Sastra Pali
Sastra Pali atau kepustakaan Pali terutama berkaitan dengan Buddhisme aliran Theravāda yang menggunakan bahasa Pali sebagai bahasa suci dan basantara tradisionalnya. Sastra Pali yang paling awal dan terpenting adalah Tripitaka Pali (Kanon Pali) sebagai kitab suci resmi aliran Theravāda.
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme Theravāda |
---|
Buddhisme |
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
Sastra Pali mencakup banyak genre, termasuk Sutta (diskursus Buddhis), Vinaya (disiplin monastik), Abhidhamma (penjelasan kebenaran hakiki), kitab komentar (tafsir), kitab subkomentar (subtafsir), puisi, sejarah, filologi, hagiografi, eksegesis kitab suci, dan kitab petunjuk meditasi.
Sejarah
Bahasa Pali merupakan bahasa gabungan yang diturunkan dari berbagai bahasa Indo-Arya Pertengahan (Middle Indo-Aryan languages, bukan Central Indo-Aryan languages).[1]
Kebanyakan sastra Pali yang masih ada berasal dari Sri Lanka, yang menjadi pusat Theravāda selama berabad-abad. Sebagian besar sastra Pali yang masih ada ditulis dan dikomposisi di sana, meskipun beberapa juga ditulis lebih dahulu di India Selatan.[2] Sebagian besar koleksi sastra Pali tertua, Kanon Pali, ditulis di Sri Lanka sekitar abad pertama SM (meskipun memuat materi yang jauh lebih tua, kemungkinan berasal dari periode Buddhisme prasektarian).[3][4][5]
Pada awal era umum (masehi), beberapa komentar Pali dan panduan eksegetis paling awal (yang sekarang terkadang disertakan dalam Kanon Pali itu sendiri) ditulis, terutama Suttavibhaṅga, Niddesa, Nettipakaraṇa. dan Peṭakopadesa.[6] Karya-karya lain, seperti Cariyāpiṭaka, Buddhavaṁsa, dan Apadāna mungkin juga termasuk dalam karya-karya yang ditulis pada masa periode pasca-Asoka.[7]
Selama milenium pertama, sastra Pali terdiri dari dua genre utama: sejarah (vaṁsa) dan komentar (aṭṭhakathā). Sastra bergenre sejarah tersebut termasuk Dīpavaṁsa dan Mahāvaṁsa, yang merupakan kronik syair agama Buddha di India dan Sri Lanka.[7]
Kitab-kitab komentar (tafsir) termasuk tulisan-tulisan Buddhaghosa (abad ke-4 atau ke-5 Masehi), yang juga menulis kitab risalah Visuddhimagga yang berpengaruh beserta berbagai komentar untuk Kanon Pali. Beberapa penafsir lain setelah Buddhaghosa adalah Buddhadatta (sekitar abad ke-5), Ananda (abad ke-6), Dhammapāla (pada suatu waktu sebelum abad ke-12), dan penafsir anonim lainnya yang tidak kita ketahui namanya.[7]
Periode reformasi antara abad ke-10 hingga ke-13 menyaksikan ledakan sastra Pali baru.[2] Salah satu dorongan di balik upaya sastra ini adalah ketakutan bahwa peperangan di pulau Sri Lanka dapat mengakibatkan kemunduran agama Buddha.[8] Sastra ini mencakup karya para biksu cendekiawan terkemuka Sri Lanka, seperti Anuruddha, Sumaṅgala, Siddhattha, Sāriputta Thera, Mahākassapa Thera dari Dimbulagala, dan Moggallana Thera.[9][10]
Para ahli kitab suci dan tafsir bekerja menyusun kitab subkomentar untuk Kanon Pali, tata bahasa, ringkasan, dan buku teks untuk Abhidhamma dan Vinaya, seperti Abhidhammattha-saṅgaha karya Anuruddha (biksu Sri Lanka) yang berpengaruh. Mereka juga menulis puisi Pali bergaya kāvya dan karya-karya filologi. Karya mereka banyak dipengaruhi oleh tata bahasa dan puisi Sanskerta, khususnya sebagaimana ditafsirkan oleh sarjana Sri Lanka Ratnamati. Selama periode ini, karya-karya doktrinal Pali baru ini juga menunjukkan peningkatan kesadaran akan topik-topik yang ditemukan dalam sastra Buddhisme aliran Mahayana berbahasa Sansekerta.[11]
Sejak abad ke-15 dan seterusnya, sastra Pali yang umum ditemui didominasi oleh edisi yang dilestarikan di Burma, meskipun beberapa juga ditulis dan dilestarikan di Thailand, Laos, dan Kamboja, serta Ceylon.[butuh rujukan] Sastra Burma pada gilirannya didominasi oleh tulisan-tulisan yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan Abhidhamma Pitaka,[butuh rujukan] bagian dari Kanon yang kadang-kadang digambarkan sebagai filsafat, psikologi, metafisika, dan lain-lain.
