Kota Denpasar

ibu kota Provinsi Bali, Indonesia

8°39′23″S 115°12′59″E / 8.656251°S 115.216481°E / -8.656251; 115.216481

Kota Denpasar
Daerah tingkat II
Motto: 
ᬧᬸᬭᬟᬶᬯᬪᬭ​ᬪᬯᬦ
Puradhiva Bhara Bhavana
"Kewajiban Pemerintah adalah Meningkatkan Kemakmuran Rakyat"
Peta
Kota Denpasar di Kepulauan Sunda Kecil
Kota Denpasar
Kota Denpasar
Peta
Kota Denpasar di Indonesia
Kota Denpasar
Kota Denpasar
Kota Denpasar (Indonesia)
Koordinat: 8°40′18″S 115°14′02″E / 8.6717°S 115.2339°E / -8.6717; 115.2339
Negara Indonesia
ProvinsiBali
Tanggal berdiri15 Januari 1992
1 Juli 1978
Dasar hukumUU No.1 Tahun 1992
PP No.20 Tahun 1978
Hari jadi27 Februari 1788
Ibu kota--
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiI.B.Rai Dharmawijaya Mantra, SE., MSi.
 • Wakil BupatiI.G.N.Jaya Negara
 • Sekretaris DaerahDrs. A.A. Ngurah Rai Iswara, M.Si.[3]
 • Ketua DPRDI Gusti Ngurah Gede, SH.[4]
Luas
 • Total127,78 km²[1] km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 ((2017)[1])
 • Total638,548 jiwa[1] 897,300 jiwa[2]
Demografi
 • AgamaHindu 65.95%
Islam 24.33%
Kristen Protestan 4.95%
Katolik 2.39%
Buddha 2.35%
Konghucu 0.03% [5]
 • BahasaBali, Indonesia
 • IPM82,58 (2016)[6]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode pos
80111-80239
Kode BPS
5171 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon(+62)361
Kode Kemendagri51.71 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp2.040.573.867.675,-[7]
PADRp808.925.879.427,-
DAURp650.169.150.000,-
Situs webhttp://www.denpasarkota.go.id/


Kota Denpasar (Hanacaraka: ᬓᭀᬢ​ᬤᬾᬦ᭄ᬧᬲᬃ) adalah ibu kota Provinsi Bali, Indonesia. Denpasar merupakan kota terbesar di Kepulauan Nusa Tenggara dan kota terbesar kedua di wilayah Indonesia Timur setelah Makassar. Pertumbuhan industri pariwisata di Pulau Bali mendorong Kota Denpasar menjadi pusat kegiatan bisnis, dan menempatkan kota ini sebagai daerah yang memiliki pendapatan per kapita dan pertumbuhan tinggi di Provinsi Bali.[8] Pemerintah akan mempersiapkan tiga kota yaitu Medan, Denpasar, dan Makassar sebagai kota metropolitan baru. Tata ruang tiga kota itu masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Perpres 45/2011).[9][10]

Etimologi

Nama Denpasar berasal dari kata "den" (utara) dan "pasar" sehingga secara keseluruhan bermakna "Utara Pasar". Asal kata ini menunjukkan asal kota sebagai kota pasar, di tempat yang sekarang disebut Pasar Kumbasari (sebelumnya "Peken Payuk"), di bagian utara kota modern.[11]

Sejarah

 
Denpasar, tampak Jalan Gajah Mada dan Pasar Badung (tahun 1949)

Era Kolonial Belanda

Denpasar pada mulanya adalah sebuah taman. Taman tersebut tidak seperti taman pada umumnya, karena menjadi taman kesayangan dari Raja Badung saat itu, Kyai Jambe Ksatrya. Pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya tinggal di Puri Jambe Ksatrya, yang kini menjadi Pasar Satria. Taman ini unik, karena dilengkapi dengan tempat untuk bermain adu ayam (tajen). Hobi Kyai Jambe Ksatrya adalah bermain adu ayam, oleh karena itu tidak jarang sang raja mengundang raja-raja lainnya di Bali untuk bermain adu ayam di taman tersebut.[12][13]

Sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari Kerajaan Badung, sebuah Kerajaan Hindu Majapahit yang berdiri sejak abad ke-18 s.d abad ke-19, sebelum kerajaan tersebut ditundukan oleh Belanda pada tanggal 20 September 1906, dalam sebuah peristiwa heroik yang dikenal dengan Perang Puputan Badung.[14]

Era Kemerdekaan Indonesia

Setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958, Denpasar menjadi ibu kota dari pemerintah daerah Kabupaten Badung, selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Des.52/2/36-136 tanggal 23 Juni 1960, Denpasar juga ditetapkan sebagai ibu kota bagi Provinsi Bali yang semula berkedudukan di Singaraja.[15]

Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1978, Denpasar resmi menjadi ‘’Kota Administratif Denpasar’’, dan seiring dengan kemampuan serta potensi wilayahnya dalam menyelenggarakan otonomi daerah, pada tanggal 15 Januari 1992, berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992, dan Kota Denpasar ditingkatkan statusnya menjadi ‘’kotamadya’’, yang kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 27 Februari 1992.

Geografi

Kota Denpasar berada pada ketinggian 0-75 meter dari permukaan laut, terletak pada posisi 8°35’31” sampai 8°44’49” Lintang Selatan dan 115°00’23” sampai 115°16’27” Bujur Timur. Sementara luas wilayah Kota Denpasar 127,78 km² atau 2,18% dari luas wilayah Provinsi Bali. Dari penggunaan tanahnya, 2.768 Ha merupakan tanah sawah, 10.001 Ha merupakan tanah kering dan sisanya seluas 9 Ha adalah tanah lainnya. Tingkat curah hujan rata-rata sebesar 244 mm per bulan, dengan curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember. Sedangkan suhu udara rata-rata sekitar 29.8 °C dengan rata-rata terendah sekitar 24.3 °C.

Data iklim Denpasar, Bali
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 33.0
(91.4)
33.4
(92.1)
33.6
(92.5)
34.4
(93.9)
33.1
(91.6)
31.4
(88.5)
30.4
(86.7)
29.6
(85.3)
31.4
(88.5)
33.6
(92.5)
32.7
(90.9)
33.0
(91.4)
32.47
(90.44)
Rata-rata harian °C (°F) 28.6
(83.5)
28.8
(83.8)
28.8
(83.8)
29.6
(85.3)
28.6
(83.5)
27.4
(81.3)
26.7
(80.1)
26.1
(79)
27.1
(80.8)
28.6
(83.5)
28.1
(82.6)
28.2
(82.8)
28.05
(82.5)
Rata-rata terendah °C (°F) 24.1
(75.4)
24.2
(75.6)
24.0
(75.2)
24.8
(76.6)
24.1
(75.4)
23.5
(74.3)
23.0
(73.4)
22.5
(72.5)
22.9
(73.2)
23.7
(74.7)
23.5
(74.3)
23.5
(74.3)
23.65
(74.58)
Presipitasi mm (inci) 345
(13.58)
274
(10.79)
234
(9.21)
88
(3.46)
93
(3.66)
53
(2.09)
55
(2.17)
25
(0.98)
47
(1.85)
63
(2.48)
179
(7.05)
276
(10.87)
1.732
(68,19)
Rata-rata hari hujan atau bersalju 19 17 14 10 6 5 4 3 2 6 11 17 114
% kelembapan 85 85 85 85 80 80 80 80 80 80 85 85 82.5
Sumber: Weatherbase[16]

Sungai Badung merupakan salah satu sungai yang membelah Kota Denpasar, sungai ini bermuara di Teluk Benoa.[17]

Pemerintahan

Secara administratif pemerintahan kota ini terdiri dari 4 kecamatan, 43 kelurahan dengan 209 dusun. Saat ini pemerintah Kota Denpasar telah mengembangkan berbagai inovasi dalam meningkatkan layanan kepada masyarakatnya, diantaranya mulai membenahi sistem administrasi kependudukannya.[18][19]

Kecamatan di Kota Denpasar antara lain:

Daftar Wali Kota

Kota Administratif Denpasar, Kabupaten Badung
No Wali Kota Administratif[20] Mulai menjabat Akhir jabatan Prd. Ket. Wakil Wali Kota
1   I Gusti Ngurah Wardana 1978 1983 1 [21]
2   I Gusti Putu Rai Andayana 1983 1987 2
3   Anak Agung Ngurah Gde Agung 1987 1991 3
Kota Denpasar
No Wali Kota Mulai menjabat Akhir jabatan Prd. Ket. Wakil Wali Kota
1   I Made Suwendha 1992 1997 4
2   Komang Arsana 1997 1999 5
3   Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga 2000 2005 6 I Ketut Robin
(2000–2003)
28 Agustus 2005 24 Oktober 2008 7 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra
4   Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra 24 Oktober 2008 28 Agustus 2010
28 Agustus 2010 28 Agustus 2015 8 [22] I Gusti Ngurah Jaya Negara
Anak Agung Gede Geriya 28 Agustus 2015 17 Februari 2016
(4)   Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra 17 Februari 2016 17 Februari 2021 9 I Gusti Ngurah Jaya Negara
I Made Toya 17 Februari 2021 26 Februari 2021
5
 
I Gusti Ngurah Jaya Negara 26 Februari 2021 Petahana [23] I Kadek Agus Arya Wibawa

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Denpasar dalam lima periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2004–2009[24] 2009–2014[24] 2014–2019[25] 2019–2024[26] 2024–2029[27]
PKB 1   0   0   0   0
Gerindra (baru) 2   5   4   9
PDI-P 22   17   18   22   22
Golkar 9   9   8   8   7
NasDem (baru) 1   3   1
Gelora (baru) 1
PKS 2   2   3   0   0
Hanura (baru) 1   4   2   0
PAN 2   0   0   0   0
Demokrat 4   8   6   4   2
PSI (baru) 2   3
PKPB 2   1
PNIM 2   2
PDS 1   1
PPRN (baru) 1
Jumlah Anggota   45   45   45   45   45
Jumlah Partai 9   10   7   7   7

Kecamatan

Kota Denpasar terdiri dari 4 kecamatan, 16 kelurahan, dan 27 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 638.548 jiwa dengan luas wilayah 127,78 km² dan sebaran penduduk 4.997 jiwa/km².[28][29]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Denpasar, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
51.71.03 Denpasar Barat 3 8 Desa
Kelurahan
51.71.01 Denpasar Selatan 6 4 Desa
Kelurahan
51.71.02 Denpasar Timur 4 7 Desa
Kelurahan
51.71.04 Denpasar Utara 3 8 Desa
Kelurahan
TOTAL 16 27

Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk Kota Denpasar per tahun dalam rentang waktu 2000-2010 adalah sebesar 4 %, dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak 4.57 % dibandingkan dengan jumlah penduduk wanitanya.[30]

Sekitar 63.30 % penduduknya memeluk agama Hindu, sedangkan agama Islam adalah minoritas terbesar dengan jumlah 28.65%, kemudian disusul agama Kristen 6.45%, Buddha 1.47% dan Khonghucu 0.03%.[31]

Tahun 1990 2000 2003 2010
Jumlah penduduk 320.597 532.440 585.150 788.589
Sejarah kependudukan Kota Denpasar
Sumber:[30][32]

Dalam kaitannya sebagai kota wisata, maka Denpasar juga didukung oleh beberapa kawasan seperti Kuta dan Ubud. Kawasan ini sering disebut sebagai SarBaGiTa atau DenpaSar, Badung, Gianyar dan Tabanan berdasarkan Peraturan Presiden No. 45 tahun 2011[33]. Berikut adalah populasi dari beberapa wilayah tersebut:

Pembagian Administratif Area (km²) Populasi (Sensus 2010) Kepadatan (/km²)
Denpasar 123.98 788,445 6,400
Badung 418.52 543,332 1,293.37
Gianyar 368 470,380 1,300
Sarbagi 910.5 1,802,157 1,979.3
Tabanan 839.33 420,913 500
Sarbagita 1,749.83 2,223,070 1,270.4

Ekonomi

 
Pasar Badung, Denpasar.

Pembangunan pariwisata berpengaruh kuat terhadap perubahan struktur dan peningkatan perekonomian di Kota Denpasar. Namun struktur perekonomian Kota Denpasar sedikit berbeda bila dibandingkan dengan struktur perekonomian Provinsi Bali pada umumnya, dengan menempatkan sektor perdagangan, hotel dan restoran mendominasi pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Denpasar.[34]

Ikut pula mendongkrak ekonomi Kota Denpasar adalah produksi barang kerajinan berupa barang kerajinan untuk cenderamata, seperti ukiran dan patung. Namun industri kerajinan ini tengah mengalami tekanan, selain karena dampak krisis dan persaingan antar daerah, tekanan lain berasal dari persaingan antar negara berkembang Asia lainnya seperti Vietnam, Thailand, India, Malaysia dan Cina. Negara pesaing ini lebih memaksimalkan besarnya skala produksi dengan memanfaatkan teknologi industri, sedangkan di Kota Denpasar industri kerajinan ini masih mempertahankan keterampilan tangan (hand made) sehingga menjadi kendala pada pemenuhan kuantitas produksinya.[8]

Kesehatan

Kota Denpasar telah memiliki sarana pelayanan kesehatan yang baik di Provinsi Bali, terdapat 3 rumah sakit milik pemerintah diantaranya RSUP Sanglah Denpasar, RSUD Wangaya dan RSAD Udayana serta 13 buah rumah sakit swasta.

Sementara dalam rangka meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakatnya, pemerintah Kota Denpasar telah membangun 10 buah Puskesmas dan 26 buah puskesmas pembantu, dengan rasio puskesmas per 100.000 penduduk adalah 1,7.[35]

Pendidikan

 
Lapangan Niti Mandala di Renon, Denpasar.

Di Kota Denpasar berdiri beberapa perguruan tinggi diantaranya Universitas Udayana, Universitas Mahasaraswati, Universitas Warmadewa dan Institut Seni Indonesia Denpasar.

Pendidikan formal SD atau MI negeri dan swasta SMP atau MTs negeri dan swasta SMA atau MA negeri dan swasta SMK negeri dan swasta Perguruan tinggi
Jumlah satuan 229 59 34 29 25
Data sekolah di Kota Denpasar tahun 2010
Sumber:[36]

Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Perguruan tinggi

Sekolah tinggi

Universitas

Institut

Politeknik

Akademi

Pelayanan Umum

Air Bersih

Untuk melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Denpasar, dilayani oleh PDAM Kota Denpasar, dan sampai tahun 2003 telah dapat melayani 64.82 % penduduknya. Sumber air baku PDAM Kota Denpasar adalah air permukaan dan sumur dalam yang pengolahannya mengunakan Instalasi Pengolahan Air Lengkap (IPAL). Sedangkan sistem pengalirannya mengunakan sistem gravitasi dan pemompaan.[32]

Sampah

Dalam penanganan masalah sampah, pemerintah Kota Denpasar memanfaatkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan seluas 40 Ha. Dari data tahun 2002, jumlah timbulan sampah Kota Denpasar adalah sebanyak 127.750 m³, sebagian besar adalah sampah domestik yang mencapai 71.14 %. Namun volume sampah yang telah tertangani baru sebanyak 1.904 m³, sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 125.846 m³ atau 98.5 %.[32] Mengatasi hal tersebut pemerintah kota dengan masyarakat menerapkan sistem swakelola guna mengatasi masalah penumpukan sampah di TPA tersebut.[37][38]

Transportasi

Pelabuhan Benoa merupakan pintu masuk ke Kota Denpasar melalui jalur laut dan saat ini dikelola oleh PT Pelindo III.[39] Pelabuhan ini berada sekitar 10 km dari pusat kota, dan telah beroperasi sejak dari tahun 1924.

Sarana transportasi darat di Kota Denpasar terutama untuk angkutan kota saat ini sudah mulai tidak efektif dan efisien,[40] sampai tahun 2010 hanya 30 % yang masih beroperasi, seiring dengan berkurangnya minat masyarakat untuk mengunakan jasa angkutan tersebut, yang diperkirakan hanya sekitar 3 % dari total jumlah penduduknya.[41] Sementara pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi terus meningkat menjadi 11 % per tahunnya, dan tidak sebanding dengan pembangunan jalan baru. Sehingga terjadi kemacetan di Kota Denpasar tidak dapat dihindari.[42] pada tanggal 18 Agustus 2011 Trans Sarbagita diluncurkan sebagai jawaban atas kemacetan yang terjadi di Kota Denpasar dengan 2 koridor yakni Koridor 1 Kota - GWK dan Koridor 2 Batubulan - Nusa Dua.

Selain itu Denpasar memiliki Jalan Tol Bali Mandara yang mempunyai 4 jalur dan dibuka untuk kalangan tertentu pada 23 September 2013. Jalan tol ini lalu dibuka untuk umum pada 1 Oktober 2013, menghubungkan Pelabuhan Benoa, Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua[43]. Jalan sepanjang 12.45 km ini juga dibangun dengan jalur khusus untuk motor.

Olahraga, Seni, dan Budaya

 
Museum Bali

Klub utama sepak bola Perseden Denpasar merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kota Denpasar, dan menjadikan Stadion Ngurah Rai sebagai markas dan tempat pertandingan laga kandang.

Sementara seni dan budaya di Kota Denpasar secara garis besar identik dengan seni dan budaya Bali umumnya, walau di sini telah terjadi interaksi perpaduan dengan budaya lain seiring dengan kedatangan para wisatawan dari berbagai kalangan. Namun nilai tradisional yang dijiwai oleh ritual-ritual agama Hindu masih kental mewarnai kota ini.[44]

Peranan Adat Bali masih mengakar pada masyarakat Kota Denpasar, Adat Bali yang dimaksud meliputi, nilai, norma dan perilaku dalam masyarakat umumnya pada sistem kekeluargaan patrilineal. Namun seiring zaman beberapa hukum adat yang berlaku mulai dipertentangkan oleh masyarakatnya, terutama dalam masalah gender dan pewarisan.[45]

Pariwisata

Perkembangan pariwisata dan daya tarik pulau Bali, secara tidak langsung telah mendorong kemajuan pembangunan di Kota Denpasar. Pada tahun 2000, jumlah wisatawan mancanegara yang datang berkunjung mencapai 1.413.513 orang, dan menempatkan jumlah wisatawan terbanyak dari Jepang kemudian disusul dari Australia, Taiwan, Eropa, Inggris, Amerika, Singapura dan Malaysia.

Kebijakan pengembangan pariwisata di Kota Denpasar menitikberatkan pada pariwasata budaya berwawasan lingkungan. Sebagai salah satu sentra pengembangan pariwisata, Kota Denpasar menjadi barometer bagi kemajuan pariwisata di Bali, hal ini dapat dilihat dengan munculnya berbagai hotel berbintang sebagai sarana menunjang aktivitas pariwisata tersebut.

Pantai Sanur merupakan salah satu kawasan wisata pantai yang ramai dikunjungi. Sementara Lapangan Puputan merupakan kawasan ruang terbuka hijau di Kota Denpasar sekaligus berfungsi sebagai paru-paru kota.

Destinasi wisata

Denpasar memiliki beberapa tempat wisata yang memiliki unsur sejarah dan rekreasi diantaranya adalah:

Wisata kuliner

Denpasar juga terkenal dengan wisata kulinernya. Beberapa tempat yang sangat dikenal baik oleh turis lokal maupun mancanegara adalah:

  • Nasi Ayam Kedewatan - Jalan Tukad Badung, Denpasar
  • Nasi Ikan Mak Beng - dekat Hotel Radisson
  • Nasi Campur - Pantai Segara, Sanur
  • Babi Guling Chandra - Jalan Teuku Umar (non-halal)
  • Warung Wardana - Jalan Merdeka, Denpasar
  • Bebek Goreng HT - Jalan Merdeka, Denpasar
  • Sate Plecing - Jalan Yudhistira, Denpasar (non-halal)
  • Depot Kepiting Super - Jalan Bypass Ngurah Rai
  • Resto Bali Nikmat - Jalan Raya Kuta deket Alfa
  • Warung Batan Waru - sebelah Discovery Mall
  • Warung Made - Kuta
  • Ikan Bakar - Jimbaran
  • Nyoman Cafe - Jimbaran
  • Menega Cafe - Four Seasons Jimbaran
  • Jebak (Jejak Bali Kuliner) - Jalan Teuku Umar, Denpasar

Beberapa oleh-oleh Bali yang terkenal diantaranya adalah dodol bali, brem, kacang rahayu, pie susu, kacang disco, salak bali, kacang kapri, kerupuk ceker ayam, pia legong dan kopi bali. Beberapa tempat khusus yang menjual oleh-oleh diantaranya adalah:

  • Toko Krisna
  • Toko Erlangga
  • Pasar Kumbasari

Pers dan Media

Surat kabar Nasional
Nama Perusahaan Bahasa
Suara Pembaruan BeritaSatu Media Holdings Indonesia
Republika Mahaka Media
Kompas Kompas Gramedia
The Jakarta Post Bina Media Tenggara Inggris
Bisnis Indonesia Jurnalindo Aksara Grafika Indonesia
Media Indonesia Media Group
Surat kabar Lokal
Nama Perusahaan Bahasa
Bali Post Bali Post Indonesia
Denpost
Tribun Bali Tribun Network
Radio Nasional
Frekuensi Signal Nama Stasiun
88.6-MHz FM Radio Programma 1 Radio Republik Indonesia
93.0-MHz Radio Programma 3
95.3-MHz Radio Programma 2
100.0-MHz Radio Programma 4
Radio Lokal
Frekuensi Signal Nama
89.4-MHz FM Radio Sunari
90.2-MHz Radio Yudha
91.0-MHz Radio Phoenix
91.8-MHz Radio Flamboyan
94.5-MHz Radio Citra
96.1-MHz Radio Genta
96.9-MHz Radio Elkoga
97.3-MHz Radio Soni
97.7-MHz Radio Gema
98.5-MHz Radio Plus
99.3-MHz Radio Duta
102.0-MHz Radio Cassanova
102.8-MHz Radio Menara
103.6-MHz Radio Pinguin
104.4-MHz Radio Aneka Rama
105.2-MHz Radio Mora
107.5-MHz Radio Udayana
107.7-MHz Radio Dwijendra
Televisi Nasional
Kanal Signal Frekuensi Nama Nama Perusahaan Ternama(PT) Pemilik Negara
23 487.250-MHz UHF Kompas TV PT Mediantara Televisi Bali Kompas Gramedia   Indonesia
25 503.250-MHz ANTV PT Cakrawala Andalas Televisi Bali dan Mataram Visi Media Asia (melalui Intermedia Capital)
27 519.250-MHz Indosiar PT Indosiar Dewata Televisi Surya Citra Media
29 535.250-MHz TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia
31 551.250-MHz SCTV PT Surya Citra Media Kreasi Surya Citra Media
33 567.250-MHz MNCTV PT TPI Sebelas Media Nusantara Citra
35 583.250-MHz RCTI PT RCTI Tujuh
37 599.250-MHz Metro TV PT Media Televisi Denpasar Media Group
39 615.250-MHz NET. PT Alam Bali Semesta Televisi Net Visi Media (melalui Net Mediatama Visual)
41 631.250-MHz tvOne PT Lativi Media Karya Bali dan Kepulauan Riau Visi Media Asia
43 647.250-MHz Trans TV PT Trans TV Denpasar Banjarmasin Trans Media
45 663.250-MHz Trans7 PT Trans7 Denpasar Banjarmasin
47 679.250-MHz GTV PT GTV Sepuluh Media Nusantara Citra
51 711.250-MHz RTV PT Fajar Kebenaran Nusantara Rajawali Corpora
53 727.250-MHz iNews PT Bali Music Channel Media Nusantara Citra
Televisi Lokal
Kanal Signal Frekuensi Nama Jaringan Nama Perusahaan Ternama(PT) Pemilik Provinsi
29 535.250-MHz UHF TVRI Bali TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemeritah Bali Bali
49 695.250-MHz Bali TV Indonesia Network PT Bali Ranadha Televisi Kelompok Media Bali Post

Konsulat jendral

  1.   Amerika Serikat
  2.   Australia
  3.   Belanda
  4.   Brasil
  5.   Britania Raya
  6.   Ceko
  7.   Chili
  8.   Denmark
  9.   Finlandia
  10.   Hungaria
  11.   Italia
  12.   Jepang
  13.   Jerman
  14.   Malaysia
  15.   Meksiko
  16.   Norwegia
  17.   Prancis
  18.   Tiongkok
  19.   Slowakia
  20.   Spanyol
  21.   Swedia
  22.    Swiss
  23.   Thailand
  24.   Timor Leste

Kota Kembar

Referensi

  1. ^ a b c d e f "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 05-12-2018. 
  2. ^ ""Kota Denpasar Dalam Angka 2017"". 
  3. ^ Situs Resmi Setda Kota Denpasar
  4. ^ Situs Resmi DRPD Kota Denpasar
  5. ^ ""Kota Denpasar Dalam Angka 2017"". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 16 Juli 2018. 
  6. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2016". Diakses tanggal 6 Juli 2018. 
  7. ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diakses tanggal 2018-07-06. 
  8. ^ a b http://www.bi.go.id KER Provinsi Bali Triwulan IV 2009 (diakses pada 6 April 2011)
  9. ^ http://metro.vivanews.com/news/read/201289-medan--makassar--denpasar-jadi-metropolitan
  10. ^ http://rtrwn.penataanruang.net/lampiran_X.pdf
  11. ^ "Gambaran Umum Kota Denpasar dan Pemertahanan Bahasa Bali" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 20 May 2013. Diakses tanggal 25 January 2013. 
  12. ^ https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/24/asal-usul-kota-denpasar-ternyata-berawal-dari-sebuah-taman
  13. ^ "Sejarah Kota Denpasar". Diakses tanggal 25 Januari 2013. 
  14. ^ Sutaba, Made; Kartadarmadja, Soenyata (1983). Sejarah perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme di daerah Bali. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. 
  15. ^ Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
  16. ^ "DENPASAR, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 20 May 2016. 
  17. ^ I.B. Kade Sugirawan, Kondisi Ekologi Perairan Muara Sungai Badung di Teluk Benoa Ditinjau dari Parameter Fisika, Kimia, dan Biologi, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, 1992.
  18. ^ Djojosoekarto, A., Siahaan, H.M.P., Setiyawati, N.H. (2008). Pelayanan publik dalam persepsi masyarakat: hasil survei persepsi masyarakat dengan metode citizen report card di daerah, Kemitraan Partnership, ISBN 979-26-9631-8. 
  19. ^ Sadiawati, D., Djojosoekarto, A., Setiyawati, N.H., (2008). Membangun sistem integrasi dalam pemberantasan korupsi di daerah: catatan atas pengalaman pengawalan rencana aksi daerah pemberantasan korupsi (RAD PK) dan pelaksanaan citizen report card (CRC) di lima daerah, Kemitraan Partnership, ISBN 979-26-9625-3. 
  20. ^ "Kepala Daerah Denpasar dari Masa ke Masa". Website Resmi Pemerintah Kota Denpasar. Web Design RumahMedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-30. Diakses tanggal 11 Desember 2017. 
  21. ^ Sukrawati, Ni Made (2020). Suadnyana, Ida Bagus Putu Eka, ed. Eksistensi dan Peranan Pandita Bali Aga di Kota Denpasar (PDF). Denpasar: UNHI Press. hlm. 11. ISBN 978-623-7963-14-1. 
  22. ^ "Daftar Riwayat Hidup Calon Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya" (PDF). Komisi Pemilihan Umum. Info Pilkada KPU. 21 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-12-12. Diakses tanggal 11 Desember 2017. 
  23. ^ "Pelantikan Wali Kota Denpasar Diundur, Kepemimpinan Sementara Di Tangan Sekda | Bali Bisnis.com". Bisnis.com. 2021-02-17. Diakses tanggal 2021-02-24. 
  24. ^ a b Komisi Pemilihan Umum. "Pemilihan Umum Dalam Angka di Kota Denpasar tahun 2004-2014" (PDF). kpu-denpasarkota.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-04-20. Diakses tanggal 27-11-2020. 
  25. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Denpasar 2014-2019
  26. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Denpasar 2019-2024
  27. ^ Dewi, Ni Made Ari Rismaya (04-05-2024). M. Ridwan, ed. "KPU Denpasar Tetapkan 45 Kursi DPRD Kota Terpilih, Simak Komposisi Perolehan Kursi Partai-Partai!". jawapos.com. Diakses tanggal 15-05-2024. 
  28. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  29. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  30. ^ a b http://www.bps.go.id Sensus penduduk 2010 Kota Denpasar (diakses pada 6 April 2011)
  31. ^ agama.denpasarkota.go.id Penduduk menurut agama (diakses pada 6 April 2011)
  32. ^ a b c ciptakarya.pu.go.id Profil Kota Denpasar (diakses pada 6 April 2011)
  33. ^ "Kerja Sama Kunci Terwujudnya Perpres Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan". BKPRN. Diakses tanggal 25 January 2013. 
  34. ^ Motivasi Kerja Perempuan Bali pada Hotel Berbintang di Kota Denpasar (diakses pada 6 April 2011)
  35. ^ http://www.depkes.go.id Profil Kesehatan Kota Denpasar (diakses pada 6 April 2011)
  36. ^ dapodik.org Data Siswa (diakses pada 6 April 2011)
  37. ^ http://www.beritabali.com Mendesak, Swakelola Sampah Plus di Denpasar (diakses pada 6 April 2011)
  38. ^ http://www.pplhbali.or.id Sanur Kauh Depot (diakses pada 6 April 2011)
  39. ^ http://www.pp3.co.id Pelabuhan Benoa
  40. ^ Ni Nyoman Murniasih, Evaluasi Kinerja Pelayanan Aangkutan Kota Denpasar Ditinjau Dari Pihak Operator, Skripsi, Institut Teknologi Bandung, 2005
  41. ^ http://www.balipost.co.id Angkot di Denpasar Mati Suri (diakses pada 11 April 2011)
  42. ^ http://www.balipost.co.id Kemacetan di Denpasar (diakses pada 11 April 2011)
  43. ^ "SBY Namai Jalan Tol Bali Mandara"
  44. ^ Profil daerah kabupaten dan kota, Volume 2, Penerbit Buku Kompas, 2001, ISBN 979-709-054-X.
  45. ^ Mery Wanyi Rihi, Kedudukan Anak Angkat Menurut Hukum Waris Adat Bali (Studi Kasus Di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar dan Pengadilan Negeri Denpasar), Tesis, Universitas Diponegoro, 2006
  46. ^ "Denpasar to ink sister city pact with Haikou". The Jakarta Post. Diakses tanggal 4 November 2012. 

Pranala luar

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.135.191  
Kota Denpasar
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.477.861
2 Surabaya Jawa Timur 3.017.382 8 Batam Kepulauan Riau 1.294.548
3 Bandung Jawa Barat 2.579.837 9 Pekanbaru Riau 1.138.530
4 Medan Sumatera Utara 2.539.829 10 Bandar Lampung Lampung 1.073.451
5 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 11 Padang Sumatera Barat 939.851
6 Semarang Jawa Tengah 1.699.585 12 Malang Jawa Timur 885.271
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.