Daftar partai politik di Indonesia

artikel daftar Wikipedia

Partai politik di Indonesia yang berbadan hukum dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secara layak dapat mendaftarkan keikutsertaannya dalam pemilihan umum.[1]

Berikut adalah daftar partai politik (parpol) di Indonesia yang disusun berdasarkan keikutsertaannya dalam pemilihan umum dan berdasarkan status perwakilan di parlemen tingkat nasional dan daerah.

Historis

Partai politik di Hindia Belanda

Partai Masa aktif Nama lain Ideologi Status Dibentuk Dibubarkan Strategi perjuangan
Budi Utomo 1908–1935 Nasionalisme Indonesia Digabungkan dengan: Partai Indonesia Raya 20 Mei 1908 Desember 1935 Kooperatif
Indische Partij
(Partai Hindia)
1912–1913 IP Nasionalisme Indonesia Dibubarkan 25 Desember 1912 4 Maret 1913 Nonkooperatif
Partai Komunis Indonesia 1920–1927, 1935–1945 PKI Komunisme Dibubarkan (terlarang) 23 Mei 1920 Maret 1927 Nonkooperatif
Partai Nasional Indonesia 1927–1931 PNI Marhaenisme Dibubarkan 4 Juli 1927 25 April 1931 Nonkooperatif
Chung Hwa Hui
(Asosiasi Tionghoa)
1928–1942 CHH Nasionalisme Tiongkok Diteruskan oleh: Persatuan Tionghoa 1928 Maret 1942 Kooperatif
Partai Tionghoa Indonesia 1932–1942 PTI Sosialisme Dibubarkan 25 September 1932 Maret 1942 Nonkooperatif
Partai Fasis Indonesia 1933 PFI Jawanisasi Dibubarkan 1933 1933 Nonkooperatif
Partai Arab Indonesia 1934–1942 PAI Nasionalisme Indonesia Dibubarkan 4 Oktober 1934 Maret 1942 Kooperatif
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian 1946–1962 PKII Nasionalisme Indonesia Dibubarkan 29 November 1946 1 September 1962 Nonkooperatif

Partai politik peserta Pemilihan Umum 1955 dan 1971

Partai Masa aktif Nama lain Ideologi Status Dibentuk Dibubarkan Pemilu terakhir
Partai Komunis Indonesia 1945–1966 PKI Komunisme Dibubarkan (terlarang) Agustus 1945 12 Maret 1966 1955
Partai Katolik 1923–1973, 1973–2003 (elemen PDI) Demokrasi Kristen Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia April 1923 11 Januari 1973 1971
Partai Nasional Indonesia 1945, 1946–1973, 1973–2003 (elemen PDI) PNI Marhaenisme Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia 21 Agustus 1945 11 Januari 1973 1971
Partai Buruh Indonesia 1945–1948 PBI Sosialisme demokratis Dibubarkan 15 September 1945 1948
Partai Persatuan Dayak 1945–1959 PPD Etnisitas Dayak Dibubarkan (terlarang) 30 Oktober 1945 1959 1955
Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia 1945–1960 Masyumi Pan-Islamisme Dibubarkan (terlarang) 8 November 1945 17 Agustus 1960 1955
Partai Kristen Indonesia 1945–1973 Parkindo Demokrasi Kristen Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia 10 November 1945 10 Januari 1973 1971
Partai Rakjat Sosialis 1945 Paras Sosialisme Digabungkan dengan: Partai Sosialis Indonesia 19 November 1945 3 Desember 1945
Ikatan Nasional Indonesia 1946–1950 INI Nasionalisme Digabungkan dengan: Partai Nasional Indonesia 5 Juni 1946 Februari 1950
Partai Sosialis Indonesia 1948–1960 PSI Sosialisme Dibubarkan (terlarang) 12 Februari 1948 17 Agustus 1960 1955
Partai Demokrat Tionghoa Indonesia 1948–1965 PDTI Nasionalisme Tiongkok Dibubarkan 23 Mei 1948 1965
Partai Musyawarah Rakyat Banyak 1948–1965, 1966–1973, 1973–2003 (elemen PDI) Murba Komunisme nasional Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia 7 November 1948 11 Januari 1973 1971
Angkatan Komunis Muda 1948–1960 Acoma Komunisme Dibubarkan (terlarang) 8 Agustus 1952 1965 1955
Partai Rakyat Nasional 1950–1961 PRN Nasionalisme Dibubarkan 23 Juli 1950 April 1961 1955
Nahdlatul Ulama 1952–1973 NU Islamisme Digabungkan dengan: Partai Persatuan Pembangunan 1952 5 Januari 1973 1971
Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia 1954–1973, 1973–2003 (elemen PDI), 1998–1999 IPKI Nasionalisme Digabungkan dengan: Partai Demokrasi Indonesia (1973) dan Partai Sarikat Indonesia (2004) 20 Mei 1954 11 Januari 1973 1971
Partai Muslimin Indonesia 1968–1973 Parmusi Pan-Islamisme Digabungkan dengan: Partai Persatuan Pembangunan 20 Februari 1968 5 Januari 1973 1971

