Rekor di kabinet Indonesia
Berikut sejumlah rekor dan statistik menteri di Indonesia.
Pejabat kabinet berdasarkan jumlah kabinet
Kepala negara dengan kabinet terbanyak
- Soekarno, 25 kabinet (Kabinet Presidensial sampai Kabinet Ampera I)
- Soeharto, 8 kabinet (Kabinet Ampera II sampai Kabinet Pembangunan VII)
Kepala pemerintahan dengan kabinet terbanyak
- Soeharto, 9 kabinet
- Soekarno, 8 kabinet
- Mohammad Hatta, 3 kabinet
Menteri pada kabinet terbanyak
Menteri di bawah kepemimpinan lebih dari 2 presiden
Di bawah kepemimpinan 4 presiden
- Juwono Sudarsono[1]
- Menteri Negara Lingkungan Hidup, di bawah presiden ke-2 Soeharto, 1998
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, di bawah presiden ke-3 B. J. Habibie, 1998–1999
- Menteri Pertahanan, di bawah presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, 1999–2000
- Menteri Pertahanan, di bawah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, 2004–2009
- Wiranto[2]
- Menteri Pertahanan Keamanan, di bawah presiden ke-2 Soeharto, 1998
- Menteri Pertahanan Keamanan di bawah presiden ke-3 B. J. Habibie, 1998–1999
- Menteri Koodinator Bidang Politik dan Keamanan di bawah presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, 1999–2000
- Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan di bawah presiden ke-7 Joko Widodo, 2016–2019
- Yusril Ihza Mahendra[3]
- Menteri Hukum dan Perundang-undangan di bawah presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, 1999–2001
- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, 2001–2004
- Menteri Sekretaris Negara di bawah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, 2004–2007
- Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Kemasyarakatan di bawah presiden ke-8 Prabowo Subianto, 2024–sekarang
Di bawah kepemimpinan 3 presiden
- Boediono[4]
- Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional di bawah presiden ke-3 B. J. Habibie, 1998–1999
- Menteri Keuangan di bawah presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, 2001–2004
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di bawah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, 2005–2008
- Purnomo Yusgiantoro[5]
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di bawah presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, 2000–2001
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di bawah presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, 2001–2004
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di bawah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, 2004–2009
- Menteri Pertahanan di bawah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, 2009–2014
- Agung Laksono[6]
- Menteri Negara Pemuda dan Olahraga di bawah presiden ke-2 Soeharto, 1998
- Menteri Negara Pemuda dan Olahraga di bawah presiden ke-3 B. J. Habibie, 1998–1999
- Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat di bawah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, 2009–2014
- Sri Mulyani
- Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di bawah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, 2004–2005
- Menteri Keuangan di bawah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, 2005–2010
- Menteri Keuangan di bawah presiden ke-7 Joko Widodo, 2016–2024
- Menteri Keuangan di bawah presiden ke-8 Prabowo Subianto, 2024–sekarang
- Zulkifli Hasan
- Menteri Kehutanan di bawah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, 2009–2014
- Menteri Perdagangan di bawah presiden ke-7 Joko Widodo, 2022–2024
- Menteri Koordinator Bidang Pangan di bawah presiden ke-8 Prabowo Subianto, 2024–sekarang
- Saifullah Yusuf
- Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia di bawah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, 2004-2007
- Menteri Sosial Indonesia di bawah presiden ke-7 Joko Widodo, 2024
- Menteri Sosial Indonesia di bawah presiden ke-8 Prabowo Subianto, 2024-sekarang
Menteri berdasarkan durasi menjabat
Menteri terlama menjabat
- Radius Prawiro; 21 tahun, 311 hari
- Menteri Pemeriksa Keuangan Agung Muda (1964–1966)
- Menteri Departemen Bank Sentral (1966)
- Menteri Perdagangan (1973–1983)
- Menteri Keuangan (1983–1988)
- Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Pengawasan Pembangunan (1988–1993)
- Emil Salim; 21 tahun, 180 hari
- Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara (1971–1973)
- Menteri Perhubungan (1973–1988)
- Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (1988–1993)
- J. B. Sumarlin; 19 tahun, 348 hari
- Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara (1973–1983)
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (1983–1988)
- Menteri Keuangan (1988–1993)
Menteri paling singkat menjabat
- Arcandra Tahar; 20 hari[7]
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (27 Juli 2016 – 15 Agustus 2016)
- Soenarjo Kolopaking; 21 hari
- Menteri Keuangan (14 November 1945 – 5 Desember 1945)
- Sumardjo; 22 hari[8]
- Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (24 Februari 1966 – 18 Maret 1966)
Menteri terlama dengan jabatan yang sama
- B. J. Habibie; 19 tahun 345 hari
- Menteri Negara Riset dan Teknologi (29 Maret 1978 – 11 Maret 1998)
- Soedharmono; 15 tahun, 334 hari
- Sekretaris Negara (8 April 1972 – 11 Maret 1988)
- Bustanil Arifin; 15 tahun, 43 hari
- Menteri Koperasi (29 Maret 1978 – 11 Maret 1993)
Menteri berdasarkan umur
Menteri termuda pada saat dilantik
- Setiadi Reksoprodjo; berumur 25 tahun, 288 hari
- Lahir pada 18 September 1921
- Menteri Penerangan, dilantik pada 3 Juli 1947 di Kabinet Amir Sjarifuddin I
- Mohammad Rasjidi; berumur 30 tahun 178 hari
- Lahir pada 20 Mei 1915
- Menteri Negara Urusan Agama, dilantik pada 14 November 1945 di Kabinet Sjahrir I
- Soepeno; 31 tahun, 231 hari
- Lahir pada 12 Juni 1916
- Menteri Pembangunan & Pemuda pada 24 Februari 1949 dilantik pada 29 Januari 1948 Kabinet Hatta I
Menteri termuda pada saat lepas jabatan
Terhitung pada saat terakhir kali menjadi menteri
- Mohammad Rasjidi; 31 tahun, 135 hari
- Lahir pada 20 Mei 1915
- Dilepaskan jabatannya sebagai Menteri Negara Urusan Agama di Kabinet Sjahrir II
- Soepeno; 32 tahun, 257 hari
- Lahir pada 12 Juni 1916
- Meninggal pada saat menjabat sebagai Menteri Pembangunan & Pemuda pada 24 Februari 1949 di Kabinet Hatta I
- Wikana; 33 tahun, 103 hari
- Lahir pada 18 Oktober 1914
- Meninggal pada saat menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Pemuda pada 29 Januari 1948
Menteri tertua pada saat dilantik
Daftar menteri tertua ini dihitung pada saat pertama kali menjabat di kabinet
- Fachrul Razi; berumur 72 tahun, 89 hari
- Lahir pada 26 Juli 1947
- Menteri Agama, dilantik pada 23 Oktober 2019 pada Kabinet Indonesia Maju
- Sjafrie Sjamsoeddin; berumur 71 tahun, 357 hari
- Lahir pada 30 Oktober 1952
- Menteri Pertahanan, dilantik pada 21 Oktober 2024 pada Kabinet Merah Putih
- Nafsiah Mboi; berumur 71 tahun, 336 hari
- Lahir pada 14 Juli 1940
- Menteri Kesehatan, dilantik pada 14 Juni 2012 pada Kabinet Indonesia Bersatu II
Menteri tertua pada saat lepas jabatan
Menteri tertua pada saat lepas jabatan dihitung yang sudah tidak memegang jabatan menteri.
- Luhut Binsar Pandjaitan; berumur 77 tahun, 22 hari
- Lahir pada 28 September 1947
- Dilepaskan jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada 20 Oktober 2024 dari Kabinet Indonesia Maju
- Nafsiah Mboi; berumur 74 tahun, 98 hari
- Lahir pada 14 Juli 1940
- Dilepaskan jabatannya sebagai Menteri Kesehatan pada 20 Oktober 2014 dari Kabinet Indonesia Bersatu II
- Fachrul Razi; berumur 73 tahun, 150 hari
- Lahir pada 26 Juli 1947
- Dilepaskan jabatannya sebagai Menteri Agama pada 23 Desember 2020 dari Kabinet Kerja
Kabinet berdasarkan durasi
Kabinet dengan durasi terlama
- Kabinet Pembangunan II; 5 tahun 1 hari
- Pelantikan: 28 Maret 1973
- Pembubaran: 29 Maret 1978
- Kabinet Indonesia Bersatu; 4 tahun 364 hari
- Pelantikan: 21 Oktober 2004
- Pembubaran: 20 Oktober 2009
- Kabinet Indonesia Bersatu II; 4 tahun 363 hari
- Pelantikan: 22 Oktober 2009
- Pembubaran: 20 Oktober 2014
Kabinet dengan durasi tersingkat
- Kabinet Dwikora II; 31 hari
- Pelantikan: 24 Februari 1966
- Pembubaran: 27 Maret 1966
- Kabinet Susanto; 32 hari
- Pelantikan: 20 Desember 1949
- Pembubaran: 21 Januari 1950
- Kabinet Pembangunan VII; 66 hari
- Pelantikan: 16 Maret 1998
- Pembubaran: 21 Mei 1998
- Kabinet Presidensial; 73 hari
- Pelantikan: 2 September 1945
- Pembubaran: 14 November 1945
Jumlah anggota kabinet dan wakil menteri
Kabinet dengan jumlah menteri terbanyak
- Kabinet Dwikora II – 132 menteri
- Kabinet Dwikora I – 110 menteri
- Kabinet Dwikora III – 79 menteri
Kabinet dengan jumlah wakil menteri terbanyak
- Kabinet Merah Putih – 56 wakil menteri
- Kabinet Indonesia Maju – 20 wakil menteri
- Kabinet Indonesia Bersatu II – 19 wakil menteri
Jumlah perwakilan partai/utusan terbanyak dalam kabinet
Jumlah menteri perwakilan partai/utusan terbanyak
Berikut jumlah perwakilan partai serta utusan dalam kabinet. Daftar ini termasuk menteri ex-officio.
- Golongan Karya/Partai Golongan Karya (Golkar) – 140 menteri
- Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) – 63 menteri
- Partai Nasional Indonesia (PNI) – 32 menteri
Jumlah wakil menteri/menteri muda perwakilan partai/utusan terbanyak
- Golongan Karya/Partai Golongan Karya (Golkar) – 14 menteri muda dan 4 wakil menteri (total: 18)
- Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) – 9 wakil menteri
- Partai Sosialis Indonesia (PSI) – 8 menteri muda
Pejabat kabinet berdasarkan jumlah jabatan
Menteri yang paling banyak memiliki jabatan yang berbeda
- Johannes Leimena; 7 jabatan menteri, 1 jabatan menteri muda
- Menteri Muda Kesehatan
- Menteri Kesehatan
- Menteri Sosial
- Menteri Negara
- Wakil Perdana Menteri
- Wakil Menteri Pertama
- Menteri Koordinator Kompartemen Distribusi
- Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
- Djuanda Kartawidjaja; 7 jabatan menteri
- Menteri Perhubungan
- Menteri Negara
- Menteri Pekerjaan Umum
- Menteri Pertahanan
- Perdana Menteri
- Menteri Keuangan
- Menteri Pertama
Menteri dengan jabatan pelaksana tugas / ad-interim terbanyak
- Mahfud MD; 2 jabatan menteri ad-interim, 2 jabatan pelaksana tugas
- Syarif Thayeb; 3 jabatan menteri ad-interim
- Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan ad-interim (1966)
- Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan ad-interim (1966)
- Menteri Luar Negeri ad-interim (1977–1978)
- Luhut Binsar Panjaitan; 2 jabatan menteri ad-interim, 1 jabatan pelaksana tugas
- Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2016)
- Menteri Perhubungan ad-interim (2020)
- Menteri Kelautan dan Perikanan ad-interim (2020)
Wakil Menteri yang paling banyak memiliki jabatan yang berbeda
- Mahendra Siregar, 3 jabatan wakil menteri
- Wakil Menteri Perdagangan (2010–2011)
- Wakil Menteri Keuangan (2011–2013)
- Wakil Menteri Luar Negeri (2019–2022)
Menteri yang memiliki hubungan keluarga dengan menteri lain
Menteri yang memiliki hubungan kakak-beradik
- Muhaimin Iskandar
- Lahir pada 24 September 1966
- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dilantik pada 22 Oktober 2009 dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Dilantik pada 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih.
- Adik dari Abdul Halim Iskandar
- Lahir pada 14 Juli 1962
- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Dilantik pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju.
- Nafsiah Mboi
- Lahir pada 14 Juli 1940
- Menteri Kesehatan. Dilantik pada 14 Juni 2012 dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
- Kakak dari Erna Witoelar
- Lahir pada 6 Februari 1947
- Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah. Dilantik pada 29 Oktober 1999 dalam Kabinet Persatuan Nasional.
- Muhammad Quraish Shihab
- Lahir pada 16 Februari 1944
- Menteri Agama. Dilantik pada 16 Maret 1998 dalam Kabinet Pembangunan VII.
- Kakak dari Alwi Shihab
- Lahir pada 19 Agustus 1946
- Menteri Luar Negeri. Dilantik pada 29 Oktober 1999 dalam Kabinet Persatuan Nasional.
- Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Dilantik pada 21 Oktober 2004 dalam Kabinet Indonesia Bersatu I.
- Mochtar Kusumaatmadja
- Lahir pada 17 Februari 1929
- Menteri Kehakiman. Dilantik pada 28 Maret 1973 dalam Kabinet Pembangunan II.
- Menteri Luar Negeri. Dilantik pada 29 Maret 1978 dalam Kabinet Pembangunan III, menjabat hingga Kabinet Pembangunan IV.
- Kakak dari Sarwono Kusumaatmadja
- Lahir pada 24 Juli 1943
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Dilantik pada 23 Maret 1988 dalam Kabinet Pembangunan V.
- Menteri Lingkungan Hidup. Dilantik pada 19 Maret 1993 dalam Kabinet Pembangunan VI.
- Menteri Eksplorasi Kelautan. Dilantik pada 29 Oktober 1999 dalam Kabinet Persatuan Nasional.
- Satryo Brodjonegoro
- Lahir pada 5 Januari 1956
- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Dilantik pada 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih.
- Kakak dari Bambang Brodjonegoro
- Lahir pada 3 Oktober 1966
- Menteri Keuangan. Dilantik pada 27 Oktober 2014 dalam Kabinet Kerja.
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Dilantik pada 27 Juli 2016 dalam Kabinet Kerja.
