Partai Pejuang Tanah Air
Partai Pejuang Tanah Air (Jawi: ڤرتي ڤجواڠ تانه اءير), dengan akronim PEJUANG adalah sebuah partai politik berlandaskan Melayu di Malaysia. Didirikan oleh Mahathir Mohamad yang sebelumnya merupakan pendiri UMNO Baru dan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu). Sebelumnya, Mahathir mendeklarasikan "Bersatu Blackout" sebelum akhirnya memisahkan diri dari Partai Bersatu dan mendirikan Partai Pejuang.[1]
Partai Pejuang Tanah Air | |
---|---|
Nama dalam bahasa Melayu | Parti Pejuang Tanah Air ڤرتي ڤجواڠ تانه اءير |
Nama dalam bahasa Mandarin | 祖國鬥士黨 祖国斗士党 Zǔguó dǒushì dǎng |
Nama dalam bahasa Tamil | உள்நாட்டு போராளிகள் கட்சி Uḷnāṭṭu pōrāḷikaḷ kaṭci |
Ketua umum | Lowong |
Presiden | Mukhriz Mahathir |
Sekretaris Jenderal | Amiruddin Hamzah |
Pendiri | Mahathir Mohamad |
Dibentuk | 12 Agustus 2020 |
Disahkan | 8 Juli 2021 |
Dipisah dari | Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) |
Kantor pusat | N-02-08, Blok N, Conezion Commercial Centre, Lebuhraya IRC3, IOI Resort City, 62502 Putrajaya, Malaysia |
Sayap wanita | Pejuanita |
Sayap pemuda | Pejuang Muda |
Sayap pemudi | Pejuanita Muda |
Ideologi | |
Posisi politik | Sayap kanan |
Agama | Islam Sunni |
Afiliasi nasional | Gerakan Tanah Air (2022–2023) |
Himne | Berjuang Untukmu |
Dewan Negara | 0 / 70 |
Dewan Rakyat | 0 / 222 |
Dewan Undangan Negeri | 5 / 591 |
Bendera | |
Situs web | |
pejuang | |
Artikel ini adalah bagian dari seri Politik dan Ketatanegaraan Malaysia |
Portal Malaysia |
Partai Pejuang Tanah Air pertama kali ikut serta dalam pemilihan umum di Slim, Perak dan mengusung Amir Khusyairi Mohd Tanusi. Saat itu, Partai Pejuang belum terdaftar secara resmi di Departemen Pendaftaran Organisasi, sehingga calon legislatif tersebut disebut sebagai calon independen.[2] Pada Januari 2022, Partai Pejuang kembali menyertai pesta demokrasi di Johor.[3] Partai Pejuang mengusung calon legislatifnya sendiri tanpa melakukan kerja sama politik dengan Barisan Nasional, Perikatan Nasional, maupun Pakatan Harapan. Namun, seluruh calon legislatif yang diusungnya gagal mencapai suara mayoritas di Dewan Undangan Negeri Johor.[4]
Sejarah
suntingBermula dari pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia, sekaligus Ketua Umum Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) dan Ketua Umum Pakatan Harapan (PH).[5] Bersamaan dengan itu, Partai Bersatu juga keluar dari koalisi PH dan membuat pemerintahan federal runtuh.[6] Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah menunjuk Mahathir sebagai penjabat perdana menteri hingga perdana menteri terpilih dilantik. Partai Bersatu kubu Mahathir Mohamad justru mengusungnya kembali sebagai perdana menteri, sedangkan Muhyiddin Yassin mengajukan diri sebagai calon perdana menteri. Kemudian, Muhyiddin melakukan kerja sama politik dengan beberapa partai politik, seperti Barisan Nasional, Gabungan Partai Sarawak, Partai Islam Se-Malaysia, Partai Bersatu Rakyat Sabah, dan Partai Solidaritas Tanah Air untuk meraih dukungan parlemen. Pada akhirnya, Muhyiddin berhasil memperoleh dukungan sebesar 114 anggota Dewan Rakyat.[7] Kelompok fraksi-fraksi pendukung Muhyiddin tersebut dikenali sebagai Perikatan Nasional (PN).
Mahathir tidak setuju atas pembentukan koalisi PN dengan komponen utama partainya adalah Partai Bersatu. Ia bersikeras bahwa Partai Bersatu merupakan bagian dari Pakatan Harapan.[8] Pertentangan tersebut berakhir dengan adanya keputusan untuk memberhentikan beberapa kader Partai Bersatu, di antaranya Mahathir Mohamad, Mukhriz Mahathir, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, Maszlee Malik, dan Amiruddin Hamzah pada 28 Mei 2020.[9] Mereka tidak menerima keputusan tersebut dan tetap mengekalkan diri mereka sebagai kader Partai Bersatu. Meski demikian, Muhyiddin menjelaskan bahwa pemberhentian mereka telah sesuai dengan konstitusi partai dikarenakan Mahathir dan empat orang lainnya yang telah diberhentikan tersebut tidak mendukung pemerintah, melainkan duduk sebagai anggota parlemen oposisi.[10]
Mahathir yang saat itu mengklaim dirinya sebagai anggota Partai Bersatu mendeklarasikan "Bersatu Blackout" yang menunjukkan kekecewaan para mantan kader Partai Bersatu yang telah diberhentikan sebelumnya kepada Partai Bersatu pimpinan Muhyiddin Yassin.[1] Pada 12 Juni 2020, Mahathir berkelakar bahwa dirinya akan membentuk partai baru yang dinamakan sebagai "Partai Apa Aku Dapat" menyusul perpecahan di antara anggota Partai Bersatu.[11] Setelah itu, Shahruddin Md Salleh yang menjabat Wakil Menteri Pekerjaan mengundurkan diri dari jabatannya setelah tidak mendukung pemerintahan Perikatan Nasional dan berdiri dalam barisan pendukung Mahathir.[12]
Pengumuman pembentukan partai dilakukan pada 12 Agustus 2020 bersamaan dengan deklarasi dukungan terhadap calon legislatif, Amir Khusyairi Mohamad Tanusi dalam pemilihan umum sela Slim, Perak.[13] Dengan demikian, "Bersatu Blackout" resmi dibubarkan dan digantikan oleh Partai Pejuang. Lambang partainya menggunakan abjad Jawi, yaitu ڤ (pa) bermakna huruf pertama dari kata "Pejuang". Syed Saddiq yang sebelumnya bersama dengan Mahathir tidak bergabung dengan Partai Pejuang dan memilih untuk mendirikan partai baru bernama Ikatan Demokrat Malaysia.
Partai Pejuang Tanah Air didaftarkan sebagai partai politik pada Januari 2021 dan dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Departemen Pendaftaran Organisasi (RoS).[14] Hingga pada akhirnya, Partai Pejuang resmi terdaftar sebagai partai politik pada 8 Juli 2021.[15]
Struktur kepemimpinan
sunting
|
|
Pimpinan
suntingKetua Umum
sunting№ | Potret | Ketua Umum Partai Pejuang | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Lama menjabat | Ref |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Mahathir Mohamad (lahir 1925) | 12 Agustus 2020 | 16 Desember 2022 | 2 tahun, 126 hari | [16] |
Presiden
sunting№ | Potret | Presiden Partai Pejuang | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Lama menjabat | Ref |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Mukhriz Mahathir (lahir 1964) | 12 Agustus 2020 | Petahana | 4 tahun, 73 hari |
Sekretaris Jenderal
suntingBerikut merupakan daftar Sekretaris Jenderal Partai Pejuang Tanah Air.
Sekretaris Jenderal | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Ref | |
---|---|---|---|---|
Amiruddin Hamzah | 12 Agustus 2020 | Petahana |
Perolehan suara umum
suntingPemilihan umum | Jumlah kursi | Jumlah calon legislatif | Jumlah suara | Persentase | Hasil | Presiden |
---|---|---|---|---|---|---|
2022 | 3 / 222
|
52 | 502,927 | 3.99% | 5 kursi; Pemerintah | Mukhriz Mahathir |
2028 | 3 / 222
|
52 | 502,927 | 3.99% | 5 kursi; Pemerintah | Mukhriz Mahathir |
Perolehan suara
suntingNegara bagian
suntingPemilihan umum | Dewan Undangan Negeri | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Perlis | Kedah | Kelantan | Terengganu | Pulau Pinang | Perak | Pahang | Selangor | Negeri Sembilan | Melaka | Johor | Sabah | Sarawak | Jumlah kursi | |
2/3 mayoritas | 2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
2 / 3
|
|
2022 | 0 / 56
|
0 / 42
|
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b "Penyokong Dr M lancar kempen Bersatu 'blackout'". Malaysiakini (dalam bahasa Melayu). 17 Juni 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ Irwan Muhammad Zain (15 Agustus 2020). "Slim Memilih: Medan untuk Pejuang uji penerimaan rakyat - Penganalisis". Astro Awani. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2020. Diakses tanggal 15 Agustus 2020.
- ^ "PRN Johor: PEJUANG bertanding solo". Berita Harian (dalam bahasa Melayu). 22 Januari 2022. Diakses tanggal 13 Februari 2022.
- ^ "PRN Johor: 85 calon termasuk Pejuang, Warisan hilang deposit". Free Malaysia Today (dalam bahasa Melayu). 13 Maret 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-13. Diakses tanggal 15 Maret 2022.
- ^ "Dr Mahathir letak jawatan perdana menteri, pengerusi Bersatu". www.mstar.com.my (dalam bahasa Melayu). 24 Februari 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ "Muhyiddin umum Bersatu keluar PH". Malaysiakini (dalam bahasa Melayu). 24 Februari 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ Suraya Roslan (29 Februari 2020). "Muhyiddin dapat sokongan 114 ahli parlimen". www.hmetro.com.my (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ "PPBM still part of PH, Dr M insists". Free Malaysia Today (dalam bahasa Inggris). 18 Mei 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Mei 2020. Diakses tanggal 19 Mei 2020.
- ^ "Former Malaysian PM Mahathir and supporters removed from ruling Bersatu party". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). 28 Mei 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ "Malaysian PM Muhyiddin defends removal of Mahathir and supporters from ruling Bersatu party". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). 30 Mei 2020. Diakses tanggal 4 Juni 2020.
- ^ "Saya nak tubuh parti 'Apa Aku Dapat', sindir Mahathir". Malaysiakini (dalam bahasa Melayu). 12 Juni 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ Patho Rohman, Mohd Anwar (2020-06-04). "Shahruddin letak jawatan Timbalan Menteri Kerja Raya". BH Online (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2022-01-24.
- ^ "Tun M umum nama parti baharu, Parti Pejuang Tanah Air". Astro Awani (dalam bahasa Melayu). 12 Agustus 2020. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ "RoS rejects applications from Pejuang to be registered as political party | The Star". www.thestar.com.my. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ "Amid political tumult, Pejuang says now officially registered as a party". Malay Mail. 2021-07-08. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ "Dr Mahathir letak jawatan Pengerusi Pejuang". Sinar Harian (dalam bahasa Melayu). Shah Alam. 16 Desember 2022. Diakses tanggal 16 Desember 2022.