Kereta api Gaya Baru Malam Selatan

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Gaya Baru Malam Selatan (atau disingkat dengan KA GBMS) merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani relasi Surabaya GubengPasar Senen di lintas tengah Jawa.

Kereta api Gaya Baru Malam Selatan
Kereta api Gaya Baru Malam Selatan arah Surabaya menggunakan lokomotif bercorak vintage baru saja melintasi Stasiun Tambun
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VIII Surabaya
PendahuluLimited Express (Limex) Gaja Baru (1964-1975)
Mulai beroperasi17 Februari 1975; 49 tahun lalu (1975-02-17)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian2.000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSurabaya Gubeng
Jumlah pemberhentianLihat di bawah
Stasiun akhirPasar Senen
Jarak tempuh820 km
Waktu tempuh rerata13 jam 18 menit [1]
Frekuensi perjalananSatu kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi Plus
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi plus)
    kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dupleks dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Hanya pada layanan kelas eksekutif
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, penyejuk udara, rem darurat.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional81.5 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal105-106

Kereta api yang pertama kali beroperasi pada 17 Februari 1975 ini merupakan penerus dari layanan kereta api Limex Gaja Baru yang pernah beroperasi tanggal 28 September 1964. Kereta api Gaya Baru Malam Selatan menambah pemberhentian di Stasiun Cikarang mulai 1 Februari 2022, sedangkan tarif kereta api ini berkisar antara Rp 250.000-450.000, tergantung pada kelas dan jarak yang ditempuh penumpang.

Pengoperasian kereta api

 
Kereta api Gaya Baru Malam Selatan saat beroperasi menggunakan rangkaian kereta lama kelas ekonomi – melintas langsung Stasiun Cikampek, 2019

Sejak 1 Januari 2019, kereta api ini merupakan satu dari lima layanan kereta api kelas ekonomi yang mengalami perubahan tarif dari subsidi menjadi komersial (non-PSO).[2] Bersama dengan kereta api Brantas), kereta api ini dilakukan penambahan layanan kelas eksekutif mulai 1 September 2019.[3]

Seiring dengan berlakunya grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2019 mulai 1 Desember 2019, kereta api Gaya Baru Malam Selatan beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi setelah dilakukan perombakan tempat kursi—jumlah duduk semula sebanyak 106 kursi menjadi 80 kursi—untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.[4]

Stasiun pemberhentian

Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[5] Keterangan Status
Jawa Timur Surabaya Surabaya Gubeng A B J T FD07
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro, Blorasura, Dhoho, Penataran, Jenggala, Sindro, Supas, Tumapel, dan angkutan pengumpan Wirawiri Suroboyo
Wonokromo A B J T SBT
Terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro, Blorasura, Dhoho, Penataran, Jenggala, Sindro, Supas, Tumapel, dan bus Trans Semanggi Suroboyo di Terminal Joyoboyo
Mojokerto Mojokerto J

Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho dan Jenggala

Jombang Jombang

Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho

Nganjuk Kertosono
Nganjuk
Kabupaten Madiun Caruban
Kota Madiun Madiun
Ngawi Walikukun
Jawa Tengah Sragen Sragen
Surakarta Purwosari Y BK AS
Terintegrasi dengan bus rel Bathara Kresna dan kereta api Bandara Internasional Adisoemarmo. Stasiun ini juga merupakan stasiun pemberhentian Commuter Line Yogyakarta
Klaten Klaten Y AS
Terintegrasi dengan kereta api Bandara Internasional Adisoemarmo. Stasiun ini juga merupakan stasiun pemberhentian Commuter Line Yogyakarta
Purworejo Kutoarjo P
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres
Kebumen Kebumen
Gombong
Cilacap Kroya
Banyumas Purwokerto K1BM
Terintegrasi dengan Trans Banyumas dan Trans Jateng di Terminal Pasar Pon
Tegal Prupuk
Brebes Bumiayu
Ketanggungan
Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta Lempuyangan Y  4B   10 
Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta
Kulon Progo Wates P YA
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres dan kereta bandara YIA
Jawa Barat Kabupaten Cirebon Ciledug
Arjawinangun
Kota Cirebon Cirebon Prujakan
Indramayu Jatibarang
Subang Pegaden Baru
Kabupaten Bekasi Cikarang   LW
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan Commuter Line Walahar dan Jatiluhur
Kota Bekasi Bekasi  
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan bus Trans Patriot
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta Timur Jatinegara              
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang, bus BRT Transjakarta, bus kota, dan Mikrotrans; stasiun ini juga merupakan stasiun pemberhentian Commuter Line Cikarang.
Jakarta Pusat Pasar Senen              
Stasiun ujung, terintegrasi dengan bus BRT Transjakarta, bus kota, dan Mikrotrans; stasiun ini juga merupakan stasiun pemberhentian Commuter Line Cikarang.

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya pada jadwal malam
Berhenti hanya mengarah ke Surabaya (satu arah)
Berhenti hanya mengarah ke Pasar Senen (satu arah)

Insiden

Pada 25 Desember 2001 bertepatan Hari Natal, sekitar pukul 04.33 WIB, Kereta api Empu Jaya dengan nomor perjalanan 146 menabrak Kereta api Gaya Baru Malam Selatan dengan nomor perjalanan 153 yang sedang menunggu bersilangan di jalur 3 emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes. Tabrakan tersebut terjadi dikarenakan KA 146 melanggar sinyal masuk stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda bahwa kereta harus berhenti). Peristiwa ini mengakibatkan 31 orang tewas dan 53 lainnya luka berat termasuk masinis dari KA 146.[6]

Pada 27 November 2020 sekitar pukul 13.00, kereta api Gaya Baru Malam Selatan menabrak Dump Truk di perlintasan kereta api tanpa palang pintu Dusun Bodeh, Kayen, Bandarkedungmulyo, Jombang. Dugaan sementara dump truk mendengarkan musik, teman di belakang berteriak dan tak mau mendengarkan. Kejadian ini mengakibatkan sopir dan kernet truk tewas.[7]

Galeri

Referensi

Pranala luar