Pembicaraan:Kematian Muhammad

Artikel ini adalah mantan artikel pilihan. Silakan lihat halaman nominasi awalnya (untuk artikel lama, lihat arsip nominasi) dan alasan pembatalannya.

Tentang artikel ini

Sebelumnya, saya jelaskan terlehih dahulu permasalahan ini. Berawal dari saya ketika melihat artikel ini penuh dengan {{saw}} dan kata kata hiperbolis. Saya lalu berinisiatif sendiri mengubah artikel ini dengan memendekkannya, membuang kehiperbolisannya, menerjemahkan dari artikel terkait di enwiki, menambahkan referensi-referensi, ngasih {{sfnref}} di bibliografi dan membuang bibliografi yang tidak dipakai, dan juga menghapus beberapa kalimat yang diulang beberapa kali. Saya juga menegur bung @NurIslam212: lewat halaman pembicaraannya agar melakukan suntingan yang lebih NPOV. Rupanya bung @NurIslam212: tampak tidak setuju, dan akhirnya membalikkan suntingan saya. Nah, setelah itu saya mengalihkan diskusi kemari dan ya, beginilah hasilnya. Oh ya, akan saya tempilkan terlebih dahulu perubahan versi saya dan versi @NurIslam212: agar lebih jelas dibawah ini,

• Versi Pengguna:Fazoffic,

1. 1. Bagian pembuka lebih pendek dan ringkas
   2. Hal-hal yang penting disimpan di subbagian-subbagian yang tersedia dan terkadang dibuatkan subbagian baru.
   3. Setiap bagian disesuaikan dengan isinya dan terkadang diterjemahkan dari artikel lain.
   4. Memiliki referensi berbentuk {{sfn}} yang terhubung langsung ke bibliografi.

Konten yang diperluas

Nama Muhammad dalam aksara Tuluth, salah satu jenis kaligrafi Islam Kematian Nabi dan Rasul Islam Muhammad (570–632) terjadi di usianya yang ke-63 tahun, di rumah istrinya, Aisyah. Muhammad meninggal dunia ketika kepalanya berada dalam posisi bersandar di antara dada dan leher Aisyah. Peristiwa ini terjadi pada hari Senin, 8 Juni 632 M menurut tradisi Muslim. Sejumlah pihak Muslim Sunni, mencatat bahwa sebelum kematiannya, Muhammad telah diracuni oleh seorang wanita Yahudi setelah kepulangannya dari Khaibar. Racun tersebut diletakkan pada makanan yang dihidangkan kepada Muhammad. Sementara itu, Muslim Syi'ah cenderung menuduh Aisyah dan Hafshah bekerja sama untuk meracuni Muhammad. Muhammad dimakamkan di rumah Aisyah, yang kini terletak di Kubah Hijau, Masjid Nabawi. Kemudian, Khalifah Rasyidin pertama dan kedua, Abu Bakar dan Umar, dimakamkan di sebelah makam Muhammad atas wasiat mereka berdua. Kematian Muhammad menandai pembentukan sistem Khilafah dalam Islam, perselisihan Islam Sunni dan Syi'ah, serta pendirian negara kekhalifahan Islam pertama, Kekhalifahan Rasyidin. Penyebab Perpustakaan Makkah al-Mukarramah, di percaya bahwa tempat kelahiran Muhammad berlokasi di tempat ini Pada Desember 629, setelah sebelumnya beremigrasi (hijrah) secara sembunyi-sembunyi dari Makkah menuju Madinah, kini Muhammad tampil sebagai panglima perang pada Penaklukan Makkah yang sukses besar. Setelah kembali ke Madinah, Muhammad mengumumkan bahwa ia akan melakukan ibadah Haji pertama dan terakhirnya. Namun, ketika ia kembali dari Haji Wada' (Haji perpisahan), Muhammad jatuh sakit. Sejumlah sejarawan berpendapat bahwa sakit yang diderita oleh Muhammad mungkin dikarenakan wabah yang berjangkit di Madinah saat itu. Sementara yang lain menulis bahwa Muhammad menderita sakit demam. Racun Literatur Islam Sunni menyebutkan bahwa sebelum kematiannya, Muhammad diracuni oleh seorang wanita Yahudi Khaibar yang bernama Zainab binti al-Harits. Racun tersebut diletakkan pada daging yang dihidangkannya kepada Muhammad. Wanita tersebut mengaku berbuat demikian untuk membalaskan dendam rakyatnya, ayahnya, pamannya dan suaminya yang dibunuh oleh Pasukan Muhammad. Dan jika Muhammad adalah benar seorang Nabi, perempuan tersebut yakin kalau apa yang dilakukannya tidak akan membahayakan Muhammad. Berbeda dari Muslim Sunni, pihak Muslim Syi’ah menyangkal cerita mengenai racun yang dikonsumsi Muhammad adalah penyebab kematiannya. Syi'ah justru menyebutkan dalam riwayat mereka bahwa kematian Muhammad terjadi karena racun yang disisipkan oleh Aisyah yang bekerjasama dengan Hafshah. Tuduhan ini dengan keras ditolak oleh Sunni dengan menyebutnya sebagai provokasi. Firasat Masjid Miqat di Juhfah, Rabigh, Arab Saudi. Disini lah terjadi peristiwa yang benama Ghadir Khumm Haji perpisahan Pada tahun 632, pada akhir tahun kesepuluh setelah hijrah ke Madinah, Muhammad menyelesaikan ziarah Islam pertamanya yang benar, menetapkan prioritas untuk Ziarah Agung tahunan, yang dikenal sebagai haji. Setelah menyelesaikan ziarah tersebut, Muhammad menyampaikan sebuah pidato terkenal, yang dikenal sebagai Khotbah Perpisahan (Khotbah Wada'), di Gunung Arafah di sebelah timur Mekkah. Dalam khotbah ini, Muhammad menasehati para pengikutnya untuk tidak mengikuti adat pra-Islam tertentu. Misalnya, dia bilang kulit putih tidak memiliki keunggulan dibanding warna hitam, atau hitam memiliki keunggulan dibanding kulit putih kecuali oleh kesalehan dan tindakan baik. Dia menghapus perseteruan darah lama dan perselisihan berdasarkan sistem suku sebelumnya dan meminta janji lama untuk dikembalikan sebagai implikasi dari penciptaan komunitas Islam yang baru. Mengomentari kerentanan perempuan di masyarakatnya, Muhammad meminta pengikut laki-lakinya untuk menjadi baik bagi perempuan, karena mereka adalah tawanan yang tidak berdaya di rumah Anda. Anda membawa mereka ke dalam kepercayaan Allah, dan melegitimasi hubungan seksual Anda dengan Firman Tuhan, maka masuklah ke indra Anda orang-orang, dan dengarkan kata-kata saya ... Dia mengatakan kepada mereka bahwa mereka berhak mendisiplinkan istri mereka tapi harus melakukannya dengan baik. Dia berbicara tentang masalah warisan dengan melarang klaim palsu tentang ayah atau hubungan klien dengan almarhum, dan melarang pengikutnya untuk meninggalkan kekayaan mereka kepada pewarisnya. Dia juga menjunjung tinggi kesucian empat bulan lunar setiap tahun. Menurut tafsir Sunni, ayat al-Qur'an yang disampaikan dalam acara ini adalah "Hari ini Aku telah menyempurnakan agamamu, dan melengkapi nikmat-Ku untukmu dan memilih Islam sebagai agama bagimu" (Quran 5:3). Menurut tafsir Saba, ini menunjuk pada pengangkatan Ali bin Abi Thalib di kolam Khumm sebagai penerus Muhammad, ini terjadi beberapa hari kemudian ketika umat Islam kembali dari Makkah ke Madinah. Pidato terakhir Artikel utama: Khotbah Perpisahan Muhammad Pidato (khotbah) terakhir disampaikan oleh Muhammad pada tanggal 9 Zulhijah, 10 Kalender Hijriyah (6 Maret 632). di Uranah lembah Gunung Arafah, selama haji. Muhammad al-Bukhari mengacu khotbah dan mengutip bagian dari itu di 'nya' Sahih al-Bukhari , Bagian dari itu juga hadir di Sahih Muslim dan Sunan Abu Dawud. Wahai manusia sekalian, dengarkanlah perkataanku ini dan perhatikanlah. Ketahuilah oleh kamu sekalian, bahwa setiap muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, dan semua kaum muslimin itu adalah bersaudara. Seseorang tidak dibenarkan mengambil sesuatu milik saudaranya kecuali dengan senang hati yang telah diberikannya dengan senang hati. Oleh sebab itu janganlah kamu menganiaya diri kamu sendiri. Ketahuilah sesungguhnya segala tradisi jahiliyah mulai hari ini tidak boleh dipakai lagi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkara kemanusiaan (seperti pembunuhan, dendam, dan lain-lain) yang telah terjadi di masa jahiliyah, semuanya batal dan tidak boleh berlaku lagi. (Sebagai contoh) hari ini aku nyatakan pembatalan pembunuhan balasan atas terbunuhnya Ibnu Rabi’ah bin Haris yang terjadi pada masa jahiliyah dahulu. Transaksi riba yang dilakukan pada masa jahiliyah juga tidak sudah tidak berlaku lagi sejak hari ini. Transaksi yang aku nyatakan tidak berlaku lagi adalah transaksi riba Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya seluruh transaksi riba itu semuanya batal dan tidak berlaku lagi. Takutlah kepada Allah dalam bersikap kepada kaum wanita, karena kalian telah mengambil mereka dengan amanah atas nama Allah dan hubungan badan dengan mereka telah dihalalkan bagi kamu sekalian dengan nama Allah. Sesungguhnya kalian mempunyai kewajiban terhadap isteri kalian dan isteri kalian mempunyai kewajiban terhadap diri kalian. Kewajiban mereka terhadap kalian adalah mereka tidak boleh memberi izin masuk orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah kalian. Jika mereka melakukan hal demikian, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak keras/tidak membahayakan. Sedangkan kewajiban kamu terhadap mereka adalah memberi nafkah, dan pakaian yang baik kepada mereka. Waspadalah terhadap syetan demi keselamatan agama kamu, dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara bersar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil. Ghadir Khum Artikel utama: Pidato Ghadir Khum Di Ghadir Khum, Rabigh, Muhammad memanggil kafilah Muslim untuk berhenti menjelang shalat berjamaah. Muhammad naik ke atas sebuah mimbar yang dinaungi oleh daun-daun palem. Setelah shalat, Muhammad menyampaikan khotbah kepada sejumlah besar Muslim di mana, sebagaimana diriwayatkan dalam Hadits dua hal berat, dia menekankan pentingnya dua hal: al-Qur'an, dan Ahlul Baitnya. Hadits ini diriwayatkan secara luas oleh Sunni dan Syiah. Versi yang muncul dalam Musnad Ahmad, sebuah sumber sunni kanonik, adalah sebagai berikut: Aku tinggalkan di antara kamu dua perkara yang jika kamu berpegang teguh padanya, kamu tidak akan tersesat sepeninggalku. Salah satunya lebih besar dari yang lain: Kitab Allah, yang merupakan tali yang direntangkan dari Langit ke Bumi, dan [yang kedua adalah] keturunanku, Ahlul Bait. Keduanya tidak akan berpisah sampai mereka kembali ke surga. Muhammad mungkin mengulangi pernyataan ini berkali-kali, dan ada beberapa versi yang sedikit berbeda dari hadits ini dalam sumber-sumber Sunni. Misalnya, versi yang muncul dalam Sunan an-Nasa'i, sumber Sunni kanonik lainnya, juga menyertakan peringatan, "Perhatikanlah bagaimana Anda memperlakukan dua hal [warisan] itu sepeninggal saya." Kemudian, sambil memegang tangan Ali, Muhammad bertanya apakah dia lebih dicintai oleh orang-orang beriman daripada diri mereka sendiri, Ketika mereka mengiyakan, Muhammad menyatakan, Ketahuilah bahwa Ali adalah mawlaku, dia adalah mawlaku. Pernyataan Muhammad ini dikenal dengan Hadits Walayah dalam Syiah. Muhammad mungkin mengulangi kalimat ini tiga atau empat kali lagi. Seperti yang dilaporkan dalam Musnad Ahmad Ia kemudian melanjutkannya dengan doa, "Ya Allah, jadilah sahabat bersama para sahabat Ali dan jadilah musuh dari musuhnya", berdasarkan sumber Sunni Syawahid al-tanzil dan Syi'ah Nahjul Haq. Ibnu Katsir dan juga Ahmad bin Hambal dalam musnadnya mengisahkan bahwa sahabat Muhammad, Umar memberi selamat kepada Ali setelah khotbah dan mengatakan kepadanya, "Kamu sekarang telah menjadi mawla dari setiap pria dan wanita yang beriman". Wahyu terakhir Terdapat kekeliruan di banyak kalangan umat muslim Indonesia, menganggap bahwa ayat terakhir yang diturunkan Allah kepada Muhammad adalah ayat (QS Al-Maidah:3): Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Berbagai riwayat Shahihain dari al-Bukhari dan Muslim bin Hajjaj melaporkan bahwa ayat terakhir yang diturunkan kepada Muhammad sesungguhnya adalah ayat mengenai Kalalah. Dan surah lengkap yang terakhir diturunkan adalah Surah At-Taubah (Bara'at). Kematian Makam Muhammad berada di dalam Kubah Hijau, Masjid Nabawi. Beberapa bulan setelah ziarah perpisahan, sakit yang dialami Muhammad semakin serius. Muhammad meminta agar dirawat di rumah istriya, Aisyah. Ia diantar oleh dua sahabatnya, yaitu Abbas dan Ali, dengan kakinya yang terseret-seret di atas tanah. Pada saat ini permusuhan antara Aisyah dan Ali semakin terlihat (yang kemudian berujung pada Perang Jamal) di mana Aisyah enggan menyebut nama Ali pada riwayat di atas, walaupun dia menyebutkan nama Abbas. Aisyah melaporkan, pada sakitnya Muhammad yang berujung pada kematiannya, ia kerap mengadu kepadanya, يَا عَائِشَةُ مَا أَزَالُ أَجِدُ أَلَمَ الطَّعَامِ الَّذِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ، فَهَذَا أَوَانُ وَجَدْتُ انْقِطَاعَ أَبْهَرِي مِنْ ذَلِكَ السَّمِّ Wahai Aisyah! Aku masih merasakan sakit yang diakibatkan oleh makanan yang aku makan di Khaibar, dan pada saat ini, aku merasa pembuluh jantungku seperti sedang dipotong oleh racun itu. — Sahih al-Bukhari 4428 Ketika Muhammad sakit, Aisyah bersama beberapa orang lain, menuangkan obat ke mulutnya. Namun Muhammad menolak, dengan mengatakan, “Jangan tuangkan obat ke mulutku”. Mereka mengira sikap Muhammmad tersebut hanyalah bentuk ketidaksukaan yang biasa dialami orang sakit terhadap obat. Ketika Muhammad merasa lebih baik, ia mengatakan, “Bukankah aku sudah larang kalian untuk tidak menuangkan obat ke mulutku?” Mereka pun menjawab kalau mereka mengira itu hanya sikap yang umum orang alami ketika sakit untuk tidak menyukai obat. Muhammad menyuruh mereka yang hadir di rumah tersebut untuk juga meminum obat, kecuali Abbas, karena dia tidak hadir ketika mereka melakukannya. Sakit yang dialami Muhammad semakin parah, dan pada hari terakhirnya, ia bersandar di dada Aisyah. Kemudian, Aisyah mendengar Muhammad mengucapkan: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الْأَعْلَى Ya Allah, ampunilah dosaku, kasihanilah diriku dan izinkanlah aku bergabung dengan teman-teman tertinggi (di surga). Disebutkan bahwa Muhammad terus mengulang-ulang doa tersebut hingga nafas terakhirnya. Ia akhirnya meninggal dunia pada hari Senin, 8 Juni 632 M. Muhammad dikuburkan di tempat dimana ia meninggal, yaitu di rumah Aisyah. Pada masa pemerintahan khalifah Umayyah al-Walid I, Masjid Nabawi (Masjid Nabi) diperluas untuk mencapai makamnya. Kubah Hijau di atas makam dibangun oleh Sultan Mamluk al-Mansur Qalawun pada abad ke-13, meskipun warna hijau ditambahkan pada abad ke-16, di bawah pemerintahan Sultan Utsmaniyah, Suleiman Agung. Di tempat yang berdekatan dengan makam Muhammad terdapat dua makam milik sahabat terkemukanya yang juga merupakan dua khalifah pertama Muslim, Abu Bakar dan Umar. Selain itu, terdapat makam yang kosong yang diyakini umat Islam sebagai makam Isa ketika turun kembali ke Bumi. Sewaktu Said bin Abdul-Aziz menguasai Madinah pada tahun 1805, makam Muhammad dilucuti dari ornamen-ornamen emasnya. Hampir semua kubah-kubah makam yang terdapat di Madinah dihancurkan untuk mencegah pengkultusan, dan Kubah pada makam Muhammad dilaporkan juga hampir ikut dihancurkan. Penghancuran kubah-kubah makam dikatakan juga terjadi pada tahun 1925 ketika milisi Saudi berhasil mengambil alih (dan kali ini berhasil mempertahankan) kota tersebut. Dalam penafsiran Wahhabi tentang Islam, penguburan harus dilakukan di makam yang tidak bertanda. Banyak jamaah haji tetap melakukan ziarah ke makam-makam, walaupun praktek ini umumnya tidak disukai oleh orang-orang Saudi. Al-Masjid an-Nabawi ("Masjid Nabi") di Madinah, Arab Saudi, dengan Kubah Hijau dibangun di atas makam Muhammad di tengah gambar. Makam dan jasad Makam Pemandangan bagian luar makam Muhammad dari sisi samping Hujra Kuburan Muhammad terletak di dalam batas-batas rumah yang dulu adalah rumah istrinya, Aisyah. Yang setelah kematiannya disatukan dengan masjid Nabawi. Masjid tersebut diperluas pada masa pemerintahan Khalifah Al-Walid I untuk memasukkan makamnya. Kuburan Muhammad adalah alasan penting bagi kesucian masjid Nabawi. Kubah Nabi menandai lokasi makam tersebut. Jutaan orang mengunjunginya setiap tahun, karena ini adalah tradisi untuk mengunjungi masjid Nabawi setelah berziarah ke Makkah. Dua khalifah pertama, Abu Bakr dan Umar dimakamkan di samping Muhammad. Umar diberi tempat di samping Muhammad oleh Aisha, yang semula ditujukan untuknya. Tempat kosong di samping makam Muhammad diperuntukkan bagi Yesus. Menurut komentator Quran Baidawi, Yesus akan kembali ke Tanah Suci untuk membunuh Antikristus dan memerintah selama 40 tahun, kemudian dimakamkan di samping Muhammad. Kuburan Muhammad sendiri tidak dapat dilihat karena daerah itu ditutup oleh sebuah jala emas dan tirai hitam karena ajaran Wahhabi yang melarang memberi makna penting bagi kuburan (kunjungan kuburan dan almarhum diperbolehkan di hampir semua sekte utama Islam lainnya). Kuburan itu sendiri ditutupi oleh sarkofagus simbolis dan dihiasi dengan sutra hijau. Isu penggalian Pada tahun 2014 lalu, ada isu penggalian makam Muhammad yang akan dilakukan oleh Pemerintahan Arab Saudi. Namun, isu tersebut sebenarnya tidaklah benar. Masjid Nabawi memang ingin diperluas, tetapi makam itu tidak akan dihancurkan. KH Amidan, pengurus Majelis Ulama Indonesia mengatakan bahwa isu itu adalah isu yang disebarkan untuk mengadu-domba kalangan Muslim. Menurutnya, kalau memang makam itu akan dibongkar, pastilah Arab Saudi akan diprotes oleh umat Islam di seluruh dunia, dan ia juga merasa bahwa Arab Saudi tidak akan berani melakukannya. Berita ini kali pertama disebarkan oleh media di Iran, yakni Fars Media Agency dan diikuti pers Indonesia. Selain dari itu, kabar kebohongan ini juga mengutip dari The Independent dan Daily Mail yang berkantor pusat di Inggris. Mereka menyebar berita pada September 2014. Kabar ini diambil dari sebuah dokumen setebal 61 halaman yakni jurnal ilmiah Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang tidak diterjemahkan dengan baik. Pimpinan redaksi koran Mekkah, Muwafaq an-Nuwasyar, menuding dua surat kabar ini secara serampangan mengambil berita dan salah terjemah, sehingga koran Independent jatuh dalam perangkap kesalahpahaman. Kaum Muslim Indonesia sempat terpancing dengan berita ini, sehingga telah ada pernyataan dari duta besar Indonesia kepada Saudi Arabia, Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak –sebagaimana menurut Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin– bahwa Arab Saudi memang tidak ada rencana untuk memindahkan makam dan memiliki komitmen yang tinggi menjaga keberadaan makam tersebut. Selain itu Menteri Agama menghimbau semua organisasi masyarakat Islam Indonesia supaya tidak perlu menguras tenaga dan emosi hanya karena berita yang tak berdasar tidak jelas itu. Kubah Hijau Artikel utama: Kubah Hijau Kubah Hijau di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi merupakan bangunan kubah yang menaungi Makam Muhammad. Dibangun pada 1279 M atau 678 H pada masa pemerintahan Mamluk Sultan Al Mansur Qalawun, struktur aslinya terbuat dari kayu dan tidak berwarna, dilukis putih dan biru di restorasi selanjutnya. Setelah kebakaran serius melanda Masjid pada tahun 1481, masjid dan kubah tersebut telah dibakar dan sebuah proyek restorasi diprakarsai oleh Sultan Qaitbay yang memiliki sebagian besar basis kayu diganti dengan struktur bata untuk mencegah runtuhnya kubah di masa depan. Dan piring bekas timbal untuk menutupi kubah kayu baru. Bangunan tersebut, termasuk Makam Muhammad, diperbarui secara ekstensif melalui patronase Qaitbay. Kubah saat ini ditambahkan pada tahun 1818 oleh Sultan Mahmud II Ottoman. Kubah itu pertama kali dicat hijau pada tahun 1837. Ketika Saud bin Abdul Aziz membawa Madinah pada tahun 1905, para pengikutnya, kaum Wahhabi, menghancurkan hampir semua kubah makam di Madinah berdasarkan keyakinan mereka bahwa pemujaan terhadap makam dan tempat yang dianggap memiliki kekuatan supernatural adalah pelanggaran terhadap tawhid. Makam Muhammad dilucuti dari ornamen emas dan perhiasannya, namun kubah tersebut dipelihara baik karena usaha yang gagal untuk menghancurkan strukturnya yang mengeras, atau karena beberapa waktu yang lalu. Abd al-Wahhab menulis bahwa dia tidak ingin melihat kubah tersebut hancur meski dia memiliki keengganan untuk orang-orang berdoa di makam. Kejadian serupa terjadi pada tahun 1925 ketika milisi Saudi merebut kembali - dan kali ini berhasil mempertahankan - kota Pada tahun 2007, menurut Independent, sebuah pamflet, yang diterbitkan oleh Kementerian Urusan Islam Saudi dan didukung oleh mufti besar Arab Saudi, menyatakan bahwa kubah hijau akan dibongkar dan tiga kuburan diratakan di Masjid Nabawi. Upaya pencurian Penggambaran Nuruddin Zengi. Menurut riwayatnya, ada beberapa kali usaha pencurian yang tercatat di dalam sejarah: Pertama, pada masa al-Hakim bi Amrillah al-Ubaidiy, dia hendak menarik perhatian masyarakat Mesir dengan hendak mendatangkan jasad Muhammad. Tetapi, usahanya gagal karena datangnya badai ke Madinah. Kedua, pada masa pemerintahan al-Ubaidiy pada tahun 408 Hijriah. al-Ubaidiy mengatakan bahwa dirinya Tuhan. Ia menyuruh orang untuk tinggal di dekat Masjid Nabawi. Orang-orang ini membuat terowongan menuju makam Muhammad. Upaya tersebut gagal karena ada suara penyeru, "Nabi kalian akan digali! Nabi kalian akan digali!" Maka para penduduk segera melakukan penyelidikan dan membunuh para utusan tersebut. Ketiga, orang-orang dari Maroko dahulu pernah hendak menggali makam ini. Tetapi, Nuruddin Zanki, sebelumnya, bermimpi tentang keberadaan orang-orang ini. Para penggali kubur berhasil diakali dengan siasat sang panglima Nuruddin dengan memberi uang manakala ada penduduk yang berhasil menemui kedua penjahat ini. Di bawah sebuah tikar di rumah sang penjahat, ditemui terowongan menuju makam Muhammad. Setelah dipukuli penduduk, keduanya mengaku gagal karena adanya guncangan hebat di bumi. Karena adanya bukti, keduanya dibunuh. Lantas, karena kejadian ini, sang panglima membuat tembok dari timah tebal di sekitar makam Muhammad. Kejadian ini terjadi pada 1164 Masehi atau 554 Hijriah, Keempat, orang-orang pernah merampok kafilah jamaah haji. Setelah merampok, mereka bertekad menggali makam Muhammad secara terang-terangan. Tapi digagalkan oleh sebuah kapal dari Mesir yang mengikutinya hingga Madinah. Orang-orang ini ditangkap dan ditawan. Usaha kelima dilakukan dengan rencana menggali makam Abu Bakar dan Umar. Itu terjadi di pertengahan abad ke tujuh Hijriyah. Sejumlah orang yang mencapai 40 orang laki-laki ingin menggali kubur pada malam hari. Kemudian bumipun terbelah dan menelan mereka. Hal ini diceritakan oleh pelayan al-Haram an-Nabawy pada saat itu. Dia adalah Shawwab, as-Syamsu al-Malthiy. Wasiat Artikel utama: Al-Qur'an dan Hadits Kutipan ayat terakhir Surah An-Najm yang berbunyi: -{Maka sujudlah kepada Allah dan sembahlah (ia)}- Seluruh ulama Muslim sepakat, bahwa Al-Qur'an adalah Wasiat utama yang diberikan Muhammad kepada umatnya, sebuah teks keagamaan yang paling utama dan sebagai sumber Hukum Islam. Muslim percaya bahwa kitab ini adalah ucapan Tuhan yang diwahyukan kepada Muhammad melalui Malaikat Jibril. Wasiat lain yang disampaikan Muhammad adalah koleksi Hadis, tindakan perbuatan fisik dan ucapan yang berisi pengajaran dan tradisi dari Muhammad. Hadits dikumpulkan oleh generasi setelah kematian Muhammad termasuk Muhammad al-Bukhari, Muslim bin al-Hajjaj, Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Abdurrahman An-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Malik bin Anas. Akibat Reaksi Sahabat Setelah kematian Muhammad, komunitas Muslim tidak siap menghadapi kehilangan pemimpinnya dan banyak yang mengalami keterkejutan yang mendalam. Di antara para sahabat Muhammad, respon Umar adalah yang paling keras menentang kematian Muhammad, ath-Thabari melaporkan bahwa Umar berdiri dan mengatakan: "Beberapa orang munafik mengklaim bahwa Muhammad telah meninggal dunia, demi Allah, ia tidak meninggal dunia, tetapi pergi menemui Allah sebagaimana Musa bin Imran yang menghilang dari umatnya selama 40 hari. Musa kembali setelah dikatakan dia telah meninggal dunia. Demi Allah, Rasul akan kembali dan memotong tangan dan kaki orang-orang yang mengatakan bahwa ia telah meninggal dunia!." Umar juga mengancam akan membunuh siapa saja yang mengatakan bahwa Muhammad telah meninggal dunia. Abu Bakar berusaha menenangkan Umar dengan meyakinkannya bahwa Muhammad telah menerima kematiannya. Abu Bakar kemudian berbicara kepada orang-orang yang berkumpul di masjid dan mengatakan, Jika ada yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa Muhammad sudah meninggal dunia. Jika ada yang menyembah Tuhan, maka ketahuilah Tuhan itu hidup, dan abadi Abu Bakar kemudian membacakan surah Ali Imran ayat ke-144, yang langsung menyadarkan komunitas Muslim yang bersedih, “Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa Rasul. Apakah jika dia meninggal atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur.” (3:144) Penghapusan Ayat Setelah pemakaman Muhammad, Aisyah melaporkan bahwa kertas yang digunakan untuk mencatat ayat rajam dan ayat menyusui orang dewasa sepuluh kali untuk menjadi mahram telah habis dimakan domba. Yang mana menyebabkan ayat-ayat tersebut tidak ditemukan lagi di dalam al-Quran manapun pada saat ini. Walaupun di dalam berbagai riwayat shahih; Umar, Aisyah dan para sahabat terkemuka Muhammad telah memastikan bahwa ayat-ayat yang dimaksud benar-benar diturunkan Allah dan disampaikan oleh Muhammad kepada umatnya. Para ulama Muslim mengatakan bahwa untuk apa yang terjadi pada ayat-ayat ini adalah salah satu bentuk nasakh (pembatalan) pada ayat-ayat Al-Quran di mana lafazh atau bacaannya dihapus namun hukumnya masih berlaku. Pembentukan Khilafah Artikel utama: Saqifah Bani Sa'idah Perluasan Kekhalifahan, 622–750 CE.    Muhammad, 622–632 CE.    Khulafaur Rasyidin, 632–661 CE.    Kekhalifahan Umayyah, 661–750 CE. Segera setelah kematian Muhammad, kaum Anshar melangsungkan pertemuan di Saqifah klan Bani Sa'idah. Keyakinan umum pada saat itu adalah bahwa tujuan pertemuan adalah agar Anshar memutuskan pemimpin baru komunitas Muslim di antara mereka sendiri, dengan sengaja mengecualikan Muhajirin (pendatang dari Makkah), meskipun hal ini kemudian menjadi bahan perdebatan. Namun demikian, Abu Bakar dan Umar, setelah mengetahui pertemuan tersebut, menjadi khawatir akan potensi kudeta dan bergegas ke pertemuan tersebut. Setelah tiba, Abu Bakar berbicara kepada orang-orang yang berkumpul dengan peringatan bahwa upaya untuk memilih seorang pemimpin di luar suku Muhammad sendiri, suku Quraisy, kemungkinan besar akan mengakibatkan pertikaian, karena hanya mereka yang dapat memperoleh rasa hormat yang diperlukan di antara masyarakat. Dia kemudian memegang tangan Umar dan Abu Ubaidah bin Jarrah, dan menawarkan mereka kepada Anshar sebagai pilihan potensial. Habab bin Mundzir, seorang veteran pertempuran Badar, membalas dengan pendapatnya sendiri bahwa suku Quraisy dan Ansar masing-masing memilih seorang pemimpin dari antara mereka sendiri, yang kemudian akan memerintah bersama. Kelompok tersebut menjadi panas setelah mendengar proposal ini dan mulai berdebat di antara mereka sendiri. Umar buru-buru meraih tangan Abu Bakar dan bersumpah setia kepada yang terakhir, contoh yang diikuti oleh orang-orang yang berkumpul. Pertemuan itu bubar ketika terjadi pertikaian sengit antara Umar dan kepala Bani Sa'ida, Sa'ad bin Ubadah. Ini mungkin menunjukkan bahwa pilihan Abu Bakar mungkin tidak bulat, dengan emosi memuncak akibat ketidaksepakatan. Abu Bakar hampir secara universal diterima sebagai kepala komunitas Muslim (dengan gelar Khalifah) sebagai hasil dari Saqifah, meskipun ia menghadapi perselisihan karena sifat acara yang terburu-buru. Beberapa sahabat, yang paling menonjol di antara mereka adalah Ali bin Abi Thalib, awalnya menolak untuk mengakui kekuasaannya. Di kalangan Syiah, juga dikatakan bahwa Ali sebelumnya telah ditunjuk sebagai pewaris Muhammad secara sah. Abu Bakar kemudian mengirim Umar untuk menghadapi Ali, mengakibatkan pertengkaran yang mungkin melibatkan kekerasan. Namun, setelah enam bulan kelompok tersebut berdamai dengan Abu Bakar dan Ali menawarkan kesetiaannya. Konflik sipil Setelah kematian Muhammad, terjadi Perang Sipil antar para Sahabat Muhammad pada Perang Saudara Islam I di tahun 656–661 M, di mana beberapa pertempuran yang terjadi pada saat itu adalah antara kubu Aisyah melawan kubu Ali bin Abi Tholib pada Perang Jamal; pertempuran pihak Muawiyah (sepupu Utsman) melawan kubunya Ali; Perang Karbala di mana cucu Muhammad yaitu Hussain tewas dipenggal oleh pasukan Yazid bin Muawiyah; dll. Kemudian dilanjutkan dengan Perang Saudara Islam II yang terjadi di tahun 680–692 M. Beberapa dari dampak yang diakibatkan oleh perang ini adalah seperti hancurnya Ka'bah dua kali pada Pengepungan Makkah di tahun 683 dan 692, dan pecahnya batu Hajar Aswad menjadi tiga kepingan. Yang mana lalu dilanjutkan dengan Perang Saudara Islam III pada tahun 744–747/750 M. Perpecahan keyakinan Setelah kematian Muhammad, Muslim terpecah menjadi dua, yaitu Sunni dan Syi'ah. Muslim Sunni percaya bahwa Muhammad tidak memilih siapa pun untuk menggantikannya, melainkan beralasan bahwa dia bermaksud agar komunitas memutuskan seorang pemimpin di antara mereka sendiri. Namun, beberapa hadis khusus digunakan oleh Sunni untuk membenarkan bahwa Muhammad menginginkan Abu Bakar untuk berhasil, tetapi dia telah menunjukkan keputusan ini melalui tindakannya daripada melakukannya secara lisan. Sunni menganggap bahwa pengganti Muhammad dipilih sendiri oleh umat secaa demokrasi. Sementara itu, Muslim Syi'ah menganggap bahwa Muhammad telah mengumumkan Ali sebagai pewaris dan penggantinya yang sah pada pidatonya di Ghadir Khum. Ali juga dikatakan telah mewarisi Muhammad dalam bentuk penafsiran al-Qur'an. Syi'ah menganggap bahwa Imamah diwariskan kepada Ali dan keturunannya. Khawarij muncul pada tahun-tahun terakhir kekhalifahan Ali dan pemberontakan mereka diakhiri oleh Ali pada saat yang sama. Gerakan "moderat" dari Khawarij, Ibadiyah, menerima secara sah kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, namun menganggap bahwa Utsman telah melakukan dosa besar di akhir kekhalifahannya. Mereka juga sependapat dengan Syi'ah dan meyakini bahwa Abu Bakar dan Umar telah melakukan kudeta politik terhadap Ali. Catatan Referensi {{Reflist}} Bibliografi Madelung, Wilferd (1997). The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate. Cambridge, England: Cambridge University Press. ISBN 0521646960.  McHugo, John (2017). A Concise History of Sunnis & Shi'is. Georgetown University Press. ISBN 978-1-62-616587-8.  Fitzpatrick, Coeli; Walker, Adam Hani (2014). Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God. ISBN 9781610691789.  Dietrich, Albert (1971). "Al-Ḥadjdjādj b. Yūsuf". Dalam Lewis, B.; Ménage, V. L.; Pellat, Ch.; Schacht, J. Encyclopaedia of Islam. Volume III: H–Iram (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 39–43. OCLC 495469525.  Veccia Vaglieri, L. (2022). "Ghadir Khumm". Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). Brill Reference Online.  Jafri, S.H.M (1979). Origins and Early Development of Shia Islam. London: Longman.  Abbas, Hassan (2021). The Prophet's Heir: The Life of Ali ibn Abi Talib. Yale University Press. doi:10.2307/j.ctv1dm8d5j. ISBN 9780300252057.  Lalani, Arzina (2011). "Ghadir Khumm". Oxford Bibliographies. Diakses tanggal 9 January 2022.  Mavani, Hamid (2013). Religious Authority and Political Thought in Twelver Shi'ism: From Ali to Post-Khomeini. Routledge. ISBN 9780415624404.  Wellhausen, Julius (1927). The Arab Kingdom and its Fall. Diterjemahkan oleh Margaret Graham Weir. Calcutta: University of Calcutta. OCLC 752790641.  Wensinck, A. J.; Jomier, J. (1978). "Ka'ba". Dalam van Donzel, E.; Lewis, B.; Pellat, Ch.; Bosworth, C. E. Encyclopaedia of Islam. Volume IV: Iran–Kha (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 317–322. OCLC 758278456.  Momen, Moojan (1985). An Introduction to Shi'i Islam. Yale University Press. ISBN 9780853982005.  Lewis, Bernard (2002). Arabs in History. Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-164716-1.  Hoffman, Valerie J. (2012). The Essentials of Ibadi Islam. Syracuse University Press. ISBN 978-0-8156-5084-3.

