Kereta api ekonomi
Kereta api ekonomi adalah kelas kereta penumpang di bawah kelas bisnis. Sama halnya dengan kereta kelas bisnis, kini hampir semua kereta kelas ekonomi telah dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) seiring dengan pelayanan PT Kereta Api Indonesia yang semakin berkembang. Kereta ekonomi yang ada di Indonesia dibagi menjadi tiga (Beserta klasifikasinya dalam tiket kereta api). Yakni kereta kelas Ekonomi AC (PSO/Plus PSO/Plus non PSO/Lokal) yaitu (Ekonomi), Ekonomi AC Plus Kemenhub yaitu (ekonomi), Ekonomi AC Plus New Image (Plus Non-PSO/Plus Lokal) yaitu (Ekonomi), serta Ekonomi AC Premium Plus (Premium). Kelas Ekonomi pada pengoperasiannya banyak yang memanfaatkan PSO (public service obligation) (kebijakan Pemerintah dalam hal subsidi moda transportasi bagi masyarakat).
Pengoperasian
Satu kereta penumpang ekonomi berkapasitas 64 hingga 106 orang dengan formasi tempat duduk 2-2 maupun 3-2. Terdapat juga kereta kelas ekonomi eks-KRD MCW 301 dan MCW 302. Kereta eks KRD masih ada yang tidak ber-AC. Unit AC yang digunakan pada kereta ekonomi biasa adalah 6 unit AC split (seperti di gedung atau rumah), dan pada KA Ekonomi AC Plus produksi INKA menggunakan AC sentral seperti di kereta eksekutif.
Kereta ini menjadi idaman para penumpang pada saat hari raya ataupun hari libur. Walapupun dalam setiap perjalanan, kereta ini harus berhenti untuk "mengalah" (bersilang) dengan kereta api kelas atasnya. Harga tiket kereta api kelas ekonomi pun cukup terjangkau. Dalam setiap rangkaian kereta ekonomi jarak jauh, terdapat 1 gerbong kereta ekonomi, restorasi, dan pembangkit (KMP) (Maupun kereta restorasi dan pembangkit (MP)). Semua KA ekonomi kini ber-AC.
Tipe kelas pada Kereta Ekonomi
Kereta Ekonomi AC (PSO, Non-PSO, dan Lokal)
Kereta ekonomi AC adalah kelas Kereta api terbawah di Indonesia, dengan tarif yang menyesuaikan dengan perekonomian negara (karena beberapa perjalanan menggunakan PSO.) Kereta ini, pada awal sebelum 2014, memiliki ciri-ciri berupa striping (livery) jingga orange-biru bergaris kuning-orange, dengan (atau tidak dengan) logo Kemenhub di dekat pintu kiri dan logo PT KAI di dekat pintu kanan, serta merupakan produk impor sejak masa PJKA maupun buatan PT INKA.
Pada kereta ekonomi PSO juga terdapat livery lain berupa warna orange-hijau bermotif daun dengan logo Kemenhub dan PT KAI (sering disebut NutriSari karena kemiripannya), yang merupakan produk dari PT INKA produksi 2007 keatas. Setelah 2014, kereta Ekonomi AC disamakan liverynya seperti KA Jayabaya, dengan pintu berwarna orange, meski pada awalnya terdapat kesalahan pengecatan warna pintu dalam beberapa kereta, yang seharusnya warna orange menjadi warna biru, yang seharusnya untuk kelas eksekutif.
Kereta ekonomi PSO pada umumnya ditarik lokomotif besar seperti CC201, CC203, atau CC204. Terkadang CC206 dioperasikan untuk menggantikan ketiga jenis lokomotif tersebut.
Pada Januari 2015 subsidi PSO untuk kereta ekonomi AC jarak jauh dan jarak menengah dihapus. Tidak ada lagi nama dan istilah "tarif flat" untuk semua jurusan dan tarif dibatasi oleh tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB), dan ini serupa dengan kereta bisnis maupun eksekutif. Pada 1 Maret 2015, kontrak PSO ditandatangani[1], namun mengalami penundaan karena pada 1 April 2015 tarif kereta api jarak jauh dan menengah dinaikkan hingga dua kali lipatnya.
Kereta ekonomi lama diproduksi pada tahun 1953-1954, 1964-1966, 1968, 1973, 1975-1976, 1978, 1980, 1985, dan merupakan produk impor dari berbagai pabrik yakni Nippon Sharyo dan Arad Rumania. Khusus untuk kereta ekonomi buatan tahun 1993 dan seterusnya adalah produk rakitan baru ataupun modifikasi PT INKA Madiun. Pada tahun 2010 ke atas INKA sudah tak lagi memproduksi kereta ekonomi PSO, dan difokuskan pada kereta ekonomi AC plus.
Kereta Ekonomi AC Plus (Dishub)
Kereta kelas ini mulai diperkenalkan pada tahun 2010 sebagai upaya penggantian kereta kelas Bisnis, serta untuk meremajakan rangkaian kereta yang ada. Kereta ekonomi ini diproduksi oleh PT INKA Madiun dan merupakan kereta kerjasama antara PT KAI dengan Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Kereta pertama yang diperkenalkan adalah Kereta api Bogowonto. Susunan kereta ini adalah 64-80 tempat duduk berhadapan, dengan ciri khas pintu "kupu-kupu" (kecuali Kereta khusus disabilitas), serta pola jendela yang khas. Stripping pada awalnya berwarna biru muda bermotif gelombang warna biru tua dengan logo Kemenhub dan tulisan (ekonomi AC) kata ek itu harus font tebal.
Kereta Ekonomi AC Plus New Image 2016
Pada tanggal 4 Juli 2016, PT Kereta Api Indonesia meluncurkan rangkaian kereta ekonomi produksi 2016 yang "memiliki kenyamanan dan keeleganan seperti kelas eksekutif". Rangkaian ini diproduksi oleh PT INKA Madiun dan dipesan sebanyak lima set. Peluncuran kereta ekonomi ini dilaksanakan menjelang musim mudik 2016 untuk menghadapi angkutan lebaran 2016 yang diperkirakan akan meningkat tajam. Awalnya, kereta ekonomi ini digunakan untuk kereta api Kutojaya Utara tambahan lebaran sebagai angkutan lebaran yang pada saat itu finalisasi baru berjalan 85%. Kereta tersebut memiliki fasilitas AC, televisi, dan tempat duduk standar kelas ekonomi sebanyak 80 tempat duduk.[2]
Kereta api tersebut kemudian direncanakan untuk mengganti rangkaian kereta api bisnis milik Fajar dan Senja Utama Yogya serta kereta api Mutiara Selatan yang kemudian dimutasi untuk rangkaian kereta bisnis untuk perjalanan Semarang dan Cirebon. Akan tetapi, kereta tersebut kemudian dikritik oleh sejumlah pengguna jasa dan bahkan sampai kepada para pecinta kereta api (railfans) dikarenakan tempat duduk yang terlalu tegak dan jarak antarkursi yang sempit dan mengakibatkan kaki penumpang tidak leluasa. Oleh karena itulah, PT KAI memutuskan menarik kereta ekonomi tersebut dan mengembalikan sejumlah rangkaian lama untuk tiga kereta api tersebut. Kereta ekonomi AC kemudian dirangkaikan dengan kereta api kelas campuran, menanti giliran desain ulang kereta tersebut.[3]
Rangkaian Kereta ekonomi 2016 kebanyakan dialokasikan ke Kereta jarak menengah seperti Kereta api Kaligung (Semarang Poncol-Brebes pp.), maupun kereta api kelas campuran seperti Kereta api Tegal Bahari (Gambir-Tegal pp.), Kereta api Sancaka (Surabaya Gubeng-Yogyakarta pp), dan Kereta api Argo Parahyangan (Gambir-Bandung pp.), kereta api Ambarawa Ekspres (Surabaya Pasar Turi-Semarang Poncol pp.), serta Kereta api Menoreh (Semarang Tawang-Pasarsenen pp.) yang merupakan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) pertama yang mendapat rangkaian K3 2016. Karakteristiknya adalah kaca panorama dupleks (seperti Kereta api Argo Bromo Anggrek), tempat duduk yang menghadap ke tengah rangkaian (dengan pivot tempat duduk nomor 11 dan 12), serta "jarak tempat duduk menyerupai jarak antar tempat duduk kelas ekonomi di Boeing 747".
Kereta Ekonomi AC Premium Plus (Ekonomi New Image 2017)
Kelas Premium merupakan subkelas terbaru PT Kereta Api Indonesia. Kereta ini merupakan kereta hasil produksi PT INKA Madiun, serta memiliki dimensi dan karakteristik tempat duduk yang sama seperti kereta api ekonomi 2016, yakni 40 tempat duduk menghadap ke depan, 40 lainnya ke belakang, sehingga memusat. Perbedaan yang ada meliputi tempat duduk yang memiliki tuas reclining (kecuali kursi khusus difabel yang memiliki karakteristik seperti kelas bisnis, yakni kursi khusus ujung yang bisa digeser arah hadapnya), besi di bawah kursi dihilangkan agar kaki terasa nyaman saat menapaki lantai, dipasangnya empat unit televisi, serta adanya lampu baca. Kereta ini menggunakan livery yang berbeda, yakni strip berwarna merah-kuning-merah dengan ornamen bunga teratai dan logo PT KAI di tengahnya. Untuk keperluan angkutan Lebaran 2017, diproduksi tiga set yang sudah selesai diujicobakan.[4]
Pada tanggal 15 Juni 2017, kereta ekonomi premium dijalankan untuk keperluan arus mudik-lebaran sebagai kereta api Mataram Premium (Lempuyangan-Pasarsenen pp.), Mantab Premium (Madiun-Semarang Tawang-Pasarsenen pp.), dan GBMS Premium (Surabaya Gubeng-Pasarsenen pp.). Sementara Tawang Jaya Premium (Semarang Poncol-Pasarsenen pp.) akan dijalankan pada tanggal 20 Juni 2017. Mulai tanggal 26 September 2017, rangkaian ekonomi premium juga dialokasikan untuk KA Wijaya Kusuma (Solo Balapan - Yogyakarta - Cilacap pp) yang akan diluncurkan dan beroperasi secara reguler, lalu 2 hari berikutnya, KA GBMS Premium (Surabaya Gubeng - Pasarsenen) yang dalam perkembangannya beroperasi reguler dengan nama kereta api Jayakarta Premium.[5]
Rangkaian kereta premium ini sebagian besar hanya dialokasikan untuk kereta api tambahan saja. Termasuk pada angkutan natal dan tahun baru (nataru) Desember 2017 - Januari 2018. Kereta api tambahan saat nataru diantaranya kereta api Tawang Jaya premium (Semarang-Pasar Senen pp.), Argo Parahyangan Premium (Gambir-Bandung pp.), kereta api Tambahan Surabaya-Malang pp., dan kereta api Mutiara Timur tambahan (Lempuyangan-Banyuwangi pp.).[6][7]
Kereta Ekonomi AC Premium Plus (New Stainless Steel 2018)
Pada tanggal 8 atau 9 Januari 2018 lalu, PT INKA (persero) sebagai produsen gerbong kereta api Indonesia mengujicoba rangkaian ekonomi premium terbaru yang baru saja diproduksi. Rangkaian ini memiliki perbedaan dengan gerbong kereta produksi sebelumnya, yakni eksteriornya yang menggunakan bahan stainless steel mengkilap dengan livery pita warna oranye di tengah gerbong diapit dua pita berwarna abu-abu muda kebiruan yang masing-masing terletak di sisi pintu, serta logo PT KAI di bagian dekat pintu kiri gerbong. Untuk interior masih sama dengan kereta api premium produksi 2017. Rangkainan ini diujicoba tanggal 8 atau 9 Januari di lintas Madiun-Cirebon lewat Purwokerto lalu kembali ke Madiun lewat Semarang. Selain itu, juga ada informasi bahwa INKA juga memproduksi kereta eksekutif terbaru 2018 yang sebentar lagi juga akan diujicobakan. Namun, belum ada informasi resmi apakah rangkaian produksi terbaru ini (baik yang ekonomi maupun eksekutif) akan dijadikan pengganti rangkaian lama pada kereta-kereta yang sudah ada atau justru digunakan untuk kereta api baru.[8]
Penomoran
Format penomoran untuk kereta kelas ekonomi yaitu K3-xxyzz ddd. Artinya, K3 adalah gerbong ekonomi, xx adalah tahun mulai operasi, y adalah jenis bogie, dan zz (nomor urut), serta ddd merupakan kepemilikan dipo. Misalnya: K3-65590 artinya kereta kelas 3 (ekonomi) yang mulai dinas tahun 1965 dengan jenis bogie K5 urutan ke-90 ditambah dua atau tiga alfabet yang artinya kereta itu milik dipo tertentu.
Dengan berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2010, penomoran diubah. Semua gerbong menggunakan format penomoran K3 x yy zz. Artinya, K3 adalah gerbong ekonomi, x adalah jenis penarik: 0 untuk lokomotif, 1 untuk Kereta Rel Listrik, 2 untuk Kereta Rel Diesel Elektrik, serta 3 untuk Kereta Rel Diesel Hidraulik; yy adalah tahun operasi, dan zz adalah nomor urut dalam produksi keseluruhan pada tahun yy. Contoh: K3 0 17 43 JAKK, artinya kereta ekonomi yang ditarik lokomotif (0) mulai dinas tahun 2017 (17), dan memiliki nomor urut 43 dalam produksi keseluruhan tahun 2017, serta diikuti oleh dua, tiga sampai empat huruf alfabet yang menandakan kepemilikan dipo, dalam hal ini, Jakarta Kota (JAKK).
Kereta api kelas ekonomi di Indonesia
Layanan kereta api kelas Premium Plus di Pulau Jawa
Nama kereta api | Jurusan | Dipo induk | Kelas | Armada Kereta beserta Trainset | Status KA |
---|---|---|---|---|---|
Wijaya Kusuma | Cilacap - Yogyakarta - Solo Balapan | Solo Balapan (SLO) | Ekonomi AC Premium Plus | 2017 | Beroperasi |
Jayakarta Premium | Pasar Senen - Surabaya Gubeng | Jakarta Kota (JAKK) | Ekonomi AC Premium Plus | 2017 (Trainset 3 dan 5) | Beroperasi |
Argo Parahyangan Premium | Gambir - Bandung | Bandung (BD) | Ekonomi AC Premium Plus | 2017 (Trainset 6) | Beroperasi |
Tawang Jaya Premium | Pasarsenen - Semarang Tawang | Semarang Poncol (SMC) | Ekonomi AC Premium Plus Stainless Steel | 2018 (Trainset 1) | Beroperasi |
Sribilah Premium | Medan - Rantau Prapat | Medan (MDN) | Ekonomi AC Premium Plus | 2017 (Trainset 2) | Beroperasi |
KA Lokal Premium TNK-KB | Tanjungkarang - Kota Bumi | Tanjung Karang (TNK) | Ekonomi AC Premium Plus | 2017 (Trainset 1) | Ujicoba |
Layanan kereta api kelas ekonomi AC plus di Pulau Jawa
Nama kereta api | Jurusan | Dipo induk | Kelas | Buatan Tahun | Status KA | Trainset |
---|---|---|---|---|---|---|
Bogowonto | Pasar Senen - Lempuyangan | Yogyakarta (YK) | Ekonomi AC Plus Non PSO | 2010 | Beroperasi | Trainset 1 |
Singasari | Pasar Senen - Blitar | Blitar (BL) | Ekonomi AC Plus Non PSO | 2012 | Beroperasi | Trainset 4 dan 5 |
Gajah Wong | Pasar Senen - Lempuyangan | Yogyakarta (YK) | Ekonomi AC Plus Non PSO | 2010 | Beroperasi | Trainset 1 |
Majapahit | Pasar Senen - Malang | Malang (ML) | Ekonomi AC Plus Non PSO | 2012 | Beroperasi | Trainset 2 dan 3 |
Menoreh | Pasar Senen - Semarang Tawang | Semarang Poncol (SMC) | Ekonomi AC Plus New Image | 2016 | Beroperasi | Trainset 5 |
Jayabaya | Pasar Senen - Malang | Jakarta Kota (JAKK) | Ekonomi AC Plus Non PSO | 2014 | Beroperasi | Trainset 3 |
Jayabaya | Pasar Senen - Malang | Malang (ML) | Ekonomi AC Plus Non PSO | 2014 | Beroperasi | Trainset 4 |
Jaka Tingkir | Pasar Senen - Purwosari | Solo Balapan (SLO) | Ekonomi AC Plus Non PSO | 2014 | Beroperasi | Trainset 2 dan 5 |
Joglokerto | Purwokerto - Yogyakarta - Solo Balapan | Solo Balapan (SLO) | Ekonomi AC Plus Non PSO | 2014 | Beroperasi | Trainset 2 dan 5 |
Ambarawa Ekspres | Semarang Poncol - Surabaya Pasar Turi | Semarang Poncol (SMC) | Ekonomi AC Plus New Image | 2016 | Beroperasi | Trainset Campuran |
Blora Jaya Ekspres | Semarang Poncol - Cepu | Semarang Poncol (SMC) | Ekonomi AC Plus New Image | 2016 | Beroperasi | Trainset Campuran |
Kaligung | Semarang Poncol - Tegal - Brebes | Semarang Poncol (SMC) | Ekonomi AC Plus New Image | 2016 | Beroperasi | Trainset Campuran |
Kamandaka | Purwokerto - Tegal - Semarang Tawang | Purwokerto (PWT) | Ekonomi AC Plus Non PSO | 2012 | Beroperasi | Trainset 1 |
Kamandaka | Purwokerto - Tegal - Semarang Tawang | Purwokerto (PWT) | Ekonomi AC Plus Non PSO | 2014 | Beroperasi | Trainset 1 |
Layanan kereta api kelas ekonomi AC PSO / non-PSO / KRD / KA Lokal di Pulau Jawa
Nama kereta api | Jurusan | Dipo induk | Kelas | Status KA |
---|---|---|---|---|
Kutojaya Utara | Pasar Senen - Purwokerto - Kutoarjo | Kutoarjo (KTA) | Ekonomi AC Plus non-PSO | Beroperasi |
Gaya Baru Malam | Pasar Senen - Surabaya Gubeng | Jakarta Kota (JAKK) | Ekonomi AC Plus PSO | Beroperasi |
Brantas | Pasar Senen - Blitar | Blitar (BL) | Ekonomi AC PSO | Beroperasi |
Matarmaja | Pasar Senen - Malang | Malang (ML) | Ekonomi AC PSO | Beroperasi |
Kertajaya | Pasar Senen - Surabaya Pasar Turi | Surabaya Pasar Turi (SBI) | Ekonomi AC non-PSO | Beroperasi |
Progo | Pasar Senen - Lempuyangan | Yogyakarta (YK) | Ekonomi AC non-PSO | Beroperasi |
Tawang Jaya | Pasar Senen - Semarang Poncol | Semarang Poncol (SMC) | Ekonomi AC non-PSO | Beroperasi |
Serayu | Pasar Senen - Purwokerto | Purwokerto (PWT) | Ekonomi AC PSO | Beroperasi |
Bengawan | Pasar Senen - Purwosari | Solo Balapan (SLO) | Ekonomi AC Plus PSO | Beroperasi |
Kahuripan | Kiaracondong - Blitar | Blitar (BL) | Ekonomi AC PSO | Beroperasi |
Kutojaya Selatan | Kiaracondong - Kutoarjo | Kutoarjo (KTA) | Ekonomi AC PSO | Beroperasi |
Pasundan | Kiaracondong - Surabaya Gubeng | Sidotopo (SDT) | Ekonomi AC PSO | Beroperasi |
Logawa | Purwokerto - Jember | Purwokerto (PWT) | Ekonomi AC Plus PSO | Beroperasi |
Sri Tanjung | Lempuyangan - Banyuwangi | Banyuwangi (BW) | Ekonomi AC PSO | Beroperasi |
Tawang Alun | Malang - Banyuwangi | Banyuwangi (BW) | Ekonomi AC PSO | Beroperasi |
Tegal Ekspres | Pasar Senen - Tegal | Yogyakarta (YK) | Ekonomi AC PSO | Beroperasi |
Lokal Merak | Merak - Rangkasbitung | Rangkasbitung (RK) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Lokal Cibatu | Cibatu - Purwakarta | Bandung (BD) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Jatiluhur | Tanjung Priok - Cikampek | Jakarta Kota (JAKK) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Tumapel | Surabaya - Malang | Malang (ML) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Siliwangi | Sukabumi - Cianjur | Jakarta Kota (JAKK) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Pandanwangi | Jember - Banyuwangi | Banyuwangi (BW) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Lokal Kertosono | Kertosono - Surabaya | Sidotopo (SDT) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Lokal BojoSuSi | Bojonegoro - Surabaya - Sidoarjo | Surabaya Pasar Turi (SBI) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Walahar | Tanjung Priok - Purwakarta | Jakarta Kota (JAKK) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Penataran | Surabaya Gubeng - Blitar | Sidotopo (SDT) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Rapih Dhoho | Surabaya Gubeng - Blitar | Sidotopo (SDT) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Lokal Bandung Raya | Padalarang - Cicalengka | Bandung (BD) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Kalijaga | Solo Balapan - Semarang Poncol | Solo Balapan (SLO) | Ekonomi AC Lokal | Beroperasi |
Layanan kereta api kelas ekonomi AC PSO / KRD / KA Lokal di Pulau Sumatera
Nama kereta api | Jurusan | Dipo induk | Status KA |
---|---|---|---|
Kereta api Rajabasa | Tanjungkarang - Palembang Kertapati | Tanjungkarang (TNK) | Beroperasi |
Kereta api Serelo | Palembang Kertapati - Lubuklinggau | Kertapati (KPT) | Beroperasi |
Seminung / Way Umpu | Tanjungkarang - Kotabumi | Tanjungkarang (TNK) | Beroperasi |
Kertalaya | Palembang Kertapati - Indralaya | Kertapati (KPT) | Beroperasi |
Sibinuang | Padang - Pariaman | Padang (PD) | Beroperasi |
Putri Deli | Medan - Tanjung Balai | Medan (MDN) | Beroperasi |
Siantar Ekspres | Medan - Siantar | Medan (MDN) | Beroperasi |
Sri Lelawangsa | Medan - Binjai | Medan (MDN) | Beroperasi |
Lihat pula
Referensi
- ^ Majalah KA Edisi Januari 2015
- ^ Baru Diluncurkan, Ini Dia Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif
- ^ Kereta Ekonomi Terbaru Dipetisi, Berikut Tindak Lanjurt dari PT KAI
- ^ Inilah Kereta Api Ekonomi Premium Class
- ^ Tribun Bisnis: Jadwal dan Harga Tiket Kereta Api Ekonomi Premium untuk Mudik Lebaran
- ^ http://suryamalang.tribunnews.com/2017/06/20/kereta-api-premium-ini-siap-angkut-warga-malang-catat-tarif-tiketnya-saat-mudik-lebaran
- ^ https://www.jawapos.com/radarbanyuwangi/read/2017/12/18/34072/ka-mutiara-timur-jurusan-jogja-dioperasikan-ini-alasannya
- ^ https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/104347/berbodi-stainless-rangkaian-ekonomi-premium-produksi-2018-diuji-coba
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia