Kitab Ratapan
Perjanjian Lama (Kristen) | |||||
---|---|---|---|---|---|
|
|||||
Tanakh (Ibrani) | |||||
|
|||||
Perjanjian Baru | |||||
Kitab Ratapan ( איכה ʾēḫā(h), Eikha) terdiri dari lima syair yang meratapi jatuhnya Yerusalem ke tangan tentara Babel pada tahun 586 s.M., dan kehancuran serta masa pembuangan sesudah itu. Kitab ini ditulis oleh nabi Yeremia.
Dalam bahasa Ibrani disebut Eikhah, yang artinya adalah "Kenapa," yang merupakan rumus dalam memulai nyanyian ratapan. Dalam Septuaginta dalam bahasa Yunani disebut threnoi (dari bahasa Ibrani qinoth, yang berarti "ratapan").
Walaupun kitab ini pada umumnya bernada sedih, namun di dalamnya tampak juga segi kepercayaan kepada Tuhan dan harapan akan masa depan yang cerah. Misalnya bagian yang mengungkapkan: "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (3:22-23).
Syair-syair ini digunakan oleh orang Yahudi dalam ibadah mereka pada hari-hari khusus untuk berpuasa dan berkabung. Hari-hari khusus seperti itu diadakan setiap tahun untuk mengenang malapetaka yang menimpa bangsa itu pada tahun 586 s.M.
Berdasarkan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002
Struktur
- Kitab ini dibagi menjadi 5 pasal, menurut 5 syair ratapan di dalamnya.
- Pasal 1, 2, 4 dan 5 terdiri dari 22 ayat, dalam naskah asli bahasa Ibrani.
- Pasal 3 terdiri dari 66 ayat, dalam naskah asli bahasa Ibrani.
- Pasal 1 sampai 4 disusun dalam bentuk akrostik, di mana setiap ayat (atau setiap 3 ayat untuk Pasal 3) secara berurutan diawali dengan huruf-huruf mengikuti urutan abjad Ibrani, yang terdiri dari 22 huruf. Pasal 5 terdiri dari 22 huruf, tetapi tidak ditemukan urutan abjad, menggambarkan kehancuran total dari Kerajaan Yehuda dan Yerusalem.