Universitas Jenderal Soedirman
Universitas Jenderal Soedirman (disingkat sebagai Unsoed, bahasa Jawa: ꦈꦤꦶꦮ꦳ꦼꦂꦱꦶꦠꦱ꧀ꦗꦺꦤ꧀ꦢꦼꦫꦭ꧀ꦯꦸꦢꦶꦂꦩꦤ꧀) adalah sebuah perguruan tinggi negeri di Indonesia yang terletak di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Universitas ini berdiri pada tanggal 23 September 1963. Nama Jenderal Soedirman diambil dari Panglima Besar Jenderal Soedirman yang merupakan pahlawan nasional kelahiran Keresidenan Banyumas, untuk mengenang jasa-jasanya pada nusa, bangsa, dan negara.
Universitas Jenderal Soedirman | |
---|---|
bahasa Latin: Universitas Dux Soedirmanensis
Informasi | |
Moto | Maju Terus, Pantang Mundur, Tak Kenal Menyerah |
Jenis | Perguruan Tinggi Negeri |
Didirikan | 23 September 1963 |
Lembaga induk | Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi |
Rektor | Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr., IPU., ASEAN Eng. |
Staf akademik | 1.055[1] S-1: 181 (17,16%)[1] S-2: 732 (69,38%)[1] S-3: 142 (13,46%)[1] |
Jumlah mahasiswa | 23.898[2] (2018) |
Sarjana | 23.443[2] (2018) |
Magister | 409[2] (2018) |
Doktor | 46[2] (2018) |
Alamat | , Purwokerto 7°24′13″S 109°14′47″E / 7.40361°S 109.24639°E |
Kampus | Urban: Kampus Grendeng, Karangwangkal, Purwokerto Kidul, Mersi (Purwokerto) Rural: Kampus Blater (Purbalingga) Total: 850.000 m2/85 hektare |
Tagline | • Creating a Better Future (de jure) • Merdeka, Maju, Mendunia (de facto) |
Surat kabar | Berita Unsoed |
Warna | Kuning |
Nama julukan | Unsoed • Kampus Jenderal |
Afiliasi | AACSB[3], ABEST21, IABEE[4], FIBAA[5], ASIIN[6], LAMEMBA[7], IAAHEH, WFME[8], BAN-PT |
Maskot | Jenderal Soedirman |
Situs web | www |
Unsoed adalah universitas negeri tertua kedua di Jawa Tengah setelah Universitas Diponegoro dan menjadi salah satu universitas bergengsi di Indonesia dengan angka peminat yang relatif tinggi dalam seleksi nasional setiap tahunnya.[9][10][11]
Kampus yang memiliki luas lebih dari 850 ribu meter persegi ini memiliki udara yang relatif sejuk, karena secara geografis letaknya berada di ketinggian 210–245 mdpl dan berada di kaki Gunung Slamet, sebelah utara Purwokerto. Selain sejuk, kampus ini letaknya tidak berada persis di tengah keramaian kota sehingga bisa dikategorikan kondusif dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar dengan biaya hidup yang terjangkau.[12]
Universitas Jenderal Soedirman juga tercatat menjadi salah satu dari 10 besar PTN terfavorit di Indonesia. Hal tersebut ditunjukan dari tingkat kompetisi seleksi masuk Unsoed berada di peringkat sembilan nasional pada tahun 2013.[13][14] Pada tahun 2016, Unsoed meraih peringkat sebagai universitas terbaik nomor 16 oleh Pemeringkatan Dikti.[15] Pada tahun 2020, Unsoed meraih peringkat 14 sebagai universitas negeri terfavorit dalam SBMPTN yang diselenggarakan LTMPT.[16] Pada tahun 2021, Unsoed memperoleh peringkat ke-17 sebagai universitas terbaik versi SCImago Institutions Ranking (SIR) 2021 dan berada di jajaran 20 besar perguruan tinggi terbaik se-Indonesia.[17] Pada tahun 2023, Unsoed mengalami kenaikan pesat peringkat dalam dan luar negeri menurut lembaga pemeringkatan internasional, yakni peringkat 17 se-Indonesia oleh Webometrics dan 14 se-Indonesia oleh UniRank 4ICU.[18][19] Pusat keunggulan pemberdayaan perdesaan dan kearifan lokal sebagai identitas utama Unsoed dan peningkatan rekognisi internasional merupakan misi Universitas Jenderal Soedirman sebagai "World Class Civic University".[20]
Universitas Jenderal Soedirman saat ini memiliki dua belas fakultas yang menyelenggarakan program pendidikan dalam jenjang vokasi, sarjana, magister, dan doktor.[21]
Sejarah
Pra-pendirian Universitas Djenderal Sudirman (awal 1960-an)
Keresidenan Banyumas merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi tempat dinamika sosial, politik, dan kebudayaan yang signifikan sejak masa kolonial hingga awal kemerdekaan, utamanya di kawasan Jawa Tengah. Fakta ini berangkat dari beragam tokoh Banyumas yang memiliki pengaruh besar dalam peta perkembangan bangsa Indonesia, seperti Raden Mas Goembrek dan Raden Angka Prodjosoedirdjo yang merupakan salah satu tokoh pendiri gerakan Budi Utomo dan alumni Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputra atau STOVIA, Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo sebagai pendiri Bank Negara Indonesia, Margono Soekarjo sebagai dokter ahli bedah pertama di Indonesia, dan Raden Bei Aria Wirjaatmadja sebagai pendiri Bank Rakyat Indonesia. Kontribusi tokoh nasional ini tidak sejalan dengan kondisi masyarakat Keresidenan Banyumas yang tidak mempunyai pusat pendidikan tinggi, di mana masyarakat Banyumas masih mengandalkan perguruan tinggi di kota lain seperti Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Universitas Diponegoro di Semarang, dan Universitas Indonesia di Jakarta. Adanya isu ini kemudian melahirkan kehendak masyarakat Banyumas untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi negeri agar calon mahasiswa bisa mengenyam pendidikan sarjana di wilayah Banyumas.
Menimbang amanat yang tersurat dalam Pembukaan UUD 1945 dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan desakan masyarakat Banyumas akan kebutuhan pendidikan tinggi tersebut, para pemimpin Banyumas menggagas ide pendirian perguruan tinggi di wilayah Banyumas. Melalui inisiatif oleh pemangku kepentingan di Banyumas, yakni Raden Soemardjito sebagai Residen Banyumas, Raden Kriharto, Raden Soetardjo S., M. Soemarmo, Raden Soeroso, S.H., dan Letnan Kolonel Soegiharto, yang merupakan sebagian dari 35 orang tokoh inisiator dari latar belakang militer dan masyarakat umum, digagas sebuah lembaga bernama Jajasan Pembina Universitas Djenderal Sudirman. Sebagai tindak lanjut atas gagasan ini, Jajasan Pembina Universitas Djenderal Sudirman resmi berdiri dengan Akta Notaris No. 32 tanggal 20 November 1961 di Yogyakarta yang ditandatangani oleh Notaris Raden Mas Wiranto.
Jajasan Pembina Universitas Djenderal Sudirman sebagai lembaga penanggung jawab pendirian perguruan tinggi di Banyumas ini kemudian berusaha mewujudkan berdirinya sebuah universitas. Dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 195 tertanggal 23 September 1963, secara resmi didirikan Universitas Jenderal Soedirman (nomenklatur sebelumnya menurut Keppres dieja dengan nama Universitas Djenderal Sudirman) yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan diresmikan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (kini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) Prof. Dr. Tojib Hadiwidjaja yang bertempat di Rumah Dinas Residen Banyumas.[22][23]
Awal pendirian dan triad fakultas (1963–1965)
Pendirian Universitas Jenderal Soedirman di Keresidenan Banyumas bermula dengan penempatannya di Purwokerto sebagai lokasi kampus utama. Kedudukan Unsoed di Purwokerto didasari oleh keadaannya sebagai ibu kota Keresidenan Banyumas, sebagai pusat politik dan ekonomi di Banyumas, yang memiliki infrastruktur dan sumber daya memadai, seperti kantor keresidenan (residentwooning) dan Stasiun Purwokerto peninggalan Staatsspoorwegen dari pemerintah Hindia Belanda, serta nilai historis dari Panglima Besar Jenderal Soedirman, tokoh Keresidenan Banyumas yang lahir di Purbalingga dan tumbuh di Cilacap, meraih puncak kariernya di militer sebagai Ketua Divisi Lokal Badan Keamanan Rakyat di Purwokerto.[24] Penempatan Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, Banyumas ini menjadi sebuah simbol hubungan baik Pemerintah Republik Indonesia terhadap masyarakat Banyumas yang turut andil dalam perkembangan negara Indonesia, utamanya dalam hal pertahanan dan keamanan sejak masa pra-Kemerdekaan.
Pendirian Universitas Jenderal Soedirman dimulai dengan dibentuknya tiga fakultas pendiri atau triad, yakni Fakultas Pertanian, Fakultas Biologi, dan Fakultas Ekonomi. Ketiga fakultas ini mencerminkan konteks sosial dan kebutuhan masyarakat Banyumas sebagai wilayah rural yang corak sosial-ekonominya kental dengan kegiatan pertanian. Kepemimpinan Unsoed dipegang pertama kali oleh Raden Soemardjito yang menjabat sebagai Ketua Presidium Universitas Jenderal Soedirman selama dua tahun dan didampingi oleh anggota-anggota Presidium, yaitu Raden Soeroso (Koordinator Kejaksaan Negeri Keresidenan Banyumas), Raden Kriharto (Kepala Inspektorat Kepolisian Daerah Banyumas), Letnan Kolonel Soegiharto (Komandan Resor Militer (Danrem), 071/Wijayakusuma), dan H.R. Boenyamin (Dekan Fakultas Pertanian). Angkatan pertama mahasiswa Unsoed resmi diterima dalam Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 1963/1964 di halaman depan Rumah Dinas Residen Banyumas oleh Raden Soemardjito selaku Ketua Presidium Unsoed.[25]
Pada tahun 1965, Unsoed resmi memiliki rektor pertama, Brigadir Jenderal TNI R.F. Soedardi, yang menjabat sampai 1974. Dalam masa ini, kepemimpinan Soedardi sebagai rektor didampingi oleh para Pembantu Rektor (PR), yaitu Raden Djanuar (PR I), Dra. Sri Markati (PR II), dan Drs. R.B. Darbohusodo (PR III).
Ekspansi universitas dan era Reformasi (1966–1999)
Pengembangan Unsoed baru dimulai beberapa tahun setelah pendiriannya sejak 1963 silam. Unsoed mendirikan Fakultas Peternakan pada tanggal 3 Desember 1965. Kemudian, pada tanggal 10 Februari 1966, secara resmi dilakukan serah terima Fakultas Peternakan yang merupakan hibah dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta kepada Unsoed yang sebelumnya adalah hasil pengembangan dari program Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UII Cabang Purwokerto.[26][27]
Kepemimpinan rektor kedua Unsoed dilanjutkan oleh Soedaman Hadisoetjipto. Pada masanya, ia mencetuskan pendirian Fakultas Hukum melalui Surat Keputusan Rektor Nomor 022/PT30.Y/E.1979 untuk membentuk suatu panitia yang bertugas dalam pendirian Fakultas Hukum. Panitia tersebut melakukan studi banding dan konsultasi kepada universitas lain yang sudah terlebih dahulu memiliki fakultas hukum, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Diponegoro. Pemerintah Indonesia akhirnya menyetujui didirikannya Fakultas Hukum setelah menimbang bahwa Unsoed memiliki tiga fakultas ilmu eksakta, tetapi hanya memiliki satu fakultas ilmu non-eksakta saja. Maka demikian, pendirian Fakultas Hukum akan membantu menyeimbangkan disiplin ilmu yang ada di struktur keorganisasian Unsoed. Pada tanggal 13 Mei 1981, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, melalui surat kawat Direktur Pembinaan Sarana Akademisi, memberikan izin kepada Unsoed untuk menerima mahasiswa baru program studi hukum pada tahun akademik 1981/1982. Pada akhirnya, Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman resmi didirikan dan disahkan sebagai bagian dari Unsoed melalui Keputusan Presiden Nomor 50/1982. Dengan ini, pendirian Fakultas Hukum Unsoed menjadi inisiatif pengembangan ilmu pengetahuan kemasyarakatan pertama di Unsoed. Tidak hanya itu, dalam periode ini juga Unsoed membuka program studi kejuruan, yakni Program Diploma Ahli Kesekretariatan, Ahli Administrasi, dan Ternak Unggas dan Perah. Di luar pengembangan akademik, dalam periode ini Unsoed mulai merintis rencana induk pengembangan (RIP) yang dimaksudkan untuk menetapkan jati diri dan memapankan infrastruktur utama universitas, di antaranya yakni gedung-gedung perkuliahan dan kantor universitas, lambang universitas, identitas, dan lagu wajib/himne. Sampai pengujung jabatan rektor kedua ini pula menjadi akhir kepemimpinan rektor Unsoed dari tokoh berlatar belakang militer.
Raden Djanuar, guru besar Fakultas Peternakan, yang menjabat sejak 1982–1986 sebagai rektor ketiga Unsoed merupakan titik awal kepemimpinan Universitas Jenderal Soedirman dari tokoh cendekiawan dan masyarakat sipil. Sejak periode kepemimpinan ini, pengembangan Unsoed menjadi lebih masif dengan pembangunan kampus baru di Karangwangkal, Purwokerto Utara, hanya berjarak beberapa blok ke arah tenggara dari kampus utama di Grendeng yang ada di sebelah barat laut. Dengan didirikannya kampus baru di lahan Karangwangkal, Fakultas Pertanian, Fakultas Biologi, dan Fakultas Peternakan dipindahkan ke kampus tersebut. Di tahun-tahun kepemimpinannya pula dilanjutkan rencana pendirian program studi kejuruan pada tahun 1983, yakni Program Diploma Pendidikan Ahli Keuangan, Pendidikan Ahli Administrasi Perkantoran, dan Pendidikan Ahli Ternak Unggas dan Perah. Djanuar menetapkan Rencana Universitas Lima Tahun Pertama (Reunlita) 1983–1988 yang didalamnya terdapat visi pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Panitia pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dibentuk melalui Surat Keputusan Rektor Nomor 81/PT30.Y/X Tahun 1983 yang diberikan tugas untuk melakukan konsultasi kepada Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, Universitas Airlangga, dan Konsorsium Ilmu-Ilmu Sosial. Di akhir masa jabatan Raden Djanuar, rencana pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik baru setengah terwujud dengan didirikannya Program Sarjana Sosiologi dan Sarjana Administrasi Negara yang masih harus menginduk pada Fakultas Hukum Unsoed dan disahkan melalui Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 29/DIKTI/Kep/1984. Program Sarjana Sosiologi dan Sarjana Administrasi Negara menerima mahasiswa baru di angkatan pertamanya pada tahun akademik 1985/1986.
