Siberfeminisme atau Feminisme dunia maya adalah julukan untuk menyebut salah satu studi filsafat pascamodern yang terdiri dari teori dan praktik merujuk pada interaksi antara feminisme, teknologi, dan dunia maya, dalam hal ini dunia maya merujuk pada ruang yang dibentuk oleh ketersediaanya internet. Studi subset dari feminisme ini dapat merujuk pada studi filsafat, metodologi, atau studi akan komunitas yang terbentuk sebagai perpanjangan dari implikasi teknologi seperti ruang-ruang internet.[1] Terma ini menggaung pada awal 1990-an sebagai manifestasi pergerakan feminisme gelombang ketiga karena meruahnya informasi sebagai hasil dari perkembangan teknologi komunikasi. Terma feminisme dunia maya mencuat berkat katalis awal dari literatur-litaratur dan diskursus baru dan sering diasosiasikan dengan Donna Haraway dalam esainya "A Cyborg Manifesto" yang menawarkan manifesto katalis pergerakan ini.[2][3] Pergerakan ini pula disokong pula oleh feminisme gelombang ketiga, feminisme pascastrukturalisme, dan kritik feminis atas peniadaannya bahasan wanita dalam diskursus mengenai teknologi.
^Harlow, Megan J. (2013). "Cyberfeminism". The Multimedia Encyclopedia of Women in Today's World Encyclopedia of Women in Today's World (edisi ke-2). SAGE Publication: 430–433. doi:10.4135/9781452270388.n94.
^Wolmark, Jenny (1999). Cybersexualities : a reader on feminist theory, cyborgs, and cyberspace. Edinburgh: Edinburgh University Press. ISBN978-0748611171.
^Pohl, Rebecca (2018). An Analysis of Donna Haraway's A Cyborg Manifesto. ISBN9781912453115.