- Menteri Riset dan Teknologi. Dilantik pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju.
Menteri yang memiliki hubungan perkawinan
- Farid Anfasa Moeloek
- Lahir pada 28 Juni 1944
- Menteri Kesehatan. Dilantik pada 16 Maret 1998 dalam Kabinet Pembangunan VII, menjabat hingga Kabinet Reformasi Pembangunan.
- Suami dari Nila Moeloek
- Lahir pada 11 April 1949
- Menteri Kesehatan. Dilantik pada 27 Oktober 2014 dalam Kabinet Kerja.
- Rachmat Witoelar
- Lahir pada 2 Juni 1941
- Menteri Lingkungan Hidup. Dilantik pada 21 Oktober 2004 dalam Kabinet Indonesia Bersatu I.
- Suami dari Erna Witoelar
- Lahir pada 6 Februari 1947
- Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah. Dilantik pada 29 Oktober 1999 dalam Kabinet Persatuan Nasional.
- Agum Gumelar
- Lahir pada 17 Desember 1945
- Menteri Perhubungan. Dilantik pada 29 Oktober 1999 dalam Kabinet Persatuan Nasional dan 10 Agustus 2001 dalam Kabinet Gotong Royong.
- Menteri Pertahanan. Dilantik pada 20 Juli 2001 dalam Kabinet Persatuan Nasional.
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan. Dilantik pada 1 Juni 2001 dalam Kabinet Persatuan Nasional.
- Suami dari Linda Amalia Sari
- Lahir pada 15 November 1951
- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dilantik pada 22 Oktober 2009 dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
- Sjarifuddin Baharsjah
- Lahir pada 16 Mei 1933
- Menteri Pertanian. Dilantik pada 19 Maret 1993 dalam Kabinet Pembangunan VI.
- Suami dari Justika Baharsjah
- Lahir pada 7 Mei 1937
- Menteri Pertanian. Dilantik pada 16 Maret 1998 dalam Kabinet Pembangunan VII.
- Menteri Sosial. Dilantik pada 23 Mei 1998 dalam Kabinet Reformasi Pembangunan.
- Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
- Lahir pada 7 Juli 1965
- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Dilantik pada 27 Oktober 2014 dalam Kabinet Kerja.
- Suami dari I Gusti Ayu Bintang Darmawati
- Lahir pada 24 November 1968
- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dilantik pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju.
Menteri yang memiliki hubungan orangtua-anak
- Soeharto
- Lahir pada 8 Juni 1921
- Menteri Pertahanan. Dilantik pada 28 Maret 1966 dalam Kabinet Dwikora III, menjabat hingga Kabinet Ampera II.
- Ayah dari Siti Hardijanti Rukmana
- Lahir pada 23 Januari 1949
- Menteri Sosial. Dilantik pada 16 Maret 1998 dalam Kabinet Pembangunan VII.
- Soemitro Djojohadikoesoemo
- Lahir pada 29 Mei 1917
- Menteri Perdagangan dan Perindustrian. Dilantik pada 6 September 1950 dalam Kabinet Natsir.
- Menteri Keuangan. Dilantik pada 3 April 1952 dalam Kabinet Wilopo dan 12 Agustus 1955 dalam Kabinet Burhanuddin Harahap.
- Menteri Perdagangan. Dilantik pada 6 Juni 1968 dalam Kabinet Pembangunan I.
- Menteri Negara Riset. Dilantik pada 28 Maret 1973 dalam Kabinet Pembangunan II.
- Ayah dari Prabowo Subianto
- Lahir pada 17 Oktober 1951
- Menteri Pertahanan. Dilantik pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju.
- Saifuddin Zuhri
- Lahir pada 1 Oktober 1919
- Menteri Agama. Dilantik pada 6 Maret 1962 dalam Kabinet Kerja III, menjabat hingga Kabinet Ampera I.
- Ayah dari Lukman Hakim Saifuddin
- Lahir pada 25 November 1962
- Menteri Agama. Dilantik pada 9 Juni 2014 dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, menjabat hingga Kabinet Kerja.
- Sumantri Brodjonegoro
- Lahir pada 3 Juni 1926
- Menteri Pertambangan. Dilantik pada 17 Oktober 1967 dalam Kabinet Ampera II, menjabat hingga Kabinet Pembangunan I.
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dilantik pada 28 Maret 1973 dalam Kabinet Pembangunan II.
- Ayah dari Bambang Brodjonegoro
- Lahir pada 3 Oktober 1966
- Menteri Keuangan. Dilantik pada 27 Oktober 2014 dalam Kabinet Kerja.
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Dilantik pada 27 Juli 2016 dalam Kabinet Kerja.
- Menteri Riset dan Teknologi. Dilantik pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju.
- Ayah dari Satryo Brodjonegoro
- Lahir pada 5 Januari 1956
- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Dilantik pada 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih.
- Ginandjar Kartasasmita
- Lahir pada 9 April 1941
- Menteri Pertambangan. Dilantik pada 23 Maret 1988 dalam Kabinet Pembangunan V.
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Dilantik pada 19 Maret 1993 dalam Kabinet Pembangunan VI.
- Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri. Dilantik pada 14 Maret 1993 dalam Kabinet Pembangunan VII, menjabat hingga Kabinet Reformasi Pembangunan.
- Ayah dari Agus Gumiwang Kartasasmita
- Lahir pada 3 Januari 1969
- Menteri Sosial. Dilantik pada 24 Agustus 2018 dalam Kabinet Kerja.
- Menteri Perindustrian. Dilantik pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju, menjabat hingga Kabinet Merah Putih.
- Mochtar Kusumaatmadja
- Lahir pada 17 Februari 1929
- Menteri Kehakiman. Dilantik pada 28 Maret 1973 dalam Kabinet Pembangunan II.
- Menteri Luar Negeri. Dilantik pada 29 Maret 1978 dalam Kabinet Pembangunan III, menjabat hingga Kabinet Pembangunan IV.
- Ayah dari Armida Alisjahbana
- Lahir pada 16 Agustus 1960
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Dilantik pada 22 Oktober 2009 dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
- Ida Anak Agung Gde Agung
- Lahir pada 24 Juli 1921
- Menteri Luar Negeri. Dilantik pada 12 Agustus 1955 dalam Kabinet Burhanuddin Harahap.
- Ayah dari Anak Agung Gde Agung
- Lahir pada 25 Mei 1949
- Menteri Masalah-Masalah Kemasyarakatan. Dilantik pada 29 Oktober 1999 dalam Kabinet Persatuan Nasional.
- Soemarno
- Lahir pada 16 Juli 1915
- Menteri Urusan Bank Sentral. Dilantik pada 6 Maret 1963 dalam Kabinet Kerja III, menjabat hingga Kabinet Kerja IV.
- Menteri Koordinator Keuangan. Dilantik pada 13 November 1963 dalam Kabinet Kerja IV, menjabat hingga Kabinet Dwikora III.
- Menteri Koordinator Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional. Dilantik pada 24 Februari 1966 dalam Kabinet Dwikora II.
- Ayah dari Rini Soemarno
- Lahir pada 9 Juni 1958
- Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Dilantik pada 10 Agustus 2001 dalam Kabinet Gotong Royong.
- Menteri Badan Usaha Milik Negara. Dilantik pada 27 Oktober 2014 dalam Kabinet Kerja.
- Achmad Tahir
- Lahir pada 27 Juni 1924
- Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. Dilantik pada 19 Maret 1983 dalam Kabinet Pembangunan IV.
- Ayah dari Linda Amalia Sari
- Lahir pada 15 November 1951
- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dilantik pada 22 Oktober 2009 dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
- Hartarto Sastrosoenarto
- Lahir pada 30 Mei 1932
- Menteri Perindustrian. Dilantik pada 19 Maret 1983 dalam Kabinet Pembangunan IV, menjabat hingga Kabinet Pembangunan V.
- Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi. Dilantik pada 19 Maret 1993 dalam Kabinet Pembangunan VI.
- Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara. Dilantik pada 16 Maret 1998 dalam Kabinet Pembangunan VII, menjabat hingga Kabinet Reformasi Pembangunan.
- Ayah dari Airlangga Hartarto
- Lahir pada 1 Oktober 1962
- Menteri Perindustrian. Dilantik pada 27 Juli 2016 dalam Kabinet Kerja.
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Dilantik pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju, menjabat hingga Kabinet Merah Putih.
- Susilo Bambang Yudhoyono
- Lahir pada 9 September 1949
- Menteri Pertambangan dan Energi. Dilantik pada 29 Oktober 1999 dalam Kabinet Persatuan Nasional.
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan. Dilantik pada 23 Agustus 2000 dalam Kabinet Persatuan Nasional.
- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Dilantik pada 10 Agustus 2001 dalam Kabinet Gotong Royong.
- Ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono
- Lahir pada 10 Agustus 1978
- Menteri Agraria dan Tata Ruang. Dilantik pada 21 Februari 2024 dalam Kabinet Indonesia Maju.
- Menteri Koordinator Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Wilayah. Dilantik pada 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih.
- Soesilo Soedarman
- Lahir pada 10 November 1928
- Menteri Pos, Pariwisata, dan Telekomunikasi. Dilantik pada 28 Maret 1988 dalam Kabinet Pembangunan V.
- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Dilantik pada 17 Maret 1993 dalam Kabinet Pembangunan V.
- Ayah dari Indroyono Soesilo
- Lahir pada 27 Maret 1955
- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman. Dilantik pada 27 Oktober 2014 dalam Kabinet Kerja.
Jabatan menteri berdasarkan pergantian nama
Jabatan menteri yang mengalami pergantian nama terbanyak
- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; 10 kali pergantian
- Menteri Negara Urusan Kesejahteraan Negara (1953–1955)
- Menteri Kesejahteraan Sosial (1960–1962)
- Wakil Menteri Pertama/Koordinator Kesejahteraan Rakyat (1962–1963)
- Menteri Koordinator Kompartemen Kesejahteraan (1963–1964)
- Menteri Koordinator Kesejahteraan (1964–1966)
- Menteri Utama bidang Kesejahteraan Rakyat (1966–1968)
- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (1968–1971)
- Menteri Negara Kesejahteraan Rakyat (1973–1978)
- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (1978–1999)
- Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (1999–2000)
- Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2001–2014)
- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (2014–sekarang)
Jabatan menteri yang belum berganti nama sejak kemerdekaan
Hanya jabatan yang selalu ada sejak Kabinet Presidensial
Pejabat di kabinet merangkap jabatan
Jabatan yang tidak termasuk dalam daftar ini:
- Jabatan ad-interim atau pelaksana tugas;
- Jabatan di luar pemerintahan seperti di organisasi dan partai politik.
Kepala negara/wakil kepala negara/kepala pemerintahan yang merangkap jabatan
- Sutan Sjahrir, Perdana Menteri (1945–1947) merangkap:
- Menteri Dalam Negeri (1945–1947)
- Menteri Luar Negeri (1945–1946)
- Amir Sjarifuddin, Perdana Menteri (1947–1948) merangkap:
- Menteri Pertahanan (1947–1948)
- Adnan Kapau Gani, Wakil Perdana Menteri (1947–1948)merangkap
- Menteri Kemakmuran (1947–1948)
- Mohammad Hatta, Wakil Presiden (1945–1956) merangkap:
- Perdana Menteri (1948–1950)
- Menteri Pertahanan (1947–1948)
- Menteri Luar Negeri (1949–1950)
- Ketua Panitia Pemikir Siasat Ekonomi (1947–1952)
- Susanto Tirtoprodjo, Penjabat Perdana Menteri (1949–1950)
- Menteri Dalam Negeri (1949–1950)
- Menteri Kehakiman (1949–1950)
- Soewirjo, Wakil Perdana Menteri (1951–1952) merangkap:
- Wali Kota Jakarta (1950–1951)
- Burhanuddin Harahap, Perdana Menteri (1955–1956) merangkap:
- Menteri Pertahanan (1955–1956)
- Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri (1956–1957, periode II) merangkap:
- Menteri Pertahanan (1956–1957)
- Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri (1957–1959) merangkap:
- Menteri Pertahanan (1957–1959)
- Soekarno, Presiden (1945–1967) merangkap:
- Perdana Menteri (1959–1966)
- Soebandrio, Wakil Perdana Menteri I (1964–1966) merangkap:
- Menteri Luar Negeri
- Johannes Leimena, Wakil Perdana Menteri II (1957–1966) merangkap:
- Menteri Distribusi (1959–1963)
- Menteri Koordinator Kompartimen Distribusi (1963–1966)
- Menteri Perguruan Tinggi & Ilmu Pengetahuan (1966)
- Chairul Saleh, Wakil Perdana Menteri III (1963–1966) merangkap:
- Menteri Koordinator Kompartimen Pembangunan (1963–1966)
- Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan (1960–1964)
- Ketua MPRS (1960–1966)
- Notohamiprodjo, Wakil Menteri Pertama Urusan Keuangan (1962–1963)
- Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan (1962–1963)
- Soeharto
- Ketua Presidium Kabinet (1966–1967) merangkap:
- Menteri Pertahanan (1966–1967)
- Pejabat Presiden (1967)
- Pejabat Presiden (1967–1968)
- Menteri Pertahanan (1967–1968)
- Presiden (1968–1998)
- Menteri Pertahanan (1968–1971)
- Panglima ABRI (1968–1973)
- Ketua Presidium Kabinet (1966–1967) merangkap:
- Hamengkubuwana IX
- Wakil Perdana Menteri (1950–1951); Wakil Perdana Menteri IV (1966)
- Gubernur DI Yogyakarta (1950–1988)
- Menteri Pariwisata (1966)
- Wakil Presiden (1973–1978) merangkap:
- Gubernur DI Yogyakarta (1950–1988)
- Wakil Perdana Menteri (1950–1951); Wakil Perdana Menteri IV (1966)
Menteri yang merangkap jabatan
- Hamengkubuwana IX, pada saat menjabat sebagai Menteri Negara (1946–1948); Menteri Pertahanan (1948–1950; 1952–1953); Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri Indonesia (1966–1973), ia merangkap sebagai:
- Gubernur DI Yogyakarta (1950–1988)
- IJ Kasimo, Menteri Kemakmuran (1949–1950) merangkap:
- Menteri Persediaan Makanan Rakyat (1949–1950)
- Djuanda Kartawidjaja, Menteri Perhubungan (1950–1953) merangkap:
- Ketua Dewan Perancang Negara (1952–1956)
- Mohammad Yamin, Menteri Sosial dan Kebudayaan (1959); Menteri Inti Urusan Khusus (1959–1960) merangkap:
- Ketua Dewan Perancangan Nasional (1958–1962)
- Soemarno, Menteri Koordinator Kompartimen Keuangan (1963–1966) merangkap:
- Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan (1963–1964)
- Ruslan Abdulgani, Menteri Koordinator Kompartimen Perhubungan Dengan Rakyat (1963–1964) merangkap:
- Menteri Penerangan (1963–1964)
- Sadjarwo Djarwonagoro, Menteri Koordinator Kompartimen Pembangunan Pertanian dan Agraria (1963–1966) merangkap:
- Menteri Pertanian (1962–1966)
- Soemarno Sosroatmodjo, Menteri Dalam Negeri (1964–1966) merangkap:
- Gubernur DKI Jakarta (1965–1966)
- Maraden Panggabean, Menteri Pertahanan dan Keamanan (1971–1978)
- Wakil Panglima ABRI (1971–1973)
- Panglima ABRI (1973–1978)
- M. Jusuf, Menteri Pertahanan dan Keamanan (1978–1983)
- Panglima ABRI (1978–1983)
- Suwardjono Surjaningrat, Menteri Kesehatan (1978–1988) merangkap:
- Kepala BKKBN (1970–1983)
- Supardjo Rustam, Menteri Dalam Negeri (1983–1988)
- Gubernur Jawa Tengah (1975–1983)
- Edi Sudrajat, Menteri Pertahanan dan Keamanan (1993–1998)
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (1988–1993)
- Panglima ABRI (1993)
- Wiranto, Menteri Pertahanan dan Keamanan (1998–1999)
- Panglima ABRI (1998–1999)
- Marzuki Usman, Menteri Negara Pariwisata, Seni, dan Budaya (1998–1999) merangkap:
- Menteri Negara Investasi (1999)
- Khofifah Indar Parawansa, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999–2001) merangkap:
- Kepala BKKBN (2000–2001)
- Agum Gumelar, Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (2001) merangkap:
- Menteri Pertahanan (2001)
- Freddy Numberi, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (1999–2000) merangkap:
- Gubernur Irian Jaya/Papua (1998–2000)
- Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan (2011–2014) merangkap:
- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (2009–2012)
- Muhammad Chatib Basri, Menteri Keuangan (2013–2014) merangkap:
- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (2012–2013)
Lembaga yang bersatu dengan kementerian
- Menteri Urusan Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia (1964–1966)
- Jusuf Muda Dalam (1964–1966)
- Radius Prawiro (1966)[a]
- Menteri Kehakiman/Ketua Mahkamah Agung (1966)
- Wirjono Prodjodikoro (1966)[b]
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (1963–1966; 1971–1973; 1983–1999; 2001–sekarang), dijabat oleh
- Soeharto Sastrosoeyoso (1963–1966)
- Widjojo Nitisastro (1971–1973)
- J.B. Sumarlin (1983–1998)
- Saleh Afiff (1988–1993)
- Ginandjar Kartasasmita (1993–1998)
- Boediono (1998–1999)
- Kwik Kian Gie (2001–2004)
- Sri Mulyani (2004–2005)
- Paskah Suzetta (2005–2009)
- Armida Alisjahbana (2009–2014)
- Andrinof Chaniago (2014–2015)
- Sofyan Djalil (2015–2016)
- Bambang Brodjonegoro (2016–2019)
- Suharso Monoarfa (2019–2024)
- Rachmat Pambudy (2024–sekarang)
- Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (1973–1983; 1998)
- Widjojo Nitisastro (1973–1983)
- Ginandjar Kartasasmita (1998)
- Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (1978–2006)
- B. J. Habibie (1978–1998)
- Rahardi Ramelan (1998)
- Zuhal (1998–1999)
- Muhammad A. S. Hikam (1999–2001)
- Hatta Rajasa (2001–2004)
- Kusmayanto Kadiman (2004–2006)[c]
- Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) (1989–1997)
- B. J. Habibie (1989–1997)
- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) (2019–2021)
- Bambang Brodjonegoro (2019–2021)
- Menteri Negara Urusan Pangan/Kepala Badan Urusan Logistik (1993–1995)
- Ibrahim Hasan (1993–1995)[d]
- Menteri Negara Urusan Pangan/Kepala Badan Urusan Logistik (1999–2000)
- Rahardi Ramelan (1998–1999)
- Jusuf Kalla (1999–2000)
- Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN (1993–1999; 2024-sekarang) dijabat oleh:
- Haryono Suyono (1993–1998)
- Ida Bagus Oka (1998–1999)
- Wihaji (2024-sekarang)
- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (1993–1999; 2021–sekarang)
- Sanyoto Sastrowardoyo (1993–1998)
- Hamzah Haz (1998–1999)
- Marzuki Usman (1999)
- Bahlil Lahadalia (2021–2024)[e]
- Rosan Roeslani (2024–sekarang)
- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (1993–1999; 2014–sekarang)
- Soni Harsono (1993–1998)
- Ary Mardjono (1998)
- Hasan Basri Durin (1998–1999)
