Stasiun Bangil

‎stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Bangil (BG) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Pogar, Bangil, Pasuruan. Stasiun ini merupakan stasiun paling timur di Daerah Operasi VIII Surabaya lintas Bangil-Sidoarjo sekaligus merupakan stasiun aktif paling barat di Kabupaten Pasuruan. Ke arah timur dari stasiun ini terdapat jalur percabangan menuju Probolinggo dan Malang.

Stasiun Bangil

Tampak depan Stasiun Bangil, 2020
Lokasi
Koordinat7°35′40″S 112°46′36″E / 7.59444°S 112.77667°E / -7.59444; 112.77667
Ketinggian+9 m
Operator
Letak
Jumlah peron5 (satu peron sisi yang agak tinggi, satu peron pulau yang cukup tinggi, dan tiga peron pulau yang rendah)
Jumlah jalur8
LayananArjuno Ekspres (jadwal pagi, arah Surabaya), Jayabaya, Ranggajati, Wijayakusuma, Mutiara Timur, Logawa, Sri Tanjung, Tawang Alun, Probowangi, Penataran, Tumapel, Komuter, dan KA ketel/angkutan BBM
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 219: Jalur tidak dikenal "SuSi".
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai Area merokok 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Ke arah timur sebelum Stasiun Pasuruan, terdapat Stasiun Kraton kini sudah dinonaktifkan karena jarak antarstasiun yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Pasuruan. Sementara itu, ke arah barat sebelum Stasiun Porong, terdapat Stasiun Gununggangsir yang juga sudah tidak aktif karena memiliki tingkat pemasukan yang rendah.

Stasiun ini merupakan stasiun utama di Kabupaten Pasuruan sehingga dijadikan stasiun pemberhentian bagi sebagian besar kereta api.

Sejarah

Stasiun Bangil diresmikan oleh Staatsspoorwegen (SS) pada 16 Mei 1878 bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Surabaya–Pasuruan—merupakan jalur kereta api pertama yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Stasiun ini tergolong besar serta memiliki depo lokomotif. Selain membangun jalur Surabaya–Pasuruan, SS juga membangun jalur baru, yaitu Bangil–Malang yang dibuka pada 20 Juli 1879.[3]

Bangunan stasiun saat ini sudah tidak terlihat asli, kecuali pada bagian kanopi dan depo lokomotif yang kini sudah tidak digunakan. Dalam beberapa catatan sejarah, bangunan asli Stasiun Bangil telah dijatuhi bom melalui serangan udara dalam serangkaian Agresi Militer Belanda I di wilayah Pasuruan–Sidoarjo. Kemungkinan besar stasiun ini telah dibangun ulang oleh Djawatan Kereta Api (DKA) setelah Agresi sehingga stasiun ini kembali beroperasi pada tahun berikutnya.[4][5]

Bangunan dan tata letak

 
Stasiun Bangil dilihat dari arah barat, beserta emplasemen

Stasiun Bangil memiliki delapan jalur kereta api ditambah dua jalur menuju gudang yang terletak di sebelah barat daya stasiun. Jalur 2 adalah sepur lurus dari dan ke arah timur (JemberBanyuwangi), jalur 3 adalah sepur lurus arah selatan (MalangBlitarKertosono) dan barat (Surabaya), serta jalur 6–8 merupakan jalur parkir rangkaian KA angkutan BBM.

Dari emplasemen stasiun terdapat percabangan menuju Pandaan, yang sudah dinonaktifkan bersamaan dengan penonaktifan seluruh jalur kereta api Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM) pada tahun 1969. Jalur tersebut digunakan untuk angkutan barang, yang kemudian menyambung dengan Japanan. Di sebelah barat emplasemen stasiun ini terdapat sebuah depo lokomotif. Di belakang depo tersebut terdapat stasiun singgah bagi kereta api milik MSM.

Per 21 Mei 2010, sistem persinyalan stasiun ini telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik berbasis kontrol logika terprogram (Programmable Logic Controller, PLC) buatan Len Industri, yaitu Sistem Interlocking Len generasi ke-2 (SIL-02).[6]

Insiden

Pada 12 Mei 2006, seorang wanita—diduga mengalami gangguan jiwa—memasuki lokomotif CC201 79R yang menarik 23 gerbong ketel BBM tujuan Malang saat masinis turun di Stasiun Bangil.[7] Masinis tersebut turun dari lokomotif untuk koordinasi pembagian rangkaian gerbong menjadi lima rangkaian. Pada saat itulah, wanita tersebut masuk ke dalam lokomotif dan menjalankan kereta ke arah Surabaya, tetapi wanita tersebut tidak mampu mengendalikan lokomotif. Begitu KA akan memasuki Stasiun Sidotopo, kereta itu ditahan sehingga rangkaian gerbong ketel tersebut anjlok semua. Delapan gerbong berisi bahan bakar bensin premium dan satu gerbong berisi bahan bakar solar terguling dan tumpah. Pada akhirnya, wanita tersebut ditangkap petugas setempat. Diduga wanita tersebut mengalami gangguan kejiwaan karena memberikan jawaban tidak masuk akal saat diinterogasi.[8]

Layanan kereta api

Antarkota

Jalur lintas utara Jawa
Jalur lintas selatan Jawa

Lokal

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen (1925). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Ned. Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Sejarah perkeretaapian Indonesia. Tim Telaga Bakti Nusantara., Asosiasi Perkeretaapian Indonesia. (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. 1997-. ISBN 979-665-168-8. OCLC 38139980. 
  5. ^ Sudarno (1993). Sejarah pemerintahan militer dan peran pamong praja di Jawa Timur selama perjuangan fisik, 1945-1950. Jakarta: Balai Pustaka. 
  6. ^ "Prestasi Len Dalam Persinyalan Kereta Api | PT Len Industri (Persero)". www.len.co.id. Diakses tanggal 2019-08-07. 
  7. ^ "Surabaya Heboh, Wanita Gila Larikan 23 Gerbong Kereta Api". detiknews. Diakses tanggal 2019-12-03. 
  8. ^ Mei 2006, Liputan612; Wib, 14:39. "Dimasinisi Wanita Gila, Kereta BBM Terguling". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-04-23. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terminus Bangil–Kalisat Kraton
ke arah Kalisat
Gununggangsir
ke arah Wonokromo
Wonokromo–Bangil Terminus
Wonokerto
ke arah Kertosono
Kertosono–Bangil
Sidowayah
ke arah Japanan
Japanan–Bangil
eks-Modjokerto Stoomtram Maatschappij
turun di belakang Depo Lokomotif Bangil SS