Partai politik di masa Orde Baru

 
Kampanye pemilihan umum pada Pemilu 1997.

Setelah naik kekuasaan, Presiden Soeharto mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap partai politik yang berakibat dari gagalnya Konstituante dalam menyusun dan memutuskan keputusan-keputusan, sehingga ia menghapus sistem multipartai di Indonesia.[2] Dia mencanangkan agar partai politik disederhanakan berdasarkan esensi ideologis masing-masing partai, baik spiritual maupun material. Hal ini ditanggapi positif oleh partai-partai politik, misalnya partai-partai yang berasaskan Islamisme mengklaim bahwa fusi partai sejalan dengan resolusi Kongres Nasional Islam yang disepakati pada 1969. Beberapa partai politik yang memiliki paham Nasionalisme-Marhaenisme seperti PNI, IPKI, Parkindo, Murba, dan Partai Katolik membentuk koalisi partai politik yang dinamai Kelompok Demokrasi Pembangunan yang menjadi cikal bakal Partai Demokrasi Indonesia (PDI).[3]

Pasca Pemilu 1971, rezim Orde Baru menegaskan kembali pendiriannya untuk menyederhanakan partai politik yang ada dan membuat Ketetapan MPR yang mengatur pengklasifikasian partai politik pada 1973. Hal inilah yang mendasari penggabungan beberapa partai untuk membentuk partai baru.[4]

Partai-partai yang berasaskan Pan-Islamisme bergabung membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 5 Januari 1973, sedangkan partai politik nasionalis dan nonislam mendeklarasikan pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973.[4] Golkar secara resmi menjadi wadah politik bagi organisasi-organisasi profesi, seperti Kosgoro, SOKSI, MKGR, Organisasi Profesi, Hankam, Gakari, dan Gerakan Pembangunan yang disebut Kelompok Induk Organisasi sebagai kekuatan politik Golkar. Pada 1985, seluruh partai politik wajib menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal dalam ideologi partai.

Dominasi Golkar dalam setiap pemilihan umum dan partisipasi dua partai politik dalam pemilihan umum terakhir pada Pemilu 1997 merupakan pertanda tumbangnya rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Liberalisasi politik setelahnya menyaksikan sistem multipartai yang kembali diterapkan dan pembentukan partai politik baru pascareformasi, sehingga tercatat 48 partai menjadi peserta Pemilu 1999.

Setelah memasuki masa Reformasi, PPP tetap berpartisipasi dalam pemilihan umum, meskipun eksistensinya menurun akibat sebagian besar anggotanya memilih keluar partai dan mendirikan partai baru. Begitupun dengan Golkar yang bertransformasi menjadi partai politik. PDI justru semakin terpuruk seusai pemerintah turun tangan dalam kepengurusan partai dan menggulingkan Megawati Soekarnoputri dari jabatan ketua umum yang menyebabkan menurunnya dukungan rakyat terhadap PDI pada Pemilu 1997. Suara pemilih yang sebelumnya memilih PDI beralih memilih partai baru pecahan PDI, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati pada Pemilu 1999, sehingga PDI hanya memenangkan dua kursi legislatif dibandingkan dengan PDI-P yang meraih 153 kursi dan menjadi pemenang pemilihan umum. Setelah keterpurukan itu, PDI akhinya mengubah diri menjadi Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI).[5]

Partai Masa aktif Nama lain Ideologi Status Dibentuk Dibubarkan Pemilu terakhir
Golongan Karya 1964–1999, sejak 1999 (sebagai Partai Golkar) Golkar Otoritarianisme sayap-kanan Aktif 20 Oktober 1964 2019 (sebagai Partai Golkar)
Partai Demokrasi Indonesia 1973–2003 PDI Marhaenisme Diteruskan oleh: Partai Penegak Demokrasi Indonesia 11 Januari 1973 10 Januari 2003 1999
Partai Persatuan Pembangunan sejak 1973 PPP Pan-Islamisme Aktif 5 Januari 1973 2019
Pemilu
PPP Golkar PDI
1977
99 / 360
232 / 360
29 / 360
1982
94 / 360
242 / 360
24 / 360
1987
61 / 400
299 / 400
40 / 400
1992
62 / 400
282 / 400
56 / 400
1997
89 / 400
325 / 400
11 / 400

Lainnya

Sebelum berakhirnya masa Orde Baru, beberapa aktivis politik mendirikan partai politik pada dekade 1990-an. Pembentukan partai politik baru ini didasari berseberangannya dengan pemerintah Orde Baru dan memposisikan diri sebagai oposisi. Partai-partai baru selanjutnya menjadi peserta Pemilu 1999.

Partai Akronim Dibentuk Pemilu terakhir
Partai Majelis Syarikat Umat Muslimin Indonesia Baru Masyumi Baru 28 Oktober 1995 1999
Partai Uni Demokrasi Indonesia PUDI 29 Mei 1996 1999
Partai Rakyat Demokratik PRD 22 Juli 1996 1999
Partai Kristen Nasional Indonesia Krisna 20 Mei 1998 1999
Partai Pekerja Indonesia PPI 20 Mei 1998 1999

Partai politik pascareformasi

Menyusul runtuhnya era Orde Baru, penerapan sistem multipartai di Indonesia pun dimulai. Tercatat pembentukan partai-partai baru meningkat secara signifikan. Alhasil, pada saat Pemilu 1999 terdapat 48 partai politik yang tampil secara demokratis memperebutkan kursi legislatif, dibandingkan dengan Pemilu 1997 yang hanya diikuti dua partai politik dan Golongan Karya.

Beberapa partai mengklaim sebagai penerus dari partai politik yang telah ada sebelum Orde Baru, sehingga partai-partai tersebut memiliki nama yang sama, tetapi dengan penambahaan frasa yang membedakan partai satu dengan partai lainnya. Seperti halnya Partai Politik Islam Indonesia Masyumi dan Partai Bulan Bintang yang masing-masing mengklaim sebagai penerus Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).[6]

Sebagian besar partai politik baru di Pemilu 1999 tidak berhasil memperoleh satu kursipun dikarenakan kurangnya pencapaian perolehan suara minimum.[7] Setelah disahkannya undang-undang pemilihan umum, maka partai politik memiliki batas minimum atau ambang batas parlemen dalam pembagian dan penetapan kursi Dewan Perwakilan Rakyat, sehingga beberapa partai mengubah nama hingga identitas partai di Kemenkumham agar lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2004.[8]

Partai Masa aktif Nama lain Ideologi Status Dibentuk Dibubarkan Pemilu terakhir
Partai Katolik Demokrat 1998–2002 PKD Demokrasi Kristen Digabungkan dengan: Partai Sarikat Indonesia 21 Agustus 1998 17 Desember 2002 1999
Partai Kasih Demokrasi Indonesia 1998–2011 PKDI Sosialisme demokratis Digabungkan dengan: Partai Persatuan Nasional 22 Agustus 1998 2011 2009
Partai Kebangkitan Muslim Indonesia 1998–2002 Kami Islamisme Digabungkan dengan: Partai Persatuan Pembangunan Reformasi 29 Agustus 1998 20 Januari 2002 1999
Partai Daulat Rakyat 1999–2002 PDR Demokrasi sosial Digabungkan dengan: Partai Sarikat Indonesia 1 Januari 1999 17 Desember 2002 1999
Partai Indonesia Baru 1999–2002 PIB Demokrasi Islam Digabungkan dengan: Partai Persatuan Pembangunan Reformasi 18 Januari 1999 20 Januari 2002 1999
Partai Damai Sejahtera 2001–2013 PDS Demokrasi Kristen Digabungkan dengan: Partai Hati Nurani Rakyat 1 Oktober 2001 10 Maret 2013 2009
Partai Perjuangan Indonesia Baru 2002–2012 PPIB Sosialisme Digabungkan dengan: Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru 23 September 2002 12 Juli 2012 2009
Partai Sarikat Indonesia 2002–2005, 2008–2012 PSI Demokrasi sosial Digabungkan dengan: Partai Amanat Nasional (2005)
Diteruskan oleh: Partai Nasional Republik (2012)
17 Desember 2002 5 Juni 2012 2009
Partai Penegak Demokrasi Indonesia 2003–2016 PPDI Marhaenisme Diteruskan oleh: Partai Demokrasi Rakyat Indonesia 10 Januari 2003 2016 2009
Partai Demokrasi Pembaruan 2005–2011 PDP Marhaenisme Digabungkan dengan: Partai Persatuan Nasional 1 Desember 2005 2011 2009
Partai Peduli Rakyat Nasional 2006–2013 PPRN Kolektivisme Digabungkan dengan: Partai Hati Nurani Rakyat 16 Februari 2006 10 Maret 2013 2009
Partai Kedaulatan 2006–2013 Nasionalisme Digabungkan dengan: Partai Hati Nurani Rakyat 4 Oktober 2006 10 Maret 2013 2009
Partai Kebangkitan Nasional Ulama 2006–2022 PKNU Pan-Islamisme Digabungkan dengan: Partai Kedaulatan Rakyat 21 November 2006 12 Juni 2022 2009
Partai Karya Perjuangan 2007–2012 Pakar Pangan Korporatisme Digabungkan dengan: Partai Demokrat 7 Juli 2007 31 Agustus 2012 2009
Partai Nasional Republik 2012–2013 Nasrep Nasionalisme Digabungkan dengan: Partai Hati Nurani Rakyat 5 Juni 2012 10 Maret 2013

Pemilu 1955

Pemilu 1955 diikuti oleh 172 kontestan partai politik, beberapa di antaranya yaitu:

No Nama
1 Partai Nasional Indonesia (PNI)
2 Masyumi
3 Nadhlatul Ulama (NU)
4 Partai Komunis Indonesia (PKI)
5 Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)
6 Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
7 Partai Katolik
8 Partai Sosialis Indonesia (PSI)
9 Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
10 Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
11 Partai Rakyat Nasional (PRN)
12 Partai Buruh
13 Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS)
14 Partai Rakyat Indonesia (PRI)
15 Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI)
16 Murba
17 Baperki
18 PIR Wongsonegoro
19 Gerinda
20 Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai)
21 Partai Persatuan Dayak (PPD)
22 PIR Hazairin
23 Partai Persatuan Tharikah Islam (PPTI)
24 AKUI
25 Persatuan Rakyat Desa (PRD)
26 Partai Rakyat Indonesia Merdeka (PRIM)
27 Angkatan Comunis Muda (Acoma)
28 R.Soedjono Prawirosoedarso

Pemilu 1971

Pemilu 1971 diikuti oleh 10 kontestan, yaitu:

No Nama
1 Golongan Karya (Golkar)
2 Partai Nadhlatul Ulama
3 Partai Nasional Indonesia (PNI)
4 Partai Muslimin Indonesia (Parmusi)
5 Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)
6 Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
7 Partai Katolik
8 Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
9 Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
10 Murba

Pemilu 19771997

Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 diikuti oleh 3 kontestan yang sama, yaitu:

No Nama
1 Golongan Karya (Golkar)
2 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
3 Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

Pemilu 1999

Pemilu 1999 menggunakan sistem proporsional dengan daftar stelsel tertutup dan diikuti oleh 48 partai politik, yaitu:

No Nama
1 Partai Indonesia Baru (PIB)
2 Partai Kristen Nasional Indonesia (Krisna)
3 Partai Nasional Indonesia - Supeni (PNI-Supeni)
4 Partai Aliansi Demokrat Indonesia (PADI)
5 Partai Kebangkitan Muslim Indonesia (KAMI)
6 Partai Ummat Islam (PUI)
7 Partai Kebangkitan Ummat (PKU)
8 Partai Masyumi Baru
9 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10 Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)
11 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
12 Partai Abul Yatama (PAY)
13 Partai Kebangsaan Merdeka (PKM)
14 Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB)
15 Partai Amanat Nasional (PAN)
16 Partai Rakyat Demokratik (PRD)
17 Partai Syarikat Islam Indonesia 1905 (PSII-1905)
18 Partai Katolik Demokrat (PKD)
19 Partai Pilihan Rakyat (Pilar)
20 Partai Rakyat Indonesia (PARI)
21 Partai Politik Islam Indonesia Masyumi (PPIIM)
22 Partai Bulan Bintang (PBB)
23 Partai Solidaritas Pekerja (PSP)
24 Partai Keadilan (PK)
25 Partai Nahdlatul Ummat (PNU)
26 Partai Nasional Indonesia - Front Marhaenis (PNI-Front Marhaenis)
27 Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
28 Partai Republik
29 Partai Islam Demokrat (PID)
30 Partai Nasional Indonesia - Massa Marhaen (PNI-Massa Marhaen)
31 Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba)
32 Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
33 Partai Golongan Karya (Golkar)
34 Partai Persatuan
35 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
36 Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI)
37 Partai Buruh Nasional (PBN)
38 Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (PMKGR)
39 Partai Daulat Rakyat (PDR)
40 Partai Cinta Damai (PCD)
41 Partai Keadilan dan Persatuan (PKP)
42 Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia (PSPSI)
43 Partai Nasional Bangsa Indonesia (PNBI)
44 Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia (PBI)
45 Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia (SUNI)
46 Partai Nasional Demokrat (PND)
47 Partai Ummat Muslimin Indonesia (PUMI)
48 Partai Pekerja Indonesia (PPI)

Pemilu 2004

Pemilu 2004 menggunakan sistem proporsional dengan daftar terbuka dan diikuti oleh 24 partai politik, yaitu:

No Nama
1 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)
2 Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD)
3 Partai Bulan Bintang (PBB)
4 Partai Merdeka
5 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
6 Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PPDK)
7 Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB)
8 Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK)
9 Partai Demokrat
10 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
11 Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)
12 Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI)
13 Partai Amanat Nasional (PAN)
14 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
15 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
16 Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
17 Partai Bintang Reformasi (PBR)
18 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
19 Partai Damai Sejahtera (PDS)
20 Partai Golongan Karya (Golkar)
21 Partai Patriot Pancasila (PP)
22 Partai Sarikat Indonesia (PSI)
23 Partai Persatuan Daerah (PPD)
24 Partai Pelopor

Pemilu 2009

Pemilu 2009 menggunakan sistem proporsional dengan daftar terbuka dan diikuti oleh 38 partai politik nasional dan 6 partai politik lokal Aceh, yaitu:[9]

No Nama
1 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
2 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
3 Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI)
4 Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
5 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
6 Partai Barisan Nasional (Barnas)
7 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
9 Partai Amanat Nasional (PAN)
10 Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB)
11 Partai Kedaulatan
12 Partai Persatuan Daerah (PPD)
13 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
14 Partai Pemuda Indonesia (PPI)
15 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)
16 Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)
17 Partai Karya Perjuangan (PKP)
18 Partai Matahari Bangsa (PMB)
19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)
20 Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)
21 Partai Republika Nusantara (RepublikaN)
22 Partai Pelopor
23 Partai Golongan Karya (Golkar)
24 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
25 Partai Damai Sejahtera (PDS)
26 Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK Indonesia)
27 Partai Bulan Bintang (PBB)
28 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
29 Partai Bintang Reformasi (PBR)
30 Partai Indonesia Sejahtera (PIS)
31 Partai Patriot
32 Partai Demokrat
33 Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI)
34 Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
41 Partai Merdeka
42 Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI)
43 Partai Sarikat Indonesia (PSI)
44 Partai Buruh
Partai lokal Aceh[10]
35 Partai Aceh Aman Seujahtra (PAAS)
36 Partai Daulat Aceh (PDA)
37 Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA)
38 Partai Rakyat Aceh (PRA)
39 Partai Aceh (PA)
40 Partai Bersatu Aceh (PBA)

Pemilu 2014

Berikut adalah daftar 12 partai politik yang ditetapkan oleh KPU sebagai peserta Pemilu 2014:[11]

No Nama
1 Partai Nasional Demokrat (NasDem)
2 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
3 Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
5 Partai Golongan Karya (Golkar)
6 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
7 Partai Demokrat
8 Partai Amanat Nasional (PAN)
9 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
14 Partai Bulan Bintang (PBB)
15 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
Partai lokal Aceh
11 Partai Damai Aceh (PDA)
12 Partai Nasional Aceh (PNA)
13 Partai Aceh (PA)

Pemilu 2019

Enam belas partai politik telah lolos untuk mengikuti Pemilu tahun 2019. Berikut adalah daftarnya:[12]

No Nama
1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
4 Partai Golongan Karya (Golkar)
5 Partai Nasional Demokrat (NasDem)
6 Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda)
7 Partai Berkarya
8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
9 Partai Persatuan Indonesia (Perindo)
10 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
11 Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
12 Partai Amanat Nasional (PAN)
13 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
14 Partai Demokrat
19 Partai Bulan Bintang (PBB)
20 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
Partai lokal Aceh
15 Partai Aceh (PA)
16 Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA)
17 Partai Daerah Aceh (PDA)
18 Partai Nanggroe Aceh (PNA)

Pemilu 2024

Sistem Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2024 komposisi tertutup sepanjang pemilihan Eksekutif dan Legislatif[13]. Terdapat delapan belas partai politik yang telah lolos menjadi peserta Pemilu tahun 2024. Berikut adalah daftarnya:[14]

No Nama
1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
4 Partai Golongan Karya (Golkar)
5 Partai Nasional Demokrat (NasDem)
6 Partai Buruh
7 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)
8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
9 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)
10 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
11 Partai Garuda
12 Partai Amanat Nasional (PAN)
13 Partai Bulan Bintang (PBB)
14 Partai Demokrat
15 Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
16 Partai Perindo
17 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
24 Partai Ummat
Partai lokal Aceh[15]
18 Partai Nanggroe Aceh (PNA)
19 Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at Dan Taqwa (Gabthat)
20 Partai Darul Aceh (PD Aceh)
21 Partai Aceh (PA)
22 Partai Adil Sejahtera (PAS)
23 Partai SIRA

Partai bukan peserta Pemilu

Partai berikut ini terdaftar di Kemenkumham, namun dinyatakan oleh KPU belum memenuhi syarat untuk ikut Pemilu. Berikut adalah daftar partai politik di Indonesia yang tergolong bukan peserta Pemilu:[16][17]

Partai lolos persyaratan administrasi 2014
No Nama
1 Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)
2 Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB)
3 Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
4 Partai Persatuan Nasional (PPN)
Partai tidak lolos persyaratan administrasi 2014
No Nama
1 Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)
2 Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI)
3 Partai Kongres
4 Partai Serikat Rakyat Independen (PSRI)
5 Partai Karya Republik (PKR)
6 Partai Nasional Republik (PNR)
7 Partai Damai Sejahtera (PDS)
8 Partai Republika Nusantara (PRN)
9 PNI Marhaenisme (PNI Marhaenisme)
10 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
11 Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI)
12 Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
13 Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)
14 Partai Republik
15 Partai Kedaulatan
16 Partai Bhinneka Indonesia (PBI)
17 Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK Indonesia)
18 Partai Buruh
19 Partai Bulan Bintang[a]
Partai yang pernah terdaftar di Kemenkumham
No Nama
1 Partai Hijau Indonesia (PHI)
2 Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN)
3 Partai Republik Satu (PRS)
4 Partai Republik Perjuangan (PRP)
5 Partai Satria Piningit (PSP)
6 Partai Penganut Thariqot Islam Negara (PPTIN)
7 Partai Karya Republik (PKR)
8 Partai Indonesia Rakyat Bangkit (PIRB)
9 Partai Independen
10 Partai Kekuatan Rakyat Indonesia (PKRI)
11 Partai Demokrasi Pancasila (PDP)
12 Partai Atjeh Hijau (PAH)
Partai baru pasca pemilu 2014
  1. Partai Persatuan Indonesia (Perindo), partai politik yang diketuai oleh Hary Tanoesoedibjo
  2. Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai politik yang diketuai oleh Grace Natalie
  3. Partai Islam Damai Aman (Idaman), partai politik yang diketuai oleh Rhoma Irama
  4. Partai Berkarya, partai politik yang diketuai oleh Neneng A. Tutty
  5. Partai Garuda, partai politik yang diketuai oleh Ahmad Ridha Sabana
Partai baru pasca pemilu 2019
  1. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Partai Gelora), partai politik yang diketuai oleh Anis Matta
  2. Partai Negeri Daulat Indonesia (Partai Pandai), partai politik yang diketuai oleh Farhat Abbas
  3. Partai Buruh, partai politik yang diketuai oleh Said Iqbal
  4. Partai Ummat, partai politik yang diketuai oleh Amien Rais
  5. Partai Rakyat Adil Makmur (Partai Prima), partai politik yang diketuai oleh Agus Jabo Priyono
  6. Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), partai politik yang diketuai oleh Tuntas Subagyo
  7. Partai Era Masyarakat Sejahtera (Partai Emas), partai politik yang diketuai oleh Hasnaeni
  8. Partai Usaha Kecil Menengah (PUKM), partai politik yang diketuai oleh Syafrudin Budiman
  9. Partai Nusantara, partai politik yang diketuai oleh Dr. Suriyanto
  10. Partai Indonesia Terang (PIT), partai politik yang diketuai oleh Rizayati
  11. Partai Indonesia Damai (PID), partai politik yang diketuai oleh Apri Hananto Sukandar
  12. Partai Masyumi Reborn, partai politik yang diketuai oleh Ahmad Yani
  13. Partai Demokrasi Rakyat Indonesia (PDRI), partai politik yang diketuai oleh Sutrisno Rachmadi
  14. Partai Dakwah Rakyat Indonesia, partai politik yang diketuai oleh Ustadz Farid Okbah
  15. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), partai politik yang diketuai oleh I Gede Pasek Suardika
  16. Partai Pelita, partai politik yang diketuai oleh Beni Pramula

Partai dengan perwakilan nasional

Perwakilan di Dewan Perwakilan Rakyat

Partai politik Jumlah kursi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 128
Partai Golongan Karya 85
Partai Gerakan Indonesia Raya 78
Partai Nasional Demokrat 59
Partai Kebangkitan Bangsa 58
Partai Demokrat 54
Partai Keadilan Sejahtera 50
Partai Amanat Nasional 44
Partai Persatuan Pembangunan 19

Kepemimpinan di DPR

Jabatan Anggota Dewan
Ketua Puan Maharani (PDI—P)
Wakil Ketua Azis Syamsuddin (Golkar)
Wakil Ketua Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra)
Wakil Ketua Rachmad Gobel (Nasdem)
Wakil Ketua Muhaimin Iskandar (PKB)

Partai dengan perwakilan daerah

Partai Politik Kursi DPRD Provinsi Kursi DPRD Kabupaten/Kota
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 356 2540
Partai Golongan Karya 354 2534
Partai Demokrat 247 1785
Partai Gerakan Indonesia Raya 230 1809
Partai Amanat Nasional 160 1416
Partai Keadilan Sejahtera 155 1032
Partai Persatuan Pembangunan 138 1080
Partai Kebangkitan Bangsa 131 1270
Partai Nasional Demokrat 123 1202
Partai Hati Nurani Rakyat 111 1066
Partai Aceh 29 171
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 22 345
Partai Bulan Bintang 12 311
Partai Nasional Aceh 3 17
Partai Damai Aceh 1 22
Total 2147 16600