• Versi Pengguna:NurIslam212

1. 1. Bagian pembuka lebih panjang.
   2. Bibliografi tidak dihubungkan dan tidak ada {{sfn}} maupun kutipan lain yang terhubung ke bibliografi.
   3. Informasi yang penting-penting telah disampaikan di bagian pembuka terlebih dahulu.

Konten yang diperluas

Nama Muhammad dalam aksara Tuluth, salah satu jenis kaligrafi Islam اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الْأَعْلَى Ya Allah, maafkanlah aku, kasihanilah diriku dan izinkanlah aku bergabung dengan teman-teman tertinggi (di surga). Kata-kata terakhir Muhammad Kematian Nabi dan Rasul Islam Muhammad (570–632) terjadi di usianya yang ke-63 tahun, di rumah istri favoritnya yakni Aisyah. Pada saat sakitnya yang berujung pada kematiannya, Muhammad kerap mengadu kepada Aisyah bahwa dia masih merasakan sakit yang diakibatkan oleh racun yang terkonsumsi olehnya dari daging yang diberikan wanita yahudi bernama Zainab binti Al-Harits di Khaibar. Dan Muhammad merasa pembuluh jantungnya seakan-akan sedang dipotong oleh racun itu. Wanita yahudi tersebut mengaku berbuat demikian untuk membalaskan dendam rakyatnya, ayahnya, pamannya dan suaminya yang dibunuh pasukan Muhammad. Dan jika Muhammad adalah benar seorang Nabi, perempuan tersebut yakin kalau apa yang dilakukannya tidak akan membahayakan Muhammad. Muhammad meninggal dunia ketika kepalanya berada di antara dada dan leher Aisyah. Ini terjadi pada hari Senin, 8 Juni 632 M. Berbeda dari pihak Sunni, pihak Syi’ah menuding dalam riwayat mereka bahwa kematian Muhammad justru terjadi karena racun yang disisipkan oleh kedua istrinya, yakni Aisyah yang berkomplot dengan Hafshah. Di antara para sahabat Muhammad, respon Umar bin Khattab adalah yang paling keras akan kematian Nabi Muhammad, Thabari melaporkan bahwa Umar berdiri dan mengatakan: "Beberapa orang munafik mengklaim bahwa Nabi Muhammad telah wafat, demi Allah, beliau tidaklah wafat, tapi melainkan beliau pergi ke tempat Allah sebagaimana Musa bin Imran dan menghilang dari umatnya selama 40 hari. Musa kembali setelah dikatakan dia telah wafat. Demi Allah, Rasulullah juga akan kembali dan memotong tangan dan kaki orang-orang yang mengklaim beliau telah wafat." Pada ketika pemakaman Muhammad, Aisyah melaporkan bahwa telah habis dimakan domba kertas yang berisi catatan tentang ayat rajam dan ayat menyusui orang dewasa sepuluh kali untuk menjadi mahram. Yang menyebabkan ayat-ayat tersebut tidak ditemukan lagi di dalam Al-Quran manapun pada saat ini. Walaupun di dalam berbagai riwayat shahih; Umar, Aisyah dan para sahabat Muhammad memastikan bahwa ayat-ayat yang dimaksud benar-benar diturunkan Allah dan disampaikan oleh Muhammad kepada ummatnya. Para ulama Islam mengatakan bahwa untuk apa yang terjadi pada ayat-ayat ini adalah salah satu bentuk nasakh (pembatalan) pada ayat-ayat Al-Quran di mana lafazh atau bacaannya dibatalkan namun hukumnya masih berlaku. Pasca meninggalnya Muhammad, terjadi beberapa peristiwa besar. Beberapanya seperti terpecahnya Islam menjadi Sunni dan Syiah; terjadinya Perang Sipil antar para sahabat Muhammad pada Perang Saudara Islam I di tahun 656–661 M, di mana beberapa pertempuran yang terjadi pada saat itu adalah antara kubu Aisyah melawan kubu Ali bin Abi Tholib pada Perang Jamal; pertempuran pihak Muawiyah (sepupu Utsman) melawan kubunya Ali; Perang Karbala di mana cucu Muhammad yaitu Hussain tewas dipenggal oleh pasukan Yazid bin Muawiyah; dll. Kemudian dilanjutkan dengan Perang Saudara Islam II yang terjadi di tahun 680–692 M. Beberapa dari dampak yang diakibatkan oleh perang ini adalah seperti hancurnya Ka'bah dua kali pada Pengepungan Makkah di tahun 683 dan 692, dan pecahnya batu Hajar Aswad menjadi tiga kepingan. Yang mana lalu dilanjutkan dengan Perang Saudara Islam III pada tahun 744–747/750 M. Ikhtisari Perpustakaan Makkah al-Mukarramah, di percaya bahwa tempat kelahiran Muhammad berlokasi di tempat ini Muhammad lahir sekitar tahun 570 (Tahun Gajah) kota Arab Mekkah, Muhammad menjadi yatim piatu di usia mudanya; ia tumbuh di bawah pengasuhan Abu Talib. Secara berangsur-angsur, ia lebih banyak menyepi di sebuah gua bernama Hira selama beberapa malam untuk berdoa; kemudian, di usianya yang ke 40, dia dilaporkan dikunjungi Malaikat Jibril kedalam gua, ketika ia menyatakan dirinya menerima wahyu pertama dari Allah. Tiga tahun kemudian, tahun 610 Muhammad memulai menyebarkan wahyu ke publik, memproklamirkan bahwa "Tuhan itu Satu" yang memenuhi "berserah diri" (lit. islam) kepadanya dan mengikuti jalan yang benar (din), Dia adalah seorang Nabi dan Rasul, seperti Nabi lain dalam Islam. Muhammad bersama beberapa pengikut awal, menerima persekusi dari penduduk Mekkah. Untuk menghindari persekusi, Muhammad mengirim beberapa sahabat ke Habsyah sebelum dia dan pengikutnya pindah dari Mekkah ke Madinah (sebelumnya dikenal dengan Yatsrib) pada tahun 622. Peristiwa ini, Hijrah, menjadi tanda dimulainya kalender Islam, juga dikenal sebagai Kelender Hijriyah. Di Madinah, Muhammadmempersatukan beberapa kabilah di bawah Konstitusi Madinah. Di Desember 629, setelah delapan tahun mengalami konflik dengan kabilah di Mekkah, Muhammad mengumpulkan 10,000 pasukan muslim dan membebaskan Mekkah. Kekuatan tersebut cukup besar dan Muhammad menaklukan kota dengan sedikit pertumpahan darah. Di 632, beberapa bulan setelah kembali dari Haji Wada', ia jatuh sakit dan wafat. Sebelum kematiannya, kebanyakan Semenanjung Arabia menjadi menjadi beragama Islam. Firasat Masjid Miqat di Juhfah, Rabigh, Arab Saudi. Disini lah terjadi peristiwa yang benama Ghadir Khumm Haji perpisahan Pada tahun 632, pada akhir tahun kesepuluh setelah hijrah ke Madinah, Muhammad menyelesaikan ziarah Islam pertamanya yang benar, menetapkan prioritas untuk Ziarah Agung tahunan, yang dikenal sebagai haji. Setelah menyelesaikan ziarah tersebut, Muhammad menyampaikan sebuah pidato terkenal, yang dikenal sebagai Khotbah Perpisahan (Khotbah Wada'), di Gunung Arafah di sebelah timur Mekkah. Dalam khotbah ini, Muhammad menasehati para pengikutnya untuk tidak mengikuti adat pra-Islam tertentu. Misalnya, dia bilang kulit putih tidak memiliki keunggulan dibanding warna hitam, atau hitam memiliki keunggulan dibanding kulit putih kecuali oleh kesalehan dan tindakan baik. Dia menghapus perseteruan darah lama dan perselisihan berdasarkan sistem suku sebelumnya dan meminta janji lama untuk dikembalikan sebagai implikasi dari penciptaan komunitas Islam yang baru. Mengomentari kerentanan perempuan di masyarakatnya, Muhammad meminta pengikut laki-lakinya untuk menjadi baik bagi perempuan, karena mereka adalah tawanan yang tidak berdaya di rumah Anda. Anda membawa mereka ke dalam kepercayaan Allah, dan melegitimasi hubungan seksual Anda dengan Firman Tuhan, maka masuklah ke indra Anda orang-orang, dan dengarkan kata-kata saya ... Dia mengatakan kepada mereka bahwa mereka berhak mendisiplinkan istri mereka tapi harus melakukannya dengan baik. Dia berbicara tentang masalah warisan dengan melarang klaim palsu tentang ayah atau hubungan klien dengan almarhum, dan melarang pengikutnya untuk meninggalkan kekayaan mereka kepada pewarisnya. Dia juga menjunjung tinggi kesucian empat bulan lunar setiap tahun. Menurut tafsir Sunni, ayat Alquran berikut disampaikan dalam acara ini: Hari ini Aku telah menyempurnakan agamamu, dan melengkapi nikmat-Ku untukmu dan memilih Islam sebagai agama bagimu (Quran 5: 3). Menurut tafsir Saba, ini menunjuk pada pengangkatan Ali bin Abi Thalib di kolam Khumm sebagai penerus Muhammad, ini terjadi beberapa hari kemudian ketika umat Islam kembali dari Mekkah ke Madinah. Khotbah terakhir Artikel utama: Perpisahan Khotbah Nabi Muhammad Khotbah ini disampaikan oleh Nabi Muhammad pada tanggal 9 Zulhijah, 10 Kalender Hijriyah (6 Maret 632). di Uranah lembah Gunung Arafah, selama haji. Muhammad al-Bukhari mengacu khotbah dan mengutip bagian dari itu di 'nya' Sahih al-Bukhari . Bagian dari itu juga hadir di Sahih Muslim dan Sunan Abu Dawud. Kalimat berikut dikatakan oleh Nabi Muhammad pada akhir ibadah Haji. Wahai manusia sekalian, dengarkanlah perkataanku ini dan perhatikanlah. Ketahuilah oleh kamu sekalian, bahwa setiap muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, dan semua kaum muslimin itu adalah bersaudara. Seseorang tidak dibenarkan mengambil sesuatu milik saudaranya kecuali dengan senang hati yang telah diberikannya dengan senang hati. Oleh sebab itu janganlah kamu menganiaya diri kamu sendiri. Ketahuilah sesungguhnya segala tradisi jahiliyah mulai hari ini tidak boleh dipakai lagi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkara kemanusiaan (seperti pembunuhan, dendam, dan lain-lain) yang telah terjadi di masa jahiliyah, semuanya batal dan tidak boleh berlaku lagi. (Sebagai contoh) hari ini aku nyatakan pembatalan pembunuhan balasan atas terbunuhnya Ibnu Rabi’ah bin Haris yang terjadi pada masa jahiliyah dahulu. Transaksi riba yang dilakukan pada masa jahiliyah juga tidak sudah tidak berlaku lagi sejak hari ini. Transaksi yang aku nyatakan tidak berlaku lagi adalah transaksi riba Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya seluruh transaksi riba itu semuanya batal dan tidak berlaku lagi. Takutlah kepada Allah dalam bersikap kepada kaum wanita, karena kalian telah mengambil mereka dengan amanah atas nama Allah dan hubungan badan dengan mereka telah dihalalkan bagi kamu sekalian dengan nama Allah. Sesungguhnya kalian mempunyai kewajiban terhadap isteri kalian dan isteri kalian mempunyai kewajiban terhadap diri kalian. Kewajiban mereka terhadap kalian adalah mereka tidak boleh memberi izin masuk orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah kalian. Jika mereka melakukan hal demikian, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak keras/tidak membahayakan. Sedangkan kewajiban kamu terhadap mereka adalah memberi nafkah, dan pakaian yang baik kepada mereka. Waspadalah terhadap syetan demi keselamatan agama kamu, dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara bersar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil. Ghadir Khum Pada bulan April 623, Nabi Muhammad mengirim Ubaidah bin Harits dengan enam senar Muhajirun ke lembah Rabigh. Mereka mengharapkan untuk mencegat Quraisy yang kembali dari Suriah di bawah perlindungan Abu Sufyan bin Harb dan 200 pembalap bersenjata. Partai Muslim melakukan perjalanan sejauh sumur di Thanyat al-Murra, di mana Sa'ad bin Abi Waqqas menembakkan anak panah ke arah orang Quraisy. Ini dikenal sebagai panah pertama Islam. Terlepas dari serangan mendadak ini, mereka tidak menghunuskan pedang atau pendekatan satu sama lain, dan orang-orang Muslim kembali dengan tangan hampa. Wahyu terakhir Terdapat kekeliruan di banyak kalangan umat muslim Indonesia, menganggap bahwa ayat terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad adalah ayat (QS Al-Maidah:3): Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dengan menekankan pada bagian yang ditebalkan. Akan tetapi berbagai riwayat shahih melaporkan bahwa ayat terakhir yang diturunkan kepada Nabi sesungguhnya adalah ayat mengenai Kalalah. Dan surah lengkap yang terakhir diturunkan adalah Surah At-Taubah (Bara'at). Kematian Makam Muhammad berada di dalam tempat ini. Beberapa bulan setelah ziarah perpisahan, sakit yang dialami Muhammad semakin serius. Dia pun meminta agar dirawat di rumah istrinya yakni Aisyah. Muhammad lalu diantar ke sana dengan dipandu oleh dua sahabatnya, yaitu Al-Abbas dan Ali bin Abi Tholib, dengan kaki Muhammad terseret-seret di tanah. Pada saat ini permusuhan antara Aisyah dan Ali semakin tampak (yang kemudian berujung pada Perang Jamal), di mana Aisyah enggan menyebut nama Ali pada riwayat di atas, walaupun dia menyebutkan nama Al-Abbas. Aisyah melaporkan, pada sakitnya Muhammad yang berujung kematiannya, Muhammad kerap mengadu kepadanya, bahwa: يَا عَائِشَةُ مَا أَزَالُ أَجِدُ أَلَمَ الطَّعَامِ الَّذِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ، فَهَذَا أَوَانُ وَجَدْتُ انْقِطَاعَ أَبْهَرِي مِنْ ذَلِكَ السَّمِّ Wahai Aisyah! Aku masih merasakan sakit yang diakibatkan oleh makanan yang aku makan di Khaibar, dan pada saat ini, aku merasa pembuluh jantungku seperti sedang dipotong oleh racun itu. — Sahih Bukhari 4428 Ketika Muhammad sakit, Aisyah bersama beberapa orang lain, menuangkan obat ke mulut Muhammad. Namun Muhammad menolak, dengan menunjuki mereka, Muhammad mengatakan, “Jangan tuangkan obat ke mulutku.” Tapi mereka mengira sikap Muhammad tersebut hanyalah bentuk ketidaksukaan yang biasa dialami orang sakit terhadap obat. Ketika merasa sedikit enakan, Muhammad berkata, “Bukankah aku sudah larang kalian untuk tidak menuangkan obat ke mulutku?” Mereka pun menjawab kalau mereka mengira itu hanya sikap yang umum orang alami ketika sakit untuk tidak menyukai obat. Maka Muhammad pun menyuruh mereka yang hadir di rumah tersebut untuk juga meminum obat, kecuali paman Muhammad, yakni Al-Abbas, karena dia tidak hadir ketika mereka melakukannya. Sakit yang dialami Muhammad pun semakin parah, dan pada hari terakhirnya, Muhammad bersandar di dada Aisyah. Lalu terdengar oleh Aisyah bahwa Muhammad mengucapkan: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الأَعْ Ya Allah, maafkanlah aku, kasihanilah diriku dan izinkanlah aku bergabung dengan teman-teman tertinggi (di surga). Muhammad pun wafat. Ini terjadi pada hari Senin, 8 Juni 632 M. Namun terdapat riwayat dari kalangan Syi'ah yang menuding bahwa kematian Muhammad sebenarnya disebabkan oleh racun yang disisipkan oleh Aisyah yang berkomplot dengan Hafshah. Beliau dikuburkan di tempat beliau meninggal, yaitu di rumah Aisyah. Pada masa pemerintahan khalifah Umayyah al-Walid I, al-Masjid an-Nabawi (Masjid Nabi) diperluas untuk mencakup makamnya beliau. Kubah Hijau di atas makam beliau dibangun oleh Sultan Mamluk Al Mansur Qalawun pada abad ke-13, meskipun warna hijau ditambahkan pada abad ke-16, di bawah pemerintahan Sultan Utsmaniyah, Suleiman yang Luar Biasa. Di tempat yang berdekatan dengan makam Nabi terdapat dua makam milik sahabat-sahabatnya yang juga merupakan dua khalifah pertama Muslim Abu Bakr dan Umar, dan juga terdapat makam yang kosong yang diyakini umat Islam sebagai makamnya Nabi Isa ketika dirinya turun kembali ke Bumi. Sewaktu Said bin Abdul-Aziz menguasai Madinah pada tahun 1805, makam Nabi Muhammad dilucuti dari ornamen-ornamen emasnya. Hampir semua kubah-kubah makam yang terdapat di Madinah dihancurkan untuk mencegah pengkultusan, dan Kubah pada makamnya Nabi dilaporkan juga hampir ikut dihancurkan. Penghancuran kubah-kubah makam dikatakan juga terjadi pada tahun 1925 ketika milisi Saudi berhasil mengambil alih—dan kali ini berhasil mempertahankan—kota tersebut. Dalam penafsiran Wahabi tentang Islam, penguburan harus dilakukan di makam yang tidak bertanda. Banyak jamaah haji tetap melakukan ziarah ke makam-makam, walaupun praktek ini umumnya tidak disukai oleh orang-orang Saudi. Al-Masjid an-Nabawi ("Masjid Nabi") di Madinah, Arab Saudi, dengan Kubah Hijau dibangun di atas makam Muhammad di tengah gambar. Makam dan jasad Makam Pemandangan bagian luar makam Muhammad dari sisi samping Hujra Kuburan Muhammad terletak di dalam batas-batas rumah yang dulu adalah rumah istrinya dan Aisha, Hujra. Selama hidupnya disatukan masjid. Masjid tersebut diperluas pada masa pemerintahan Khalifah Al-Walid I untuk memasukkan makamnya. Kuburan Muhammad adalah alasan penting bagi kesucian masjid yang tinggi, karena Dome of the Prophet menandai lokasi makam tersebut. Jutaan mengunjunginya setiap tahun, karena ini adalah tradisi untuk mengunjungi masjid setelah berziarah ke Mekah. Dua khalifah pertama, Abu Bakr dan Umar dimakamkan di samping Muhammad. Umar diberi tempat di samping Muhammad oleh Aisha, yang semula ditujukan untuknya. Tempat kosong di samping makam Muhammad diperuntukkan bagi Yesus. Menurut komentator Quran Baidawi, Yesus akan kembali ke Tanah Suci untuk membunuh Antikristus dan memerintah selama 40 tahun, kemudian dimakamkan di samping Muhammad. Kuburan Muhammad sendiri tidak dapat dilihat karena daerah itu ditutup oleh sebuah jala emas dan tirai hitam karena ajaran Wahhabi yang melarang memberi makna penting bagi kuburan (kunjungan kuburan dan almarhum diperbolehkan di hampir semua sekte utama Islam lainnya). Kuburan itu sendiri ditutupi oleh sarkofagus simbolis dan dihiasi dengan sutra hijau. Isu penggalian Pada tahun 2014 lalu, ada isu penggalian makam Muhammad yang akan dilakukan oleh Pemerintahan Arab Saudi. Namun, isu tersebut sebenarnya tidaklah benar. Masjid Nabawi memang ingin diperluas, tetapi makam itu tidak akan dihancurkan. KH Amidan, pengurus Majelis Ulama Indonesia mengatakan bahwa isu itu adalah isu yang disebarkan untuk mengadu-domba kalangan Muslim. Menurutnya, kalau memang makam itu akan dibongkar, pastilah Arab Saudi akan didemo umat Islam seluruh dunia, dan ia juga merasa bahwa Arab Saudi tidak akan berani melakukannya. Berita ini kali pertama disebarkan oleh media di Iran, yakni Fars Media Agency dan diikuti pers Indonesia. Selain dari itu, kabar kebohongan ini juga mengutip dari The Independent dan Daily Mail yang berkantor pusat di Inggris. Mereka menyebar berita pada September 2014. Kabar ini diambil dari sebuah dokumen setebal 61 halaman yakni jurnal ilmiah Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang tidak diterjemahkan dengan baik. Pimpinan redaksi koran Mekkah, Muwafaq an-Nuwasyar, menuding dua surat kabar ini secara serampangan mengambil berita dan salah terjemah, sehingga koran Independent jatuh dalam perangkap kesalahpahaman. Kaum Muslim Indonesia sempat terpancing dengan berita ini, sehingga telah ada pernyataan dari duta besar Indonesia kepada Saudi Arabia, Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak – sebagaimana menurut Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin – bahwa Arab Saudi memang tidak ada rencana untuk memindahkan makam dan memiliki komitmen yang tinggi menjaga keberadaan makam tersebut. Selain itu Menteri Agama menghimbau semua organisasi masyarakat Islam Indonesia supaya tidak perlu menguras tenaga dan emosi hanya karena berita yang tak berdasar tidak jelas itu. Kubah Hijau Kubah Hijau di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi merupakan bangunan kubah yang menaungi Makam Muhammad. Dibangun pada 1279 M atau 678 H pada masa pemerintahan Mamluk Sultan Al Mansur Qalawun, struktur aslinya terbuat dari kayu dan tidak berwarna, dilukis putih dan biru di restorasi selanjutnya. Setelah kebakaran serius melanda Masjid pada tahun 1481, masjid dan kubah tersebut telah dibakar dan sebuah proyek restorasi diprakarsai oleh Sultan Qaitbay yang memiliki sebagian besar basis kayu diganti dengan struktur bata untuk mencegah runtuhnya kubah di masa depan. Dan piring bekas timbal untuk menutupi kubah kayu baru. Bangunan tersebut, termasuk Makam Nabi, diperbarui secara ekstensif melalui patronase Qaitbay. Kubah saat ini ditambahkan pada tahun 1818 oleh Sultan Mahmud II Ottoman. Kubah itu pertama kali dicat hijau pada tahun 1837. Ketika Saud bin Abdul Aziz membawa Medina pada tahun 1905, para pengikutnya, kaum Wahhabi, menghancurkan hampir semua kubah makam di Madinah berdasarkan keyakinan mereka bahwa pemujaan terhadap makam dan tempat yang dianggap memiliki kekuatan supernatural adalah pelanggaran terhadap tawhid. Makam Muhammad dilucuti dari ornamen emas dan perhiasannya, namun kubah tersebut dipelihara baik karena usaha yang gagal untuk menghancurkan strukturnya yang mengeras, atau karena beberapa waktu yang lalu. Abd al-Wahhab menulis bahwa dia tidak ingin melihat kubah tersebut hancur meski dia memiliki keengganan untuk orang-orang berdoa di makam. Kejadian serupa terjadi pada tahun 1925 ketika milisi Saudi merebut kembali - dan kali ini berhasil mempertahankan - kota Pada tahun 2007, menurut Independent, sebuah pamflet, yang diterbitkan oleh Kementerian Urusan Islam Saudi dan didukung oleh mufti besar Arab Saudi, menyatakan bahwa kubah hijau akan dibongkar dan tiga kuburan diratakan di Masjid Nabawi. Upaya pencurian Penggambaran Nuruddin Zengi. Menurut riwayatnya, ada beberapa kali usaha pencurian yang tercatat di dalam sejarah: Pertama, pada masa al-Hakim bi Amrillah al-Ubaidiy, dia hendak menarik perhatian masyarakat Mesir dengan hendak mendatangkan jasad Muhammad. Tetapi, usahanya gagal karena datangnya badai ke Madinah. Kedua, pada masa pemerintahan al-Ubaidiy pada tahun 408 Hijriah. al-Ubaidiy mengatakan bahwa dirinya Tuhan. Ia menyuruh orang untuk tinggal di dekat Masjid Nabawi. Orang-orang ini membuat terowongan menuju makam Muhammad. Upaya tersebut gagal karena ada suara penyeru, Nabi kalian akan digali! Nabi kalian akan digali! Maka para penduduk segera melakukan penyelidikan dan membunuh para utusan tersebut. Ketiga, orang-orang dari Maroko dahulu pernah hendak menggali makam ini. Tetapi, Nuruddin Zanki, sebelumnya, bermimpi tentang keberadaan orang-orang ini. Para penggali kubur berhasil diakali dengan siasat sang panglima Nuruddin dengan memberi uang manakala ada penduduk yang berhasil menemui kedua penjahat ini. Di bawah sebuah tikar di rumah sang penjahat, ditemui terowongan menuju makam Muhammad. Setelah dipukuli penduduk, keduanya mengaku gagal karena adanya guncangan hebat di bumi. Karena adanya bukti, keduanya dibunuh. Lantas, karena kejadian ini, sang panglima membuat tembok dari timah tebal di sekitar makam Muhammad. Kejadian ini terjadi pada 1164 Masehi atau 554 Hijriah, Keempat, orang-orang pernah merampok kafilah jamaah haji. Setelah merampok, mereka bertekad menggali makam Rasulullah secara terang-terangan. Tapi digagalkan sebuah kapal dari Mesir yang mengikutinya hingga Madinah. Orang-orang ini ditangkap dan ditawan. Usaha kelima dilakukan dengan rencana menggali makam Abu Bakar dan Umar. Itu terjadi di pertengahan abad ke tujuh Hijriyah. Sejumlah orang yang mencapai 40 orang laki-laki ingin menggali kubur pada malam hari. Kemudian bumipun terbelah dan menelan mereka. Hal ini diceritakan oleh pelayan al-Haram an-Nabawy pada saat itu. Dia adalah Shawwab, as-Syamsu al-Malthiy. Wasiat Artikel utama: Al-Qur'an dan Hadits Kutipan ayat terakhir Surah An-Najm yang berbunyi: -{Maka sujudlah kepada Allah dan sembahlah (ia)}- Al-Qur'an adalah Wasiat utama yang diberikan Muhammad kepada umatnya, sebuah teks keagamaan yang paling utama dan sebagai sumber Hukum Islam. Muslim percaya bahwa kitab ini adalah ucapan Tuhan yang diwahyukan kepada Muhammad melalui Malaikat Jibril. Wasiat lain yang disampaikan Muhammad adalah koleksi Hadits, tindakan perbuatan fisik dan ucapan yang berisi pengajaran dan tradisi dari Muhammad. Hadits dikumpulkan oleh generasi setelah kematian Muhammad termasuk Muhammad al-Bukhari, Muslim bin al-Hajjaj, Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Abdurrahman An-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Malik bin Anas. Penerus Artikel utama: Khulafaur Rasyidin Perluasan Kekhalifahan, 622–750 CE.    Muhammad, 622–632 CE.    Khulafaur Rasyidin, 632–661 CE.    Kekhalifahan Umayyah, 661–750 CE. Muhammad mempersatukan sebagian besar kabilah-kabilah di Jazirah Arab menjadi sebuah negara Arab Muslim yang bersatu dalam keagamaan selama akhir masa hidupnya. Dengan kematian Muhammad, ketidak setujuan pecah antara para pewarisnya. Umar bin Khattab, seorang sahabat Muhammad yang setia, mengusulkan Abu Bakar, sahabat dan pengikut Muhammad. Dengan tambahan dukungan, Abu Bakar di daulat sebagai khalifah pertama. Pemilihan ini disangkal beberapa sahabat Muhammad, yang menyatakan bahwa Ali bin Abi Talib, sepupu dan menantunya, telah dipilih sebagai pewaris oleh Muhammad di Rabigh. Abu Bakar secara perlahan memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Bizantium (atau Kekaisaran Romawi Timur). Timur Tegah pra-Islam di dominasi oleh Bizantium dan Sassaniyah. Pertempuran antara Romawi dan Persia meluluh lantakkan wilayah, membuat kekaisaran tidak disukai sebagian besar kabilah setempat. Selanjutnya, wilayah yang akan ditaklukkan oleh Muslim dari sekte Kekristenan (Nestoria, Monofisit, Yakubit dan Koptik) yang tidak puas dari Gereja Ortodoks Timur yang menganggap mereka sesat atau bid'ah. Dengan sebuah dekade Muslim menaklukkan Mesopotamia, Bizantium Suriah, Bizantium Mesir, sebagian besar persia, dan didirikannya Kekhalifahan Rasyidin. Catatan Referensi {{Reflist}} Bibliografi A.C. Brown, Jonathan (2011). Muhammad: A Very Short Introduction. Oxford University Press. ISBN 9780199559282. A.C. Brown, Jonathan (2014). Misquoting Muhammad: The Challenge and Choices of Interpreting the Prophet's Legacy. Oneworld Publications. ISBN 978-1780744209. Ahmed, Leila (Summer 1986). "Women and the Advent of Islam". Signs. 11 (4): 665–91. doi:10.1086/494271. Ali, Kecia (2014). The Lives of Muhammad. Harvard University Press. ISBN 978-0-674-74448-6. Ali, Muhammad Mohar (1997). The Biography of the Prophet and the Orientalists. King Fahd Complex for the Printing of the Holy Qur'an. ISBN 9960-770-68-0. Wijdan, Ali (23–28 August 1999). "From the Literal to the Spiritual: The Development of Prophet Muhammad's Portrayal from 13th century Ilkhanid Miniatures to 17th century Ottoman Art". Proceedings of the 11th International Congress of Turkish Art. Utrecht, The Netherlands eds. M. Kiel, N. Landman, and H. Theunissen. (7): 1–24. Armstrong, Karen (1992). Muhammad: A Biography of the Prophet. Harpercollins. ISBN 0-06-250886-5. Awde, Nicholas (2000). Women in Islam: An Anthology from the Quran and Hadith. Routledge. ISBN 0-7007-1012-4. Ballard, Harold Wayne; Donald N. Penny; W. Glenn Jonas (2002). A Journey of Faith: An Introduction to Christianity. Mercer University Press. ISBN 0-86554-746-7. Barlas, Asma (2002). Believing Women in Islam. University of Texas Press. ISBN 0-292-70904-8. Bogle, Emory C. (1998). Islam: Origin and Belief. Texas University Press. ISBN 0-292-70862-9. Brown, Daniel (2003). A New Introduction to Islam. Blackwell Publishing Professional. ISBN 978-0-631-21604-9. Bullough, Vern L; Brenda Shelton; Sarah Slavin (1998). The Subordinated Sex: A History of Attitudes Toward Women. University of Georgia Press. ISBN 978-0-8203-2369-5. Cohen, Mark R. (1995). Under Crescent and Cross (Reissue ed.). Princeton University Press. ISBN 978-0-691-01082-3. Dakake, Maria Massi (2008). The Charismatic Community: Shi'ite Identity in Early Islam. SUNY Press. ISBN 0-7914-7033-4. Donner, Fred (1998). Narratives of Islamic Origins: The Beginnings of Islamic Historical Writing. Darwin Press. ISBN 0-87850-127-4. Ernst, Carl (2004). Following Muhammad: Rethinking Islam in the Contemporary World. University of North Carolina Press. ISBN 0-8078-5577-4. Esposito, John (1998). Islam: The Straight Path. Oxford University Press. ISBN 0-19-511233-4. Esposito, John (1999). The Islamic Threat: Myth Or Reality?. Oxford University Press. ISBN 0-19-513076-6. Esposito, John (2002). What Everyone Needs to Know About Islam. Oxford University Press. ISBN 0-19-515713-3. Farah, Caesar (1994). Islam: Beliefs and Observances (5th ed.). Barron's Educational Series. ISBN 978-0-8120-1853-0. Glubb, John Bagot (2002) [1970]. The Life and Times of Muhammad. Hodder & Stoughton. ISBN 0-8154-1176-6. Goldman, Elizabeth (1995). Believers: spiritual leaders of the world. Oxford University Press. ISBN 0-19-508240-0. Goldman, Ann; Richard Hain; Stephen Liben (2006). Oxford Textbook of Palliative Care for Children. Oxford University Press. ISBN 0-19-852653-9. Haaren, John Henry; Addison B. Poland (1904). Famous Men of the Middle Ages. University Publishing Company. ISBN 1-882514-05-X. Al-Hibri, Azizah Y. (2003). "An Islamic Perspective on Domestic Violence". 27 Fordham International Law Journal 195. Holt, P. M.; Ann K. S. Lambton; Bernard Lewis (1977). The Cambridge History of Islam (Paperback). Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29135-4. Hourani, Albert; Ruthven, Malise (2003). A History of the Arab Peoples. Belknap Press; Revised edition. ISBN 978-0-674-01017-8. ibn Isa, Muhammad (Imam Tirmidhi) (2011). Syama'il Muhammadiyah: KeanggunanMu Ya Rasulullah (Hardcover) (in Arabic and Malay). Malaysia: PTS Islamika Sdn. Bhd. p. 388. ISBN 978-967-3-66064-3. Ishaq, Ibn (2002). Guillaume, Alfred, ed. The Life of Muhammad: A Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-636033-1. Jacobs, Louis (1995). The Jewish Religion: A Companion. Oxford University Press. ISBN 0-19-826463-1. Kelsay, John (1993). Islam and War: A Study in Comparative Ethics. Westminster John Knox Press. ISBN 0-664-25302-4. Khan, Majid Ali (1998). Muhammad The Final Messenger. Islamic Book Service, New Delhi, 110002 (India). ISBN 81-85738-25-4. Kochler, Hans (1982). Concept of Monotheism in Islam & Christianity. I.P.O. ISBN 3-7003-0339-4. Lapidus, Ira (2002). A History of Islamic Societies (2nd ed.). Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-77933-3. Larsson, Göran (2003). Ibn Garcia's Shu'Ubiyya Letter: Ethnic and Theological Tensions in Medieval Al-Andalus. Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-12740-2. Lewis, Bernard (2002) [1993]. The Arabs in History. Oxford University Press. ISBN 0-19-280310-7. Lewis, Bernard (1992). Race and Slavery in the Middle East: An Historical Enquiry (Reprint ed.). Oxford University Press, USA. ISBN 978-0-19-505326-5. Lewis, Bernard (21 January 1998). "Islamic Revolution". The New York Review of Books. Lings, Martin (1983). Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources. Islamic Texts Society. ISBN 978-0-946621-33-0. US edn. by Inner Traditions International, Ltd. Madelung, Wilferd (1997). The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate. Cambridge University Press. ISBN 0-521-64696-0. Momen, Moojan (1985). An Introduction to Shi'i Islam: The History and Doctrines of Twelver Shiʻism. Yale University Press. ISBN 0-300-03531-4. Neusner, Jacob (2003). God's Rule: The Politics of World Religions. Georgetown University Press. ISBN 0-87840-910-6. Nigosian, S. A. (2004). Islam:Its History, Teaching, and Practices. Indiana University Press. ISBN 0-253-21627-3. Ordoni, Abu Muhammad; Muhammad Kazim Qazwini (1992). Fatima the Gracious. Ansariyan Publications. ASIN B000BWQ7N6. Peters, Francis Edward (2003). Islam: A Guide for Jews and Christians. Princeton University Press. ISBN 0-691-11553-2. Peters, Francis Edward (2003). The Monotheists: Jews, Christians, and Muslims in Conflict and Competition. Princeton University Press. ISBN 0-691-11461-7. ASIN: B0012385Z6. Peters, Francis Edward (1994). Muhammad and the Origins of Islam. SUNY Press. ISBN 0-7914-1876-6. Peters, F. E. (1991). "The Quest of the Historical Muhammad". International Journal of Middle East Studies. 23 (3): 291–315. doi:10.1017/S0020743800056312. Peterson, Daniel (2007). Muhammad, Prophet of God. Wm. B. Eerdmans Publishing Company. ISBN 0-8028-0754-2. Rahman, Fazlur (1979). Islam. University of Chicago Press. ISBN 0-226-70281-2. Ramadan, Tariq (2007). In the Footsteps of the Prophet: Lessons from the Life of Muhammad. Oxford University Press. ISBN 0-19-530880-8. Razwi, Ali Asgher (1997). A Restatement of the History of Islam and Muslims. World Federation of K S I Muslim Communities Islamic Centre. ISBN 0-9509879-1-3. Reeves, Minou (2003). Muhammad in Europe: A Thousand Years of Western Myth-Making. NYU Press. ISBN 978-0-8147-7564-6. Robinson, David (2004). Muslim Societies in African History. Cambridge University Press. ISBN 0-521-82627-6. Rodinson, Maxime (2002). Muhammad: Prophet of Islam. Tauris Parke Paperbacks. ISBN 1-86064-827-4. Rue, Loyal (2005). Religion Is Not about God: How Spiritual Traditions Nurture Our Biological. Rutgers. ISBN 0-8135-3955-2. Serin, Muhittin (1998). Hattat Aziz Efendi. Istanbul. ISBN 975-7663-03-4. OCLC 51718704. Sikand, Yoginder (2004). Muslims in India since 1947: Islamic perspectives on inter-faith relations. London: RoutledgeCurzon. ISBN 0-415-31486-0. Tabatabae, Sayyid Mohammad Hosayn. AL-MIZAN:AN EXEGESIS OF THE QUR'AN, translation by S. Saeed Rizvi. WOFIS. ISBN 964-6521-14-2. Teed, Peter (1992). A Dictionary of Twentieth Century History. Oxford University Press. ISBN 0-19-211676-2. Turner, Colin (2005). Islam: The Basics. Routledge. ISBN 0-415-34106-X. Watt, W. Montgomery (1961). Muhammad: Prophet and Statesman. Oxford University Press. ISBN 0-19-881078-4. (New edition 1974) Watt, W. Montgomery (1956). Muhammad at Medina. Oxford University Press. ISBN 0-19-577307-1. Watt, W. Montgomery (1953). Muhammad at Mecca. Oxford University Press. ISBN 0-19-577277-6. ASIN: B000IUA52A.

Referensi (gabungan)

Konten yang diperluas

---

Begitulah kiranya pendahuluan ini, dan akan berlanjut di diskusi di bawah:

Diskusi

Untuk @NurIslam212:, saya sudah merapikan sejumlah besar artikel ini, tetapi anda malah menganggap ini sebagai penghilangan sejumlah besar konten? Apabila anda ingin tahu, saya telah menerjemahkan berbagai materi dari en:Ghadir Khum, en:Abu Bakr, en:Umar, en:Ali, en:Succesion to Muhammad, dan lainnya agar mendukung banyak sekali gagasan "istimewa" di artikel ini. Sejujurnya, artikel ini hanya "ada" di versi Wikipedia Indonesia saja, karena dimana-mana (kecuali Wikipedia bahasa Persia, itupun masih berstatus rintisan) telah dialihkan langsung ke artikel Muhammad. Jadi, kalau misalnya dihapus atau dialihkan saja ke artikel Muhammad, pun bukan sebuah masalah yang besar.

Saya tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, tetapi saya ingin anda sebagai "penjaga":

• memperbaiki subjudul Ghadir Khum dengan referensi dan penjelasan "apa sebenarnya Ghadir Khum itu"
• Quote box yang ada di paragraf pembuka dapat anda hapus saja, atau pindahkan ke subjudul 'Kematian' dengan merubahnya menjadi {{Kutipan}} seperti yang telah saya lakukan sebelumnya. Karena itu akan sangat mengganggu tampilan. Apabila anda menambahkannya karena ingin melihat sesuatu yang "epic", yang benar saja! Wikipedia itu ensiklopedia, tidak perlu sesuatu yang epic!.
• mungkin anda dapat menambahkan mengenai "diracuninya Muhammad" sebagai subjudul baru. Karena setahu saya, di seluruh isi dari semua subjudul tidak ada tuh yang membahas kalau Nabi kita Muhammad diracuni, bener apa palsu nih kabar? Ataukah, anda hanya menambahkannya di bagian pembuka hanya untuk provokasi? Lagi pula, Syi'ah tidak mencatat bahwa nabi kita pernah diracuni? Sumber yang anda masukkan juga hanya berasal dari "pendapat satu/dua ormas" yang trivial^[?] dan bukan pendapat ahli sejarah!
• Mohon dilengkapi kembali bagian "Penerus" dengan konteks kalimat yang jelas, ini malah meracau ke Kekhalifahan Umayyah dan malah, tidak ada sama sekali kalimat mengenai "penerus" Nabi kita Muhammad.
• Tambahkan juga mengenai perselisihan Islam Syi'ah dan Sunni seperti yang telah saya lakukan sebelumnya, sehingga konteks kalimatnya lebih teratur dengan membawa status suksesi Ali di mata Muslim.
• Tambahkan juga mengenai reaksi para sahabat mengenai kematian Nabi Muhammad seperti reaksi Umar, pidato Abu Bakar, dan lain-lain ke subjudul barus saja seperti yang telah saya lakukan sebelumnya.
• Bagian nasakh ayat dapat anda buat sendiri subjudul baru, karena terlalu "berat" untuk ditampilkan di kalimat pembuka. Alangkah baikya bagian nasakh ini diletakkan setelah pemakaman Nabi Muhammad saja.
• Anda terlalu banyak menggunakan kata "Wafat" yang jelas-jelas dihindari oleh Wikipedia, bahkan jarang (atau mungkin tidak ada) artikel pilihan atau artikel bagus yang menggunakannya.
• Mohon ganti seluruh kata "Nabi Muhammad" atau "Rasulullah" menjadi hanya Muhammad saja. Hal ini telah saya jabarkan di pembicaraan anda sebelumnya. Lagi pula, artikel-artikel yang sering dilalui oleh sukarelawan ProyekWiki Islam dan artikel-artikel AP dan AB yang bertopik Islam juga tidak pernah [lagi] menggunakan kata "Nabi" untuk menyebut nama Muhammad, melainkan hanya menggunakan namanya saja (Muhammad). Hal ini dikarenakan "menisbatkan kenabian atau ketuhanan dengan maksud penghormatan kepada seseorang di Wikipedia" termasuk hiperbolisme. Dan apakah anda setuju dengan kata Nabi Mirza Ghulam Ahmad?

Semuanya ini terserah anda, saya juga tidak bermaksud menyinggung anda di sini. Apabila anda tersadar tetapi merasa malas dan ingin menghemat waktu anda, anda dapat mengembalikan artikel ini sesuai versi terakhir dari saya, lalu menambahkan beberapa keterangan di paragraf utama. Karena jujur, saya masih belum memiliki waktu luang untuk melakukannya. Terima kasih ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 4 April 2023 05.52 (UTC)

@Fazoffic Tolong jangan melakukan perubahan sebelum diskusi selesai.

Bagian pembuka adalah rangkuman dari hal2 yg sangat penting dan signifikan dari isi artikel, dan 4 paragraf itu masih di bawah batas yg wajar. Ada beberapa artikel Inggris yg saya lihat sampai 7 atau 8 paragraf bagian pembukanya tidak ada masalah. Jadi apa yg anda lakukan dengan menghilangkan sebagian besar isinya mau bagaimanapun tidak dapat dibenarkan. Ini juga membuat pembaca tidak memahami betul konteks permasalahannya. Selain itu paragraf ketiga yg anda bawakan justru adalah informasi yg sangat trivial yg tidak terlalu penting diletakkan di bagian pembuka, karena ini membicarakan kematian Muhammad dan peristiwa2 yg terjadi di sekitarnya bukan kematian Abu Bakar dan Utsman, yg mana bisa dibaca di artikelnya masing2.

mungkin anda dapat menambahkan mengenai "diracuninya Muhammad" sebagai subjudul baru. Karena setahu saya, di seluruh isi dari semua subjudul tidak ada tuh yang membahas kalau Nabi kita Muhammad diracuni, bener apa palsu nih kabar? Ataukah, anda hanya menambahkannya di bagian pembuka hanya untuk provokasi?

Perhatikan lagi di bagian kematian. Semua itu bukan cuma omongan NU doangan yg anda anggap ormas trivial, melainkan laporan2 dari Aisyah dan para sahabat Nabi sendiri yg tercatat pada hadits shahih dan sirah Nabawiyah. Para sahabat Nabi tidak ada yg syiah atau sunni. Syiah itu sendiri baru muncul beberapa lama pasca perang sipil umat muslim, di mana pihak Ali menganggap dizalimi oleh Abu Bakar, Umar dan Utsman, dan mereka menuding putrinya Abu Bakar (Aisyah) dan putrinya Umar (Hafshah) sebenarnyalah yg membunuh Nabi dengan racun, dan menganggap bahwa Aisyah berusaha menutup2i hal ini dan menggiring seakan2 kematian Nabi bukan karena dirinya dan Hafshah, melainkan karena racun yg sekitar 3 tahun lalu dilumurkan ke makanan beliau oleh wanita yahudi Khaibar, yg dampaknya berlangsung perlahan2. NurIslam212 (bicara) 6 April 2023 06.50 (UTC)

@NurIslam212: Hmmm. Menarik, bukankah isi artikel ini masih tergolong 'pendek' untuk bagian pembuka yang 4 paragraf? Dan bahkan yang 4 paragraf itu bukanlah sebuah rangkuman melainkan langsung ke materi yang berat (mengenai racun, tanggapan Umar dan nasakh ayat yang bukankah semuanya ini dapat dibahas dengan subjudul Akibat sebagai apa yang terjadi karena atau disebabkan oleh Kematian Muhammad)? Mengenai paragraf ketiga yang anda sebutkan, bukankah dalam setiap hal terjadi sebab-akibat? Yang berarti dengan wafatnya kematian Nabi kita Muhammad, tentu perlu diberitahukan secara ringkas "apa sih yang terjadi setelahnya". Dan saya bahkan tidak pernah menulis mengenai kematian Abu Bakar dan Umar, akan tetapi tentang berdirinya Kekhalifahan Rasyidin yang jelas menjadi 'akibat' dari kematian Muhammad itu sendiri.

Bagian kedua; baiklah, saya tarik kembali omongan saya mengenai trivial. Tetapi, bukankah Islam itu beragam, dan dengan keberagaman sekte (mohon maaf), terjadi pula perbedaan pendapat antara Islam satu dengan Islam yang lain. Apabila anda menganggap "yang benar itu cuma saya!" Anda jelas salah! Kita juga perlu pendapat ahli sejarah. Dan bukankah saya juga telah merangkum mengenai racun tersebut pada bagiannya sendiri? Seperti yang terjadi di berbagai hal di manapun, pendapat yang lain juga pasti diikutkan, untuk memperkuat kesan ensiklopedis dengan tidak pilih kasih. Lagi pula, bukankah saya sudah memenangkan Sunni dengan kalimat: ...Sunni menentang keras tuduhan ini dan menyebutnya sebagai provokasi dengan maksud, menyudutkan pendapat Syi'ah seperti kehendak anda (juga saya) dan mayoritas Sunni Indonesia yang memang cenderung tidak menyukai Syi'ah. Terima kasih ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 6 April 2023 07.07 (UTC)

@Fazoffic, Nabi Muhammad diracun wanita Yahudi Khaibar itu bukan kepercayaan beberapa sekte Islam, melainkan catatan sejarah. Soal apakah meninggalnya Nabi karena racun itu baru permasalahan lain. Paham kan perbedaannya? Pihak Syiah meski mengakui Nabi diracun di Khaibar tapi mereka menganggap bukan racun itulah faktor penentu kematian Nabi melainkan racun yg diberikan istri kesayangan Nabi yakni Aisyah (yg berkomplot dgn istri lain Nabi, Hafshah) ketika di rumahnya. Sedangkan pihak Sunni, secara universal tidak mengakui kalau Aisyah melakukan perbuatan tsb (karena mereka justru memuliakan dia, dan tudingan itu secara otomatis menjadikan Aisyah sbg tokoh antagonis utama), meski sejumlah ulama Sunni menganggap kalau Nabi memang syahid karena diracun tapi bukan karena diracun Aisyah, melainkan karena peristiwa peracunan di Khaibar tsb. Beberapa dari mereka di Indonesia seperti misalnya ust. Abdul Somad dan Adi Hidayat. Namun karena saya masih tidak tahu pasti apakah keyakinan ini universal di pihak Sunni makanya saya hanya menjabarkan catatan2 sejarahnya. Dan kalau pihak mereka tidak sepakat dgn tudingan Syiah kalau Aisyah lah faktor penentu kematian Nabi dengan racun yg disisipkannya.

bukankah isi artikel ini masih tergolong 'pendek' untuk bagian pembuka yang 4 paragraf?

Tidak ada standar atau kemestian artikel mesti sepanjang apa dulu baru bagian paragrafnya baru bisa sekian, dan tiap2 topik itu berbeda2. Menurut saya pribadi 4 paragraf utk artikel ini sah2 saja. Karena peristiwa penting.

Dan bahkan yang 4 paragraf itu bukanlah sebuah rangkuman melainkan langsung ke materi yang berat

Justru bagian pembuka itu merangkum hal2 yg penting dan signifikan mengenai subjek, bukan hal2 trivial. Makanya anda mungkin merasa itu hal2 berat, ya karena penting dan signifikan. NurIslam212 (bicara) 6 April 2023 08.04 (UTC)

@NurIslam212: kok dari tadi anda muter-muter aja sih, masalah mengenai racun ini dapat anda taruh bagian "Racun" yang nanti akan anda jelaskan mengenai rincinya. Sedangkan bagian pembuka difungsikan sebagai "pengenalan" agar pembaca lebih tertarik untuk membaca dan mendalami topik tersebut sehingga subjudul-subjudul lainnya memiliki fungsi tersendiri. Bukannya langsung dibrekk seperti menurut versi anda! Silahkan baca Wikipedia:Pedoman gaya/Bagian pembuka. Menurut hemat saya, versi anda terlalu boros dan malah tidak membuat pembaca tertarik untuk membaca subbagian-subbagian lain karena sudah ada di bagian pembuka, terus kalau begitu ini subbagian-subbagian fungsinya apa?. Begitu pula dengan klaim anda,

Pihak Syiah meski mengakui Nabi diracun di Khaibar tapi mereka menganggap bukan racun itulah faktor penentu kematian Nabi melainkan racun yg diberikan istri kesayangan Nabi yakni Aisyah (yg berkomplot dgn istri lain Nabi, Hafshah) ketika di rumahnya. Sedangkan pihak Sunni, secara universal tidak mengakui kalau Aisyah melakukan perbuatan tsb (karena mereka justru memuliakan dia, dan tudingan itu secara otomatis menjadikan Aisyah sbg tokoh antagonis utama),

Ini anda dapat info begini dari mana? Referensi yang anda masukkan di artikel tersebut [al-Sayyari, 2009] hanya menyebutkan bahwa Syi'ah menuding Muhammad diracun oleh Aisyah dan Hafshah, dan tidak menyebutkan bahwa mereka (Syiah) mengakui peristiwa racun wanita Khaibar tersebut! Referensi tersebut juga tidak menyebutkan mengenai Syi'ah yang membuat Aisyah sebagai tokoh antagonis seperti klaim anda. Bukan berarti saya membela mereka atau termasuk golongan mereka (Syi'ah) tetapi kita (Wikipedia) bekerja berdasarkan informasi yang kita peroleh melalui referensi, bukan sekadar menebak-nebak belaka.

Satu lagi, anda menyebutkan bahwa itu adalah peristiwa penting, baiklah saya sebutkan:

• Apakah artikel sedang membicarakan mengenai Diracuninya Muhammad atau Kematian Muhammad, tentu menurut anda ini adalah pertanyaan konyol karena kedua hal ini saling berhubungan, nah mari lanjut
• Anda tidak menjawab pernyataan saya mengenai sebab-akibat dan tidak menanggapi jawaban saya mengenai paragraf ketiga itu.
• Bagian pembuka versi anda itu bukanlah sebuah rangkuman, melainkan langsung isi topik alias konten utama yang seharusnya dibuat per-subbagian, dimulai dari Penyebab (yang membahas mengenai penyebab kematian Muhammad mulai dari demam atau wabah, lalu racun), Firasat, Kematian, Makam, Warisan, dan baru terakhir Akibat (yang membahas apa saja yang disebabkan oleh kematian Muhammad, mulai dari reaksi sahabat akan kematian Muhammad, ayat yang dinasakh karena kematian Muhammad, dan pembentukan khilafah Rasyidin yang terjadi karena kematian Muhammad)
  •  Lanjutan! Bagian pembuka seharusnyalah dimulai dari definisi, kemudian sedikit sebab, berlangsungnya kejadian (opsional) dan kemudian akibat. Inilah kriteria yang sudah sering dilihat dalam WP:AP dan WP:AB.

Sisanya terserah anda, namun saya sarankan anda untuk Membaca dengan teliti komentar ini supaya anda tidak terkena bumerang oleh komentar anda sendiri. Terima kasih ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 6 April 2023 09.53 (UTC)

@Fazoffic Begini ya, di Wikipedia itu, bagian pembuka isinya bukan cuma basa-basi doang kyk anda lagi mau pidato atau ceramah. Bagian pembuka di Wikipedia itu merangkum point2 terpenting dan signifikan dari artikel, karena beberapa orang terkadang hanya membaca bagian awalnya doang. Silakan baca WP:LEAD, ini kalau gak mau repot, saya kutipkan:

In Wikipedia, the lead section is an introduction to an article and a summary of its most important contents…
The lead is the first thing most people will read upon arriving at an article, and may be the only portion of the article that they read.

Lalu mengenai tulisan saya di talk page ini ttg syiah yg anda kutip tsb, apakah saya masukkan ke artikel? tidak. Saya bicara bukan soal sumber yg anda maksud, tapi soal keyakinan syiah scr overall. Lebih lanjut bisa anda baca mungkin di sini:

Bagian sebab sudah jelas ya, soal akibat juga termasuk di dalam revisi saya. Kalau mau memasukkan soal pembentukan Kekhalifahan, yg dimulai oleh Abu Bakar, yg kekhalifahannya ditolak oleh Ali dan Fatimah karena masalah harta warisan, yg menyebabkan penggerudukan oleh Umar ke rumahnya Ali dan Fatimah, yg menurut Syiah menyebabkan keguguran dan kematiannya Fatimah putri Nabi beberapa bulan kemudian, bisa nanti saya pertimbangkan. NurIslam212 (bicara) 6 April 2023 13.19 (UTC)

@NurIslam212:, Baiklah kita tinggalkan mengenai racun karena sudah jelas bahwa syi'ah juga mengakui peristiwa khaibar, dan referensi dari anda juga dapat kita masukkan ke dalam artikel. Namun, ini tidak memengaruhi fakta bahwa topik racun perlu dibuatkan subbagiannya sendiri.

Namun, untuk en:WP:LEAD yang anda cantumkan, mari kita terjemahkan bersama,

Di Wikipedia, bagian utama adalah pengantar artikel dan ringkasan dari konten terpentingnya… Bagian utama adalah hal pertama yang akan dibaca kebanyakan orang saat tiba di sebuah artikel, dan mungkin satu-satunya bagian dari artikel yang mereka baca.

Perubahan yang anda lakukan bukanlah sebuah ringkasan, melainkan malah topik utama yang seharusnya akan dibahas dalam subbagian-subbagian yang ada di bawahnya.

Mari kita masuk ke topik lain,

Masalah susunan artikel, seperti yang anda telah ketahui, saya telah menerjemahkan berbagai kalimat dari en:Abu Bakar, en:Succesion to Muhammad, en:Ali, en:Ghadir Khum, dan lainnya sertamencari sumber dan mengutip yang diperlukan. Serta mengganti referensi {{sfn}} yang sudah terhubung ke bibliografi yang tidak anda lakukan sebelumnya. Dan susunan artikel yang baik adalah terdiri dari subbagian pendahuluan (dalam hal ini saya menggunakan "penyebab" lalu firasat), kemudian berlangsungnya kejadian (subbagian kematian, lalu makam dan jasad) dan yang terakhir, subbagian akibat (subbagian warisan, lalu "akibat"). Sementara subbagian anda lebih tidak akurat dan bahkan terdapat pengulangan kalimat yang tidak seharusnya.

Untuk lebih jelasnya, akan saya tampilkan perbandingan antara revisi kita berdua. ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 7 April 2023 05.08 (UTC)

topik racun perlu dibuatkan subbagiannya sendiri.

Sudah ada di section kematian.

Di Wikipedia, bagian utama adalah pengantar artikel dan ringkasandari konten terpentingnya…

Contents ada -s di penghujungnya sehingga menunjukkan bentuk plural atau banyak atau lebih dari satu. Berarti terjemahannya adalah: “Rangkuman dari konten2 terpentingnya”.

Ngerti apa itu konten2 terpenting?

Sementara subbagian anda lebih tidak akurat dan bahkan terdapat pengulangan kalimat yang tidak seharusnya.

akurat tidak akurat itu subjektif. Mana pengulangan kalimatnya? Tinggal gabungin aja kalau ada, gitu aja kok repot. NurIslam212 (bicara) 7 April 2023 06.09 (UTC)

Sudah ada di section kematian.

Tapi kan ringkas betul. berdasarkan referensi, harusnya itu terdiri paling tidaknya beberapa kalimat seperti versi saya, mulai dari cerita racun khaibar hingga doktrin Syi'ah mengenai racun dari Aisyah dan Hafshah. Semua materi itu bisa jadi subbagian baru, tidak harus semuanya ditaruh di awal.

Contents ada -s di penghujungnya sehingga menunjukkan bentuk plural atau banyak atau lebih dari satu. Berarti terjemahannya adalah: “Rangkuman dari konten2 terpentingnya”.
Ngerti apa itu konten2 terpenting?

Yah, saya tahu anda mulai muak dengan saya kan? Ngaku aja dehh...

Tapi kan tetap saja, yang dibahas adalah rangkumannya, coba anda lihat versi anda itu, dapat disebut sebagai sebuah ringkasan apa bukan?

akurat tidak akurat itu subjektif.

Woh, tidak bisa, ini kan ensiklopedia bung! Contohnya tuh, liat akuratan siapa bagian Ghadir Khum-nya, saya atau anda? Saya pakainya referensi dan menjabarkan apa sih Ghadir Khum itu? Sementara anda, malah bahas perang.

Mana pengulangan kalimatnya? Tinggal gabungin aja kalau ada, gitu aja kok repot.

Wah, mulai mengGus Dur anda ya....

Ituloh, bagian racun kok ada dua, di bagian kematian sama bagian pembuka. Kemudian quotebox kata-kata terakhir Muhammad, itu juga ada di 2 bagian, kematian dan pembuka (kalau anda meletakkan quotebox di pembuka itu untuk sesuatu yang epic, Wikipedia itu ensiklopedia, bukan tempat buat hal yang epic-epic). Kata anda tinggal digabung aja, terus, digabung kemana?

Anda boleh marah, silakan, tapi saya sih... selow haja, kan ada Wikipedia:Tetap dingin. Lagipula, saya memang berniat mengembangkan artikel ini lebih lagi. Maksud saya, mantan artikel pilihan kok hiperbolis banget kayak gini. Terima kasih atas perhatiannya . ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 7 April 2023 06.41 (UTC)

Meskipun demikian, mayoritas Sunni berpendapat bahwa Muhammad masih selamat meskipus sejumlah kecil racun telah masuk ke dalam tubuhnya

Di mana di sumber yg mengatakan demikian? Anda mengarang ini kan?

Ituloh, bagian racun kok ada dua, di bagian kematian sama bagian pembuka.

Ketahuan ngomong panjang lebar tapi gak ngerti2 juga, bagian pembuka itu ya merangkum bagian2 penting yg ada di isi. Bisa bedain isi dengan bagian pembuka? Makanya jangan heran pada bagian pembuka juga terdapat pada isi.

coba anda lihat versi anda itu, dapat disebut sebagai sebuah ringkasan apa bukan?

Bisa menurut saya. Saya ngerti kok maksud anda selama ini, anda ingin menyensor beberapa bagian penting dari bagian pembuka kan? mungkin karena malu atau gimana. Makanya anda bertele2 dari tadi, awalnya menyiratkan kalau bagian pembuka itu seperti bagian pembuka ceramah, yg berat/penting jangan langsung dipaparkan karena bikin orang gak lagi baca bagian isi. Setelah diberitahukan kalau pada kebijakan, bagian pembuka itu merangkum bagian2 terpenting dari isi, sekarang berusaha memelintir apa maksud ringkasan itu secara subjektif. Ketahuilah bahwa sikap anda tsb justru menghina sang Nabi, karena menganggap kehidupan beliau memalukan.

Woh, tidak bisa, ini kan ensiklopedia bung! Contohnya tuh, liat akuratan siapa bagian Ghadir Khum-nya, saya atau anda?

Itu ghadir khumm bukan saya yg nulis. Tapi sepengetahuan saya sih kalau gak salah peristiwa itu terjadi karena terdapat sahabat Nabi yg tidak suka dengan apa yg baru saja dilakukan Ali yg menyetubuhi tawanan perempuan tanpa menunggu masa iddah si tawanan perempuan itu usai, yg menurut Fathul Bari salah satu kemungkinannya karena si perempuan masih di bawah umur dan perawan. Yg mana Nabi pun yg berusaha menenangkan sahabatnya itu menyatakan kalau Ali pantas mendapatkan lebih dari itu dari khumus (jatah harta rampasan), dan bahwa Ali adalah mawlah yg bisa berarti “teman” atau “pemimpin”. Yang hal ini ditafsirkan oleh umat syiah bahwa Ali adalah penerus sah Nabi setelah beliau wafat. Ini nanti bisa ditambahkan. NurIslam212 (bicara) 7 April 2023 08.12 (UTC)

@NurIslam212:

Di mana di sumber yg mengatakan demikian? Anda mengarang ini kan?

Oh waw, anda teliti rupanya. Sejujurnya, saya memang sengaja menulis Sunni untk mengecoh anda. Nah, pendapat tersebut justru muncul dari Syi'ah, dari sumber yang anda sebutkan tadi, terdapat kalimat:

"terjadi pada tahun ketujuh Hijrah, sedangkan Nabi ﷺ wafat pada tahun kesebelas, maka bagaimana mungkin seseorang meninggal karena keracunan makanan yang telah dikonsumsinya selama empat tahun yang lalu? Bahkan jika kita berasumsi bahwa racun membutuhkan waktu yang lama untuk menyebabkan kematian, itu akan memakan waktu berbulan-bulan –paling banyak– bukan empat tahun penuh. Bahkan jika kita menganggap kisah itu akurat, diperkirakan bahwa korban akan menderita kesehatan yang memburuk di tahun-tahun sebelum kematiannya. Namun, catatan sejarah tidak menunjukkan Nabi (damai dan berkah besertanya dan keluarganya) menunjukkan tanda-tanda memburuknya kesehatan selama periode itu."

Nah, coba tebak, kenapa mereka bilang gitu? Karena mereka menganggap bahwa racun tersebut, meski masuk ke tubuh Nabi Muhammad, tentu tidak membahayakan tubuh Nabi Muhammad. Malah mengalihkan tuduhan tersebut kepada Aisyah.

Baiklah, sepertinya anda sudah paham kalau ini dapat ditambahkan di artikel, mari kita lanjut.

Bisa bedain isi dengan bagian pembuka? Makanya jangan heran pada bagian pembuka juga terdapat pada isi.

Tentu, biasanya isi ditulis dengan lebih lengkap dan terperinci, menyertakan referensi yang beragam. Bukan (mohon maaf), seperti versi anda, hanya dibahas sepintas-sepintas saja. Tidak membahas secara panjang lebar.

Ketahuan ngomong panjang lebar tapi gak ngerti2 juga, bagian pembuka itu ya merangkum bagian2 penting yg ada di isi.

Iya, saya tahu, maka, saya bertanya, apakah itu sebuah rangkuman? Kalau anda belum memahami mengenai rangkuman, akan saya bacakan dari KBBI:

rangkuman dapat diartikam sebagai pelukan; ringkasan; ikhtisar (dari uraian) dan sebagainya

Pertanyaannya, apakah anda sudah benar dalam merangkum? Pelajaran Bahasa Indonesia dulu menyatakan bahwa merangkum sama dengan meringkas, dengan mengambil gagasan utama dan menyatukan pokok-pokok pembicaraan yang terpencar. Inilah yang coba saya bicarakan dari tadi, tapi anda malah tidak paham .

Tapi sepengetahuan saya sih kalau gak salah peristiwa itu terjadi karena terdapat sahabat Nabi yg tidak suka dengan apa yg baru saja dilakukan Ali yg menyetubuhi tawanan perempuan tanpa menunggu masa iddah si tawanan perempuan itu usai. Yg mana Nabi pun yg berusaha menenangkan ummatnya, menyatakan kalau Ali adalah mawlah yg bisa berarti “teman” atau “pemimpin”. Yang mana ditafsirkan oleh umat syiah bahwa Ali adalah penerus sah Nabi setelah beliau wafat.

Oh, saya sepertinya tak tahu mengenai hal ini. Malah saya akan balik bertanya, bisa tolong tunjukkan referensinya? Biar ada kepastiannya kalau ini memang bukan dugaan anda saja.

Sebenarnya saya sudah punya jurus critical knock out untuk mengurangi health poin anda, tapi nanti dulu lah... ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 7 April 2023 08.43 (UTC)

Oh waw, anda teliti rupanya. Sejujurnya, saya memang sengaja menulis Sunni untk mengecoh anda. Nah, pendapat tersebut justru muncul dari Syi'ah, dari sumber yang anda sebutkan tadi, terdapat kalimat…

Nah ketahuan kan anda ngibul, bulan puasa kok ngibul, anda bilangnya pada revisi anda, “mayoritas sunni berpendapat kalau Muhammad masih selamat”, dengan menggunakan sumber dari NU, padahal tidak ada sama sekali di sana yg mengatakan hal tsb. Dan sekarang pake sumber syiah tsb, kocak. Anda ini jelas tidak mengerti permasalahannya. Itu kejadian peracunan di Khaibar terjadi 3-4 tahun sebelum wafafnya Nabi. Sunni seperti ust Abdul Somad menganggap racun tsb bekerja perlahan2, didukung dgn laporan dari Aisyah kalau Nabi mengadu sewaktu hari2 terakhir beliau, kalau beliau masih merasakan sakit dikarenakan racun itu dan merasa kalau racun itu seperti sedang memotong pembuluh jantung beliau. Sedangkan Syiah menganggap kalau Aisyah berbohong pada laporannya soal pengaduan Nabi di akhir hayatnya beliau tsb, dan menuding sesungguhnya Nabi wafat karena racun dari Aisyah sendiri.

biasanya isi ditulis dengan lebih lengkap dan terperinci,

Lagi2 hal subjektif, ya kalau anda punya referensinya silakan dikembangkan bagian isi, bukan serta merta menghapus bagian pembuka yg meliputi peristiwa2 penting.

apakah itu sebuah rangkuman?

Gak usah bertele2 soal ringkasan atau rangkuman, dan bahasa indonesia segala, itu kebijakan dari bahasa inggris dgn kata summary. Argumen anda kan ingin supaya bagian pembuka tidak berisi bagian2 penting toh? Karena menurut anda bagian pembuka itu seperti bagian pembuka sewaktu ceramah. Sedangkan isi kebijakannya apa? bagian pembuka berisi rangkuman dari konten2 terpenting dari artikel. Berarti jelas apa yg ada di revisi sekarang sudah benar, dan argumen anda gugur.

Oh, saya sepertinya tak tahu mengenai hal ini. Malah saya akan balik bertanya, bisa tolong tunjukkan referensinya?

Silakan, ini salah satunya. Nanti akan saya usahakan kembangkan dengan meneliti sumber2 lain. NurIslam212 (bicara) 7 April 2023 10.37 (UTC)

Sebelumnya, saya berterima kasih atas referensinya. Tapi , gak boleh nuduh-nuduh bulan puasa lo, dosa ntar . Saran saya, membaca itu jangan cepat-cepat. Soalnya kalau cepat-cepat nanti malah jadi lecet. Soalnya poin kita muter-muter dari tadi sih....

Saya keluarkan beberapa poin dulu ya,

• Saya sengaja membuat anda mengeluarkan referensi-referensi mengenai racun tersebut agar kalimatnya menjadi panjang, dan agar dapat dibuat bagiannya sendiri. Soalnya racun wanita Khaibar ini juga memiliki kaitan erat dengan tuduhan kepada Aisyah. Sehingga, dalam bagian "racun" yang akan [atau mungkin telah] dibuat, dapat dibahas mengenai peristiwa racun wanita Khaibar terlebih dahulu, baru tuduhan Syi'ah ke Aisyah disertakan dengan penjelasan mengapa Syi'ah dapat menuduh Aisyah.
  •  Lanjutan! Dengan begini, kalimat pada bagian pembukaan dapat diringkas (atau dirangkum, menurut anda) menjadi

    Muslim Sunni meyakini bahwa Muhammad meninggal dunia disebabkan oleh makanan beracun yang dihidangkan oleh seorang wanita Yahudi Khaibar kepadanya. Sementara Syi'ah menuduh bahwa Aisyah dan Hafshah adalah orang yang telah meracuni Muhamad

    Jelas?
• Kemudian, bagian mengenai nasakh ayat, bukankah itu dapat dimasukkan ke dalam subbagian "Akibat" seperti dalam versi saya? Mengingat hal tersebut terjadi setelah pemakaman Muhammad dan tidak sebegitu penting untuk ditampilkan di bagian pembuka, soalnya yang paling pentinga adalah bagaimana sejarah dan pembentukan Khilafah serta perselisihan setelah kematian Muhammad.
• Terakhir nih, mengenai reaksi Umar. Itu kan dapat juga dibuat cerita secara lengkapnya dan dapat anda masukkan ke dalam subjudul "Akibat" sebagai apa yang disebabkan oleh kematian Muhammad. Ini adalah bagian yang dari tadi tidak anda tanggapi sama sekali. Kemudian, dilanjutkan dengan materi pendirian khilafah.
  • Anda dapat menghapus kalimat mengenai reaksi Umar di pembuka karena akan dibahas lebih lanjut mengenai hal itu di subbagiannya sendiri. Dan tidak lama setelah reaksi ini adalah pendirian khilafah Rasyidin, yang merupakan poin utamanya.

Tambahan

• Nanti akan saya usahakan kembangkan dengan meneliti sumber2 lain.

  Wah, terima kasih banyak banget loh ya, bekerja keras sekali anda. Mau saya beri BintangWiki? Saya tanya dulu nih, nanti malah ditolak.
• Ada satu kalimat yang saya rasa cocok untuk dikutip kemari,

  "kenapa boros kata sih... Make things simple."

  — Pengguna:Mohamadhzanhari dalam Pembicaraan Wikipedia:ProyekWiki Islam#Pemindahan Islam ke Agama Islam

Jreng-jeng....skakmat, bagaimana? Silakan ditanggapi, saya sih tak keberatan kalau anda kesal ya. Saran saya, bacalah dulu secara perlahan, supaya anda tidak buru-buru memberikan komentar negatif. Terima kasih ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 7 April 2023 11.38 (UTC)

Saya sengaja membuat anda mengeluarkan referensi-referensi mengenai racun tersebut agar kalimatnya menjadi panjang, dan agar dapat dibuat bagiannya sendiri.

Udah ketahuan ngibul banyak alasan lagi. Minta referensi ya minta aja, gak pernah saya nolak.

Muslim Sunni meyakini bahwa Muhammad meninggal dunia disebabkan oleh makanan beracun yang dihidangkan oleh seorang wanita Yahudi Khaibar kepadanya. Sementara Syi'ah menuduh bahwa Aisyah dan Hafshah adalah orang yang telah meracuni Muhamad

Maaf, tidak. Yang sekarang sudah tepat, frasanya adalah “rangkuman dari konten2 terpentingnya” bukan “rangkuman sesingkat mungkin dgn meninggalkan sejumlah bagian penting”

Kemudian, bagian mengenai nasakh ayat, bukankah itu dapat dimasukkan ke dalam subbagian "Akibat" seperti dalam versi saya? Mengingat hal tersebut terjadi setelah pemakaman Muhammad dan tidak sebegitu penting

Hal yg menyangkut al-Qur’an dianggap tidak begitu penting? saya ragu anda ini muslim atau tidak.

Anda dapat menghapus kalimat mengenai reaksi Umar

Maaf, tidak. Ini mengenai respons dari sahabat Nabi mengenai kematian beliau, sehingga merupakan hal penting. Saya bisa mempertimbangkan utk menyingkatnya, tapi rasanya akan sangat sulit utk mempertahankan esensi yg disampaikan Umar, jadi sepertinya sebaiknya dibiarkan saja.

Jreng-jeng....skakmat, bagaimana? Silakan ditanggapi, saya sih tak keberatan kalau anda kesal ya

Anda sehat? You do not simplify things by leaving out vital details, as this might lead to misrepresentation. NurIslam212 (bicara) 7 April 2023 14.34 (UTC)

Saya malah jadi ragu anda ini sebenarnya paham atau tidak ya...

Oh mengenai bagian reaksi Umar tersebut, bukannya harusnya dilengkapi lagi, sehingga bagian pembukanya jadi lebih panjang,

Konten yang diperluas

Setelah kematian Muhammad, komunitas Muslim tidak siap menghadapi kehilangan pemimpinnya dan banyak yang mengalami keterkejutan yang mendalam. Di antara para sahabat Muhammad, respon Umar adalah yang paling keras menentang kematian Muhammad, ath-Thabari melaporkan bahwa Umar berdiri dan mengatakan: "Beberapa orang munafik mengklaim bahwa Muhammad telah meninggal dunia, demi Allah, ia tidak meninggal dunia, tetapi pergi menemui Allah sebagaimana Musa bin Imran yang menghilang dari umatnya selama 40 hari. Musa kembali setelah dikatakan dia telah meninggal dunia. Demi Allah, Rasul akan kembali dan memotong tangan dan kaki orang-orang yang mengatakan bahwa ia telah meninggal dunia!." Umar juga mengancam akan membunuh siapa saja yang mengatakan bahwa Muhammad telah meninggal dunia. Abu Bakar berusaha menenangkan Umar dengan menunjukkan jenazah Muhammad dan meyakinkannya bahwa Muhammad telah menerima kematiannya. Abu Bakar kemudian berbicara kepada orang-orang yang berkumpul di masjid dan mengatakan, Jika ada yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa Muhammad sudah meninggal dunia. Jika ada yang menyembah Tuhan, maka ketahuilah Tuhan itu hidup, dan abadi Abu Bakar kemudian membacakan surah Ali Imran ayat ke-144, yang langsung menyadarkan komunitas Muslim yang bersedih, “Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa Rasul. Apakah jika dia meninggal atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur.” ( 3:144)

jadinya harusnya begini kan maksud anda? Biar lebih panjang kalimat pembukanya. Kan penting semua?

Maaf, tidak. Yang sekarang sudah tepat, frasanya adalah “rangkuman dari konten2 terpentingnya” bukan “rangkuman sesingkat mungkin dgn meninggalkan sejumlah bagian penting”

Ini nih, ketahuan baca komentar orang, tapi gak dicerna dulu. Kan sudah saya bilang membaca itu jangan cepat-cepat, nanti lecet. Coba anda telaah kembali, mana coba yang tertinggal.

• Peristiwa khaibar  Selesai
• Tuduhan ke Aisyah  Selesai
• Pendapat masing-masing Syi'ah dan Sunni  Selesai

Terpenuhi semua loh, ini namanya rangkuman, entar kalau @Glorious Engine: atau @Dedhert.Jr: ngeliat ini, bisa-bisa anda malah dikasih bacaan menumpuk loh.

You do not simplify things by leaving out vital details, as this might lead to misrepresentation.
Anda tidak menyederhanakan hal-hal dengan mengabaikan detail penting, karena hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman.

Oh, then in your opinion, is my version even 'not simpler than yours'? Isn't your version even more "extravagant" than mine? Terima kasih ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 8 April 2023 00.28 (UTC)

Abu Bakar berusaha menenangkan Umar dengan menunjukkan jenazah Muhammad

Adakah referensi anda utk itu? kalau ada silakan tambahkan di bagian isi.

entar kalau @Glorious Engine: atau @Dedhert.Jr: ngeliat ini, bisa-bisa anda malah dikasih bacaan menumpuk loh.

Sekarang malah melakukan canvassing.

NurIslam212: “Anda tidak menyederhanakan hal-hal dengan mengabaikan detail penting, karena hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman.”
Fazzofic: “Oh, then in your opinion, is my version even 'not simpler than yours'? Isn't your version even more "extravagant" than mine?”

Kelihatan jelas dilihat di sini orang ngomong apa, dia balas apa. Nuduh orang nggak paham segala macam padahal sendirinya.

Sudah dikasih tahu kalau bagian pembuka Wikipedia itu bukan seperti bagian pembuka ceramah sebagaimana yg dipahaminya. Masih aja ngotot yg penting2 atau menurutnya berat tidak dirangkum di bagian pembuka.

Udahlah malas saya ngomong sama anda, kerjaannya serangan pribadi dengan logical fallacy melulu. NurIslam212 (bicara) 8 April 2023 04.40 (UTC)

• Baik, anda meminta referensi, saya kasih. Itu terjemahan dari en:Abu Bakr, referensinya merujuk ke sini
• Mohon maaf, itu namanya bukan canvassing. Saya kan cuma menyebut, tidak menghubungi. Kecuali, kalau saya menghubungi mereka minta bantuan, itu baru namanya Canvass.

• Sudah dikasih tahu kalau bagian pembuka Wikipedia itu bukan seperti bagian pembuka ceramah sebagaimana yg dipahaminya. Masih aja ngotot yg penting2 atau menurutnya berat tidak dirangkum di bagian pembuka.

  Lah, pembuka ceramah gimana maksudnya? Malah saya yang gak paham. Bisaanda jelaskan apa yang anda maksud "Pembuka Ceramah"?

• Udahlah malas saya ngomong sama anda, kerjaannya serangan pribadi

  serangan pribadi gimana? Ingat komentar anda yang diatas? Anda lebih dahulu nyebut saya ngibul lah, ngarang lah, saya mah ngikut WP:Tetap dingin saja. Terserah kalau anda, saya sih gak pernah yang namanya malas berdebat. Terima kasih.

▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 8 April 2023 06.41 (UTC)

---

Oh ya, kita mending ganti topik dulu, masak dari tadi cuman bahas racun sama bagian pembuka. Bagaimanaa kira-kira pendapat anda tentang isi artikel ini keseluruhan? Anda bisa lihat sendiri kan, isi artikel ini sudah lumayan amburadul. Bagaimana kalau pembukanya ngikut anda (sesuai kehendak anda) dan isinya ngikut saya?

Jadi untuk sementara kita ambil jalan tengah dulu, biar gak debat sesuai kehendak masing-masing. Saya juga gak suka nyari musuh sih . Nah, saya nunggu pendapat anda saja dulu, kalau setuju, kita sudahi saja pembicaraan ini. Masak 3 hari gak selesai-selesai. ~Terima kasih ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 8 April 2023 06.50 (UTC)

@NurIslam212: ini orang diajak penyelesaian kok malah pergi. Huh, ya sudahlah. Saya sunting sendiri saja. ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 15 April 2023 02.19 (UTC)

Saya punya kehidupan di dunia nyata, bukan ngedit Wikipedia saja kerjaan saya.

Baik, anda meminta referensi, saya kasih. Itu terjemahan dari en:Abu Bakr, referensinya merujuk ke sini

Abu Bakar menunjukkan ke Umar jenazah Nabi itu tidak ada di sumbernya, alias ngarang. Dan peristiwa ini tidak pernah sama sekali terjadi, sebab sewaktu Abu Bakar datang melihat jenazah Nabi yg baru saja meninggal, Umar sudah ada di masjid di dekat rumah Aisyah tsb, dengan berceramah yg salah satu isinya seperti yg saya kutipkan di artikel. Jadi kemungkinan besar Umar sudah melihat jenazah Nabi lebih awal dari Abu Bakar. Dan ancaman yg diberikan Umar bukan Umar sendiri yg bakal membunuh orang2 yg mengatakan Nabi telah wafat, tapi Nabi yg akan memotong kaki dan tangan mereka setelah beliau kembali dari 40 hari menghadap Allah.

Dan ketika Abu Bakar mendatangi Umar yg sedang berceramah dan memintanya bersikap lembut, hal itu gak dihiraukan sama sekali oleh Umar, sehingga Abu Bakar pun berbicara keras ke jemaah tanpa memedulikan Umar.

Mohon maaf, itu namanya bukan canvassing. Saya kan cuma menyebut, tidak menghubungi. Kecuali, kalau saya menghubungi mereka minta bantuan, itu baru namanya Canvass.

Saat me-mention pengguna lain dengan @, pengguna tsb akan diberi notifikasi, terlebih lagi dengan narasi anda mengenai saya, jelas hal itu adalah canvassing.

Lah, pembuka ceramah gimana maksudnya? Malah saya yang gak paham. Bisaanda jelaskan apa yang anda maksud "Pembuka Ceramah"?

Ngalor ngidul aja bicara soal ini dari tadi, ntah sengaja gak paham atau bener2 gak paham. Anda mintanya bagian pembuka itu sebagai “pengenalan” toh dan yg penting2 di bagian isi aja? ini mah gak ada beda dengan pembukaan ceramah. Dan sudah jelas dalam kebijakan Wikipedia bahwa bagian pembuka adalah summary (pernyataan singkat (utk kasus Wikipedia, sekitar 4 atau lebih paragraf) yg berisi hal2 terpenting dari subjek yg dibahas).

serangan pribadi gimana? Ingat komentar anda yang diatas?

Loh, ngarang dan ngibul itu bener toh anda lakukan? yg anda ngeles segala macem ketika ketahuan.

Anda sejak awal menuduh saya melakukan provokasi, padahal yg saya tuliskan adalah sejarah ttg Nabi. Yang anda lakukan itu tergolong dengan serangan pribadi. Apakah anda menganggap sejarah hidup Nabi sebagai provokasi?

Bagaimana kalau pembukanya ngikut anda (sesuai kehendak anda) dan isinya ngikut saya?

