Bangladesh

negara di Asia Selatan
Revisi sejak 23 Juni 2010 17.58 oleh GhalyBot (bicara | kontrib) (bot Menambah: sd:بنگلاديش)

Republik Rakyat Bangladesh (bahasa Bengali: গণপ্রজাতন্ত্রী বাংলাদেশ) adalah sebuah negara di Asia Selatan yang berbatasan dengan India di barat, utara dan timur, Myanmar di tenggara dan Teluk Benggala di selatan. Bersama dengan Benggala Barat di India, Bangladesh terdiri dari kawasan etno-linguistik Bengali. Bangladesh (বাংলাদেশ) secara harfiah bermakna "Negeri Bengali".

Republik Rakyat Bangladesh

গণপ্রজাতন্ত্রী বাংলাদেশ
Gônoprojatontri Banglādeśh
Lokasi Bangladesh
Ibu kota
Dhaka
Bahasa resmiBangla (বাংলা)
DemonimBangladeshi
PemerintahanRepublik parlementer[1]
• Presiden
Zillur Rahman
Sheikh Hasina Wazed
Ad.Abdul Hamid
Kemerdekaan 
• Deklarasi kemerdekaan
26 Maret 1971
Luas
 - Total
147,570 km2 (94)
 - Perairan (%)
6.9
Penduduk
 - Perkiraan 2009
162.221.000[2] (7)
1.099,3/km2 (9)
PDB (KKB)2009
 - Total
$241.295 milyar[3]
$1.465[3]
PDB (nominal)2009
 - Total
$94.507 milyar[3]
$573[3]
Gini (2000)33,4
sedang
IPM (2007)Kenaikan 0,543[4]
Error: Invalid HDI value · 146
Mata uangTaka
(BDT)
Zona waktuBST
(UTC+6)
Lajur kemudileft
Kode telepon880
Kode ISO 3166BD
Ranah Internet.bd
  1. Adjusted population, p.4,
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Ibukota dan kota terbesar Bangladesh ialah Dhaka. Bangladesh merupakan salah satu negara yang terpadat penduduknya di dunia. Luas wilayahnya kira-kira sebesar Pulau Jawa, Madura dan Bali yang digabung menjadi satu.

Perbatasan Bangladesh ditetapkan melalui pemisahan India pada tahun 1947. Negara ini merupakan sayap timur Pakistan (Pakistan Timur) yang dipisahkan dari sayap barat sejauh 1.600 kilometer. Walaupun mempunyai agama yang sama, perbedaan etno-linguistik antara kedua sayap diperburuk lagi oleh pemerintahan di Pakistan Barat yang bersikap tidak peduli. Hal ini menyebabkan kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971 selepas peperangan berdarah yang didukung oleh India. Tahun-tahun yang menyusul kemerdekaan ditandai dengan huru-hara politik dan korupsi. Bangladesh memiliki tiga belas kepala pemerintahan yang berlainan, dua dari tiga belas terbutuh, dan serta sekurang-kurang terjadi empat kudeta militer.

Bangladesh mempunyai jumlah penduduk terbesar kedelapan di dunia dan merupakan salah satu negara terpadat di dunia dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Namun, pendapatan per kapita Bangladesh telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1975 dan tingkat kemiskinan turun 20% sejak awal tahun 1990-an. Negara ini dimasukan sebagai salah satu bagian dari "Next Eleven". Ibukota Dhaka dan wilayah urban lainnya menjadi penggerak utama dibalik pertumbuhan ini.[5]

Secara geografis, negara ini berada di Delta Gangga-Brahmaputra yang subur. Bangladesh mengalami banjir angin musim tahunan, dan siklon kerap terjadi.

Sejarah


Bangladesh mendapatkan "kemerdekaannya" dari Pakistan pada 1971. Ibu kotanya Dhaka, juga dieja sebagai Dacca, ialah ibu kota provinsi Benggala Timur. Benggala Timur saat itu adalah bagian dari Pakistan.

Pemerintahan dan politik

Simbol nasional Bangladesh
Lagu kebangsaan Amar Shonar Bangla
Hewan Harimau Benggala
Burung Murai Magpie Oriental
Ikan Hilsa
Bunga Lili Air Putih
Buah Cempedak
Olahraga Kabadi
Kalender kalender Benggali
 
Jatiyo Sangshad Bhaban, gedung parlemen Bangladesh

Bangladesh memiliki sistem pemerintahan demokrasi parlementer. Presiden ialah kepala negara, dimana kedudukannya banyak diisi dengan menghadiri upacara-upacara kenegaraan. Kendali pemerintahan sesungguhnya dipegang PM, yang merupakan kepala pemerintahan. Presiden dipilih oleh badan legislatif setiap 5 tahun dan memiliki kekuasaan yang normalnya terbatas yang bertambah selama masa jabatan pemerintahan pemelihara, terutama dalam mengendalikan transisi menuju pemerintahan baru. Bangladesh memiliki undang-undang sistem pergantian kekuasaan yang unik; di akhir masa jabatan sebuah pemerintahan, kekuasaan diserahkan kepada masyarakat sipil selama 3 bulan, yang menjalankan Pemilu dan menyerahkan kekuasaan untuk memilih DPR. Sistem ini pertama kali dipraktekkan pada 1991 dan dilembagakan pada 1996 sebagai amandemen ke-13 dari konstitusi. [6]

PM dipilih melalui upacara pemilihan oleh presiden dan harus menjadi anggota parlemen, memimpin kepercayaan mayoritas anggota parlemen. Kabinet terdiri atas para menteri yang dipilih oleh PM dan diangkat oleh presiden. Parlemen satu kamar ialah Majelis Bangsa 300 anggota atau Jatiyo Sangshad, dipilih oleh rakyat melalui pemilihan suara terbanyak dari konstitusi wilayah tunggal tunggal untuk menduduki jabatannya selama 5 tahun. Hak pilih universal berlaku untuk seluruh warganegara saat usianya menginjak 18 tahun.

Konstitusi Bangladesh ditulis pada 1972 dan telah mengalami 13 amandemen merupakan dokumen hukum yang terpenting. Hukum lainnya yang berlaku di negara itu dibuat oleh parlemen yang merupakan turunan dari konstitusi. [6] Badan peradilan tertinggi ialah Mahkamah Agung, yang ketua dan hakim lainnya diangkat oleh presiden. Peradilan tak terpisah dari pemerintahan, yang telah banyak menyebabkan banyak kegelisahan di tahun-tahun terkini. Hukum berdasar pada hukum adat Inggris yang umum, namun hukum privat seperti pernikahan dan warisan berdasar pada yang termaktub dalam kitab suci, dan sehingga lingkup agama satu bisa jadi berbeda penegakan hukumnya dengan lingkup agama lainnya.

2 partai utama di Bangladesh ialah Partai Nasionalis Bangladesh (PNB) dan Liga Awami Bangladesh. PNB bersekutu dengan partai Islam seperti Jamaat-e-Islami Bangladesh dan Islami Oikya Jot, sedangkan Liga Awami bersekutu dengan partai kiri dan sekuler. Pemain penting lainnya ialah Partai Jatiya, dikepalai oleh mantan penguasa militer Ershad. Persaingan Liga Awami-BNP telah memahit dan berpuncak dengan protes, kekerasan, dan pembunugan. Politik mahasiswa khususnya kuat di Bangladesh, peninggalam dari masa gerakan pembebasan. Hampir semua partai memiliki sayap mahasiswa aktif, dan mahasiswa telah dipilih ke parlemen. 2 partai Islam, Jagrata Muslim Janata Bangladesh (JMJB) dan Jama'atul Mujahideen Bangladesh (JMB) yang dianggap radikal dilarang pada Februari 2005. Sejak saat itu serangan bom yang terjadi kemudian sering dianggap dilakukan oleh dua partai yang dilarang ini, dan ratusan anggota partai yang menjadi tersangka telah ditahan oleh beberapa kali operasi keamanan. Kasus bom bunuh diri yang pertama kali tercatat di Bangladesh terjadi pada November 2005.

Pembagian Wilayah Administratif

Bangladesh terbagi menjadi enam wilayah administratif dan seluruhnaya diberi nama sesuai dengan pusat wilayahnya:

  1. Barisal বরিশাল
  2. Chittagong চট্টগ্রাম
  3. Dhaka ঢাকা
  4. Khulna খুলনা
  5. Rajshahi রাজশাহী
  6. Sylhet সিেলট

Tingkat wilayah unit administratif selanjutnya adalah distrik atau zila (িজলা) (dalam bahasa Bangla). Bangladesh memiliki 64 distrik dan setiap distrik dibagi lagi menjadi thana atau stasiun polisi. Setiap stasiun polisi, kecuali yang terdapat di daerag metropolitan dibagi lagi menjadi beberapa kesatuan. Kesatuan-kesatuan ini terdiri dari banyak desa-desa.

Geografi dan iklim

 
Gambar satelit yang menampilkan ciri fisik Bangladesh
 
Peta Bangladesh

Bangladesh terletak di Delta Sungai Gangga-Brahmaputra yang terbentang rendah. Delta ini terbentuk oleh pertemuan Sungai Gangga (nama setempat Padma atau Pôdda), Brahmaputra (Yamuna atau Jomuna), dan Meghna dan anak-anak sungainya yang berhubungan dari Himalaya. Tanah aluvial yang diendapkan oleh sungai-sungai itu telah menciptakan beberapa dari daratan yang amat subur di dunia ini.

Sebagian besar Bangladesh berada 10 meter dpl, dan dipercaya sekitar 10% tanah akan banjir jika permukaan laut naik hingga 1 m. [7] Titik tertinggi di Bangladesh ialah di Mowdok dan di Simprugdesh yang berkisar antara 1,052 m (3,451 kaki) di Bidang Bukit Chittagong ke tenggara negeri.[8] Bagian utrama pesisir terdiri atas hutan berawa, Sundarbans, hutan bakau terbesar di dunia dan tempat bagi flora dan fauna yang berbeda, termasuk Macan Kekaisaran Benggala. Pada 1997, kawasan ini dinyatakan terancam. [9]

Tak terpengaruh Tropis Cancer, iklim Bangladesh bersifat tropis dengan musim dingin yang sejuk dari Oktober hingga Maret, musim panas yang panas dan kering dari Maret ke Juni. Musim hujan Mosoon yang hangat dan lembab berlangsung dari Juni ke Oktober dan memasok sebagian besar curah hujan negeri itu. Bencana alam, seperti banjir, siklon tropis, dan badai tornado terjadi hampir tiap tahun, serta dikombinasikan dengan efek penebangan hutan, penurunan tanah dan erosi. Cox's Bazar, di selatan kota Chittagong, memiliki garis pantai yang tak terputus sepanjang 120 kilometer (75 mil); sering dikutip sebagai merupakan pantai alami terpanjang di dunia (pernyataan ini sulit dibuktikan dan sulit dibantah).

Pembagian admnistratif

Bangladesh dibagi menjadi 6 divisi (bibhag) yang dinamakan menurut ibu kota divisi masing-masing:

Setiap divisi kemudian dibagi menjadi distrik (zila). Terdapat 64 distrik di Bangladesh. Setiap distrik dibagi lagi menjadi stasiun polisi (thana) (dahulu sub-distrik atau upa-zila).

Ekonomi

 
Para nelayan dekat kota Cox's Bazaar di Bangladesh selatan. Banyak industri di Bangladesh tetap primitif menurut standar modern.
 
Buruh di sawah, pemandangan umum di seluruh Bangladesh.

Meski mendukung segala usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan prospek ekonomi dan demografi, Bangladesh tetaplah negara ini terbelakang dan kelebihan penduduk serta pengaturan pemerintahan yang tidak efektif. Pendapatan per kapita pada 2004 kurang dari US$440, dan banyak indikator ekonomi lainnya yang kurang mengesankan.[10] Namun, seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negeri Juli 2005-nya, negeri ini telah membuat kemajuan pesat dalam pengembangan manusia dengan berfokus pada pemberantasan tingkat buta huruf yang berhasil, memperoleh kesetaraan jender pada dalam sekolah, dan mengurangi pertumbuhan penduduk.


Rami pernah menjadi mesin ekonomi negeri ini. Saham pasar ekspor dunianya memuncak pada PD II dan akhir 1940-an pada 80% [11] dan malah di awal 1970-an terhitung sekitar 70% penerimaan ekspornya. Namun, produk polipropilena mulai menggantikan produk rami di seluruh dunia dan industri rami mulai gulung tikar. Bangladesh juga memiliki jumlah produksi yang signifikan dalam hal padi, teh, dan mustar.

Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih dari tiga perempat penerimaan ekspor Bangladesh berasal dari industri garmen, [12] yang mulai menarik investor asing pada 1980-an karena buruh murah dan nilai tukar mata uang asing yang rendah. Industri ini kini memperkerjakan 40% wanita pekerja di Bangladesh. Pemasukan dari mata uang asing juga diperoleh dari penduduk Bangladesh yang tinggal di negara lain. Pada 2002, industri garmen ini ini mengekspor produk senilai US$5 milyar . [13]

Rintangan bagi pertumbuhan termasuk bencana badai dan banjir yang sering datang, perusahaan milik negara yang tidak efisien, fasilitas pelabuhan yang salah urus, pertumbuhan di angkatan buruh yang tidak memiliki ruang kerja yang cukup, penggunaan sumber daya energi yang tidak efisien (seperti gas alam), pembangkit listrik yang tak mencukupi, perwujudan yang lambat dari reformasi ekonomi, pertarungan politik, dan korupsi. Menurut Laporan Singkat World Bank Juli 2005: "Di antara hambatan paling signifikan bagi Bangladesh untuk berkembang ialah buruknya pemerintahan dan lemahnya lembaga masyarakat." [14]

Masih menurut Bank Dunia walaupun segala rintangan yang melintang, sejak 1990 negeri ini telah mencapai tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 5%. Industri kelas menengah dan industri konsumen menjadi saksi adanya pertumbuhan. Pada Desember 2005 Goldman Sachs menamakan Bangladesh sebagai salah satu "Sebelas Berikutnya", setelah 4 negara dianggap memiliki pertumbuhan ekonomi "BRIC" (Brazil, Rusia, India, dan RRC) yang cepat [15]. Tujuh negara ini juga termasuk Mesir, Indonesia, Pakistan dan beberapa negara lain. Bangladesh mengalami peningkatan tajam dalam investasi asing langsung. Sejumlah perusahaan multinasional, termasuk Unocal Corporation dan Tata merupakan penyumbang investasi utama, dengan prioritas penanaman modal dalam sektor gas alam. Pada Desember 2005, Central Bank of Bangladesh mencanangkan perkembangan PDB sekitar 6,5%. [16]

Satu sumbangan penting pada pengembangan ekonomi ialah pencangan kredit mikro oleh Muhammad Yunus secara meluas (dianugerahi Penghargaan Perdamaian Nobel pada 2006) melalui Grameen Bank. Dari akhir 1990-an, Grameen Bank memiliki 2,3 juta anggota, bersama dengan 2,5 juta anggota organisasi lain yang mirip. [17]

Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi pemerintah merancang beberapa zona pemrosesan ekspor untuk menarik investasi asing, yang diatur oleh Otoritas Zona Pemrosesan Ekspor Bangladesh. Lihat juga: Pendidikan di Bangladesh

Demografi

Perkiraan terkini dari penduduk Bangladesh berkisar dari 142 hingga 147 juta, menjadikannya negara dengan peringkat ke-7 berpenduduk terpadat di dunia. Diperkirakan sekitar 1.000 orang menempati 1 km persegi wilayah. Perkembangan penduduk Bangladesh berada di antara yang tertinggi dunia pada 1960-an dan 1970-an, sedang perhitungannya bertambah dari 50 menjadi 90 juta, namun dengan pengenalan pengendalian kelahiran pada 1980-an mengurangi peningkatan populasi sebanyak dua persen. Jumlah tingkat kesuburan kini 3,2 dibandingkan dengan 6,2 pada 3 dasawarsa yang lalu. Penduduknya relatif muda, dengan kelompok usia 0–25 sejumlah 60%, sedang 3% itu 65 atau lebih tua. Harapan hidup 63 tahun bagi lelaki dan wanita.[18]


Secara etnis Bangladesh itu homogen, terdiri dari orang Bengali yang merupakan 98% populasi. Sisanya sebagian migran Bihari dan penduduk asli. Ada 13 suku yang tinggal di Jalur Bukit Chittagong, suku terbanyak ialah Chakma. Kawasan tersebut sering terjadi "ketegangan" antar etnis sejak lahirnya Bangladesh. [19] Suku terbanyak di luar Jalur Bukit itu ialah Santhal dan Garo (Achik). Perdagangan manusia telah menjadi masalah yang tersisa di Bangladesh [20] dan imigrasi ilegal menyisakan pertentangan dengan Myanmar [21] and India. [22]

Bahasa utamanya, seperti di Benggala Barat, ialah Bangla (Bengali), bahasa Indo-Arya yang berasal dari bahasa Sansekerta (seperti Hindi, Punjabi, dan Gujarati serta beberapa bahasa lainnya). Bahasanya ditulis menggunakan aksaranya sendiri. Bangla ialah bahasa resmi Bangladesh. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa kedua di antara kelas menengah dan atas dan di pendidikan tinggi. Sejak KepPres 1987, Bangla digunakan sebagai korespondensi resmi kecuali korespondensi asing.


Dua agama utama di Bangladesh yang dipraktekan secara luas adalah Islam (83% menurut CIA di 1998, 88% menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS tahun 2005) dan Hindu (11% menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS tahun 2005). Etnis Bihari menjadi kelompok mayoritas yang menganut Muslim Syiah. Kelompok agama lain termasuk Budha, Kristen, dan animisme.

Tingkat kesehatan dan pendidikan kini meningkat dengan stabil seiring dengan berkurangnya tingkat kemiskinan. Namun, Bangladesh tetaplah salah satu negara termiskin di dunia. Sebagian besar orang Bangladesh tinggal di pedesaan dan hidup dengan pertanian untuk menyambung hidup. Hampir separuh penduduknya hidup kurang dari 1 USD per hari. [23]

Kesehatan menjadi masalah utama, dikarenakan dari kontaminasi air permukaan, hingga arsen yang terkadung di air tanah, [24] dan serangan penyakit termasuk malaria, leptospirosis dan demam berdarah. Tingkat melek huruf di Bangladesh sekitar 41%. [25]

Ada perbedaan jender, meski tingkat buta huruf sekitar 50% dan 31% di antara wanita, menurut perkiraan UNICEF 2005. [26] Tingkat buta huruf telah menurun karena banyak program yang diperkenalkan di negeri ini. Di antara yang berhasil ialah program makanan untuk pendidikan yang diperkenalkan pada 1993, [27] dan program beasiswa untuk wanita di tingkat pendidikan dasar dan menengah. [28]

Budaya

Berkas:Mahasthan.gif
Reruntuhan biara Buddha masa kuno di Mahasthangarh, Bogra

Sebuah negara baru dari bangsa yang tua, Bangladesh memiliki budaya yang mencakup unsur kuno dan modern. Bahasa Bangla mambanggakan peninggalan sastra yang kaya, yang diterima Bangladesh dengan negara bagian India Benggala Barat. Teks tertulis awal bahasa Bangla ialah Charyapada dari abad ke-8. Sastra Bangla di abad pertengahan sering merupakan keagamaan (spt. Chandidas), atau adaptasi dari bahasa lain (mis. Alaol). Sastra Bangla matang pada abad ke-9. Ikon terbesarnya ialah sastrawan Rabindranath Tagore dan Kazi Nazrul Islam. Bangladesh juga memiliki tradisi panjang dalam sastra rakyat, dibuktikan dengan Maimansingha Gitika, Thakurmar Jhuli atau cerita-cerita yang berkaitan dengan Gopal Bhar.

Tradisi musik Bangladesh berdasarkan pada lirik (Baniprodhan), disertai minimal instrumental. Tradisi Baul ialah peninggalam musik rakyat Bangla yang unik, dan ada sejumlah tradisi musik lainnya di Bangladesh, yang bermacam-macam dari satu daerah dengan daerah lain. Gombhira, Bhatiali, Bhawaiya ialah beberapa dari bentuk musik yang banyak dikenal. Musik rakyat Bengal sering disertai dengan ektara, instrumen 1 dawai. Instrumen lainnya termasuk dotara, dhol, suling, dan tabla. Bangladesh juga memiliki warisan aktif dalam musik klasik India Utara. Dengan cara yang sama, tarian Bangladesh membentuk tarikan dari tradisi rakyat, khususnya dari kelompok-kelompok suku, seperti tradisi tari India yang lebih luas. Bangladesh membuat sekitar 80 film setahun.[29] Film Hindi juga cukup terkenal, begitupun film dari Kolkata, yang memiliki industri perfilman bahasa Benggalinya sendiri yang sedang berkembang. Sekitar 200 harian diterbitkan di Bangladesh, bersama dengan lebih dari 1800 majalah. Namun minat baca lemah, hampir sekitar 15% penduduk.[30] Orang Bangladesh mendengarkan sejumlah program radio nasional lokal dan nasional dari Bangladesh Betar, seperti BBC dan Voice of America Bangladesh. Ada saluran televisi yang dikendalikan negara, namun di tahun-tahun terakhir, saluran-saluran yang dimiliki swasta juga berkembang pesat.

Tradisi masakan Bangladesh berhubungan dekat dengan masakan India dan Timur Tengah sebagaimana banyak memiliki sifat unik juga punya kitan dengan masakan Indonesia yaitu Aceh. Nasi dan ikan ialah kegemaran tradisional; menimbulkan perkataan umum bahwa "nasi dan ikan membuat Bengali" (machhe bhate bangali). Konsumsi daging telah bertambah dengan produksi lebih banyak di tahun-tahun terkini. Orang Bangladesh membuat daging manis khusus dari produksi susu; beberapa yang umum ialah Rôshogolla, Chômchôm dan Kalojam.

Sari (shaŗi) sejauh ini ialah pakaian yang biasa dikenakan wanita Bangladesh. Namun salwar kameez (shaloar kamiz) juga cukup terkenal, dan di daerah kota beberapa wanita mengenakan pakaian Barat. Di antara para lelaki, pakaian Eropa banyak disukai. MMereka juga menggunakan gabungan kurta-paejama, sering pada kesempatan keagamaan. Lungi, sejenis rok panjang, banyak dikenakan wanita Bangladesh.

Kedua 'Id, 'Idul Fithri dan 'Idul Adha ialah hari raya terbesar dalam kalender Islam. Hari-hari sebelum Idul Fithri disebut Chãd Rat (malam bulan), dan sering ditandai dengan mercon. Hari libur Islam lainnya juga diakui. Festival utama Hindu ialah Durga Puja and Saraswati Puja. Buddha Purnima, yang memperingati Gautama Buddha, ialah salah satu festival Buddha terpenting sedangkan Natal, disebut Bôŗodin (Hari besar) dalam bahasa Bangla diperingati penduduk minoritas Kristen. Festival sekuler terpenting ialah Nôbobôrsho atau Tahun Baru Benggali, awal kalender Benggali. Festival lainnya termasuk Nobanno, Poush parbon (festival Poush) dan hari raya nasional seperti Shohid Dibosh.

Kriket ialah salah satu olahraga di Bangladesh yang terkenal. Pada 2000, tim kriket Bangladesh dianugerahi status Test cricket dan bergabung dengan liga elit TimNas yang diijinkan oleh Dewan Kriket Internasional untuk memainkan pertandingan uji pada tahun 2000. Olahraga penting lainnya termasuk sepak bola, hoki lapangan, tenis, bulu tangkis, bola tangan tim, voli, catur, karambol, dan kabadi (কাবাডি). Kabadi adalah sebuah tim olahraga 7 sisi yang dimainkan tanpa bola atau peralatan lain, yang merupakan olahraga nasional Bangladesh sejak 1972. Dewan Pengendalian Olahraga Bangladesh didirikan di tahun 1972, dan sejak 2005 mengatur 29 federasi olahraga terpenting.


Pendidikan

Referensi

  1. ^ Constitution of Bangladesh, Part V, Chapter 1, Article 66.
  2. ^ Department of Economic and Social Affairs Population Division. "World Population Prospects, Table A.1" (.PDF). 2008 revision. United Nations. Diakses pada 12 Maret 2009.
  3. ^ a b c d "Bangladesh". International Monetary Fund. Diakses tanggal 2010-04-21. 
  4. ^ "Human Development Report 2009. Human development index trends: Table G" (PDF). The United Nations. Diakses tanggal 2009-10-05. 
  5. ^ Sandeep Mahajan, "Bangladesh: Strategy for Sustained Growth", Poverty Reduction and Economic Management Network, World Bank (July 26, 2007)
  6. ^ a b "Constitutional Amendments". Banglapedia. Asiatic Society of Bangladesh. Diakses tanggal 2006-07-14. 
  7. ^ Ali, A (1996). "Vulnerability of Bangladesh to climate change and sea level rise through tropical cyclones and storm surges". Water, Air, & Soil Pollution. 92 (1-2): 171–179. 
  8. ^ Summit Elevations: Frequent Internet Errors. Dikeluarkan 13 April 2006.
  9. ^ IUCN (1997). "Sundarban wildlife sanctuaries Bangladesh". World Heritage Nomination-IUCN Technical Evaluation. 
  10. ^ Bangladesh Country Statistics, Unicef
  11. ^ "Jute". Banglapedia. Asiatic Society of Bangladesh. Diakses tanggal 2006-07-14. 
  12. ^ Roland, B (2005). "Bangladesh Garments Aim to Compete". BBC. 
  13. ^ Rahman, S (2004). "Global Shift: Bangladesh Garment Industry in Perspective". Asian Affairs. 26 (1). 
  14. ^ Bangladesh - Country Brief, World Bank, Juli 2005
  15. ^ "South Korea, Another `BRIC' in Global Wall". 2005-12-09. 
  16. ^ Annual Report 2004-2005, Bangladesh Bank
  17. ^ Schreiner, Mark (2003). "A Cost-Effectiveness Analysis of the Grameen Bank of Bangladesh,". Development Policy Review. 21 (3): 357–382. 
  18. ^ "World Health Report 2005". World Health Organization. 
  19. ^ Rashiduzzaman, M (1998). "Bangladesh's Chittagong Hill Tracts Peace Accord: Institutional Features and Strategic Concerns". Asian Survey. 38 (7): 653–670. 
  20. ^ Gazi, R (2001). Trafficking of Women and Children in Bangladesh, Special Publication No. 11 (PDF). ICDDR,B. 
  21. ^ AI Index: ASA 16/005/2004, Amnesty International
  22. ^ "report covering the issue". BBC News. 
  23. ^ "Congressional Budget Justification - FY 2005". USAID. 
  24. ^ Nickson, R (1998). "Arsenic poisoning of Bangladesh groundwater". Nature (6700): 338. 
  25. ^ "2005 Human Development Report". UNDP. 
  26. ^ UNICEF: Bangladesh Statistics.
  27. ^ Ahmed, A (2002). The food for education program in Bangladesh: An evaluation of its impact on educational attainment and food security, FCND DP No. 138. International Food Policy Research Institute. 
  28. ^ Khandker, S (2003). Subsidy to Promote Girls’ Secondary Education: the Female Stipend Program in Bangladesh. World Bank, Washington, DC. 
  29. ^ Film menarik di Banglapedia
  30. ^ Koran dan majalah di Banglapedia

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA