, Bahasa Melayu Gorontalo termasuk dalam kelompok Bahasa Dagang dan Kreol Melayu. Pada umumnya, Bahasa Melayu Gorontalo adalah bahasa Lingua Franca untuk wilayah Gorontalo dan sekitarnya (termasuk pula di beberapa wilayah Teluk Tomini yang didiami oleh Suku Gorontalo).
Pengaruh Bahasa Arab terasa begitu kental dalam Bahasa Melayu Gorontalo. Sebagaimana digunakan dalam percakapan sehari-hari dimana penggunaan kata "Ana" sebagai kata ganti orang pertama tunggal (saya), serta "Ente" sebagai kata ganti orang kedua tunggal (kamu).[18]
Melayu Maumere
Bahasa Melayu Maumere
Melayu Pasar Alok | |||||
---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Kota Maumere | ||||
Etnis | Lio, Sikka, Jawa, dan Bajo Wuring | ||||
Penutur | L1: tidak diketahui L2: 90.000 | ||||
| |||||
Latin | |||||
Status resmi | |||||
Diatur oleh | Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa | ||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
| |||||
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
| |||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Melayu Maumere adalah bahasa kreol berbasis Melayu atau bahkan pijin yang dituturkan di Kota Maumere, sebuah kota kecil di pesisir utara Pulau Flores. Belum diketahui klasifikasi yang jelas mengenai bahasa ini, tetapi jika dilihat dari ciri kebahasaan dan kondisi tuturnya bahasa ini termasuk kedalam bahasa pijin, karena kosakata dan tata bahasanya terbatas, serta sering kali diambil dari beberapa bahasa berbeda. Bahasa ini paling umum digunakan dalam situasi seperti perdagangan atau ketika seseorang berbicara dalam bahasa yang berbeda dan tidak saling memahami.
Contoh:
Pembeli: "Ikan selar berapa?" |
Penjual: "Enam dua puluh, mama" |
Pembeli: "Dari kapan ikan goit ini su e" |
Penjual: "Adu bapak untu apa jao jual ika yang su ancur" |
Gorap
Bahasa Melayu Morotai | |||||
---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Pulau Morotai, Halmahera Tengah | ||||
Penutur | (1.000 per 1992)[21] | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | goq | ||||
Portal Bahasa | |||||
85% kosakata Melayu Morotai berasal dari bahasa Melayu, tetapi juga memiliki beberapa kosakata Ternate. Tata katanya berbeda dengan bahasa-bahasa Austronesia dan Halmahera. Anak-anak sudah tidak menguasai lagi bahasa ini.
Melayu Maluku Utara
Bahasa Melayu Maluku Utara | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||
Wilayah | Maluku Utara (Indonesia) | ||||
Penutur | 700.000 | ||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | max | ||||
Portal Bahasa | |||||
Kreol ini menyerupai bahasa Melayu Manado, tetapi dengan aksen dan kosakata yang berbeda. Sebagian besar kosakatanya dipinjam dari bahasa Ternate, seperti:
- Ngana = Kamu
- Ngoni = Kalian
- Bifi = Semut
- Ciri = Jatuh
Bahasa ini digunakan di Ternate, Tidore, dan Halmahera, Maluku Utara, untuk komunikasi antarkelompok. Bahasa ini juga dipertuturkan di Kepulauan Sula.
Contoh:
- Jang bafoya: Jangan berbohong.
- paitua pe balanga: pancinya bapak
Melayu Kupang
Bahasa Melayu Kupang | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Kupang, Timor Barat | ||||||
Penutur | (200.000 per 1997)[22] | ||||||
| |||||||
Kode bahasa | |||||||
ISO 639-3 | mkn | ||||||
| |||||||
Portal Bahasa | |||||||
Bahasa ini dipertuturkan di Kupang, ujung barat Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Bahasa ini didasarkan pada bahasa Melayu arkaik yang mencampuradukkan bahasa Belanda, Portugal, dan bahasa setempat, tetapi mirip bahasa Melayu Ambon dengan sejumlah perbedaan kosakata dan aksen. Sistem tata bahasanya menyerupai kreol-kreol Melayu lain di Indonesia Timur.
Contoh:
- beta = Saya
- lu = Kamu
- sonde = Tidak
- Beta sonde tau, lai = Saya tidak tahu
Melayu Banda
Bahasa Melayu Banda | |||||
---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Kepulauan Banda | ||||
Penutur | 3.700 (2000)[23] | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | bpq | ||||
Portal Bahasa | |||||
Sebagai varian dari bahasa Melayu Maluku, bahasa ini dipertuturkan di Kepulauan Banda, Maluku, dan memiliki aksen unik. Berbeda dengan Melayu Ambon, bahasa Melayu Banda dianggap terdengar unik bagi banyak orang karena aksentuasinya.
Contoh:
- Beta: Saya
- pane: Kamu
- katorang: Kami
- mir: Semut (diserap dari bahasa Belanda: mier)
Melayu Papua
Bahasa Melayu Papua
Melayu irian | |||||
---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Papua Barat | ||||
Penutur | 500.000 (2007)[24] | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | pmy | ||||
Portal Bahasa | |||||
Awalnya digunakan sebagai bahasa kontak di kalangan suku Nugini Indonesia (Papua dan Papua Barat) untuk berdagang dan komunikasi sehari-hari, bahasa ini sekarang memiliki banyak penutur asli. Penduduk Papua dan Irian menyatakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar mereka sejak 1926, jauh sebelum Sumpah Pemuda. Saat ini mereka cenderung memakai bahasa Indonesia formal. Varian bahasa ini juga diguankan di Vanimo, Papua Nugini, dekat perbatasan Indonesia.
Contoh:
- Ini tanah pu pemerintah, bukan ko punya! = Ini tanah pemerintah, bukan kamu!
- Kitorang tra pernah bohong = Kita tidak pernah berbohong.
Lihat pula
Referensi
- ^ a b MALAY DIALECT RESEARCH IN MALAYSIA: THE ISSUE OF PERSPECTIVE1.
- ^ a b Wurm, Mühlhäusler, & Tryon, Atlas of languages of intercultural communication in the Pacific, Asia and the Americas, 1996:673ff.
- ^ Referensi Baba Malay di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
- ^ "Baba Malay of Malacca". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-02. Diakses tanggal 2013-09-29.
- ^ Referensi Malaccan Creole Malay di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
- ^ Referensi Sabah Malay di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
- ^ a b Maulana, Ridwan; Tawangsih, Multamia R.M. (2009). "Bahasa-bahasa di Kepulauan Seribu". lib.ui.ac.id. Depok, Indonesia: Universitas Indonesia. Gambaran Umum Daerah Kepulauan Seribu: 126. Diakses tanggal 5 Februari 2023.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ Achmad Syalaby (20 Januari 2016). "Menjaga Warisan Orang Pulo". www.republika.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Februari 2023. Diakses tanggal 3 Maret 2022.
- ^ Referensi Macassar Malay di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
- ^ Referensi Balinese Malay di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
- ^ Bagus, I Gusti Ngurah; Denes, I Made; Laksana, I Ketut Darma; Putrini, Nyoman; Ginarsa, I Ketut (1985). Kamus Melayu Bali-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- ^ Referensi Melayu Bacan di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
- ^ a b Inyo Yos Fernandez. "Beberapa Catatan Tentang Bahasa Melayu Dili: Studi Awal Mengenai Bahasa Melayu Di Timor Timur". jurnal.ugm.ac.id. Diakses tanggal 18 Mei 2022.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Melayu Dili". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Diusulkan Jadi Bahasa ASEAN, Ini Daftar Negara Yang Pakai Bahasa Melayu". kumparan.com. 6 April 2022. Diakses tanggal 18 Mei 2022.
- ^ Halidi, M. H. M. Penggunaan Kata Sapaan Bahasa Gorontalo. Bahasa dan Sastra, 4(4).
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ Referensi Gorap di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
- ^ Referensi Melayu Kupang di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
- ^ Referensi Melayu Banda di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
- ^ Referensi Melayu Papua di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
Pranala luar
- A Baba Malay Dictionary Diarsipkan 2007-10-25 di Wayback Machine. by William Gwee Thian Hock
- Malay creole boy, Hottentot Square Cape Town; Malay boy of Cape Town [picture] / George French Angas delt. et lithog.
- The Malay Chetty Creole Language Of Malacca A Historical And Linguistic Perspective
- Ethnologue: Malay-based creoles
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan