Britania Raya
Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara (bahasa Inggris: United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland atau United Kingdom, UK),[catatan 5] atau secara umum dikenal sebagai Britania Raya, atau Inggris Raya, adalah sebuah negara berdaulat yang terletak di lepas pantai barat laut benua Eropa. Britania Raya adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari Pulau Britania Raya, bagian timur laut pulau Irlandia dan sejumlah pulau-pulau yang lebih kecil. Irlandia Utara adalah satu-satunya bagian dari Britania Raya yang berbagi perbatasan darat dengan negara berdaulat lain, yaitu Republik Irlandia.[catatan 6] Selebihnya, perbatasan darat Britania Raya dikelilingi oleh Samudera Atlantik, Laut Utara, Selat Inggris dan Laut Irlandia.
Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara | |
---|---|
Ibu kota | London |
Bahasa resmi | Inggris[1][2] |
Bahasa daerah yang diakui | Irlandia, Gaelik Skotlandia, Skots dan Skots Ulster, Wales, Kernowek[catatan 2] |
Kelompok etnik | 92,1% Kulit putih 4,0% Asia Selatan 2,0% Kulit hitam 1,2% Campuran 0,4% Cina 0,4% Lain-lain |
Agama | Anglikan |
Demonim | British atau Briton |
Pemerintahan | Kesatuan parlementer monarki konstitusional |
• Monarki | Elizabeth II |
David Cameron MP | |
Legislatif | Parlemen |
House of Lords | |
House of Commons | |
Terbentuk | |
1 Mei 1707 | |
1 Januari 1801 | |
12 April 1922 | |
Luas | |
- Total | 243.610 km2 (ke-80) |
1.34 | |
Populasi | |
- Perkiraan pertengahan 2010 | 62.262.000[5] (ke-22) |
- Sensus Penduduk 2001 | 58.789.194[6] |
255,6/km2 (ke-51) | |
PDB (KKB) | 2012 |
- Total | $2.308,503 milyar[7] |
$36.605,022[7] | |
PDB (nominal) | 2012 |
- Total | $2.452,689 milyar[7] |
$38.891,321[7] | |
Gini (2008–2009) | 41[8] Error: Invalid Gini value |
IPM (2011) | 0,863[9] Error: Invalid HDI value · ke-28 |
Mata uang | Pound sterling ( GBP ) |
Zona waktu | GMT (UTC+0) |
- Musim panas (DST) | UTC+1 (BST) |
Format tanggal | hh/bb/tttt (AD) |
Lajur kemudi | kiri[catatan 3] |
Kode telepon | 44 |
Kode ISO 3166 | GB |
Ranah Internet | .uk[catatan 4] |
| |
Britania Raya adalah sebuah negara kesatuan yang diatur di bawah monarki konstitusional dan sistem parlementer, dengan kursi pemerintahannya berada di ibu kota London. Terdapat empat negara dalam kedaulatan Britania Raya yang masing-masingnya berdiri sendiri,[10] yaitu: Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia dan Wales. Tiga negara terakhir memiliki pemerintahan tersendiri yang berbeda-beda kekuasaannya,[11][12] dan berpusat di ibu kota masing-masing, yaitu Belfast, Edinburgh, dan Cardiff. Britania Raya juga memiliki tiga wilayah Dependensi Mahkota, yaitu Guernsey, Jersey, dan Isle of Man.[13] Wilayah-wilayah ini terkait, namun secara konstitusional bukanlah bagian dari Britania Raya. Selain itu, terdapat empat belas wilayah seberang laut Britania.[14] Wilayah-wilayah tersebut merupakan sisa-sisa dari Imperium Britania, yang pada suatu masa pernah menjadi imperium terbesar di dunia yang meliputi hampir seperempat dari luas total bumi. Pengaruh Britania Raya (khususnya Inggris) bisa dijumpai di negara-negara bekas koloninya dalam hal penggunaan bahasa, sistem hukum, sistem pemerintahan, dan budaya.
Britania Raya adalah salah satu negara maju dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia berdasarkan PDB nominal dan ekonomi terbesar kedelapan di dunia berdasarkan paritas daya beli. Britania Raya juga merupakan negara industri pertama di dunia,[15] dan menjadi penguasa di dunia pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.[16] Hingga saat ini, negara ini tetap menjadi kekuatan besar yang berpengaruh dalam bidang ekonomi, budaya, militer, sains, dan politik.[17] Britania Raya diakui sebagai negara yang memiliki senjata nuklir, dan pengeluaran militernya menempati urutan terbesar keempat di dunia.[18]
Britania Raya adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB sejak tahun 1946 dan telah menjadi anggota Uni Eropa dan pendahulunya; Masyarakat Ekonomi Eropa, sejak tahun 1973. Britania Raya juga merupakan anggota Negara-Negara Persemakmuran, Majelis Eropa, G7, G8, G20, NATO, OECD, dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Etimologi dan terminologi
Nama "Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara" diperkenalkan pada tahun 1927 dalam Undang-Undang Penamaan Kerajaan dan Parlemen. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kemerdekaan de facto Negara Bebas Irlandia, yang mengakibatkan terpecahnya Irlandia pada 1922, meninggalkan Irlandia Utara sebagai satu-satunya bagian dari pulau Irlandia yang masih berada di bawah kekuasaan Britania Raya.[19] Sebelumnya, menurut Undang-Undang Kesatuan 1800, yang menyatukan Kerajaan Britania Raya dan Kerajaan Irlandia pada tahun 1801, nama resminya adalah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia. Britania Raya sebelum tahun 1801 kadang-kadang disebut sebagai "Kerajaan Bersatu Britania Raya".[20][21][22][23] Namun, dalam bagian 1 Akta Kesatuan 1927 dinyatakan bahwa Inggris dan Skotlandia "Bersatu menjadi Satu Kerajaan Bernama Britania Raya."[24][25][catatan 7] Istilah "kerajaan bersatu" ditemukan dalam penggunaan informal selama abad ke-18 untuk menggambarkan negara baru, tetapi hanya secara resmi, saat penyatuan Irlandia pada tahun 1801.[26]
Meskipun Britania Raya, sebagai negara berdaulat, adalah sebuah negara, Inggris, Skotlandia, Wales dan (yang kontroversial) Irlandia Utara juga disebut sebagai negara, meskipun mereka bukanlah negara-negara berdaulat dan hanya Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara yang memiliki pemerintahan sendiri.[27][28] Situs resmi Perdana Menteri Britania Raya menggunakan istilah "negara dalam negara" untuk menggambarkan Britania Raya.[10] Sedangkan mengenai Irlandia Utara, nama yang digunakan "bisa menjadi kontroversial, dengan pilihan yang seringkali mengungkapkan preferensi politik seseorang."[29] istilah lainnya yang digunakan untuk menggambarkan status Irlandia Utara adalah "region" dan "provinsi".[30][31]
Britania Raya sering disebut sebagai Britain. Sumber-sumber pemerintah Britania Raya acapkali menggunakan istilah ini sebagai bentuk singkat untuk Britania Raya, sementara media massa pada umumnya juga menggunakan istilah tersebut, namun hal ini menunjukkan bahwa istilah "Britania Raya" itu hanya mengacu pada pulau utama yang meliputi Inggris, Skotlandia dan Wales.[32][33][34] Bagaimanapun juga, di negara-negara lain, istilah Britania Raya lebih umum digunakan, terutama di Amerika Serikat, istilah "Britania Raya" ini dianggap sebagai sinonim untuk "Kerajaan Bersatu" (United Kingdom).[35][36] Selain itu, tim Olimpiade Kerajaan Bersatu juga berlaga di bawah nama "Britania Raya" (Great Britain) atau "Tim GB".[37][38] GB dan GBR adalah kode negara standar untuk Britania Raya (lihat ISO 3166-2:GB), dan akibatnya sering digunakan oleh organisasi internasional untuk merujuk ke Kerajaan Bersatu.
Pada tahun 2006, desain baru dari paspor Britania Raya mulai digunakan. Halaman pertama paspor tersebut menampilkan bentuk panjang dari negara dalam bahasa Inggris, Wales dan Gaelik Skotlandia.[39] Dalam bahasa Wales, bentuk panjang nama negara adalah "Teyrnas Unedig Prydain Fawr a Gogledd Iwerddon", dengan "Teyrnas Unedig" digunakan sebagai nama pendek di situs resmi pemerintah.[40] Sedangkan dalam bahasa Gaelik Skotlandia, bentuk panjangnya adalah "Rìoghachd Aonaichte na Breatainne Mòire is Èireann a Tuath" dan bentuk pendeknya "Rìoghachd Aonaichte".
Kata sifat British umumnya digunakan untuk merujuk pada hal yang berhubungan dengan Britania Raya. Istilah ini tidak memiliki konotasi hukum yang pasti, namun istilah ini digunakan secara umum untuk merujuk pada kewarganegaraan Britania dan hal-hal yang berhubungan dengan nasionalitas.[41] Istilah "British" digunakan secara berbeda untuk menggambarkan identitas nasional mereka atau untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai "orang Britania", atau sebagai orang Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara, Irlandia,[42] atau keduanya.[43]
Sejarah
Sebelum tahun 1707
Permukiman manusia modern yang kelak akan menjadi Britania Raya sudah terbentuk sejak sekitar 30.000 tahun yang lalu.[44] Pada akhir zaman prasejarah, populasi di wilayah ini diperkirakan telah terbentuk. Periode ini dinamakan dengan masa Kelts Insular, yang terdiri dari Britania Britonik dan Irlandia Gaelik.[45] Penaklukan oleh Romawi yang dimulai pada tahun 43 SM diikuti oleh invasi pemukim Jerman Anglo-Saxon ke wilayah yang kelak akan membentuk Wales.[46] Sebagian besar dari wilayah yang dihuni oleh Anglo-Saxon disatukan menjadi Kerajaan Inggris pada abad ke-10.[47] Sementara itu, penutur Gaelik di Inggris barat laut (yang terhubung ke Irlandia di timur laut dan secara tradisional telah terjadi migrasi dari sana pada abad ke-5)[48][49] bersatu dengan bangsa Pict dan kemudian membentuk Kerajaan Skotlandia pada abad ke-9.[50]
Pada tahun 1066, bangsa Normandia menyerang Inggris dan setelah penaklukannya, Normandia berhasil merebut sebagian besar Wales, menaklukkan sebagian besar Irlandia dan membentuk permukiman di Skotlandia, yang membawa masing-masing negara tersebut ke periode baru feodalisme yang berdasarkan model Perancis Utara dan kebudayaan Normandia-Perancis.[51] Kedatangan bangsa Normandia ini membawa berpengaruh besar, namun pada akhirnya mampu berasimilasi dengan kebudayaan lokal masing-masing negara.[52] Raja Inggris pada abad pertengahan berhasil menaklukkan Wales namun upayanya untuk menaklukkan Skotlandia mengalami kegagalan. Setelah itu, Skotlandia tetap mempertahankan kemerdekaannya, meskipun sering berkonflik dengan Inggris. Monarki Inggris, dalam upayanya untuk merebut koloni Perancis, juga seringkali terlibat konflik dengan Perancis, terutama dalam Perang Seratus Tahun.[53]
Memasuki periode modern awal, Inggris dihadapkan pada konflik agama sebagai akibat dari Reformasi dan diperkenalkannya gereja Protestan di masing-masing negara.[54] Wales sepenuhnya dimasukkan ke dalam Kerajaan Inggris,[55] dan Irlandia ditetapkan sebagai kerajaan dalam persatuan personal dengan Kerajaan Inggris.[56] Wilayah milik bangsa Gaelik Katolik yang merdeka disita oleh Kerajaan Inggris dan diberikan kepada pemukim Protestan dari Inggris dan Skotlandia, yang selanjutnya membentuk Irlandia Utara.[57] Pada tahun 1603, Kerajaan Inggris, Skotlandia dan Irlandia bersatu dalam penyatuan personal saat James VI, Raja Skotlandia, mewarisi mahkota dari Kerajaan Inggris dan Irlandia. James kemudian memindahkan istananya dari Edinburgh ke London. Meskipun demikian, setiap negara tetap menjadi entitas politik yang terpisah dan mempertahankan lembaga politik yang juga terpisah.[58][59] Pada pertengahan abad ke-17, ketiga kerajaan terlibat dalam serangkaian perang berkelanjutan (termasuk Perang Saudara Inggris) yang menyebabkan tergulingnya monarki dan terbentuknya negara republik kesatuan berumur pendek bernama Persemakmuran Inggris, Skotlandia dan Irlandia.[60][61] Meskipun monarki berhasil dipulihkan kembali, hal ini menandai (dengan meletusnya Revolusi Agung pada tahun 1688) bahwa sama seperti monarki-monarki Eropa lainnya, monarki mutlak tidak akan menang. Konstitusi Britania kemudian dikembangkan berdasarkan monarki konstitusional dan sistem parlementer.[62] Selama periode ini, terutama di Inggris, berkembangnya kekuatan angkatan laut mendorong dilakukannya penjelajahan seberang lautan untuk menjajah dan mendirikan koloni, terutama di Amerika Utara (lihat: Imperium Britania).[63][64]
Sejak Undang-Undang Kesatuan 1707
Pada tanggal 1 Mei 1707, Kerajaan Bersatu Britania Raya terbentuk sebagai hasil dari penyatuan politik Kerajaan Inggris dan Skotlandia berdasarkan Traktat Kesatuan yang disetujui pada tanggal 22 Juli 1706. Traktat ini kemudian disahkan oleh Parlemen Inggris dan Skotlandia dalam Undang-Undang Kesatuan 1707.[65][66][67]
Pada abad ke-18, Britania Raya memainkan peran penting dalam mengembangkan ide-ide Barat terutama berkaitan dengan sistem parlementer dan menghasilkan kontribusi yang signifikan dalam bidang sastra, seni, dan ilmu pengetahuan.[16] Britania (terutama Inggris) mempelopori Revolusi Industri yang mengubah negara serta memicu berkembangnya Imperium Britania. Selama periode ini, Britania Raya, seperti negara-negara besar lainnya, terlibat dalam eksploitasi kolonial, termasuk perdagangan budak Atlantik, meskipun dengan disahkannya Undang-Undang Perdagangan Budak pada tahun 1807 Britania juga berperan penting dalam memerangi perdagangan budak.[68] Koloni di Amerika Utara telah menjadi fokus utama kegiatan kolonial Britania. Dengan kekalahan mereka dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, ambisi kolonial Britania berpaling ke wilayah lain, terutama ke India.[69]
Pada tahun 1800, saat perang masih berkecamuk dengan Perancis, Parlemen Britania Raya dan Irlandia mengesahkan Undang-Undang Kesatuan yang menyatukan dua kerajaan tersebut dan menciptakan Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia pada tanggal 1 Januari 1801.[70]
Setelah kekalahan Perancis dalam Perang Revolusi dan Perang Napoleon (1792-1815), Britania Raya mulai muncul sebagai kekuatan angkatan laut dan ekonomi utama yang tak tertandingi di dunia pada abad ke-19 (dengan London yang menjadi kota terbesar di dunia sejak tahun 1830).[71] Menjadi yang tak tertandingi di lautan , Inggris mengadopsi peran sebagai polisi global, yang kemudian dikenal dengan Pax Britannica.[72][73] Periode ini juga menjadi momen pertumbuhan ekonomi, kolonial dan industri yang pesat bagi Britania Raya. Britania Raya (dengan Inggris sebagai kekuatan utama) digambarkan sebagai "bengkel dunia",[74] dan Imperium Britania tumbuh sebagai imperium terbesar yang mencakup India, sebagian besar Afrika, dan wilayah lainnya. Bersamaan dengan kontrol tidak resmi yang dimilikinya, posisi dominan Britania Raya dalam perdagangan dunia ini berarti bahwa secara efektif Britania Raya bisa mengendalikan ekonomi dari banyak negara, seperti Cina, Argentina dan Thailand.[75][76] Sementara itu, di dalam negeri terjadi pergeseran ke kebijakan perdagangan bebas dan laissez-faire. Negara ini mengalami peningkatan populasi yang besar selama abad tersebut, yang disertai dengan terjadinya gelombang urbanisasi besar-besaran dan pada akhirnya menyebabkan munculnya tekanan sosial dan ekonomi yang signifikan.[77] Pada akhir abad ke-20, negara-negara lain seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Soviet mulai menentang dominasi industri Britania Raya di kancah internasional.[78]
Britania Raya, bersama dengan Rusia, Perancis dan (setelah tahun 1917) Amerika Serikat adalah beberapa negara-negara besar yang menentang Imperium Jerman dan sekutunya dalam Perang Dunia I (1914-1918).[79] Angkatan Bersenjata Britania Raya dikembangkan hingga lebih dari lima juta tentara,[80] dan melibatkan banyak negara-negara imperiumnya beserta beberapa daerah di Eropa. Hal ini menjadikannya sebagai Negara Barat Terdepan dalam Perang Dunia I. Britania Raya mengakhiri Perang Dunia I dengan kehilangan sekitar dua setengah juta jiwa dan utang nasional yang besar.[80] Selepas perang, Britania Raya menerima mandat Liga Bangsa-Bangsa atas bekas jajahan Jerman dan Utsmaniyah. Hal ini membuat Imperium Britania semakin luas, mencakup seperlima dari luas total bumi dan seperempat dari total populasi dunia pada saat itu.[81] Munculnya Nasionalisme Irlandia dan konflik yang terjadi selama tahun 1920-an mengakibatkan terpecahnya Irlandia pada tahun 1921.[82] Sebagai hasilnya, Negara Bebas Irlandia yang merdeka dengan status domini terbentuk pada tahun 1922, sedangkan Irlandia Utara tetap memilih untuk menjadi bagian dari Britania Raya.[83] Era Depresi Besar (1929-1932) terjadi ketika Britania Raya belum pulih sepenuhnya dari dampak peperangan dan menyebabkan munculnya kesusahan serta kerusuhan politik dan sosial.[84]
Britania Raya adalah salah satu negara Sekutu dalam Perang Dunia II dan ikut serta dalam deklarasi pembentukan PBB. Setelah kekalahan sekutu Eropanya dalam tahun pertama perang, Britania Raya melanjutkan laga melawan Jerman, terutama dalam Pertempuran Britania dan Pertempuran Atlantik. Setelah kemenangannya, Britania Raya menjadi salah satu dari Tiga Kekuatan Besar yang bertemu untuk perencanaan dunia pasca perang dunia. Perang ini meninggalkan Britania Raya dalam keterpurukan. Keuangan negara runtuh. Bantuan Marshall dan pinjaman dari Amerika Serikat dan Kanada lah yang membantu Britania Raya dalam proses menuju pemulihan setelah Perang Dunia II.[85]
Partai Buruh yang berkuasa pada tahun-tahun pasca-perang dunia segera memulai program perubahan radikal, yang menghasilkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat Britania selama dekade berikutnya.[86] Di dalam negeri, industri-industri penting dan utilitas publik dinasionalisasi, Negara Kesejahteraan dibentuk, dan Layanan Kesehatan Nasional didirikan untuk mengelola kesehatan publik.[87] Menanggapi munculnya nasionalisme lokal, pemerintahan Partai Buruh menanggapinya dengan menerapkan kebijakan dekolonisasi negara-negara jajahan. Proses ini dimulai dengan pemberian kemerdekaan pada India dan Pakistan pada tahun 1947.[88] Selama tiga dekade berikutnya, sebagian besar negara-negara Imperium Britania yang diberi kemerdekaan dan menjadi negara berdaulat bergabung menjadi Negara-Negara Persemakmuran.
Meskipun peran politik Britania di kancah internasional menurun pasca terjadinya Krisis Suez pada tahun 1956, Britania Raya tetap menjadi salah satu dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan merupakan negara ketiga yang mengembangkan senjata nuklir (dengan bom atom pertama diuji pada tahun 1952). Penyebaran internasional bahasa Inggris juga menunjukkan pengaruhnya yang masih [atau pernah] dominan di dunia, terutama dalam bidang sastra dan budaya. Sementara itu, pada tahun 1960-an, budaya populernya juga berkembang dan mempengaruhi dunia. Sebagai hasil dari kekurangan tenaga kerja pada tahun 1950, Pemerintah Britania menggalakkan dilakukannya migrasi besar-besaran dari Negara-Negara Persemakmuran. Hal ini menjadikan Britania sebagai negara multi-etnis selama dekade selanjutnya.[89] Pada tahun 1973, Britania Raya bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), dan ketika MEE berganti nama menjadi Uni Eropa pada tahun 1922, Britania Raya mencatatkan diri sebagai salah satu dari 12 negara pendirinya. Pada akhir 1960-an dan seterusnya, di Irlandia Utara merebak kekerasan komunal dan paramiliter (juga mempengaruhi bagian lain dari Britania Raya dan Republik Irlandia). Peristiwa ini secara konvensional dikenal sebagai the Troubles. Peristiwa ini pada umumnya dianggap telah berakhir seiring dengan ditandatanganinya Persetujuan Belfast pada tahun 1998.[90][91][92]
Setelah periode lambatnya pertumbuhan ekonomi dan perselisihan industri pada tahun 1970-an, Pemerintah Konservatif tahun 1980-an memulai kebijakan radikal deregulasi, khususnya dalam sektor keuangan, pasar tenaga kerja yang fleksibel, penjualan perusahaan-perusahaan negara (privatisasi), dan penarikan pajak kepada orang asing.[93] Sejak tahun 1984, dibantu dengan ditemukannya Minyak Laut Utara, Britania Raya mengalami era pertumbuhan ekonomi yang pesat.[94] Pada akhir abad ke-20 terjadi perubahan besar dalam Pemerintahan Britania Raya dengan pembentukan pemerintahan nasional bagi Irlandia Utara, Wales dan Skotlandia setelah dilakukannya referendum pra-legislatif,[95] serta penggabungan secara hukum pada Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia. Pada tahun 2000-an, terdapat kontroversi yang berlangsung di dalam negeri mengenai invasi militer Britania Raya ke luar negeri, khususnya ke Irak dan Afghanistan.[96]
Geografi
Britania Raya (terkadang disebut secara salah kaprah sebagai Inggris Raya) yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Great Britain bisa dikatakan merupakan negara federal yang terdiri dari Inggris, Skotlandia dan Wales bersama-sama dengan Irlandia Utara. Keempat negara bagian ini membentuk negara yang disebut sebagai United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland (secara harfiah dalam bahasa Indonesia: "Kerajaan Serikat Britania Raya dan Irlandia Utara"). Dari keempat negara bagian ini, Inggrislah yang paling penting sehingga di dalam bahasa Indonesia negara ini disebut dengan nama Inggris meskipun Inggris hanyalah salah satu bagian yang membentuk negara ini. Selain keempat negara bagian ini, Britania Raya juga memuat Pulau Man, Kepulauan Channel seperti Guernsey, Jersey, Alderney dan Sark. Daerah-daerah ini secara pemerintahan bukan bagian dari Britania Raya tetapi mungkin lebih tepat disebut sebagai jajahan meskipun jaraknya sungguh dekat.
Sebagian besar Inggris terdiri dari dataran rendah. Kota besar termasuk London, Birmingham, Manchester, Leeds, Sheffield, Liverpool, Bristol, Nottingham, Leicester, dan Newcastle upon Tyne. Dekat Dover, Inggris, Terowongan Channel menghubungkan Britania Raya dengan Perancis. Tidak ada puncak melebihi 1000 m di Inggris.
Sebagian besar Wales bergunung-gunung, puncak tertingginya ialah Snowdon, pada 1.085 m dpl. Di utara daratan utama ialah pulau Anglesey. Kota terbesar dan ibukotanya ialah Cardiff, terletak di selatan Wales. Wilayah metropolitan lainnya termasuk Swansea, Newport, dan Wrexham.
Geografi Skotlandia bervariasi, dengan dataran rendah di selatan dan timur dan dataran tinggi di utara dan barat, termasuk Ben Nevis, pegunungan tertinggi di Britania Raya (1343 m). Banyak lengan lautan dalam, firth, dan loch yang dalam. Banyak pulau di utara dan barat Skotlandia yang termasuk, terutama Kepulauan Hebrida, Orkney dan Shetland, juga pulau kecil tak berpenghuni Rockall, meski pernyataan ini dipertentangkan. Kota-kota utama ialah Edinburgh, Glasgow, Aberdeen, dan Dundee.
Irlandia Utara, yang menyusun bagian timur laut Pulau Irlandia, paling berbukit. Kota-kota utamanya ialah Belfast dan Londonderry.
Keseluruhannya diperkirakan bahwa Britania Raya memiliki sekitar 1098 pulau kecil, sebagian alami dan sebagian crannog, sejenis pulau buatan yang dibangun di masa lalu menggunakan batu dan kayu, secara bertahap diperbesar dengan limbah alam yang menumpuk selama bertahun-tahun.
Kenegaraan
- Kepala Negara: Raja atau Ratu.
- Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri.
- Sistem Pemerintahan : Demokrasi Parlementer, pemilu menurut sistem distrik.
Keluarga Kerajaan
- Raja/Ratu: Charles III
- Ratu secara resmi juga kepala negara beberapa Negara Persemakmuran seperti Kanada dan Australia.
- Suami Ratu: Pangeran Philip.
- Putra Mahk: Pangeran Charles, lalu putra tertua, Pangeran William, kemudian Pangeran Harry.
- Putra-putri Elizabeth dan Philip lainnya: Putri Anne, Pangeran Andrew, Pangeran Edward.
- Ibu Suri: (meninggal 30 Maret 2002) Elizabeth Bowes-Lyon
Pemerintahan
- Perdana Menteri: Rishi Sunak
Parlemen Britania Raya adalah yang tertua di dunia dan terdiri dari dua kamar: House of Commons dan House of Lords.
Demografi
Bahasa utama yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa daerah lainnya termasuk bahasa Keltik (Celtic); bahasa Wales, dan yang berhubungan dekat Scots Gaelik, bahasa Irlandia, bahasa Cornish; dan juga bahasa Skotlandia, yang berhubungan dekat dengan bahasa Inggris; bahasa Romawi dan bahasa isyarat Britania (bahasa isyarat Irlandia Utara juga digunakan di Irlandia Utara). Pengaruh terhadap dialek Keltik dari bahasa Kumbrik (Cumbric) tetap bertahan di utara Inggris selama beberapa abad, dan paling terkenal digunakan sebagai set angka yang unik untuk menghitung domba.
Belakangan ini para imigran, terutama dari Persemakmuran, bicara beberapa bahasa lainnya, termasuk Kantonis, Punjabi, Gujarati, Hindi, Urdu dan Kreol Jamaika.
Lihat juga: Bahasa di Britania Raya
Agama
Agama yang umum di Britania Raya adalah 85% Katolik Roma
Ekonomi
Ekonomi Britania Raya merupakan terkuat keenam di dunia dan terkuat ketiga di Eropa setelah Jerman dan Perancis[97]. Mata uang Britania Raya adalah Poundsterling. Sektor pariwisata menyumbang sebagian besar pendapatan nasional negara tersebut dengan lebih dari 27 juta turis yang datang pada tahun 2004 dan dinobatkan sebagai negara dengan kedatangan turis keenam terbanyak di dunia[98].
Budaya
Britania Raya mempunyai dua dari universitas yang terkemuka di dunia, yaitu Universitas Cambridge dan Universitas Oxford dari mana tokoh-tokoh ilmuwan dan militer, seperti Sir Isaac Newton, Charles Darwin, Michael Faraday, Paul Dirac dan Isambard Kingdom Brunel berasal. Negara ini juga terkenal dengan penemuan seperti mesin uap, lokomotif, vaksinasi, televisi, radio, telepon, hovercraft, mesin pembakaran dalam dan mesin jet.
William Shakespeare merupakan tokoh yang penting dalam kesusasteraan Inggris. Penulis-penulis terkenal dari Britania Raya juga termasuk Brontë Bersaudari (Charlotte, Emily, dan Anne), Jane Austen, Joanne Kathleen Rowling, Agatha Christie, J.R.R. Tolkien dan Charles Dickens. Penulis sajak yang terkenal ialah Lord Byron, Robert Burns, Lord Tennyson, Thomas Hardy, William Blake dan Dylan Thomas.
Nama-nama Britania Raya dalam bahasa daerah
- Bahasa Inggris: United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland
- Bahasa Wales: Teyrnas Unedig Prydain Fawr a Gogledd Iwerddon
- Bahasa Gaelik Skotlandia: An Rìoghachd Aonaichte na Breatainn Mhòr agus Eirinn mu Thuath
- Bahasa Irlandia: Ríocht Aontaithe na Breataine Móire agus Thuaisceart Éireann
- Bahasa Inggris Skotlandia: Unitit Kinrick o Great Breetain an Northren Ireland
Lihat pula
Notes
- ^ Tidak ada hukum yang menyatakan bahwa God Save the Queen adalah lagu kebangsaan resmi. Dalam tradisi Britania Raya, hukum tersebut tidak diperlukan; proklamasi dan penggunaannya sudah cukup untuk menjadikannya lagu kebangsaan resmi. God Save the Queen juga menjadi lagu kebangsaan di beberapa negara lain.
- ^ Menurut Piagam untuk Bahasa Regional atau Minoritas, Wales, Gaelik Skotlandia, Kernowek, Irlandia, Skots dan bahasa regional Skots Ulster secara resmi diakui sebagai bahasa daerah atau bahasa minoritas oleh Pemerintah Britania Raya dalam piagam tersebut.[3]
- ^ Dependensi Britania menerapkan sistem mengemudi di kiri, kecuali BIOT and Gibraltar.
- ^ ISO 3166-1 alpha-2 menyatakan bahwa seharusnya GB dan .gb yang digunakan oleh pemerintah, namun penggunaan .uk lebih dipilih. Domain .eu juga digunakan bersama negara-negara Uni Eropa lainnya.
- ^ Di Britania Raya dan Dependensinya, terdapat bahasa lain yang secara resmi diakui sebagai bahasa daerah yang sah di bawah Piagam Bahasa Daerah dan Minoritas Eropa. Dalam bahasa-bahasa yang bersangkutan, nama resmi Britania Raya adalah sebagai berikut:
- bahasa Kernowek: Rywvaneth Unys Breten Veur ha Kledhbarth Iwerdhon;
- bahasa Irlandia: Ríocht Aontaithe na Breataine Móire agus Thuaisceart Éireann;
- bahasa Skots: Unitit Kinrick o Great Breetain an Northren Irland;
- Skots Ulster: Claught Kängrick o Docht Brätain an Norlin Airlann
atau Unitet Kängdom o Great Brittain an Norlin Airlann;
- Skots Ulster: Claught Kängrick o Docht Brätain an Norlin Airlann
- bahasa Gaelik Skotlandia: Rìoghachd Aonaichte na Breatainne Mòire is Èireann a Tuath;
- bahasa Wales: Teyrnas Unedig Prydain Fawr a Gogledd Iwerddon
- ^ Dengan pengecualian dependensi Gibraltar dan Akrotiri dan Dhekeliad
- ^ Bandingan dengan bagian 1 dari Undang-Undang Kesatuan 1800, disana tertulis:Kerajaan Britania Raya dan Irlandia disatukan menjadi satu Kerajaan dengan nama "Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia"
Referensi
- ^ "English language – Government, citizens and rights". Directgov. Diakses tanggal 23 August 2011.
- ^ "Commonwealth Secretariat – UK". Commonwealth Secretariat. Diakses tanggal 23 August 2011.
- ^ "European Charter for Regional or Minority Languages". Pemerintah Skotlandia. Diakses tanggal 11 December 2010.
- ^ "United Kingdom population by ethnic group" (XLS). Sensus Britania Raya 2001. Kantor Statistik Nasional (Britania Raya). 1 April 2001. Diakses tanggal 15 April 2009.
- ^ "Population change". Office for National Statistics. 30 June 2011.
- ^ "Census 2001: Population estimates". Office for National Statistics. Diakses tanggal 21 April 2011.
- ^ a b c d "United Kingdom". International Monetary Fund. Diakses tanggal 2012-04-22.
- ^ "Income inequalities". The Poverty Site. Diakses tanggal 21 April 2011.
- ^ "Human Development Report 2011" (PDF). United Nations. Diakses tanggal 2 November 2011.
- ^ a b "Countries within a country". Prime Minister's Office. 10 January 2003.
- ^ "Fall in UK university students". BBC News. 29 January 2009.
- ^ "Country Overviews: United Kingdom". Transport Research Knowledge Centre. Diakses tanggal 28 March 2010.
- ^ "Key facts about the United Kingdom". Directgov. Diakses tanggal 3 May 2011.
Nama lengkap negara ini adalah "Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara". 'UK' terdiri dari Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. 'Britain' digunakan secara informal, biasanya juga merujuk ke "Kerajaan Bersatu". 'Britania Raya' terdiri dari Inggris, Skotlandia dan Wales. Pulau Channel dan Isle of Man bukanlah bagian dari UK.
- ^ "Working with Overseas Territories". Foreign and Commonwealth Office. Diakses tanggal 3 May 2011.
- ^ Mathias, P. (2001). The First Industrial Nation: the Economic History of Britain, 1700–1914. London: Routledge. ISBN 0-415-26672-6.
- ^ a b Ferguson, Niall (2004). Empire: The rise and demise of the British world order and the lessons for global power. New York: Basic Books. ISBN 0-465-02328-2.
- ^ Sheridan, Greg (15 May 2010). "Cameron has chance to make UK great again". The Australian. Sydney. Diakses tanggal 23 May 2011.
- ^ "The 15 Major Spender Countries in 2011". Military Expenditures. Stockholm International Peace Research Institute. Diakses tanggal 3 May 2012.
- ^ Cottrell, P. (2008). The Irish Civil War 1922–23. hlm. 85. ISBN 1-84603-270-9.
- ^ "Acts of Union 1707". UK Parliament. Diakses tanggal 21 July 2011.
- ^ "Making the Act of Union 1707" (PDF). Scottish Parliament. Diakses tanggal 21 July 2011.
- ^ "England – Profile". BBC. 10 February 2011. Diakses tanggal 21 July 2011.
- ^ "The Creation of the United Kingdom of Great Britain in 1707". Historical Association. Diakses tanggal 21 July 2011.
- ^ "Treaty of Union, 1706". Scots History Online. Diakses tanggal 23 August 2011.
- ^ Barnett, Hilaire; Jago, Robert (2011). Constitutional & Administrative Law (edisi ke-8th). Abingdon: Routledge. hlm. 165. ISBN 978-0-415-56301-7. Diakses tanggal 5 July 2011.
- ^ "History of Great Britain (from 1707) author=Gascoigne, Bamber". History World. Diakses tanggal 18 July 2011.
- ^ Population Trends, Issues 75–82, p.38, 1994, UK Office of Population Censuses and Surveys
- ^ Life in the United Kingdom: a journey to citizenship, p7, United Kingdom Home Office, 2007, ISBN 978-0-11-341313-3.
- ^ Whyte, John last2= FitzGerald (1991). Interpreting Northern Ireland. Oxford: Clarendon Press. ISBN 978-0-19-827380-6.
- ^ Dunn, Seamus; Dawson, Helen. (2000). An Alphabetical Listing of Word, Name and Place in Northern Ireland and the Living Language of Conflict. Lampeter: Edwin Mellen Press. ISBN 978-0-7734-7711-7.
- ^ Murphy, Dervla (1979). A Place Apart. London: Penguin. ISBN 978-0-14-005030-1.
- ^ "Guardian Unlimited Style Guide". London: Guardian News and Media Limited. 19 December 2008. Diakses tanggal 23 August 2011.
- ^ "BBC style guide (Great Britain)". BBC News. 19 August 2002. Diakses tanggal 23 August 2011.
- ^ "Key facts about the United Kingdom". Government, citizens and rights. HM Government. Diakses tanggal 24 August 2011.
- ^ Merriam-Webster Dictionary Online Definition of Great Britain
- ^ New Oxford American Dictionary: "Great Britain: England, Wales, and Scotland considered as a unit. The name is also often used loosely to refer to the United Kingdom.")
- ^ "Great Britain". International Olympic Committee. Diakses tanggal 10 May 2011.
- ^ "Team GB – Our Greatest Team". British Olympic Association. Diakses tanggal 10 May 2011.
- ^ Jack, Ian (11 December 2010). "Why I'm saddened by Scotland going Gaelic". The Guardian. London.
- ^ Ffeithiau allweddol am y Deyrnas Unedig : Directgov - Llywodraeth, dinasyddion a hawliau
- ^ Bradley, Anthony Wilfred; Ewing, Keith D. (2007). Constitutional and administrative law. 1 (edisi ke-14th). Harlow: Pearson Longman. hlm. 36. ISBN 978-1-4058-1207-8.
- ^ "Which of these best describes the way you think of yourself?". Northern Ireland Life and Times Survey 2010. ARK – Access Research Knowledge. 2010. Diakses tanggal 1 July 2010.
- ^ Schrijver, Frans (2006). Regionalism after regionalisation: Spain, France and the United Kingdom. Amsterdam University Press. hlm. 275–277. ISBN 978-90-5629-428-1. Diakses tanggal 5 July 2011.
- ^ "Ancient skeleton was 'even older'". BBC News. 30 October 2007. Retrieved 27 April 2011.
- ^ Koch, John T. (2006). Celtic culture: A historical encyclopedia. Santa Barbara, CA: ABC-CLIO. hlm. 973. ISBN 978-1-85109-440-0.
- ^ Davies, John; Jenkins, Nigel; Baines, Menna; Lynch, Peredur I., ed. (2008). The Welsh Academy Encyclopaedia of Wales]]. Cardiff: University of Wales Press. hlm. 915. ISBN 978-0-7083-1953-6.
- ^ Short Athelstan biography on the BBC History website
- ^ Mackie, J.D. (1991). A History of Scotland. London: Penguin. hlm. 18–19. ISBN 978-0-14-013649-4.
- ^ Campbell, Ewan (1999). Saints and Sea-kings: The First Kingdom of the Scots. Edinburgh: Canongate. hlm. 8–15. ISBN 0-86241-874-7.
- ^ Haigh, Christopher (1990). The Cambridge Historical Encyclopedia of Great Britain and Ireland. Cambridge University Press. hlm. 30. ISBN 978-0-521-39552-6.
- ^ Ganshof, F.L. (1996). Feudalism. University of Toronto. hlm. 165. ISBN 978-0-8020-7158-3.
- ^ Chibnall, Marjorie (1999). The debate on the Norman Conquest. Manchester University Press. hlm. 115–122. ISBN 978-0-7190-4913-2.
- ^ Keen, Maurice. "The Hundred Years War". BBC History.
- ^ The Reformation in England and Scotland and Ireland: The Reformation Period & Ireland under Elizabth I, Encyclopædia Britannica Online.
- ^ "British History in Depth – Wales under the Tudors". BBC History. 5 November 2009. Diakses tanggal 21 September 2010.
- ^ Nicholls, Mark (1999). A history of the modern British Isles, 1529–1603: The two kingdoms. Oxford: Blackwell. hlm. 171–172. ISBN 978-0-631-19334-0.
- ^ Canny, Nicholas P. (2003). Making Ireland British, 1580–1650. Oxford University Press. hlm. 189–200. ISBN 978-0-19-925905-2.
- ^ Ross, D. (2002). Chronology of Scottish History. Glasgow: Geddes & Grosset. p. 56. ISBN 1-85534-380-0
- ^ Hearn, J. (2002). Claiming Scotland: National Identity and Liberal Culture. Edinburgh University Press. p. 104. ISBN 1-902930-16-9
- ^ English Civil Wars. Encyclopædia Britannica Online.
- ^ "Scotland and the Commonwealth: 1651–1660". Archontology.org. 14 March 2010. Diakses tanggal 20 April 2010.
- ^ Lodge, Richard (2007) [1910]. The History of England – From the Restoration to the Death of William III (1660–1702). Read Books. hlm. 8. ISBN 978-1-4067-0897-4.
- ^ "Tudor Period and the Birth of a Regular Navy". Royal Navy History. Institute of Naval History. Diakses tanggal 24 December 2010.
- ^ Canny, Nicholas (1998). The Origins of Empire, The Oxford History of the British Empire Volume I. Oxford University Press. ISBN 0-19-924676-9. Diakses tanggal 1 May 2011.
- ^ "Articles of Union with Scotland 1707". UK Parliament. Diakses tanggal 19 October 2008.
- ^ "Acts of Union 1707". UK Parliament. Diakses tanggal 6 January 2011.
- ^ "Treaty (act) of Union 1706". Scottish History online. Diakses tanggal 3 February 2011.
- ^ Loosemore, Jo (2007). Sailing against slavery. BBC Devon. 2007.
- ^ Library of Congress, The Impact of the American Revolution Abroad. p.73.
- ^ "The Act of Union". Act of Union Virtual Library. Diakses tanggal 15 May 2006.
- ^ Tellier, L.-N. (2009). Urban World History: an Economic and Geographical Perspective. Quebec: PUQ. p. 463. ISBN 2-7605-1588-5.
- ^ Sondhaus, L. (2004). Navies in Modern World History. London: Reaktion Books. p. 9. ISBN 1-86189-202-0.
- ^ Porter, Andrew (1998). The Nineteenth Century, The Oxford History of the British Empire Volume III. Oxford University Press. hlm. 332. ISBN 0-19-924678-5. Diakses tanggal 22 July 2009.
- ^ The Workshop of the World. BBC History. Retrieved 11 May 2011.
- ^ Porter, Andrew (1998). The Nineteenth Century, The Oxford History of the British Empire Volume III. Oxford University Press. hlm. 8. ISBN 0-19-924678-5. Diakses tanggal 22 July 2009.
- ^ Marshall, P.J. (1996). The Cambridge Illustrated History of the British Empire. Cambridge University Press. hlm. 156–57. ISBN 0-521-00254-0. Diakses tanggal 22 July 2009.
- ^ Tompson, Richard S. (2003). Great Britain: a reference guide from the Renaissance to the present. New York: Facts on File. hlm. 63. ISBN 978-0-8160-4474-0. Diakses tanggal 5 July 2011.
- ^ Hosch, William L. (2009). World War I: People, Politics, and Power. America at War. New York: Britannica Educational Publishing. hlm. 21. ISBN 978-1-61530-048-8.
- ^ Turner, John (1988). Britain and the First World War. London: Unwin Hyman. pp. 22–35. ISBN 978-0-04-445109-9.
- ^ a b Westwell, I.; Cove, D. (eds) (2002). History of World War I, Volume 3. London: Marshall Cavendish. pp. 698 and 705. ISBN 0-7614-7231-2.
- ^ Turner, J. (1988). Britain and the First World War. Abingdon: Routledge. p. 41. ISBN 0-04-445109-1.
- ^ SR&O 1921, No. 533 of 3 May 1921.
- ^ "The Anglo-Irish Treaty, 6 December 1921". CAIN. Diakses tanggal 15 May 2006.
- ^ Rubinstein, W. D. (2004). Capitalism, Culture, and Decline in Britain, 1750–1990. Abingdon: Routledge. p. 11. ISBN 0-415-03719-0.
- ^ "Britain to make its final payment on World War II loan from U.S." The New York Times. 28 December 2006. Diakses tanggal 25 August 2011.
- ^ Francis, Martin (1997). Ideas and policies under Labour, 1945–1951: Building a new Britain. Manchester University Press. hlm. 225–233. ISBN 978-0-7190-4833-3.
- ^ Lee, Stephen J. (1996). Aspects of British political history, 1914–1995. London; New York: Routledge. hlm. 173–199. ISBN 978-0-415-13103-2.
- ^ Larres, Klaus (2009). A companion to Europe since 1945. Chichester: Wiley-Blackwell. hlm. 118. ISBN 978-1-4051-0612-2. Diakses tanggal 5 July 2011.
- ^ Julios, Christina (2008). Contemporary British identity: English language, migrants, and public discourse. Studies in migration and diaspora. Aldershot: Ashgate. hlm. 84. ISBN 978-0-7546-7158-9. Diakses tanggal 26 December 2010.
- ^ Aughey, Arthur (2005). The Politics of Northern Ireland: Beyond the Belfast Agreement. London: Routledge. hlm. 7. ISBN 978-0-415-32788-6.
- ^ "The troubles were over, but the killing continued. Some of the heirs to Ireland's violent traditions refused to give up their inheritance." Holland, Jack (1999). Hope against history: The course of conflict in Northern Ireland. New York: Henry Holt. hlm. 221. ISBN 978-0-8050-6087-4.
- ^ Elliot, Marianne (2007). The Long Road to Peace in Northern Ireland: Peace Lectures from the Institute of Irish Studies at Liverpool University. University of Liverpool Institute of Irish Studies, Liverpool University Press. p. 2. ISBN 1-84631-065-2.
- ^ Dorey, Peter (1995). British politics since 1945. Making contemporary Britain. Oxford: Blackwell. hlm. 164–223. ISBN 978-0-631-19075-2.
- ^ Griffiths, Alan; Wall, Stuart (2007). Applied Economics (PDF) (edisi ke-11th). Harlow: Financial Times Press. hlm. 6. ISBN 978-0-273-70822-3. Diakses tanggal 26 December 2010.
- ^ Keating, Michael (1 January 1998). "Reforging the Union: Devolution and Constitutional Change in the United Kingdom". Publius: the Journal of Federalism. 28 (1): 217. Diakses tanggal 4 February 2009.
- ^ Jackson, Mike (3 April 2011). "Military action alone will not save Libya". Financial Times. London.
- ^ http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2009/02/weodata/weorept.aspx?sy=2006&ey=2009&scsm=1&ssd=1&sort=country&ds=.&br=1&c=112&s=NGDPD%2CNGDPDPC%2CPPPGDP%2CPPPPC%2CLP&grp=0&a=&pr.x=18&pr.y=10%7Ctitle=United Kingdom|publisher=International Monetary Fund|accessdate=2009-10-01
- ^ http://www.world-tourism.org/facts/eng/pdf/highlights/2005_eng_high.pdf
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi Britania Raya
- (Inggris) Peta Britania Raya dan Irlandia