Sea Monsters: A Walking with Dinosaurs Trilogy
Sea Monsters adalah program televisi BBC yang memakai animasi komputer untuk menunjukkan kehidupan kuno di lautan Bumi. Dibuat oleh Impossible Pictures, pencipta film Walking with Dinosaurs, Walking with Beasts dan Walking with Monsters.
Sea Monsters: A Walking with Dinosaurs Trilogy | |
---|---|
Pemeran | Nigel Marven |
Rilis asli | |
Jaringan | BBC |
Acara terkait | |
Film lain dalam seri Walking with... |
Di seri ini, presenter kehidupan liar Inggris, Nigel Marven berkelana di tujuh lautan kuno dalam sejarah bumi, dan menyelam scuba disana, demi mencari bahaya dengan lautan terakhir yang paling berbahaya. Dia berkelana dengan Kapal motor berlayar putih sepanjang 24 m bernama The Ancient Mariner (Pelayar Kuno). Alat mesin waktunya tidak ditunjukkan. Ia menggunakan peralatan skuba dengan masker muka sehingga ia dapat bicara jelas di dalam air. Ia melakukan penyelaman menggunakan sangkar hiu kuat, yang dirancang agar makhluk laut besar sukar menggigitnya.
Daftar Episode
suntingEpisode Satu
suntingLautan Paling Berbahaya Ketujuh
sunting- Nama: Ordovisium
- Waktu: 450 juta tahun lalu
- Lokasi: New York
- Peralatan Khusus: Pakaian pelindung, video camera
- Bahaya:Orthocone raksasa, kalajengking laut
- Lokasi Pemfilman: Mesir
- Cameraceras
- Megalograptus
- Astraspis (dianggap sebagai ikan berperisai, disebutkan dalam buku)
- Isotelus (dianggap sebagai Trilobita)
- Graptolite (tak dikenal)
Di periode Ordovisium, satu hari hanya berjalan 21 jam dan lebih banyak karbon dioksida dibanding abad ke-21, mendorong Nigel untuk menggunakan tas berisi tabung oksigen mirip peralatan medis.
Untuk memancing Megalograptus, Nigel menemukan bangkai Astraspis terdampar di pantai. Dikarenakan tidak ada kehidupan darat, tidak ada makhluk pantai yang dapat memakan apa yang dikeluarkan oleh laut.
Tidak lama kemudian, Nigel memasuki perairan dangkal dan Astraspis tersebut mengundang perhatian Megalograptus besar. Megalograptus mencabik Astraspis, sebelum menyerang kaki Nigel, menggoresnya dengan buruk.
Lalu, Nigel memilih untuk mencari Cameroceras, dengan mengganti mata dari bangkai Isotelus dengan video camera kecil. Ia kemudian memakai kamera untuk melihat kedalam air, setelah ia melampar trilobit/video camera dari atas perahu. Seekor Cameroceras langsung tertarik padanya, Nigel dan cameraman menyelam untuk merekam Cameroceras mengagumkan itu. Selama penyelaman, Nigel memakai pakaian pelindung, jadi Megalograptus yang mendekat tidak dapat melukainya.
Cameroceras lebih lincah di laut dibanding Nigel, dan saat Cameroceras mencoba mendekati Nigel, ia mengusirnya dengan lampu senter, Kemudian Nigel menggenggam cangkangnya. Saat Cameroceras mulai menuju kedalaman, Nigel berenang ke permukaan.
Saat Nigel mengendalikan perahu ke pesisir, ia menemukan kejutan: sejumlah besar Megalograptus kawin di sepanjang pantai. Nigel mencoba melalui para Megalograptus dengan aman, tetapi para Megalograptus merusak perahu karet.
Lautan Paling Berbahaya Keenam
sunting- Nama: Trias
- Waktu: 230 Juta tahun lalu
- Lokasi: Switzerland.
- Peralatan Khusus: Alat penyetrum
- Bahaya:Nothosaurus, Cymbospondylus
- Lokasi Pemfilman: New Zealand and the Bahamas
- Cymbospondylus
- Nothosaurus (dianggap sebagai Nothosaur)
- Tanystropheus
- Coelophysis (dianggap sebagai Dinosaurus)
- Pterosaur (kemungkinan Peteinosaurus)
Saat Nigel berjalan melintasi pantai tropis Triassic Switzerland, dia menjelaskan bahwa reptilia telah menguasai udara (e.g. Peteinosaurus), juga di darat (e.g. Coelophysis). Tapi tentu saja, dia di sini untuk melihat reptil laut pertama.
Dari dek Ancient Mariner, Nigel dan para kru melihat Nothosaurus mengambil udara di permukaan. Saat dia melihatnya, Nigel menyelam ke dalam lautan, mengejar reptil laut tersebut.
Lama kemudian, Nigel meemukan sepasang Nothosaurus. Kedua Nothosaurus itu mengitarinya, dan Nigel dengan senjatanya siap untuk mengusir Nothosaurus yang datang terlalu dekat. Salah satu Nothosaurus bergerak mendekat, dan Nigel menyetrumnya dengan tongkat listrik. Nothosaurus itu menjauh, dan Nigel menemukan reptil laut menakjubkan lainnya: seekor Tanystropheus.
Nigel mengikuti Tanystropheus, dan ingin melihatnya lebih dekat dengan memegang ekornya, membatasi gerakannya. Tapi, Tanystropheus memutuskan ekornya, sama seperti cecak modern . Nigel dapat memegang ekor itu hanya dengan susah payah, karena ekor tersebut membanting ke segala arah (untuk menipu predator). Kemudian ekor itu lepas dan dimakan oleh Cymbospondylus.
Cymbospondylus tersebut mulai mengelilingi Nigel, dan dia menjelaskan bahwa gerakan lamban itu digunakan untuk menipu mangsa, dan jika dibutuhkan ia dapat bergerak dengan cepat. Setelah menyetrumnya dengan alatnya, sang Cymbospondylus berenang menjauh, dan Nigel kembali ke tempat aman di Mariner.
Lautan Paling Berbahaya Kelima
sunting- Nama: Devon
- Waktu: 360 Juta tahun lalu
- Lokasi: Ohio
- Peralatan Khusus: Sangkar hiu (bundar)
- Bahaya:Dunkleosteus
- Lokasi Pemfilman: New Zealand
- Dunkleosteus
- Stethacanthus
- Bothriolepis (dianggap sebagai placoderm, disebutkan dalam buku)
Dalam penyelaman kali ini, anggota kru Mariner lain (Mike) merekam Dunkleosteus betina besar, berenang di sekitar terumbu karang dangkal di dekat Ancient Mariner. Sang kru langsung bertindak springs, sementara Nigel memancing Bothriolepis. Nigel bertaruh pada kru lain bahwa Dunkleosteus mampu merobek Bothriolepis terbungkus pakaian pelindung yang ia gunakan pada zaman Ordovisium. Saat sangkar hiu sudah selesai dipasang, Nigel memasukinya. Aroma dari bangkai Bothriolepis mulai menarik perhatian Stethacanthus muda. Namun, Dunkleosteus mengerikan terlihat, dan ikan mengamuk tersebut mencoba menyerang sangkar dengan kepala kerasnya, dan ia sepertinya ingin melubangi sangkar tersebut...
Episode Dua: Into the Jaws of Death
suntingUntungnya, ikan tersebut hanya sedikit merusak sangkar.
Lalu, Nigel melempar Bothriolepis keluar sangkar, dan Dunkleosteus mencabik pakaian pelindung beserta Bothriolepis. Mengintai Dunkleosteus jantan, sang betina berubah menjadi kanibal dan membunuhnya. Dia kemudian memuntahkan bagian tak tercerna dari makanannya (lapisan baja dan pakaian pelindung).
Saat Nigel menuju permukaan, ia menjelaskan bahwa para placoderm akan memiliki masa depan suram. Dua puluh juta tahun lagi, seluruh Class Placoderm akan menghilang, senasib dengan ikan-ikan Devon lainnya.
Lautan Paling Berbahaya Keempat
sunting- Nama: Eosen
- Waktu: 36 juta tahun lalu
- Lokasi: Giza
- Peralatan Khusus: Alat perekam bawah air
- Bahaya:Basilosaurus
- Lokasi Pemfilman: Mesir
Saat berjalan di hutan bakau Giza, Nigel melewati beberapa jejak kaki misterius dan gundukan kotoran segar. Mengikuti jejak tersebut, Nigel menemui seekor Arsinotherium bermigrasi menyeberangi daratan. Nigel mengambil risiko besar dan menawari sang pemakan buah sebuah apel, akan tetapi ia justru mengejutkan sang Arsinotherium sehingga hewan tersebut menyerang Nigel. Dengan berlindung dalam pepohonan rimbun, Nigel dapat melarikan diri dari mamalia itu. Nigel memperhatikan Arsinotherium yang masuk ke dalam air dari hutan rimbun, dan mengikutinya. Di dalam air, Nigel melihat tiga ekor Dorudon yang lewat, tetapi tidak ada pertanda dari Basilosaurus.
Ancient Mariner berlayar menuju lepas pantai, di mana para kru mencoba taktik untuk menarik perhatian paus yang telah lama digunakan namun terbukti berhasil yaitu: merekam suara panggilan Basilosaurus dan menyetelnya kembali dengan speaker besar dari bawah kapal. Setelah memainkannya beberapa lama, seekor Basilosaurus mengamuk menuju kapal sebelum menyelam kembali. Tanpa membuang - buang waktu, Nigel menggunakan pakaian selamnya dan menyelam. Namun, Basilosaurus bisa menyerang dari arah mana saja, jadi Nigel mendekat ke badan kapal Mariner, menggunakan kapal sebagai perisai untuk melindunginya dari Basilosaurus. Basilosaurus kembali mendekat oleh panggilan dari speaker dan menyerang dan merusak speaker tersebut (dijelaskan sebagai sikap teritorial).
Saat Ancient Mariner berlayar menelusuri waktu, Nigel menjelaskan bahwa Eosen tropis adalah dunia dalam bahaya perubahan iklim. Saat datangnya masa Oligosen, Basilosaurus, Arsinotherium, dan Dorudon akan menghilang, sebagai korban dari perubahan cuaca yang mengakhiri masa Eosen, mengubah perairan hangat menjadi lautan yang dingin.
Lautan Paling Berbahaya Ketiga
sunting- Nama: Pliosen
- Waktu: 4 Juta tahun lalu
- Lokasi: Peru
- Peralatan Khusus: Sangkar hiu, "kamera hiu"
- Bahaya:Megalodon
- Lokasi Pemfilman: Mesir, Selandia Baru dan Kepulauan Bahama
Setelah debat panas selama beberapa menit, para kru dari Mariner membuat persetujuan. Sebelum menyelami lautan lepas dengan Megalodon dewasa, Nigel memutuskan untuk menyelami perairan pantai dengan hiu yang lebih muda.
Tak lama kemudian, Nigel menemukan paus kecil (seekor Odobenocetops) mencari kerang - kerangan di lumpur, dan ia diburu oleh hiu Megalodon yang hampir dewasa. Dengan berlindung dalam tumbuhan tebal di dasar laut Nigel berhasil menghindari hiu besar tersebut.
Dalam penyelaman berikutnya (dengan hiu dewasa), Nigel menggunakan sangkar hiu bundar yang pernah ia gunakan di era Devon untuk Dunkleosteus. Kali ini, Nigel berharap bisa menembakkan video kamera kecil menuju sirip punggung hiu tersebut dari jarak yang yang aman dari dalam kandang.
Akan tetapi, Nigel merasa panik, dan tidak mampu meluncurkan kamera tersebut. Kemudian, ia mencoba lagi, kali ini dari atas Mariner. Sang hiu tertarik menuju kapal oleh sejumlah besar daging cincang. Hiu tersebut berhasil mengambil daging cincang, tetapi Nigel tidak terlihat di manapun.
Episode Tiga: To Hell... And Back?
suntingNigel terjatuh dari kapal akibat serangan hiu dan berenang balik, ia berniat menembak sang hiu dengan kamera khusus hiu.
Beberapa hari kemudian, mereka menemukan kamera tersebut mengambang di lautan, dan saat mereka menyetel rekaman kamera tersebut dalam televisi kapal, mereka melihat Megalodon tersebut menyerang paus berukuran sama.
Saat kru Ancient Mariner mundur ke masa sebelumnya, Nigel berkata bahwa saat datangnya Zaman Es, paus yang biasa diburu Megalodon bermigrasi ke perairan dingin, dimana Megalodon tidak dapat mengikutinya. Megalodon terancam kepunahan, karena kelaparan.
Lautan Paling Berbahaya Kedua
sunting- Nama: Jura
- Waktu: 155 Juta tahun lalu
- Lokasi: England
- Special Equipment Used: Pakaian, water scooter, radar bawah laut
- Bahaya:Liopleurodon
- Lokasi Pemfilman: Kepulauan Bahama
Inggris, yang seluruhnya masih tertutup air. Adalah lautan paling berbahaya kedua. Bahayanya meliputi Liopleurodon, karnivora terbesar yang pernah hidup. Nigel mengintai gerombolan Leedsichthys yang bermigrasi. Salah satu yang lemah tertinggal di belakang sekolah, seekor penduduk asli, Metriorhynchus dan seekor pendatang, hiu Hybodus menyerangnya. Dengan radar, Nigel menemukan Liopleurodon besar mendekati seekor individu yang mati.
Nigel memasangi pakaian selamnya dan cameramannya dengan sistem kimia yang dapat menyemprotkan semprotan kimia untuk pliosaur besar, agar mereka tidak bergerak terlalu dekat. Kru menggunakan alat penerangan kedap air untuk melihat kelompok Leedsichthys, karena saat itu sedang malam hari. Sepasang Liopleurodon memakan bangkai ikan tersebut, dan Nigel mulai mencoba mendekati mereka. Saat salah satunya mendekati Nigel, Nigel panik dan menyemprotkan zat kimia khusus, yang berfungsi pada predator besar.
Lautan Paling Berbahaya Sepanjang Waktu
sunting- Nama: Kapur
- Waktu: 75 Juta tahun lalu
- Lokasi: Kini Kansas, kemudian Western Interior Seaway
- Peralatan Khusus: ROV, radar
- Bahaya:Hiu, Xiphactinus, Mosasaurus
- Lokasi Pemfilman: Selandia Baru
- Tylosaurus (dianggap sebagai mosasaur raksasa, disebutkan dalam buku dan website)
- Hesperornis
- Halisaurus (dianggap sebagai mosasaur)
- Elasmosaurus
- Archelon
- Xiphactinus
- Squalicorax (dianggap sebagai hiu)
- Pteranodon
- Tyrannosaurus?
Setelah melihat koloni Hesperornis di garis pesisir, Nigel dan anggota Mariner lain berhenti sebentar untuk melihat pemandian darah bawah air besar. Selama Nigel (menggunakan periskop) bisa melihat keluar, Hesperornis tua telah terbunuh, dan bangkainya telah menarik banyak hewan laut, seperti Squalicorax,Xiphactinus dan Halisaurus. Nigel menjelaskan bahwa lautan disini terlalu berbahaya untuk diselami; karena karnivora besar seperti Xiphactinus dan Tylosaurus terlampau berbahaya. Akhirnya, para kru dari Ancient Mariner telah membawa ROV untuk menyelam, selagi mereka melihat dengan aman dari kapal. Setelah menurunkan ROV tersebut, para kru menemukan kelompok kecil Elasmosaurus riding their wake seperti lumba-lumba pada abad-21.
Esok paginya, Setelah menangani Pteranodon yang jinak, Nigel menemukan Archelon, yang telah diserang predator lain sebelum menabrak kapal. Telah berpengalaman dengan penyu belimbing masa kini, Nigel mengorbankan keselamatan dirinya demi mengikuti Archelon dan menungganginya. Dia dan cameraman menggunakan kapal yang mereka gunakan pada zaman Ordovisium.
Tidak lama kemudian, Nigel menemukan tujuannya, dan menyelam, menggengam cangkang penyu besar tersebut sebelum menemukan bahaya besar: seekor Xiphactinus mengelilingi Archelon. Nigel buru-buru kembali ke kapal, tetapi musibah menyerang. Sekelompok Tylosaurus menyerang perahu, membalikannya, dan meneggelamkan para kru ke lautan. Untungnya bagi Nigel, para Tylosaurus itu terlihat lebih penasaran dengan perahu dibanding manusia, dan mereka dengan cepat kembali ke Mariner.
Di akhir cerita, radar kapal mendeteksi rombongan besar Tylosaurus dewasa bergerak dari segala arah, bersiap untuk menyerang kapal...
Catatan
sunting- Cymbospondylus bukanlah ichthyosaur terbesar, sebenarnya yang lebih pantas adalah Shonisaurus.
- Seekor Tyrannosaurus terlihat mengaum di bagian 7, walaupun saat itu waktunya 75 juta tahun silam saat fosil T. rex belum ditemukan, namun kemungkinan hewan tersebut adalah [Albertosaurus]
- Beberapa dari makhluk-makhluk ini adalah pendatang baru, namun ada pula yang berasal dari seri Walking with, seperti Basilosaurus, Cameroceras, Dorudon, Hybodus, Liopleurodon and Stethacanthus.
- Ketiga bagian tersebut diedit, bersama dan disiarkan kembali di BBC Three tahun 2006.
DVD
suntingSea monsters tidak pernah dirilis dalam DVD di Inggris, namun di Amerika Sea monsters difiturkan dalam DVD chased by dinosaurs.
Lihat pula
suntingSea Monsters adalah bagian film dokumenter BBC yang juga termasuk:
- Walking with Dinosaurs (1999), menampilkan kehidupan pada zaman dinosaurus
- Walking with Beasts (2001), menampilkan kehidupan setelah zaman dinosaurus
- Walking with Cavemen (2003), menampilkan kehidupan manusia purba
- Walking with Monsters (2005), manampilkan kehidupan sebelum zaman dinosaurus
Di bawah ini film spesial lainnya dari Walking With... series:
- The Ballad of Big Al (2000)
- Chased By Dinosaurs (2002)
- Prehistoric Park (2006)
Di bawah ini program yang sama, diproduksi oleh BBC:
- "Prehistoric America (film)" (2003)
- "Monsters We Met" (2004)