Jules Bianchi

Pembalap mobil Prancis (1989 – 2015)

Jules Lucien André Bianchi (pengucapan bahasa Prancis: [ʒyl bjɑ̃ki]; 3 Agustus 1989 – 17 Juli 2015) adalah seorang pembalap mobil profesional dari Prancis. Ia pernah berkompetisi di ajang Formula Satu (F1) pada musim 2013 dan 2014 bersama tim Marussia. Bianchi memulai karier membalapnya pada usia 10 tahun dengan mengikuti kejuaraan gokar di Prancis dan berhasil meraih beberapa kesuksesan awal, di antaranya menjadi juara Kejuaraan Junior Prancis dan peringkat kedua dalam Kejuaraan Junior Eropa pada tahun 2004. Selanjutnya, ia mengikuti berbagai ajang kejuaraan junior seperti Formula 3 Euro Series, Seri GP2 dan Formula Renault 3.5. Pada tahun 2009, Bianchi menjadi pembalap pertama yang bergabung dengan Akademi Pembalap Ferrari, sebuah program pembinaan pembalap dari tim Scuderia Ferrari yang bertujuan untuk mendidik seorang pembalap muda untuk nantinya bisa berkiprah di ajang F1.

Jules Bianchi
Jules Bianchi pada tahun 2012.
LahirJules Lucien André Bianchi
(1989-08-03)3 Agustus 1989
Nice, Prancis
Meninggal17 Juli 2015(2015-07-17) (umur 25)
Nice, Prancis
PekerjaanPembalap mobil
Tinggi174 cm (5 ft 9 in)[1]
Berat65 kg (143 pon)[2]
Kerabat
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu
KebangsaanPrancis Prancis
Tahun aktif20132014
TimMarussia
MesinCosworth, Ferrari
Nomor mobil17 (dipensiunkan untuk menghormati)[3]
Jumlah lomba34 (34 start)
Juara Dunia0
Menang0
Podium0
Total poin2
Posisi pole0
Lap tercepat0
Lomba pertamaGrand Prix Australia 2013
Lomba terakhirGrand Prix Jepang 2014
IMDB: nm5562619 Facebook: JBianchi.OfficialFanPage X: Jules_Bianchi Modifica els identificadors a Wikidata

Bianchi memasuki ajang F1 dengan menjadi pembalap sesi latihan bebas untuk tim Force India dalam sembilan perlombaan di musim 2012. Pada musim 2013, ia memulai debut perlombaan resminya di Grand Prix Australia bersama tim Marussia, dengan menyelesaikan lomba di posisi ke-15. Selama musim berjalan, Bianchi tidak berhasil meraih poin dan hanya menempati posisi ke-19 di klasemen akhir kejuaraan pembalap. Hasil finis terbaiknya adalah posisi ke-13 di Grand Prix Malaysia. Tim Marussia mempertahankan Bianchi untuk musim 2014. Pada lomba Grand Prix Monako, Bianchi berhasil finis di urutan kesembilan, dan sekaligus mencatat poin perdana baik untuk dirinya maupun untuk tim Marussia.

Pada Grand Prix Jepang yang digelar tanggal 5 Oktober 2014 di Sirkuit Suzuka, Bianchi kehilangan kendali atas mobil balapnya dalam kondisi lintasan sirkuit yang sangat basah sebelum kemudian bertabrakan dengan alat derek yang ada di pinggir lintasan. Ia menderita cedera aksonal difus akibat insiden tersebut. Ia selanjutnya menjalani serangkaian operasi dan mengalami koma, sampai kematiannya pada tanggal 17 Juli 2015. Kematian Bianchi adalah kematian pertama akibat kecelakaan dalam sebuah perlombaan F1 selama 20 tahun terakhir, setelah kecelakaan fatal Ayrton Senna yang terjadi di Grand Prix San Marino 1994. Sampai pada tahun 2024, kecelakaan yang menimpa Bianchi menjadi kecelakaan fatal terkini yang terjadi di arena balap F1.

Kehidupan pribadi

Jules Lucien André Bianchi berasal dari keluarga yang sudah lama berkecimpung di dunia balap.[4] Kakeknya, Mauro Bianchi, adalah seorang pembalap yang membalap di ajang balap mobil sport dan pernah juga berpartisipasi dalam tiga perlombaan non-kejuaraan F1.[5] Paman buyutnya, Lucien Bianchi, pernah membalap di ajang F1 dengan berpartisipasi dalam 19 perlombaan selama kurun waktu musim 1959 sampai 1968. Hasil terbaiknya adalah saat finis ketiga di Grand Prix Monako 1968.[6] Selain itu, ia bersama pembalap Meksiko, Pedro Rodríguez, juga berhasil memenangkan lomba Le Mans 24 Jam 1968 dengan mengemudikan mobil Ford GT40. Karier Lucien terhenti secara tragis setelah dirinya mengalami kecelakaan fatal dalam sesi latihan lomba Le Mans 24 Jam 1969.[4][7] Efek trauma yang dirasakan dari musibah tersebut juga membuat Mauro memilih untuk mengakhiri karier balapnya.[4]

Bianchi lahir pada 3 Agustus 1989, di kota Nice yang berada di sebelah tenggara Prancis. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Philippe Bianchi dan istrinya, Christine.[8][9] Jules memiliki dua saudara kandung, yaitu kakak perempuan yang bernama Melanie dan adik laki-laki yang bernama Tom.[10] Jules mulai mengenal mobil balap saat berusia lima tahun dengan mencoba mengendarai sebuah gokar.[11] Pengalaman balap pertamanya dimulai pada usia enam tahun, ketika ayahnya membawanya ke sebuah sirkuit gokar.[8] Idola masa kecilnya adalah pembalap F1 Michael Schumacher.[12]

Sampai dengan kematiannya pada tahun 2015, Bianchi menjalin hubungan dengan seorang perempuan bernama Camille Marchetti, yang pada saat itu sedang menempuh pendidikan ahli osteopati.[13] Sebagai seorang penganut Kristen, Bianchi juga menjadi wali baptis untuk pembalap asal Monako, Charles Leclerc.[14]

Karier awal

Balap gokar (1999–2006)

Bianchi memulai balap gokar pertamanya di Sirkuit Trois-Lacs yang dimiliki oleh orang tuanya, saat ia berusia 10 tahun di akhir 1999.[15] Saat mengikuti lomba gokar resmi pertamanya, Bianchi meraih hasil yang mengecewakan dikarenakan perlengkapan balapnya yang terbatas.[11] Namun, kekecewaan ini justru malah menambah motivasinya untuk bisa berjuang lebih baik lagi sampai akhirnya mampu meraih kemenangan. Hasil demi hasil yang Bianchi raih kemudian membawanya untuk bersaing ikut serta di balapan gokar tingkat nasional Prancis dan regional Eropa.[16] Selanjutnya, keluarganya pindah ke Brignoles dan Bianchi melanjutkan balapan gokarnya di sebuah sirkuit yang terletak di tengah kota, yang juga dimiliki oleh orang tuanya. Pada usia 11 tahun, ia menyambut kehadiran juara dunia F1 Michael Schumacher ke sirkuit ini dan turut berpartisipasi dalam sebuah perlombaan ekshibisi bersamanya.[17][18] Prestasi awal yang diraih Bianchi diantaranya adalah gelar juara Kejuaraan Junior Prancis dan meraih posisi kedua dalam Kejuaraan Junior Eropa pada tahun 2004.[19][20]

Bianchi memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah saat memasuki usia 15 tahun.[21] Ia menjelaskan: "Saya sudah menjadi profesional di karting. Jika Anda bukan penggemar berat sekolah, akan sangat susah untuk menyeimbangkan keduanya. Selain itu, para guru juga tidak pernah membantu saya. Ketika saya absen selama seminggu untuk mengikuti balapan dan tiba-tiba ada ulangan harian, mereka langsung memberi saya nilai nol!"[21] Setelah berhenti bersekolah, Bianchi berhasil meraih beberapa kesuksesan lainnya di gokar, antara lain menjadi juara Karting Asia-Pasifik pada tahun 2005, dan posisi kedua dalam Piala Dunia Karting di tahun 2006.[22][23] Kedua hasil tersebut berhasil menarik perhatian Nicolas Todt, yang pada saat itu menjadi manajer Felipe Massa, yang menawari Bianchi untuk menjadi kliennya. Ia memberikan janji kepada Bianchi untuk bisa memasuki ajang balap F1 di masa yang akan datang.[24]

Formula Renault dan Formula 3 Euro (2007–2009)

Pada tahun 2007, Bianchi membalap di ajang Formula Renault Prancis. Ia juga mengikuti beberapa perlombaan di ajang Formula Renault Eropa. Dalam kejuaraan nasional Prancis, ia bersaing ketat dengan Mathieu Arzeno.[25] Selama musim berjalan, Bianchi mampu mengalahkan pesaingnya tersebut dengan meraih lima kali kemenangan dari 13 lomba yang digelar, sekaligus berhasil menjadi juara Formula Renault Prancis termuda dalam sejarah. Ia juga menjadi pembalap pertama sejak Alain Prost, yang mampu meraih gelar juara di musim perdananya.[26]

 
Jules Bianchi dalam perlombaan Formula 3 Euro Series di Hockenheimring pada tahun 2009.

Pada tahun 2008, Bianchi membalap di Formula 3 Euro Series, dengan bergabung bersama tim ART Grand Prix yang dikelola oleh Nicolas Todt.[27] Ia menjadi rekan satu tim Jon Lancaster, James Jakes, dan Nico Hülkenberg. Selama setengah musim berjalan, Bianchi hanya mampu meraih empat kali podium. Meski demikian, ia berhasil meraih kemenangan dalam lomba non-kejuaraan Masters of Formula 3 di Sirkuit Zolder, setelah mengalahkan Hulkenberg dalam kondisi lintasan sirkuit yang basah.[8] Dalam lomba penutup musim yang digelar di Hockenheimring, Bianchi berhasil meraih podium ketiga dalam perlombaan pertama, yang dilanjutkan dengan raihan kemenangan dalam perlombaan kedua. Secara keseluruhan, Bianchi mengakhiri musim dengan berada di posisi ketiga klasemen pembalap.[28]

Bianchi melanjutkan kariernya di Formula 3 Euro Series pada tahun 2009. Ia tetap bertahan di tim ART dan kali ini ia bermitra bersama Valtteri Bottas, Esteban Gutiérrez, dan Adrien Tambay.[29] Selama musim berjalan, Bianchi meraih delapan kali kemenangan dan sukses meraih gelar juara saat musim menyisakan satu lomba.[30] Ia meraih kemenangan kesembilannya dalam perlombaan pertama di Hockenheim. Ia juga mengendarai Formula Renault 3.5 Series di Monako, setelah tim SG Formula memperoleh mobil yang sebelumnya dijalankan oleh Kurt Mollekens.[31]

Seri GP2 (2010)

 
Jules Bianchi bersama tim ART Grand Prix di Seri GP2 musim 2010.

Bianchi beralih ke Seri GP2 pada musim 2010, dengan tetap bertahan bersama tim ART Grand Prix.[32] Selain itu, setelah resmi dikontrak Scuderia Ferrari untuk menjadi anggota Akademi Pembalap Ferrari, Bianchi juga memilih pindah ke Italia.[21] Dari Februari hingga Maret, Bianchi berpartisipasi dalam Seri GP2 Asia. Dalam lomba pertamanya di Sirkuit Yas Marina, Bianchi sukses meraih podium pertamanya.[33] Pada lomba di Sirkuit Sakhir, Bianchi meraih posisi pole pertamanya.[34] Secara keseluruhan, ia berada di posisi ke-12 di klasemen akhir pembalap.[35]

Dalam Seri GP2 utama, Bianchi sukses meraih posisi pole pertamanya di Circuit de Catalunya, tetapi gagal memaksimalkannya setelah tersingkir saat lomba fitur dan finis diluar zona poin pada lomba sprint.[36] Di Monako, ia berhasil meraih poin perdananya saat finis keempat di lomba fitur yang dilanjutkan dengan finis di posisi ketiga pada lomba sprint.[37] Pada akhir pekan lomba di Hungaroring, Bianchi mengalami cedera setelah terlibat insiden dengan pembalap Tiongkok Ho-Pin Tung saat lomba fitur, yang membuatnya harus absen untuk lomba sprint. Bianchi berada di urutan keempat dalam kejuaraan pembalap saat insiden tersebut terjadi.[38] Terlepas dari pemeriksaan awal yang pesimis tentang tingkat keparahan cederanya, ia berhasil pulih untuk ambil bagian dalam perlombaan berikutnya di Sirkuit Spa-Francorchamps.[39]

 
Jules Bianchi membalap di Seri GP2 musim 2011 bersama tim Lotus ART.

Bianchi tetap bersama ART untuk musim 2011, dan bermitra dengan juara Seri GP3 musim 2010, Esteban Gutiérrez.[40] Ia mendapat sorotan dalam perlombaan Seri GP2 Asia musim 2011 di Abu Dhabi saat menahan Romain Grosjean untuk merebut kemenangan dalam lomba fitur dan meraih posisi keempat dalam lomba sprint.[41][42] Dalam klasemen akhir Seri GP2 Asia, Bianchi berada di posisi kedua dibelakang Grosjean.[43] Sementara dalam klasemen akhir Seri GP2 utama, ia berada di posisi ketiga di belakang Grosjean dan Luca Filippi.[44]

Formula Renault 3.5 (2011)

Bianchi memilih beralih ke Seri Formula Renault 3.5 untuk musim 2012. Sebelumnya, ia pernah tampil satu kali di ajang tersebut pada musim 2009.[45] Ia menandatangani kontrak dengan tim Tech 1 Racing dan menjadi rekan setim untuk Kevin Korjus, sebelum Korjus digantikan oleh Daniel Abt di tiga perlombaan terakhir musim.[46] Bianchi mengawali musim dengan hasil diskualifikasi pada perlombaan pertama di Aragón setelah tim pengawas perlombaan menemukan pelanggaran dalam penyusunan piringan cakram diferensial pada rem mobilnya.[47] Sementara pada perlombaan kedua di tempat yang sama ia hanya finis di posisi ke-13.[48] Selama musim berjalan, Bianchi sukses memenangkan tiga lomba dan meraih delapan kali podium. Pada akhir musim, ia finis kedua dalam klasemen pembalap dibawah Robin Frijns.[49]

Karier Formula Satu

Pembalap penguji Ferrari dan Force India (2011–2012)

Pada Agustus 2009, Bianchi dihubungkan oleh BBC dan berbagai sumber media lainnya untuk posisi kursi kedua di tim Ferrari yang ditempati oleh Luca Badoer, sehubungan dengan absennya Felipe Massa karena cedera di Grand Prix Hungaria.[50] Bianchi melakukan pengujian mobil Ferrari pada sesi pengujian untuk pembalap muda di Circuito de Jerez selama dua hari pada tanggal 1 sampai 2 Desember 2009. Pembalap lainnya yang mendapat sesi pengujian ini antara lain Daniel Zampieri, Marco Zipoli, dan Pablo Sánchez López. Mereka adalah para pembalap yang berhasil menduduki tiga peringkat teratas dalam Formula Tiga Italia musim 2009.[51] Performa Bianchi dalam pengujian tersebut membuatnya menjadi pembalap pertama yang direkrut oleh Akademi Pembalap Ferrari. Selain itu, ia juga langsung diberikan kontrak jangka panjang untuk membantu tim Ferrari di masa yang akan datang, termasuk kemungkinan ditarik menjadi pembalap utama untuk membalap di ajang Formula Satu.[52]

Pada 11 November 2010, Ferrari mengumumkan Bianchi sebagai pembalap penguji dan cadangan tim untuk musim 2011, menggantikan Luca Badoer, Giancarlo Fisichella dan Marc Gené.[52] Ia juga dikonfirmasikan untuk mengikuti pengujian bersama tim dalam sesi pengujian pembalap muda di Abu Dhabi yang diselenggarakan pada tanggal 16 sampai 17 November. Bianchi melanjutkan kariernya di Seri GP2, karena aturan F1 memungkinkan seorang pembalap yang memiliki kontrak sebagai pembalap penguji dan cadangan untuk membalap di kompetisi lainnya.[40] Pada 13 September 2011, Bianchi melakukan pengujian mobil Ferrari di Sirkuit Fiorano, sebagai bagian dari sesi pengujian penyegaran yang diselenggarakan oleh Akademi Pembalap Ferrari. Dalam pengujian ini tampil pula sesama rekan akademi yang saat itu sudah menjadi pembalap F1 untuk tim Sauber, Sergio Pérez. Bianchi menyelesaikan 70 putaran dan mencatat waktu putaran tercepat 1 menit dan 0,213 detik.[53] Untuk musim 2012, Ferrari meminjamkannya ke tim Force India, untuk menjadi pembalap yang hanya mengikuti sesi latihan dalam sembilan sesi latihan bebas hari Jumat sepanjang musim. Ia juga menjadi pembalap cadangan dari tim tersebut.[54]

Marussia F1 (2013–2014)

2013: Musim debut

 
Jules Bianchi di Grand Prix Malaysia 2013.

Pada tanggal 1 Maret 2013, tim Marussia mengumumkan bahwa Bianchi akan menggantikan Luiz Razia sebagai pembalap, setelah kontrak Razia diputus karena masalah sponsor.[55] Bianchi mengawali debut F1-nya dengan meraih posisi start ke-19 di Grand Prix Australia, mengungguli rekan setimnya Max Chilton dengan selisih tiga perempat detik. Bianchi menyalip Pastor Maldonado dan Daniel Ricciardo di putaran pertama. Ia menyelesaikan lomba dengan finis di urutan ke-15.[56] Pada lomba selanjutnya di Malaysia, Bianchi kembali meraih posisi start ke-19. Saat lomba berjalan, ia sempat terhalang oleh mobil tim Caterham, sebelum berhasil naik posisi setelah pit stop. Ia berhasil menyelesaikan perlombaan di urutan ke-13 dan mengungguli rekan setimnya yang finis di urutan ke-16.[57] Pada Grand Prix Jepang, ia dan Charles Pic dari Caterham mendapat hukuman turun sepuluh posisi grid karena sudah menerima akumulasi sebanyak tiga teguran selama musim berjalan. Saat lomba berjalan, Bianchi tersingkir lebih awal setelah bertabrakan dengan Giedo van der Garde.[58] Sampai dengan akhir musim, Bianchi tidak berhasil meraih poin dan hanya menempati posisi ke-19 dalam klasemen akhir kejuaraan pembalap. Meski demikian, ia berhasil mengalahkan rekan setimnya sebanyak 14 kali, kalah dua kali, dan gagal finis tiga kali dari total 19 perlombaan.[59][60]

2014: Keberhasilan meraih poin pertama

 
Jules Bianchi di Grand Prix Bahrain 2014.

Pada bulan Oktober 2013, tim Marussia mengkonfirmasikan bahwa Bianchi akan bertahan di tim untuk musim 2014.[61] Pada lomba pembuka musim di Australia, Bianchi terpaksa start dari pitlane setelah mobilnya mengalami kendala teknis saat akan menjalani putaran pemanasan. Kendala teknis ini kemudian berlanjut saat lomba berjalan dan membuat ia harus rela tertinggal delapan putaran saat perlombaan selesai.[a][63] Di Malaysia, Bianchi kembali mendapat hasil buruk setelah ia bertabrakan dengan Pastor Maldonado di awal lomba. Ia kemudian menerima hukuman dua penalti poin akibat terlibat insiden tabrakan dengan Jean-Eric Vergne yang membuat keduanya gagal finis dalam lomba tersebut.[64]

Bianchi selanjutnya menjalani tiga lomba tanpa hasil yang memuaskan di Bahrain, Tiongkok, dan Spanyol. Dalam lomba Grand Prix Monako, Bianchi secara mengejutkan mampu finis di posisi kedelapan, setelah sebelumnya mengawali lomba dari posisi grid paling belakang akibat mengganti girboks.[65][66] Namun, setelah dilakukan pemeriksaan ulang, diketahui ia melakukan pelanggaran dengan menyalip safety car yang kemudian membuatnya terkena hukuman penalti selama 5 detik. Ia akhirnya harus puas turun satu posisi dan diklasifikasikan finis di urutan kesembilan.[66] Meski demikian, hasil ini tetap membawa kebahagiaan untuk Bianchi dan juga tim Marussia, karena mereka berhasil meraih poin F1 perdananya.[67]

Dari sembilan lomba yang diikuti Bianchi dan Chilton dengan hasil masuk finis, Bianchi unggul di delapan lomba dan sekaligus mengukuhkan statusnya sebagai pembalap pertama dalam tim.[68][69] Sampai dengan lomba di Singapura, Chilton mencatat hasil gagal finis yang lebih sedikit, yaitu dua kali berbanding Bianchi yang gagal finis empat kali. Namun, tiga dari empat kejadian gagal finis yang dialami Bianchi adalah karena masalah teknis.[68]

Beberapa hari sebelum lomba Grand Prix Jepang, Bianchi menyatakan dirinya "siap", jika diminta oleh Scuderia Ferrari untuk naik ke tim utama sehubungan dengan hengkangnya Fernando Alonso di akhir musim 2014.[70] Namun, tim Ferrari akhirnya mengumumkan Sebastian Vettel sebagai pembalap yang akan mengisi kursi lowong yang ditinggalkan oleh Alonso.[71]

Kecelakaan di Grand Prix Jepang 2014

Lomba Grand Prix Jepang 2014 diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober di Sirkuit Suzuka, dengan kondisi lintasan yang sangat basah karena hujan lebat yang terjadi akibat pengaruh Topan Phanfone.[72]

Pada putaran ke-43, Bianchi kehilangan kendali atas mobilnya dan berbelok ke arah kanan menuju area run-off di luar Curve Dunlop (tikungan ketujuh sirkuit). Ia bertabrakan dengan bagian belakang sebuah traktor derek yang sedang mengangkat mobil Sauber milik Adrian Sutil, setelah Sutil tergelincir dan tersingkir di lokasi yang sama pada satu putaran sebelumnya.[73] Rekaman video penonton dan foto-foto kecelakaan mengungkapkan bahwa sisi kiri mobil Marussia milik Bianchi rusak parah, dengan roll bar yang hancur saat meluncur ke bagian bawah traktor derek. Dampaknya adalah traktor derek tersentak sebagian dari tanah dan menyebabkan mobil Sauber milik Sutil yang tergantung jatuh kembali ke tanah.[74] Perlombaan dihentikan dan Lewis Hamilton dinyatakan sebagai pemenang.[75]

Bianchi dilaporkan tidak sadarkan diri setelah tidak menanggapi panggilan radio tim atau marshal. Ia dirawat di lokasi kecelakaan sebelum dibawa memakai ambulans ke pusat medis sirkuit.[76] Setelah mengetahui bahwa Bianchi berada dalam kondisi serius, tim medis berupaya secepat mungkin melarikannya ke rumah sakit terdekat, yaitu ke Pusat Medis Umum Prefektur Mie di Yokkaichi yang berjarak 15 km dari sirkuit.[77] Karena faktor cuaca yang buruk, upaya membawa Bianchi melalui helikopter tidak bisa dilakukan dan akhirnya diputuskan bahwa ia akan dibawa menggunakan ambulans dengan pengawalan dari kepolisian setempat, yang memerlukan waktu sekitar 32 menit.[78][79][80] Laporan awal oleh ayahnya, Philippe, ke saluran televisi France 3, menyatakan bahwa Bianchi dalam kondisi kritis dengan cedera kepala dan sedang menjalani operasi untuk mengurangi pendarahan akibat memar parah di kepalanya.[81] FIA kemudian mengatakan bahwa CT scan menunjukkan Bianchi menderita "cedera kepala parah" dalam kecelakaan itu, dan bahwa ia akan dirawat di ruang perawatan intensif setelah operasi.[82][83]

Di antara tokoh-tokoh F1 yang menjenguk Bianchi adalah kepala eksekutif tim Marussia Graeme Lowdon dan pimpinan tim John Booth. Booth bahkan tetap memilih menemani Bianchi disaat timnya menjalani lomba di Grand Prix Rusia edisi pertama.[84] Dari tim Ferrari, pimpinan tim Marco Mattiacci dan pembalap Felipe Massa juga turut menjenguk Bianchi.[85]

Orang tua Bianchi tiba di Jepang pada tanggal 6 Oktober dan tiga hari kemudian bergabung anak-anak mereka yang lain, Mélanie dan Tom, serta sahabat Jules, Lorenzo Leclerc.[10] Keluarga mengeluarkan pernyataan keesokan harinya, mengungkapkan rasa terima kasih atas doa dan dukungan dari masyarakat dan juga kehadiran profesor Gerard Saillant, presiden Komisi Medis FIA, serta profesor Alessandro Frati, ahli bedah saraf dari Universitas Roma La Sapienza, yang melakukan perjalanan ke Jepang atas permintaan tim Ferrari. Mereka juga memberikan pembaruan medis, mengonfirmasi bahwa cedera yang diderita adalah cedera aksonal difus dan menyatakan bahwa Bianchi masih berada dalam kondisi kritis namun stabil.[86][87][88]

Laporan pendahuluan dari media yang dirilis pada bulan Oktober 2014, yang berdasarkan informasi yang diperoleh dari dokumen Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), menyatakan bahwa kecepatan saat Bianchi kehilangan kendali tercatat sebesar 212 km/jam dan dampaknya menghasilkan 900 m/s².[89][90] Data ini bersumber dari alat sensor gaya g yang terdapat di penyuara telinga yang dikenakan Bianchi saat membalap. Namun, diketahui juga bahwa penyuara telinga tersebut telah terlepas pada saat titik kritis benturan.[91]

Sebuah analisis perhitungan yang dirilis pada Juli 2015 menunjukkan beban puncak gaya g yang diterima Bianchi saat kecelakaan terjadi adalah sebesar 2.490 m/s². Sementara itu, data dari FIA World Accident Database, yang bertugas untuk mengumpulkan seluruh informasi dari berbagai kecelakaan balap di seluruh dunia, menunjukkan bahwa benturan terjadi 2,61 detik setelah Bianchi kehilangan kendali atas mobilnya, dengan kecepatan 123 km/jam pada sudut 55 derajat. Menurut Andy Mellor, Wakil Presiden Komisi Keselamatan FIA, efek benturan ini setara dengan "menjatuhkan mobil sejauh 48 meter (157 kaki) ke tanah tanpa zona remuk."[91]

Reaksi tim dan para pembalap

Satu hari setelah Grand Prix Jepang, presiden Ferrari saat itu, Luca Montezemolo, mengungkapkan rasa sedihnya atas kecelakaan yang menimpa Bianchi. Ia menyatakan bahwa kecelakaan dalam balapan adalah salah satu faktor yang tidak bisa diprediksikan dan juga bagaimana para tokoh olahraga otomotif bisa memahaminya, supaya dampak paling pahit dari kecelakaan tersebut bisa diminimalisir di masa yang akan datang.[92] Montezemolo juga mengungkapkan bahwa Bianchi telah siap untuk menjadi pembalap ketiga Ferrari pada tahun 2015, jika pihak kejuaraan setuju untuk memperbolehkan tim menurunkan tiga mobil, seperti yang pernah terjadi di dekade 1980-an.[92]

Dalam lomba Grand Prix Rusia, yang diselenggarakan satu minggu setelah kecelakaan Bianchi di Jepang, Marussia awalnya mendaftarkan pembalap Amerika Serikat, Alexander Rossi, untuk menggantikan Bianchi yang dirawat di rumah sakit, sebelum akhirnya memutuskan untuk menurunkan hanya satu mobil yang dikemudikan oleh Max Chilton.[93] Dalam lomba tersebut dimunculkan juga pernyataan penghormatan untuk Bianchi. Atas saran dari sesama pembalap Prancis, Jean-Éric Vergne, para pembalap menyepakati untuk memasang stiker khusus di helm masing-masing yang bertuliskan "Tous avec Jules #17" (bahasa Indonesia: "Kita semua bersama Jules #17") sebagai wujud empati atas musibah yang menimpa Bianchi.[94][95] Tim Marussia juga memasang stiker khusus bertuliskan "#JB17" di sisi kokpit mobil MR03, yang terus digunakan pada musim berikutnya.[96] Para pembalap beserta seluruh kru tim mengadakan sesi mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati Bianchi sebelum lomba digelar.[97] Lomba tersebut dimenangkan oleh Lewis Hamilton, yang kemudian mendedikasikan kemenangannya untuk Bianchi.[98]

Setelah Grand Prix Rusia, kepala eksekutif tim Marussia, Graeme Lowdon, menegaskan bahwa tim akan kembali ke operasional dua mobil untuk sisa musim. Meski demikian, tim kemudian masuk ke dalam pengawasan administrator pengadilan sebelum Grand Prix Amerika Serikat.[99][100][101] Salah satu pemodal tim, Andrei Cheglakov, mengungkapkan bahwa kecelakaan Bianchi menjadi alasan utama dirinya untuk memutuskan mengakhiri dukungan keuangan kepada tim dan keluar dari F1.[102]

Pada Grand Prix Australia 2015, John Booth, yang sekarang menjadi prinsipal dari tim Manor Marussia yang baru didirikan, memberikan penghormatan atas kinerja luar biasa Bianchi di Grand Prix Monako 2014, yang membuat tim bisa bertahan di F1 berkat hadiah uang yang mereka dapatkan di akhir musim.[103] Selain itu, pada lomba Grand Prix Monako, Manor Marussia terus menunjukkan dukungan untuk Bianchi dengan gelang merah khusus bertuliskan "Monaco 2014 P8 JB17".[104][105]

Reaksi dan investigasi oleh FIA

Sebagai reaksi atas kecelakaan yang menimpa Bianchi, FIA memulai penyelidikan dan juga mempertimbangkan perubahan yang sesuai pada prosedur keselamatan, seperti yang terjadi untuk lomba Grand Prix Brasil, dengan lokasi traktor derek yang berada di sekitar chicane Senna S diubah.[106] FIA juga merilis hasil temuan awal pada konferensi pers khusus yang diadakan di lomba Grand Prix Rusia, yang digelar satu pekan setelah lomba Grand Prix Jepang. Dalam pengumuman hasil awal penyelidikan tersebut, FIA mengungkap beberapa hal diantaranya bahwa Bianchi telah melambat di Tikungan 7 pada putaran ke-43 di lomba Grand Prix Jepang, tetapi tanpa mengungkapkan lebih rinci mengenai kecepatan benturan yang terjadi. Selain itu, FIA juga meyakini tidak ada kaitan antara kondisi Bianchi yang memburuk dengan upaya membawanya ke rumah sakit dengan menggunakan mobil ambulans yang membutuhkan waktu 32 menit jika dibandingkan dengan memakai helikopter.[107]

Lebih lanjut, FIA mengkonfirmasi penelitian yang sedang berlangsung tentang rencana penerapan kokpit tertutup untuk mobil F1,[108] kemungkinan memasang lapisan pelindung untuk semua kendaraan pemulihan serta cara untuk memperlambat mobil yang memasuki zona tabrakan dengan lebih efektif alih-alih memberikannya peringatan dengan bendera kuning ganda.[109] Terkait dengan opsi yang terakhir, FIA segera mempertimbangkan pengenalan virtual safety car (atau sistem VSC) yang kemudian diujicoba dalam tiga perlombaan terakhir musim 2014 yaitu di Amerika Serikat, Brasil, dan Abu Dhabi. Sistem VSC ini didasarkan pada sistem serupa yang diterapkan di ajang World Endurance Championship, yang memberlakukan "zona lambat" saat terjadi sebuah insiden di bagian tertentu dari sirkuit.[110]

Minggu berikutnya, FIA dilaporkan mengirim surat elektronik ke semua tim untuk meminta agar mereka menyimpan informasi terkait kecelakaan Bianchi di Suzuka, untuk digunakan secara eksklusif oleh panel kecelakaan yang dibentuk oleh FIA untuk menyelidiki kecelakaan Bianchi.[111] Satu minggu kemudian, FIA mengumumkan panel peninjau untuk menyelidiki penyebab kecelakaan, yang terdiri dari mantan pembalap dan kepala tim,[112] dan menerbitkan temuannya empat minggu kemudian.[113] Laporan tersebut menemukan bahwa tidak ada penyebab tunggal untuk kecelakaan Bianchi. Sebaliknya, faktor-faktor yang berkontribusi ditemukan meliputi kondisi trek, kecepatan mobil, dan keberadaan alat derek yang ada di sirkuit.[114] Laporan tersebut juga membuat beberapa saran untuk meningkatkan keselamatan saat berada dalam situasi yang sama, yang kemudian diperkenalkan untuk musim 2015, sebelum menyimpulkan bahwa cedera Bianchi tidak dapat dikurangi melalui perubahan desain kokpit. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa Bianchi menekan pedal gas dan rem yang seharusnya mematikan tenaga ke mesin. Namun, sistem brake-by-wire Marussia yang dirancang secara unik ternyata tidak kompatibel dengan konsep gagal-aman, sehingga mesin tidak bisa dimatikan. Meskipun demikian, Marussia tidak dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.[114]

Atas pertimbangan keamanan, mulai musim 2015 FIA mengambil kebijakan terkait waktu mulai lomba, dengan menegaskan bahwa perlombaan tidak boleh digelar dalam rentang waktu kurang dari empat jam sebelum matahari terbenam atau senja, kecuali dalam perlombaan yang dinyatakan sebagai "balapan malam hari". Regulasi yang direvisi ini memengaruhi waktu start untuk Grand Prix Australia, Malaysia, Tiongkok, Jepang, dan Rusia.[115]

Pada Juli 2015, Ketua Komisi Keselamatan FIA, Peter Wright, mengatakan bahwa kokpit tertutup tidak akan mencegah cedera kepala Bianchi. Sementara Wakil Presiden FIA, Andy Mellow, menegaskan bahwa memasang pelindung benturan pada alat derek yang ada di sekeliling sirkuit bukanlah sebuah solusi yang layak.[91]

Pembaruan mengenai perawatan medis

Pembaruan untuk informasi terkini terkait kondisi Bianchi setelah operasi dilakukan oleh ayahnya mulai tanggal 13 Oktober 2014. Bianchi dilaporkan berada dalam kondisi "putus asa", dengan dokter menggambarkan keadaan Bianchi yang masih hidup sebagai sebuah keajaiban. Meski begitu, sang ayah terang-terangan menyatakan bahwa dirinya optimis melihat putranya akan sadar dari masa komanya. Ia mengambil contoh Michael Schumacher yang tersadar dari masa koma usai menjalani serangkaian operasi setelah mengalami kecelakaan ski di akhir tahun 2013.[116] Tim Marussia juga mengeluarkan pembaruan rutin tentang kondisi Bianchi, sambil menolak mengenai spekulasi awal tentang peran mereka dalam kecelakaan itu.[117]

Saat dirawat di rumah sakit di Yokkaichi, Bianchi tetap dalam kondisi kritis tapi stabil, dan membutuhkan ventilator medis.[118][119][120] Ia keluar dari masa koma induksinya pada November 2014 dan mulai bernapas tanpa bantuan alat, yang memungkinkan untuk pemindahan ke Centre Hospitalier Universitaire de Nice (CHU) di Prancis.[121] Di sana, Bianchi tetap tidak sadarkan diri dan dalam kondisi kritis tetapi lebih mudah diakses oleh keluarganya untuk berjaga sehari-hari.[122][123] Pada tanggal 13 Juli 2015, ayah Bianchi secara terbuka mengakui menjadi "pesimis" karena tidak ada kemajuan berarti dan selang waktu sejak kecelakaan itu.[124]

Akhir hayat

Bianchi meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 2015, dalam usia 25 tahun, akibat cedera parah yang dideritanya saat kecelakaan di Suzuka sembilan bulan sebelumnya.[125] Kematiannya membuatnya menjadi pembalap F1 pertama yang tewas akibat cedera dalam sebuah perlombaan Grand Prix sejak Ayrton Senna pada musim 1994.[126][127]

Dalam pernyataan resminya, keluarga Bianchi mengatakan:[128][129]

Dengan sangat sedih orang tua Jules Bianchi, Philippe dan Christine, saudara laki-laki Tom dan saudara perempuan Mélanie, ingin mengumumkan bahwa Jules meninggal tadi malam di Centre Hospitalier Universitaire di Nice. Jules berjuang sampai akhir, seperti yang selalu ia lakukan, tapi kemarin pertarungannya berakhir. Kami merasakan sakit yang luar biasa dan tak terlukiskan.

Upacara pemakaman diadakan di Gereja Katedral Nice, pada tanggal 21 Juli 2015. Jenazah Bianchi kemudian dikremasi dan abunya disemayamkan di Pemakaman Monte Carlo.[130] Rekan-rekan sesama pembalap F1 menghadiri pemakaman Bianchi, termasuk Alexander Wurz, Esteban Gutiérrez, Allan McNish, Alexander Rossi, Lewis Hamilton, Charles Leclerc, Nico Rosberg, Jenson Button, Sebastian Vettel, Jean-Éric Vergne, Marcus Ericsson, Roberto Merhi, Adrian Sutil, Valtteri Bottas, Pastor Maldonado, Pedro de la Rosa, Romain Grosjean, Daniel Ricciardo, Felipe Massa, Alain Prost, Nico Hülkenberg, Olivier Panis, Daniil Kvyat, dan Max Chilton.[131][132]

Pada bulan Mei 2016, diumumkan bahwa keluarga Bianchi berencana untuk mengambil tindakan tuntutan hukum terhadap FIA, tim Marussia, dan Formula One Group pimpinan Bernie Ecclestone.[133] Pada bulan Mei 2017, keluarga Bianchi bersama pihak-pihak yang terkait mengumumkan kesepakatan untuk mengakhiri tuntutan hukum. Mereka menyepakati bahwa pelajaran penting yang bisa diambil dari musibah yang menimpa Bianchi adalah FIA harus terus menerus memperhatikan dan meningkatkan standar keselamatan di ajang F1 semaksimal mungkin.[134]

Penghormatan

 
Sebuah spanduk penghormatan dari komunitas penggemar tim Scuderia Ferrari dengan makna: "Jules (berada) di hati kami!"

Sebuah acara penghormatan secara luas diikuti oleh sesama rekan pembalap baik yang masih aktif ataupun yang sudah pensiun, Bernie Ecclestone, presiden Prancis saat itu François Hollande, dan tokoh olahraga lainnya.[135] Tim Manor Marussia juga menerbitkan pernyataan di halaman Facebook mereka yang menggambarkan Bianchi sebagai "sosok yang luar biasa" dan "seorang yang memiliki bakat yang bersinar".[135]

Grand Prix Drivers' Association mengumumkan bahwa mereka merasa bertanggung jawab "untuk tidak menyerah dalam meningkatkan keselamatan".[136] Presiden FIA Jean Todt juga mengumumkan bahwa nomor balap #17 akan dipensiunkan dari daftar nomor yang tersedia untuk pembalap F1 sebagai tanda penghormatan.[137] Presiden Ferrari Luca Montezemolo menyatakan bahwa berkat pengalaman di Seri GP2, performa bagus bersama Marussia serta konsistensi yang didapatkan dari serangkaian hasil uji coba, Bianchi adalah pembalap yang telah dipilih olth tim Scuderia Ferrari untuk masa depan dan bahkan digambarkan sebagai calon kandidat kuat untuk menggantikan Kimi Räikkönen.[138] Sementara itu, pada lomba Indy Lights di Iowa Speedway yang digelar pada akhir pekan yang sama dengan kematian Bianchi, Max Chilton berhasil meraih posisi start terdepan dan selanjutnya tampil sebagai pemenang lomba. Chilton kemudian mendedikasikan prestasinya tersebut untuk menghormati Bianchi, yang pernah menjadi rekan setimnya saat membalap di ajang F1.[139][140]

Sesi mengheningkan cipta selama satu menit diselenggarakan sebelum dimulainya Grand Prix Hungaria 2015 untuk menghormati Bianchi dan di hadapan keluarganya yang dikelilingi oleh para pembalap.[141] Stiker untuk mengenang Bianchi yang ditempelkan pada helm dan mobil masing-masing pembalap adalah bentuk penghormatan lain yang diadakan di perlombaan tersebut. Pemenang balapan Grand Prix Hungaria, Sebastian Vettel, mendedikasikan kemenangannya untuk Bianchi dan keluarga. Ia mengakui bahwa pembalap Prancis itu akan menjadi bagian dari tim Ferrari di masa depan. Daniil Kvyat dan Daniel Ricciardo, yang masing-masing finis kedua dan ketiga, juga mendedikasikan podium yang mereka raih untuk mengenang Bianchi.[142]

Pada tahun 2016, Rue du Sapin, sebuah jalan raya akses menuju ke stadion Allianz Riviera yang menjadi kandang dari klub sepak bola OGC Nice, telah diubah namanya menjadi Rue Jules Bianchi untuk menghormati Bianchi.[143] Pada Grand Prix Monako 2019, pembalap Monako Charles Leclerc, yang merupakan anak baptis Bianchi, mengenakan helm penghormatan untuk Bianchi dan ayah Leclerc, Herve. Leclerc menggunakan desain helm Bianchi di satu sisi, dan desain helm ayahnya di sisi yang lain.[144] Pada Grand Prix Bahrain 2020, Romain Grosjean mengalami kecelakaan besar yang membuat mobilnya terbelah menjadi dua dan terbakar. Grosjean memuji peningkatan standar keamanan di mobil F1 yang menyelamatkan nyawanya, yang ia sebut merupakan warisan berharga dari kecelakaan yang dialami Bianchi.[145]

Yayasan

Pada bulan Desember 2015, ayah Bianchi mengumumkan rencana untuk membuat yayasan untuk menghormati putranya, serta untuk membantu membina pembalap muda sepanjang karier mereka.[134] Inisiatif ini melibatkan pameran memorabilia Jules Bianchi (mulai dari gokar, mobil balap kursi tunggal, hingga gambar dan video pribadi) dan pernak-pernik koleksi dengan branding JB17. Di antara para pendukungnya adalah Pangeran Albert II dari Monako, yang juga turut berperan dalam berdirinya yayasan tersebut.[146]

Dalam budaya populer

Musisi Prancis Benjamin Biolay menciptakan singel yang berjudul Grand Prix, yang isi liriknya mendeskripsikan mengenai musibah yang dialami Bianchi. Singel ini menjadi bagian dalam album yang juga berjudul Grand Prix. Biolay menyebut bahwa ia merupakan penggemar balap mobil dan ikut sedih saat mendengar berita kematian Bianchi.[147] Dalam acara Victoires de la Musique 2021, album Grand Prix berhasil meraih penghargaan sebagai Album Terbaik.[148]

Bianchi juga dimunculkan sebagai ekstra dalam film dokudrama Formula E berjudul And We Go Green yang diproduseri oleh Leonardo DiCaprio, dengan menggunakan potongan arsip video saat ia masih hidup. Film ini dirilis pada tahun 2020.[149]

Statistik karier

Musim ke musim

Musim Seri Tim Lomba Menang Pole F/Lap Podium Poin Klasemen
2007 Formula Renault 2.0 Prancis SG Formula 13 5 5 10 11 172 Juara
Formula Renault 2.0 Eurocup 6 0 1 1 0 4 Posisi 22
2008 Formula 3 Euro Series ART Grand Prix 20 2 2 2 7 47 Posisi 3
Grand Prix Makau 1 0 0 0 0 Posisi 9
Masters of Formula 3 1 1 0 0 1 Juara
2009 Formula 3 Euro Series ART Grand Prix 20 9 6 7 12 114 Juara
Formula Tiga Inggris 4 0 2 2 3 0 NC
Grand Prix Makau 1 0 0 0 0 Posisi 10
Seri Formula Renault 3.5 SG Formula 1 0 0 0 0 0 NC
2009–10 Seri GP2 Asia ART Grand Prix 6 0 1 2 1 8 Posisi 12
2010 Seri GP2 ART Grand Prix 20 0 3 1 4 52 Posisi 3
2011 Seri GP2 Lotus ART 18 1 1 0 6 53 Posisi 3
Seri GP2 Asia 4 1 0 1 2 18 Posisi 2
Formula Satu Scuderia Ferrari Pembalap tes
2012 Seri Formula Renault 3.5 Tech 1 Racing 17 3 5 7 8 185 Posisi 2
Formula Satu Sahara Force India F1 Team Pembalap cadangan
2013 Formula Satu Marussia F1 Team 19 0 0 0 0 0 Posisi 19
2014 Formula Satu Marussia F1 Team 15 0 0 0 0 2 Posisi 17
Sumber:[1][150]

Bianchi tampil sebagai pembalap tamu. Oleh karena itu, ia tidak memenuhi syarat untuk meraih poin kejuaraan.

Hasil kejuaraan junior

(kunci) (Lomba yang ditebalkan mengindikasikan pole position sementara yang dimiringkan mengindikasikan lap tercepat; angka kecil menandakan posisi saat finis)

Hasil Formula 3 Euro Series

Musim Tim Sasis Mesin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Klasemen Poin
2008 ART Grand Prix Dallara
F308/049
Mercedes HOC
1

Ret
HOC
2

13
MUG
1

3
MUG
2

4
PAU
1

Ret
PAU
2

26
NOR
1

Ret
NOR
2

9
ZAN
1

3
ZAN
2

9
NÜR
1

2
NÜR
2

3
BRH
1

22
BRH
2

18
CAT
1

Ret
CAT
2

3
BUG
1

1
BUG
2

17
HOC
1

7
HOC
2

1
Posisi 3 47
2009 ART Grand Prix Dallara
F308
Mercedes HOC
1

5
HOC
2

3
MUG
1

1
MUG
2

14
PAU
1

1
PAU
2

3
NOR
1

1
NOR
2

1
ZAN
1

1
ZAN
2

6
NÜR
1

1
NÜR
2

5
BRH
1

Ret
BRH
2

Ret
CAT
1

1
CAT
2

5
DIJ
1

2
DIJ
2

1
HOC
1

1
HOC
2

7
Juara 114
Sumber:[151][152]

Hasil Seri Formula Renault 3.5

Tahun Musim 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Klasemen Poin
2009 KMP Group/SG Formula CAT
1
CAT
2
SPA
1
SPA
2
MON
1

Ret
HUN
1
HUN
2
SIL
1
SIL
2
BUG
1
BUG
2
ALG
1
ALG
2
NÜR
1
NÜR
2
ALC
1
ALC
2
Tidak
Terklasifikasi
0
2012 Tech 1 Racing ALC
1

DSQ
ALC
2

13
MON
1

2
SPA
1

2
SPA
2

17
NÜR
1

1
NÜR
2

12
MSC
1

2
MSC
2

7
SIL
1

1
SIL
2

3
HUN
1

3
HUN
2

9
LEC
1

4
LEC
2

1
CAT
1

7
CAT
2

Ret
Posisi 2 185
Sumber:[153][154]

Hasil Seri GP2

Musim Tim 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Klasemen Poin
2010 ART Grand Prix CAT
FEA

Ret
CAT
SPR

12
MON
FEA

4
MON
SPR

3
IST
FEA

Ret
IST
SPR

13
VAL
FEA

2
VAL
SPR

Ret
SIL
FEA

2
SIL
SPR

5
HOC
FEA

5
HOC
SPR

4
HUN
FEA

Ret
HUN
SPR

DNS
SPA
FEA

14
SPA
SPR

Ret
MNZ
FEA

2
MNZ
SPR

4
YMC
FEA

18
YMC
SPR

7
Posisi 3 52
2011 Lotus ART IST
FEA

3
IST
SPR

7
CAT
FEA

7
CAT
SPR

Ret
MON
FEA

Ret
MON
SPR

19
VAL
FEA

Ret
VAL
SPR

7
SIL
FEA

1
SIL
SPR

5
NÜR
FEA

4
NÜR
SPR

2
HUN
FEA

7
HUN
SPR

6
SPA
FEA

2
SPA
SPR

2
MNZ
FEA

8
MNZ
SPR

3
Posisi 3 53
Sumber:[150]

Hasil Seri GP2 Asia

Musim Tim 1 2 3 4 5 6 7 8 Klasemen Poin
2009–10 ART Grand Prix YMC1
FEA
YMC1
SPR
YMC2
FEA

3
YMC2
SPR

7
BHR1
FEA

10
BHR1
SPR

NC
BHR2
FEA

10
BHR2
SPR

Ret
Posisi 12 8
2011 Lotus ART YMC
FEA

1
YMC
SPR

8
IMO
FEA

3
IMO
SPR

Ret
Posisi 2 18
Sumber:[150]

Hasil Formula Satu

(kunci) (Lomba yang ditebalkan mengindikasikan pole position sementara yang dimiringkan mengindikasikan lap tercepat; angka kecil menandakan posisi saat finis)

Musim Tim Sasis Mesin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Klasemen Poin
2012 Sahara Force India F1 Team Force India
VJM05
Mercedes
FO 108Z 2.4 V8
AUS MAL CHN
TD
BHR ESP
TD
MON CAN EUR
TD
GBR
TD
GER
TD
HUN
TD
BEL ITA
TD
SIN JPN KOR
TD
IND ABU
TD
USA BRA  –  –
2013 Marussia F1 Team Marussia
MR02
Cosworth
CA2013 2.4 V8
AUS
15
MAL
13
CHN
15
BHR
19
ESP
18
MON
Ret
CAN
17
GBR
16
GER
Ret
HUN
16
BEL
18
ITA
19
SIN
18
KOR
16
JPN
Ret
IND
18
ABU
20
USA
18
BRA
17
Posisi 19 0
2014 Marussia F1 Team Marussia
MR03
Ferrari
059/3 1.6 V6 t
AUS
NC
MAL
Ret
BHR
16
CHN
17
ESP
18
MON
9
CAN
Ret
AUT
15
GBR
14
GER
15
HUN
15
BEL
18†
ITA
18
SIN
16
JPN
20†
RUS USA BRA ABU Posisi 17 2
Sumber:[150][155]

Pembalap tidak menyelesaikan Grand Prix, tetapi diklasifikasikan masuk finis karena sudah menyelesaikan lebih dari 90% jarak perlombaan.

Catatan kaki

  1. ^ Dengan hanya menempuh 49 dari 57 putaran yang seharusnya di Grand Prix Australia, Bianchi diklasifikasikan tidak masuk finis karena gagal menempuh minimal 90% jarak tempuh lomba yang setara dengan 52 putaran.[62]

Referensi

  1. ^ a b "Jules Bianchi". Driver Database. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  2. ^ "Jules Bianchi - Player Profile". Eurosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Maret 2023. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  3. ^ "FIA retires car number 17 in honour of Jules Bianchi". Sky Sports. 20 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Agustus 2015. Diakses tanggal 11 Maret 2016. 
  4. ^ a b c Peter, Farkas (18 Juli 2015). "Akinek az egyetlen ellensége a pályán a daruskocsi volt" (dalam bahasa Hungaria). GP Hirek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Mei 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  5. ^ Horsefield, Izzy (18 Juli 2015). "Jules Bianchi in profile: A promising young driver taken way before his time". express.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Mei 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  6. ^ "Monaco GP, 1968". grandprix.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Mei 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  7. ^ Gandhi, Grace (20 Juli 2015). "Jules Bianchi, Siapakah Pembalap Muda F1 Ini?". tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2021. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  8. ^ a b c Heirman, Gregory (12 Desember 2009). "Interview with Bianchi". Fotofurmulak. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Maret 2014. Diakses tanggal 27 Februari 2014. 
  9. ^ Indriasari, Vriana (14 Januari 2015). "Jules Bianchi Jalani Terapi Pemulihan". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  10. ^ a b Johnson, Daniel (10 Oktober 2014). "Jules Bianchi crash update: Concern grows as brother, sister and friend arrive at stricken F1 star's bedside". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 12 Januari 2022. 
  11. ^ a b Rinaudo, Gilbert (4 Maret 2013). "Jules Bianchi, un enfant né pour être pilote de F1". varmatin.com (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  12. ^ Osborn, Rick (5 Oktober 2014). "INTERVIEW: The Next Big Thing: Ferrari's Jules Bianchi". Skiddmark. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Oktober 2020. Diakses tanggal 21 Juli 2015. 
  13. ^ Adhiansyah, Yova (7 Oktober 2014). "Pacar Bianchi Merasa Terpukul". sindonews.com. MNC Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  14. ^ Rozalina, Ananda Lathifah (4 Agustus 2017). "Kenang Mendiang Bapak Baptis, Charles Leclerc Ucapkan Selamat Ulang Tahun". juara.com. Kompas Gramedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  15. ^ "Quand les parents de Jules Bianchi tenaient le karting des Trois lacs". ledauphine.com (dalam bahasa Prancis). 7 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Maret 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  16. ^ "Huit choses à savoir sur le champion de F1 varois Jules Bianchi". nicematin.com (dalam bahasa Prancis). 19 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Januari 2016. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  17. ^ Delanoë, Camille (18 Juli 2015). "Brignoles frappé par la mort de Jules Bianchi". francebleu.fr (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  18. ^ Belsoeur, Camille (14 Oktober 2014). "Accident de Jules Bianchi: À Brignoles, là où tout a commencé pour le pilote français". 20minutes.fr (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januri 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  19. ^ "Jules Bianchi, une vie sur les circuits". 20minutes.fr (dalam bahasa Prancis). 18 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Agustus 2015. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  20. ^ Murtas, Salvatore (2010). "A Step in La Rossa" (PDF). Vroomkart Magazine. Vroomkart International. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 Januari 2023. Diakses tanggal 21 Januari 2023. 
  21. ^ a b c Colineau, Stéphane (8 Mei 2010). "Bianchi, le fou du volant". lejdd.fr (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  22. ^ "Asia-Pacific Championship Formula A 2005 standings". Driver Database. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  23. ^ "World Cup Formula A 2006 standings". Driver Database. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  24. ^ "F1 – Jules Bianchi, le défi français de Nicolas Todt". tomorrownewsf1.com (dalam bahasa Prancis). 10 Agustus 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Januari 2016. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  25. ^ "Duel: Bianchi vs. Arzeno?". wsbyrenault.com (dalam bahasa Prancis). 5 Mei 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-30. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  26. ^ Collantine, Keith. "Jules Bianchi". F1 Fanatic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Mei 2022. Diakses tanggal 9 October 2013. 
  27. ^ "Jules Bianchi". Sporting Life.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2013. Diakses tanggal 9 Oktober 2013. 
  28. ^ "Results: Formula 3 euro series season". Speedsport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2022. Diakses tanggal 9 Oktober 2013. 
  29. ^ English, Steven (6 Januari 2009). "ART complete Euro Series line-up". autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juni 2022. Diakses tanggal 6 Januari 2009. 
  30. ^ Ferdian, Azwar (3 Desember 2009). "Bianchi Puas Bisa Jajal F1". okezone.com. MNC Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  31. ^ Mills, Peter (14 Mei 2009). "SG Formula enters World Series". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juni 2022. Diakses tanggal 14 Mei 2009. 
  32. ^ English, Steven (12 Oktober 2009). "Bianchi to step up to GP2 with ART". autosport.com. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2021. Diakses tanggal 12 Oktober 2009. 
  33. ^ Beer, Matt (5 Februari 2010). "Turvey scores maiden GP2 win". autosport.com. Haymarket Publication. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  34. ^ "Jules Bianchi grabs Bahrain pole". NextGen Auto. 25 Februari 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Desember 2020. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  35. ^ "2009-10 GP2 Asia results". Speedsport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2022. Diakses tanggal 6 Maret 2014. 
  36. ^ "GP2: Charles Pic and Fabio Leimer win first two rounds in Barcelona". auto123.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  37. ^ Allen, Peter (23 Mei 2012). "Preview: Top young drivers descend on Monaco". Formula Scout. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Mei 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  38. ^ "Hungaroring: Bianchi and Tung to miss sprint race". Motorsport Network. 31 Juli 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  39. ^ "Maldonado wins Spa sprint". Crash Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2021. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  40. ^ a b Noble, Jonathan (23 Desember 2010). "Bianchi signs for ART for 2011". Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  41. ^ van de Burgt, Andrew (11 Februari 2011). "Bianchi thrilled to end win drought". autosport.com. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Mei 2022. Diakses tanggal 15 Februari 2011. 
  42. ^ van de Burgt, Andrew (12 Februari 2011). "Coletti wins Abu Dhabi race two". autosport.com. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Juli 2022. Diakses tanggal 15 Februari 2011. 
  43. ^ "GP2 Asia: Romain Grosjean clinch title; Dani Clos wins race 2". auto123.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  44. ^ Schilke, Nancy Knapp (28 Agustus 2011). "Romain Grosjean crowned 2011 main series champion". Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Juli 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  45. ^ Beer, Matt; Mills, Peter (14 Mei 2009). "Bianchi to drive for SG in Monaco". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Mei 2009. Diakses tanggal 14 Mei 2009. 
  46. ^ Elizalde, Pablo (9 Februari 2012). "Jules Bianchi joins Tech 1 for FR3.5 season". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 31 Juli 2012. 
  47. ^ "Bianchi disqualified for technical irregularity". Renault Sport. 5 Mei 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2023. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  48. ^ "2012 Aragon Formula Renault 3.5 - Round 2". Motorsport Magazine. 6 Mei 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2023. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  49. ^ Freeman, Glenn (21 October 2012). "Barcelona FR3.5: Frijns seals title in clash with Bianchi, da Costa wins". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2022. Diakses tanggal 21 October 2012. 
  50. ^ Weigel, Tim (2 Agustus 2017). "Jules Bianchi – A Lost Star". thepitcrewonline.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  51. ^ "Bianchi set for F1 test debut with Ferrari". Motor1. Motorsport Network. 18 November 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2023. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  52. ^ a b Gonsaga, Aloysius (11 November 2010). "2011, Bianchi jadi 'test driver' tim Ferrari". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  53. ^ Noble, Jonathan (16 September 2011). "Sergio Perez tests for Ferrari for first time in 2009 car". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  54. ^ "Jules Bianchi Gabung Force India". bola.net. Kapan Lagi Youniverse. 30 Januari 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Februari 2012. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  55. ^ Biggs, XiBit. "Jules Bianchi to race". Marussia F1 Team. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Maret 2013. Diakses tanggal 1 Maret 2013. 
  56. ^ Smith, Luke (15 September 2013). "Jules Bianchi relishing first night race". NBC Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 9 Oktober 2013. 
  57. ^ "Sudah jadi pebalap utama, Bianchi tetap rajin berlatih". Detik Sport. 9 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2023. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  58. ^ Llewellyn, Craig (13 Oktober 2013). "Japanese GP: No action taken after turn one shunt". Crash Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Agustus 2022. Diakses tanggal 7 Maret 2014. 
  59. ^ Collantine, Keith (13 Desember 2013). "2013 F1 season driver rankings part one: 22-17". Race Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Agustus 2022. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  60. ^ Collantine, Keith (14 Desember 2013). "2013 F1 season driver rankings part two: 16-11". Race Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Agustus 2022. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  61. ^ Noble, Jonathan (3 Oktober 2013). "Jules Bianchi will remain with the Marussia Formula 1 team for 2014". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Desember 2022. Diakses tanggal 9 Oktober 2013. 
  62. ^ "The F1 FAQ". Atltas F1. Haymarket Publications. 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Maret 2022. Diakses tanggal 4 Januari 2023. 
  63. ^ "Australia analysis - Mercedes the masters of a hi-tech triumph". formula1.com. Formula One Management. 17 Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 November 2022. Diakses tanggal 4 Januari 2023. 
  64. ^ "Magnussen and Bianchi get penalty points". ESPN UK. 30 Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 September 2020. Diakses tanggal 4 Januari 2023. 
  65. ^ Noble, Jonathan (25 Mei 2014). "Monaco GP: Jules Bianchi hit with gearbox penalty". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2021. Diakses tanggal 4 Januari 2023. 
  66. ^ a b Maher, Thomas (25 Mei 2021). "VIDEO: Remembering Jules Bianchi's points finish for Marussia in Monaco". Racing News 365. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Juni 2021. Diakses tanggal 4 Januari 2023. 
  67. ^ Straw, Edd; Noble, Jonathan (25 Mei 2014). "Jules Bianchi says Marussia's first F1 points not luck". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Maret 2022. Diakses tanggal 26 Mei 2014. 
  68. ^ a b "Jules Bianchi Race Results 2014". Results.co.uk. Results UK. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2014. Diakses tanggal 6 Desember 2014. 
  69. ^ "Max Chilton Race Results 2014". Results.co.uk. Results UK. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2014. Diakses tanggal 6 Desember 2014. 
  70. ^ Noble, Jonathan (2 Oktober 2014). "Jules Bianchi 'ready' if Fernando Alonso leaves Ferrari F1 team". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Desember 2022. Diakses tanggal 20 Juli 2015. 
  71. ^ "Sebastian Vettel: German joins Ferrari as Fernando Alonso exits". BBC Sport. 20 November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 November 2022. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  72. ^ "Deadly Typhoon Phanfone heads out of Tokyo". BBC News. 6 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  73. ^ "Sutil: Balapan seharusnya dihentikan lebih awal". Detik Sport. 5 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  74. ^ "Amateur video shows green flag waving at time of Bianchi crash". motorsport.com. Motorsport Network. 6 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  75. ^ "Hamilton wins in Japan. Bianchi suffers serious crash". fia.com. FIA Press Release. 5 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  76. ^ Akkoc, Raziye. "Jules Bianchi dead: How did much loved French F1 driver crash in Japan?". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Juli 2015. Diakses tanggal 20 September 2017. 
  77. ^ "AUTOSPORT Live: Sunday – Japanese Grand Prix – F1 2014 Japanese Grand Prix". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2014. Diakses tanggal 5 Oktober 2014. 
  78. ^ "F1 to make key changes after Bianchi smash". AFP.com. 10 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Oktober 2014. 
  79. ^ "Formula 1 – Bianchi 'undergoing surgery' after Suzuka crash". Yahoo Eurosport UK. 5 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2014. Diakses tanggal 5 Oktober 2014. 
  80. ^ Smith, Luke (5 Oktober 2014). "Bianchi suffers severe head injuries at Suzuka, requiring surgery". MotorSportsTalk. NBC Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 November 2022. Diakses tanggal 6 Desember 2014. 
  81. ^ "Bianchi operato per grave ematoma (update)" (dalam bahasa Italia). Autosprint. 5 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2014. 
  82. ^ "Bianchi undergoes surgery after Suzuka crash". Formula One Management. 5 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Oktober 2014. Diakses tanggal 5 Oktober 2014. 
  83. ^ McCourt, Ian (5 Oktober 2014). "F1 driver Jules Bianchi injured after crash in Japan – reaction as it happened". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 6 Desember 2014. 
  84. ^ Baldwin, Alan (13 Oktober 2014). "Marussia determined to defend Bianchi's achievement". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  85. ^ "Jules Bianchi "serious but stable" 24 hours after surgery on head injury". Motorsport Network. 6 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  86. ^ Collantine, Keith (7 Oktober 2014). "Bianchi suffered brain injury in crash". F1 Fanatic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  87. ^ Horsefield, Izzy (7 Oktober 2014). "F1 driver Jules Bianchi's diffuse axonal injury explained". Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 29 Desember 2022. 
  88. ^ "Bianchi family statement". Marussia F1 Team. 7 October 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Oktober 2014. Diakses tanggal 9 Oktober 2014. 
  89. ^ "FIA asks teams for Bianchi crash information". Grandprix.com. 16 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. 
  90. ^ "Bianchi's condition remains desperate". Grandprix.com. 15 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. 
  91. ^ a b c Parkes, Ian (23 Juli 2015). "Jules Bianchi's Suzuka Formula 1 crash impact was 254g". Autosport. Eurosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2015. Diakses tanggal 23 Juli 2015. 
  92. ^ a b "Bianchi would have driven third Ferrari says Montezemolo". Grandprix.com. Inside F1, Inc. 7 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 10 Oktober 2014. 
  93. ^ "Chilton to be Marussia's sole entrant in Russia". Formula One Management. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Oktober 2014. Diakses tanggal 10 Oktober 2014. 
  94. ^ "Vergne arranges helmet stickers to honour Bianchi". Grandprix.com. Inside F1, Inc. 9 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 10 Oktober 2014. 
  95. ^ "F1: 'Emotional' weekend ahead in Sochi following Bianchi crash". CNN. 10 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Juli 2015. 
  96. ^ Taylor, Matthew (22 Mei 2015). "Formula 1 2015, Monaco Grand Prix: Jules Bianchi's father gives emotional interview". Fox Sports Australia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2022. Diakses tanggal 29 Desember 2022. 
  97. ^ Holt, Sarah (12 Oktober 2014). "Historic win for Mercedes in Russia overshadowed by Bianchi tribute". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Juli 2015. 
  98. ^ Johnson, Daniel (12 Oktober 2014). "Lewis Hamilton dedicates Russian Grand Prix victory to Marussia driver Jules Bianchi". The Sunday Telegraph. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 12 Januari 2022. Diakses tanggal 6 Juli 2020. 
  99. ^ "Marussia set to run two cars in US Grand Prix". This is F1. 14 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Oktober 2014. Diakses tanggal 20 Oktober 2014. 
  100. ^ "Marussia and Caterham to miss US Grand Prix – Bernie Ecclestone". BBC. 25 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. 
  101. ^ Benson, Andrew (7 November 2014). "Marussia F1 team fold after crisis talks". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 7 November 2014. 
  102. ^ "F1 team Marussia shut down, staff laid off". USA Today. 7 November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2020. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  103. ^ Luke, Smith (19 Maret 2015). "Booth: Bianchi's two points in Monaco saved Manor". NBC Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Mei 2022. Diakses tanggal 21 Maret 2015. 
  104. ^ Alley (20 Mei 2015). "F1: Manor creates wristbands for Bianchi". Racer Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2022. Diakses tanggal 29 Desember 2022. 
  105. ^ Saunders, Nate (22 Mei 2015). "Manor creates Jules Bianchi wristbands for Monaco GP". ESPN UK. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 20 Juli 2015. 
  106. ^ Slafer, Tomas (6 November 2014). "Redistribución de las grúas en Brasil a raíz del accidente de Bianchi". caranddriver.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  107. ^ Noble, Jonathan (10 Oktober 2014). "FIA reveals details of Jules Bianchi's crash in Japanese GP". Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  108. ^ Anderson, Ben (6 Oktober 2014). "Jules Bianchi crash: F1 closed cockpits easy to implement - Smedley". Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  109. ^ Weaver, Paul (15 Oktober 2014). "Jules Bianchi F1 crash: Marussia 'shocked, angered' by speed allegations". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022. 
  110. ^ Allen, James (10 Oktober 2014). "FIA breaks silence on Bianchi accident – Considering ways to slow cars in crash zones". James Allen on F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Januari 2020. Diakses tanggal 1 Januari 2022. 
  111. ^ Rencken, Dieter; Freeman, Glenn (16 Oktober 2014). "Formula 1 – FIA asks teams for Suzuka information". Eurosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Oktober 2014. 
  112. ^ "Jules Bianchi: Ross Brawn included on FIA accident panel". BBC Sport. 20 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. 
  113. ^ "Accident Panel". FIA.com. Fédération Internationale de l'Automobile. 3 Desember 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2022. Diakses tanggal 6 Desember 2014. 
  114. ^ a b Benson, Andrew (3 Desember 2014). "Jules Bianchi: Key findings from FIA's crash report". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  115. ^ Noble, Jonathan (20 Januari 2015). "Formula 1 alters grand prix start times after Jules Bianchi crash". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2022. Diakses tanggal 22 Juli 2015. 
  116. ^ "Parla il padre di Bianchi"Ma il mio Jules vincerà"". La Gazzetta dello Sport (dalam bahasa Italia). 14 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. 
  117. ^ "Jules Bianchi: Marussia 'angered' by speed media reports". BBC. 15 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. 
  118. ^ "Marussia issues update on Bianchi". Pitpass.com. 30 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. 
  119. ^ Wise, Mike (9 November 2014). "Graeme Lowdon thinks the team formerly known as Marussia can continue in F1". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  120. ^ Szabo, Balazs (16 November 2014). "Bianchi's condition: No significant change". F1 Technical. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  121. ^ "Jules Bianchi: Injured Formula 1 driver 'out of coma'". BBC Sport. 19 November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Oktober 2022. 
  122. ^ "Philippe Bianchi se confie: "Jules se bat avec force"" (dalam bahasa Prancis). Nice-Matin. 12 April 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2015. 
  123. ^ "Jules Bianchi's family cling to hope that F1 star will wake up". SkySports. 13 April 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  124. ^ Whaling, James (13 Juli 2015). "Jules Bianchi's father "less optimistic" over son's recovery nine months on from horror crash". Mirror. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juli 2015. Diakses tanggal 29 Desember 2022. 
  125. ^ DiZinno, Tony (17 Juli 2015). "Jules Bianchi dies at age 25, his family confirms". NBC Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Juli 2015. 
  126. ^ "Jules Bianchi dies". ESPN. 18 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Desember 2022. 
  127. ^ "F1 driver dies from Suzuka crash injuries". bbc.com. 18 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Juli 2022. Diakses tanggal 18 Juli 2015. 
  128. ^ "Formule 1 : mort du pilote français Jules Bianchi". Le Monde.fr (dalam bahasa Prancis). 18 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Desember 2022. 
  129. ^ "Jules Bianchi dies nine months after crash in Japanese F1 GP". Autosport. Motorsport Network. 18 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Desember 2022. 
  130. ^ "28 mai 2016 : Jules Bianchi, petit prince de la F1... et de Monaco". bertrandbeyern.fr. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Maret 2019. Diakses tanggal 2 Desember 2019. 
  131. ^ Parkes, Ian (21 Juli 2015). "Formula 1 community pays its last respects to Jules Bianchi". autosport.com. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Desember 2022. Diakses tanggal 21 Juli 2015. 
  132. ^ Sarah, Holt (21 Juli 2015). "Jules Bianchi: Formula One stars join family at funeral to pay tribute". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2015. Diakses tanggal 21 Juli 2015. 
  133. ^ "Jules Bianchi: Late F1 driver's family sue over 'avoidable' death". BBC Sport. 26 Mei 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 26 Mei 2016. 
  134. ^ a b "Statement of the family of F1 driver Jules Bianchi". Stewarts Law Firm. 26 Mei 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Mei 2022. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  135. ^ a b "Bernie, French president lead tributes". planetf1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Juli 2015. 
  136. ^ Benson, Andrew (19 Juli 2015). "BBC Sport – Jules Bianchi death: F1 must 'never relent in improving safety'". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2022. 
  137. ^ Parkes, Ian (20 Juli 2015). "The FIA will retire Jules Bianchi's number 17 from Formula 1". Autosport.com. Haymarket Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Juli 2015. Diakses tanggal 20 Juli 2015. 
  138. ^ Beer, Matt (20 Juli 2015). "Bianchi was 'chosen for Ferrari future', says Luca di Montezemolo". Autosport. Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 20 Juli 2015. 
  139. ^ "Jules Bianchi's funeral to be held on Tuesday in Nice". ESPN. 20 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juni 2020. Diakses tanggal 19 Juli 2015. 
  140. ^ Weaver, Paul (19 Juli 2015). "Max Chilton dedicates his Indy Lights victory in Iowa to Jules Bianchi". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 26 Januari 2016. 
  141. ^ "Jules Bianchi's family and Formula One teams gather for silent tribute at Hungarian Grand Prix". ABC News. 26 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2020. Diakses tanggal 6 Juli 2020. 
  142. ^ Brown, Luke (26 Juli 2015). "Hungarian Grand Prix 2015 – live". Diarsipkan dari versi asli  tanggal 28 Juli 2015. Diakses tanggal 26 Juli 2015. 
  143. ^ "Jules Bianchi has street named after him in Nice". Crash Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 26 Februari 2017. 
  144. ^ Collantine, Keith (22 Mei 2019). "Leclerc's special Monaco helmet features his father's design and Bianchi's". Race Fans. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2022. Diakses tanggal 25 Desember 2022. 
  145. ^ Chandra, Tanish (21 Februari 2021). "Romain Grosjean credits former Ferrari driver for life saving sacrifice". thesportsrush.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 24 Februari 2021. 
  146. ^ Billiotte, Julien (23 Desember 2015). "Philippe Bianchi to create foundation in memory of Jules". F1i.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2022. Diakses tanggal 30 Desember 2015. 
  147. ^ Cirone, Christophe (27 Juni 2020). "Avec "Grand prix", Benjamin Biolay rend hommage au pilote niçois de F1 Jules Bianchi". nicematin.com (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2020. Diakses tanggal 22 Maret 2023. 
  148. ^ Lioult, Catherine; Le Hars, Anne (15 Februari 2021). "On vous explique pourquoi Benjamin Biolay dédie une de ses Victoires de la musique au pilote de F1 de Nice Jules Bianchi". France TV. Diakses tanggal 22 Maret 2023. 
  149. ^ Rujukan kosong (bantuan) 
  150. ^ a b c d "Jules Bianchi Complete Career Results". Motorsport Stats. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Oktober 2021. Diakses tanggal 18 Desember 2022. 
  151. ^ "2008 Formula 3 Euroseries results". Speedsport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Mei 2022. Diakses tanggal 6 Maret 2014. 
  152. ^ "2009 Formula 3 Euroseries results". Speedsport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Mei 2022. Diakses tanggal 6 Maret 2014. 
  153. ^ "2009 Formula Renault 3.5 results". Speedsport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Mei 2022. Diakses tanggal 6 Maret 2014. 
  154. ^ "2012 Formula Renault 3.5 results". Speedsport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Juli 2022. Diakses tanggal 6 Maret 2014. 
  155. ^ "Jules Bianchi career stats". ESPNF1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Maret 2015. Diakses tanggal 1 Maret 2014. 

Pranala luar