Stasiun Madiun

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Madiun (MN) (Hanacaraka: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦩꦢꦶꦪꦸꦤ꧀, Sêtasiyun Madiun) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Madiun Lor, Manguharjo, Madiun. Stasiun yang terletak pada ketinggian +63 m ini adalah stasiun terbesar yang berada dalam pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VII Madiun. Stasiun ini melayani perjalanan kereta api, baik jalur utara, selatan, maupun timur Pulau Jawa, ke berbagai kota tujuan, seperti Surabaya, Banyuwangi, Malang, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Purwokerto, Cilacap, Cirebon, dan Jakarta dengan kereta kelas ekonomi, bisnis, maupun eksekutif. Semua kereta api yang melintasi jalur kereta api Solo-Kertosono pasti berhenti di stasiun ini.

Stasiun Madiun

Kereta api Ranggajati sedang berhenti di Stasiun Madiun.
Lokasi
Koordinat7°37′7.7984″S 111°31′27.7687″E / 7.618832889°S 111.524380194°E / -7.618832889; 111.524380194
Ketinggian+63 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang cukup tinggi di bagian tengahnya, agak tinggi di ujung timurnya, dan tinggi di ujung baratnya; satu peron pulau yang agak tinggi; serta satu peron pulau yang cukup tinggi di bagian tengahnya dan agak tinggi di bagian ujungnya)
Jumlah jalur8 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananArgo Wilis, Gajayana (reguler & tambahan), Bima, Turangga, Bangunkarta, Sancaka (reguler & tambahan), Malabar, Malioboro Ekspres, Ranggajati, Mutiara Selatan, Majapahit, Singasari, Wijayakusuma, Gaya Baru Malam Selatan, Brantas (reguler & tambahan), Jayakarta Premium, Matarmaja (reguler & tambahan), Pasundan (reguler & tambahan), Kahuripan, Logawa, Sri Tanjung, Mantab, dan KA ketel/angkutan BBM
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitektur
  • Indische Empire
  • Modern
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka1 Juli 1882
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Layanan pelanggan Cetak tiket mandiri Musala Toilet 
Tipe persinyalan
  • Mekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis (s.d. 2007)
  • Elektrik tipe modular interlocking system dengan tiang sinyal dari Len (2007-2019)[3]
  • Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2019-sekarang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Di sebelah barat stasiun ini, setelah perlintasan sebidang Jalan Yos Sudarso, terdapat percabangan rel yang menuju depo milik Pertamina. Di sebelah barat laut stasiun ini juga terdapat sebuah Dipo Lokomotif, di sebelah utara terdapat PT INKA, serta di sebelah timur terdapat Dipo Kereta, Gerbong, dan Mekanik. Ke arah selatan terdapat percabangan jalur kereta api yang akan berakhir di Slahung, Ponorogo, yang sudah dinonaktifkan sejak tahun 1984.

Sejarah

Berkas:St madiun 1930.jpg
Stasiun Madiun, tempoh doeloe (tampak tandon air yang masih berdiri sampai sekarang serta arsitektur stasiun yang masih bergaya Indische Empire, khas dari SS).

Pada awal dekade 1830-an, tepatnya setelah Perang Diponegoro, Kota Madiun dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda dan menjadi wilayah berstatus karesidenan dan menjadi tempat tinggal orang-orang Belanda dan Eropa lainnya terutama yang berprofesi di bidang perkebunan dan perindustrian karena adanya pengembangan berbagai perkebunan dan pabrik di sekitar kota ini seperti perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, tembakau, dan lain-lain.[4]

Industri pertanian dan perkebunan semakin menggeliat di wilayah Madiun. Untuk mendukung distribusi hasil bumi tersebut, diperlukan sistem transportasi terpadu, terutama pada sektor kereta api. Pada tahun 1873, Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan konsesi izin pembangunan jalur kereta api rute Surabaya–Solo dan Madiun–Ponorogo, begitu disebutkan dalam buku Spoorwegen op Java (1873).[5] Pembangunan jalur kereta api dimulai dari arah Surabaya; hal ini terbukti bahwa jalur kereta api yang menuju Madiun selesai dibangun pada tanggal 1 Juli 1882 dan selanjutnya diperpanjang ke arah Paron sekitar setahun kemudian pada tanggal 2 Juli 1883.[6] Stasiun ini merupakan stasiun besar, dilengkapi dipo lokomotif dan sebuah balai yasa di sisi utara kompleks stasiun yang dikhususkan untuk lokomotif uap.

Stasiun Madiun merupakan stasiun satu sisi dengan bangunan utama yang terletak sejajar dengan rel dan emplasemen. Sebagian besar bangunan stasiun, baik bangunan utama maupun emplasemen, telah mengalami renovasi sehingga penampilan keseluruhan stasiun ini bernuansa cukup modern.

Pada tahun 1979, hampir semua lokomotif uap tak beroperasi setelah adanya lokomotif diesel hidraulik. Balai Yasa Lokomotif Uap ini kemudian dialihfungsikan pada tanggal 18 Mei 1981 menjadi PT Industri Kereta Api (INKA). Sekarang perusahaan ini menjadi perusahaan skala besar dan satu-satunya di Asia Tenggara yang bergerak di bidang perkeretaapian sehingga produknya sudah dikenal di mancanegara. Hal tersebut menjadikan Kota Madiun merupakan kota yang sarat sejarah perkeretaapian, baik pada masa lalu maupun masa kini, dan yang akan terus menorehkan sejarah baru perkeretaapian pada masa depan.[7]

Bangunan dan tata letak

Awalnya stasiun ini memiliki delapan jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda pada segmen lintas Babadan-Geneng resmi dioperasikan per 16 Oktober 2019[8], jalur 3 juga dijadikan sebagai sepur lurus. Dari jalur 1 ini terdapat percabangan menuju Slahung, Ponorogo. Jalur 1-3 digunakan untuk pelayanan kereta api penumpang, jalur 4-7 digunakan untuk parkir kereta api barang dan kereta api yang baru keluar dari PT Inka, serta jalur 8 merupakan jalur khusus pengisian bahan bakar kereta api serta memiliki percabangan jalur menuju dipo lokomotif dan pemutar rel. Dari jalur 5-8 terdapat jalur menuju Depot Pertamina.

Sejak tahun 2007, sistem persinyalan di stasiun ini telah diganti dengan menggunakan sistem persinyalan elektrik bertipe MIS (Modular Interlocking System) produksi Siemens yang sebelumnya digunakan di Stasiun Cikampek dan tiang-sinyal lampu/cahaya yang digunakan bertipe lampu LED (light emitting diode) buatan PT Len Industri.[3] Sejak jalur ganda pada segmen lintas tersebut dioperasikan, perangkat interlocking persinyalan elektriknya diperbarui sepenuhnya dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.

Stasiun ini kini juga telah dilengkapi papan penunjuk arah untuk menuju ruang/nomor jalur/fasilitas tertentu, penunjuk arah jalur disertai jarak tempuhnya, dan layar monitor informasi keberangkatan maupun kedatangan kereta api secara realtime yang wujudnya terlihat seperti di bandara.

Keunikan

Keunikan yang dimiliki oleh stasiun ini adalah diputarkannya lagu berjudul Pecel Madiun setiap kali terjadi kedatangan kereta api.

Layanan kereta api

Penumpang

Kelas eksekutif

Kelas campuran

Kelas bisnis

Madiun Tambahan (Mantab), dari dan tujuan Jakarta via Semarang

Kelas ekonomi AC plus

Majapahit, tujuan Jakarta via Semarang dan tujuan Malang (terkadang ditambahkan kelas eksekutif)

Kelas ekonomi AC premium

Jayakarta Premium, tujuan Jakarta dan tujuan Surabaya

Kelas ekonomi AC

Barang

KA ketel/angkutan BBM, dari dan tujuan Rewulu atau Surabaya

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Madiun per 20 September 2019 (revisi Gapeka 2017).

  • KA Reguler
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
156A Singasari Blitar (BL) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 00.26 00.33
95 Malioboro Ekspres Yogyakarta Tugu (YK) 00.50 01.10
56 Bangunkarta Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif Satwa 00.54 01.04
7064D Jayakarta Premium Ekonomi AC Premium 01.08 01.16
92 Malabar Malang Kotabaru (ML) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi AC 02.26 02.35
172 Matarmaja Ekonomi AC 02.44 02.54
44/45 Bima Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Malang Kotabaru (ML) Eksekutif Satwa 03.01 03.15
112/113 Mutiara Selatan Eksekutif & Ekonomi AC Premium 03.50 03.58
42 Gajayana Malang Kotabaru (ML) Eksekutif Satwa & Luxury 04.12 04.30
176 Brantas Blitar (BL) Eksekutif & Ekonomi AC 04.43 04.50
142 Majapahit Malang Kotabaru (ML) Ekonomi AC Plus 05.03 05.19
182 Kahuripan Blitar (BL) Ekonomi AC 05.26 05.32
50 Turangga Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif Satwa 05.39 05.48
84 Sancaka Eksekutif & Ekonomi AC Premium 08.57 09.11
5 Argo Wilis Bandung Hall (BD) Eksekutif Argo 09.04 09.09
155A Singasari Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 09.40 09.50
194/195 Sri Tanjung Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Banyuwangi Baru (BW) Ekonomi AC 09.48 10.08
83 Sancaka Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi AC Premium 10.06 10.30
94 Malioboro Ekspres Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 10.28 10.40
179 Pasundan Bandung Kiaracondong (KAC) Ekonomi AC 10.58 11.08
188/189 Logawa Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Jember (JR) 11.46 11.55
104/101 Ranggajati Cirebon Kejaksan (CN) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi AC Plus 11.53 12.06
102/103 Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Jember (JR) 12.28 12.38
93 Malioboro Ekspres Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 12.59 13.15
190/187 Logawa Purwokerto (PWT) Ekonomi AC 13.49 13.55
173 Gaya Baru Malam Selatan Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi AC 14.23 14.35
181 Kahuripan Bandung Kiaracondong (KAC) Ekonomi AC 15.05 15.15
175 Brantas Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi AC 15.52 16.03
196/193 Sri Tanjung Yogyakarta Lempuyangan (LPN) Ekonomi AC 16.22 16.35
7063D Jayakarta Premium Jakarta Kota (JAKK) Ekonomi AC Premium 17.23 17.30
180 Pasundan Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi AC 17.26 17.35
41 Gajayana Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Satwa & Luxury 17.57 18.12
6 Argo Wilis Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif Argo 18.05 18.10
55 Bangunkarta Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Satwa 18.39 18.44
49 Turangga Bandung Hall (BD) 19.05 19.12
86 Sancaka Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif & Ekonomi AC Premium 19.09 19.33
46/43 Bima Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Satwa 19.30 19.38
85 Sancaka Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi AC Premium 20.05 20.20
91 Malabar Bandung Hall (BD) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi AC 20.44 20.59
7092/7093 Wijayakusuma Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Banyuwangi Baru (BW) Eksekutif & Ekonomi AC Premium 21.24 21.31
7094/7091 Cilacap (CP) 21.28 21.34
114/111 Mutiara Selatan Bandung Hall (BD) 21.40 21.53
171 Matarmaja Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 22.05 22.17
174 Gaya Baru Malam Selatan Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif & Ekonomi AC 22.40 22.59
141 Majapahit Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC Plus 22.57 23.10
96 Malioboro Ekspres Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 23.08 23.20
  • KA Tambahan (beroperasi pada masa lebaran dan natal-tahun baru; terkadang juga pada hari libur nasional atau akhir pekan tertentu)
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
7007A Gajayana Tambahan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Satwa 00.03 00.12
12948 Mantab Madiun (MN) Bisnis 00.08 -
7032A Brantas Tambahan Blitar (BL) Bisnis/Ekonomi AC 05.54 06.08
7034A Matarmaja Tambahan Malang Kotabaru (ML) Ekonomi AC 06.07 06.18
7035A Pasundan Tambahan Bandung Kiaracondong (KAC) 08.16 08.22
7008B Gajayana Tambahan Malang Kotabaru (ML) Eksekutif Satwa 10.11 10.19
7026 Sancaka Tambahan Surabaya Gubeng (SGU) 11.03 11.09
7023B Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif/Bisnis/Ekonomi AC Plus 12.16 12.30
12855 Mantab Jakarta Pasar Senen (PSE) Bisnis - 14.50
7031A Brantas Tambahan Bisnis/Ekonomi AC 16.43 16.50
7036A Pasundan Tambahan Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi AC 18.46 19.07
7024C Sancaka Tambahan Eksekutif/Bisnis/Ekonomi AC Plus 20.57 21.05
7025 Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif Satwa 21.14 21.20
7033A Matarmaja Tambahan Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 23.39 23.45

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia". Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ P., Tjondronegoro, Sediono M.; Gunawan., Wiradi,; Indonesia., Yayasan Obor (2008). Dua abad penguasaan tanah : pola penguasaan tanah pertanian di Jawa dari masa ke masa (edisi ke-Ed. rev). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 9794616850. OCLC 271789216. 
  5. ^ Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java. 
  6. ^ Staatsspoorwegen Ned. Indië (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  7. ^ Indonesia. Kemenristek RI, National Research Council (U.S.). Board on Science and Technology for International Development (3–5 Oktober 1981). Potential Collaboration in Science and Technology: Proceedings of a Symposium on Indonesia, Washington, D.C., Oct. 3-5, 1983 (Laporan). 
  8. ^ "Jalur Ganda di Madiun Siap Dilalui KA". Surabayainside.com. 2019-10-15. Diakses tanggal 2019-10-16. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api tahun 2017

Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines
Terminus Templat:KAI lines