Najib Razak
Dato' Sri Haji Mohammad Najib bin Tun Haji Abdul Razak, BSc (bahasa Melayu: محمد نجيب بن عبدالرزاق, IPA: [muˈhämmäd˺ ˈnäd͡ʒɪb˺ -d͡ʒeb˺]; lahir 23 Juli 1953) adalah Perdana Menteri Malaysia keenam menggantikan Abdullah Ahmad Badawi, terhitung sejak 3 April 2018 hingga 9 Mei 2018, ketika kekalahan bersejarah setelah 60 tahun koalisi Barisan Nasional memimpin pemerintahan federal. Pasca kekalahan dalam Pemilu Malaysia 2018, ia dituduh terlibat kasus korupsi Skandal 1Malaysia.[1] Pada tahun 2020, Najib dihukum atas dugaan tersebut. Najib merupakan salah satu Perdana Menteri Malaysia yang berketurunan Indonesia, dari ayah yang berasal dari suku Makassar (Kerajaan Gowa) dan sang ibu dari suku Bima.
Najib Razak | |
---|---|
نجيب رزاق | |
Perdana Menteri Malaysia ke-6 | |
Masa jabatan 3 April 2009 – 9 Mei 2018 | |
Penguasa monarki | |
Wakil | |
Wakil Perdana Menteri Malaysia ke-9 | |
Masa jabatan 31 Oktober 2004 – 3 April 2009 | |
Penguasa monarki | |
Perdana Menteri | Abdullah Ahmad Badawi |
Menteri Besar Pahang ke-12 | |
Masa jabatan 4 Mei 1982 – 26 Oktober 1990 | |
Penguasa monarki | Ahmad Shah |
Pendahulu Abdul Rashid Abdul Rahman | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 23 Juli 1953 Bukit Bius, Kuala Lipis, Federasi Malaya |
Partai politik | Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (1976–sekarang) |
Afiliasi politik lainnya | Barisan Nasional (1976–sekarang) Muafakat Nasional (2019–sekarang) Perikatan Nasional (2020–2021) |
Suami/istri |
|
Hubungan | Hishammuddin Hussein (sepupu) |
Anak | Dari Puteri Zainah Eskandar
Dari Rosmah Mansor
|
Orang tua |
|
Tempat tinggal | 11, Jalan Langgak Duta, Taman Duta, Bukit Tunku, Kuala Lumpur |
Almamater | Universitas Nottingham |
Pekerjaan | Politikus |
Tanda tangan | |
Situs web | www |
Sunting kotak info • L • B |
Najib terpilih menjadi anggota Parlemen Malaysia pada tahun 1976, ketika berumur 23 tahun, menggantikan ayahnya yang telah meninggal dunia untuk kursi daerah pemilihan Pekan yang berbasis di Pahang. Pada tahun yang sama, ia diangkat menjadi Ketua Pemuda UMNO Cabang Pekan dan menjadi anggota Dewan Eksekutif Pemuda. Pada tahun-tahun awal karier politiknya, Najib mengambil peran sebagai wakil menteri pada tahun 1976, dan antara tahun 1982 dan 1986, ia menjadi Menteri Besar Pahang. Setelah itu, hingga tahun 2009, ia dirotasi dalam Kabinet Malaysia dengan mengambil berbagai jabatan menteri di bidang pertahanan, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, dan terakhir keuangan. Antara 1993 dan 2009, Najib adalah wakil presiden UMNO.
Asal usul
Najib merupakan keturunan bangsawan Kerajaan Gowa yang yang beretnis Suku Makassar di Sulawesi Selatan, Indonesia. Bahkan di negara bagian Pahang, ada sebuah perkampungan yang bernama Kampung Mengkasar yang dibuka oleh leluhur Najib yang bernama Karaeng Aji pada tahun 1721 yang merantau dari Gowa menuju Pahang akibat situasi politik kala itu.
Masyarakat memberi gelar kepadanya, yaitu Orang Besar Berempat Syahbandar. Tak lain dan tak bukan alasan diberi gelar tersebut karena Najib memiliki garis keturunan dari Raja Gowa kesembilan belas, I Mappadulung Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone Sultan Abdul Djalil Tumenanga ri Lakiung. Salah satu cucunya bernama Muhammad Nazaruddin Karaeng Agang Jene' atau lebih dikenal dengan nama Karaeng Aji. Ibunda Karaeng Aji, yaitu Siti Aminah adalah anak perempuan dari Sultan Bima.
