Kabupaten Kudus
6°51′0″S 110°36′0″E / 6.85000°S 110.60000°E
Kabupaten Kudus | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Kawasan Masjid Menara Kudus | |
Julukan: Kota Kretek, Jerusalem van Java, Kota Jambu Bol | |
Motto: Nagari Carta Bhakti (dari bahasa Jawa yang artinya "Daerah makmur dan berbakti") | |
Koordinat: 6°48′00″S 110°52′00″E / 6.8°S 110.8667°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | 23 September 1549 |
Dasar hukum | UU No. 13 Tahun 1950 |
Ibu kota | Kota Kudus |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Hartopo (Plt.) |
Luas | |
• Total | 425,15 km2 (164,15 sq mi) |
Populasi ((2017)[2]) | |
• Total | 851,478 jiwa |
Demografi | |
• Agama | Islam 97,57% Kristen Protestan 1,59% Katolik 0,65% Buddha 0,13% Samin 0,06% Hindu 0,003%[2] |
• Bahasa | Indonesia, Jawa |
• IPM | 72,94 (2016)[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | - |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0291 |
Kode Kemendagri | 33.19 |
APBD | - |
PAD | - |
DAU | Rp.719.406.935.000.- |
Semboyan daerah | Kudus SEMARAK (Sehat, Elok, Maju, Aman, Rapi, Asri, Konstitusional) |
Flora resmi | Jambu bol |
Fauna resmi | Cucak ijo |
Situs web | http://www.kuduskab.go.id |
Kabupaten Kudus (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦏꦸꦢꦸꦱ꧀ Pegon: قدوس) adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Ibu kota kabupaten ini adalah Kota Kudus, terletak di jalur pantai timur laut Jawa Tengah antara Kota Semarang dan Kota Surabaya. Kota ini berjarak 51 kilometer dari timur Kota Semarang.
Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek) terbesar di Jawa Tengah dan juga dikenal sebagai kota santri. Kota ini adalah pusat perkembangan agama Islam pada abad pertengahan. Hal ini dapat dilihat dari adanya tiga makam wali/sunan, yaitu Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Kedu.
Geografi
Batas Wilayah
Batas wilayah administrasi Kabupaten Kudus meliputi:
Utara | Kabupaten Jepara |
Timur | Kabupaten Pati |
Selatan | Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak |
Barat | Kabupaten Demak |
Sebagian besar wilayah Kabupaten Kudus adalah dataran rendah. Di sebagian wilayah utara terdapat pegunungan (yaitu Gunung Muria), dengan puncak Puncak Saptorenggo (1.602 m dpl), Puncak Rahtawu (1.522 m dpl), dan Puncak Argojembangan (1.410 m dpl). Sungai terbesar adalah Sungai Serang yang mengalir di sebelah barat, membatasi Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak. Kudus dibelah oleh Sungai Gelis di bagian tengah sehingga terdapat istilah Kudus Barat dan Kudus Timur.
Sejarah
Kudus awalnya kota di tepi Sungai Gelis,dan salah satu kota di Pulau Muria. Dahulu Kota Kudus bernama Kota Tajug, disebut Tajug karena di daerah tersebut terdapat banyak Tajug, Tajug merupakan bentuk atap arsitektur tradisional yang sangat kuno dipakai tujuan keramat. Tajug dahulunya di jadikan tempat bersembahyang warga Hindu di daerah tersebut. Dengan demikian kota Tajug dulunya sudah memiliki sifat kekeramatan tertentu. Sunan Kudus mendekati warga kota Tajug dengan membuat struktur atas Menara Kudus yang berbentuk Tajug. Warga hidup dari bertani, membuat batu bata, menangkap ikan, dan berdagang. Setelah kedatangan Sunan Kudus, Kota itu dikenal sebagai "Al-Quds" yang berarti "Kudus". Kota Tajug memang sudah lama menjadi kota perdagangan, tetapi karena posisinya agak jauh dari Selat Muria, tidak ada pelabuhan besar di Kota Tajug, hanya pelabuhan transit, yang nanti akan transit lagi ke Pelabuhan Tanjung Karang di tepi Selat Muria. Pada saat itu, Selat Muria masih dalam dan lebar, sebagai jalan pintas perdagangan. Pelabuhan Tanjung Karang adalah pelabuhan transit penghubung ke pelabuhan Demak, Jepara dan Juwana. Komoditas utama ekspor Pelabuhan Tanjung Karang adalah kayu yang berasal dari muria, yang juga digunakan sebagai salah satu material pembangunan Masjid Agung Demak.
Pedagang dari Timur Tengah, Tiongkok, dan pedagang antar pulau dari sejumlah daerah di Nusantara berdagang kain, barang pecah belah, dan hasil pertanian di Tajug, tepatnya di Pelabuhan Tanjung Karang. Warga Tajug juga terinspirasi filosofi yang dihidupi Sunan Kudus, Gusjigang. Gus berarti bagus, ji berarti mengaji, dan gang berarti berdagang. Melalui filosofi itu, Sunan Kudus menuntun masyarakat menjadi orang berkepribadian bagus, tekun mengaji, dan mau berdagang. Dari pembauran lewat sarana perdagangan dan semangat ”gusjigang” itulah masyarakat Kudus mengenal dan mampu membaca peluang usaha. Dua di antaranya usaha batik dan jenang. Kini, selat muria sudah hilang ditelan sedimentasi, begitupun dengan Pelabuhan Tanjung Karang, hilang dan hancur ditelan sedimentasi.
Berdirinya Masjid Menara Kudus sebagai Hari Jadi Kabupaten Kudus. Masjid Menara Kudus tidak lepas dari peran Sunan Kudus sebagai pendiri dan pemrakarsa. Sebagaimana para walisongo yang lainnya, Sunan Kudus memiliki cara yang amat bijaksana dalam dakwahnya. Di antaranya, dia mampu melakukan adaptasi dan pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat yang telah memiliki budaya mapan dengan mayoritas beragama Hindu dan Buddha. Pencampuran budaya Hindu dan Budha dalam dakwah yang dilakukan Sunan Kudus, salah satunya dapat kita lihat pada masjid Menara Kudus ini. Masjid ini didirikan pada tahun 956 H atau 1549 M. Hal ini dapat diketahui dari inskripsi (prasasti) pada batu yang lebarnya 30 cm dan panjang 46 cm yang terletak pada mihrab masjid yang ditulis dalam bahasa Arab.
Sebenarnya, banyak orang salah paham dengan Menara Kudus. Masyarakat berpikir bahwa menara kudus dibangun bersama dengan Masjid Menara Kudus, padahal tidak. Menara Kudus sudah ada dari zaman Hindu-Buddha, dan umurnya jauh lebih tua dari Masjid Menara Kudus. Kini, kejayaan dan kemakmuran Kota Kudus karena perdagangan, terulang lagi karena Industri, dan posisi Kudus yang strategis sebagai lalu lintas perdagangan Jawa.Terletak di jalur Pantura, atau AH2 (Asian Highway 2) membuat Kota Kudus ramai, dan maju. Bahkan Kudus adalah yang paling maju di Karesidenan Pati dan di Semenanjung Muria. Pendapatan perkapita Kudus juga yang tertinggi di Jawa tengah, karena hasil industri yang besar, serta penduduk yang tidak terlalu banyak, tetapi dengan kepadatan penduduk yang relatif tinggi.
Asal Nama
Dahulu Kota Kudus bernama Kota "Tajug". Disebut Tajug karena di daerah tersebut terdapat banyak Tajug, Tajug merupakan bentuk atap arsitektur tradisional yang sangat kuno dipakai tujuan keramat. Tajug dahulunya dijadikan tempat bersembahyang warga Hindu. Dengan demikian kota Tajug dulunya sudah memiliki sifat kekeramatan tertentu, kota ini dianggap suci bagi warga setempat yang merupakan beragama Hindu.
Ja'far Shadiq (Sunan Kudus) tidak menghilangkan makna kekeramatan dan kesucian kota Tajuk, terbukti Ja'far Shadiq (Sunan Kudus) menamai kota tersebut dengan nama Kota Kudus berasal dari bahasa Arab yang berarti Suci. Kudus bukan satu-satunya kabupaten yang menyandang nama Arab di Tanah Jawa karena Kabupaten Demak dan Kabupaten Kendal juga berasal dari Bahasa Arab.Pada mulanya Sunan Kudus yang sedang mencari ilmu di Arab, tepatnya di Palestina, di kota Yerusalem menghadapi sebuah wabah, lalu ditugaskan pemimpin daerah itu untuk menghentikannya, dan berhasil memusnahkan wabah tersebut. Atas nama balas budi, pemimpin daerah itu memberi tanah kepada dia, tetapi dia menolak. Sunan Kudus lebih suka membina tanah di tanah jawa, lalu pemimpin daerah itu memberi sebuah piagam batu, sebagai tanda hadiah kepemilikan tanah. Setelah pulang ke jawa, Sunan Kudus berdakwah di Kota Tajug (nama Kota Kudus sebelum islam), lalu berdakwah, dan membangun masjid di sana. Kini masjid itu dikenal sebagai Masjid Menara Kudus, dan piagam kepemilikan tanah itu ditempatkan di atas mihrab, dan menandai berdirinya Kota Kudus. Sebenarnya disebut Al-Quds, tetapi karena lidah orang Jawa, cukup disebut Kudus saja.
Julukan
Kabupaten Kudus memiliki beberapa julukan, yaitu:
- Kota Semarak
Kudus memiliki semboyan "Semarak", kependekan dari "Sehat, Elok, Maju, Aman, Rapi, Asri, dan Konstitusional", sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota
- Kota Santri
Karena banyak yang menjadi santri di Kabupaten Kudus. Kabupaten ini juga menjadi pusat perkembangan agama Islam pada abad pertengahan dengan landmark Masjid Menara. Hal itu dapat dilihat dari terdapatnya lima makam yaitu Kyai Telingsing, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Kedu, Syeh Syadzili.
- Kota Kretek
Karena Kudus terdapat banyak pabrik rokok di antaranya: Djarum, Sukun, Jambu Bol, dll.
- Kota Jambu Bol
Kota ini sangat terkenal dengan hasil pertanian jambunya terutama Jambu bol, bahkan jambu bol menjadi flora identitas resmi Kabupaten Kudus.
- Jerusalem van Java
Masjid Menara Kudus terdapat batu dari daerah Yerusalem (Israel) yang batu tersebut dibawa oleh Sunan Kudus, oleh karena itu masjid yang dibangun Sunan Kudus diberi nama Masjid Al-Aqsa seperti Masjid yang berada di Yerusalem.
Pemerintahan
Daftar Bupati
Berikut adalah daftar bupati Kudus dari masa ke masa:[4]
No. | Bupati | Awal Jabatan | Akhir Jabatan | Wakil Bupati | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
1 | R. Adipati Ario Padmonegoro | ||||
2 | Kanjeng R.T. Tjokrohadinegoro | ||||
3 | Kanjeng Kyai Adipati Ario Tjondronegoro II | 1812 | 1837 | ||
4 | Kanjeng Pangeran Ario Tjondronegoro IV | 1837 | 1865 | ||
5 | Kanjeng R Mas AA Tjokronegoro V | 1865 | 1885 | ||
* | Kanjeng Adipati Tjondronegoro V | 1885 | 1890 | ||
6 | Kanjeng Adipati Ario Tjokronegoro | 1890 | 1925 | ||
* | Raden Pandji Toemenggoeng Hadinoto | 1925 | 1940 | ||
7 | R. Tumenggung Adipati Hadinoto | 1940 | 1943 | ||
8 | R. Soebianto | 1943 | 1945 | ||
Republik Indonesia | |||||
9 | R. Soebarkah | 1945 | 1946 | ||
10 | R. M. Soebali | 1946 | 1949 | ||
11 | R. Ahmad Djojo Soedormo | ||||
12 | R. Siswandi | 1950 | |||
13 | R. Agoes Tayib Koesoemodihardjo | ||||
14 | R. Soekirdjo Reksoprodjo | 1952 | 1954 | ||
15 | R. Salim Hardjohantoro | 1954 | 1958 | ||
16 | R. Sinoeng Hardjopranoto | 1958 | |||
17 | R. Soeroto Hardjohoebojo | 1958 | 1961 | ||
18 | Drs. Soenarto Notowidagdo | 1961 | 1966 | ||
19 | Mochtar Harjo Soewignyo (1909-1999)[5] |
1966 | |||
20 | Soebari | 1967 | 1972 | ||
21 | Soerawi | 1972 | |||
22 | Kolonel Inf. Marwotosoeko | 1972 | 1978 | ||
23 | Kolonel Czi. Wimpie Hardono | 1978 | 1983 | ||
24 | Kolonel Art. Soehartono | 1983 | 1988 | ||
25 | Kolonel Inf. H. Soedarsono | 1988 | 1993 | ||
1993 | 1998 | ||||
26 | Kolonel Inf. H. M. Amin Munadjat | 1998 | 2003 | ||
27 | Ir. Muhammad Tamzil (1961-) |
2003 | 2008 | Noor Haniah | |
28 | H. Musthofa (1963-) |
2008 | 2013 | Budiyono | |
2013 | 2018 | Abdul Hamid | |||
29 | Ir. Muhammad Tamzil (1961-) |
2018 | 2019 | H.M. Hartopo | |
30 | H.M. Hartopo (1967-) |
2021 | 2023 |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kudus dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014[6] | 2014–2019[7] | 2019–2024[8] | 2024–2029 | ||
PKB | 5 | 6 | 7 | 7 | |
Gerindra | (baru) 0 | 5 | 6 | 7 | |
PDI-P | 9 | 9 | 8 | 9 | |
Golkar | 8 | 4 | 7 | 4 | |
NasDem | (baru) 4 | 4 | 3 | ||
PKS | 1 | 4 | 4 | 4 | |
Hanura | (baru) 2 | 3 | 2 | 2 | |
PAN | 5 | 3 | 3 | 3 | |
PBB | 0 | 1 | 0 | 0 | |
Demokrat | 4 | 3 | 2 | 3 | |
PPP | 3 | 3 | 2 | 3 | |
PDK | 2 | ||||
PIS | (baru) 2 | ||||
PKPB | 2 | ||||
PKNU | 1 | ||||
Pelopor | 1 | ||||
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 13 | 11 | 10 | 10 |
Kecamatan
Kabupaten Kudus terdiri dari 9 kecamatan, 9 kelurahan dan 123 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 832.681 jiwa dengan luas wilayah 425,15 km² dan sebaran penduduk 1.958 jiwa/km².[9][10] Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kota Kudus. Kudus adalah kabupaten di Jawa Tengah. Kabupaten Kudus terbagi menjadi 3 wilayah pembantu bupati (kawedanan), yaitu: (1) Kawedanan Kota (Kecamatan Kota Kudus, Jati dan Kecamatan Undaan). (2) Kawedanan Cendono (Kecamatan Bae, Kecamatan Dawe, Kecamatan Gebog dan Kecamatan Kaliwungu). (3) Kawedanan Tenggeles (Kecamatan Mejobo dan Kecamatan Jekulo).
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kudus, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[11] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
33.19.07 | Bae | 10 | 59321-59329 | Desa | ||
33.19.09 | Dawe | 18 | 59353 | Desa | ||
33.19.08 | Gebog | 11 | 59354 | Desa | ||
33.19.03 | Jati | 14 | 59341-59349 | Desa | ||
33.19.06 | Jekulo | 12 | 59382 | Desa | ||
33.19.01 | Kaliwungu | 15 | 59361 | Desa | ||
33.19.02 | Kudus | 9 | 16 | 59311-59319 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.19.05 | Mejobo | 11 | 59381 | Desa | ||
33.19.04 | Undaan | 16 | 59372 | Desa | ||
TOTAL | 9 | 123 |
Tugu Perbatasan Kudus
Kabupaten Kudus mempunyai satu gerbang kota yang bernama Gerbang Kudus Kota Kretek di perbatasan Kudus - Demak (Tanggulangin, Jati, Kabupaten Kudus)
Pendidikan
SMA/SMK
SMA/SMK di Kabupaten Kudus, adalah:
- SMAN 1 Kudus, di desa Mlati Lor
- SMAN 2 Kudus, di desa Purwosari
- SMA Muhammadiyah Kudus, di Desa Damaran
- SMK Muhammadiyah Kudus, di Desa Prambatan Lor (Dukuh Pereng)
- SMK Muhammadiyah PONPES, di Desa Gondoharum
- SMK Muhammadiyah Undaan Kudus, di Desa Undaan Lor
- MA Muhammadiyah Kudus, di desa Krandon (Dukuh Lemah Gunung)
- MA NU TBS Kudus, di desa Kajeksan dan Langgar dalem
- MA NU BANAT Kudus, di desa Krandon
- MA NU Mu'alimat Kudus, di desa Kojan
- SMAN 1 Bae, di desa Bae
- SMAN 2 Bae, di desa Gondangmanis, Bae, Kudus
- SMK Wisudha Karya Kudus, di desa Mlati Norowito
- SMK Negeri 1 Kudus, di desa Purwosari
- SMK Negeri 2 Kudus, di desa Rejosari
- SMK Negeri 3 Kudus, di desa Kalirejo
- MAN 1 Kudus di desa Karang Bener Bae
- MAN 2 Kudus, di desa Prambatan Kidul
- SMK Nu Maarif Kudus, di desa Prambatan Lor
- MA NU Nurul Ulum Jekulo
- MA Ma'ahid Kudus, di desa Krapyak
- SMAN 1 Jekulo di desa Klaling
- SMAN 1 Mejobo di desa Mejobo
- SMAN 1 Gebog di desa Gebog
- SMK Raden Umar Said di desa Besito
- SMA Masehi di Desa Panjunan
- MA NU Raden Umar Sa'id, di Colo Dawe Kudus
- MA, SMK NU Miftahul Falah, di Cendono
- MA NU Ibtida'ul Falah, di Samirejo Dawe
- MA Darul Hikam di Kalirejo
- Madrasah Qudsiyyah di Kerjasan kecamatan kota.
Perguruan tinggi
Perguruan tinggi di kabupaten Kudus, adalah:
- Universitas Muria Kudus
- Universitas Muhammadiyah Kudus ( UMKU ) [1]
- IAIN Kudus
- Politeknik Kudus
- STIKES Cendekia Utama
- Akbid Mardi Rahayu
- Akbid Muslimat NU
Pelatihan kerja
Lembaga Pelatihan Kerja di Kabupaten Kudus, adalah:
- LPK Nissan Fortuna, di Kelurahan Mlatinorowito
- BLK Kudus, di Desa Kauman
- LPK Aquarius Kudus, di Desa Kauman
- Kursus Roti Venanda, di Desa Kauman
- Viany Kursus, di Desa Getaspejaten
Kesehatan
- RSI Sunan Kudus, di Desa Garung Lor
- RSUD Dr. Loekmonohadi, di Desa Jati Kulon
- RS Mardi Rahayu, di Desa Jati Kulon
- RS Aisyiah, di Desa Mlati Norowito
- RSU Kumala Siwi, di Desa Mijen
- RS Kartika Husada, di Desa Mijen
- RSIA Siti Khadijah Kudus, di Desa Jati Kulon
- Klinik Pratama Mardi Santoso, di Desa Kalirejo
- RSIA Miriam, di Desa Panjunan
- Klinik Mata Sabang Merauke Eye Center (SMEC) Kudus, di Desa Ngembalrejo
- RSU Nurusyifa Kudus, di Desa Klaling
Ekonomi
- Pertanian Jambu Bol, di Jati
- Pertanian Duku Sumber, di Hadipolo
- Pertanian Rambutan, di Rejosari
- Pertanian Durian, di Margorejo
- Pertanian Mangga Menawan, di Menawan
- Industri Jenang Kudus, di Kaliputu
- Industri Kopi, di Kedungdowo
- Industri Sepatu & Sandal, di Krandon
- Industri Batik Kudus, di Karangmalang
- Industri Bordir, di Peganjaran
- Industri Pande Besi, di Hadipolo
- Industri Gula tebu, di Puyoh
- Industri Roti, di Loram Wetan
- Industri Genteng Kretek Kudus, di Ngembal Kulon, Jati, Kudus
Industri
Perkembangan perekonomian di Kudus tidak lepas dari pengaruh perindustrian. Beberapa perusahaan industri besar yang ada di Kudus adalah PT. Djarum (Industri Rokok), Petra, Djambul Bol, PR. Sukun (Industri Rokok), PT. Nojorono, PT. Hartono Istana Teknologi (d/h Polytron - Industri Elektronik), PT. Pura Barutama (Industri Kertas & Percetakan). Selain itu Kudus juga memiliki ribuan perusahaan industri kecil dan menengah.
Transportasi
Terdapat beberapa jenis moda transportasi di Kudus, di antaranya:
Dulu, terdapat perusahaan kereta api dan trem Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij (SJS). Perusahaan tersebut pada tahun 1885 membuka jalur kereta api Semarang–Demak–Kudus–Pati–Juwana. Setelah itu, SJS membuka jalur cabang Kudus–Mayong–Pecangaan pada 5 Mei 1895 dan memperpanjang jalur utamanya yang semula berawal dari Semarang sampai Juwana menjadi sampai Lasem pada 1 Mei 1900. Selanjutnya, pada 10 November 1900, SJS membuka jalur baru lagi yang melayani rute Mayong–Welahan.
Kudus terdapat 2 Terminal Bus yaitu:
- Terminal Induk Jati Wetan Kudus (Tipe A).
- Terminal Jetak (Tipe C).
Kudus terdapat beberapa angkota dengan jurusan yang berbeda-beda sesuai dengan warna angkota tersebut.
- Warna Ungu, jurusan Terminal Jetak - Matahari Kudus - Terminal Kudus
- Warna Putih, jurusan Terminal Kudus - UMK
- Warna Hijau, jurusan Pasar Bareng - Terminal Kudus
- Warna Biru Laut, jurusan Karangmalang - Terminal Kudus
- Warna Kuning, jurusan Bae - Terminal Kudus
- Warna Merah, jurusan Pasar Brayung
- Warna Merah Muda, jurusan Singocandi - Menara Kudus
- Warna Coklat Muda, jurusan Sudimoro - Terminal Kudus
- Warna Hijau dan Kuning Jurusan Jekulo - Gondoharum
Kudus mempunyai beberapa armada taksi yaitu:
- Estu Taxi
- Kencana Taxi
- Abadi Taxi
Olahraga
Kudus memiliki klub profesional dalam beberapa cabang olahraga, yaitu:
- Cabang Bulu Tangkis: PB Djarum Kudus
- Cabang Sepak Bola: Persiku Kudus
- Cabang Futsal: Kelimon Kudus
Pariwisata
Wisata Alam
- Air Terjun Monthel, di Desa Colo
- Air Terjun Gua, di Desa Piji
- Air Tiga Rasa Rejenu, di Desa Japan Dukuh Rejenu
- Sendang Jodo, di Desa Purworejo
- Sendang Pereng, di Desa Prambatan Lor
- Sendang Bulusan, di Desa Hadipolo
- Gray Canyon, di Desa Tanjungrejo
Wisata Sejarah
- Masjid Menara Kudus, di Desa Kauman
- Masjid Bubrah, di desa Demangan
- Tugu Identitas Kudus, di Desa Getaspejaten
- Museum Kretek, di Desa Getaspejaten
- Museum Situs Patiayam, di Desa Terban
- Museum Sunan Kudus, di Desa Kauman
- Goa Jepang, di Desa Colo
- Goa Siluman, di Desa Terban
- Goa Muin Gecil, di Desa Terban
- Kelenteng Hok Hien Bio Kudus, di Desa Ploso
- Bendungan Wilalung, di Desa Kalirejo
- Waduk Logung, di Desa Tanjungrejo
- Museum Jenang, di Desa Glantengan
Wisata Keluarga
- The Peak View Waterboom, di Desa Gondangmanis
- Mulia Wisata Waterpark, di Desa Kajar
- Taman Krida Wisata, di Desa Wergu Wetan
- Kolam Renang dan Pemancingan Honocoroko, di Desa Kaliwungu
- Taman Menara Kudus (Alun-Alun Lama Kota Kudus), di Desa Kauman
Wisata Desa
Wisata Religi (ziarah)
- Makam Sunan Kudus, di Desa Kauman
- Makam Sunan Muria, di Desa Colo
- Makam Sunan Kedu, (dia berasal dari daerah Kedu dan menjadi murid Sunan Kudus), di Desa Gribig
- Makam Syeh Syadzili (dekat Air Tiga Rasa), di Desa Japan
- Makam Kyai Telingsing (Merupakan guru Sunan Kudus dan sesepuh dari Kota Kudus yang berasal dari China dengan nama asli The Ling Sing), di Desa Sunggingan
- Makam Keluarga Trah Tjondronegoro III dan Keluarga Besar R.A. Kartini, di Desa Kaliputu
- Makam Mbah Tanggulangin, di Dukuh Plenyian Desa Demaan
- Makam Sedo Mukti, di Desa Kaliputu
- Makam Sosro Kartono & para Bupati, di Desa Kaliputu
- Makam Mbah Rogo Moyo pembuat Rumah Adat Kudus di desa Kaliwungu, Kaliwungu, Kudus
- Makam Mbah Malang Joyo (Sayyid Abdurrohman) di dk Kiyongan desa Karangampel, Kaliwungu, Kudus
Wisata Kuliner
Kudus memiliki beberapa tempat wisata kuliner Kudus, yaitu:
- Pusat Kuliner Matahari, di Getaspejaten (di Halaman Plaza Kudus)
- Pusat Kuliner Sempalan Indah[12], di Jati Kulon
- Taman Bojana, di Getaspejaten (di utara Alun - alun simpang 7)
- Kudus City Walk, di Demaan (di Jl. Sunan Kudus)
Wisata Malam
- Alun-Alun Kudus (Simpang 7)
- Taman Menara Kudus
- Gerbang Kudus Kota Kretek
- Balai Jagong Kudus
- Kudus City Walk (Jl.Sunan Kudus)
Wisata Belanja
- Kliwon Trade Center, di Desa Mlati Lor
- Mall of Kudus "(M.O.K)"(Ramayana Lestari Sentosa), di desa Barongan
- Ada Swalayan, di Kelurahan Purwosari
- Kudus Plaza (Matahari), di Desa Ploso
- Kudus Extension Mall (Hypermart dan Matahari), di Desa Getaspejaten
- Kudus City Walk (Bioskop, area bermain, kafe, dan tempat pameran UMKM), di Desa Jati Wetan
- Super Indo, di Desa Getaspejaten
- Living Plaza (Ace Hardware, Informa, dan Chatime), di Desa Nganguk
Acara (Perayaan)
Acara modern
- Karshival, di Loram Kulon
- Kudus UMKM Expo, di Tenggeles
- Loram Expo, di Loram Kulon
- Kirab Budaya Kudus (Kudus Cultural Festival), di Barongan
- Kudus Food Expo (Gebyar PKL Kudus), di Alun-alun Kudus
Acara Tradisional
- Bulusan, di Hadipolo
- Dhandhangan, di Kauman
- Ampyang Maulid, di Loram Kulon
- Maulidan Jawiyyan, di Padurenan
- Tebokan Jenang, di Kaliputu
Seni & Budaya
Kuliner Khas
Masakan
Kabupaten Kudus mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:
- Soto Kudus
- Lentog Tanjung
- Garang Asem
- Sate Kerbau Kudus
- Sego Jangkrik
- Pindang Kerbau
- Opor Bakar Sunggingan
Sambal
Kabupaten Kudus mempunyai beberapa sambal khas, di antaranya:
Minuman
Kabupaten Kudus mempunyai beberapa minuman khas, di antaranya:
Kopi Jetak adalah Kopi yang kebunnya berasal dari daerah yang bernama Jetak yaitu di Desa Kedungdowo.
Minuman ini merupakan minuman berasal dari alang-alang yang di keringkan kemudian dijadikan wedhang, Wedang Alang-Alang terdapat di daerah Kaliwungu
Minuman ini[13] terbuat dari jahe, susu, sereh, jeruk pomelo. Minuman ini cocok diminum dimalam hari.
Oleh-Oleh
Kabupaten Kudus mempunyai beberapa Oleh-oleh khas, di antaranya:
- Jenang Kudus
- Permen Parijoto
- Buah Parijoto
- Permen Cengkih
- Permen Tembakau
- Kacang Bawang
- Sirup Parijoto
- Selai Parijoto
- Jambu Bol
- Duku Sumber
- Bordir Kudus
- Batik Kudus
Tokoh
Tokoh Politik
Tokoh agama
Tokoh penanggalan
- K.H. Turaichan Ad Djusyarofi Pakar Almanak/penanggalan Internasional
- K.H. Ma'ruf Irsyad
- K.H. Ma'ruf Asnawi
- K.H. Sya'roni Ahmadi
- K.H. Mansur,MA
- K.H. Ulin Nuha Arwani
- K.H. Ulil Albab Arwani
- K.H. Achmad Rofiq Hadziq
- K.H. Subhan ZE
Tokoh olahraga
- Liem Swie King, pemain bulu tangkis
- Hariyanto Arbi, pemain bulu tangkis
Lainnya
- Abdul Arif, kartunis
Referensi
- ^ a b c d "Permendagri no.137 tahun 2017". 27 Desember 2017. Diakses tanggal 12 Juni 2018.
- ^ a b "Kabupaten Kudus Dalam Angka 2017". BPS Kabupaten Kudus. Diakses tanggal 6 November 2018.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2016". Diakses tanggal 2018-07-06.
- ^ "Periodesasi Bupati Kudus | Pemerintah Kabupaten Kudus". www.kuduskab.go.id. Diakses tanggal 24 November 2023.
- ^ "Mengenal Mochtar HS, Bupati Kudus yang Dikenal Jujur dan Sederhana Hingga Diberi Rumah oleh Warganya". Beta News ID. 22 Agustus 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2023. Diakses tanggal 29 November 2023.
- ^ "Kudus Dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus. 22-11-2013. Diakses tanggal 24-03-2023.
- ^ Redaksi (2014-04-30). "Inilah Daftar Anggota DPRD Kudus 2014-2019 Terpilih Hasil Pemilu 2014". Beta News. Diakses tanggal 2023-03-24.
- ^ "ANGGOTA DPRD KAB. KUDUS MASA KEANGGOTAAN 2019-2024 UCAPKAN SUMPAH/JANJI". hukum.kuduskab.go.id. Diakses tanggal 2023-03-24.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Kudus
- ^ Pati Ekspres: Pusat kuliner malam hari dioperasikan
- ^ https://www.suara.com/lifestyle/2020/11/24/170703/resep-wedang-pejuh-khas-kudus-nikmatnya-siap-hangatkan-tenggorokan
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi