Wikipedia:Pedoman penamaan/Nama Jepang

Halaman ini merupakan pedoman di Wikipedia bahasa Indonesia.
Isinya telah diterima luas oleh para pengguna dan dianggap sebagai standar yang harus diikuti oleh semua pengguna, meskipun sebaiknya dipahami dengan akal sehat, dan pengecualian dapat berlaku sewaktu-waktu. Segala penyuntingan substansial yang dilakukan di halaman ini harus menggambarkan konsensus. Jika Anda ragu, diskusikan terlebih dahulu di halaman pembicaraan.

Halaman ini merupakan pedoman penamaan untuk artikel-artikel mengenai nama Jepang di Wikipedia bahasa Indonesia.

Mohon ikuti pedoman ini ketika menulis, menyunting, dan menentukan judul artikel yang berkaitan dengan Jepang.

Pedoman umum

Wikipedia bahasa Indonesia adalah ensiklopedia dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah pedoman umum yang digunakan di Wikipedia bahasa Indonesia:

  1. Di Wikipedia secara umum digunakan alih aksara Hepburn untuk alih aksara bahasa Jepang ke huruf Latin.
  2. Nama orang dan nama tempat asal bahasa Jepang sedapat mungkin ditulis dengan ejaan yang lazim dipakai dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, walaupun ejaan tersebut berbeda dari ejaan menurut alih aksara Hepburn.
  3. Sedapat mungkin gunakan padanan kata dalam bahasa Indonesia atau nama-nama Jepang yang sudah dikenal di dunia internasional. Contoh: Gunung Fuji, Tokyo, Osaka, Kyoto, Kepulauan Ryukyu, jujutsu, dojo, shogi, dan bukan Fuji-san, Tōkyō, Ōsaka, Kyōto, Kepulauan Ryūkyū, jūjutsu, dōjō, shōgi. Walaupun demikian, ejaan menurut alih aksara Hepburn perlu ditambahkan di dalam paragraf pembuka.

Nama tokoh

Nama tokoh modern

  • Nama tokoh Jepang zaman modern, tokoh yang dilahirkan setelah zaman Meiji (1868), ketika ditulis dalam huruf Latin, selalu menggunakan urutan nama Barat: nama pemberian + marga. Ketika ditulis dalam kanji selalu menggunakan urutan marga + nama pemberian.
Contoh: Junichiro Koizumi (小泉 純一郎, Koizumi Jun'ichirō)
Perhatian: Pada 2019, Pemerintah Jepang mengimbau masyarakat dunia untuk menulis nama orang Jepang sesuai dengan urutan penulisan nama lokal.
  • Penulisan nama sesuai alih aksara Hepburn, termasuk pemakaian makron untuk menandai bunyi vokal panjang harus dihindari.
  1. Selalu gunakan nama resmi dalam huruf Latin yang dipakai oleh tokoh tersebut.
  2. Selalu gunakan nama yang lazim dipakai di luar Jepang ketika tokoh tampil dalam forum internasional, atau nama yang dipakai dalam pemberitaan di media massa.
  3. Bila nama sesuai nomor 1 dan 2 tidak ada, gunakan bentuk alih aksara Hepburn.

Nama tokoh sejarah

  • Nama tokoh sejarah yang lahir sebelum zaman Meiji (sebelum 1868) selalu menggunakan susunan penulisan nama tradisional Jepang: marga di depan, diikuti nama pemberian. Konvensi ini juga berlaku untuk nama-nama tokoh dalam mitologi Jepang dan cerita rakyat.
Contoh: Tokugawa Ieyasu (徳川 家康) bukan Ieyasu Tokugawa.
  • Ejaan dengan makron dipakai untuk nama tokoh sejarah dengan pertimbangan bila nama tersebut lazim dipakai dalam jurnal akademis dan literatur sejarah.
Contoh: Chōsokabe Motochika (長宗我部 元親) bukan Chousokabe Motochika atau Chosokabe Motochika.

Nama pena/nama alias

  • Bila seorang penulis, pemeran, artis, atlet atau seniman dikenal dengan nama pena/nama alias, gunakan nama pena/nama alias, dan jangan gunakan nama asli. Cantumkan juga nama-nama alias lainnya yang pernah dipakai.
  • Walaupun tokoh tersebut lahir setelah zaman Meiji (1868), nama pena/nama alias selalu ditulis dengan urutan marga + nama pemberian, misalnya:
Edogawa Rampo (江戸川 乱歩), bukan Rampo Edogawa.
  • Bila nama asli tokoh tersebut diketahui/diumumkan kepada publik, halaman pengalihan harus dibuat dari nama asli.

Nama kaisar

  • Nama untuk kaisar yang bertahta, yaitu Kaisar Akihito, dapat ditulis sebagai Akihito saja.
  • Nama Kaisar Hirohito atau Hirohito saja, adalah lebih lazim digunakan di dunia internasional daripada gelar anumertanya Kaisar Shōwa.
  • Nama kaisar Jepang sebelum Kaisar Hirohito, termasuk kaisar-kaisar dari Istana Utara dan Istana Selatan pada zaman Nanboku-cho, harus ditulis dalam bentuk [[Kaisar {nama}]], yang merupakan terjemahan dari nama anumerta. Huruf K dalam Kaisar harus ditulis dengan huruf kapital, sebab kata Kaisar bukanlah gelar, melainkan bagian tidak terpisahkan dari nama.

Nama badan dan produk

Nama badan, perusahaan, dan produk

  • Hormati penulisan nama menurut ejaan diingini oleh pihak pemilik nama.
Contoh: Kodansha bukan Kōdansha, Toei bukan Tōei, Universitas Doshisha bukan Dōshisha Daigaku.
  • Bila badan tersebut sudah tidak ada, nama badan ditulis menurut alih aksara Hepburn.

Judul anime/manga

Judul atau nama tokoh dalam artikel mengenai anime/manga ditulis mengikuti versi terjemahan anime/manga yang beredar di Indonesia (ō ditulis ou atau oo, dan ū ditulis uu). Alih aksara Hepburn hanya dipakai bila versi terjemahan belum atau tidak ada.

Judul buku, lagu, album, dan media lain

Judul buku, lagu, album, film, atau permainan video produksi Jepang sering ditulis dalam huruf Latin (huruf besar semua atau huruf kecil semua) ditambah tanda baca dan simbol yang lazim dalam bahasa Jepang. Di Wikipedia Bahasa Indonesia, kapitalisasi dan penggunaan simbol-simbol secara berlebihan sebaiknya dihindari.

  • Di Wikipedia bahasa Jepang, penulisan judul seperti diingini penulis, artis, atau produser dipertahankan, misalnya:
  1. KAMEN feat.石井竜也
  2. BEST〜first things〜
  3. m・a・z・e
  4. モーニング娘。
  • Sebagai judul artikel, di Wikipedia Indonesia judul-judul di atas dapat ditulis sebagai:
  1. Kamen featuring Tatsuya Ishii atau Kamen (bintang tamu: Tatsuya Ishii)
  2. Best: First Things atau Best (First Things). Penggunaan tanda 〜 (nami dash) yang menunjukkan anak judul, diganti dengan : (titik dua) atau tanda kurung.
  3. Maze (lagu). Penggunaan tanda ・ (nakaguro) sebagai pemisah antarkata diabaikan, atau diganti dengan koma.
  4. Morning Musume. Penggunaan tanda 。(kuten) tidak ditulis.

Nama tempat

Nama wilayah pemerintahan

  • Untuk nama prefektur, gunakan bentuk [[Prefektur {nama-prefektur}]] tanpa tambahan ken, fu, atau to. Contoh:
  1. Prefektur Hiroshima,
  2. Prefektur Kyoto dan Prefektur Osaka, walaupun keduanya adalah prefektur perkotaan (fu)
Pengecualian:
  1. Tokyo, bukan Prefektur Tokyo (sebab Tokyo adalah sebuah metropolis); dan
  2. Hokkaido, bukan Prefektur Hokkaido (sebab Hokkaido adalah juga sebuah pulau).
  • Untuk kota-kota di Jepang, gunakan bentuk [[{nama-kota}, {nama-prefektur}]].
Contoh: Otaru, Hokkaido.
Pengecualian: Kota terpilih yang memiliki administrasi independen, misalnya: Osaka, Kobe, Kyoto ditulis tanpa tambahan nama prefektur.
  • Untuk distrik kota (bahasa Jepang: ku, bahasa Inggris: ward) gunakan bentuk [[{nama-distrik-kota}-ku, {nama-kota}]]. Contoh: Aki-ku, Hiroshima.

Nama kuil Shinto dan Buddha

Nama-nama kuil selalu ditulis sesuai alih aksara Hepburn, tambahkan tanda hubung sebelum (坊), (堂), in (院), ji (寺), (宮), sha (社), dan tera/dera (寺).

  • Untuk kuil Shinto, gunakan kata Kuil untuk menggantikan jinja (神社), jingū (神宮), dan myōjin (明神). Gunakan nama umum dan bukan nama resmi kuil.
Contoh: Kinkaku-ji, bukan Rokuon-ji.
  • Untuk kuil Buddha, jangan menambahkan kata "Kuil", sebab kata tera/dera atau ji dalam nama kuil Buddha di Jepang, sudah menjadi kesatuan dengan nama.
Contoh: Kiyomizu-dera, bukan Kuil Kiyomizu, atau bukan Kuil Kiyomizu-dera.
Demikian pula, tidak perlu menambahkan akhiran honorifik -san (山号, sangō) untuk nama kuil.
Contoh: Sensō-ji, bukan Kinryūzan Sensōji.
  • Nama-nama kuil terkenal di Jepang:
Kuil Shinto: Nikkō Tōshō-gū, Kuil Meiji (Meiji-jingū), Kuil Oyama (Oyama-jinja), Kuil Kanda (Kanda-myōjin)
Kuil Buddha: Sensō-ji, Kiyomizu-dera, Sanjūsangen-dō, Byōdō-in

Pengecualian: Nama-nama kuil dengan taisha (大社), ditulis sesuai penulisan nama yang populer.

Contoh: Fushimi Inari Taisha, bukan Fushimi Inari-taisha; dan Izumo Taisha, bukan Izumo-taisha.

Nama stasiun kereta api

  • Nama stasiun ditulis dalam format: Stasiun X.
  • Nama stasiun ditulis sesuai nama resmi yang dipakai oleh perusahaan kereta api (nama pada papan stasiun).
Contoh: Stasiun Ōsaka bukan Stasiun Osaka
  • Bila dua atau lebih nama stasiun yang mirip/sama, tambahkan nama tempat di dalam tanda kurung. Bandingkan:
  1. Stasiun Kōbe (Hyogo) (神戸駅) di Kobe, Prefektur Hyogo
  2. Stasiun Kobe (Nagasaki) (古部駅) di Prefektur Nagasaki
Catatan: Dalam bahasa Jepang, nama kedua stasiun tersebut ditulis dalam aksara kanji yang berbeda, dan dilafalkan berbeda: 古部駅 (Kobe-eki) dan 神戸駅 (Kōbe-eki atau Koube-eki).
  • Bila ada dua perusahaan/jalur kereta api atau lebih menggunakan nama stasiun yang sama, tambahkan nama perusahaan kereta api di dalam tanda kurung. Bandingkan:
  1. Stasiun Asakusa Asakusa Station (Tokyo Metro, Toei, Tobu) (ada tiga jalur kereta api yang dilayani stasiun ini).
  2. Stasiun Asakusa (Tsukuba Express)

Penulisan aksara Jepang di dalam artikel

Sedapat mungkin nama dalam aksara kanji hanya ditulis sekali di awal artikel. Mohon tulis artikel yang mudah dibaca dan dipahami.

  • Selalu utamakan romaji; tulis aksara kanji hanya bila nama/istilah tersebut bermakna ganda atau tidak dapat dipahami hanya dengan huruf Latin saja.
  • Hindari penulisan secara berlebihan aksara kanji, hiragana, dan katakana di badan artikel.
  • Jangan pula menulis kanji, hiragana, dan katakana sebagai huruf miring karena sulit dibaca.
  • Jangan gunakan markah <ruby> untuk memberi tahu cara membaca aksara kanji. Markah <ruby> tidak dapat ditampilkan oleh sebagian besar penjelajah web.

Templat

Standarisasikan penulisan nama-nama Jepang dengan menggunakan (Templat:nihongo).

  • Penggunaan templat tersebut:
{{nihongo|New Meikai Japanese Dictionary|新明解国語辞典|Shin Meikai Kokugo Jiten}}
  • Tampilan pada badan artikel:
New Meikai Japanese Dictionary (新明解国語辞典, Shin Meikai Kokugo Jiten)
  • Catatan:
Kanji dan romaji akan ditampilkan di dalam tanda kurung. Tanda tanya berukuran kecil ? adalah pautan ke Bantuan:Bahasa Jepang.