Sebagai keturunan langsung dari Raja Gowa, Karaeng Aji merasa dirinya lebih berhak menerima takhta Kerajaan Gowa dari Raja Gowa kedua puluh, La Pareppa Tosappewalie Karaeng Ana' Moncong Sultan Ismail Muhtajuddin Tuminanga ri Somba Opu. Terlebih lagi, Karaeng telah dicalonkan oleh Dewan Adat Bate Salapang untuk menggantikan La Pareppa sebagai Raja Gowa. Namun pada akhirnya, usaha tersebut gagal dan penggantinya adalah I Mappaurangi Sultan Sirajuddin Tuminang ri Pasi. Meski begitu, Karaeng Aji tetap berlapang dada dan merantau ke Kerajaan Pahang pada tahun 1722 sesuai dengan kebiasaan orang-orang asal Gowa, Makassar yang senang berlayar dan merantau. Di Pahang, Karaeng Aji berhasil menjadi Syahbandar dan mendapatkan gelar dari masyarakat, yaitu Toh Tuan. Setelah itu, Karaeng Aji menikah dengan salah satu putri di Kerajaan Pahang.
Saya ini anak keturunan Djalil yang merantau sampai generasi kesebelas yang akhirnya kembali. Jadi darah yang mengalir dalam tubuh saya adalah darah Gowa.[2]
— Najib Razak, 15 Mei 2009
Najib diberi gelar oleh masyarakat adat Bugis sebagai I Mappadulung Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone dengan adat Kerajaan Gowa di perbatasan Sungguminasa-Makassar pada tahun 2005.[3] Selain itu, namanya juga diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Sulawesi Selatan.
Pasca menjabat perdana menteri
Najib menerima kekalahan dalam Pemilu Malaysia 2018 dan bersedia tidak akan mengganggu kelancaran transisi kekuasaan kepada Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri. Bahkan, dirinya telah enggan untuk kembali menjadi perdana menteri sejak kekalahan itu. Pada 12 Mei 2018, tiga hari setelah kekalahannya dalam pemilihan umum, sebuah manifes penerbangan menyatakan bahwa Najib dan istrinya, Rosmah Mansor berangkat menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menggunakan jet pribadi.[4][5] Atas perintah Mahathir, Departemen Imigrasi melarang Najib melakukan perjalalanan ke luar negeri.[6] Di tengah ketegangan pemerintah dengan dirinya membuat Najib mengundurkan diri dari jabatan Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) sekaligus sebagai Ketua Umum Barisan Nasional di hari yang sama.[7][8]
Pemerintahan Pakatan Harapan dengan sigap membuka kembali kasus penyelidikan skandal 1MDB. Per 16 Mei 2018, Polisi Diraja Malaysia telah menggeledah enam properti yang memiliki keterkaitan dengan Najib dan Rosmah sebagai tersangka dan bagian dari kasus penyelidikan skandal 1MDB. Mereka menyita 284 kotak berisi tas desainer, 72 tas koper besar berisi uang tunai dalam berbagai jenis mata uang, dan barang berharga lainnya. Komisaris Kepolisian Malaysia membenarkan bahwa polisi telah menyita barang dengan nilai perkiraan antara 223-273 juta USD.[9][10] Pihak kepolisian menyebutnya sebagai penyitaan terbesar dalam sejarah Malaysia.[11]
Pada Januari 2019, Najib membuat video klip berdurasi tujuh detik dengan mengucapkan "Malu Apa Bossku" menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dia juga mengunggah foto dirinya berpose di atas sepeda motor Yamaha Y150 dengan plat nomor 8055KU (BOSSKU).[12] Slogan dan foto tersebut menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama di kalangan muda yang menjadikan itu sebagai bahan untuk video, meme, kaos, topi, stiker kendaraan, hingga video musik.[13][14] Fenomena ini berkontribusi terhadap popularitas Najib.[15] Selain itu, kata "Bossku"-nya itu sangat berpengaruh terhadap kemenangan partainya dalam pemilihan umum sela Kimanis 2020.[16]
Hasil pemilihan
Tahun | Daerah pemilihan | Suara | % | Lawan | Suara | % | Jumlah surat suara | Mayoritas | Hasil akhir | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1982 | Bandar Pekan | Najib Razak (UMNO) | 3,820 | 72.50% | Mohamed Rusdi Arif (PAS) | 1,449 | 27.50% | 5,377 | 2,371 | 73.37% |
Tahun | Daerah pemilihan | Suara | % | Lawan | Suara | % | Jumlah surat suara | Mayoritas | Hasil akhir | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1976 | P71 Pekan, Pahang | Najib Razak (UMNO) | Kosong | Kosong | Tanpa lawan | |||||||
1978 | Najib Razak (UMNO) | 13,876 | 76.16% | Mohamed Rusdi Arif (PAS) | 4,343 | 23.84% | 9,533 | |||||
1986 | P76 Pekan, Pahang | Najib Razak (UMNO) | 16,431 | 74.50% | Ali Abdullah Lee (PAS) | 5,623 | 25.50% | 22,748 | 10,808 | 66.87% | ||
1990 | Najib Razak (UMNO) | 21,262 | 66.33% | Othman Hitam (S46) | 10,795 | 33.67% | 33,414 | 10,467 | 71.36% | |||
1995 | P80 Pekan, Pahang | Najib Razak (UMNO) | 17,004 | 73.25% | M. Samuel Mohamed Kamil (S46) | 6,211 | 26.75% | 24,565 | 10,793 | 71.60% | ||
1999 | Najib Razak (UMNO) | 13,148 | 50.46% | Ramli Mohamed (PAS) | 12,907 | 49.54% | 26,797 | 241 | 74.78% | |||
2004 | Najib Razak (UMNO) | 31,956 | 77.96% | Zakaria Dahlan (PAS) | 9,034 | 22.04% | 41,046 | 22,922 | 77.91% | |||
2008 | P85 Pekan, Pahang | Najib Razak (UMNO) | 36,262 | 78.73% | Khairul Anuar Ahmad Zainudin (PKR) | 9,798 | 21.27% | 47,870 | 26,464 | 82.23% | ||
2013 | Najib Razak (UMNO) | 51,278 | 76.60% | Fariz Musa (PKR) | 15,665 | 23.40% | 68,464 | 35,613 | 85.30% | |||
2018 | Najib Razak (UMNO) | 43,854 | 62.10% | Ahiatudin Daud (PAS) | 18,995 | 26.90% | 70,614 | 24,859 | 79.43% | |||
Zahid Mat Arip (BERSATU) | 7,662 | 8.16% | ||||||||||
2022 | Najib Razak (UMNO) | N/A (PKR) | ||||||||||
N/A (BERSATU) |
Daftar pustaka
- Najib Razak Pemacu Transformasi Negara, (2013) ISBN 9789675415548
- Bibliografi Najib Razak: 100 Hari Menerajui Tampuk Pemerintahan, (2011) ISBN 978-967-931-226-3
Referensi
- ^ Nadzri, Muhamad M. N. (1 Desember 2018). "The 14th General Election, the Fall of Barisan Nasional, and Political Development in Malaysia, 1957-2018". Journal of Current Southeast Asian Affairs (dalam bahasa Inggris). 37 (3): 139–171. doi:10.1177/186810341803700307 . ISSN 1868-1034.
- ^ "Telapak Kaki Perdana Menteri Malaysia Diabadikan". Okezone. 2009-05-15. Diakses tanggal 2021-10-15.
- ^ "PM Malaysia Masih Keturunan Raja Gowa, Sulsel". Viva. 2009-05-15. Diakses tanggal 2021-10-15.
- ^ Reuers Staff (12 Mei 2018). "Ousted PM Najib listed on manifest for jet leaving Malaysia". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Mei 2018. Diakses tanggal 18 Mei 2018.
- ^ "Imigrasi Pantau Kabar Kepergian Najib Razak ke Jakarta". Detik.com. 2018-05-12. Diakses tanggal 2021-12-08.
- ^ Reuters Staff (12 Mei 2018). "Police cordon off home of Malaysia's ex-PM Najib Razak after travel ban". Reuters. Diakses tanggal 18 Mei 2018.
- ^ "Najib resigns as Umno, BN chief". Malaysiakini. 12 Mei 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juni 2018. Diakses tanggal 21 Agustus 2018.
- ^ "Najib letak jawatan serta-merta". mstar.com.my (dalam bahasa Melayu). 2018-05-12. Diakses tanggal 2021-12-08.
- ^ "Najib raids: $273m of goods seized from former Malaysian PM's properties". The Guardian. 27 Juni 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juli 2018. Diakses tanggal 6 Juli 2018.
- ^ "Bags of cash, jewellery seized in Najib raid worth $273m". Al Jazeera. 27 Juni 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juli 2018. Diakses tanggal 6 Juli 2018.
- ^ "Biggest seizure in our history". The Star Online. 28 Juni 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Juni 2018. Diakses tanggal 30 Juni 2018.
- ^ Alagesh, T. N. (16 Januari 2019). "Will 'Malu apa bossku' fever play a role in Camerons by-election?". New Straits Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Februari 2019. Diakses tanggal 19 Juli 2020.
- ^ Tang, Terence (29 April 2019). "The Najib 'bossku' hype: Chance on speed or planned campaign?". The Malay Mail (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2019. Diakses tanggal 19 Juli 2020.
- ^ Dzulkifly, Danial. "Now there's a 'Malu apa bossku' song, and the rapper wants Najib's forgiveness". The Malay Mail (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Februari 2019. Diakses tanggal 19 Juli 2020.
- ^ Zahiid, Syed Jaymal (3 Juli 2020). "In drawing its election battle plan, Pakatan cautioned against writing off 'Bossku' Najib". The Malay Mail (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juli 2020. Diakses tanggal 19 Juli 2020.
- ^ Chan, Julia (19 January 2020). "Najib: 'Bossku' phenomenon contributed to Kimanis victory". The Malay Mail (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Januari 2020. Diakses tanggal 19 Juli 2020.
Pranala luar
Media tentang Najib Tun Razak di Wikimedia Commons
- Situs web resmi
- Najib Razak di Facebook
- Saluran Najib Razak di YouTube
- (Melayu) Silsilah Najib Razak dari Kesultanan Raja Gowa
Kursi majelis | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Abdul Razak Hussein |
Anggota Dewan Rakyat untuk daerah pemilihan Pekan 1976–sekarang |
Petahana |
Jabatan akademik | ||
Didahului oleh: Anwar Ibrahim |
Presiden Universitas Islam Internasional Malaysia 1998–1999 |
Diteruskan oleh: Sanusi Junid |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Sulaiman Daud |
Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Malaysia 1986–1990 |
Diteruskan oleh: Annuar Musa |
Didahului oleh: Abdullah Ahmad Badawi |
Menteri Pertahanan Malaysia 1991–1995 |
Diteruskan oleh: Syed Hamid Albar |
Didahului oleh: Sulaiman Daud |
Menteri Pendidikan Malaysia 1995–2000 |
Diteruskan oleh: Musa Mohamad |
Didahului oleh: Syed Hamid Albar |
Menteri Pertahanan Malaysia 2000–2008 |
Diteruskan oleh: Abdullah Ahmad Badawi |
Didahului oleh: Abdullah Ahmad Badawi |
Wakil Perdana Menteri Malaysia 2004–2009 |
Diteruskan oleh: Muhyiddin Yassin |
Menteri Keuangan Malaysia 2008–2018 |
Diteruskan oleh: Lim Guan Eng | |
Perdana Menteri Malaysia 2009–2018 |
Diteruskan oleh: Mahathir Mohamad | |
Jabatan diplomatik | ||
Didahului oleh: Thein Sein |
Pemimpin ASEAN 2015 |
Diteruskan oleh: Bounnhang Vorachith |
Jabatan partai politik | ||
Didahului oleh: Anwar Ibrahim |
Ketua Pemuda UMNO 1987–1996 |
Diteruskan oleh: Ahmad Zahid Hamidi |
Didahului oleh: Abdullah Ahmad Badawi |
Wakil Presiden UMNO 2003–2009 |
Diteruskan oleh: Muhyiddin Yassin |
Presiden UMNO 2009–2018 |
Diteruskan oleh: Ahmad Zahid Hamidi |