Partai lokal daerah

Partai Politik Provinsi Pimpinan
Partai Aceh Aceh Teungku H. Muzakir Manaf
Partai Aceh Aman Seujahtra Ghazali Abbas Adan
Partai Atjeh Hijau
Partai Bersatu Aceh Ahmad Farhan Hamid
Partai Daerah Aceh Tgk. H. Muhibbussabri A. Wahab
Partai Gabthat Teuku Syahril
Partai GRAM Tarmidinsyah Abubakar
Partai Nanggroe Aceh Irwandi Yusuf
Partai Islam Aceh Miswar Sulaiman
Partai SIRA Muhammad Nazar
Partai Adil Sejahtera Aceh Tu Bulqaini
Partai Papua Bersatu
(disengketakan oleh MK)
Papua Krisman Dedi Awi Janui Fonataba

Catatan kaki

  1. ^ Menjadi peserta setelah gugatan dikabulkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara

Referensi

  1. ^ "Partai Politik Sebagai Badan Hukum, Apabila Terdaftar di Kemenkumham RI Sesuai Persyaratan dan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan". Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Nusa Tenggara Timur. 2021-05-05. Diakses tanggal 2023-06-04. 
  2. ^ Fadillah, Ramadhian (15 Oktober 2019). "Ini Penyebab Cuma Boleh Ada 3 Partai Politik di Era Presiden Soeharto". Merdeka.com. 
  3. ^ Abdulsalam, Husein (10 Januari 2019). "Cara Soeharto Menciptakan Partai Demokrasi Indonesia". Tirto.id. 
  4. ^ a b Ardanareswari, Indira (13 April 2019). "Sejarah Pemilu 1977: Taktik Fusi Parpol ala Soeharto & Orde Baru". Tirto.id. 
  5. ^ Bambang Setiawan & Bestian Nainggolan (Eds) (2004) Partai-Partai Politik Indonesia: Ideologi dan Program 2004-2009 (Indonesian Political Parties: Ideologies and Programs 2004-2009) Kompas ISBN 979-709-121-X. p213
  6. ^ "KOMPAS-21: PARTAI POLITIK ISLAM INDONESIA MASYUMI". www.seasite.niu.edu. 
  7. ^ Afrianto, Dedy (13 April 2021). "Pasang Surut Partai Gurem Pascapemilu". Kompas.id. Diakses tanggal 9 Juni 2023. 
  8. ^ "Partai-partai Mulai Berganti Nama". Tempo.co. 25 July 2003. 
  9. ^ "Partai-partai Pemilu 2009". Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. 9 Juli 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-12. Diakses tanggal 2008-11-23. 
  10. ^ "Partai Lokal di Aceh". Blog Abuafatah. 
  11. ^ KPU Tetapkan 10 Parpol Sebagai Peserta Pemilu Tahun 2014
  12. ^ Partai-partai Baru Pemilu 2019, Sekadar Penggembira?, Kompas.com
  13. ^ https://heloindonesia.com/politik/3036/bocoran-mk-pileg-2024-pakai-sistem-proporsional-tertutup-hampir-dipastikan-pencapresan-anies-baswedan-gagal
  14. ^ detikcom, Tim. "Daftar 17 Partai Peserta Pemilu 2024 Beserta Nomor Urutnya". detiknews. Diakses tanggal 2022-12-17. 
  15. ^ Muliawati, Anggi. "Ini Nomor Urut 6 Parpol Lokal Aceh di Pemilu 2024". detiknews. Diakses tanggal 2022-12-17. 
  16. ^ 16 Partai Politik Lolos Verifikasi Administrasi, Kompas.com, 28 Oktober 2012
  17. ^ 14 Parpol Baru Daftar di Kemenkumham, Okezone.com, 23 Agustus 2011

Lihat pula

Pranala luar

|}