Lebanon

negara di Asia Barat
Revisi sejak 21 September 2022 01.50 oleh 103.25.192.49 (bicara)

Republik Lebanon adalah sebuah negara di Timur Tengah, sepanjang Laut Tengah, dan berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, dan Palestina [5] di selatan. Bendera Lebanon menampilkan sebuah pohon aras berwarna hijau dengan latar belakang putih, diapit oleh dua garis merah horisontal di atas dan bawahnya. Karena keanekaragamannya yang sektarian, Lebanon menganut sebuah sistem politik khusus, yang dikenal sebagai konfesionalisme, yang dimaksudkan untuk membagi-bagi kekuasaan semerata mungkin di antara aliran-aliran agama yang berbeda-beda.[6]

Republik Lebanon

الجمهوريّة اللبنانيّة
Al-Jumhūrīyah al-Lubnānīyah (bahasa Arab)
République libanaise (bahasa Prancis)
{{{coat_alt}}}
Lambang
Semboyanكلنا للوطن للعلى للعلم
Kullunā lil-waṭan, lil-ʻula, lil-ʻalam
(Arab: "Kita semua untuk negara, Untuk kemuliaan, Untuk bendera")
Lagu kebangsaan
النشيد الوطني اللبناني
An-Nasyīd al-Waṭaniyy al-Lubnānī
(Indonesia: "Himne Nasional Libanon")
flameless
Lokasi Libanon
Ibu kota
Beirut
33°54′N 35°32′E / 33.900°N 35.533°E / 33.900; 35.533
Bahasa resmiArab
Bahasa yang diakui Prancis
PemerintahanKesatuan konfesional parlementer republik konstitusional
• Presiden
Kosong
Najib Mikati
Legislatifمجلس النواب
Majlis an-Nuwwab
Kemerdekaan 
dari Prancis
1 September 1920
• Konstitusi saat ini
23 Mei 1926
• Hari Nasional
22 November 1943
Luas
 - Total
10.452 km2 (166)
 - Perairan (%)
1,8
Populasi
 - Perkiraan 2024
5.364.482[1] (122)
560/km2
PDB (KKB)2020
 - Total
Penurunan $78.910 miliar[2]
Penurunan $11.561[2]
PDB (nominal)2020
 - Total
Penurunan $19.008 miliar[2]
Penurunan $2.785[2]
Gini (2011) 31,8[3]
sedang
IPM (2021)Penurunan 0,706[4]
tinggi · 112
Mata uangPound Libanon (ل.ل)
(LBP)
Zona waktuWaktu Eropa Timur (EET)
(UTC+2)
 - Musim panas (DST)
UTC+3 (Waktu Musim Panas Eropa Timur (EEST))
Lajur kemudikanan
Kode telepon+961
Kode ISO 3166LB
Ranah Internet.lb
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sebelum Perang Saudara Lebanon (1975-1990), negara ini menikmati ketenangan dan kemakmuran yang relatif, didorong oleh sektor pariwisata, pertanian, dan perbankan dalam ekonominya serta Agama asli penduduk Arab Lebanon ialah Agama Kanaan.[7] Lebanon dianggap sebagai ibu kota perbankan di dunia Arab dan umumnya dianggap sebagai "Swiss di Timur Tengah"[8][9] Karena kekuatan finansialnya, Lebanon juga menarik banyak sekali wisatawan,[10] hingga ibu kotanya, Beirut, dirujuk oleh banyak orang sebagai "Parisnya Timur Tengah."[11]

Segera setelah perang, ada banyak upaya untuk menghidupkan kembali ekonominya dan membangun kembali infrastruktur nasionalnya.[12] Pada awal 2006, stabilitas yang cukup besar telah tercapai di hampir seluruh negeri, rekonstruksi Beirut hampir selesai,[13] dan semakin banyak wisatawan asing yang datang ke resort-resort Lebanon.[10] Namun, Perang Lebanon 2006 menimbulkan korban sipil dan militer, kerusakan hebat pada infrastruktur sipil, dan pengungsian besar-besaran dari 12 Juli 2006 hingga gencatan senjata diberlakukan pada 14 Agustus 2006. Pada September 2006, pemerintah Lebanon telah memberlakukan rencana pemulihan awal yang ditujukan untuk membangun kembali properti yang dihancurkan oleh serangan-serangan Israel di Beirut, Tirus, dan desa-desa lainnya di Lebanon selatan.

Etimologi

 
Faraya, Gunung Lebanon.

Nama Lebanon ("Lubnān" dalam bahasa Arab standar; "Lebnan" atau "Lebnèn" dalam dialek setempat) berasal dari akar bahasa Semit "LBN", yang terkait dengan sejumlah makna yang berhubungan erat dalam berbagai bahasa, seperti misalya putih dan susu.[14] Ini dianggap sebagai Referensi kepada Gunung Lebanon yang berpuncak salju.[15] Nama ini muncul dalam tiga dari 12 lempengan Epos Gilgames (2900 SM), teks perpustakaan Ebla (2400 SM), dan Alkitab.[15] Kata Lebanon juga disebutkan 71 dalam Perjanjian Lama.[16][17]

Geografi

 
Peta Lebanon

Sebuah negara di Timur Tengah, Lebanon berbatasan di barat dengan Laut Tengah (garis pantai sepanjang: 225 kilometer) dan di timur dengan Depresi Suriah-Afrika. Lebanon berbatasan dengan Suriah sepanjang 375 km di utara dan di timur; dengan Israel sepanjang 79 km di selatan. Perbatasan dengan Israel telah disetujui oleh PBB (lihat Garis Biru (Lebanon), meskipun sebongkah tanah kecil disebut Shebaa Farms yang terletak di Dataran Tinggi Golan diklaim oleh Lebanon namun diduduki oleh Israel, yang mengklaim bahwa tempat itu merupakan tanah Siria. PBB telah mengumumkan secara resmi bahwa wilayah ini bukan merupakan milik Lebanon, tetapi pejuang Lebanon kadang kala melancarkan serangan terhadap orang Israel yang berada di dalamnya.

Politik

 
Gedung parlemen Lebanon di Place de l'Étoile

Lebanon adalah sebuah republik demokratis parlementer, yang memberlakukan sebuah sistem khusus yang dikenal sebagai konfesionalisme.[18] Sistem ini, yang dimaksudkan untuk menjamin bahwa konflik sektarian akan dapat dihindari, berupaya untuk secara adil mewakili distribusi demografis aliran-aliran keagamaan dalam pemerintahan. Karena itu, jabatan-jabatan tinggi dalam pemerintahan disediakan untuk anggota-anggota kelompok-kelompok keagamaan tertentu. Misalnya, Presiden Lebanon, haruslah seorang Kristen Katolik Maronit, Perdana Menteri seorang Muslim Sunni, Wakil Perdana Menteri seorang Kristen Ortodoks, dan Ketua Parlemen seorang Muslim Syi'ah.[19][20] Pembagian ini merupakan hasil dari persetujuan tidak tertulis tahun 1943 antara Presiden (Maronit) dan Perdana Menteri waktu itu (Sunni) dan baru diformalkan dengan konstitusi pada tahun 1990.

Kecenderungan ini berlanjut dalam distribusi ke-128 kursi parlemen yang dibagi dua antara Muslim dan Kristen. Sebelum 1990, rasionya adalah 6:5, yang menguntungkan orang Kristen. Namun, Persetujuan Taif, yang mengakhiri perang saudara 1975-1990, menyesuaikan rasio itu untuk memberikan representasi yang sama bagi para pemeluk dari kedua agama tersebut.[19]

Jumlah anggota Parlemen Lebanon juga diatur jumlahnya berdasar agama yang dianut yaitu

  • Kristen / Katolik 64 orang terdiri dari:
    • Maronit: 34
    • Ortodoks Yunani: 14
    • Katolik Yunani: 8
    • Ortodoks Armenia: 5
    • Katolik Armenia: 1
    • Protestan: 1
    • Lain-lain: 1
  • Islam dan Druze 64 orang terdiri dari:
    • Sunni: 27
    • Syi'ah: 27
    • Druze: 8
    • Alawi: 2

Menurut konstitusi, pemilihan langsung harus dilakukan untuk parlemen setiap empat tahun sekali, meskipun dalam sejarah Lebanon belakangan ini, perang saudara selalu meletus sebelum hak ini dilaksanakan.

Parlemen memilih Presiden untuk masa jabatan 6 tahun dan tidak boleh dipilih berturut-turut. Walaupun begitu, peraturan ini pernah dilanggar dua kali dengan masa perpanjangan jabatan selama 3 tahun pada masa pemerintahan Elias Hrawi (1990-1995 diperpanjang hingga 1998) dan Emile Lahoud (1998-2004 diperpanjang hingga 2007).

Sistem yudisial Lebanon mengikuti Kode Napoleon. Tidak ada Juri dalam pengadilan.

Pembagian administratif

Lebanon dibagi menjadi enam kegubernuran (mohaafazaat, bahasa Arab محافظات —tunggal mohafazah, bahasa Arab محافظة) yang lebih lanjut dibagi ke dalam 25 distrik (aqdya—tunggal: qadaa).[21] Distrik-distrik ini sendiri juga dibagi ke dalam sejumlah munisipal, masing-masing mencakup sekelompok kota atau desa. Gubernuran dan masing-masing distriknya didaftarkan di bawah ini:

Ekonomi

Demografi

Populasi Lebanon terdiri dari beragam grup etnik dan agama: Islam Sunni, Islam Syi'ah, Druze, Katolik, Maronit, Ortodoks Yunani, Kristen Koptik, dan lainnya. Sensus resmi tidak dilakukan sejak 1932, menandakan sensitivitas politik di Lebanon terhadap keseimbangan keagamaan.

Diperkirakan bahwa dari 54% penduduk Lebanon adalah Islam (terdiri atas 27 % Sunni dan 27% Syi'ah) dan 40.5% Kristen (umumnya Maronit 21%, 8 % Gereja Ortodoks Antiokia, Apostolik Armenia, Katolik Yunani Melkit, Gereja Asiria di Timur, Katolik Khaldea dan minoritas Protestan).[22] Ada 1% kelompok minoritas kecil Yahudi yang tinggal di Beirut pusat, Byblos, dan Bhamdoun. Lebanon juga mempunyai sebuah komunitas kecil (kurang dari 1%) Kurdi (juga dikenal sebagai Mhallami atau Mardinli) yang umumnya bermigrasi dari Suriah timur laut dan Turki tenggara, diperkirakan jumlahnya antara 75.000 hingga 100.000 orang, yang termasuk dalam kelompok Sunni. Dalam tahun-tahun belakangan ini mereka memperoleh kewarganegaraan Lebanon.[23] Selain itu, ada pula ribuan suku Beduin Arab di Bekaa dan di wilayah Wadi Khaled, yang kesemuanya tergolong Sunni, yang juga mendapatkan kewarganegaraan Lebanon.

Jumlah mereka yang tinggal di Lebanon sendiri diperkirakan 3.874.050 pada Juli 2006.[22] Lebanon merupakan salah satu dari beberapa negara yang memiliki penduduk emigran lebih banyak dibanding dengan penduduk yang masih menetap di tanah air mereka sendiri; ada sekitar 16 juta, atau lima kali lipat dibanding jumlah penduduk di tanah air, orang keturunan Lebanon yang tersebar di seluruh dunia, yang terbanyak adalah di Brasil,[24] sementara Argentina, Australia, Kanada, Kolombia, Prancis, Britania Raya, Meksiko, Venezuela dan Amerika Serikat juga memiliki komunitas Lebanon yang besar. Sebagian besar dari 16 juta orang tersebut adalah orang Kristen yang melarikan diri saat perang saudara pada tahun 1975-1990; sebelum perang, Lebanon adalah negara Arab dengan jumlah penduduk dan persentase Kristen terbesar.

Sejumlah 394.532 pengungsi Palestina telah terdaftar di Lebanon pada United Nations Relief and Works Agency (unrwa) sejak 1948.[25] Sejak pecahnya Perang Saudara Suriah, Lebanon juga menampung sekitar 1,5 juta pengungsi (1.067.785 terdaftar[26]) Suriah, menjadikannya negara yang menampung jumlah pengungsi Suriah terbesar kedua di dunia.

Budaya

Selama beribu-ribu tahun Lebanon telah menjadi persimpangan utama peradaban. Karena itu tidak mengherankan bila negara kecil ini mempunyai budaya yang luar biasa kaya dan hidup. Campuran kelompok etnis dan agama yang sangat luas di Lebanon ikut menyumbangkan tradisi makanan, musik dan sastra, serta festival. Beirut khususnya merupakan panggung seni yang sangat hidup dengan berbagai pertunjukan, pameran, pameran mode, dan konser yang diadakan sepanjang tahun di berbagai galeri, museum, teater dan tempat-tempat terbuka. Masyarakatnya modern, terdidik, sangat mirip dengan banyak masyarakat Eropa lainnya di Mediterania. Meskipun sangat mirip dengan Eropa, bangsa Lebanon sangat bangga akan warisan mereka dan telah menjadikan negeri itu dan khususnya Beirut pusat kebudayaan dunia Arab. Lebanon adalah negara anggota Organisation Internationale de la Francophonie (negara berbahasa Prancis). Karena itulah kebanyakan orang Lebanon berdwibahasa, mampu berbahasa Arab dan Prancis. Namun, bahasa Inggris kini sangat populer khususnya di antara mahasiswa. Di negara ini agama Kristen bergaul akrab dengan Islam, dan Lebanon juga merupakan pintu masuk Arab ke Eropa serta jembatan Eropa ke dunia Arab.

Lebanon juga mempunyai sejumlah universitas yang bergengsi, termasuk Universitas Amerika di Beirut, Universitas Lebanon milik negara, dan Université Saint-Joseph.

Sejumlah festival internasional diadakan di Lebanon, menampilkan para artis kelas dunia dan mengundang turis dari Lebanon dan luar negeri. Di antaranya yang terkenal adalah festival musim panas di Baalbeck, Beiteddine, dan Byblos Diarsipkan 2006-04-04 di Wayback Machine., di mana barisan masyarakat elit yang beraneka ragam tampil dengan latar belakang sejumlah situs sejarah Lebanon yang paling terkenal dan spektakular.

Referensi

  1. ^ "Explore all countries–Lebanon". World Fact Book. Diakses tanggal 8 Desember 2024. 
  2. ^ a b c d "Lebanon". World Economic Outlook Database, October 2021. Dana Moneter Internasional. Diakses tanggal 21 Maret 2022. 
  3. ^ "Gini Index coefficient". CIA World Factbook. Diakses tanggal 16 Juli 2021. 
  4. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). Program Pembangunan PBB. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  5. ^ "Lebanon | People, Language, Religion, & History". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-08. 
  6. ^ Countries Quest. "Lebanon, Government". Diakses 14 Desember 2006.
  7. ^ Glassman, Ronald M. (2017-06-19). The Origins of Democracy in Tribes, City-States and Nation-States (dalam bahasa Inggris). Springer. ISBN 978-3-319-51695-0. 
  8. ^ USPG. "Anglican Church in Jerusalem responds to the Middle East crisis" Diarsipkan 2006-08-21 di Wayback Machine.. Diakses 31 Oktober 2006.
  9. ^ Socialist Party (2005). "A new crisis in the Middle East?". Diakses 31 Oktober 2006.
  10. ^ a b Anna Johnson (2006). "Lebanon: Tourism Depends on Stability"[pranala nonaktif permanen]. Diakses 31 Oktober 2006.
  11. ^ TC Online (2002). "Paris of the Middle East" Diarsipkan 2007-05-14 di Wayback Machine.. Diakses 31 Oktober 2006.
  12. ^ Canadian International Development Agency. "Lebanon: Country Profile" Diarsipkan 2008-05-30 di Wayback Machine.. Diakses 2 Desember 2006.
  13. ^ Center for the Study of the Built Environment. "Deconstructing Beirut's Reconstruction: 1990-2000" Diarsipkan 2011-07-25 di Wayback Machine.. Diakses 31 Oktober 2006.
  14. ^ Joumana Medlej. "The Mountain" Diarsipkan 2007-04-08 di Wayback Machine.. Diakses 15 Desember 2006.
  15. ^ a b Antoine Harb (2004). "Lebanon: A Name through 4000 Years" Diarsipkan 2007-02-03 di Wayback Machine.. Diakses 1 November 2006.
  16. ^ Christian World News. "Lebanon Historically Linked to the Bible". Diakses 21 Februari 2007.
  17. ^ Roger Yazbeck. "Lebanon was mentioned 71 times in the Holy Bible...". Diakses 21 Februari 2007.
  18. ^ Bureau of Democracy, Human Rights, and Labor (2002). "Country Reports on Human Rights Practices - 2002: Lebanon". Diakses 3 Januari 2007.
  19. ^ a b United States Institute of Peace (March 2006). "Lebanon's Confessionalism: Problems and Prospects" Diarsipkan 2009-03-22 di Wayback Machine.. Diakses 3 Januari 2007.
  20. ^ Marie-Joëlle Zahar. "CHAPTER 9 POWER SHARING IN LEBANON: FOREIGN PROTECTORS, DOMESTIC PEACE, AND DEMOCRATIC FAILURE1" Diarsipkan 2011-06-13 di Wayback Machine.. (DOC) Diakses 3 Januari 2007.
  21. ^ USAID Lebanon. "USAID Lebanon—Definitions of Terms used" Diarsipkan 2007-01-27 di Wayback Machine.. Diakses 17 Desember 2006.
  22. ^ a b CIA, the World Factbook (2010). "Lebanon" Diarsipkan 2019-09-12 di Wayback Machine.. Diakses 7 November, 2006.
  23. ^ International Journal of Kurdish Studies, Jan, 2002 oleh Lokman I. Meho "The Kurds in Lebanon: a social and historical overview"
  24. ^ Marina Sarruf (2006). "Brazil Has More Lebanese than Lebanon" Diarsipkan 2006-10-13 di Wayback Machine.. Diakses 30 November 2006.
  25. ^ UNRWA (31 Desember 2003). "UNRWA: Palestinian Refugees". Diakses 25 November 2006.
  26. ^ "Syrian Refugees in Lebanon" Diarsipkan 2015-09-22 di Wayback Machine. Diakses pada 19 Maret 2016.

Lihat pula

Perang & Konflik

Pranala luar