Portal:Pertanian/Berita terkini/Maret
- 12 Maret 2014
- "Dewan Gula Indonesia bersama dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah menetapkan harga gula di tingkat petani (HPP) sebesar 9500 rupiah per kilogram. Nilai ini meningkat dibandingkan tingkat harga sebelumnya yaitu 8100 rupiah per kilogram. Penetapan HPP gula tersebut telah mempertimbangkan biaya pokok produksi sebesar 8740 rupiah per kilogram yang merupakan hasil kajian kalangan akademisi dari Universitas Jember, Universitas Gajah Mada, dan Institut Pertanian Bogor." (Kompas) (Antara) (Liputan 6)
- 11 Maret 2014
- "Dua perusahaan pemasok buah-buahan multinasional, Chiquita Brands International dan Fyffes PLC akan merger membentuk perusahaan pemasok buah terbesar di dunia menggeser Dole Food Company. Perusahaan ini akan listing di bursa saham New York namun berkantor pusat di Irlandia yang memiliki pajak lebih ringan. Pisang adalah komoditas utama yang dipasok kedua perusahaan ini." (Business Week) (Wasll Street Journal) (Reuter) (BBC News)
- 10 Maret 2014
- "Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta telah membuat rumah hidroponik di halaman rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, melantik 10 orang penghuni yang akan bertanggung jawab dalam merawat rumah hidroponik tersebut. Hidroponik merupakan konsep pertanian urban yang cocok dikembangkan di DKI Jakarta yang memiliki lahan yang sangat sempit." (Kompas) (Detiknews)
- 9 Maret 2014
- "Kantor Perikanan Jepang menyatakan akan mengurangi penangkapan ikan tuna sirip biru Pasifik (Thunnus orientalis) hingga setengahnya. Daging ikan ini digemari para pecinta sushi dan berbagai studi menunjukkan bahwa populasi ikan ini menurun di berbagai tempat." (VOA Indonesia) (Deutsche Welle) (Straits Times)
- "Menteri Pertanian Kanada, Gerry Ritz, menargetkan peningkatan distribusi serealia dan biji-bijian melalui transportasi rel hingga dua kali lipat di tahun ini. Canadian Pacific Railway dan Canadian National Railway diberikan mandat untuk mendahulukan transportasi hasil panen dan menomorduakan minyak bumi dan gas alam. Tingginya pengiriman migas tersebut menyebabkan hasil panen petani menumpuk di elevator biji-bijian." (Bloomberg) (Wall Street Journal) (Winnipeg Free Press)
- "Aceh yang dikelilingi perairan seluas 295 ribu kilometer persegi disebut memiliki potensi perikanan tangkap hingga 1.8 juta ton ikan per tahun. Keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi seperti kapal penangkap ikan menyebabkan provinsi tersebut baru menggarap sepuluh persen saja." (Okezone) (Tempo)
- 8 Maret 2014
- "Anies Baswedan dalam sebuah seminar mengenai ketahanan pangan dan energi yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, memaparkan bahwa hambatan terbesar ketahanan pangan Indonesia adalah pada Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang tidak bebas dari kepentingan partai politik. Sehingga jabatan menteri pertanian sebaiknya tidak diberikan kepada tokoh partai." (Tribunnews) (Gatra) (MetroTV News) (Kompas)
- 7 Maret 2014
- "Menteri Pertanian China, Han Changfu menegaskan bahwa pemerintah China tidak menolak tanaman transgenik, namun mereka hanya menginginkan pengembangan melalui penelitian yang mereka lakukan sendiri di dalam negeri. Populasi China mencapai seperlima populasi dunia, namun hanya memiliki luas lahan pertanian sepertujuh dunia, sehingga memberi makan populasi adalah tantangan yang berat." (Business Week) (Wall Street Journal) (South China Morning Post)
- 6 Maret 2014
- "Akademisi dari University of Bristol, Inggris, memaparkan bagaimana cara menghasilkan produk peternakan dengan cara yang lebih berkelanjutan. Poin utama yang dipaparkan antara lain menghindari penggunaan pakan yang bersinggungan dengan pangan manusia, dan menggunakan metode dan varietas ternak lokal." (Nature) (Phys.org) (Farming UK)
- "Mahasiswa Universitas Bengkulu membuat es krim berbahan dasar terong. Proyek tersebut merupakan Program Kreativitas Mahasiswa yang akan dilombakan di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional. Selain harganya yang terjangkau, terong mengandung berbagai nutrisi seperti penting air, protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, kalsium, besi, fosfor, karotena, vitamin B1, B2, C, asam nikotinat, dan lain-lain." (Antara) (Republika)
- 5 Maret 2014
- "Bulan Februari 2014 merupakan bulan terkering yang dialami Singapura sejak tahun 1989. Hal ini mengancam usaha pertanian dan meningkatkan harga pangan di negara tersebut. Diperkirakan kekeringan akan terus berlangsung hingga buan Maret." (Straits Times) (BBC) (Kompas)
- "Konsumsi daging, keju, dan protein hewani lainnya di usia senja meningkatkan risiko kanker. Protein tersebut memicu pembentukan hormon pertumbuhan IGF-1. Hormon ini baik bagi perkembangan anak-anak, namun di usia dewasa peningkatan level hormon ini amat terkait dengan peningkatan risiko terkena kanker." (Fox News) (ABC News) (Discovery Channel)
- 4 Maret 2014
- "Pola makan warga dunia semakin seragam dan dapat memberikan ancaman terhadap ketahanan pangan. Masyarakat Kepulauan Pasifik yang memanfaatkan kelapa sebagai sumber lemak semakin berkurang, dan semakin banyak masyarakat Asia yang beralih dari beras. Terjadi tren peningkatan konsumsi pada makanan pokok utama dunia seperti gandum, kentang, dan jagung, dan hasil panen tradisional seperti singkong dan sorghum semakin terpinggirkan. Ketika terjadi gagal panen pada satu komoditas pangan utama tersebut, maka akan terjadi wabah kelaparan mengingat pola makan sudah terlanjur seragam." (Reuters) (BBC) (VOA)
- "Kerugian usaha pertanian akibat letusan gunung Sinabung dan gunung Kelud mencapai 1.87 triliun rupiah, dengan rincian 1.5 triliun akibat letusan gunung Sinabung dan 377 miliar rupiah akibat letusan gunung Kelud." (Republika) (MetroTv News) (Antara)
- 3 Maret 2014
- "Kelompok tani di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mengembangkan varietas padi yang tahan terhadap iklim dingin di dataran tinggi yang disebut dengan varietas Saganggam Panuah." (Republika) (Antara) (Skalanews)
- 2 Maret 2014
- "Hasil pertanian dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah telah berhasil menembus pasar ekspor, sebagian besar ke Singapura. Hasil pertanian tersebut diantaranya buncis, kentang, bit, terong, lobak, dan waluh." (Antara)
Arsip: