Stasiun Ijo

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 22 April 2020 18.11 oleh Rizal Febri (bicara | kontrib) (Revisi peron pada infobox untuk stasiun baru, harap diperiksa)

Stasiun Ijo (IJ) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di di Bumiagung, Rowokele, Kebumen. Stasiun yang terletak pada ketinggian +25 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto dan merupakan stasiun yang lokasinya paling barat di Kabupaten Kebumen. Letak stasiun ini tidak jauh dari Jalan Gombong-Gua Jatijajar.[4]

Stasiun Ijo

Bangunan baru Stasiun Ijo yang beroperasi seiring pengoperasian Terowongan Ijo baru
Lokasi
Koordinat7°36′47″S 109°26′45″E / 7.61306°S 109.44583°E / -7.61306; 109.44583
Ketinggian+25 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi; tidak ada peron pulau di antara jalur 2 dan 3)
Jumlah jalur4 (jalur 2: sepur lurus)
LayananHanya untuk persilangan dan persusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalanElektrik tipe Westinghouse Rail Systems' Train Radio and Advanced Control (Westrace)[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Selain sebagai stasiun yang melayani persilangan dan persusulan antarkereta api, stasiun ini juga berfungsi sebagai pengontrol Terowongan Ijo yang berada di sisi timur stasiun ini. Terowongan lama tersebut memiliki panjang 580 m—dibangun antara tahun 1885-1886 oleh Staasspoorwegen—yang menembus perbukitan kapur Gunung Malang. Stasiun beserta terowongan ini dahulu pernah dijadikan sebagai tempat lokasi pengambilan film Kereta Api Terakhir—yang mencapai box office pada tahun keluar film tersebut, 1981—serta Daun di Atas Bantal.[5]

Awalnya, Stasiun Ijo lama memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus. Terkait proyek pembangunan jalur ganda kereta api lintas selatan Pulau Jawa, maka dilakukan pembangunan stasiun dan terowongan baru di sebelah utara bangunan lama. Sejak Terowongan Ijo baru resmi dioperasikan per 21 April 2020, stasiun baru tersebut diaktifkan meski status jalurnya masih berupa jalur tunggal – memiliki empat jalur dengan jalur 2 sebagai sepur lurus, sedangkan terowongan dan stasiun lama sudah dinonaktifkan dan dijadikan cagar budaya.[6][7]

Saat ini, Stasiun Ijo hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api saja, tidak melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang. Persilangan dan persusulan kereta api yang dilayani secara resmi di stasiun ini sesuai Gapeka 2019 per 1 Desember 2019 adalah:

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama mka
  5. ^ Majalah Kereta Api, edisi Maret 2009, 32: 10-11.
  6. ^ "Terowongan Kereta 600 Meter akan Dibangun di Proyek Rel Ganda Selatan". detikfinance. Diakses tanggal 2018-03-08. 
  7. ^ djka.dephub.go.id. "TEROWONGAN IJO, SAMPAI DIMANAKAH PROGRESNYA?". djka.dephub.go.id. Diakses tanggal 2020-01-26. 
Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines

7°36′55″S 109°26′49″E / 7.6152666°S 109.4469702°E / -7.6152666; 109.4469702{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman