Lebanon
Republik Lebanon adalah sebuah negara di Eurasia, sepanjang Laut Tengah, dan berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, dan Israel [5] di selatan. Bendera Lebanon menampilkan sebuah pohon aras berwarna hijau dengan latar belakang putih, diapit oleh dua garis merah horizontal di atas dan bawahnya. Karena keanekaragamannya yang sektarian, Lebanon menganut sebuah sistem politik khusus, yang dikenal sebagai konfesionalisme, yang dimaksudkan untuk membagi-bagi kursi kekuasaan didasarkan perwakilan dari aliran-aliran agama yang berbeda-beda.[6]
Republik Lebanon الجمهوريّة اللبنانيّة Al-Jumhūrīyah al-Lubnānīyah (bahasa Arab) République libanaise (bahasa Prancis) | |
---|---|
Lagu kebangsaan: النشيد الوطني اللبناني An-Nasyīd al-Waṭaniyy al-Lubnānī (Indonesia: "Himne Nasional Libanon") | |
Ibu kota | Beirut 33°54′N 35°32′E / 33.900°N 35.533°E |
Bahasa resmi | Arab |
Bahasa yang diakui | Prancis |
Pemerintahan | Kesatuan konfesional parlementer republik konstitusional |
• Presiden | Kosong |
Najib Mikati | |
Legislatif | مجلس النواب Majlis an-Nuwwab |
Kemerdekaan dari Prancis | |
1 September 1920 | |
• Konstitusi saat ini | 23 Mei 1926 |
• Hari Nasional | 22 November 1943 |
Luas | |
- Total | 10.452 km2 (166) |
1,8 | |
Populasi | |
- Perkiraan 2024 | 5.364.482[1] (122) |
560/km2 | |
PDB (KKB) | 2020 |
- Total | $78.910 miliar[2] |
$11.561[2] | |
PDB (nominal) | 2020 |
- Total | $19.008 miliar[2] |
$2.785[2] | |
Gini (2011) | ▼ 31,8[3] sedang |
IPM (2021) | 0,706[4] tinggi · 112 |
Mata uang | Pound Libanon (ل.ل) ( LBP ) |
Zona waktu | Waktu Eropa Timur (EET) (UTC+2) |
- Musim panas (DST) | UTC+3 (Waktu Musim Panas Eropa Timur (EEST)) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +961 |
Kode ISO 3166 | LB |
Ranah Internet | .lb |
Sebelum Perang Saudara Lebanon (1975-1990), negara ini menikmati ketenangan dan kemakmuran yang relatif, didorong oleh sektor pariwisata, pertanian, dan perbankan dalam ekonominya serta agama asli penduduk Arab Lebanon ialah agama Kanaan.[7] Lebanon dianggap sebagai ibu kota perbankan di dunia Arab dan umumnya dianggap sebagai "Swiss-nya Timur Tengah"[8][9] Karena kekuatan finansialnya, Lebanon juga menarik banyak sekali wisatawan,[10] hingga ibu kotanya, Beirut, dirujuk oleh banyak orang sebagai "Paris-nya Timur Tengah."[11]
Segera setelah perang, ada banyak upaya untuk menghidupkan kembali ekonominya dan membangun kembali infrastruktur nasionalnya.[12] Pada awal 2006, stabilitas yang cukup besar telah tercapai di hampir seluruh negeri, rekonstruksi Beirut hampir selesai,[13] dan semakin banyak wisatawan asing yang datang ke resor-resor Lebanon.[10] Namun, Perang Lebanon 2006 menimbulkan korban sipil dan militer, kerusakan hebat pada infrastruktur sipil, dan pengungsian besar-besaran dari 12 Juli 2006 hingga gencatan senjata diberlakukan pada 14 Agustus 2006. Pada September 2006, pemerintah Lebanon telah memberlakukan rencana pemulihan awal yang ditujukan untuk membangun kembali properti yang dihancurkan oleh serangan-serangan Israel di Beirut, Tirus, dan desa-desa lainnya di Lebanon selatan.
Etimologi
Nama Lebanon ("Lubnān" dalam bahasa Arab standar; "Lebnan" atau "Lebnèn" dalam dialek setempat) berasal dari akar bahasa Semit "LBN", yang terkait dengan sejumlah makna yang berhubungan erat dalam berbagai bahasa, seperti misalnya putih dan susu.[14] Ini dianggap sebagai Referensi kepada Gunung Lebanon yang berpuncak salju.[15] Nama ini muncul dalam tiga dari 12 lempengan Epos Gilgames (2900 SM), teks perpustakaan Ebla (2400 SM), dan Alkitab.[15] Kata Lebanon juga disebutkan 71 dalam Perjanjian Lama.[16][17]
Geografi
Sebuah negara di Timur Tengah, Lebanon berbatasan di barat dengan Laut Tengah (garis pantai sepanjang: 225 kilometer) dan di timur dengan Depresi Suriah-Afrika. Lebanon berbatasan dengan Suriah sepanjang 375 km di utara dan di timur; dengan Israel sepanjang 79 km di selatan. Perbatasan dengan Israel telah disetujui oleh PBB (lihat Garis Biru (Lebanon), meskipun sebongkah tanah kecil disebut Shebaa Farms yang terletak di Dataran Tinggi Golan diklaim oleh Lebanon namun diduduki oleh Israel, yang mengklaim bahwa tempat itu merupakan tanah Siria. PBB telah mengumumkan secara resmi bahwa wilayah ini bukan merupakan milik Lebanon, tetapi pejuang Lebanon kadang kala melancarkan serangan terhadap orang Israel yang berada di dalamnya.
Politik
Lebanon adalah sebuah republik demokratis parlementer, yang memberlakukan sebuah sistem khusus yang dikenal sebagai konfesionalisme.[18] Sistem ini, yang dimaksudkan untuk menjamin bahwa konflik sektarian akan dapat dihindari, berupaya untuk secara adil mewakili distribusi demografis aliran-aliran keagamaan dalam pemerintahan. Karena itu, jabatan-jabatan tinggi dalam pemerintahan disediakan untuk anggota-anggota kelompok-kelompok keagamaan tertentu. Misalnya, Presiden Lebanon, haruslah seorang Kristen Katolik Maronit, Perdana Menteri seorang Muslim Sunni, Wakil Perdana Menteri seorang Kristen Ortodoks, dan Ketua Parlemen seorang Muslim Syi'ah.[19][20] Pembagian ini merupakan hasil dari persetujuan tidak tertulis tahun 1943 antara Presiden (Maronit) dan Perdana Menteri waktu itu (Sunni) dan baru diformalkan dengan konstitusi pada tahun 1990.
Kecenderungan ini berlanjut dalam distribusi ke-128 kursi parlemen yang dibagi dua antara Muslim dan Kristen. Sebelum 1990, rasionya adalah 6:5, yang menguntungkan orang Kristen. Namun, Persetujuan Taif, yang mengakhiri perang saudara 1975-1990, menyesuaikan rasio itu untuk memberikan representasi yang sama bagi para pemeluk dari kedua agama tersebut.[19]
Jumlah anggota Parlemen Lebanon juga diatur jumlahnya berdasar agama yang dianut yaitu
- Kristen / Katolik 64 orang terdiri dari:
- Maronit: 34
- Ortodoks Yunani: 14
- Katolik Yunani: 8
- Ortodoks Armenia: 5
- Katolik Armenia: 1
- Protestan: 1
- Lain-lain: 1
- Islam dan Druze 64 orang terdiri dari:
- Sunni: 27
- Syi'ah: 27
- Druze: 8
- Alawi: 2
Menurut konstitusi, pemilihan langsung harus dilakukan untuk parlemen setiap empat tahun sekali, meskipun dalam sejarah Lebanon belakangan ini, perang saudara selalu meletus sebelum hak ini dilaksanakan.
Parlemen memilih Presiden untuk masa jabatan 6 tahun dan tidak boleh dipilih berturut-turut. Walaupun begitu, peraturan ini pernah dilanggar dua kali dengan masa perpanjangan jabatan selama 3 tahun pada masa pemerintahan Elias Hrawi (1990-1995 diperpanjang hingga 1998) dan Emile Lahoud (1998-2004 diperpanjang hingga 2007).
Sistem yudisial Lebanon mengikuti Kode Napoleon. Tidak ada Juri dalam pengadilan.
Pembagian administratif
Lebanon dibagi menjadi enam kegubernuran (mohaafazaat, bahasa Arab محافظات —tunggal mohafazah, bahasa Arab محافظة) yang lebih lanjut dibagi ke dalam 25 distrik (aqdya—tunggal: qadaa).[21] Distrik-distrik ini sendiri juga dibagi ke dalam sejumlah munisipal, masing-masing mencakup sekelompok kota atau desa. Gubernuran dan masing-masing distriknya didaftarkan di bawah ini:
- Kegubernuran Beirut: Kegubernuran Beirut tidak dibagi ke dalam distrik-distrik, dan dibatasi hanya pada kota Beirut.
- Kegubernuran Nabatiye (Jabal Amel) - 4 distrik
- Kegubernuran Beqaa - 5 distrik
- Hermel
- Baalbek
- Zahle
- Beqaa Barat (al-Beqaa al-Gharbi)
- Rashaya
- Kegubernuran Utara (al-Shamal) - 7 distrik
- Akkar
- Tripoli (lihat Tripoli, Lebanon)
- Zgharta
- Bsharri
- Batroun
- Koura
- Miniyeh-Danniyeh
- Kegubernuran Gunung Lebanon (Jabal Lubnan) - 6 distrik
- Kegubernuran Selatan (al-Janoub) - 3 distrik
Ekonomi
Konstitusi Lebanon menyatakan bahwa 'sistem ekonomi bebas dan menjamin inisiatif swasta dan hak milik pribadi'. Perekonomian Lebanon mengikuti model laissez-faire. Sebagian besar perekonomian menggunakan dolar, dan negara tidak membatasi pergerakan modal melintasi perbatasannya. Intervensi pemerintah Lebanon dalam perdagangan luar negeri sangat minim.[22]
Ekonomi Lebanon mengalami ekspansi yang signifikan setelah perang tahun 2006, dengan pertumbuhan rata-rata 9,1% antara tahun 2007 dan 2010. Setelah tahun 2011 ekonomi lokal dipengaruhi oleh perang sipil Suriah, tumbuh rata-rata tahunan sebesar 1,7% pada periode 2011–2016 dan sebesar 1,5% pada tahun 2017.[23] Pada tahun 2018, ukuran PDB diperkirakan sebesar $54,1 miliar.[24]
Lebanon memiliki tingkat utang publik yang sangat tinggi dan kebutuhan pembiayaan luar negeri yang besar.[22] Utang publik tahun 2010 melebihi 150,7% dari PDB, peringkat keempat tertinggi di dunia sebagai persentase dari PDB, meskipun turun dari 154,8% pada tahun 2009.[25] Pada akhir 2008, menteri keuangan Mohamad Chatah menyatakan bahwa utang akan mencapai $47 miliar pada tahun itu dan akan meningkat menjadi $49 miliar jika privatisasi dua perusahaan telekomunikasi tidak terjadi.[26] Daily Star menulis bahwa tingkat utang yang sangat tinggi telah "memperlambat perekonomian dan mengurangi pengeluaran pemerintah untuk proyek-proyek pembangunan yang penting".[27]
Penduduk perkotaan di Lebanon terkenal dengan perusahaan komersialnya.[28] Emigrasi telah menghasilkan "jaringan komersial" Lebanon di seluruh dunia.[29] Pengiriman uang dari Lebanon ke luar negeri berjumlah $8,2 miliar[30] dan menyumbang seperlima dari perekonomian negara.[31] Lebanon memiliki proporsi tenaga kerja terampil terbesar di antara negara-negara Arab.[32]
Otoritas Pengembangan Investasi Lebanon didirikan dengan tujuan mempromosikan investasi di Lebanon. Pada tahun 2001, UU Penanaman Modal No.360[33] diberlakukan untuk memperkuat misi organisasi.
Sektor pertanian mempekerjakan 12% dari total tenaga kerja.[34] Pertanian menyumbang 5,9% dari PDB negara itu pada tahun 2011.[35] Proporsi tanah yang dapat ditanami di Lebanon adalah yang tertinggi di Jazirah Arab.[36] Produk utamanya meliputi apel, persik, jeruk, dan lemon.[37]
Pasar komoditas di Lebanon mencakup produksi koin emas yang besar, namun menurut standar Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA), mereka harus diumumkan saat diekspor ke negara asing mana pun.[38]
Minyak baru-baru ini ditemukan di pedalaman dan di dasar laut antara Lebanon, Siprus, Israel dan Mesir serta pembicaraan sedang berlangsung antara Siprus dan Mesir untuk mencapai kesepakatan mengenai eksplorasi sumber daya ini. Dasar laut yang memisahkan Libanon dan Siprus diyakini menyimpan minyak mentah dan gas alam dalam jumlah yang signifikan.[39]
Industri di Lebanon terutama terbatas pada usaha kecil yang memasang kembali dan mengemas suku cadang impor. Pada tahun 2004, industri menduduki peringkat kedua dalam angkatan kerja, dengan 26% populasi pekerja Lebanon,[34] dan peringkat kedua dalam kontribusi PDB, dengan 21% PDB Lebanon.[37]
Hampir 65% tenaga kerja Lebanon memperoleh pekerjaan di sektor jasa.[34] Kontribusi PDB, dengan demikian, berjumlah sekitar 67,3% dari PDB tahunan Lebanon.[37] Namun, ketergantungan pada sektor pariwisata dan perbankan membuat ekonomi rentan terhadap ketidakstabilan politik.[40]
Bank-bank Lebanon memiliki likuiditas yang tinggi dan terkenal akan keamanannya.[41] Lebanon termasuk di antara hanya tujuh negara di dunia yang nilai pasar sahamnya meningkat pada tahun 2008.[42]
Pada 10 Mei 2013 Menteri Energi dan Air Lebanon mengklarifikasi bahwa gambar seismik dasar laut Lebanon sedang menjalani penjelasan rinci tentang isinya dan hingga saat ini, sekitar 10% telah tercakup. Inspeksi awal dari hasil menunjukkan, dengan probabilitas lebih dari 50%, bahwa 10% dari zona ekonomi eksklusif Lebanon menyimpan hingga 660 juta barel minyak dan hingga 30×1012 cu ft gas.[43]
Krisis Suriah telah secara signifikan mempengaruhi situasi ekonomi dan keuangan Lebanon. Tekanan demografis yang dipaksakan oleh para pengungsi Suriah yang kini tinggal di Lebanon telah menimbulkan persaingan di pasar tenaga kerja. Sebagai konsekuensi langsung, pengangguran meningkat dua kali lipat dalam tiga tahun, mencapai 20% pada tahun 2014. Hilangnya 14% upah terkait gaji pekerja yang kurang terampil juga telah tercatat. Kendala keuangan juga dirasakan: tingkat kemiskinan meningkat dengan 170.000 orang Lebanon jatuh di bawah ambang kemiskinan. Pada periode antara 2012 dan 2014, belanja publik meningkat sebesar $1 miliar dan kerugian sebesar $7,5 miliar. Pengeluaran yang hanya terkait dengan pengungsi Suriah diperkirakan oleh Bank Sentral Lebanon sebesar $4,5 miliar setiap tahun.[44]
Demografi
Populasi Lebanon terdiri dari beragam grup etnik dan agama: Islam Sunni, Islam Syi'ah, Druze, Katolik, Maronit, Ortodoks Yunani, Kristen Koptik, dan lainnya. Sensus resmi tidak dilakukan sejak 1932, menandakan sensitivitas politik di Lebanon terhadap keseimbangan keagamaan.
Diperkirakan bahwa dari 54% penduduk Lebanon adalah Islam (terdiri atas 27 % Sunni dan 27% Syi'ah) dan 40.5% Kristen (umumnya Maronit 21%, 8 % Gereja Ortodoks Antiokia, Apostolik Armenia, Katolik Yunani Melkit, Gereja Asiria di Timur, Katolik Khaldea dan minoritas Protestan).[25] Ada 1% kelompok minoritas kecil Yahudi yang tinggal di Beirut pusat, Byblos, dan Bhamdoun. Lebanon juga mempunyai sebuah komunitas kecil (kurang dari 1%) Kurdi (juga dikenal sebagai Mhallami atau Mardinli) yang umumnya bermigrasi dari Suriah timur laut dan Turki tenggara, diperkirakan jumlahnya antara 75.000 hingga 100.000 orang, yang termasuk dalam kelompok Sunni. Dalam tahun-tahun belakangan ini mereka memperoleh kewarganegaraan Lebanon.[45] Selain itu, ada pula ribuan suku Beduin Arab di Bekaa dan di wilayah Wadi Khaled, yang kesemuanya tergolong Sunni, yang juga mendapatkan kewarganegaraan Lebanon.
Jumlah mereka yang tinggal di Lebanon sendiri diperkirakan 3.874.050 pada Juli 2006.[25] Lebanon merupakan salah satu dari beberapa negara yang memiliki penduduk emigran lebih banyak dibanding dengan penduduk yang masih menetap di tanah air mereka sendiri; ada sekitar 16 juta, atau lima kali lipat dibanding jumlah penduduk di tanah air, orang keturunan Lebanon yang tersebar di seluruh dunia, yang terbanyak adalah di Brasil,[46] sementara Argentina, Australia, Kanada, Kolombia, Prancis, Britania Raya, Meksiko, Venezuela dan Amerika Serikat juga memiliki komunitas Lebanon yang besar. Sebagian besar dari 16 juta orang tersebut adalah orang Kristen yang melarikan diri saat perang saudara pada tahun 1975-1990; sebelum perang, Lebanon adalah negara Arab dengan jumlah penduduk dan persentase Kristen terbesar.
Sejumlah 394.532 pengungsi Palestina telah terdaftar di Lebanon pada United Nations Relief and Works Agency (unrwa) sejak 1948.[47] Sejak pecahnya Perang Saudara Suriah, Lebanon juga menampung sekitar 1,5 juta pengungsi (1.067.785 terdaftar[48]) Suriah, menjadikannya negara yang menampung jumlah pengungsi Suriah terbesar kedua di dunia.
Budaya
Selama beribu-ribu tahun Lebanon telah menjadi persimpangan utama peradaban. Karena itu tidak mengherankan bila negara kecil ini mempunyai budaya yang luar biasa kaya dan hidup. Campuran kelompok etnis dan agama yang sangat luas di Lebanon ikut menyumbangkan tradisi makanan, musik dan sastra, serta festival. Beirut khususnya merupakan panggung seni yang sangat hidup dengan berbagai pertunjukan, pameran, pameran mode, dan konser yang diadakan sepanjang tahun di berbagai galeri, museum, teater dan tempat-tempat terbuka. Masyarakatnya modern, terdidik, sangat mirip dengan banyak masyarakat Eropa lainnya di Mediterania. Meskipun sangat mirip dengan Eropa, bangsa Lebanon sangat bangga akan warisan mereka dan telah menjadikan negeri itu dan khususnya Beirut pusat kebudayaan dunia Arab. Lebanon adalah negara anggota Organisation Internationale de la Francophonie (negara berbahasa Prancis). Karena itulah kebanyakan orang Lebanon berdwibahasa, mampu berbahasa Arab dan Prancis. Namun, bahasa Inggris kini sangat populer khususnya di antara mahasiswa. Di negara ini agama Kristen bergaul akrab dengan Islam, dan Lebanon juga merupakan pintu masuk Arab ke Eropa serta jembatan Eropa ke dunia Arab.
Lebanon juga mempunyai sejumlah universitas yang bergengsi, termasuk Universitas Amerika di Beirut, Universitas Lebanon milik negara, dan Université Saint-Joseph.
Sejumlah festival internasional diadakan di Lebanon, menampilkan para artis kelas dunia dan mengundang turis dari Lebanon dan luar negeri. Di antaranya yang terkenal adalah festival musim panas di Baalbeck, Beiteddine, dan Byblos Diarsipkan 2006-04-04 di Wayback Machine., di mana barisan masyarakat elit yang beraneka ragam tampil dengan latar belakang sejumlah situs sejarah Lebanon yang paling terkenal dan spektakular.
Referensi
- ^ "Explore all countries–Lebanon". World Fact Book. Diakses tanggal 8 Desember 2024.
- ^ a b c d "Lebanon". World Economic Outlook Database, October 2021. Dana Moneter Internasional. Diakses tanggal 21 Maret 2022.
- ^ "Gini Index coefficient". CIA World Factbook. Diakses tanggal 16 Juli 2021.
- ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). Program Pembangunan PBB. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022.
- ^ "Lebanon | People, Language, Religion, & History". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-03. Diakses tanggal 8 Desember 2020.
- ^ Countries Quest. "Lebanon, Government" Diarsipkan 2011-05-09 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 14 Desember 2006.
- ^ Glassman, Ronald M. (19 Juni 2017). The Origins of Democracy in Tribes, City-States and Nation-States (dalam bahasa Inggris). Springer. ISBN 978-3-319-51695-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-11. Diakses tanggal 2020-08-06.
- ^ USPG. "Anglican Church in Jerusalem responds to the Middle East crisis" Diarsipkan 21 Agustus 2006 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 31 Oktober 2006.
- ^ Socialist Party (2005). "A new crisis in the Middle East?" Diarsipkan 2007-09-29 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 31 Oktober 2006.
- ^ a b Anna Johnson (2006). "Lebanon: Tourism Depends on Stability"[pranala nonaktif permanen]. Diakses tanggal 31 Oktober 2006.
- ^ TC Online (2002). "Paris of the Middle East" Diarsipkan 14 Mei 2007 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 31 Oktober 2006.
- ^ Canadian International Development Agency. "Lebanon: Country Profile" Diarsipkan 30 Mei 2008 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 2 Desember 2006.
- ^ Center for the Study of the Built Environment. "Deconstructing Beirut's Reconstruction: 1990-2000" Diarsipkan 25 Juli 2011 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 31 Oktober 2006.
- ^ Joumana Medlej. "The Mountain" Diarsipkan 2007-04-08 di Wayback Machine.. Diakses 15 Desember 2006.
- ^ a b Antoine Harb (2004). "Lebanon: A Name through 4000 Years" Diarsipkan 2007-02-03 di Wayback Machine.. Diakses 1 November 2006.
- ^ Christian World News. "Lebanon Historically Linked to the Bible" Diarsipkan 2011-02-17 di Wayback Machine.. Diakses 21 Februari 2007.
- ^ Roger Yazbeck. "Lebanon was mentioned 71 times in the Holy Bible..." Diarsipkan 2011-07-18 di Wayback Machine.. Diakses 21 Februari 2007.
- ^ Bureau of Democracy, Human Rights, and Labor (2002). "Country Reports on Human Rights Practices - 2002: Lebanon" Diarsipkan 2007-06-17 di Wayback Machine.. Diakses 3 Januari 2007.
- ^ a b United States Institute of Peace (March 2006). "Lebanon's Confessionalism: Problems and Prospects" Diarsipkan 2009-03-22 di Wayback Machine.. Diakses 3 Januari 2007.
- ^ Marie-Joëlle Zahar. "CHAPTER 9 POWER SHARING IN LEBANON: FOREIGN PROTECTORS, DOMESTIC PEACE, AND DEMOCRATIC FAILURE1" Diarsipkan 2011-06-13 di Wayback Machine.. (DOC) Diakses 3 Januari 2007.
- ^ USAID Lebanon. "USAID Lebanon—Definitions of Terms used" Diarsipkan 2007-01-27 di Wayback Machine.. Diakses 17 Desember 2006.
- ^ a b "Doing Business in Lebanon". Export.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2013. Diakses tanggal 17 January 2013.
- ^ "GDP growth(annual %)". Worldbank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 January 2019. Diakses tanggal 29 January 2019.
- ^ "The World Factbook- Lebanon". Central Intelligence Agency. Diakses tanggal 6 May 2018.
- ^ a b c CIA, the World Factbook (2010). "Lebanon" Diarsipkan 2019-09-12 di Wayback Machine.. Diakses 7 November, 2006.
- ^ Bayoumy, Yara (2 January 2009). "RPT-UPDATE 1-Lebanon public debt at $89 bln end-2008-minister". Reuters. Diakses tanggal 18 October 2009.
- ^ "IMF: Lebanon's debt alarming". The Daily Star. Center for Democracy and the Rule of Law. 20 May 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 May 2011. Diakses tanggal 18 October 2009.
- ^ "Header: People, 4th paragraph". U.S. Department of State. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 February 2007. Diakses tanggal 17 January 2013.
- ^ "Background Note: Lebanon" (PDF). washingtoninstitute.org. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 March 2009. Diakses tanggal 17 January 2013.
- ^ "Lebanon – Facts and Figures". Iom.int. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 June 2008. Diakses tanggal 17 January 2013.
- ^ "Facts on Lebanon's economy". Reuters. Diakses tanggal 17 January 2013.
- ^ United Nations Population Fund. Archived copy at the Portuguese Web Archive (21 July 2009).
- ^ "Investment Law No.360". Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2011. Diakses tanggal 29 July 2011.
- ^ a b c Jean Hayek et al, 1999. The Structure, Properties, and Main Foundations of the Lebanese Economy. In The Scientific Series in Geography, Grade 11, 110–114. Beirut: Dar Habib.
- ^ "Agriculture, value added (% of GDP)". World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 June 2013. Diakses tanggal 10 February 2013.
- ^ "Federal Research Division of the Library of Congress, U.S.A. 1986–1988". Countrystudies.us. 13 June 1978. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2013. Diakses tanggal 17 January 2013.
- ^ a b c "Background Note: Lebanon". U.S. Department of State. 22 March 2010. Diakses tanggal 4 October 2010.
- ^ "IATA - Lebanon Customs, Currency & Airport Tax regulations details". www.iatatravelcentre.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 February 2014. Diakses tanggal 1 February 2014.
- ^ "The Next Big Lebanon-Israel Flare-Up: Gas". Time. 6 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2011. Diakses tanggal 14 April 2011.
- ^ "Lebanon". Canadian International Development Agency. Government of Canada. 28 May 2009. Diarsipkan dari versi asli (Governmental) tanggal 30 May 2008. Diakses tanggal 24 August 2009.
- ^ "Lebanon 'immune' to financial crisis". BBC News. 5 December 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2009. Diakses tanggal 28 January 2010.
- ^ Cooper, Kathryn (5 October 2008). "Where on earth can you make a decent return?". The Sunday Times. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 May 2010. Diakses tanggal 28 January 2010.
- ^ "باسيل: حلم النفط صار واقعا وأنجزنا كل الخطوات الأساسية في فترة قياسية" [Basil: Oil dream became a reality and we did all the basic steps in record time]. Lebanonfiles.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 November 2013. Diakses tanggal 28 May 2013.
- ^ Fanack. "Lebanon: Syrian Refugees Cost the Economy $4.5 Billion Every Year". Fanack.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 July 2015. Diakses tanggal 14 July 2015.
- ^ International Journal of Kurdish Studies, Jan, 2002 oleh Lokman I. Meho "The Kurds in Lebanon: a social and historical overview" Diarsipkan 2008-03-27 di Wayback Machine.
- ^ Marina Sarruf (2006). "Brazil Has More Lebanese than Lebanon" Diarsipkan 2006-10-13 di Wayback Machine.. Diakses 30 November 2006.
- ^ UNRWA (31 Desember 2003). "UNRWA: Palestinian Refugees" Diarsipkan 2008-04-09 di Wayback Machine.. Diakses 25 November 2006.
- ^ "Syrian Refugees in Lebanon" Diarsipkan 2015-09-22 di Wayback Machine. Diakses pada 19 Maret 2016.
Lihat pula
- Daftar negara-negara di dunia
- Daftar tokoh Lebanon
- Daftar Presiden Lebanon
- Daftar Perdana Menteri Lebanon
- Parlemen Lebanon
- Ketua Parlemen Lebanon
- Bendera Lebanon
- Lebanon (film)
- Lebanon Selatan
- Pasukan Sementara PBB di Lebanon
Perang & Konflik
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi pemerinath Lebanon Diarsipkan 2006-05-06 di Wayback Machine.
- (Inggris) Situs web kedutaan besar Lebanon di Washington, D.C.
- (Inggris) Situs web Lebanon