Stasiun Jakarta Kota

stasiun kereta api di Indonesia


Stasiun Jakarta Kota (kode: JAKK), dikenal pula sebagai Stasiun Beos adalah stasiun kereta api terbesar di Indonesia yang berusia cukup tua di Kelurahan Pinangsia, Kota Tua Jakarta. Stasiun ini adalah satu dari sedikit stasiun di Indonesia yang bertipe terminus (perjalanan akhir), yang tidak memiliki kelanjutan jalur.

Stasiun Jakarta Kota

Stasiun Jakarta Kota, halaman muka.
Lokasi
Koordinat6°08′15″S 106°48′53″E / 6.1375786°S 106.8146342°E / -6.1375786; 106.8146342
Ketinggian±4 m
Operator
LayananGaya Baru Malam, Serayu, Gumarang, dan Tegal Arum, Argo Parahyangan, New Argo Jati
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1929
Nama sebelumnyaBatavia-Zuid
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Keberadaannya pada saat ini diributkan karena hendak direnovasi dengan penambahan ruang komersial. Padahal, stasiun ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, selain bangunannya kuno, stasiun ini merupakan stasiun tujuan terakhir perjalanan. Seperti halnya Stasiun Surabaya Kota atau Stasiun Semut di Surabaya yang merupakan cagar budaya, namun terjadi renovasi yang dinilai kontroversial.

Sejarah

Pada masa lalu, karena terkenalnya stasiun ini, nama itu dijadikan sebuah acara oleh stasiun televisi swasta. Hanya saja mungkin hanya sedikit warga Jakarta yang tahu apa arti Beos yang ternyata memiliki banyak versi.

Yang pertama, Beos kependekan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij (Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur), sebuah perusahaan swasta yang menghubungkan Batavia dengan Kedunggedeh. Versi lain, Beos berasal dari kata Batavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan Sekitarnya, di mana berasal dari fungsi stasiun sebagai pusat transportasi kereta api yang menghubungkan Kota Batavia dengan kota lain seperti Bekassie (Bekasi), Buitenzorg (Bogor), Parijs van Java (Bandung), Karavam (Karawang), dan lain-lain.

Sebenarnya, masih ada nama lain untuk Stasiun Jakarta Kota ini yakni Batavia Zuid yang berarti Stasiun Batavia Selatan. Nama ini muncul karena pada akhir abad ke-19, Batavia sudah memiliki lebih dari dua stasiun kereta api. Satunya adalah Batavia Noord (Batavia Utara) yang terletak di sebelah selatan Museum Sejarah Jakarta sekarang. Batavia Noord pada awalnya merupakan milik perusahaan kereta api Nederlandsch-Indische Spoorweg, dan merupakan terminus untuk jalur Batavia-Buitenzorg. Pada tahun 1913 jalur Batavia-Buitenzorg ini dijual kepada pemerintah Hindia Belanda dan dikelola oleh Staatsspoorwegen. Pada waktu itu kawasan Jatinegara dan Tanjung Priok belum termasuk gemeente Batavia.

 
Stasiun Kota (1929). Foto koleksi Tropenmuseum, Amsterdam.

Batavia Zuid, awalnya dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun 1926 untuk direnovasi menjadi bangunan yang kini ada. Selama stasiun ini dibangun, kereta api-kereta api menggunakan stasiun Batavia Noord. Sekitar 200 m dari stasiun yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929. Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia Belanda pada 1926-1931.[2]

Di balik kemegahan stasiun ini, tersebutlah nama seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung 8 September 1882 yaitu Frans Johan Louwrens Ghijsels. Bersama teman-temannya seperti Hein von Essen dan F. Stolts, lelaki yang menamatkan pendidikan arsitekturnya di Delft itu mendirikan biro arsitektur Algemeen Ingenieur Architectenbureau (AIA). Karya biro ini bisa dilihat dari gedung Departemen Perhubungan Laut di Medan Merdeka Timur, Rumah Sakit PELNI di Petamburan yang keduanya di Jakarta dan Rumah Sakit Panti Rapih di Yogyakarta.

Stasiun Beos merupakan karya besar Ghijsels yang dikenal dengan ungkapan Het Indische Bouwen yakni perpaduan antara struktur dan teknik modern barat dipadu dengan bentuk-bentuk tradisional setempat. Dengan balutan art deco yang kental, rancangan Ghijsels ini terkesan sederhana meski bercita rasa tinggi. Sesuai dengan filosofi Yunani Kuno, kesederhanaan adalah jalan terpendek menuju kecantikan.

Masa kini

Stasun Jakarta Kota akhirnya ditetapkan sebagai cagar budaya melalui surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 tahun 1993. Walau masih berfungsi, di sana-sini terlihat sudut-sudut yang kurang terawat. Keberadaannya pun mulai terusik dengan adanya kabar mau dibangun mal di atas bangunan stasiun. Demikian pula kebersihannya yang kurang terawat, sampah beresrakan di rel-rel kereta. Selain itu, banyak orang yang tinggal di samping kiri kanan rel di dekat stasiun mengurangi nilai estetika stasiun kebanggaan ini. Kini Pihak KAI melalui Unit Pelestarian Benda dan bangunan bersejarah telah mulai menata stasiun bersejarah ini

Kereta Api

  1. Beberapa rangkaian kereta api komersil yang mengawali dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Jakarta Kota

Jadwal Kereta Api

Jadwal KA Stasiun Jakarta Kota (JAKK) GAPEKA 2013

No KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
115 Gaya Baru Malam Selatan Jakarta Kota (JAKK) Ekonomi 02.09 -
143L Serayu Malam Jakarta Kota (JAKK) Ekonomi 03.18 -
20 Argo Parahyangan Bandung (BD) Eksekutif - 05.30
63 Gumarang Jakarta Kota (JAKK) Eksekutif/Bisnis 05.31 -
15L Argo Jati Jakarta Kota (JAKK) Eksekutif 07.57 -
142L Serayu Pagi Purwokerto (PWT) Ekonomi - 08.25
16L Argo Jati Cirebon (CN) Eksekutif - 08.42
116 Gaya Baru Malam Selatan Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi - 11.30
147 Tegal Arum Jakarta Kota (JAKK) Ekonomi 11.39 -
64 Gumarang Surabaya Pasar Turi (SBI) Eksekutif/Bisnis - 15.15
148 Tegal Arum Tegal (TG) Ekonomi - 16.15
1L Argo Anggrek Pagi Jakarta Kota (JAKK) Go Green 18.13 -
4L Argo Anggrek Malam Surabaya Pasar Turi (SBI) Go Green - 21.15
29 Argo Parahyangan Jakarta Kota (JAKK) Eksekutif 23.14 -

Angkutan umum yang terhubung

Galeri

Lihat pula

Stasiun sebelumnya:
---
Jalur kereta api Jakarta Kota-Kampung Bandan Stasiun berikutnya:
Stasiun Kampung Bandan
Stasiun sebelumnya:
---
Jalur kereta api Jakarta Kota-Manggarai Stasiun berikutnya:
Stasiun Jayakarta
Stasiun sebelumnya:
---
Jalur kereta api Jakarta Kota-Ancol Stasiun berikutnya:
Stasiun Kampung Bandan

Referensi

  1. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  2. ^ Stasiun Batavia Selatan Genap 80 Tahun Kompas.com 23 Oktober 2009, diakses 2 November 2011.

6°08′15″S 106°48′53″E / 6.1375786°S 106.8146342°E / -6.1375786; 106.8146342