Sastra kanonis
Kanon Pali
Tipiṭaka |
---|
Buddhisme Theravāda |
Sastra Pali yang paling awal dan terpenting adalah Tripitaka Pali (Kanon Pali), kumpulan kitab suci utama aliran Theravāda. Kitab-kitab ini berasal dari India dan ditulis pada masa pemerintahan Vattagamani Abhaya (29-17 SM) di Sri Lanka.[12]
Tripitaka ("Tiga Keranjang") Pali, juga dikenal sebagai Kanon Pali, dibagi menjadi tiga "keranjang" (Pali: piṭaka):[13]
- Vinaya Piṭaka ("Keranjang Disiplin Monastik")
- Suttavibhaṅga: Pāṭimokkha (daftar aturan untuk Sangha) dan komentarnya
- Khandhaka: 22 bab tentang berbagai topik
- Parivāra: analisis aturan dari berbagai sudut pandang
- Sutta Piṭaka ("Keranjang Diskursus"), sebagian besar dikaitkan dengan Sang Buddha, namun sebagian lagi dikaitkan dengan pengikut-pengikut-Nya
- Dīgha Nikāya ("Kumpulan Panjang")
- Majjhima Nikāya ("Kumpulan Menengah")
- Saṁyutta Nikāya ("Kumpulan Bertaut")
- Aṅguttara Nikāya ("Kumpulan Berangka")
- Khuddaka Nikāya ("Kumpulan Kecil"): berbagai kitab-kitab kecil
- Abhidhamma Piṭaka ("Keranjang Dhamma Luhur atau Hakiki"). Menurut K.R. Norman, "Jelas bahwa Abhidhamma lebih baru daripada bagian kanon lainnya."[14]
Parakanonika
Kitab-kitab parakanonika adalah karya-karya awal yang ditulis setelah penutupan kanon. Dua kitab pertama dari daftar ini terdapat dalam Khuddaka Nikāya dari Tipiṭaka edisi Burma dan Sri Lanka, tetapi tidak terdapat dalam Tipiṭaka edisi Thailand. Kitab ketiga hanya terdapat dalam edisi Burma. Kitab keempat hanya terdapat dalam edisi Sri Lanka. Kitab-kitab ini juga tidak disebutkan oleh Buddhaghosa sebagai bagian dari kanon.[15]
- Nettipakaraṇa ("Kitab Panduan"): sebuah karya tentang eksegesis dan hermeneutika
- Peṭakopadesa ("Instruksi Keranjang"): kitab lainnya tentang eksegesis dan hermeneutika
- Milindapañha ("Pertanyaan [Raja] Milinda"):dialog antara seorang biksu dan raja Kerajaan Indo-Yunani
- Suttasaṃgaha: kumpulan diskursus penting dari Tipiṭaka
Dalam edisi umum yang dikenali dunia Buddhis modern, kitab Nettipakaraṇa, Peṭakopadesa, dan Milindapañha umumnya dianggap sebagai bagian dari Khuddaka Nikāya dalam Sutta Piṭaka.
Sastra Pali Sri Lanka
Kitab komentar
Kumpulan kitab komentar, ulasan, atau penjelas makna yang disebut aṭṭhakathā ditulis di Sri Lanka oleh berbagai penulis (beberapa penulisnya anonim atau tidak diketahui), seperti Buddhaghosa, Dhammapāla, Mahanama, Upasena, dan Buddhadatta. Buddhaghosa menulis bahwa ia mendasarkan komentarnya pada karya-karya lama dari India yang dibawa ke Sri Lanka ketika agama Buddha pertama kali tiba di sana, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Sinhala. K.R. Norman telah menulis bahwa ada bukti bahwa beberapa bagian dari komentar tersebut sudah sangat tua, bahkan sejak zaman Sang Buddha.[16]
Kitab subkomentar
Kitab-kitab subkomentar, sub-ulasan, atau sub-penjelas-makna yang juga ditulis di Sri Lanka disebut ṭīkā merupakan komentar sekunder, yaitu komentar untuk kitab komentar atau aṭṭhakathā. Dhammapāla adalah salah satu penulis awal ṭīkā.[17]
Kitab pedoman, ringkasan, dan risalah
- Visuddhimagga (abad ke-5) oleh Buddhaghosa: sebuah ringkasan ajaran dan praktik Buddhis yang paling berpengaruh untuk aliran Theravāda
- Abhidhammāvatāra (abad ke-5) oleh Buddhadatta: upaya paling awal dalam membuat kitab petunjuk sebagai pengantar yang merangkum ajaran-ajaran dalam Abhidhamma
- Rūpārūpa-vibhāga (abad ke-5) oleh Buddhadatta: sebuah kitab petunjuk singkat Abhidhamma
- Saccasaṅkhepa ("Elemen Kebenaran") (abad ke-7) oleh Cūḷadhammapāla: sebuah "sebuah risalah Abhidhamma"
- Abhidhammattha-saṅgaha (sekitar abad ke-11 hingga ke-12) oleh Ācariya Anuruddha: ringkasan Abhidhamma, yang digunakan secara luas sebagai kitab pengantar Abhidhamma
- Nāmarūpapariccheda oleh Ācariya Anuruddha: sebuah syair pengantar untuk Abhidhamma
- Paramatthavinicchaya oleh Ācariya Anuruddha: K.R. Norman berpendapat bahwa penulisnya mungkin Anuruddha yang berbeda[18]
- Khemapakaraṇa oleh biksuni Khema: sebuah "kitab panduan singkat tentang Abhidhamma"
- Mohavicchedanī (abad ke-12) oleh Mahākassapa dari Chola: sebuah panduan untuk mātikā (topik) dari tujuh kitab Abhidhamma
- Nāmacāradīpikā (abad ke-15) oleh Chappaṭa
- Vinayavinicchaya (abad ke-5) oleh Buddhadatta: ringkasan syair dari empat kitab Vinaya pertama
- Uttaravinicchaya (abad ke-5) oleh Buddhadatta: ringkasan syair Parivāra yang merupakan kitab terakhir Vinaya
- Khuddasikkhā dan Mūlasikkhā: ringkasan singkat tentang disiplin monastik
- Upasakālaṅkāra atau Upāsakajanālaṅkāra (abad ke-13) oleh Sīhalācariya Ānanda: buku panduan ajaran Buddha untuk umat awam
- Sīmālaṅkāra: suatu oleh yang membahas tentang batas-batas wihara (sima)
- Bhesajjamañjūsā (abad ke-13): kitab medis dari Sri Lanka
- Panduan Yogāvacara (sekitar abad ke-16 dan ke-17): kitab panduan meditasi Sri Lanka dari aliran Theravāda Esoteris (Borān-kammaṭṭhāna)
- Amatākaravaṇṇanā (sekitar abad ke 18): Kate Crosby berpendapat bahwa kitab ini adalah salah satu panduan meditasi Theravāda Esoteris yang paling lengkap dan disusun oleh orang Kandy di Sri Lanka yang merupakan murid dari guru meditasi Theravāda Esoteris Thailand[19]
Koleksi Jātaka nonkanonis
Berikut ini merupakan koleksi Jātaka yang tidak termasuk sebagai bagian Tripitaka Pali:[20]
- Paññasa-jātaka
- Sudhanakumāra-jātaka
- Kosalabimbavaṇṇanā: sebuah cerita yang ditulis dalam gaya Jātaka tentang patung Buddha
Kronik sejarah
Berikut ini termasuk berbagai kronik sejarah Buddhis (vaṁsa) yang ditulis di Sri Lanka:[21]
- Dīpavaṁsa ("Kronik Pulau") (abad ke-4): sebuah catatan sejarah
- Mahāvaṁsa ("Kronik Besar") (abad ke-6) oleh Mahānāma: catatan sejarah lainnya
- Mahāvaṁsa edisi Kamboja: hampir dua kali panjang dari edisi aslinya, dan termasuk banyak tambahan.[22]
- Cūḷavaṁsa ("Kronik Kecil")
- Vaṁsatthappakāsinī (abad ke-6): sebuah kitab komentar/tafsir untuk Mahāvaṁsa
- Thūpavaṁsa (abad ke-12 sampai ke-13) oleh Vācissara: sebuah kronik Stupa Agung di Anuradhapura
- Dāṭhavaṁsa oleh Dhammakitti: sebuah kronik sejarah Buddhis, fokus pada pembahasan tentang relikui, termasuk relikui gigi Buddha
- Samantakūṭavaṇṇanā oleh Vedeha: sebuah puisi dalam 796 stanza tentang kehidupan Buddha dan kunjungan-Nya ke Sri Lanka
- Hatthavanagallavihāravaṁsa (abad ke-13): cerita kehidupan seorang raja Buddhis Sri Lanka bernama Sirisanghabodhi (menjabat 247-249)
- Lokapaññatti: sebuah oleh tentang kosmologi Buddhis, sebagian besar bagiannya disalin dari teks Sanskerta bernama Lokaprajñapti[23]
- Saddhammasaṅgaha (abad ke-14) oleh Dhammakitti: sastra dan sejarah monastik (Sangha) Buddhisme
- Chakesadhātuvaṁsa (abad ke-14): sebuah sejarah dari enam stupa yang menyimpan relikui rambut Sang Buddha
- Saddhammasaṅgaha: berisi perincian kitab-kitab Buddhis dan penulisnya.[24]
- Sandesakathā (abad ke-19): teks sejarah akhir yang membahas sebagian tentang hubungan antara Sri Lanka dan Burma pada abad pertengahan[25]
Puisi (kebanyakan hagiografis)
Kebanyakan puisi Sinhala berbahasa Pali ditulis dalam gaya sastra kāvya, dengan banyak pengaruh bahasa Sanskerta.[26]
- Mahābodhivaṃsa oleh Upatissa: puisi historis yang berfokus pada pohon Bodhi (abad ke-10)
- Telakaṭāhagāthā ("Syair Minyak-Kuali"): koleksi dari puisi-puisi Sri Lanka dari seorang biksu yang dilemparkan ke dalam minyak mendidih
- Jinālaṅkāra oleh Buddharakkhita: 278 syair puisi tentang kehidupan Sang Buddha (abad ke-12)
- Anāgatavaṃsa oleh Mahākassapa dari Cola: Cerita tentang Metteyya, Buddha selanjutnya (abad ke-12)
- Dasabodhisattuppattikathā: kisah kelahiran Sepuluh Bodhisatta
- Dasabodhisattuddesa: kumpulan cerita kelahiran lainnya
- Jinacarita (abad ke-13) oleh Medhaṅkara : 472 syair puisi tentang kehidupan Sang Buddha
- Pajjamadhu (abad ke-13) oleh Buddhapiya Dīpaṅkara: puisi tentang keindahan Sang Buddha
- Samantakūṭavaṇṇanā (abad ke-13) oleh Vedeha: kisah hidup Sang Bodhisatta Siddhattha
- Pañcagatidipana: sebuah puisi yang menggambarkan lima bentuk kelahiran kembali
- Saddhammopāyana: 629 ayat pendek pujian kepada Dhamma
- Jinavamsadīpanī (1917) oleh Moratuve Medhānanda Thera: sebuah puisi epos tentang kehidupan Sang Buddha dan ajaran-Nya dalam 2000 syair
- Mahākassapacarita (1934) oleh Widurapola Piyatissa: 1500 ayat puisi tentang kehidupan Mahākassapa
Cerita mendidik
Suatu genre yang terdiri dari cerita-cerita campuran prosa dan syair, yang sering kali berfokus pada keuntungan dari bederma (dāna).[27]
- Dasavatthupakaraṇa
- Sīhalavatthu(pakaraṇa)
- Sahassavatthu(pakaraṇa)
- Rasavāhinī
Karya linguistik
Karya-karya sastra dalam bahasa Pali, kebanyakan tentang tata kebahasaan Pali.[28]
- Kaccāyana-vyākarana (tanggalnya tidak diketahui, tetapi setelah masa Buddhaghosa): tentang tata bahasa Pali yang paling awal dan paling berpengaruh.
- Ñāsa, atau Mukhamattadīpanī (abad ke-11) oleh Vimalabuddhi: sebuah komentar untuk kitab Kaccāyana-vyākarana.
- Suttaniddesa atau Ñāsapadīpa oleh Chappaṭa atau Saddhammajotipāla
- Kaccāyanasāra oleh Dhammananda: sebuah ringkasan Kaccāyana-vyākarana
- Rūpasiddhis: sebuah penataan ulang Kaccāyana-vyākarana
- Bālāvatāra: sebuah penataan ulang Kaccāyana-vyākarana
- Moggallāna(vyākaraṇa) a.k.a. Saddalakkhaṇa, dan Moggallānapañcikā (sekitar abad ke-12): tata bahasa Pali baru oleh Moggallāna yang menciptakan aliran tata bahasa baru.
- Abhidhānappadīpikā: sebuah kamus Pali
Puisi dan prosodi
Karya-karya tentang ilmu puisi dan prosodi.[29]
- Subodhālaṅkāra (abad ke-12) oleh Saṅgharakkhita: sebuah karya tentang puisi
- Vuttodaya(pāṭha) oleh Saṅgharakkhita: sebuah karya tentang gaya sastra metrik Pali
- Sambandhacintā oleh Saṅgharakkhita: sebuah karya tentang kata kerja dan sintaksis
Antologi
Antologi tentang berbagai teks pada berbagai topik:[30][31]
- Mahāparitta: sebuah koleksi kecil teks yang diambil dari Suttapiṭaka
- Suttasaṁgaha: teks-teks pilihan dari Tipiṭaka
- Sarasaṅgaha[31] (abad ke-13) oleh Siddhattha murid dari Dakkhinārāmadhipatti Buddhappiya: sebuah "panduan Dhamma" dalam bentuk prosa dan syair
- Upasakajanalankara[31]
Sastra Pali Burma
- Dhammasattha: Genre sastra hukum Buddhis di Asia Tenggara
- Dhammanīti, Lokanīti, Mahārahanīti, dan Rājanīti: kumpulan kata mutiara kebijaksanaan duniawi (nīti).[32]
- Saddanīti oleh Aggavaṁsa dari Arimaddana (Burma, c. 1154 M): tata bahasa Pali yang berpengaruh; K.R. Norman menyebutnya sebagai "tata bahasa Pali terhebat yang masih ada". Terinspirasi dari "Kaccāyana-vyākarana" dan Pāṇini.[33]
- Buddhaghosuppatti (Burma, abad ke-15) oleh Mahāmaṅgala: Kisah Buddhagosa
- Braḥ Māleyyadevattheravatthuṁ: narasi perjalanan biksu Māleyyadev
- Gandhavaṁsa (abad ke-19): katalog pengomentar Buddhis kuno[34]
- Sāsanavaṁsa (1861) oleh Paññasami, sejarah Buddhisme, termasuk Buddhisme Burma.[35]
- Sandesakathā (abad ke-19)
- Sīmāvivādavinicchayakathā (abad ke-19)
- Visuddhiñāṇakathā ("The Progress of Insight") (1950) oleh Mahasi Sayadaw: aslinya dalam bahasa Burma, diterjemahkan ke dalam bahasa Pali
Sastra Pali Thailand
- Cakkavāḷadīpanī (sekitar tahun 1520): karya tentang kosmologi[32]
- Jinakālamālinī (abad ke-16) oleh Ratanapañña (sesepuh Thai): sebuah kronik Buddhis
- Saṅgītivaṁsa (abad ke-18): sebuah kronik Buddhis Thailand, fokus pada berbagai Sidang Buddhis (saṅgīti)
Lihat pula
Pranala luar
- Comprehensive Reference Table of Pali Literature oleh Bhikkhu Nyanatusita
- Koleksi besar sastra Pali dalam bahasa aslinya
- Koleksi besar sastra Pali kanonis dan pascakaonis, beberapa teks tidak ada di tipitaka.org
- "Beyond the Tipitaka: A Field Guide to Post-canonical Pali Literature" oleh John Bullitt (2002)
- Daftar teks dalam bahasa Pāli oleh Pali Text Society
Bacaan lanjutan
- Bode, Mabel Haynes The Pali Literature of Burma, Royal Asiatic Society, London, 1909.
- Collins, Steven Nirvana and other Buddhist Felicities: Utopias of the Pali imaginaire, Cambridge University Press, 1998 (edisi sampul tipis 2006).
- Norman, K.R. Pali Literature, Otto Harrassowitz, Wiesbaden, 1983.
- Hinüber, Oscar v. Handbook of Pali Literature, Walter de Gruyter, Berlin, 1996.
- Warren (ed & tr), Buddhism in Translations, Harvard University Press, 1896.
- Malalasekera, G.P. The Pali Literature of Ceylon, Colombo 1928; Buddhist Publication Society, Kandy, 1994 (lihat http://www.bps.lk).
- Webb, Russell. An Analysis of the Pali Canon. Kandy, Sri Lanka: Buddhist Publication Society. ISBN 9552400481. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-12. Diakses tanggal 2015-02-11.
- Wallis, Glenn, Buddhavacana: A Pali Reader (Onalaska, Wash: Pariyatti Press, 2011).
- Hammalawa Saddhatissa, Pali literature of South-East Asia, Colombo, Buddhist Cultural Centre, Dehiwala, 2004 (lihat https://www.buddhistcc.com/).
Referensi
- ^ Norman, Kenneth Roy (1983). Pali Literature. Wiesbaden: Otto Harrassowitz. hlm. 2–3. ISBN 3-447-02285-X.
- ^ a b Gornall, Alastair (2020). Rewriting Buddhism: Pali Literature and Monastic Reform in Sri Lanka, 1157–1270, hlm. 3-4. UCL Press.
- ^ Harvey, Introduction to Buddhism, Cambridge University Press, 1990, hlm. 3.
- ^ Tse-Fu Kuan. Mindfulness in similes in Early Buddhist literature in Edo Shonin, William Van Gordon, Nirbhay N. Singh. Buddhist Foundations of Mindfulness, page 267.
- ^ Gornall, Alastair (2020). Rewriting Buddhism: Pali Literature and Monastic Reform in Sri Lanka, 1157–1270, hlm. 38. UCL Press.
- ^ Gornall, Alastair (2020). Rewriting Buddhism: Pali Literature and Monastic Reform in Sri Lanka, 1157–1270, hlm. 38-39. UCL Press.
- ^ a b c Gornall, Alastair (2020). Rewriting Buddhism: Pali Literature and Monastic Reform in Sri Lanka, 1157–1270, hlm. 39-41. UCL Press.
- ^ Gornall, Alastair (2020). Rewriting Buddhism: Pali Literature and Monastic Reform in Sri Lanka, 1157–1270, hlm. 5-6. UCL Press.
- ^ Perera, HR; Buddhism in Sri Lanka A Short History, Buddhist Publication Society, Kandy, Sri Lanka, page
- ^ Gornall, Alastair (2020). Rewriting Buddhism: Pali Literature and Monastic Reform in Sri Lanka, 1157–1270, hlm. 14-16. UCL Press.
- ^ Gornall, Alastair (2020). Rewriting Buddhism: Pali Literature and Monastic Reform in Sri Lanka, 1157–1270, hlm. 29-30, 37. UCL Press.
- ^ Norman (1983), hlm. 10.
- ^ Norman (1983), hlm. 18, 30, 96.
- ^ Norman (1983), hlm. 96.
- ^ Norman (1983), hlm. 31, 108-113.
- ^ Norman (1983), hlm. 119.
- ^ Norman (1983), hlm. 148.
- ^ Norman (1983), hlm. 152
- ^ Crosby, Kate (2020). Esoteric Theravada: The Story of the Forgotten Meditation Tradition of Southeast Asia, Chapter 2. Shambhala Publications.
- ^ Norman (1983), hlm. 177-180
- ^ Norman (1983), hlm. 137-145
- ^ Norman (1983), hlm. 140.
- ^ Norman (1983), hlm. 174
- ^ Norman (1983), hlm. 179
- ^ "Sandesakathā". Pali Text Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-08.
- ^ Norman (1983), hlm. 156-
- ^ Norman (1983), hlm. 153-156
- ^ Norman (1983), hlm. 163 -167.
- ^ Norman (1983), hlm. 167-168.
- ^ Norman (1983), hlm. 172-174
- ^ a b c Young, Jonathan (Agustus 2020). Copp, Paul; Wedemeyer, Christian K., ed. "Practical Canons from Buddhist Pasts: What Pāli Anthologies Can Tell Us about Buddhist History". History of Religions. University of Chicago Press for the University of Chicago Divinity School. 60 (1): 37–64. doi:10.1086/709167. ISSN 0018-2710. JSTOR 00182710. LCCN 64001081. OCLC 299661763.
- ^ a b Norman (1983), hlm. 175
- ^ Norman (1983), hlm. 164
- ^ Norman (1983), hlm. 180
- ^ Norman (1983), hlm. 181-182.