Skenario Terbaik Festival Film Indonesia
Penghargaan untuk Skenario Terbaik diberikan dalam Festival Film Indonesia yang diselenggarakan sejak tahun 1955. Di bawah ini adalah daftar penerima penghargaan Skenario Terbaik sejak tahun 1955 hingga tahun 2013. Mulai tahun 1979, nama pemenang diikuti nominasi terbaik lainnya.
Pada sejak tahun 2006, penghargaan Skenario Terbaik dibagi menjadi dua, Skenario Asli Terbaik (biasa disebut Skenario Terbaik saja) dan Skenario Adaptasi Terbaik – kecuali pada tahun 2007 dan 2008; serta tahun 2011, 2012, dan 2013.
1950–an
Tahun | Film | Nominasi |
---|---|---|
1955 (ke-1) |
Harimau Tjampa | D. Djajakusuma |
1960–an
Tahun | Film | Nominasi |
---|---|---|
1960 (ke-2) |
Harimau di Djogja | Tan Sing Hwat |
1967 (ke-3) |
Petir Sepandjang Malam | Billy Manoppo dan S. Waldy[1] |
1970–an
Tahun | Film | Nominasi |
---|---|---|
1973 (ke-4) |
Perkawinan | Narto Erawan Dalimarta dan Wim Umboh[1] |
1974 (ke-5) |
Rio Anakku | Arifin C. Noer[1] |
1975 (ke-6) |
Melawan Badai | Arifin C. Noer[1] |
1976 (ke-7) |
Laila Majenun | Sjumandjaja |
1977 (ke-8) |
Si Doel Anak Modern | Sjumandjaja[1] |
1978 (ke-9) |
Jakarta Jakarta | N. Riantiarno dan Ami Prijono |
1979 (ke-10) |
Kemelut Hidup | Asrul Sani |
Pengemis dan Tukang Becak | Deddy Armand | |
Binalnya Anak Muda | Ismail Soebardjo | |
Si Roda Macan Betawi | Ran Ramelan | |
November 1828 | Teguh Karya |
1980–an
1990–an
Tahun | Film | Nominasi |
---|---|---|
1990 (ke-21) |
Taksi | Arifin C. Noer |
Langitku Rumahku | Slamet Rahardjo | |
Cas Cis Cus (Sonata di Tengah Kota) | Putu Wijaya | |
2 dari 3 Laki-Laki | Eduard Pesta Sirait | |
1991 (ke-22) |
Langit Kembali Biru | Dimas Haring dan S. Dias Ximenes |
Lagu untuk Seruni | Fanny Azar | |
Rebo dan Robby | Ucik Supra dan Sri Lestari | |
Potret | Buce Malawau | |
Soerabaia 45 | Imam Tantowi | |
1992 (ke-23) |
Ramadhan dan Ramona | Putu Wijaya |
Bibir Mer | Arifin C. Noer | |
Plong (Naik Daun) | Putu Wijaya | |
Rini Tomboy | Jujur Prananto | |
Kuberikan Segalanya | Asrul Sani |
2000–an
1973 - 1980
- 1973: Narto Erawan Dalimarta dan Wim Umboh - Perkawinan
- 1974: Arifin C. Noer - Rio Anakku
- 1975: Arifin C. Noer - Melawan Badai
- 1976: Sjuman Djaya - Laila Majenun
- 1977: Sjuman Djaya - Si Doel Anak Modern
- 1978: N. Riantiarno dan Ami Prijono - Jakarta Jakarta
- 1979: Asrul Sani - Kemelut Hidup
- 1980: Putu Wijaya - Perawan Desa
1981 - 1992
- 1981: Parakitri - Gadis Penakluk
- 1982: Asrul Sani - Bawalah Aku Pergi
- 1983: Asrul Sani - Titian Serambut Dibelah Tujuh
- 1984: Arifin C. Noer - Pengkhianatan G 30 S/PKI
- 1985: Putu Wijaya - Kembang Kertas
- 1986: Asrul Sani - Kejarlah Daku Kau Kutangkap
- 1987: Asrul Sani - Nagabonar
- 1988: Eros Djarot - Tjoet Nja' Dhien
- 1989: Ida Farida - Semua Sayang Kamu
- 1990: Arifin C. Noer - Taksi
- 1991: Dimas Haring dan S. Dias Ximenes - Langit Kembali Biru
- 1992: Putu Wijaya - Ramadhan dan Ramona
2004 - 2010
- 2004: Prima Rusdi dan Riri Riza - Eliana, Eliana
- 2005: Musfar Yasin - Ketika
- 2007: Musfar Yasin - Naga Bonar Jadi 2
- 2008: Joko Anwar dan Mouly Surya - fiksi.
2011 - 2020
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
Official Site of Festival Film Indonesia[pranala nonaktif permanen]