- Ferry Mursyidan Baldan (2014–2016)
- Sofyan Djalil (2016–2022)
- Hadi Tjahjanto (2022–2024)
- Agus Harimurti Yudhoyono (2024)
- Nusron Wahid (2024–sekarang)
- Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (1998–1999)
- Juwono Sudarsono (1998)
- Panangian Siregar (1998–1999)
- Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Kepala Badan Pengelola BUMN (1998–1999)
- Tanri Abeng (1998–1999)
- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2019–2024)
- Wishnutama (2019–2020)
- Sandiaga Uno (2020–2024)
- Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (2024–sekarang)
- Teuku Riefky Harsya (2024–sekarang)
- Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (2024-sekarang)
- Abdul Kadir Karding (2024-sekarang)
Menteri yang merangkap jabatan sebagai rektor
- Thojib Hadiwidjaja, Menteri Perkebunan (1967–1968), Menteri Pertanian (1968–1978)
- Rektor Institut Pertanian Bogor (1966–1971)
- Soemantri Brodjonegoro, Menteri Pertambangan Indonesia (1967–1973); Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1973)
- Rektor Universitas Indonesia (1964–1973)
- Nugroho Notosusanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1983–1985)
- Rektor Universitas Indonesia (1982–1985)
- Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014–2016)
- Rektor Universitas Paramadina (2007–2015)
Menteri yang merangkap jabatan sebagai Duta Besar
- Syarief Thayeb, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1974–1978)[f]
- Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (1971–1974)
- Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri (2014–sekarang)
- Duta Besar RI untuk Belanda (2011–2015)
Catatan
- ^ Radius Prawiro masih menjadi Gubernur Bank Indonesia, usai dilepaskannya jabatan Menteri Urusan Bank Sentral pada tahun Juli 1966
- ^ Wirjono Prodjodikoro sebelumnya sudah menjbaabat sebagai Ketua MA dari 1952 hingga 1966
- ^ Kusmayanto Kadiman masih menjadi Menteri Riset dan Teknologi hingga 20 Oktober 2009, setelah posisinya sebagai Kepala BPPT diganti pada tahun 2006
- ^ Ibrahim Hasan masih bestatus Menteri Negara Urusan Pangan hingga 1998, selepas posisinya sebagai Kepala Bulog diganti pada tahun 1995
- ^ Bahlil telah menjadi Kepala BKPM dari 2019 sebelum diangkat menjadi Menteri Investasi pada tahun 2021
- ^ Syarief Thayeb dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 22 Januari 1974, pada saat itu masih berstatus sebagai Dubes RI untuk Amerika Serikat hingga 12 April 1974
Referensi
- ^ "Profil Pejabat Menteri: Juwono Sudarsono". Kepustakaan Presiden Republik Indonesia. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Februari 2021.
- ^ "Profil Pejabat Menteri: Wiranto". Kepustakaan Presiden Republik Indonesia. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Februari 2021.
- ^ "Biografi Yusril Ihza Mahendra". Biografi.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-25. Diakses tanggal 6 Februari 2021.
- ^ "Profil Menteri-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Boediono". Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Februari 2021.
- ^ "Profil Pejabat Menteri: Purnomo Yusgiantoro". Kepustakaan Presiden Republik Indonesia. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Februari 2021.
- ^ "Profil Pejabat Menteri: Agung Laksono". Kepustakaan Presiden Republik Indonesia. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Februari 2021.
- ^ Ikhwanul Khabibi (15 Agustus 2016). "Cuma 20 Hari, Arcandra Tahar Menteri dengan Masa Kerja Terpendek dalam Sejarah". Detik.com. Diakses tanggal 10 Februari 2021.
- ^ Firdausi, Fadrik Aziz (18 Maret 2019). "Ketika Soeharto Menangkapi Menteri-Menteri Loyalis Soekarno". Tirto.id. Diakses tanggal 10 Februari 2021.
- ^ "Mahfud Md Jadi Mendagri Ad Interim, Ada Apa dengan Tito?". Detik.com. 28 Agustus 2020. Diakses tanggal 28 Agustus 2020.
- ^ M. Julnis Firmansyah (24 Juni 2022). Eko Ari Wibowo, ed. "Tjahjo Kumolo Masuk Rumah Sakit, Mahfud MD Jadi Menpan RB Ad Interim". Tempo.co. Diakses tanggal 24 Juni 2022.
- ^ "Mahfud Md Ditunjuk Menjadi Plt. Menteri PANRB". Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. 15 Juli 2022. Diakses tanggal 16 Juli 2022.
- ^ Dian Erika Nugraheny (19 Mei 2023). Dani Prabowo, ed. "Jokowi Tunjuk Mahfud MD Jadi Plt Menkominfo". Kompas.com. Diakses tanggal 19 Mei 2023.