Jalur kereta api segitiga Brumbung–Gundih–Gambringan

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api segitiga Brumbung–Gundih–Gambringan adalah jalur kereta api aktif di Indonesia yang menghubungkan tiga stasiun yaitu Brumbung, Gundih, dan Gambringan. Ketiganya merupakan ujung-ujung dari lintas ini. Segitiga ini termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang dan seluruhnya merupakan jalur eks-Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dan merupakan jalur penghubung bagian dari jalur lintas utara Pulau Jawa

Jalur kereta api segitiga Brumbung–Gundih–Gambringan
Ikhtisar
JenisJalur kereta api rel berat
SistemJalur kereta api lintas utama
StatusBeroperasi
LokasiJawa Tengah
TerminusBrumbung
Gundih
Gambringan
Operasi
DibukaBervariasi
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
OperatorPT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi IV Semarang
DepoSemarang Poncol (SMC)
Data teknis
Jenis relR42, R54
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi
  • 60 s.d. 120 km/jam (Lintas Semarang Tawang - Ngrombo
  • 50 s.d. 60 km/jam (Lintas Brumbung - Gundih)
  • 10 s.d. 40 km/jam (Lintas Gambringan - Gundih)
Peta rute
Segmen Brumbung–Gundih

TG–BBG
BBG
Brumbung
BBG–GBN
TGG
Tanggung
KEJ–SCA
KEJ
Kedungjati
PDS
Padas
GN
Gedangan
TW
Telawa
JS
Jetis
KSO
Karangsono
JBE
Jambean
GD–GBN
GD
Gundih
GD–SLO
Segmen Brumbung–Gambringan

TG–BBG
BBG
Brumbung
BBG–GD
TGW
Tegowanu
GUB
Gubug
KGT
Karangjati
SDI
Sedadi
NBO
Ngrombo
PW–GD
GD–GBN
GBN
Gambringan
GBN–SBI
Segmen Gundih–Gambringan

GD–SLO
GD
Gundih
BBG–GD
NPK
Ngemplak
PW–GD
TOR
Toroh
GBN
Gambringan
GBN–SBI
BBG–GBN

Jalur terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

Lintas yang sedang direaktivasi

Daftar segmen

Segitiga ini, sesuai namanya, memiliki tiga segmen dengan tiga stasiun ujung, antara lain:

  • Brumbung–Gundih;
  • Brumbung–Gambringan; dan
  • Gundih–Gambringan.

Segmen Brumbung–Gundih

Sejarah

Setelah sukses dengan jalur kereta api Samarang–Tangoeng pada tanggal 10 Agustus 1867, NIS melanjutkan kembali pembangunan jalurnya. Kali ini pembangunan jalurnya dibagi menjadi tiga afdeeling, Kedoeng-Djati, menuju Serang, kemudian ke arah Djenkilon, dan terakhir ke arah Solo. Jalurnya memiliki satu jembatan sepanjang 50 hasta di atas Sungai Tuntang dan melewati pedesaan, hutan jati, dan sawah di daerah Telawa. Hingga awal tahun 1869, biaya yang dikeluarkan untuk membangun lintas ini sebesar 296,785 gulden, sehingga pada awal tahun tersebut NIS juga akan membangun jalur baru menuju Bringin dan selanjutnya diperpanjang menuju Ambarawa.

Bahkan dalam rencana yang dibuat oleh NIS, jalur kereta api Kedungjati–Gundih–Solo Balapan akan segera dilaksanakan berturut-turut 1 Mei dan 1 September 1869. Pada tanggal 10 Februari 1870, jalur kereta api Kedungjati–Gundih–Solo Balapan selesai beroperasi,[1] dan pada tanggal 21 Mei 1873, jalur Samarang–Vorstenlanden telah selesai dibangun.[2][3][4]

Segmen Brumbung–Gundih merupakan koridor dari lintas utara Jawa yang melayani layanan kereta api antarkota yang menghubungkan Jakarta dengan Malang melalui Semarang maupun kereta api aglomerasi menghubungkan Semarang dengan Surakarta; meskipun jalur kereta api ini bersejarah, ini bukan merupakan rute utama dari Jakarta menuju Jawa Timur bagian selatan: Malang dan sekitarnya dapat dicapai lebih cepat melalui lintas tengah Jawa via PurwokertoYogyakarta.

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan
Kereta api sekunder
Brantas Eksekutif-Ekonomi Pasar SenenSemarang TawangBlitar
Brawijaya Eksekutif GambirSemarang TawangMalang
Kereta api tersuer
Majapahit Ekonomi Pasar SenenSemarang TawangMalang
Matarmaja
Aglomerasi
Nama kereta api Kelas Relasi
Banyubiru Eksekutif dan ekonomi Semarang Tawang Solo Balapan
Joglosemarkerto Solo Balapan Semarang Tawang (searah jarum jam via Solo Balapan dan Yogyakarta)
Solo Balapan (berlawanan jarum jam via Tegal dan Purwokerto)

Barang

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 14 SemarangGundihSolo BalapanYogyakarta
Segmen Gambringan–Gundih
Diresmikan pada tanggal 10 Agustus 1867
oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang
2604 Brumbung BBG Kembangarum, Mranggen, Demak km 13+093 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres/Yogyakarta +16 m Beroperasi  
2631 Telogotirto TGT km 20+205 Tidak beroperasi
2632 Tanggung TGG Tanggungharjo, Tanggungharjo, Grobogan km 24+695 +20 m Beroperasi  
Segmen TanggungKedungjati
Diresmikan pada tanggal 19 Juli 1868
3201 Kedungjati KEJ Kedungjati, Kedungjati, Grobogan km 34+131 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres/Yogyakarta
km 0+000 lintas KedungjatiBringinAmbarawa
+36 m Beroperasi  
Segmen KedungjatiGundih
Diresmikan pada tanggal 10 Februari 1870
3202 Padas PDS Padas, Kedungjati, Grobogan km 38+162 +42 m Beroperasi  
3203 Gedangan (Grobogan) GN Gunungtumpeng, Karangrayung, Grobogan km 41+815 +66 m Tidak beroperasi  
3204 Telawa TW Jalan Juwangi, Pilangrejo, Juwangi, Boyolali km 47+712 +63 m Beroperasi  
3218 Jetis (Grobogan) JIS Jetis, Karangrayung, Grobogan km 52+945 +60 m Tidak beroperasi  
3205 Karangsono KSO Suru, Geyer, Grobogan km 56+169 +48 m Beroperasi  
3206 Jambean JBE Ngleses, Juwangi, Boyolali km 58+721 +36 m Tidak beroperasi  
3207 Gundih GD Geyer, Geyer, Grobogan km 65+857 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres/Yogyakarta
km 0+000 lintas Gundih-Gambringan-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi
+54 m Beroperasi  

Segmen Brumbung–Gambringan

Sejarah

Segmen Brumbung–Gambringan digunakan untuk layanan kereta api yang berjalan baik dari arah Semarang maupun Surabaya di lintas utara Jawa. Segmen jalur segitiga ini menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dan Malang meskipun rute utama Jakarta–Malang adalah lintas tengah Jawa melalui Yogyakarta.

S.A. Reitsma menyebutkan bahwa NIS mengajukan konsesi untuk jalur Semarang–Brumbung–Gambringan berdasarkan izin konsesi tertanggal 4 Juli 1911 No. 4902.[5] NIS kemudian mendapat izin tersebut tertanggal 28 Desember 1913. Segmen Brumbung–Gubug selesai pada tanggal 1 September 1922 dan Brumbung−Gambringan selesai pada tanggal 3 Januari 1924.[6]

Jalur ini sekarang sudah menjadi jalur ganda. Direktorat Jenderal Perkeretaapian mulai membangun jalurnya tahun 2011 dan selesai tahun 2013[7]

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan
Kereta api utama
Argo Bromo Anggrek Eksekutif-Luxury GambirSurabaya Pasarturi
Sembrani
Kereta api sekunder
Blambangan Ekspres Eksekutif-Ekonomi Semarang TawangKetapang
Gumarang Eksekutif-Bisnis Pasar SenenSurabaya Pasarturi
Dharmawangsa Eksekutif-Ekonomi
Harina Eksekutif-Ekonomi Premium BandungCikampek–Surabaya Pasarturi
Jayabaya Eksekutif-Ekonomi Pasar Senen–Surabaya PasarturiMalang
Pandalungan Eksekutif GambirJember
Kereta api tersier
Ambarawa Ekspres Ekonomi Premium Semarang PoncolSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Kertajaya Ekonomi Premium Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Airlangga Ekonomi
Lokal dan komuter
Nama kereta api Relasi perjalanan
Blora Jaya Semarang Poncol Cepu
Kedung Sepur Ngrombo

Barang

Nama kereta api Relasi perjalanan
Lintas utara Jawa
Angkutan peti kemas Klari Kalimas
Tanjung Priuk
Kampung Bandan Kalimas
Benteng
Krenceng Kalimas
Angkutan logistik ONS Parcel Utara Kampung Bandan Surabaya Pasarturi
Angkutan semen Semen Indonesia Babat
Angkutan baja coil Krakatau Steel Krenceng Kalimas
Angkutan semen Indocement Nambo

