Pemeran Pendukung Pria Terbaik Festival Film Indonesia
Penghargaan FFI untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik atau Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik atau Aktor Pendukung Terbaik adalah sebuah penghargaan yang diberikan di Festival Film Indonesia (FFI) kepada para pemeran pria (aktor) Indonesia atas prestasi mereka dalam peran-peran pendukung.
Penghargaan FFI untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik | |
---|---|
Deskripsi | Pemeran Pendukung Pria Terbaik tahun ini |
Negara | Indonesia |
Dipersembahkan oleh | |
Diberikan perdana | 1955 |
Pemegang gelar saat ini | Jerome Kurnia Penyalin Cahaya (2021) |
Situs web | festivalfilm |
Penghargaan Citra, yang kemudian dikenal sebagai Penghargaan Festival Film Indonesia, pertama kali diberikan di FFI pada tahun 1955. Pemeran Pendukung Pria Terbaik pada tahun tersebut adalah Bambang Hermanto dan Awaludin untuk perannya dalam film Lewat Djam Malam. Pada tahun 1974 penghargaan Aktor Pendukung Terbaik tidak diberikan, demikian pula dengan Aktris Pendukung Terbaik. Pemenang paling terkini adalah Jerome Kurnia, yang memenangkan Penghargaan Citra pada Festival Film Indonesia 2021 atas aktingnya dalam film Penyalin Cahaya.
Sebanyak 82 pemeran pria telah dinominasikan untuk penghargaan ini, 31 di antaranya menang setidaknya sekali. Aktor paling diakui dalam penghargaan ini adalah El Manik, yang mendapatkan 7 nominasi dengan 3 kemenangan pada tahun 1979, 1985, dan 2006. Diikuti oleh Deddy Mizwar juga meraih 7 nominasi dengan 2 kemenangan pada 1986 dan 1992.
Terdapat 3 aktor lain yang memenangkan Penghargaan FFI berganda (masing-masing dua) yakni Rachmat Hidayat dengan 5 nominasi dan menang pada tahun 1977 dan 1991, Maruli Sitompul dengan 4 nominasi dan menang pada tahun 1982 dan 1983, dan Yayu Unru dengan 2 nominasi dan memenangkan keduanya pada tahun 2014 dan 2017. Sementara itu Slamet Rahardjo telah meraih 5 nominasi namun belum pernah memenangkannya.
Terdapat 14 film yang memiliki anggota pemeran berganda yang meraih nominasi, hanya 7 di antaranya memberikan sebuah kemenangan untuk nominatornya: pada tahun 1979 El Manik dalam November 1828, tahun 1984 Bambang Hermanto dalam Ponirah Terpidana, tahun 1986 Deddy Mizwar dalam Opera Jakarta, tahun 1989 Pitrajaya Burnama dalam Noesa Penida, tahun 1990 Rachman Arge dalam Jangan Renggut Cintaku, tahun 2005 Gito Rollies dalam Janji Joni, dan pada tahun 2006 kembali El Manik dalam Berbagi Suami. Pada 2010, Alangkah Lucunya (Negeri Ini) yang mendapatkan tiga nominasi lewat aktor Asrul Dahlan, Jaja Mihardja dan Tio Pakusadewo, justru kalah dari 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta lewat aktor Rasyid Karim.
Hingga kini, ada 2 aktor yang meraih lebih dari satu nominasi dalam sebuah tahun tunggal, namun keduanya tidak berhasil memenangkannya; pada tahun 1980 Amak Baldjun dinominasikan dalam Janur Kuning dan Sepasang Merpati namun kalah oleh Hassan Sanusi dalam Rembulan dan Matahari, sementara pada tahun 2011 Agus Kuncoro dinominasikan dalam ? (Tanda Tanya) dan Tendangan dari Langit namun kalah oleh Mathias Muchus dalam Pengejar Angin.
Nominasi dan penghargaan
Nominasi dan kemenangan ganda
Orang-orang berikut menerima dua atau lebih penghargaan Aktor Pendukung Terbaik:
|
Orang-orang berikut menerima tiga atau lebih nominasi Aktor Pendukung Terbaik: |
Nominasi ganda dari film yang sama
- El Manik (pemenang) dan Rachmat Hidayat di November 1828 (1979)
- Bambang Hermanto (pemenang) dan Slamet Rahardjo di Ponirah Terpidana (1984)
- Deddy Mizwar (pemenang) dan Soekarno M. Noer di Opera Jakarta (1986)
- Frans Haryadi dan Remy Sylado di Tinggal Sesaat Lagi (1987)
- Slamet Rahardjo dan Rudy Wowor di Tjoet Nja' Dhien (1988)
- Muni Cader, Pietrajaya Burnama (pemenang) dan Sutopo HS di Noesa Penida (1989)
- Deddy Mizwar dan Rachman Arge (pemenang) di Jangan Renggut Cintaku (1990)
- Didi Petet dan Slamet Rahardjo di Pasir Berbisik (2004)
- Gito Rollies (pemenang) dan Surya Saputra di Janji Joni (2005)
- El Manik (pemenang) dan Reuben Elishama di Berbagi Suami (2006)
- Mathias Muchus dan Minus Karoba di Denias, Senandung di Atas Awan (2006)
- Frans Tumbuan dan Verdi Solaiman di Ruma Maida (2009)
- Asrul Dahlan, Jaja Mihardja dan Tio Pakusadewo di Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (2010)
- Dedey Rusma dan Lukman Sardi di Rumah di Seribu Ombak (2012)
- Egi Fedly dan Yoga Pratama di Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak (2018)
- Randy Pangalila dan Whani Darmawan (pemenang) di Kucumbu Tubuh Indahku (2020)
- Giulio Parengkuan dan Jerome Kurnia (pemenang) di Penyalin Cahaya (2021)
- Kiki Narendra dan Muzakki Ramdhan di Preman (2021)
Rekor nominator
Nominasi terbanyak
- Deddy Mizwar (7 nominasi)
- Kerikil-Kerikil Tajam (1985), Opera Jakarta (1986), Putihnya Duka Kelabunya Bahagia (1989), Jangan Renggut Cintaku (1990), Kuberikan Segalanya (1992), Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009), Cinta 2 Hati (2010).
- El Manik (7 nominasi)
- November 1828 (1979), Kabut Sutra Ungu (1980), Dr. Siti Pertiwi Kembali ke Desa (1981), Jaka Sembung dan Bajing Ireng (1984), Carok (1985), 7 Manusia Harimau (1987), Berbagi Suami (2006).
Kemenangan terbanyak
- El Manik (3 kemenangan)
- November 1828 (1979), Carok (1985), Berbagi Suami (2006).
Kemenangan berturut-turut
- Maruli Sitompul (1 kemenangan berturut-turut)
- Bawalah Aku Pergi (1982) dan Di Balik Kelambu (1983).
Nominasi tanpa kemenangan terbanyak
- Slamet Rahardjo (6 nominasi)
- Ponirah Terpidana (1984), Tjoet Nja' Dhien (1988), Pasir Berbisik (2004), Filosofi Kopi (2015), Sweet 20 (2017) Cinta Pertama, Kedua & Ketiga (2022).
Usia superlatif
Rekor | Aktor | Film | Tahun (FFI) | Usia (dalam tahun) |
---|---|---|---|---|
Pemenang tertua | Darussalam | Kodrat | 1987 | 67 |
Nominasi tertua | Slamet Rahardjo | Cinta Pertama, Kedua & Ketiga | 2022 | 73 |
Pemenang termuda | Reza Rahadian | Perempuan Berkalung Sorban | 2009 | 22 |
Adipati Dolken | Sang Kiai | 2013 | ||
Nominasi termuda | Muzakki Ramdhan | Preman | 2021 | 12 |
Lihat juga
Referensi
- ^ "Ini Nominasi FFI 2012" [These are the Nominations for the 2012 IFF]. Republika (dalam bahasa Indonesian). Jakarta. 27 November 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-30. Diakses tanggal 30 Maret 2013.
- ^ "Inilah Daftar Lengkap Nominasi FFI 2013" [These are the Nominations for the 2013 IFF]. Republika. Jakarta. 22 November 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-08. Diakses tanggal 8 Desember 2014.
- ^ "Daftar Nominasi Festival Film Indonesia 2014" [2014 IFF Nominees List]. Republika. Jakarta. 24 November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-08. Diakses tanggal 8 Desember 2014.
- ^ "Daftar Pemenang Festival Film Indonesia (FFI) 2015". Okezone.com. 23 November 2015. Diakses tanggal 25 November 2015.
- ^ Kumampung, Dian Reinis (14 Oktober 2016). "Berikut Daftar Lengkap Nominasi Festival Film Indonesia 2016". Kompas.com.
- ^ "Daftar nominasi 'Festival Film Indonesia 2017'". Rappler. Diakses tanggal 6 Oktober 2017.
- ^ Setiawan, Tri Susanto (9 November 2018). Irfan Maullana, ed. "Simak Daftar Lengkap Nominasi FFI 2018". Kompas.com. Diakses tanggal 10 November 2018.
- ^ "Daftar Lengkap Pemenang Piala Citra FFI 2019". CNN Indonesia. 8 Desember 2019. Diakses tanggal 8 Desember 2019.
- ^ "Daftar nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia 2020". Antaranews. 7 November 2020. Diakses tanggal 7 November 2020.
- ^ Retno, Dewi (10 Oktober 2021). Marvela, ed. "Ali & Ratu Ratu Queens dan Penyalin Cahaya Dominasi Nominasi FFI 2021". Tempo. Diakses tanggal 11 Oktober 2021.