Kota Bandung

ibu kota Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Revisi sejak 28 Maret 2010 08.45 oleh Ewesewes (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 3029362 oleh 125.163.20.160 (Bicara))

Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta, dan Surabaya, dan kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta . Bandung juga banyak melahirkan banyak musisi-musisi terkenal, sehingga Bandung mendapat julukan Kota Musisi. Pada zaman dahulu ia dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau "Paris dari Jawa" dan pernah diniatkan menjadi ibukota Hindia-Belanda. Bandung terletak di dataran tinggi, sehingga berhawa lebih sejuk bila dibandingkan dengan kota-kota besar lain di Indonesia.

Kota Bandung
Daerah tingkat II
Balai kota Bandung
Balai kota Bandung
Lambang resmi Kota Bandung
Motto: 
Gemah Ripah Wibawa Mukti
Sunda: "Tanah Subur Rakyat Makmur"
Peta
Peta
Kota Bandung di Jawa
Kota Bandung
Kota Bandung
Peta
Kota Bandung di Indonesia
Kota Bandung
Kota Bandung
Kota Bandung (Indonesia)
Koordinat: 6°54′08″S 107°37′08″E / 6.9021856°S 107.6187558°E / -6.9021856; 107.6187558
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri25 September 1810
Jumlah satuan pemerintahanDaftar
Pemerintahan
 • BupatiDada Rosada
Luas
 • Total167,3 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total2,771,138
Demografi
 • AgamaIslam, Kristen
 • BahasaSunda, Indonesia
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3273 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon022
Kode Kemendagri32.73 Edit nilai pada Wikidata
Situs webhttp://www.bandung.go.id

Bandung menyimpan sejarah penting bagi Indonesia. Di kota ini berdiri perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool, sekarang ITB), menjadi ajang pertempuran di masa Revolusi Kemerdekaan, serta menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955, suatu pertemuan yang menyuarakan semangat antikolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika. Bandung saat ini menjadi salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.

Etimologi

Kata "Bandung" berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang lalu membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh orang-orang tua di Bandung mengatakan bahwa nama "Bandung" diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama di Dayeuhkolot.

Bendera

Bendera Kota Bandung

Bendera yang digunakan oleh Kota Bandung adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953, Nomor 9938/53.

Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum Keputusan tersebut di atas sebagai berikut:

  1. Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung adalah tiga bidang jalur mendatar, masing-masing berturut-turut dari atas ke bawah berwarna hijau, kuning, dan biru.
  2. Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut di bawah huruf 'a' urutan dari atas ke bawah adalah 2:1:1.
  3. Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda itu 7:5.

Referensi : Bendera Kota Bandung

Sejarah

  • 1488 - Bandung didirikan sebagai bagian dari Kerajaan Pajajaran[butuh rujukan].
  • 1799 - VOC mengalami kebangkrutan sehingga wilayah kekuasaannya di Nusantara diambil alih oleh pemerintah Belanda. Saat itu Bandung dipimpin oleh Bupati R.A. Wiranatakusumah II.
  • 1808 - Belanda mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Nusantara setelah ditinggalkan VOC.
  • 1809 - Bupati memerintahkan pemindahan ibu kota dari Karapyak ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari)[butuh rujukan]
  • 1810 - Daendels menancapkan tongkat di pinggir sungai Cikapundung yang berseberangan dengan alun-alun sekarang. “Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!” (Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!”). Sekarang tempat itu menjadi titik pusat atau KM 0 kota Bandung.
  • 25 Mei 1810 - Daendels meminta bupati Bandung dan Parakanmuncang memindahkan ibukota ke wilayah tersebut.
  • 25 September 1810 - Daendels mengeluarkan surat keputusan pindahnya ibu kota Bandung dan sekaligus pengangkatan Raden Suria sebagai Patih Parakanmuncang. Sejak peristiwa tersebut 25 September dijadikan sebagai hari jadi kota Bandung dan R.A. Wiranatakusumah sebagai the founding father. Sekarang nama tersebut diabadikan menggantikan jalan Cipaganti, di mana wilayah ini menjadi rumah tinggal bupati sewaktu ibu kota berpindah ke alun-alun sekarang.
  • 24 Maret 1946 - Pembumihangusan Bandung oleh para pejuang kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan 'Bandung Lautan Api' dan diabadikan dalam lagu "Halo-Halo Bandung".
  • 1955 - Konferensi Asia-Afrika diadakan pada tanggal 18 April 1955 di Gedung Merdeka yang dahulu bernama "Concordia" yang berlokasi di Jl. Asia Afrika, berseberangan dengan hotel Savoy Homann.
  • 2005 - KTT Asia-Afrika 2005
  • Pada tahun 2006 Bandung mendapatkan predikat kota terkotor dari pemerintah, hal ini bertalian erat dengan status darurat sampah yang sempat terjadi di Bandung pada tahun tersebut.

Geografi

Bandung terletak di koordinat 107° BT dan 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.

Kota Bandung terletak di ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level). Daerah utara Kota Bandung pada umumnya lebih tinggi daripada daerah selatan. Rata-rata ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 dpl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 dpl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan yang membuat Bandung menjadi semacam cekungan (Bandung Basin).

Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.135.191  
Kota Bandung
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.477.861
2 Surabaya Jawa Timur 3.017.382 8 Batam Kepulauan Riau 1.294.548
3 Bandung Jawa Barat 2.579.837 9 Pekanbaru Riau 1.138.530
4 Medan Sumatera Utara 2.539.829 10 Bandar Lampung Lampung 1.073.451
5 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 11 Padang Sumatera Barat 939.851
6 Semarang Jawa Tengah 1.699.585 12 Malang Jawa Timur 885.271
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.

Daftar Walikota

Nama nama yang pernah menjabat sebagai Walikota Bandung[1].

Tempat - Tempat Bersejarah

 
Jalan Asia-Afrika. Di jalan ini terdapat gedung tempat berlangsungnya konferensi Asia-Afrika tahun 1955
Berkas:Asia afrika.jpg
Jalan Asia-Afrika

Bandung dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berasitektur Belanda, antara lain:

Pendidikan

Perguruan Tinggi

Banyak perguruan tinggi ternama yang terletak di Bandung, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada masa pergantian abad ke-20. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia, pernah mengenyam pendidikan di ITB. Beberapa perguruan tinggi lainnya antara lain sebagai berikut.

Objek Wisata


Aktivitas menarik lain yang saat ini menjadi gaya mutakhir tersendiri di masyarakat adalah mengunjungi pusat barang bekas di Pasar Gede Bage, daerah Dalem Kaum, dan beberapa toko yang secara khusus juga menyediakan barang-barang bekas pakai dengan harga murah, seperti: Babe, Rasek, dsb. Dan ada juga tempat yang menyediakan barang-barang dengan harga yang lebih murah dan biasanya barang tersebut dapat dibeli secara grosir, seperti : Pasar Baru (sekitar Alun-alun Bandung), Pasar Andir, Dll. Selain itu juga bisa mengunjungi toko-toko sepatu dan tas yang ada di Bandung, seperti Elizabeth, Edward Forrer, Kawasan Cibaduyut, dll.

Sarana Transportasi

Angkutan Kota dan Bus Kota

Warga Bandung biasanya menggunakan angkutan kota atau yang lebih akrab disebut angkot sebagai transportasi di dalam kota. Selain itu, bus kota juga menjadi alat transportasi warga terutama di jalan-jalan besar dan untuk rute-rute yang panjang.
Di Bandung sudah dibangun jalur TMB (Trans Metro Bandung). Jalur khusus bus itu melayani bus khusus dengan jurusan Cibiru-Cibeureum. TMB melintasi jalan Soekarna-Hatta dari ujung timur (Cibiru) ke ujung barat (Cibeureum) kota Bandung, Dan sekarang sudah mulai beroperasi

Pesawat

Bandung memiliki sebuah bandara, yaitu Bandara Husein Sastranegara yang menghubungkan Bandung dengan kota-kota lainnya di Indonesia (Surabaya, Denpasar, Menado, yogyakarta, Batam dan Medan) dan juga rute rute luar negeri yaitu Kuala Lumpur di Malaysia, dan Singapura.

Kereta

Bandung juga mempunyai dua stasiun kereta api terbesar, yaitu

Selain 2 buah stasiun tadi, terdapat 5 stasiun KA lain di Bandung, yakni Cimindi, Andir, Ciroyom, Cikudapateuh, dan Gedebage.

Infrastruktur

Prasarana jalan di kota Bandung, antara lain, Jembatan Pasupati yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung. Jembatan itu melewati lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m. Pada 25 Juni 2005 jembatan ini resmi dibuka. Jembatan ini rencananya akan menjadi land mark kota Bandung yang baru.

Bandung dapat pula di capai melalui jalan tol Padaleunyi yang menghubungkan Padalarang, Cimahi, Bandung sebelah selatan, dan Cileunyi. Selanjutnya, jalan tol yang menghubungkan Padalarang dan Purwakarta (Cipularang: Cikampek-Purwakarta-Padalarang) sudah dibangun. Jalan tol Cipularang digabungkan dengan Padaleunyi dan dinamai Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi). Jalan tersebut mempersingkat perjalanan antara Jakarta dan Bandung. Dengan adanya jalur ini, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 1,5 jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol yang menghubungkan Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan Soreang-Pasir Koja juga sedang dipertimbangkan untuk dibangun.

Kuliner

Bandung termasuk kota yang memiliki keanekaragaman kuliner. Hampir semua sajian bercita rasa nasional sampai internasional dapat ditemui. Berikut beberapa tempat kuliner populer di kota Bandung:

  • Batagor Kingsley
  • Martabak San Francisco
  • Warung Lela
  • Brownies Amanda
  • Surabi Imut
  • Batagor Riri
  • Kantin Ceumar
  • Kantin Nasi Kalong
  • peuyeum

PERSIB

Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung, atau sering disingkat menjadi PERSIB adalah salah satu tim sepak bola Indonesia. Catatan prestasi tim ini relatif stabil di papan atas kancah persepak bolaan Indonesia, sejak zaman Perserikatan sampai ke Liga Indonesia masa kini.

Pusat perbelanjaan di Bandung

Selain itu, di Bandung terdapat banyak sekali Factory Outlet (FO) yang jumlahnya lebih dari 100 FO (distro).

Media

Media cetak

Televisi

Radio

Bandung memiliki puluhan radio swasta yaitu:

Klub olahraga

Kota Kembar

Masalah Pembangunan PLTSa di Bandung

Tahun 2009, rencananya Pusat Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Gedebage akan selesai dibangun. Tapi, pembangunan PLTSa sempat diprotes warga karena kurang menguntungkan. Namun, setelah pasangan Dada Rosada dan Ayi Vivanda menang dalam Pilwalkot Bandung 2008 PLTSa tidak jadi dibangun.

Makanan Khas Bandung

Bandung sebagai salah satu tempat tujuan untuk wisata kuliner. Diantara makanan yang terkenal dari Bandung adalah:

  • Cendol
  • Surabi
  • Oncom
  • Goreng Tempe
  • Peuyeum Bandung
  • Colenak (Dicocol Enak )atau dalam bahasa Sunda sebagai "Beuleum peuyeum digulaan".
  • Brownies Kukus (Brownies Amanda)
  • Cireng Isi (Terbuat dari sagu dengan bermacam isi didalamnya, seperti : keju, oncom, daging, dll)
  • Karedok
  • Lotek
  • Rujak
  • Gulali
  • Lahang
  • Laksa
  • Sate
  • Nasi Goreng
  • Bandrek
  • Bajigur
  • Ketan Bakar
  • Bandros
  • Ciu
  • Katimus

Catatan

  1. ^ http://www.bandung.go.id/?fa=pemerintah.detail&id=327

Pranala luar