Komune (model pemerintahan)
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Oktober 2020) |
Bagian dari seri |
Sosialisme |
---|
Artikel ini merupakan bagian dari seri mengenai: |
Komunisme |
---|
Bagian dari seri politik tentang |
Anarkisme |
---|
Komune adalah model pemerintahan umumnya didukung oleh kelompok komunis, sosialis revolusioner, dan anarkis. Model ini sering dicirikan sebagai organisasi lokal dan transparan yang terdiri dari delegasi yang terikat mandat. Delegasi ini setiap saat dapat ditarik dari posisinya. Pendukung model ini memandang hak penarikan kembali ini sebagai perlindungan yang sangat penting dari korupsi dan sikap nonresponsif dari perwakilan tersebut.
Pendahuluan
suntingHampir secara universal, sosialis, komunis, dan anarkis melihat Komune sebagai model untuk masyarakat bebas yang akan terjadi setelah massa dibebaskan dari kapitalisme, yaitu sebuah masyarakat yang berdasar pada demokrasi partisipatoris dari akar rumput ke atas.
Marx dan Engels, Bakunin, dan kemudian Lenin dan Trotsky mendapat pelajaran teori utama (khususnya dalam "kediktatoran proletariat" dan "melenyapnya negara") dari pengalaman terbatas di Komune Paris.
Meskipun demikian, para pendukungnya ini memberikan kritik terhadap komune. Marx menilai bahwa komunard (para pendukung Komune Paris) mengumpulkan semua sumber daya mereka justru untuk mengorganisir pemilihan demokratis terlebih dahulu, dibandingkan dengan mengumpulkan kekuatan mereka dan menyerang Versailles pada waktu yang tepat. Banyak kaum Marxis, berdasarkan pada interpretasi terhadap bukti-bukti sejarah dan tulisan Marx dalam permasalahan ini, percaya bahwa komunard terlalu "lunak" terhadap elemen nonproletar di tengah-tengah mereka.
Gagasan komune sebagai organisasi sosial libertarian tetap bertahan dalam teori revolusioner. Kropotkin megkritik demokrasi perwakilan modern hanya sebagai alat bagi kelas penguasa, serta berpendapat bahwa masyarakat baru harus diorganisir dengan prinsip yang sama sekali berbeda yang melibatkan setiap individu secara lebih langsung.[1] Dia melihat negara bangsa sebagai organisasi teritorial kapitalis yang memaksakan dirinya pada banyak masyarakat melalui pertunjukkan partisipasi pemilu yang tidak dapat dipercaya. Di sisi lain, komune diharapkan memberi masyarakat otonomi dari kekuatan luar dan menawarkan tiap orang di dalamnya bagian dalam proses pengambilan keputusan melalui majelis komunal dan perwakilan yang mudah ditarik kembali.
Gerakan politik kontemporer yang diorganisir menurut gagasan komune
suntingLihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Kropotkin's Revolutionary Pamphlets (1970), Dover Publications.
Pranala luar
sunting