Terlihat pemahamannya begitu kurang, padahal sudah berulang kali saya katakan, silakan tambahkan ke bagian isi kalau ada referensinya (dan bukan hasil mengarang.) Pantas saja ngebahas soal bagian pembuka tidak paham2 dan justru ngalor ngidul. NurIslam212 (bicara) 16 April 2023 11.04 (UTC)

@NurIslam212: Yang pertama, itu saya nerjemahin dari en:Abu Bakr, udah tentu hasil terjemahan, nanti saya hapus. Lalu, saya kan sudah bilang, kita nyari penyelesaian saja dulu. Cari jalan tengah, tentu anda paham maksud saya. Nah, saya mau tahu pendapat anda saja dulu, maunya seperti apa.

Saya punya kehidupan di dunia nyata, bukan ngedit Wikipedia saja kerjaan saya.

Wohh, apalagi saya. Tapi mohon maaf, saya gak bisa sebutin (nanti malah dikatain pamer lagi). ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 17 April 2023 02.33 (UTC)

Mungkin, nanti yang akan saya rombak itu bagian Ghadir Khum, lalu bagian Ikhtisari (menurut saya, bagian ini malah membahas mengenai kehidupannya dan bukan soal kematiannya), kemudian bagian Penerus (yang masih kurang informasinya). Lagi pula, kenapa sih semuanya harus diletakkan di bagian pembuka? Malah yang ada di bagian pembuka tidak ada di bagian isi.

Kemudian, {{Quotebox}} yang di bagian pembuka itu kalau saya boleh tahu untuk apa? ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 17 April 2023 02.40 (UTC)

@NurIslam212: sudah saya masukkan perubahan, kalau ada yang kurang atau ngibul silakan protes ke saya atau anda rubah. Kemudiam, saya juga menambahkan referensi berbasis {{sfn}} dan menghubungkannya ke bibliografi serta memperbaiki bibliografi yang sebelumnya hanya berupa teks biasa menjadi {{citation}}. Kira-kira bagaimana menurut anda? Terima kasih. ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 17 April 2023 02.56 (UTC)

Yang pertama, itu saya nerjemahin dari en:Abu Bakr, udah tentu hasil terjemahan, nanti saya hapus.

Inilah saya tidak sukanya artikel wikipedia bhs Inggris ttg Islam, banyak ngarangnya. Sumbernya pun suka2 aja, dan terkadang sumbernya pun ngarang. Kedepannya, artikel2 ttg islam yg sumber2nya buku modern, sebaiknya diwajibkan memberikan sumber2 hadits dan sirah-nya juga, biar dapat diverifikasi, dan bukan hasil mengarang.

Lagi pula, kenapa sih semuanya harus diletakkan di bagian pembuka?

Bukan semuanya tapi hal2 pentingnya, ini sudah berulang kali saya jelaskan di atas.

Kemudian, {{Quotebox}} yang di bagian pembuka itu kalau saya boleh tahu untuk apa?

Itu sudah ada sebelum saya melakukan pengeditan, dan menurut saya itu penting karena hal itu memberitahukan umat muslim tentang perkataan terakhir sang Nabi.

sudah saya masukkan perubahan, kalau ada yang kurang atau ngibul silakan protes ke saya atau anda rubah.

Dari sekilas membaca saya langsung tahu kalau ini aslinya ditulis oleh muslim syiah, dan hal ini terkonfirmasi setelah saya melihat sumber2nya.

Asal usul peristiwa ghadir khumm yg sebelumnya saya jabarkan itu mesti diikutsertakan juga. Karena argumen dari pihak sunni, peristiwa itu hanya utk menenangkan sahabat Nabi yg kesal thdp Ali, karena Ali menyetubuhi perempuan yg pasukannya tawan sebelum menunggu masa iddah perempuan itu usai.

Begitupula mawlah, yg bisa berarti teman dalam bahasa arab. Saya ragu dgn bagian Umar menyelamati Ali telah menjadi pemimpin umat, kalau memang demikian, Umar tidak akan menjadi khalifah mendahului Ali, dan tidak akan pula Umar mendukung kekhalifahan Abu Bakar.

Kemudiam, saya juga menambahkan referensi berbasis sfn

Tidak ada keharusan menggunakan sfn. Justru menggunakan sfn itu malah bikin ribet, bikin orang yg pengen mengecek referensi dgn cepat harus bolak balik dari bagian artikel yg dibaca ke bagian referensi di bawah. Mengganggu aktivitas membaca. NurIslam212 (bicara) 17 April 2023 03.50 (UTC)

Itu sudah ada sebelum saya melakukan pengeditan, dan menurut saya itu penting karena hal itu memberitahukan umat muslim tentang perkataan terakhir sang Nabi.

Menurut saya, justru itu tidak diperlukan. Bukankah itu agak terkesan naratif daripada ensiklopedis?. Dalam en:Wikipedia:Manual of Style#Block quotations, {{blockquote}} hanya digunakan untuk lebih dari sekitar empat puluh kata atau beberapa ratus karakter, atau terdiri dari lebih dari satu paragraf. Kemudian, bukankah perkataan terakhir Nabi telah disebutkan di bagian Kematian? Sepenting itu kah?.

Asal usul peristiwa ghadir khumm yg sebelumnya saya jabarkan itu mesti diikutsertakan juga.

Silakan bung, tidak ada yang menghalangi anda. Selagi mudah dipahami dan tersusun rapi, tidak menjadi masalah.

Saya ragu dgn bagian Umar menyelamati Ali telah menjadi pemimpin umat, kalau memang demikian, Umar tidak akan menjadi khalifah mendahului Ali

Menurut Sunni Mahmoud M. Ayoub, Syiah Husain Mohammad Jafri, dan banyak sejarawan Islam lainnya, Umar menjadi khalifah atas wasiat Abu Bakar. Seandainya Abu Bakar tidak menunjuk Umar, belum tentu juga Umar yang menjadi khalifah.

dan tidak akan pula Umar mendukung kekhalifahan Abu Bakar.

Seingat saya, Umar mendukung Abu Bakar atas dasar hasil keputusan Saqifah. Karena Abu Bakar adalah orang yang telah menyatakan bahwa pengganti Muhammad haruslah dari Muhajirin (pas betul waktu itu Ali tidak hadir/tidak diajak, menurut Syiah).

Tidak ada keharusan menggunakan sfn. Justru menggunakan sfn itu malah bikin ribet

Memang, saya juga sebenarnya malas menggunakan sfn. Namun, demi membuat daftar pusaka yang ada di Bibliografi itu berguna, jadinya saya pakai sfn deh....

Sisanya, mungkin anda bersedia untuk merapikan dan mengembangkan lebih lanjut artikel ini, karena menurut saya sudah cukup kita diskusinya dan kita juga hampir mencapai kesepakatan. Saya juga masih ada urusan di AP dan AB.

Terima kasih ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 17 April 2023 08.29 (UTC)

Fazzofic

@Fazoffic, tolong bawakan kalimat di encyclopaedia of Islam yg menyebutkan bahwa kematian Muhammad sebenarnya karena wabah demam? saya cek ke halaman-halamannya, tidak ada sama sekali perkataan demikian. Begitu juga dengan tulisan Anda yg bereferensi dari website USNews, dikatakan di sana ketika Muhammad “fell gravely ill” (mengalami sakit parah), ini tidak sama dengan meninggal karena sakit alamiah, tapi bisa pula ini sakit yg dikarenakan racun tsb, meski situs tsb tidak menjelaskan secara detail. Akunnoname (bicara) 19 April 2023 05.59 (UTC)

Halo @Akunnoname:, Saya akan membawakan referensi [1], [2], dan [3] yang menyebutkan mengenai fever dan الحمى (demam), juga headache (sakit kepala) anda juga dapat menambahkannya di artikel. Terima kasih ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 19 April 2023 14.43 (UTC)

Demam dan sakit kepala itu gejala, yg dapat diakibatkan oleh berbagai macam sebab, salah satunya adalah keracunan. Jadi tidak ada kontradiksi dalam masalah ini. Sebab orang keracunan juga dapat menunjukkan gejala demam dan sakit kepala. Akunnoname (bicara) 19 April 2023 15.46 (UTC)

@Akunnoname: Iya, tapi yang kita cari dan yang dimaksudkan dalam sumber itu adalah "demam". Dan karena anda mencari "demam", maka saya lampirkan sumber di atas. Soal mengenai gejala keracunan, itu mungkin. Tetapi tentu yang kita lihat dalam konteks adalah demam yang menyebabkan kematian Muhammad. Mengenai demam tersebut disebabkan oleh racun atau bukan, itu bukanlah konteks yang dimaksudkan. Konteks paragraf di sini yang saya masukkan adalah kematian Muhammad disebabkan oleh demam. Kemudian, saya juga berterima kasih atas koreksinya, soalnya terkadang saya tidak mengecek terlebih dahulu sumber-sumber yang ada. Terima kasih ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 20 April 2023 01.34 (UTC)

@Fazoffic Tidak ada satupun referensi yang terang-terangan mengatakan kalau “meninggalnya Muhammad bukan karena racun tapi karena demam.” Jelas demam yang dimaksud di sini adalah demam gejala, yg dapat diakibatkan berbagai macam sebab, termasuk diracun. Jadi menuliskan ataupun menyiratkan kalau demam yang dialaminya adalah sebuah kontradiksi akan peracunannya jelas adalah kekeliruan besar. Akunnoname (bicara) 21 April 2023 02.22 (UTC)

@Akunnoname: Saya tidak bermaksud menyiratkan bahwa racun dan demam itu kontradiksi. Saya menyebutkan demam terlebih dahulu. Barulah racun, agar keduanya saling berkaitan. Makanya saya memasukkan demam, yang dalam keseluruhan konteksnya akan berbunyi "kematian Muhammad disebabkan oleh demam karena racun". Soal demam, ada hadis tentang ekspedisi Usamah bin Zaid yang menyebutkan bahwa Nabi keluar menemui Anshar dengan kepala yang dibalut, menunjukkan gejala demam (yang mungkin disebabkan oleh racun). Bagaimana anda dapat mengatakan hal-hal ini tidak saling berhubungan dan kontradiksi? ▪ ^{꧋ꦩꦣꦪ.} Fazoffic _{( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)} 21 April 2023 02.41 (UTC)

External links found that need fixing (Oktober 2023)

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Kematian Muhammad that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

• https://sunnah.com/bukhari:3536 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230916231819/https://sunnah.com/bukhari:3536 to the original URL.
• https://sunnah.com/bukhari:3903 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230809232846/https://sunnah.com/bukhari:3903 to the original URL.
• https://sunnah.com/bukhari:5217 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/bukhari:4428 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&idfrom=4162&idto=4189&bk_no=0&ID=2270 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://islam.nu.or.id/post/read/88769/zainab-binti-al-harits-perempuan-yahudi-yang-meracuni-rasulullah is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://www.hadits.id/hadits/dawud/3912 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://www.muslim-library.com/english/the-history-of-al-tabari-volume-9-the-last-years-of-the-prophet/ is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/ibnmajah:1944 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/muslim:1691a is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/muslim:1453a is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/nasai:3307 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/muslim:1453d is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/urn/512860 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://www.republika.co.id/berita/lms4tr/nasikh-dan-mansukh is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://www.al-islam.org/restatement-history-islam-and-muslims-sayyid-ali-asghar-razwy/death-muhammad-messenger-god is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230204131836/https://www.al-islam.org/restatement-history-islam-and-muslims-sayyid-ali-asghar-razwy/death-muhammad-messenger-god to the original URL.
• https://www.youm7.com/story/2020/6/8/%D8%B1%D8%AD%D9%8A%D9%84-%D8%AE%D8%A7%D8%AA%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B1%D8%B3%D9%84%D9%8A%D9%86-%D9%83%D8%AA%D8%A7%D8%A8-%D9%8A%D8%AA%D8%B3%D8%A7%D8%A1%D9%84-%D9%87%D9%84-%D8%AA%D9%88%D9%81%D9%89-%D8%B3%D9%8A%D8%AF%D9%86%D8%A7-%D9%85%D8%AD%D9%85%D8%AF-%D9%85%D8%AA%D8%A3%D8%AB%D8%B1%D8%A7/4812985 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230422215731/https://www.youm7.com/story/2020/6/8/%D8%B1%D8%AD%D9%8A%D9%84-%D8%AE%D8%A7%D8%AA%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B1%D8%B3%D9%84%D9%8A%D9%86-%D9%83%D8%AA%D8%A7%D8%A8-%D9%8A%D8%AA%D8%B3%D8%A7%D8%A1%D9%84-%D9%87%D9%84-%D8%AA%D9%88%D9%81%D9%89-%D8%B3%D9%8A%D8%AF%D9%86%D8%A7-%D9%85%D8%AD%D9%85%D8%AF-%D9%85%D8%AA%D8%A3%D8%AB%D8%B1%D8%A7/4812985 to the original URL.
• https://fiqh.islamonline.net/%D8%B3%D8%A8%D8%A8-%D9%88%D9%81%D8%A7%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A/ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230602022228/https://fiqh.islamonline.net/%D8%B3%D8%A8%D8%A8-%D9%88%D9%81%D8%A7%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A/ to the original URL.
• https://islam.nu.or.id/post/read/88769/zainab-binti-al-harits-perempuan-yahudi-yang-meracuni-rasulullah is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/bukhari:4428 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&idfrom=4162&idto=4189&bk_no=0&ID=2270 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://www.hadits.id/hadits/dawud/3912 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://alhabib.org/en/can-you-prove-that-aisha-and-hafsa-assassinated-the-prophet/ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230601123728/https://alhabib.org/en/can-you-prove-that-aisha-and-hafsa-assassinated-the-prophet/ to the original URL.
• https://sunnah.com/bukhari:2588 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20211212211233/https://sunnah.com/bukhari:2588 to the original URL.
• https://sunnah.com/bukhari:4458 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230313225807/https://sunnah.com/bukhari:4458 to the original URL.
• https://sunnah.com/urn/505680 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230313180346/https://sunnah.com/urn/505680 to the original URL.
• https://sunnah.com/bukhari:4440 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230313174900/https://sunnah.com/bukhari:4440 to the original URL.
• https://sunnah.com/riyadussalihin:911 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230313180346/https://sunnah.com/riyadussalihin:911 to the original URL.
• https://books.google.com/books?id=A4q58Af5zAoC&pg=PA22 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230803042004/https://books.google.com/books?id=A4q58Af5zAoC&pg=PA22 to the original URL.
• https://books.google.com/books?id=EEEFsVYLko4C&pg=PA136 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230803042038/https://books.google.com/books?id=EEEFsVYLko4C&pg=PA136 to the original URL.
• https://books.google.com/books?id=DOWn22EkJsQC&pg=PA1173 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230803042035/https://books.google.com/books?id=DOWn22EkJsQC&pg=PA1173 to the original URL.
• http://www.almizan.org/Tafseer/Volume3/Baqarah50.asp is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• http://www.sunnah.com/bukhari/25/217 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230808204307/https://sunnah.com/bukhari/25/217 to the original URL.
• http://www.sunnah.com/bukhari/25/218 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230129052403/https://sunnah.com/bukhari/25/218 to the original URL.
• http://www.sunnah.com/bukhari/25/219 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230808235026/https://sunnah.com/bukhari/25/219 to the original URL.
• http://www.sunnah.com/muslim/15/159 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230810135131/https://sunnah.com/muslim/15/159 to the original URL.
• http://www.sunnah.com/abudawud/23/9 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20221122125011/https://sunnah.com/abudawud/23/9 to the original URL.
• http://hadithoftheday.com/the-last-sermon/ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230303052021/https://hadithoftheday.com/the-last-sermon/ to the original URL.
• https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/ghadir-khumm-COM_27419?s.num=0&s.f.s2_parent=s.f.book.encyclopaedia-of-islam-3&s.q=Ghad%C4%ABr+Khumm is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230404200421/https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/ghadir-khumm-COM_27419?s.num=0&s.f.s2_parent=s.f.book.encyclopaedia-of-islam-3&s.q=Ghad%C4%ABr+Khumm to the original URL.
• https://sunnah.com/muslim:1618e is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230402095430/https://sunnah.com/muslim:1618e to the original URL.
• https://sunnah.com/muslim:1618b is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230402092048/https://sunnah.com/muslim:1618b to the original URL.
• https://books.google.com/books?id=EEEFsVYLko4C&pg=PA102 is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20230803042128/https://books.google.com/books?id=EEEFsVYLko4C&pg=PA102 to the original URL.
• http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/mecca-for-the-rich-islams-holiest-site-turning-into-vegas-2360114.html is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20201117043631/https://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/mecca-for-the-rich-islams-holiest-site-turning-into-vegas-2360114.html to the original URL.
• https://www.muslim-library.com/english/the-history-of-al-tabari-volume-9-the-last-years-of-the-prophet/ is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/muslim:1691a is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/muslim:1453a is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/nasai:3307 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/muslim:1453d is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://sunnah.com/urn/512860 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.
• https://www.republika.co.id/berita/lms4tr/nasikh-dan-mansukh is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 3 Oktober 2023 15.32 (UTC)

External links found that need fixing (Desember 2023)

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Kematian Muhammad that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

• https://sunnah.com/ibnmajah:1944 is considered to be dead, however has been found to be alive. Recommend removing the dead flag from the URL.

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 4 Desember 2023 00.18 (UTC)