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 13 SemarangGambringanSurabaya Pasarturi
Segmen Brumbung–Gubug
Diresmikan pada tanggal 1 September 1922
oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang
2604 Brumbung BBG Kembangarum, Mranggen, Demak km 13+963 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gambringan +16 m Beroperasi  
2605 Singor SIN km 17+068 Tidak beroperasi
2606 Karangawen KWE km 20+405 Tidak beroperasi
2607 Tegowanu TGW Tegowanu Kulon, Tegowanu, Grobogan km 23+390 +13 m Beroperasi
2608 Kramat (Grobogan) KRM km 26+609 Tidak beroperasi
2609 Gubug GUB Kuwaron, Gubug, Grobogan km 30+396 +11 m Beroperasi Berkas:P1000672.jpg
Segmen Gubug–Gambringan
Diresmikan pada tanggal 3 Januari 1924
2611 Saban SAA km 34+492 Tidak beroperasi
2612 Latak LTK km 37+600 Tidak beroperasi
2613 Sambung SAG km 40+291 Tidak beroperasi
2614 Karangjati KGT Mojoagung, Karangrayung, Grobogan km 44+022 +23 m Beroperasi  
2615 Tunggu TUG km 47+152 Tidak beroperasi
- Wader WAD km 49+400 Tidak beroperasi
2617 Sedadi SDI Sedadi, Penawangan, Grobogan km 52+816 +29 m Beroperasi  
2618 Ngloram NRM km 56+450 Tidak beroperasi
2619 Ngrombo NBO Jalan Raya Purwodadi–Solo, Depok, Toroh, Grobogan km 58+710 +38 m Beroperasi  
2623 Gambringan GBN Tambirejo, Toroh, Grobogan km 9+915 lintas Gundih-Gambringan-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi
km 60+309 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gambringan
+40 m Beroperasi  

Segmen Gundih–Gambringan

Sejarah

Setelah meraup keuntungan yang besar, NIS menambah lagi segmen jalur kereta api. Pada tanggal 1 September 1897, perusahaan ini mendapat konsesi izin pembangunan jalur kereta api baru yang melayani rute Goendih–Gambringan–Bodjonegoro–Soerabaja.[8] Jalurnya merupakan sepur sempit, dan selesai pada tahun 1902-1903 hingga Stasiun Surabaya Pasarturi.[9]

Jalur Gundih–Gambringan merupakan segmen semiaktif karena hanya dilalui kereta-kereta api yang dialihkan jalurnya saja, apabila salah satu segmen segitiganya mengalami gangguan atau kerusakan. Dahulu pernah dijalankan kereta api ketel di jalur ini, tetapi pada tahun 2010, operasionalnya dihentikan karena Pertamina mencoba mengurangi pasokan minyak ke Cepu dengan kereta api.[10]

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 13 SemarangGambringanSurabaya Pasarturi
Segmen GundihGambringan
Diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1900[6]
3207 Gundih GD Geyer, Geyer, Grobogan km 65+857 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres/Yogyakarta
km 0+000 lintas Gundih-Gambringan-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi
+54 m Beroperasi  
2621 Ngemplak NPK km 5+847 Tidak beroperasi  
2622 Toroh TOR km 6+504 Tidak beroperasi
2623 Gambringan GBN Tambirejo, Toroh, Grobogan km 9+915 lintas Gundih-Gambringan-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi
km 60+309 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gambringan
+40 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [11]
  • Stasiun nonaktif: [12][13]
  • Pengidentifikasi stasiun: [14]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [15]:106-124


Referensi

  1. ^ BOW (1898). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Landsdrukkerij. 
  2. ^ Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden. 1869. 
  3. ^ Banck, J.E. (1869). Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. M.J. Fisser. 
  4. ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. 
  5. ^ Reitsma, S.A. (1916). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij. 
  6. ^ a b Archiv Für Eisenbahnwesen. 58. 1935. 
  7. ^ Parwito. "Jalur ganda KA Semarang-Gubug Jateng mulai beroperasi | merdeka.com". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-06. 
  8. ^ Handinoto. (1996). Perkembangan kota dan arsitektur kolonial Belanda di Surabaya, 1870-1940 (edisi ke-Ed. 1., cet. 1). Yogyakarta: Diterbitkan atas kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Kristen PETRA Surabaya dan Penerbit ANDI Yogyakarta. ISBN 9795333739. OCLC 38898570. 
  9. ^ Paulus, Jozlas dkk. (1921). Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië. M. Nijhoff. 
  10. ^ "Pertamina Kurangi Pengiriman, PT Kereta Nelangsa". Tempo. 2010-02-02. Diakses tanggal 2018-06-06. 
  11. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  12. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  13. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  14. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  15. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 

Pranala luar

Peta rute:

KML is not from Wikidata