Jalur kereta api Solo Balapan–Kertosono
Jalur kereta api Solo Balapan-Kertosono (bahasa Jawa: ꦱꦼꦥꦸꦂꦱꦭꦧꦭꦥꦤ꧀ꦏꦼꦂꦠꦱꦤ, translit. Jalur sepur Sala Balapan-Kertasana) adalah segmen jalur kereta api lintas selatan Jawa yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan Stasiun Kertosono. Jalur ini merupakan bagian dari jalur selatan kereta api di Pulau Jawa. Jalur ini juga sejajar dengan Jalan Tol Solo-Ngawi dan Jalan Tol Ngawi-Kertosono yang saat ini sudah beroperasi.
Jalur kereta api Solo Balapan–Kertosono | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Ikhtisar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis | Jalur lintas utama | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sistem | Jalur kereta api rel berat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status | Beroperasi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Terminus | Solo Balapan Kertosono | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun | 24 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 1881–1884 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilik | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta (Solo Balapan-Kedungbanteng) Daerah Operasi VII Madiun (Walikukun-Kertosono) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Karakteristik lintas | Rel lintas datar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Data teknis | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan operasi | 60 s.d. 100 km/jam | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jalur ini merupakan jalur yang ramai dilintasi kereta eksekutif, bisnis, maupun ekonomi. Petak antara Solo Balapan hingga perbatasan Sragen–Ngawi termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta sedang petak antara perbatasan Sragen–Ngawi hingga Kertosono termasuk dalam Daop 7 Madiun.
Saat ini, seluruh jalur ini sedang dalam proses finishing menjadi sepenuhnya ganda. Sejak 5 Maret 2019 lintas antara Palur–Kedungbanteng[1] sudah berupa jalur ganda. Kemudian pada 14 Maret 2019 lintas Nganjuk–Baron[2], tanggal 16 Oktober 2019 lintas Babadan–Geneng[3], serta tanggal 30 Oktober 2019 lintas Baron–Kertosono bersambung Jombang (lintas Kertosono–Wonokromo) juga sudah menjadi jalur ganda.[4]
Terhitung sejak tanggal 1 Desember 2019, dua stasiun di lintas ini; Stasiun Barat dan Stasiun Paron berganti nama, Stasiun Barat menjadi Stasiun Magetan dan Stasiun Paron menjadi Stasiun Ngawi.[5][6][7]
Jalur ini sepenuhnya berada di lintas datar, dengan sedikit kombinasi pemandangan hutan di sekitar Saradan, Madiun hingga memasuki Wilangan, Nganjuk.
Sejarah
Pra-kemerdekaan
Pada awal dekade 1830-an, tepatnya setelah Perang Diponegoro, Kota Madiun dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda dan menjadi wilayah berstatus karesidenan dan menjadi tempat tinggal orang-orang Belanda dan Eropa lainnya terutama yang berprofesi di bidang perkebunan dan perindustrian karena adanya pengembangan berbagai perkebunan dan pabrik di sekitar kota ini seperti perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, tembakau, dan lain-lain.[8]
Industri pertanian dan perkebunan semakin menggeliat di wilayah Madiun. Untuk mendukung distribusi hasil bumi tersebut, diperlukan sistem transportasi terpadu, terutama pada sektor kereta api. Pada tahun 1873, Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan konsesi izin pembangunan jalur kereta api rute Surabaya–Solo dan Madiun–Ponorogo, begitu disebutkan dalam buku Spoorwegen op Java (1873). Pembangunannya diprakarsasi oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda.[9]
Pembangunan jalurnya dimulai dari Kertosono menuju Nganjuk yang diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1881. Kemudian diikuti segmen Nganjuk menuju Madiun pada tanggal 1 Juli 1882, Madiun–Paron pada tanggal 2 Juli 1883, Paron–Modjo Sragen pada tanggal 1 Maret 1884, dan akhirnya terhubung sampai Solo Jebres dan Solo Balapan pada tanggal 24 Mei 1884.[10]
Penggandaan
Sehubungan dengan pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa, sebagian besar stasiun kereta api di lintas ini, kecuali Sragen,Madiun, Kertosono, Wilangan, dan Nganjuk, akan menggunakan bangunan baru yang akan menggantikan bangunan lama peninggalan SS. Rencananya setelah proyek ini selesai, bangunan stasiun yang lama akan segera dirobohkan.[11]
Jalur terhubung
Karena cabang Madiun–Ponorogo tidak lagi dioperasikan, maka jalur KA Solo Balapan-Madiun tergabung dengan jalur KA Madiun-Kertosono dan membentuk jalur kereta api Solo Balapan-Kertosono.
Lintas aktif
- Kutoarjo–Purwosari lanjut ke Solo Balapan
- Gundih–Solo Balapan
- Kertosono–Wonokromo
- Kertosono–Bangil
- Percabangan langsir ke arah Depo Pertamina Madiun
Lintas nonaktif
- Madiun–Ponorogo dengan percabangan menuju Badegan
- Percabangan menuju Lanud Iswahyudi
Layanan kereta api
Penumpang
Kelas eksekutif
- Argo Wilis, tujuan Bandung dan tujuan Surabaya via Yogyakarta–Madiun–Jombang
- Bangunkarta, tujuan Jakarta dan tujuan Surabaya via Tegal–Semarang–Solo Jebres
- Bima, tujuan Jakarta dan tujuan Surabaya bersambung Malang via Purwokerto–Yogyakarta–Madiun–Jombang
- Gajayana, tujuan Jakarta dan tujuan Malang via Purwokerto–Yogyakarta–Madiun–Blitar
- Turangga, tujuan Bandung dan tujuan Surabaya via Yogyakarta–Madiun–Jombang
Kelas campuran
- Malabar, tujuan Bandung dan tujuan Malang via Kroya–Yogyakarta–Solo–Madiun–Blitar (eksekutif, bisnis, dan ekonomi AC plus)
- Malioboro Ekspres, tujuan Yogyakarta dan tujuan Malang (eksekutif-ekonomi AC plus)
- Ranggajati, tujuan Cirebon dan tujuan Surabaya bersambung Jember via Purwokerto–Yogyakarta–Madiun–Jombang (eksekutif-bisnis)
- Mutiara Selatan, tujuan Bandung dan tujuan Surabaya bersambung Malang via Kroya–Yogyakarta–Solo–Madiun–Jombang (eksekutif-bisnis)
- Sancaka, tujuan Yogyakarta dan tujuan Surabaya (eksekutif-ekonomi AC plus)
- Majapahit tujuan Jakarta dan tujuan Malang via Tegal–Semarang–Solo Jebres–Kertosono–Blitar (eksekutif-ekonomi AC plus)
- Singasari, tujuan Jakarta dan tujuan Blitar via Purwokerto–Yogyakarta–Madiun (eksekutif-ekonomi AC plus)
- Wijayakusuma, tujuan Cilacap dan tujuan Surabaya bersambung Banyuwangi (eksekutif-ekonomi AC premium)
Kelas ekonomi AC premium
Jayakarta Premium, tujuan Jakarta dan tujuan Surabaya via Purwokerto–Yogyakarta–Madiun–Jombang
Kelas ekonomi AC
- Brantas, tujuan Jakarta dan tujuan Blitar via Tegal–Semarang–Solo Jebres–Kertosono
- Gaya Baru Malam Selatan, tujuan Jakarta dan tujuan Surabaya via Purwokerto–Yogyakarta–Madiun–Jombang
- Kahuripan, tujuan Bandung dan tujuan Blitar via Kroya–Yogyakarta–Solo–Madiun
- Matarmaja, tujuan Jakarta dan tujuan Malang via Tegal–Semarang–Solo Jebres–Kertosono–Blitar
- Logawa, tujuan Purwokerto dan tujuan Surabaya bersambung Jember
- Pasundan, tujuan Bandung dan tujuan Surabaya via Kroya–Yogyakarta–Solo–Madiun–Jombang
- Sri Tanjung, tujuan Banyuwangi dan tujuan Surabaya bersambung Yogyakarta
Barang
- Angkutan ketel BBM Rewulu, tujuan Rewulu dan tujuan Madiun
- Angkutan ketel BBM Benteng, tujuan Benteng dan tujuan Madiun
Daftar stasiun
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 16, 21 Surabaya–Solo Segmen Solo Jebres–Modjo Sragen |
Diresmikan pada tanggal 24 Mei 1884 oleh Staatsspoorwegen Oosterlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta | ||||||
3130 | Solo Balapan | SLO | Jalan Wolter Monginsidi 112, Kestalan, Banjarsari, Surakarta | km 262+720 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan km 107+914 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres/Yogyakarta |
+93 m | Beroperasi | |
3151 | Solo Jebres | SK | Jalan Ledoksari 1, Purwadiningratan, Jebres, Surakarta | km 260+634 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan km 110+000 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres |
+97 m | Beroperasi | |
BH 308 Jembatan Bengawan Solo Jurug | |||||||
4001 | Palur | PL | Dagen, Jaten, Karanganyar | km 256+484 | +93 m | Beroperasi | |
4002 | Kemiri | KMR | Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar | km 251+670 | +98 m | Beroperasi | |
4003 | Grompol | GP | Karang Malang, Masaran, Sragen | km ? | +87 m | Tidak beroperasi | |
4004 | Masaran | MSR | Masaran, Masaran, Sragen | km 242+740 | +93 m | Beroperasi | |
Segmen Modjo Sragen–Paron |
Diresmikan pada tanggal 1 Maret 1884 | ||||||
4005 | Sragen | SR | Jalan Salak 1, Sragen Kulon, Sragen, Sragen | km 233+761 | +86 m | Beroperasi | |
4006 | Kebonromo | KRO | Ngarum, Ngrampal, Sragen | km 228+552 | +86 m | Beroperasi | |
4007 | Kedungbanteng | KDB | Gondang, Gondang, Sragen | km 222+492 | +85 m | Beroperasi | |
Perbatasan Provinsi Jawa Tengah Perbatasan Provinsi Jawa Timur | |||||||
Termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun | |||||||
4008 | Walikukun | WK | Jalan Stasiun Walikukun, Walikukun, Widodaren, Ngawi | km 210+197 | +74 m | Beroperasi | |
4009 | Kedunggalar | KG | Kedunggalar, Kedunggalar, Ngawi | km 200+871 | +75 m | Beroperasi | |
Segmen Paron–Madiun |
Diresmikan pada tanggal 2 Juli 1883 | ||||||
4011 | Ngawi d.h. Paron |
NGW | Jalan Raya Paron, Gelung, Paron, Ngawi | km 191+707 | +56 m | Beroperasi | |
4012 | Geneng | GG | Tepas, Geneng, Ngawi | km 184+344 | +53 m | Beroperasi | |
4013 | Magetan d.h. Barat |
MAG | Jalan Stasiun Barat, Karangsono, Barat, Magetan | km 176+332 | +70 m | Beroperasi | |
Semawur | SMW | Tidak beroperasi | |||||
BH ? Jembatan Bengawan Madiun | |||||||
Segmen Madiun–Nganjuk |
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1882 | ||||||
4020 | Madiun | MN | Jalan Kompol Sunaryo 6A, Madiun Lor, Manguharjo, Madiun | km 165+783 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan km 0+000 lintas Madiun-Ponorogo-Slahung |
+63 m | Beroperasi | |
4021 | Babadan | BBD | Dimong, Madiun, Madiun | km 157+889 | +63 m | Beroperasi | |
4022 | Caruban | CRB | Jalan Stasiun Caruban, Krajan, Mejayan, Madiun | km 149+569 | +74 m | Beroperasi | |
4023 | Saradan | SRD | Sugihwaras, Saradan, Madiun | km 141+063 | +107 m | Beroperasi | |
4024 | Wilangan | WLG | Wilangan, Wilangan, Nganjuk | km 132+265 | +96 m | Tidak beroperasi | |
4025 | Bagor | BGR | Jalan Raya Bagor, Paron, Bagor, Nganjuk | km 125+230 | +58 m | Beroperasi | Berkas:BGR 02.jpg |
Segmen Nganjuk–Kertosono |
Diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1881 | ||||||
4026 | Nganjuk | NJ | Jalan Panglima Besar Soedirman, Mangundikaran, Nganjuk, Nganjuk | km 118+842 | +56 m | Beroperasi | |
4027 | Sukomoro | SKM | Jalan Raya Sukomoro, Sukomoro, Sukomoro, Nganjuk | km 114+445 | +50 m | Beroperasi | |
Ngrajek | NJK | Tidak beroperasi | |||||
4029 | Baron | BRN | Jalan Raya Baron, Kedungrejo, Tanjunganom, Nganjuk | km 103+810 | +46 m | Beroperasi | |
4031 | Kertosono | KTS | Jalan Stasiun Kertosono, Banaran, Kertosono, Nganjuk | km 96+888 lintas Surabaya–Kertosono–Madiun–Solo Balapan km 215+479 lintas Bangil–Blitar–Kertosono |
+43 m | Beroperasi | |
Keterangan:
Referensi:
|
Percabangan menuju Lanud Iswahyudi
Percabangan nonaktif ini dibangun pada tahun 1939-1940 oleh Staatsspoorwegen (SS), bebarengan dengan dibangunnya Lanud Iswahyudi.[17] Jalur ini memiliki panjang kurang lebih 5 km dan berdampingan maupun bersilangan dengan jalur lori tebu PG Purwodadi.
Jalur Stasiun Barat hingga Lanud Iswahyudi dikhususkan untuk mengangkut avtur atau bahan bakar pesawat yang dipasok oleh Pertamina menuju Landasan Udara Iswahyudi. Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya moda transportasi darat roda karet, Pertamina lebih memilih mendistribusikan avtur dengan menggunakan truk karena dinilai lebih praktis dan efisien, sehingga jalur ini resmi ditutup tahun 2004.[18]
Galeri
-
Percabangan rel dari Stasiun Barat menuju Lanud Iswahyudi
-
Jembatan ini berada di sebelah selatan Stasiun Barat. Arah foto menuju ke Lanud Iswahyudi.
-
Jalur kereta api Barat-Lanud Iswahyudi. Arah foto menuju ke Stasiun Barat.
-
Bekas railbed yang telah menjadi jalan kampung, Rel lurus menuju Lanud. Iswahyudi, di kanan sungai adalah letak jalur lori yang menuju Stasiun Barat berada.
-
Sisa rel yang masih tersisa.
-
Sisa jembatan yang berada di timur Jl. Maospati-Barat. Link Street View
-
Bekas railbed persilangan antara Jalur Kereta api Barat-Lanud Iswahyudi (gauge 1067 mm) dengan Jalur Lori PG Purwodadi (gauge 700 mm). Lokasi Persilangan
Percabangan menuju Depo Pertamina Madiun
Percabangan ini dahulu merupakan jalur kereta yang menuju Pabrik Gula Rejo Agung dengan panjang lintasan kurang lebih 3 km, yang digunakan untuk mengangkut tetes tebu dari dalam pabrik gula yang ditarik oleh lokomotif uap D52. Namun, jalur ini diperpendek dengan panjang kurang lebih 1,2 km untuk menghubungkan Stasiun Madiun dengan Depo Pertamina (Terminal BBM) Madiun. Jalur ini tepat berada di depan PT Inka dan bersebelahan dengan Jalan Raya Madiun-Nganjuk. Jalur ini dikhususkan untuk mengangkut kereta ketel BBM menuju Terminal BBM Madiun.[19]
Untuk keperluan langsiran kereta api ketel, dijalankan lokomotif D301 dan BB301. Jalur ini merupakan jalur kereta api pinggir jalan raya yang masih aktif selain segmen Purwosari–Solo Kota.[20]
Referensi
- ^ Isnanto, Bayu. Ardi. "Jalur Ganda Stasiun Palur-Kedungbanteng Resmi Beroperasi". detiknews. Diakses tanggal 2019-03-06.
- ^ Harianto, Sugeng. "Uji Beban Laik dan Aman, Jalur Ganda Daop 7 Madiun Siap Beroperasi". detiknews. Diakses tanggal 2019-12-02.
- ^ "Jalur Ganda di Madiun Siap Dilalui KA". Surabayainside.com. 2019-10-15. Diakses tanggal 2019-10-16.
- ^ Setiawan, Kodrat (2019-10-30). "Jalur Ganda Kereta Jombang-Baron Siap Beroperasi Hari ini". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-30.
- ^ redaksiSKI (2019-07-18). "Rencana Per 1 Desember 2019 Nama Stasiun Barat diganti Menjadi Stasiun Magetan". Suara Kumandang. Diakses tanggal 2019-11-02.
- ^ didik (2018-03-02). "Nama Stasiun Paron Mau Diganti ? Dewan Ngawi Meradang". siagaindonesia.com. Diakses tanggal 2019-07-29.
- ^ admin. "Realisasi Perubahan Nama Stasiun Paron | Radar Madiun" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-29.
- ^ P., Tjondronegoro, Sediono M.; Gunawan., Wiradi,; Indonesia., Yayasan Obor (2008). Dua abad penguasaan tanah : pola penguasaan tanah pertanian di Jawa dari masa ke masa (edisi ke-Ed. rev). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 9794616850. OCLC 271789216.
- ^ Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java.
- ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.
- ^ "Kemenhub Bangun Tiga Stasiun Kereta Api". Jawa Pos. 26 September 2017.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.
- ^ "Lanud Iswahjudi atau Bandara Iswahjudi". LintasMagetan.com. Diakses tanggal 22 Oktober 2017.
- ^ "Arsip diskusi Semboyan35.com mengenai jalur ke Bandara Iswahjudi". Diakses tanggal 22 Oktober 2017.
- ^ "Haduh, Nasib Rel Bengkong Sebentar Lagi Tinggal Kenangan". Solopos.com. 5 Februari 2015. Diakses tanggal 23 Oktober 2017.
- ^ Majalah KA Edisi September 2014