Konsili Nikea II

Konsili yang diadakan pada tahun 787
(Dialihkan dari Konsili Nicea II)

Konsili Nikea Kedua adalah konsili yang diakui sebagai konsili ketujuh oleh Gereja Katolik Roma dan Ortodoks Timur. Kedua gereja tersebut mengakui konsili ini, sementara pendapat Gereja Protestan bermacam-macam.

Konsili Nikea II
Waktu{{{council_date}}}
Diakui oleh
Konsili sebelumnya
Konsili berikutnya
PenyelenggaraKonstantinus VI dan Maharani Irene (sebagai wali)
PemimpinPatriark Tarasios dari Konstantinopel, wakil Paus Adrianus I
Jumlah peserta350 (dua wakil kepausan)
Pokok bahasanIkonoklasme
Dokumen dan keputusan
Penghormatan ikon diperbolehkan
Daftar kronologis Konsili Ekumene

Konsili ini diselenggarakan pada tahun 787 di Nikea (tempat berlangsungnya Konsili Nikea Pertama) untuk membahas mengenai pemulihan penggunaan dan penghormatan ikon,[1] yang sebelumnya dilarang oleh Kaisar Romawi Timur Leo III (717–741). Putranya, Konstantinus V (741–775) mengadakan Konsili Hieria untuk meresmikan pelarangan tersebut.

Latar belakang

sunting

Penghormatan terhadap ikon para figur kudus Kekristenan telah dilarang oleh Kaisar Konstantinus V dan didukung pula oleh Konsili Hieria (754 M), yang diklaim secara sepihak sebagai konsili oikumenis ketujuh.[2] Konsili Hieria 33 tahun kemudian ditetapkan sebagai konsili yang tidak sah pada Konsili Nikea II oleh Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik karena dalam konsili tersebut tidak ada sama sekali perwakilan dari lima pentarki. Pelaksanaan dari pelarangan penghormatan terhadap ikon ini dijalankan dengan sangat keras misalnya seperti mempersekusi para umat beriman dan para rahib yang masih memuliakan ikon-ikon figur kudus dan ikonoklasme ini juga bermotif politis agar masyarakat tidak hanya menghormati para figur kudus Kekristenan tetapi juga menghormati para penguasa kekaisaran[3] Ikonoklasme ini terus berlanjut hingga masa kekuasaan Kaisar Leo IV Khazar. Namun, ikonoklasme ini terhenti setelah kematian Kaisar Leo IV Khazar.

Referensi

sunting
  1. ^ Gibbon, p.1693
  2. ^ Council of Hieria, Canon 19, "If anyone does not accept this our Holy and Ecumenical Seventh Synod, let him be anathema from the Father and the Son and the Holy Ghost, and from the seven holy Ecumenical Synods!" http://www.fordham.edu/halsall/source/icono-cncl754.asp
  3. ^ Warren T. Treadgold (1997). A History of the Byzantine State and Society. Stanford University Press. hlm. 388. ISBN 978-0-8047-2630-6. Diakses tanggal 27 January 2013. 

Bacaan lanjutan

sunting