Stasiun Semarang Poncol

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 14 November 2021 00.38 oleh FarhanSyafiqF (bicara | kontrib) (Saya menyerah)

Stasiun Semarang Poncol (SMC), juga disebut Stasiun Poncol, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di kelurahan Purwosari, kecamatan Semarang Utara, kota Semarang, Jawa Tengah. Stasiun yang terletak pada ketinggian +3 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang dan merupakan stasiun utama kedua wilayah Kedungsepur setelah Stasiun Tawang.

Stasiun Semarang Poncol

Tampak depan Stasiun Semarang Poncol, 2020
Nama lainStasiun Poncol
Lokasi
Koordinat6°58′22.152″S 110°24′53.244″E / 6.97282000°S 110.41479000°E / -6.97282000; 110.41479000
Ketinggian+3 m
Operator
Letak
Jumlah peronSatu peron sisi dan tiga peron pulau yang sama-sama agak tinggi
Jumlah jalur9 (jalur 4 dan 5: sepur lurus)
LayananJayabaya, Ciremai, Tawang Jaya (reguler & premium), Kamandaka, Joglosemarkerto, Kaligung, Kertajaya, Ambarawa Ekspres, Blora Jaya, Airlangga, Kedung Sepur, angkutan peti kemas/kontainer, angkutan Semen Tiga Roda, dan kereta api semen campuran
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepeda?
Akses difabelYa
ArsitekHenri Maclaine Pont
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka6 Agustus 1914; 110 tahun lalu (1914-08-06)
Nama sebelumnyaStation Semarang SCS, Semarang-West, Pontjol Semarang
Perusahaan awalSemarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Terminus Kedung Sepur
Semarang Poncol–Ngrombo, p.p.
Semarang Tawang
menuju Ngrombo
Layanan penghubung
Halte sebelumnya
Trans Semarang
Halte berikutnya
Abimanyu
menuju Pelabuhan
Koridor 3
Melalui Kagok dari Dr. Cipto
Petek
menuju Pelabuhan
Petek
menuju Pelabuhan
Koridor 3
Melalui Elizabeth dari Balaikota
Abimanyu
menuju Pelabuhan
Petek
menuju Tawang
Koridor 4 Pertamina Thamrin
Abimanyu
menuju Terboyo
Koridor 7 Petek
menuju Terboyo
Halte sebelumnya Trans Jateng Halte berikutnya
Abimanyu
menuju Bawen
Koridor 1
Kedungsepur
Petek
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Jalur difabel 
Tipe persinyalan
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Poncol
KategoriBangunan
No. RegnasRNCB.20160818.02.001204
Tanggal SK1992
PemilikPT Kereta Api Indonesia
PengelolaPT Kereta Api Indonesia
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini menjadi tempat pemberhentian sebagian besar kereta api penumpang kelas ekonomi dan komuter berada di jalur lintas utara pulau Jawa. Hampir semua KA barang yang melintas di jalur rel pantura berhenti di stasiun ini, kecuali KA parsel ONS yang bongkar muat barangnya dilayani di Stasiun Tawang. Stasiun Poncol sempat menjadi salah satu tempat pemberhentian peralihan KA di Semarang selain Stasiun Alastua hanya pada saat Stasiun Tawang sedang tergenang banjir.

Sejarah

 
Stasiun Semarang Poncol setelah dibuka pada tahun 1914, kemungkinan diambil sekitar tahun 1915-1920

Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) didirikan pada tahun 1895 dan mendapat konsesi izin dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda untuk membangun jalur kereta api dari Semarang menuju Cirebon. Perusahaan ini berkantor di Tegal, dan mulai membangun jalur kereta apinya pada tahun 1895 hingga akhirnya rampung pada tahun 1897. SCS memfokuskan pengangkutan penumpang dan barang (khususnya gula, minyak bumi, dan pupuk) di lintas Semarang–PekalonganTegalCirebon.[4][5]

Untuk mengurangi penumpukan penumpang dan barang di Semarang, dibutuhkan adanya stasiun yang besar. SCS memiliki stasiun sendiri, yaitu Semarang SCS atau Semarang-West; begitu pula di Cirebon, ada Cirebon SCS. Bangunan Stasiun Semarang SCS yang sekarang ini diresmikan pada tanggal 6 Agustus 1914[6] dirancang oleh arsitek Henri Maclaine Pont, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Stasiun ini difungsikan untuk menggantikan fungsi Stasiun Pendrikan yang ada lebih dahulu. Tidak seperti karya Pont yang pertama (Kantor SCS Tegal—yang tidak memiliki keistimewaan apa pun dari sisi arsitekturnya), karya Pont yang satu ini pernah ikut ambil bagian dalam forum internasional Paris Exposition di Prancis, 1925.[7] Dahulu stasiun ini terpisah jalur relnya dengan Stasiun Semarang Tawang pada jarak sejauh 2,5 km.[8]

Setelah Djawatan Kereta Api mendata stasiun-stasiun seluruh Indonesia pada tahun 1950-an, Stasiun Semarang-West ini kemudian diberi nama Semarang Poncol.[9]

Bangunan dan tata letak

 
Emplasemen Stasiun Semarang Poncol saat kereta api Argo Muria melintas, Juni 2017

Stasiun Semarang Poncol memiliki sembilan jalur kereta api dengan jalur 1-3 yang telah dinaungi oleh kanopi. Jalur 4 awalnya merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda pada petak antara stasiun ini ke arah timur hingga Stasiun Tawang dioperasikan pada awal Februari 2014[10] dan kemudian ke arah barat hingga Stasiun Jerakah pada akhir Maret 2014,[11] tata letak jalur di stasiun ini mengalami sedikit perombakan sehingga jalur 5 juga dijadikan sebagai sepur lurus.

Di sebelah timur laut dan barat daya stasiun ini berturut-turut terdapat depo lokomotif dan depo kereta yang difungsikan untuk menyimpan dan merawat lokomotif dan kereta penumpang dengan terminus di Kota Semarang. Bangunan stasiun ini sudah berkali-kali dilakukan renovasi sehingga bentuknya sudah berbeda dari bentuk semula.

Pada 2019, sistem persinyalan elektrik lama di stasiun ini telah diganti dengan sinyal keluaran terbaru produksi PT Len Industri. Selain itu, lintasan jalur rel antara stasiun ini dan Stasiun Semarang Tawang dijadikan sebagai jalur tunggal ganda atau sepur kembar.

Ciri khas

Ciri khas yang dimiliki stasiun ini adalah diputarkannya lagu Caping Gunung setiap kali terjadi kedatangan kereta api, sebelum akhirnya diubah menjadi instrumental Gambang Semarang seperti stasiun kelas besar di Daop IV Semarang lainnya.

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota

Nama KA Rute Kelas
Jayabaya Semarang Poncol – WeleriPekalonganPemalangTegalBrebesCirebonJatibarangCikampekKarawangBekasiJatinegaraJakarta Pasar Senen Campuran (eksekutif-ekonomi)
Semarang Poncol – NgromboCepuBojonegoroBabatLamonganSurabaya Pasar TuriSurabaya GubengSidoarjoBangilLawangMalang
Kertajaya Semarang Poncol – Weleri – Pekalongan – Pemalang – Tegal – Brebes – Cirebon Prujakan – Jatibarang – Haurgeulis – Bekasi – Jatinegara – Jakarta Pasar Senen Ekonomi
Semarang Poncol – Ngrombo – Cepu – Bojonegoro – Babat – Lamongan – Surabaya Pasar Turi
Kamandaka Semarang Tawang – Semarang Poncol – Weleri – Pekalongan – Pemalang – Tegal – Purwokerto Campuran (eksekutif-ekonomi)
Joglosemarkerto Semarang Poncol – Semarang Tawang – GundihSolo BalapanSolo PurwosariKlatenYogyakarta LempuyanganYogyakarta
Semarang Tawang – Semarang Poncol – Weleri – Pekalongan – Pemalang – Tegal – Purwokerto – KroyaGombongKebumenKutoarjoWates – Yogyakarta
Blora Jaya Semarang Poncol – Semarang Tawang – Ngrombo – JambonKradenanDoplangRandublatungWadu – Cepu Ekonomi

Komuter

Nama KA Rute
Kedung Sepur Semarang PoncolSemarang TawangAlastuaBrumbungGubugKarangjatiSedadiNgrombo

Barang

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Trans Semarang[12]  3A  Pelabuhan Tanjung EmasElizabethPelabuhan Tanjung Emas (loop searah jarum jam)
 3B  Pelabuhan Tanjung EmasElizabethPelabuhan Tanjung Emas (loop berlawanan arah jarum jam)
 4  Terminal Cangkiran–Stasiun Semarang Tawang
 7  Terboyo WetanPemuda Balai KotaTerboyo (loop)

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (1917). Verslag - SCS - 1916. Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij. 
  5. ^ R., Knight, G. (2013). Commodities and colonialism : the story of Big Sugar in Indonesia, 1880-1942. Leiden: Brill. ISBN 9004250514. OCLC 847623409. 
  6. ^ "Semarang-Cheribon Stoomtram-Mij advertentie". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië. 5 Agustus 1914. 
  7. ^ Priyotomo, Josef (1988). Pasang-surut arsitektur di Indonesia. Surabaya: Ardjun. 
  8. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  9. ^ "A Haltenamen op Naam" (PDF). Diakses tanggal 4 Januari 2018. 
  10. ^ Laeis, Zuhdiar (2014-02-07). "Jalur Ganda KA Stasiun Poncol-Tawang Dioperasikan". Kantor Berita Antara. Diakses tanggal 2020-04-18. 
  11. ^ Faisol, Edi (2014-03-28). "Jalur Rel Kereta Ganda Tegal-Bojonegoro Rampung". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-04-18. 
  12. ^ "Transportasi - Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang". Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang. Diakses tanggal 2018-06-26. 

Pranala luar

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Jerakah
menuju Tegal
Tegal–Brumbung Semarang Tawang
menuju Brumbung