Tokyo (東京; Tōkyō,[2] harafiah: ibu kota timur) adalah ibu kota Jepang sekaligus daerah terpadat di Jepang, serta daerah metropolitan terbesar di dunia berdasarkan jumlah penduduknya (33.750.000 di perkotaan dan sekitarnya).

Tokyo
東京
東京都 · Pemerintah Metropolitan Tokyo
Dari kiri bawah: Shinjuku, Tokyo Tower, Rainbow Bridge, Shibuya, Gedung Parlemen Jepang
Logo resmi Tokyo
Lokasi Tokyo di Jepang
Lokasi Tokyo di Jepang
Foto satelit Tokyo yang diambil oleh Lansat 7 milik NASA
Foto satelit Tokyo yang diambil oleh Lansat 7 milik NASA
Negara Japan
WilayahKantō
PulauHonshū
Divisi23 distrik khusus, 26 kota, 1 distrik, & 4 subprefektur
Pemerintahan
 • JenisMetropolitan
 • GubernurShintarō Ishihara
 • Ibukota distrik khususShinjuku 
Luas
(peringkat 45th)
 • Total2.187,08 km2 (84,444 sq mi)
Populasi
 (ke-1)[1]
 • Total13,010,279 (1 April 2.010)
 • Kepadatan5.847/km2 (15,140/sq mi)
 • 23 distrik
8,653,000
 (1 April 2010)
Zona waktuUTC+9 (Waktu Standar Jepang)
ISO 3166-2
JP-13
BungaSakura
PohonPohon Ginkgo (Ginkgo biloba)
BurungBurung Camar berkepala hitam (Larus ridibundus)
Situs webmetro.tokyo.jp(Inggris)

Sekitar 12 juta orang tinggal di Tokyo dan ratusan ribu lainnya berpulang pergi setiap hari dari daerah sekitarnya untuk bekerja dan berbisnis di Tokyo. Tokyo adalah pusat politik, ekonomi, budaya dan akademis di Jepang serta tempat tinggal kaisar Jepang dan kursi pemerintahan negara, dan sekaligus merupakan pusat bisnis dan finansial utama untuk seluruh Asia Timur.

Tokyo mempunyai jauh lebih sedikit gedung pencakar langit dibandingkan dengan kota lain yang seukurannya karena peraturan konstruksi gempa buminya. Bangunan di Tokyo kebanyakan terdiri dari apartemen tingkat rendah (6 hingga 10 lantai) dan rumah keluarga yang sempit. Tokyo juga merupakan lokasi sistem transportasi massal paling kompleks di dunia, dan terkenal akan jam-jam sibuknya yang padat.

Tokyo secara harafiah berarti "ibu kota timur" dalam bahasa Jepang, arti yang berlawanan dengan ibu kota lama di barat, Kyoto, yang dinamakan "saikyo", berarti "ibu kota barat" untuk jangka waktu yang pendek pada abad ke-19. Hingga tahun 1870-an, Tokyo bernama "Edo". Ketika pusat kekaisaran berpindah dari Kyoto ke Edo, namanya pun diganti.

Sejarah

 
Tokugawa Ieyasu.

Tokyo asalnya merupakan desa perikanan kecil yang bernama Edo. Pada tahun 1457, Ota Dōkan membangun Istana Edo. Pada tahun 1590, Tokugawa Ieyasu berbasis di Edo, dan setelah menjadi shogun pada tahun 1603, kota ini menjadi pusat administrasi tentaranya untuk seluruh negara. Pada zaman Edo, Edo menjadi salah satu kota terbesar di dunia dengan jumlah penduduk mencapai sejuta orang menjelang abad ke-18.[3]

Edo menjadi ibukota de facto di Jepang[4] meskipun kaisar tinggal di Kyoto, ibu kota kerajaan. Setelah sekitar 263 tahun, pemerintah shogun digulingkan di bawah bendera pemulihan pemerintahan kaisar. Pada tahun 1869, ketika Kaisar Meiji pindah ke Edo di usia 17 tahun, Tokyo sudah menjadi pusat politik dan kebudayaan negara,[5] kemudian dijadikan ibu kota kerajaan de facto oleh istana sementara bekas Istana Edo menjadi Istana Kerajaan. Kota Tokyo didirikan lalu tetap menjadi ibu kota negara sehingga status kotanya dicabut pada tahun 1943 untuk digabungkan dengan "Wilayah Metropolitan" Tokyo.

Sayangnya, Tokyo mengalami dua bencana hebat pada abad ke-20, tetapi untungnya kota ini dapat pulih dari keduanya. Salah satunya adalah gempa bumi Kantō 1923 yang menyebabkan 140.000 penduduk tewas atau hilang,[6] dan yang kedua adalah Perang Dunia II, ketika Tokyo dibom bertubi-tubi pada tahun 1944 dan 1945, menyebabkan 75.000 hingga 200.000 orang tewas dan separuh kota hancur.[7]

Berkas:Sto1012.jpg
Ginza pada masa pendudukan Sekutu.

Setelah perang, Tokyo dibangun kembali, dan berkilauan di mata dunia ketika Olimpiade Musim Panas 1964 diadakan di kota ini. Zaman 1970-an menyaksikan pembangunan pencakar langit seperti Sunshine 60, konstruksi bandara baru yang kontroversial[8] di Narita (yang agak jauh dari perbatasan kota) pada tahun 1978, dan peningkatan jumlah penduduk hingga sekitar 11 juta (dalam lingkungan wilayah metropolitan).

Jaringan kereta bawah tanah dan komuter Tokyo menjadi salah satu yang tersibuk di dunia[9] karena semakin banyak orang yang pindah ke wilayah Tokyo. Pada 1980-an, harga properti melangit dalam penggelembungan harga aset Jepang. Setelah gelembung itu meledak pada 1990-an, banyak perusahaan, bank, dan banyak orang yang terikat utang hipotik, sehingga terjadilah resesi besar yang membuat era 1990-an sebagai "dekade hilang" di Jepang,[10] tetapi kemudian berangsur-angsur membaik.

Proyek reklamasi tanah di Tokyo juga berlanjut selama berabad-abad lamanya, terutama di wilayah Odaiba yang dijadikan daerah belanja dan hiburan utama.

Geografi

Tokyo
Tabel iklim (penjelasan)
JFMAMJJASOND
 
 
49
 
10
2
 
 
60
 
10
2
 
 
115
 
13
5
 
 
130
 
18
11
 
 
128
 
23
15
 
 
165
 
25
19
 
 
162
 
29
23
 
 
165
 
31
24
 
 
209
 
27
21
 
 
163
 
22
15
 
 
93
 
17
10
 
 
40
 
12
5
Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: JMA

Prefektur Tokyo dibagi kepada Daratan dan kepulauan. Bagian Daratan terletak di sebelah barat laut Teluk Tokyo, sekitar 90 km timur ke barat, dan 25 km utara ke selatan. Tokyo berbatasan dengan Prefektur Chiba di timur, Prefektur Yamanashi di barat, Prefektur Kanagawa di selatan, dan Prefektur Saitama di utara. Kepulauanannya terdiri dari Kepulauan Izu dan Kepulauan Ogasawara, memanjang sekitar 1.000 km ke Samudra Pasifik.

Distrik kota/daerah pemilihan

Prefektur Tokyo mempunyai 23 distrik khusus yang terdiri dari:

 
Shibuya, yang dianggap sebagai pusat budaya remaja Jepang, mempunyai salah satu penyeberangan umum tersibuk di dunia, di depan pintu keluar Hachikō stasiun Shibuya.

Ekonomi

 
Kuil Yasukuni, tempat peristirahatan terakhir untuk banyak dari korban perang Jepang.

Tokyo adalah rumah bagi banyak perusahaan dalam sektor ekonomi nasional dan dunia.

Demografi

Menurut usia (2002):

  • Anak-anak (0-14): 1,43 juta (12%)
  • Penduduk yang bekerja (15-64): 8,5 juta (71,4%)
  • Penduduk senior (65+): 1,98 juta (16,6%)

Populasi penduduk asing: 327.000 (2001)

Pertumbuhan populasi bersih: +68.000 (2000 hingga 2001)

Budaya

Tempat keagamaan penting di Tokyo:

Lingkungan

Kota kembar

Transportasi

Kota Tokyo banyak menggunakan jalur rel kereta api untuk menghuhungkan satu tempat ke tempat lainnya. Pusat jalur kereta api ini berpusat di stasiun Tokyo.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama population
  2. ^ "Geography of Tokyo". Tokyo Metropolitan Government. Diakses tanggal 2008-10-18. 
  3. ^ McClain, James (1994). Edo and Paris: Urban Life and the State in the Early Modern Era. Cornell University Press. hlm. 13. ISBN 080148183X. 
  4. ^ Sorensen, Andre (2004). The Making of Urban Japan: Cities and Planning from Edo to the Twenty First Century. RoutledgeCurzon. hlm. 16. ISBN 0415354226. 
  5. ^ "History of Tokyo". Tokyo Metropolitan Government. Diakses tanggal 2007-10-17. 
  6. ^ Tokyo-Yokohama earthquake of 1923. Britannica Online Encyclopedia.
  7. ^ Tipton, Elise K. (2002). Modern Japan: A Social and Political History. Routledge. hlm. 141. 
  8. ^ "Tokyo Narita International Airport (NRT) Airport Information (Tokyo, Japan)". Diakses pada 11 September 2008.
  9. ^ "Rail Transport in The World's Major Cities" (PDF). Japan Railway and Transport Review. Diakses tanggal 2007-10-17. 
  10. ^ Saxonhouse, Gary R. (ed.) (2004). Japan's Lost Decade: Origins, Consequences and Prospects for Recovery. Blackwell Publishing Limited. ISBN 1405119179. 

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA