Daftar kecelakaan dan insiden pesawat penumpang

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 22 Desember 2020 11.31 oleh PaPa PaPaRoony (bicara | kontrib) (2002: mengganti ukuran)

Daftar ini merupakan daftar kecelakaan dan insiden pesawat terbang penumpang diurutkan berdasarkan tahun.



1937 1945 1946 1947 1948 1949 1950 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pranala luar

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

  • 3 Oktober - Empat mesin berasal dari Berlin Douglas jatuh menabrak sisi gunung di luar Stephanville, Newfoundland. Pesawat tersebut dikendarai oleh American Overseas Airlines yang membawa banyak istri dan anak-anak para serdadu AS yang terlibat perang di Jerman. Ke-39 penumpang semuanya meninggal. Pada saat itu, kecelakaan tersebut adalah yang paling terburuk di antara kecelakaan pesawat terbang komersial.
  • 25 Desember - setidaknya 3 pesawat terbang jatuh di tempat yang terpisah karena terjebak di tengah-tengah kabut yang tebal di Shanghai, Republik Tiongkok.

«Kembali ke atas

«Kembali ke ataspesawat jatuh

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

  • 30 Juni - United Airlines Penerbangan 718, sebuah DC-8, terbang dari Los Angeles ke Chicago dan TWA Penerbangan 2, sebuah Constellation, bertabrakan di atas Grand Canyon. Seluruh 58 penumpang dan awak di DC-8, dan 70 penumpang dan awak di Constellation tewas. Kedua pilot telah meminta izin untuk terbang di ruang udara yang bukan ditentukan untuk memberikan penumpang pemandangan yang lebih baik dan tabrakan dihubungkan dengan pilot yang saling tidak melihat kapal lainnya.

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

23 Juli - China Northwest Airlines Penerbangan 2119 Jatuh di danau di Yinchuan,Ningxia,Tiongkok.54 penumpang dan 1 kru pesawat tewas, 54 penumpang dan 4 awak pesawat selamat.

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

 
Serpihan Korean Air 801
 
Animasi Korean Air 801
  • 6 Agustus - Korean Air Penerbangan 801 akan mendarat ke Bandar Udara di Guam menggunakan Boeing 747. Akibat cuaca buruk, pilot mencari-cari landasan. Pesawat tetap turun hingga akhirnya ketinggian pesawat terlalu rendah. Pilot tidak menyadari bahwa mereka terbang rendah hingga sebuah gundukan curam terlihat secara tiba-tiba di lampu landing. Pesawat menabrak gundukan dan hancur berkeping-keping. Hanya bagian ekornya yang utuh. Hampir seluruh awak dan penumpang tewas. Hanya 26 yang selamat dari 254 orang.
  • 26 September - Garuda Indonesia Penerbangan 152 menggunakan Airbus A300 dengan membawa 234 orang akan mendarat di Bandar Udara Polonia di Medan. Pihak pengendali udara bingung dengan pesawat Merpati yang berada di kawasan udara tersebut dengan GA152. Ia justru sempat mengira bahwa ada pesawat Merpati 152 (di mana pesawat tersebut tidak pernah ada). Ia kemudian menyuruh GA152 untuk terbang ke pegunungan di mana seluruh penumpang dan awak pesawat tewas seketika. Kecelakaan ini merupakan kecelakaan udara terburuk di Indonesia.
  • 10 Oktober - Austral Líneas Aéreas Penerbangan 2553 (McDonnell Douglas DC-9-32) terbang di atas Uruguay. Sistem peringatan pesawat tiba-tiba menyatakan bahwa pesawat terlalu lambat. Padahal, pada kenyataannya pesawat terbang normal. Pilot kemudian menurunkan pesawat. Menambah thrust agar laju pesawat semakin cepat. Pada saat tersebut, pesawat sudah terbang terlalu cepat. Namun, sistem peringatan tetap memberi tahu pilot bahwa mereka terbang terlalu lambat. Pilot semakin menurunkan pesawat. Akibatnya, salah satu flaps pesawat lepas. Pesawat terjun berguling-guling tak terkendali dan jatuh nyaris vertikal di Estancia Magallanes, Nuevo Berlín, 32 kilometer (20 mil) dari Montevideo, Uruguay; seluruh 74 penumpang tewas.
  • 17 Desember - Tajikistan Airlines Penerbangan 3183, sebuah Tupolev Tu-154, jatuh di dekat Bandar Udara Sharjah, Uni Emirat Arab. Dari 86 penumpang dan awak, hanya teknisi pesawat saja yang selamat.
 
Serpihan Silkair 185 yang hancur berkeping-keping
  • 19 Desember - SilkAir Penerbangan 185 menggunakan Boeing 737 sedang terbang di ketinggian 35.000 kaki di atas Sungai Musi. Tiba-tiba, pesawat terjun secara vertikal dan meluncur hingga melebihi kecepatan suara. Bagian pesawat mulai terlepas satu per satu dan menghantam sungai. Seluruh 104 orang tewas seketika. Seluruh mayat hancur berkeping-keping dan 4 orang tidak dapat diidentifikasi sama sekali. Pihak Amerika menyatakan bahwa pilot melakukan bunuh diri, sedangkan pihak Indonesia tidak dapat menentukan penyebabnya. Pengadilan Los Angeles menyatakan bahwa penyebabnya ialah kerusakan rudder (ekor belakang)

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

  • 3 Juli - pesawat jet Tupolev Tu-154 Vladivostokavia jatuh pada saat mendekati pendaratan di Irkutsk, Rusia menewaskan 145
  • 24 Agustus - Air Transat Penerbangan 236 kehabisan bahan bakar di atas Samudra Atlantik dan melakukan pendaratan darurat di kepulauan Azores
  • 11 September - American Airlines Penerbangan 11 (WTC Menara Utara) (11 September 2001) Pesawat tersebut dibajak dan diterbangkan ke sebuah menara di mana kejadian tersebut menjadi kejadian teroris paling mematikan di dunia.
  • 11 September - United Airlines Penerbangan 175 (WTC Menara Selatan) (11 September 2001)Pesawat tersebut dibajak dan diterbangkan ke sebuah menara di mana kejadian tersebut menjadi kejadian teroris paling mematikan di dunia.
     
    Kejadian 9/11 yang merupakan kejadian teroris terburuk dalam sejarah dunia
  • 11 September - American Airlines Penerbangan 77 (The Pentagon) (11 September 2001)Pesawat tersebut dibajak dan diterbangkan ke sebuah gedung militer di mana kejadian tersebut menjadi kejadian teroris paling mematikan di dunia.
  • 11 September - United Airlines Penerbangan 93 (Somerset County, Pennsylvania) (11 September 2001) Pesawat ini juga dibajak dan rencananya akan menjadi bintang utamanya, yaitu menabrak Gedung Putih. Namun, para penumpang yang mengetahui bahwa para pembajak akan menerbangkannya ke Gedung Putih melawan dengan fisik dan berhasil membunuh dua pembajak. Mereka mendobrak kokpit dan mencoba untuk mengambil alih kendali. Namun naas, walaupun sudah dicekal dan dipegangi, para pembajak tetap dapat mengarahkan kemudi pesawat tajam ke bawah dan jatuh di Pennsylvania. Seluruh 44 orang dalam pesawat tewas.
  • 4 Oktober - Siberia Airlines Penerbangan 1812 terbang di atas Laut Hitam. Di dekatnya, militer Ukraina sedang mengadakan latihan misil dengan target sudah berada di langit. Ketika misil ditembak, misil itu bukannya mengenai target melainkan mengunci targetnya ke pesawat penumpang di dekatnya, yaitu SIberia Airlines. Pesawat meledak berkeping-keping. Pihak Ukraina bersorak sorai karena latihan militernya selesai. Namun, setelah diberitakan keesokan harinya, mereka mengakui dan meminta maaf kepada pihak maskapai.
  •  
    Musibah Bandar Udara Linate
    8 Oktober - Kecelakaan di Bandara Linate, Scandinavian Airlines Penerbangan 686, Scandinavian Airlines baru saja akan take-off dari Bandar Udara Linate di Italia di mana tiba-tiba pesawat tersebut menabrak sebuah pesawat sedang di landasan. Pesawat yang di tabrak hancur berkeping-keping dan terseret pesawat Scandinavian Airlines. Pilot mencoba untuk membatalkan take-off namun terlambat. Pesawat meluncur berputar-putar di landasan pacu dan menghantam hangar. Seluruh penumpang di kedua pesawat tewas.
  • 12 November - American Airlines Penerbangan 587 baru saja take-off dari New York City. Sang ko-pilot terlalu berlebihan dalam mengoperasikan rudder (ekor belakang) ketika menghadapi turbulensi. Tiba-tiba, ekor belakang tersebut putus dari pesawat Airbus tersebut. Tidak ada apa-apa yang bisa dilakukan pilot. Pesawat terjun ke perumahan Queens di New York di mana kecelakaan ini menjadi kecelakaan pesawat kedua terburuk di Amerika. Sebelumnya, pesawat dikira telah menjadi target teroris ( akibat baru saja 2 bulan dari Tragedi 11 September).
  • 22 Desember - American Airlines Penerbangan 63 - penerbangan "bom-sepatu".

«Kembali ke atas

  • 14 Januari - Lion Air Penerbangan JT-386
  • 16 Januari - Garuda Indonesia Penerbangan 421, sebuah pesawat Boeing 737 sedang mengudara di langit Indonesia ketika hujan yang turun dengan deras menyebabkan kedua mesin pesawat mati. Pilot kemudian mendaratkan pesawat di Bengawan Solo. Gesekan antara pesawat dengan air sungai menyebabkan lantai di kabin menjadi terbuka, menyebabkan 2 pramugari terlempar keluar. Satu orang pramugari meninggal dunia, sedangkan seluruh penumpang beserta kru lainnya selamat.
  • 27 Februari- Ryanair Penerbangan 296
  • 15 April - Air China Penerbangan 129, merupakan kecelakaan pesawat terburuk di Korea Selatan, dimana sebuah Boeing 767 menabrak sebuah bukit dekat Bandara Internasional Gimhae di Busan ketika pilot sedang mencoba untuk mendarat. Setidaknya 129 penumpang dan awak kru tewas dalam kecelakaan tersebut.
  • 4 Mei - EAS Airlines Penerbangan 4226, kecelakaan pesawat di Nigeria dimana sebuah pesawat BAC One-Eleven terlambat lepas landas. Pesawat kemudian kehabisan runway dan keluar dari runway ke lapangan berdebu, menyebabkan debu masuk ke dalam mesin pesawat. Kedua mesin pesawat kemudian mati dan pesawat hilang kendali dan jatuh ke permukiman padat penduduk, menabrak rumah dan masjid. Tujuh puluh satu penumpang dan awak tewas, 78 penduduk turut kehilangan nyawa dalam peristiwa tersebut.
  • 7 Mei - China Northern Penerbangan 6136, pesawat tersebut jatuh ketika seorang penumpang bernama Zhang Pilin dengan sengaja membakar kabin pesawat. Zhang menumpahkan bensin yang dibawanya ke dalam kabin dan menyebabkan kebakaran pada kabin. Api yang tidak tertangani kemudian merambat ke kontrol pesawat hingga pesawat akhirnya lepas kendali.
  • 25 Mei - China Airlines Penerbangan 611, kejadian pesawat terburuk di Taiwan, dimana sebuah Boeing 747 milik China Airlines tiba - tiba pecah di udara menjadi beberapa bagian. Seluruh 225 awak dan penumpang tewas. Pesawat tersebut pecah akibat adanya retakan pada badan pesawat yang disebabkan oleh struktur pesawat mengenai runway ketika landing pada beberapa tahun sebelum kecelakaan.
  • 1 Juli - Bashkirian Airlines Penerbangan 2937 - Disebut juga dengan Musibah Uberlingen, merupakan suatu kecelakaan udara dimana sebuah pesawat Boeing 757 milik DHL menabrak sebuah pesawat Tupolev-154 milik maskapai Rusia Bashkirian Airlines di langit Jerman. Ekor pesawat DHL menabrak bagian tengah pesawat Bashkirian Airlines, dimana kebanyakan penumpangnya merupakan anak - anak yang sedang berkarya wisata. Pesawat Bashkirian Airlines pecah dan meledak berkeping-keping, menewaskan seluruh awak dan penumpang. Pesawat DHL yang kehilangan ekor pun lepas kendali dan jatuh di hutan Jerman, menewaskan kedua awak kru pesawat.
 
Sebuah pesawat Antonov yang mengalami kerusakan hidung pesawat setelah bertabrakan dengan Sukhoi Su-27 yang jatuh ke kerumunan penonton di Sknyliv
  • 27 Juli - Musibah Pertunjukan Udara Sknyliv, merupakan kecelakaan air show terburuk dalam sejarah dunia, dimana sebuah pesawat Sukhoi Su-27 terbang terlalu rendah, jatuh dan menabrak kerumunan penonton yang sedang menonton pertunjukan udara di Ukraina. Tujuh puluh tujuh penonton tewas dalam kejadian tersebut, sedangkan sang pilot Sukhoi Su-27 selamat.
  • 6 November - Luxair Penerbangan 9642, kecelakaan pesawat terburuk di Luksemburg, dimana sebuah pesawat baling-baling Fokker 50 menabrak sebuah lapangan dan meledak ketika sedang mendarat di Bandara Internasional Luksemburg. Dua puluh penumpang dan awak pesawat tewas dalam kejadian tersebut.

«Kembali ke atas

  • 8 Januari - Turkish Airlines Penerbangan 634. Kru dari penerbangan 634 memutuskan untuk meneruskan pendaratan pesawat walaupun belum memenuhi syarat yang benar untuk mendarat di Bandara Diyarbakır, Turki. Pesawat kemudian jatuh dan menabrak tanah dan terseret beberapa ratus meter sebelum akhirnya berhenti. Tujuh puluh lima orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
 
Foto kecelakaan Air Midwest Penerbangan 5481, sesaat setelah kecelakaan
  • 8 Januari - Air Midwest Penerbangan 5481, sebuah pesawat baling - baling kecil milik maskapai regional Amerika Serikat, Air Midwest, tiba - tiba jatuh menabrak hangar setelah lepas landas. Seluruh 21 penumpang dan awak pesawat tewas. Investigasi kecelakaan menunjukkan bahwa pesawat tersebut kelebihan beban. Ketika pesawat lepas landas, beban yang terlalu berat menyebabkan pesawat menjadi sulit lepas landas, mengalami stall hingga akhirnya lepas kendali dan menabrak hangar.
  • 9 Januari - TANS Peru Penerbangan 222. Pesawat sedang mencoba untuk mendarat di sebuah bandara di Chacapoyas, Peru. Kru pesawat memilih untuk menurunkan ketinggian pesawat terlalu dini. Akibatnya, pesawat menabrak tebing dan hancur seketika. Seluruh penumpang dan awak kru tewas seketika.
  • 6 Maret - Air Algerie Penerbangan 6289, sebuah pesawat milik Air Algerie tiba - tiba mengalami kerusakan mesin pada saat lepas landas. Pesawat tersebut masih berada dalam kondisi roda yang tidak ditarik kembali. Pilot yang tidak mengerti akan situasi tersebut justru menarik tuas pesawat dan menyebabkan pesawat berada dalam kondisi stall. Pesawat mengalami stall dan akhirnya jatuh dan meledak di sebuah lapangan dekat bandara. Hanya seorang penumpang yang berhasil selamat dari kecelakaan tersebut.
  • 1 April - Antonov An-24 Cubana de Aviación dibajak dan dipaksa terbang ke Key West, Florida oleh seorang pria dengan granat tangan
  • 8 Mei - Musibah Udara Kongo, sebuah pesawat militer Ilyushin Il-76 sedang membawa ratusan keluarga tentara ketika pintu kargo pesawat mengalami kerusakan dan tiba - tiba terbuka lebar di langit Kongo. Ratusan keluarga yang ditempatkan di ruang kargo turut terhisap keluar dari pesawat.
  • 22 Juni - Air France Penerbangan 5672, sebuah pesawat regional Bombardier CRJ100 menabrak lapangan berumput dan pagar batu, menyebabkan sayap pesawat patah dan menimbulkan kebakaran di bagian sayap, menewaskan seorang pilot. Investigasi menunjukkan bahwa sang pilot tidak melihat ketinggian serta kecepatan penurunan pesawat ketika sedang mencoba mendarat dalam cuaca buruk, menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut.
  • 8 Juli - Sudan Airways Penerbangan 139. Pesawat tersebut sedang mencoba mendarat di Bandara Port Harcourt setelah pilot melaporkan adanya kerusakan pada salah satu mesin. Namun, ketika sedang mencoba mendarat, pilot terlambat untuk mendaratkan pesawat dalam waktu yang tepat. Pesawat tetap turun, melewati bandara hingga akhirnya jatuh dan menabrak sebuah lapangan dekat bandara. Seratus enam belas penumpang dan awak kru pun tewas dalam kejadian tersebut.
  • 24 Agustus - Tropical Airways Penerbangan 1301, sebuah pesawat Let L-410 sedang lepas landas dari sebuah bandara di Haiti ketika pintu kargo pesawat tiba - tiba terbuka lebar. Pilot yang sedang mencoba untuk melakukan emergency landing mengalami kehilangan kontrol pesawat. Pesawat kemudian jatuh di sebuah perkebunan tebu, menewaskan seluruh 21 awak dan penumpang pesawat.
Berkas:Катастрофа Boeing 727 в Котону.jpg
Kondisi pesawat UTA Penerbangan 141 pasca kecelakaan di Benin
  • 25 Desember - UTA Penerbangan 141, merupakan kecelakaan pesawat terburuk di negara Benin. Pesawat tersebut sedang membawa penumpang yang kebanyakan merupakan warga negara Lebanon yang sedang merayakan natal. Ketika pesawat mencoba untuk lepas landas, muatan yang berlebih menyebabkan pesawat kesulitan untuk terbang. Pesawat kehabisan landasan pacu dan menabrak beberapa gedung di bandara sebelum akhirnya jatuh, terseret dan terguling hingga akhirnya menabrak laut dan pecah menjadi beberapa bagian. Setidaknya 141 penumpang dan awak tewas dalam kecelakaan tersebut.

«Kembali ke atas

 
Tugu peringatan korban Flash Airlines Penerbangan 604 di Sharm El-Sheikh, Mesir
  • 3 Januari - Flash Airlines Penerbangan 604, pesawat tersebut sedang membawa turis pulang ke negara asal masing - masing setelah berlibur di kota resor Sharm El-Sheikh di Mesir. Lingkungan gelap akibat waktu malam menyebabkan pilot kehilangan orientasi. Pesawat kemudian berbelok tajam dan menabrak laut, menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat.
  • 10 Februari - Kish Air Penerbangan 7170, pesawat Fokker 50 milik maskapai Iran Kish Air tersebut tiba - tiba terguling saat sedang mencoba untuk mendarat di Sharjah, Uni Emirat Arab. Pilot tidak sengaja menyebabkan baling - baling pesawat untuk masuk ke dalam mode reverse, sehingga pesawat berputar tidak terkendali dan jatuh ke sebuah lapangan. Hanya 3 orang yang selamat dalam kejadian tersebut.
  • 14 Mei - Rico Linhas Aéreas Penerbangan 4815, sebuah pesawat baling - baling Embraer EMB 120 Brasilia mengalami hilang kontak ketika sedang berada di atas hutan Amazon. Pesawat tersebut ditemukan hancur lebur di tengah hutan. Saksi mata menjelaskan bahwa terdapat bola api yang jatuh ke hutan saat terjadinya kecelakaan. Seluruh 33 penumpang dan kru pesawat tewas.
  • 8 Juni - Gabon Express Penerbangan 221. Pesawat baling - baling tersebut mengalami masalah hidraulik sesaat setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Libreville, Gabon. Pilot berusaha untuk melakukan pendaratan darurat dengan memutar pesawat kembali ke bandara, namun pilot lepas kendali dan pesawat terjun bebas ke laut. Sebelas orang selamat dari kecelakaan tersebut, sedangkan 19 orang tewas.
  • 24 Agustus - Pengeboman Pesawat Rusia 2004. Kejadian ini merupakan salah satu serangan teror yang dilakukan oleh separatis Chechnya, Rusia. Dua buah pesawat Tupolev, Tu-154 milik maskapai Siberia Airlines Penerbangan 1047 dan Tu-134 milik maskapai Volga-AviaExpress Penerbangan 1303, diledakkan oleh bom di dalam pesawat. Ledakan pertama terjadi pada pesawat Volga-AviaExpress. Pesawat Volga-AviaExpress langsung hancur setelah bom tersebut melemahkan badan pesawat, menyebabkan pesawat menjadi pecah di udara. Bom pada pesawat Siberia Airlines menyebabkan lubang pada kabin serta kerusakan kontrol penting pesawat. Pesawat tersebut akhirnya jatuh ke sebuah lapangan. Sebanyak 90 orang tewas pada serangan teroris tersebut.
  • 14 Oktober - Pinnacle Airlines Penerbangan 3701. Pesawat kargo tersebut sedang mengudara di Negara bagian Amerika Serikat Missouri. Kedua pilot merasa bosan dan salah satu pilot menyatakan keinginan untuk bergabung dengan "Klub 410", suatu perkumpulan informal bagi para pilot yang senang memacu adrenalin dan mengetes kemampuan pesawat mereka ke batas maksimal. Pilot pesawat kemudian mencapai ketinggian 41.000 kaki dan melakukan serangkaian manuver berbahaya. Namun, manuver tersebut justru menyebabkan mesin pesawat menjadi mati. Kedua pilot mulai kehilangan kendali pesawat dan berusaha untuk mendarat darurat di bandara terdekat. Jarak yang terlalu jauh dengan bandara menyebabkan pilot terpaksa untuk mencari jalan tol atau jalan yang panjang sebagai landasan pacu pengganti. Pesawat tersebut kemudian jatuh di sebuah lapangan di dekat wilayah perumahan. Kedua pilot tewas dalam kejadian tersebut. Badan investigator Amerika Serikat NTSB menyatakan bahwa kecelakaan ini merupakan salah satu kasus kecelakaan paling aneh yang pernah diinvestigasi oleh badan tersebut.
  • 21 November - China Eastern Penerbangan 5210. Pesawat Bombardier CRJ-200 tersebut baru saja lepas landas dari Bandar Udara Baotou di China. Namun, es yang terkumpul pada badan pesawat menyebabkan pesawat menjadi bergetar hebat dan kehilangan kecepatan. Pesawat kemudian mengalami stall dan akhirnya jatuh ke sebuah danau di sebuah taman. Seluruh 53 awak dan penumpang beserta 2 petugas taman tewas dalam kejadian tersebut.
  • 30 November - Lion Air Penerbangan 538. Pesawat McDonnell Douglas MD-82 tersebut sedang mendarat di Bandara Adi Sumarmo Solo dalam cuaca hujan lebat disertai angin kencang. Runway yang licin menyebabkan pesawat tidak dapat mengerem dengan baik. Pilot pesawat berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan pesawat dengan menggeserkan pesawat berkali-kali ke kiri dan ke kanan namun gagal. Pesawat kemudian tergelincir keluar landasan, menghantam sebuah undakan dan masuk ke sebuah kuburan dekat bandara. Sedikitnya 25 orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Kecelakaan ini merupakan kecelakaan fatal pertama bagi Lion Air.

«Kembali ke atas

 
Bangkai pesawat Kam Air Penerbangan 904 yang ditemukan di sebuah gunung, seluruh penumpang dan awak tewas seketika pada saat pesawat menabrak gunung
  • 3 Februari - Kam Air Penerbangan 904, merupakan kecelakaan pesawat terburuk di Afghanistan. Boeing 737 tersebut sedang mendarat dalam badai salju yang turun dengan lebat. Kondisi cuaca tersebut menyebabkan pilot tidak mampu melihat bandara yang dituju ketika sedang mendarat. Pesawat kemudian menabrak sebuah gunung dekat bandara tersebut. Seluruh awak dan penumpang tewas dalam kecelakaan tersebut.
  • 16 Juli: Musibah Antonov An-24 Equatorial Express Airlines. Pesawat tersebut sedang lepas landas ketika pesawat tiba - tiba berbelok tajam. Sayap pesawat menghantam pohon - pohon dan pesawat jatuh terguling dan meledak. Enam puluh orang tewas dalam kecelakaan terburuk di negara Guinea Khatulistiwa. Investigasi menunjukkan adanya kecurigaan kelebihan muatan.
  • 2 Agustus: Air France Penerbangan 358, sebuah Airbus A340 di Toronto terpeleset saat mendarat dan terbakar, 297 penumpang dan 12 awak lolos dari maut
  • 6 Agustus: Tuninter Penerbangan 1153. Pesawat baling - baling ATR-72 tersebut mengalami kehabisan bahan bakar ketika sedang terbang di atas Laut Mediterrania. Kru pesawat melakukan pendaratan darurat di laut. Pesawat gagal mendarat dengan baik dan terpecah menjadi 3 bagian, menewaskan 16 orang. Investigasi kecelakaan menunjukkan bahwa teknisi pesawat tidak sengaja menukar indikator bensin pesawat ATR-72 dengan ATR-42, sebuah pesawat regional dengan tangki yang lebih kecil. Kru yang tidak menduga akan cepatnya pesawat akan kehabisan bahan bakar kemudian melakukan serangkaian kesalahan lain yang akhirnya menyebabkan kecelakaan.
  • 14 Agustus: Helios Airlines Penerbangan 522. Sebuah pesawat Boeing 737 mengalami kelainan sistem pengaturan tekanan udara di langit Yunani. Seluruh penumpang dan awak kecuali satu pramugara mengalami hipoksia dan akhirnya pun pingsan akibat kadar oksigen yang menurun drastis. Pramugara tersebut mencoba untuk menyelamatkan pesawat. Namun, pesawat kemudian mengalami kehabisan bahan bakar dan jatuh di utara Athena, ibukota Yunani. Seluruh 121 penumpang dan kru tewas dalam kejadian tersebut.
  • 16 Agustus: West Caribbean Airways Penerbangan 708, pesawat tersebut sedang membawa ratusan turis Prancis dari negara Panama ke Martinique, sebuah koloni Prancis di Karibia ketika pesawat tersebut jatuh di hutan Venezuela, menewaskan seluruh awak dan penumpang pesawat. Ketika sedang mengudara, kru pesawat mengira telah terjadi kerusakan mesin dan menarik tuas pesawat untuk menambahkan ketinggian pesawat. Pesawat mengalami stall yang begitu berat hingga akhirnya jatuh berputar - putar secara horizontal di langit Venezuela, sebelum akhirnya jatuh di sebuah lapangan di hutan Venezuela.
  • 23 Agustus: TANS Peru Penerbangan 204, pesawat Boeing 737 tersebut sedang melakukan pendaratan darurat dalam keadaan cuaca buruk di bandara Pucallpa, Peru. Kru pesawat yang tidak memonitor kecepatan serta ketinggian pesawat menyebabkan pesawat menabrak pepohonan dan jatuh terguling, terpecah menjadi beberapa bagian dan jatuh ke sebuah rawa dalam kondisi terbakar. Ajaibnya, 58 penumpang dan awak kru turut selamat dalam kejadian tersebut.
  • 5 September: Mandala Airlines Penerbangan RI 091, sebuah pesawat Boeing 737 milik maskapai Mandala Airlines gagal take off dari Bandara Polonia Medan dalam penerbangan menuju Jakarta, lalu menerobos pagar bandara dan menabrak perumahan penduduk dan masyarakat di Jl. Jamin Ginting, Medan. Dari 117 orang penumpang dan awak, hanya 17 yang selamat. Korban dari masyarakat di darat, 41 orang dinyatakan tewas. KNKT menyatakan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan pilot, dimana pilot tidak mengaktifkan flaps pesawat. Akibatnya, pesawat tidak dapat membentuk daya angkat ketika akan lepas landas.
  • 22 October: Bellview Airlines Penerbangan 210. Boeing 737 tersebut sedang lepas landas pada saat malam hari dalam cuaca buruk di Nigeria ketika tiba - tiba pesawat jatuh secara vertikal dengan sudut tegak lurus terhadap tanah. Pesawat menghantam tanah dengan kecepatan tinggi, menewaskan seluruh 117 penumpang dan awak kru pesawat. Kecepatan tinggi dari pesawat turut membentuk suatu galian sedalam 9 meter. Hal tersebut juga turut menyebabkan pesawat hancur berkeping - keping hingga investigator tidak mampu mengidentifikasi sebagian besar bagian pesawat. Akhirnya, investigasi tidak mampu menyimpulkan penyebab kecelakaan pesawat.
  • 8 Desember - Southwest Airlines Penerbangan 1248 tergelincir keluar landasan akibat salju di Bandar Udara Chicago Midway, Chicago. Pesawat kemudian menabrak mobil-mobil yang sedang berada dalam kemacetan lalu lintas. Menewaskan anak laki - laki berusia 6 tahun.
  • 10 Desember - Sosoliso Airlines Penerbangan 1145. Pesawat Douglas DC-9 tersebut sedang mencoba mendarat di Bandara Internasional Port Hartcourt, Nigeria, dalam cuaca buruk. Pilot gagal mendarat dan menyebabkan pesawat menghantam tanah dengan kuat. Pesawat tersebut kemudian terseret dan menabrak selokan besar dekat bandara. Tabrakan tersebut menyebabkan pesawat pecah dan meledak berkeping - keping. Hanya 2 orang yang berhasil selamat. Setidaknya 61 penumpang pesawat merupakan murid SMP yang sedang berkarya wisata.
  • 19 Desember - Chalk's Ocean Airways Penerbangan 101. Pesawat Grumman G-73 Mallard tersebut sedang mengudara di lepas pantai Miami, Florida ketika sayap pesawat tiba - tiba patah akibat suatu retakan. Pesawat jatuh berputar - putar dan menghantam laut, menewaskan seluruh penumpang dan awak kru pesawat.
  • 23 Desember - Azerbaijan Airlines Penerbangan 217. Pesawat tersebut jatuh menabrak pantai sesaat setelah lepas landas dari Baku, ibu kota Azerbaijan. Kecelakaan tersebut turut menewaskan 23 penumpang dan awak pesawat.

«Kembali ke atas

«Kembali ke atas

pemerintah Ukraina menduga pesawat ini ditembak jatuh oleh rudal permukaan ke udara Buk pada ketinggian 10.000 meter. Seluruh penumpang dan awak pesawat di pastikan tewas.

Lihat juga

Pranala luar