Rektor keempat Unsoed sekaligus guru besar Fakultas Ekonomi Unsoed, Roedhiro, dalam masa kepemimpinannya memfokuskan upaya pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed. Pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini dilatarbelakangi oleh tuntutan mahasiswa yang menginginkan agar Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Hukum untuk dimekarkan dan membentuk fakultasnya sendiri. Pada masa itu, terjadi demonstrasi mahasiswa yang mendesak Rektor untuk meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar segera mengesahkan pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Soebardi melanjutkan kepemimpinan sebagai rektor kelima dan menuntaskan kerja Roedhiro yang belum selesai, yakni pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Pada masanya, terdapat peningkatan signifikansi pengembangan ilmu pengetahuan kemasyarakatan dan animo masyarakat yang tinggi untuk mendaftar pada program studi ilmu sosial dan ilmu politik di Unsoed. Dorongan ini membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akhirnya memberikan izin pendirian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada tanggal 21 Oktober 1993 berdasarkan Surat Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0377/O/1993. Dengan disahkannya peraturan ini, Program Sarjana Sosiologi dan Administrasi Negara resmi memisahkan diri dari Fakultas Hukum Unsoed dan menginduk pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed. Di masa kepemimpinan rektor Soebardi pula, Unsoed mulai merintis program studi pascasarjana. Program Pascasarjana Unsoed didirikan karena terdapat minat yang tinggi dari lulusan sarjana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, didirikanlah Program Magister Manajemen yang disahkan oleh Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud Nomor 205/Dikti/Kept/1996 tanggal 10 Juli 1996.
Kepemimpinan rektor keenam dipegang oleh Rubijanto Misman yang merupakan alumnus pertama Unsoed dari Fakultas Biologi dan menjadi salah satu guru besar pertama di Unsoed. Ia memulai jabatan periode pertamanya pada tahun 1997–2001. Menjelang keruntuhan Orde Baru dan sesaat terjadinya peristiwa Reformasi Indonesia, Unsoed mulai mengalami ketidakstabilan akibat gejolak sosial politik nasional yang turut melanda banyak perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan perkuliahan menjadi tidak kondusif dan pengembangan universitas ikut mandek akibat situasi ekonomi, sosial, dan politik yang tidak menentu. Pada masa ini, mahasiswa Unsoed terlibat dalam rangkaian aksi demonstrasi yang menuntut demokratisasi negara Indonesia dan keterbukaan akademik di lingkungan perguruan tinggi. Tidak hanya kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya, Purwokerto sebagai kota pendidikan juga turut menjadi lokus gerakan mahasiswa. Pada tanggal 7 Mei 1998, terjadi peristiwa demonstrasi di Jalan H.R. Boenyamin (jalan protokol di depan Kampus Grendeng Unsoed) yang berujung pada bentrok antara mahasiswa dengan aparat keamanan ketika mahasiswa melakukan aksi damai di depan Patung Kuda Jenderal Soedirman. Bentrok diwarnai dengan tindak penembakan gas air mata kepada mahasiswa untuk meredam kericuhan demonstran. Tercatat bahwa 70 mahasiswa mengalami pingsan dan 21 dilarikan ke rumah sakit akibat peristiwa ini.[28]
Pengembangan akademik dan internasionalisasi (2000–2013)
Kepemimpinan rektor dilanjutkan oleh Rubijanto Misman yang menjabat pada periode keduanya pada tahun 2001–2005. Pasca-Reformasi, Unsoed memulihkan pengembangan universitas secara pesat seiring dengan situasi politik Indonesia yang mulai stabil. Pengembangan program sarjana di bidang teknik mulai dirintis oleh Rubijanto Misman dalam masa jabatan keduanya ini yang diawali dengan nota kesepahaman antara Rektor Unsoed dengan Triyono Budi Sasongko, Bupati Purbalingga, mengenai pendirian Program Sarjana Teknik di Blater, Purbalingga, dengan skema hibah lahan (land grant) seluas 13 hektare dalam tujuan pengembangan Purbalingga sebagai kawasan industri dan salah satu kota penyangga Purwokerto di wilayah Keresidenan Banyumas.[29] Selain itu, di tahun 2001, Unsoed mulai merintis pendirian Program Sarjana Pendidikan Dokter dengan rencana pembangunan Fakultas Kedokteran di Kompleks Rumah Sakit Umum Daerah Margono Soekarjo. Pengembangan terakhir dalam kepemimpinan Rubijanto Misman adalah pendirian program pascasarjana secara masif di berbagai fakultas.
Rektor ketujuh, Soedjarwo, dalam masa jabatannya berfokus pada keberlanjutan program dari rektor di masa sebelumnya dan penambahan program studi dalam jenjang diploma, sarjana, pascasarjana, hingga profesi.
Rektor kedelapan, Edy Yuwono, yang juga merupakan guru besar Fakultas Biologi, mulai mencanangkan misi penjenamaan Unsoed dalam mewujudkan universitas berstandar internasional atau world class civic university yang dilakukan dengan pengembangan kemitraan oleh Unsoed dengan perguruan tinggi dan institusi di luar negeri. Misi ini kemudian dilanjutkan oleh kepemimpinan rektor kesembilan, Mas Yedi Sumaryadi yang menjabat sejak 2013–2014. Di masa ini pula Unsoed mulai membangun rumah sakit gigi dan mulut pertama di Provinsi Jawa Tengah sebagai upaya pengembangan studi kedokteran.[30]
Restrukturisasi dan transisi menuju badan hukum (2014–sekarang)
Kepemimpinan rektor kesepuluh Unsoed, Achmad Iqbal, yang sebelumnya merupakan Dekan Fakultas Pertanian Unsoed, menghasilkan kebijakan restrukturisasi universitas dengan menimbang 57 program studi, yang pada masanya tergabung hanya dalam enam fakultas, agar dipecah menjadi dua belas fakultas dengan disiplin ilmu dalam satu rumpun yang sama untuk memudahkan pengembangan akademik dan institusional, yang kemudian disahkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan Surat Keputusan Rektor Unsoed Tahun 2014 Nomor 1600/UN23/OT.01/2014 tertanggal 24 Oktober 2014 tentang Penetapan Fakultas-Fakultas Baru Universitas Jenderal Soedirman.[31][32]
Dalam kepemimpinan rektor kesebelas, Suwarto, Unsoed resmi menyandang akreditasi institusi "A" oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Di periode ini pula Unsoed mulai mengalami perkembangan infrastruktur seperti pembangunan fasilitas dan gedung perkuliahan, revitalisasi kampus, dan rencana pembangunan aset bendawi (tangible) seperti gedung dan aset tak benda (intangible) seperti paten atau bisnis universitas untuk meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), seperti rencana pembangunan hotel universitas Unsoed Inn[33][34], unit usaha dan ritel seperti Unsoed Campus Cafe dan Soedirman Adventure Coffee[35][36], pasar swalayan Koperasi Serba Usaha Karyawan Unsoed (Kosuku)[37], kantor kas bank, gerai kewirausahaan mahasiswa, Lahan Pertanian Percobaan Pendidikan, dan Rumah Sakit Akademik seluas 5,7 hektare.[38]
Dalam masa kepemimpinan rektor kedua belas, Akhmad Sodiq, pengembangan Unsoed difokuskan pada penjenamaan, peningkatan rekognisi nasional dan internasional, dan pengembangan kapasitas usaha milik universitas. Misi ini dilakukan dalam upaya memenuhi tuntutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mendorong kemandirian perguruan tinggi negeri di Indonesia menjadi badan otonom serta mengikuti jejak universitas negeri lain di Jawa Tengah yang sudah terlebih dahulu menjadi perguruan tinggi negeri badan hukum (PTN BH).[39][40] Upaya penjenamaan Unsoed dilakukan dengan melanjutkan visi pusat keunggulan (center of excellence) Unsoed sebagai pusat pengembangan sumber daya perdesaan dan kearifan lokal yang diakui dunia tahun 2034.[41] Pada tahun 2022, Unsoed mengalami rebranding dengan menggagas tagline "Merdeka, Maju, Mendunia" yang menandai awal fase ketiga Rencana Induk Pengembangan Unsoed tahun 2015–2034 sebagai universitas berkelas dunia.[42]
Transisi Unsoed dari perguruan tinggi badan layanan umum (BLU) menuju badan hukum (BH) mulai dirintis dengan kandidasi Unsoed sebagai PTN BH dengan skor 300,66 (per 11 Maret 2023)[43], pembangunan kampus cabang Unsoed di Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Cilacap[44][45], dan akreditasi internasional program studi oleh lembaga akreditasi internasional seperti ASIIN, FIBAA, dan IABEE.[46][47][48][49]
Identitas
Nama
Nama Jenderal Soedirman dalam Universitas Jenderal Soedirman merupakan bentuk penghormatan kepada Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai pahlawan nasional Indonesia yang lahir di wilayah Keresidenan Banyumas.[50]
Lambang
Lambang Unsoed merupakan mahkota bunga teratai berkelopak lima helai berwarna kuning dan dibatasi oleh garis tepi berwarna hitam yang bermakna Unsoed sebagai perguruan tinggi yang berlandaskan Pancasila.
Mahkota teratai tersebut memiliki potret siluet Panglima Besar Jenderal Soedirman setengah badan berwarna hitam dan mengenakan penutup kepala khas Banyumas yang bernama iket. Jenderal Soedirman diharapkan dapat menjadi jiwa, aspirasi, dan semangat bagi seluruh sivitas akademika Unsoed.
Di atas kepala Jenderal Soedirman terdapat sebuah bintang bersudut lima berwarna kuning keemasan yang bermakna takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Di bawah Jenderal Soedirman terdapat gambar bunga cempaka putih yang memiliki satu buah putik, tiga pasang mahkota bunga yang melambangkan Tridharma Perguruan Tinggi, serta dua buah kelopak daun di sebelah kiri dan kanan. Bunga cempaka putih ini menyimbolkan jiwa membela kejujuran, kebenaran, keadilan, kesatria, bertanggung jawab, dan tidak kenal menyerah.[50]
Jas Almamater
Warna jas almamater Unsoed adalah kuning keemasan yang menyimbolkan warna resmi dari Universitas Jenderal Soedirman. Di bagian kantung jas almamater terdapat lambang Unsoed. Jas almamater ini dikenakan saat penerimaan mahasiswa baru, acara kemahasiswaan, acara universitas, dan agenda penting/formal lainnya.
Lagu
Lagu wajib Universitas Jenderal Soedirman adalah Himne Universitas Jenderal Soedirman dan Mars Universitas Jenderal Soedirman. Himne Universitas Jenderal Soedirman berjudul "Harumkan Wiyata Tinggi", diciptakan oleh R.A.J. Soedjasmin dan biasa dinyanyikan pada acara resmi yang khidmat. Mars Universitas Jenderal Soedirman berjudul "Tinggikan Martabat Bangsa", diciptakan oleh R.A.J. Soedjasmin, adalah musik mars yang biasa dinyanyikan sebagai lagu penggerak semangat sivitas akademika.[51] Kedua lagu wajib ini selalu diperdengarkan di upacara penerimaan mahasiswa baru Unsoed.
Harumkan Wiyata Tinggi | Tinggikan Martabat Bangsa |
---|---|
Karyamu cendekia didambakan negara
Darmamu sepenuhnya sumbangkan membangun nusa Membina sarana karya raksasa Menuju bangsa sejahtera Budaya pribadi yang asli murni Harumkan wiyata tinggi |
Stanza I
Kami mahasiswa Unsoed, bertekun dalam wiyata Jiwa panglima besar kita cerminkan hasrat membaja Memupuk rasa persatuan berdasarkan Pancasila Memimpin rakyat ke sejahtera serta pribadi bangsa Universitas Negeri Jenderal Soedirman maju terus, pantang mundur Universitas Negeri Jenderal Soedirman bercita-cita yang luhur
Kami Mahasiswa Unsoed siap mengabdikan karya Masa hari-hari datang kita hadapi bersama Seluruh rakyat Indonesia rasakan darma sarjana Mencapai cita mengabdi bangsa Indonesia yang jaya Universitas Negeri Jenderal Soedirman insyaf akan tugas mulia Universitas Negeri Jenderal Soedirman tinggikan martabat bangsa |
Bendera dan Warna Universitas/Fakultas
Bendera Universitas dan Bendera Fakultas merupakan bendera resmi yang merupakan simbol dari universitas dan fakultas yang ditampilkan, baik pada saat acara penerimaan mahasiswa baru di Graha Widyatama maupun sebagai panji-panji di masing-masing unit kerja terkait. Bendera Universitas Jenderal Soedirman adalah lambang Unsoed yang dilatarbelakangi oleh warna universitas, yakni kuning tua. Bendera Fakultas di Unsoed adalah lambang Unsoed yang dilatarbelakangi oleh warna-warna identitas yang ditetapkan pada masing-masing fakultas, di antaranya:
No. | Fakultas | Warna |
---|---|---|
1. | Fakultas Pertanian | Hijau gelap |
2. | Fakultas Biologi | Biru |
3. | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Kelabu |
4. | Fakultas Peternakan | Cokelat |
5. | Fakultas Hukum | Merah |
6. | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | Jingga |
7. | Fakultas Teknik | Biru dongker |
8. | Fakultas Kedokteran | Hijau muda |
9. | Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan | Sian |
10. | Fakultas Ilmu Budaya | Putih |
11. | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam | Marun-kuning |
12. | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan | Biru dongker-sian |
13. | Program Pascasarjana | Marun |
Pimpinan Universitas
- Rektor: Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr., IPU., ASEAN Eng.
- Wakil Rektor Bidang Akademik: Dr. Ir. Noor Farid, M.Si.
- Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan: Dr. Kuat Puji Prayitno, S.H., M.Hum.
- Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan: Dr. Norman Arie Prayogo, S.Pi., M.Si.
- Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas: Dr. Sos. Waluyo Handoko, S.I.P., M.Sc.
Fakultas dan program studi
Program Sarjana dan Vokasi
Rumpun Ilmu Sains dan Teknologi (Saintek)
|
Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora (Soshum)
|
Program Sarjana Kelas Internasional - International Undergraduate Program (IUP)
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
- S-1 Manajemen (Kelas Internasional)
- S-1 Ekonomi Pembangunan (Kelas Internasional)
- S-1 Akuntansi (Kelas Internasional)
- Fakultas Hukum (FH)
- S-1 Hukum (Kelas Internasional)
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
- S-1 Hubungan Internasional (Kelas Internasional)
- Fakultas Biologi (Fabio)
- S-1 Biologi (Kelas Internasional)
- Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (Fikes)
- S-1 Keperawatan (Kelas Internasional)
Program Pascasarjana[53]
Program Magister Monodisiplin
- Fakultas Pertanian (Faperta)
- S-2 Agronomi
- S-2 Ilmu Pangan
- Fakultas Biologi (Fabio)
- S-2 Biologi
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
- S-2 Akuntansi
- S-2 Manajemen
- S-2 Ilmu Ekonomi
- Fakultas Peternakan (Fapet)
- S-2 Peternakan
- Fakultas Hukum (FH)
- S-2 Hukum
- S-2 Kenotariatan
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
- S-2 Sosiologi
- S-2 Administrasi Publik
- S-2 Ilmu Komunikasi
- S-2 Ilmu Politik
- Fakultas Kedokteran (FK)
- S-2 Biomedis
- Fakultas Teknik (FT)
- S-2 Teknik Sipil
- Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (Fikes)
- S-2 Kesehatan Masyarakat
- S-2 Keperawatan
- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
- S-2 Fisika
- Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)
- S-2 Sumber Daya Akuatik
- S-2 Ilmu Kelautan
Program Magister Multidisiplin
- S-2 Ilmu Lingkungan
- S-2 Penyuluhan Pertanian
- S-2 Bioteknologi Pertanian
- S-2 Agribisnis
Program Doktor
- S-3 Ilmu Pertanian
- S-3 Biologi
- S-3 Ilmu Ekonomi
- S-3 Manajemen
- S-3 Akuntansi
- S-3 Peternakan
- S-3 Hukum
- S-3 Administrasi Publik
Program Profesi dan Dokter Spesialis
- Program Profesi Dokter
- Program Profesi Dokter Gigi
- Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
- Program Profesi Akuntan
- Program Profesi Ners
- Program Profesi Apoteker
Kampus
Grendeng
Kampus Grendeng berada di di Jalan Prof. Dr. H.R. Boenyamin dan Jalan Kampus, Grendeng, Purwokerto Utara. Kampus Grendeng adalah kampus utama yang merupakan lokasi untuk kantor-kantor lembaga Unsoed, seperti Rektorat, Pusat Administrasi, UPT Perpustakaan, UPT Penerbitan dan Percetakan (Unsoed Press), Lembaga Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (LPTSI), UPT Bahasa, Gedung Registrasi dan Alumni Unsoed, Kantor International Relation Office (IRO) Unsoed, dan Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M).
Kemudian, Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora Unsoed juga berada di kampus ini, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Selain itu, di sini terdapat beberapa fasilitas utama seperti Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman, Gedung Pertemuan Soemardjito, Gelanggang Olahraga Soemardjito, Perumahan Dosen (Perumdos), Unsoed Campus Cafe, Bank Jateng Kantor Kas Unsoed, Masjid Nurul Ulum Unsoed, Pusat Anjungan Tunai Mandiri (ATM Hub), dan Edumart Kosuku.
Karangwangkal
Kampus Karawangkal berada di kawasan Jalan Dr. Soeparno, Karangwangkal, Purwokerto Utara, menampung Rumpun Ilmu Sains dan Teknologi Unsoed, dan terbagi menjadi dua sayap, yakni sayap timur dan sayap barat.
Pada Kampus Karangwangkal sayap timur terdapat Fakultas Biologi, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Ilmu Budaya. Terdapat pula fasilitas-fasilitas, yakni Integrated Academic Building (IAB) Unsoed, Peternakan Pendidikan Experimental Farm (Ex-Farm) Fapet Unsoed, Lahan Pertanian Pendidikan, dan Laboratorium Riset.
Sementara itu, di Kampus Karangwangkal sayap barat terdapat Program Pascasarjana, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan. Selain itu, terdapat pula fasilitas dan kantor lembaga, yakni Gelanggang Olahraga Soesilo Soedarman, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed, Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), Pusat Mahasiswa Wirausaha (PMW), Taman Agrowisata Unsoed, Kantin Halal Soedirman, Rusunawa Wisma Soedirman (asrama mahasiswa), Asrama Putri, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Universitas Jenderal Soedirman, dan SPBU Pertamina Shop Unsoed.
Purwokerto Kidul
Kampus Purwokerto Kidul berada di Jalan Jenderal Soedirman Timur, Purwokerto Kidul, Purwokerto Selatan, yang merupakan lokasi untuk Klinik Pratama Soedirman (Unsoed Health Center) dan gedung kuliah Jurusan Kedokteran Gigi (gedung Skill Labs dan praktikum).
Mersi
Kampus Mersi berada di Jalan Dr. Gumbreg No. 1, Kompleks Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo, Mersi, Purwokerto Timur. Kampus ini merupakan lokasi utama untuk Fakultas Kedokteran. Kampus ini terdiri dari tiga kompleks gedung, yakni:
- Gedung A, berisi ruang kuliah untuk semester 5 dan 7, perpustakaan, dan laboratorium komputer.
- Gedung B, berisi ruang kuliah semester 1 dan 3, sekretariat Magister Ilmu Biomedis, dan sekretariat PPDTP.
- Gedung C, berisi Dekanat Fakultas Kedokteran Unsoed, Gedung Aula, Ruang Bapendik Fakultas Kedokteran Unsoed, Medical Educational Unit, Laboratorium, Ruang Dosen, Ruang Tutorial (PBL) dan SOCA, Skill Labs, dan ruang OSCE.
Blater
Kampus Blater berada di Jalan Mayjen Sungkono, Blater, Kalimanah, Kabupaten Purbalingga. Kampus ini merupakan lokasi untuk Fakultas Teknik. Kampus ini merupakan yang terjauh dari seluruh kampus pusat di Purwokerto. Proses penempatan kampus ini untuk FT Unsoed diawali dengan kesepakatan antara Rektor Unsoed, Rubijanto Misman, dengan Bupati Purbalingga, Triyono Budi Sasongko, pada tahun 2004 untuk mengembangkan program pendidikan teknik di wilayah Purbalingga.
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU). Dalam nota tersebut, dinyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan menyediakan lahan guna mewujudkan maksud pembangunan Program Sarjana Teknik di Purbalingga. Pada tahun 2008, DPRD Kabupaten Purbalingga menguatkan hibah lahan yang ditempati oleh Jurusan Teknik Fakultas Sains dan Teknik (yang kemudian memisahkan diri menjadi Fakultas Teknik) di Kampus Blater dalam Surat Keterangan Pimpinan DPRD Kabupaten Purbalingga No. 170-02 Tahun 2008, tertanggal 26 Mei 2008.[54]
Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU)
Universitas Jenderal Soedirman mulai membangun Program Studi di Luar Kampus Utama Unsoed yang berlokasi di Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Pangandaran. PSDKU Unsoed Cilacap akan menjadi lokasi berdirinya Fakultas Kedokteran dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan proyeksi luas kampus sebesar 10 hektare.[55] Sementara itu, PSDKU Unsoed Pangandaran akan menjadi lokasi berdirinya Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan proyeksi luas kampus sebesar 4 hektare.[56] Selain sebagai tempat pelaksanaan program studi di daerah, kampus cabang ini juga dimanfaatkan sebagai lokasi pembelajaran lapangan mahasiswa Unsoed dari kampus utama di Purwokerto. Pembangunan PSDKU Unsoed merupakan rencana pengembangan pendidikan tinggi di daerah sekitar Jawa Tengah bagian barat-selatan dan perluasan jangkauan Unsoed di luar Purwokerto.
Fasilitas
- Unit Layanan Terpadu (ULT) Unsoed
- UPT Perpustakaan (Unsoed Central Library)
- Perpustakaan fakultas
- Perpustakaan jurusan
- Ruang kerja bersama (Co-working space)
- Rusunawa Wisma Soedirman
- Asrama Putri
- Asrama Mahasiswa Transmigran
- Masjid Nurul Ulum Unsoed
- Gelanggang Olahraga Soesilo Soedarman
- Gedung Sport Hall Unsoed
- Lapangan sepak bola
- Lapangan bulu tangkis
- Lapangan voli
- Lapangan tenis
- Lapangan basket
- Papan panjat dinding
- Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM)
- Pusat Mahasiswa Wirausaha (PMW)
- Unsoed Campus Cafe
- Soedirman Adventure Coffee (Unsoed Central Library)
- Soedirman Coffee Food Truck (Graha Widyatama)
- Bank BNI Kantor Cabang Pembantu Unsoed
- Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Unsoed
- Bank Jateng Kantor Kas Unsoed
- Edumart Kosuku (pasar swalayan)
- Edumart Kosuku FEB Unsoed
- Rumah Kaca
- UPT Bahasa (Unsoed Language Center)
- Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman
- Gedung Pertemuan Soemardjito
- Gelanggang Olahraga Soemardjito (Indoor Bulutangkis, Outdoor Tennis, Outdoor Basketball, Fitness and Aerobic Center)
- Klinik Pratama Soedirman
- Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Unsoed
- Integrated Academic Building
- Peternakan Ayam Closed-House
- Peternakan Pendidikan Ex-Farm
- Lahan Pertanian Pendidikan
- Laboratorium Riset
- Unsoed Press
- Wisma Pereng dan Wisma Jatisari (guest house)
- Kantin fakultas
- Kantin Halal Soedirman
- Pusat Anjungan Tunai Mandiri (ATM Hub)
- Gedung Parkir
- Sistem Gerbang Parkir Terpadu Unsoed
- SPBU Pertamina Shop Unsoed
- Apotek Unsoed
- Hutan Pendidikan Unsoed - Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK), Desa Karangjengkol, Kabupaten Purbalingga
Pusat penelitian
Penelitian Universitas Jenderal Soedirman dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed dan membawahkan beberapa pusat penelitian, yakni:[57]
- Pusat Inkubasi Bisnis (PIB)
- Pusat Penelitian Gender Anak dan Pelayanan Masyarakat (PPGAPM)
- Pusat Mitigasi Bencana (PMB)
- Pusat Kekayaan Intelektual dan Sertifikasi Produk (PKISP)
- Pusat Pengembangan Pedesaan dan Pemberdayaan Masyarakat (P4M)
- Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (Pusbang KKN)
- Pusat Penelitan Budaya, Daerah, dan Pariwisata (Pusbudpar)
- Pusat Penelitian Pangan, Gizi, dan Kesehatan (Puslit PGK)
- Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH)
- Pusat Penerapan dan Pengembangan Teknologi (P3T)
- Pusat Penelitian dan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (P3EBT)
- Pusat Studi Biosains Maritim (PSBM)
- Pusat Penelitian Kependudukan dan Kajian Lansia (PPKKL)
- Pusat Koordinasi Publikasi Ilmiah
- Pusat Koordinasi Kerja Sama
- Pusat Koordinasi Pengabdian
- Pusat Koordinasi Penelitian
- Halal Center Unsoed
Kemahasiswaan
Universitas Jenderal Soedirman menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan nonakademik yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan organisasi dan unit kegiatan mahasiswa Unsoed berpusat pada Kompleks Pusat Kegiatan Mahasiwa (PKM) Unsoed yang berada di Kampus Karangwangkal.
Unit kegiatan mahasiswa yang ada di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman antara lain:[58]
Jenis disiplin | Nama organisasi dan unit kegiatan mahasiswa |
---|---|
Akademik, Literatur, Jurnalistik | Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sketsa, UKM Penalaran dan Riset, Student English Forum Unsoed, Dewan Legislatif Mahasiswa Unsoed |
Kesenian, Kebudayaan | Paduan Suara Mahasiswa Gita Buana Soedirman (PSM GBS), Marching Band Bahana Putra Soedirman (MB BPS) |
Kerohanian | Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Islam dan Al-Qur'an (Usman) Unsoed, Unit Kegiatan Mahasiswa Katolik (Umaka) Unsoed, Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Unsoed, Persekutuan Mahasiswa Kristen Protestan (PMKP) Unsoed |
Olahraga, kesehatan, atletik | Panjat Tebing, Catur, Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI), Bulutangkis, Tenis Meja, Bola Voli, Sepakbola, Tenis Lapangan, Bola Basket, Futsal |
Ekspedisi | Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pencinta Alam (UPL MPA) Unsoed |
Seni bela diri | Merpati Putih, Taekwondo, Kempo, Karate Seigokan, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Unsoed |
Lainnya | Soedirman Robotic Team (SRT), Pramuka Racana Soedirman, Resimen Mahasiswa Batalyon 904/Kalayudha |
Reputasi
Akreditasi
Universitas Jenderal Soedirman telah memperoleh akreditasi institusi "A" dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sejak 2018.[59]
Sebanyak 50,0 persen program studi Unsoed telah terakreditasi "A", 34,9 persen terakreditasi "B", dan 2,3 persen terakreditasi "C".[60]
Peringkat Institusi
Lembaga internasional
Sumber | Peringkat Nasional | Peringkat Global | Referensi |
---|---|---|---|
UniRank 4ICU | 14 | 1652 | [61] |
SCImago Institution Rankings | 17 | 748 | [62] |
Webometrics | 17 | 1950 | [63] |
Edurank | 26 | 2219 | [64] |
Pemeringkatan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Pada tahun 2016, Universitas Jenderal Soedirman memperoleh peringkat ke-16 terbaik dari 3.320 perguruan tinggi di Indonesia dan menempati klaster 2 pada urutan pertama.[65] Pada tahun 2023, Unsoed masuk pada klaster 1 dengan nilai "Mandiri" bersamaan dengan 40 besar perguruan tinggi lainnya di Indonesia.[66]
Tahun | Aspek Penelitian dan Inovasi | Nilai Pengabdian kepada Masyarakat | Klaster |
---|---|---|---|
2016 | Utama | Unggul | 2 |
2017 | Utama | Unggul | 2 |
2018 | Utama | Unggul | 2 |
2019 | Mandiri | Unggul | 2 |
2020 | Mandiri | Unggul | 3 |
2021 | Mandiri | Unggul | - |
2023 | Mandiri | Unggul | 1 |
Prestasi
Pada tahun 2021, Unsoed masuk ke dalam 15 besar perguruan tinggi terbanyak yang meloloskan program kreativitas mahasiswa sebanyak 86 proposal ke kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXXIV yang diselenggarakan di Universitas Sumatera Utara dan memperoleh tiga medali perunggu.[69][70]
Unsoed memperoleh Juara Terbaik 1 Anugerah Kerjasama Kategori Manajemen Laporan Kerja Sama dan Fasilitasi Kerja Sama, Juara Terbaik 1 Anugerah Humas Kategori Unit Layanan Terpadu, Juara Terbaik 2 Anugerah Humas Kategori Laman/Website, dan Juara Harapan 2 Anugerah Humas Kategori Media Sosial dalam Anugerah Diktiristek 2021 dan mengungguli perguruan tinggi badan layanan umum lainnya.[71]
Rektor
No. | Rektor | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Asal fakultas |
---|---|---|---|---|
1. | R. Soemardjito | 1963 | 1965 | Ketua Presidium Universitas
(jabatan awal) |
2. | Brigadir Jenderal TNI (Purn.) R.F. Soedardi, S.H. | 1965 | 1974 | Tentara Nasional Indonesia |
3. | Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Drs. Soedaman Hadisoetjipto | 1974 | 1982 | |
4. | Prof. drh. R. Djanuar | 1982 | 1986 | Fakultas Peternakan |
5. | Prof. Drs. Roedhiro | 1986 | 1992 | Fakultas Ekonomi |
6. | Prof. Dr. Soebardi | 1992 | 1996 | Fakultas Ekonomi |
7. | Prof. Drs. Rubijanto Misman | 1997 | 2005 | Fakultas Biologi |
8. | Prof. Dr. Ir. Soedjarwo | 2005 | 2009 | Fakultas Pertanian |
9. | Prof. Drs. Edy Yuwono, Ph.D. | 2010 | 2013 | Fakultas Biologi |
10. | Prof. Dr. Ir. Mas Yedi Sumaryadi, M.S. | 2013 | 2014 | Fakultas Peternakan |
11. | Dr. Ir. Achmad Iqbal, M.Si. | 2014 | 2018 | Fakultas Pertanian |
12. | Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S. | 2018 | 2022 | Fakultas Pertanian |
13. | Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr., IPU., ASEAN Eng. | 2022 | 2026 | Fakultas Peternakan |
Alumni
Universitas Jenderal Soedirman memiliki ikatan alumni yang tergabung dalam Keluarga Alumni Unsoed (KA Unsoed). Beberapa nama berikut adalah alumni yang kiprahnya telah dikenal di Indonesia, antara lain:
Seni dan Budaya
- Ahmad Tohari, sastrawan dan budayawan, penulis buku trilogi, Ronggeng Dukuh Paruk, yang diadaptasi ke dalam film berjudul Sang Penari;
- Nasihin Masha, pemimpin redaksi harian Republika;
- Wira Setianegara, komedian dan penulis, 10 besar finalis dalam kompetisi Stand-Up Comedy Indonesia (SUCI) Musim Ke-5 di Kompas TV[73];
- Valen Hadi Putri, Duta Pariwisata Purbalingga 2019, Miss Grand Tourism Indonesia 2021[74];
- Siska Khairunnisa, aktris, dokter kecantikan, pengusaha, dan selebritas internet[75].
Politik dan Pemerintahan
- Hernâni Filomena Coelho da Silva, Menteri Luar Negeri Timor Leste (2015–2017), Menteri Perminyakan Timor Leste (2017–2018)[76];
- Rustriningsih, Wakil Gubernur Jawa Tengah (2008–2013);
- Mahyudin, Wakil Ketua MPR RI (2014–2019);
- Albertina Ho, mantan Sekretaris Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bidang Yudisial, Dewan Pengawas KPK;
- Eko Sarjono Putro, anggota DPR RI, Wakil Ketua Dewan Pengarah International Economic and Good Government (IEGOV);
- Rudi Hartono Bangun, anggota DPR RI Dapil Sumatera Utara III (2019–), Ketua DPRD Kabupaten Langkat (2009–2014);
- Lasmi Indaryani, anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah VII (2019–);
- Agung Widiyantoro, Bupati Kabupaten Brebes (2011–2012), anggota DPR RI (2014–2019);
- Sarwanto Priadhi, aktivis, politisi, dan Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo;
- Bambang Riyanto, anggota DPR RI (2014–2019);
- Novita Wijayanti, anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah VIII (2019–).
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Mulyoto Pangestu, ilmuwan penemu teknik alternatif pembekuan sperma hewan (kriopreservasi);
- Suwarto, Rektor Universitas Jenderal Soedirman (2018–2022), peneliti varietas Padi Gogo Aromatik Unsoed-1.
Pendidikan
- Hasyim Asy'ari, Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (2022–2027), dosen hukum tata negara Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (1998–2016), dosen doktor ilmu kepolisian Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lembaga Pendidikan dan Latihan Kepolisian Republik Indonesia (Lemdiklatpolri) (sejak 2016), anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (sejak 29 Agustus 2016);
- Rudi Priyadi, Rektor Universitas Siliwangi (2018–2022);
- Ade Maman Suherman, Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (2023–2027).[77]
- Jontro Simanjuntak, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Indobaru Nasional Batam
Ekonomi
- Astera Primanto Bhakti, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, anggota Dewan Komisaris Semen Indonesia (SIG)[78][79];
- Tulus Abadi, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI);
- Arief Mulyadi, Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani.
Akses transportasi umum
Universitas Jenderal Soedirman dapat diakses melalui transportasi umum berupa bus raya terpadu (BRT) yang dioperasikan oleh Trans Banyumas dan Trans Jateng dengan koridor yang melewati kampus-kampus Unsoed sebagai berikut:
Kampus Grendeng
- Halte Graha Widyatama Unsoed koridor K2BM Trans Banyumas;
- Halte Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) koridor K2BM Trans Banyumas.
Kampus Mersi
- Halte RS Margono koridor 2 (B1) Trans Jateng.
Kampus Blater
- Halte FT Unsoed koridor 2 (B1) Trans Jateng.
Referensi
- ^ a b c d "Statistik Staf Akademik Universitas Jenderal Soedirman". Situs resmi Universitas Jenderal Soedirman. Diakses tanggal 6 September 2016.
- ^ a b c d "Registrasi dan Statistik Universitas Jenderal Soedirman" (PDF). Situs resmi Universitas Jenderal Soedirman. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-08-22. Diakses tanggal 28 Agustus 2018.
- ^ "Member Listing". AACSB. Diakses tanggal 15 April 2023.
- ^ "Selamat Atas Akreditasi IABEE dan UNGGUL Prodi S1 Teknik Sipil". Website FT Unsoed. Diakses tanggal 5 May 2023.
- ^ "Akreditasi FIBAA Jurusan di FEB dan FH Unsoed". Akun Resmi Instagram Unsoed. Diakses tanggal 23 September 2023.
- ^ "2 Program Studi di FIKes Unsoed Raih Akreditasi Internasional dari ASIIN Jerman". Radio Republik Indonesia. Diakses tanggal 26 October 2023.
- ^ "Yuk, Catat! 13 Kampus Ini Punya Prodi Akuntansi Terbaik Versi LAMEMBA". Waspada.id. Diakses tanggal 5 May 2023.
- ^ "Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan". World Directory of Medical Schools. Diakses tanggal 5 May 2023.
- ^ Pauziah, Mela (2022-02-02). "5 Universitas Tertua di Jawa Tengah Beserta Jurusan Favoritnya - Babad Id - Halaman 2". 5 Universitas Tertua di Jawa Tengah Beserta Jurusan Favoritnya - Babad Id - Halaman 2. Diakses tanggal 2023-03-11.
- ^ Mustaqim, Dede Al (2023-03-11). "27.200 Siswa Mendaftar SNBP Universitas Jenderal Soedirman, Berapa yang Berhasil Lulus? - Independen Media". 27.200 Siswa Mendaftar SNBP Universitas Jenderal Soedirman, Berapa yang Berhasil Lulus? - Independen Media. Diakses tanggal 2023-03-11.
- ^ "Mau Masuk Unsoed Lewat SBMPTN 2022 ? Cek Dulu Prodi Sepi Peminat | kampus". kampus.republika.co.id. Diakses tanggal 2023-03-11.
- ^ Anugrah, Arbi (2018-07-09). "Kuliah dengan Biaya Hidup Murah Sambil Ngadem di Purwokerto". detikcom. Diakses tanggal 2021-09-14.
- ^ Tingkat Kompetisi Masuk Unsoed di Peringkat Sembilan
- ^ Tingkat Kompetisi Unsoed di SNMPTN
- ^ "Unsoed Masuk Peringkat ke-16 Kampus Terbaik di Indonesia". Republika Online. 2016-02-22. Diakses tanggal 2021-07-10.
- ^ Kasih, Ayunda Pininta (2020-08-14). Kasih, Ayunda Pininta, ed. "15 Kampus Terfavorit Peserta SBMPTN 2020, UGM Peringkat Satu". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-07-10.
- ^ Ihsan, Dian (2021-04-26). Ihsan, Dian, ed. "Unsoed Masuk 20 Besar Kampus Terbaik Indonesia Versi Scimago". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-07-10.
- ^ "Indonesia | Ranking Web of Universities: Webometrics ranks 30000 institutions". www.webometrics.info. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Top Universities in Indonesia | 2023 Indonesian University Ranking". www.4icu.org. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ Nugroho, Fajar Eko (2014-09-01). "Unsoed Purwokerto Persiapan Menuju World Class Civic University". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-09-14.
- ^ "Daftar Fakultas dan Jurusan UNSOED Universitas Jenderal Soedirman Terbaru". Diakses tanggal 2023-03-11.
- ^ Perjalanan Sejarah UNSOED (Universitas Jenderal Soedirman), diakses tanggal 2023-03-10
- ^ "KEPPRES No. 195 Tahun 1963 tentang Pendirian Universitas Negeri Jenderal Sudirman [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Jenderal Besar Soedirman – Pusat Sejarah TNI" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ admin (2017-05-26). "SEJARAH RUMJAB EKS BAKORWIL". UNIT PENGELOLA ASET DAERAH WILAYAH BANYUMAS (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-11.
- ^ "Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Sejarah". Universitas Islam Indonesia. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ redaksi (2019-07-15). "GERAKAN MAHASISWA UNSOED BELUM USAI". Beritaunsoed.com. Diakses tanggal 2024-05-10.
- ^ "Sejarah Fakultas Teknik – Fakultas Teknik Unsoed" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ Media, Kompas Cyber (2011-10-03). "Unsoed Bangun RS Gigi dan Mulut Pertama di Jateng". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Sejarah Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan UNSOED | FPIK UNSOED". fpik.unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ redaksi (2017-07-20). "HIKAYAT PARA REKTOR". BERITAUNSOED.COM. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ redaksi (2022-04-30). "Pembangunan Kembali Hotel Unsoed Inn Setelah Lama Mangkrak". BERITAUNSOED.COM. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ redaksi (2022-09-23). "Langkah Awal Rektor Baru Unsoed". BERITAUNSOED.COM. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Soft Opening UNSOED Campus Café | Universitas Jenderal Soedirman". www.unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Kabar Gembira Bagi Pecinta Kopi, UNSOED kini miliki Soedirman Adventure Coffee | BPU - Badan Pengelola Usaha | Universitas Jenderal Soedirman". bpu.unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ Kompasiana.com (2022-03-29). "Transformasi Koperasi Kosuku Unsoed 2022". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Pembangunan Teaching & Exfarm Tahap II Dimulai | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Dorong PTN Berbadan Hukum di Jateng" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ antaranews.com (2022-03-24). "Kemendikbudristek: Unsoed harus mulai menetapkan misi diferensiasi". Antara News. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Visi dan Misi | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Unsoed Siap Menuju Kampus Merdeka, Maju dan Mendunia, Rektor Lantik Wakil Rektor, Ketua BPU & SPI". Tribunjateng.com. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Analitik PTNBH". sinta.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ Redaksi (2022-04-15). "Tahun 2023, Universitas Jenderal Soedirman Hadir di Pangandaran". pangandaran.ruber.id. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ Ramadhan, Irfan Miftah (2022-11-15). "Terima Hibah Lahan dari Pemkab, Unsoed Bakal Bangun Kampus di Cilacap". SerayuNews. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ admin (2022-10-30). "Prodi HI Lakukan Lawatan Akademik Persiapan Akreditasi Internasional ke Surabaya". Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Teknik Sipil Adakan Kegiatan Pelatihan OBE Dan Penyusunan Dokumen Akreditasi Internasional IABEE – Fakultas Teknik Unsoed" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ Home; Terkini; News, Top; Terpopuler; Nusantara; Nasional; Tengah, Jawa; Peristiwa; Ekonomi. "Jurusan Keperawatan Unsoed bersiap menuju akreditasi internasional". Antara Jateng. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Akreditasi Internasional FIBAA di FEB dan FH UNSOED | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2024-05-10.
- ^ a b "Identitas | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2021-07-10.
- ^ "Identitas | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2021-07-10.
- ^ "Identitas | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2021-07-10.
- ^ "» Program Studi pascasarjana universitas jenderal soedirman". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-10. Diakses tanggal 2021-07-10.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-16. Diakses tanggal 2011-08-19.
- ^ "Akan Ada Unsoed di Cilacap? Begini Penjelasan Pemkab". SerayuNews. 2021-08-04. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ Redaksi (2022-04-03). "Unsoed Purwokerto Akan Dirikan Kampus di Pangandaran". Seputar Pangandaran. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ "Pusat Penelitian | LPPM Universitas Jenderal Soedirman". lppm.unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2021-08-10.
- ^ "Unit Kegiatan Mahasiswa | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2021-07-10.
- ^ "Akreditasi UNSOED (Universitas Jenderal Soedirman) 2021/2022". Kampusimpian.com - Platform Pendidikan Indonesia. 2021-01-02. Diakses tanggal 2022-03-03.
- ^ UDA Unsoed (11 Januari 2022). "Status dan Peringkat Akreditasi Nasional (BAN PT/LAM) Program Studi dan Nomor SK Akreditasi". Unsoed Dalam Angka. Diakses tanggal 3 Maret 2022.
- ^ "Universitas Jenderal Soedirman | Ranking & Review". www.4icu.org. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ Harbani, Rahma Indina (2021-06-21). "SIR 2021 Rilis Daftar 30 Universitas Terbaik Indonesia, UGM Nomor Berapa?". detikcom. Diakses tanggal 2022-03-03.
- ^ "University | Ranking Web of Universities: Webometrics ranks 30000 institutions". www.webometrics.info. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "Jenderal Soedirman University [2023 Rankings by topic]". EduRank.org - Discover university rankings by location (dalam bahasa Inggris). 2021-08-11. Diakses tanggal 2023-05-27.
- ^ "Unsoed Masuk Peringkat ke-16 Kampus Terbaik di Indonesia". Republika Online. 2016-02-22. Diakses tanggal 2022-03-04.
- ^ Yulianti, Cicin. "40 Kampus Klaster Mandiri Versi Kemendikbudristek, Ada Kampus Impianmu?". detikedu. Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ Uda Unsoed (5 Maret 2021). "Pemeringkatan Unsoed Menurut Bidang (Klasterisasi, Penelitian, Pengabdian)". Unsoed Dalam Angka. Diakses tanggal 4 Maret 2022.
- ^ "Pengumuman Klasterisasi Perguruan Tinggi – LLDIKTI XV". Diakses tanggal 2023-03-10.
- ^ "UNSOED Masuk 15 Besar Perguruan Tinggi Terbanyak Meloloskan PKM | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2022-03-03.
- ^ "UNSOED Raih 3 Medali di PIMNAS ke-34 | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2022-03-03.
- ^ "UNSOED Borong Juara Anugerah Diktiristek 2021 | Universitas Jenderal Soedirman". unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2022-03-03.
- ^ "Hikayat Para Rektor". Diakses tanggal 2021-07-23.
- ^ "Mengenal Wira Setianagara, Comic yang Berhasil Tembus Level Nasional". RADAR Banyumas. 2015-07-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-14. Diakses tanggal 2021-09-14.
- ^ BNN, Oleh Humas. "Duta Pariwisata Purbalingga Dukung BNN". purbalinggakab.bnn.go.id. Diakses tanggal 2021-09-14.
- ^ "Siska Khair Ketagihan Berakting Usai Main di Ikatan Cinta". detik.com. 2023-01-06. Diakses tanggal 2023-01-08.
- ^ "Timor Truth: Hernani Coelho da Silva". groups.yahoo.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-22. Diakses tanggal 2021-09-14.
- ^ Almutaqin, Eki Nurhuda (2023-05-26). "Selamat, Putra Kuningan Jabat Rektor Unsika". Kuningan Mass. Diakses tanggal 2023-05-27.
- ^ "Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan | Profil Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-24.
- ^ "Dewan Komisaris – SIG". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-24. Diakses tanggal 2022-09-24.