Stasiun Madiun

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 19 Februari 2024 11.42 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (jadwal kereta api harus difasilitasi sbg pranala luar, replaced: Situs resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero) → Situs resmi KAI dan jadwal kereta api)

Stasiun Madiun (MN) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Madiun Lor, Manguharjo, Kota Madiun. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api utama di Kota Madiun dan berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VII Madiun dengan ketnggian 63 m di atas permukaan laut. Stasiun Madiun berjarak 153 km sebelah barat dari Stasiun Surabaya Gubeng, 543 km sebelah timur dari Bandung, dan 668 km sebelah tenggara dari Jakarta Gambir. Di sebelah utara kawasan stasiun ini terdapat pabrik Industri Kereta Api (INKA) yang merupakan satu-satunya industri perkeretaapian di Indonesia.[5][6] Pada 12–19 April 2023 menjelang Idulfitri, jumlah penumpang yang dilayani di Stasiun Madiun keseluruhan mencapai 27.856 penumpang, dengan rata-rata mencapai 10.049 penumpang per hari.[3]

Stasiun Madiun
Kereta Api Indonesia

Tampak depan Stasiun Madiun pada tahun 2020
Lokasi
Koordinat7°37′7.7984″S 111°31′27.7687″E / 7.618832889°S 111.524380194°E / -7.618832889; 111.524380194
Ketinggian+63 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau)
Jumlah jalur8 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananKereta api penumpang
Lintas utara Jawa: Brantas, Majapahit, Matarmaja, dan Brawijaya
Lintas tengah Jawa: Kertanegara, Malioboro Ekspres, Bangunkarta, Gaya Baru Malam Selatan, Jayakarta, Argo Semeru, Bima, Singasari, dan Gajayana
Lintas selatan Jawa: Sancaka, Pasundan, Mutiara Selatan, Argo Wilis, Turangga, Kahuripan, dan Malabar
Lintas timur Jawa: Sri Tanjung, Logawa, Wijayakusuma, dan Ranggajati
Kereta api barang
Lintas tengah Jawa: Parcel ONS Tengah
Lintas selatan Jawa: Parcel ONS Selatan dan angkutan BBM Pertamina
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitektur
  • Chalet (hingga 1948)
  • Modern
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka1 Juli 1882
Penumpang
12–19 April 202327.856 (keseluruhan)
10.049 (rata-rata per hari)[3]
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Jalur difabel Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Wastafel Tempat naik/turun Pos kesehatan Tempat bermain anak Galeri ATM Pertokoan/area komersial Restoran Ruang menyusui Isi baterai Area merokok Terminal barang 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Madiun mulai beroperasi pada tahun 1882, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Surabaya–Madiun. Pada awalnya, bangunan stasiun ini memiliki corak gaya arsitektur chalet yang kemudian mengalami kerusakan parah akibat Peristiwa Madiun pada tahun 1948 sehingga bangunan stasiun telah mengalami perbaikan secara besar-besaran. Di sebelah timur stasiun, terdapat percabangan jalur kereta api menuju PonorogoSlahung yang telah dinonaktifkan pada tahun 1984.

Stasiun Madiun melayani semua kereta api yang melintasi jalur kereta api di Pulau Jawa, baik kereta api penumpang maupun barang. Berdasarkan jadwal perjalanan per 1 Juni 2023, stasiun ini melayani perjalanan kereta api penumpang sekitar 54 perjalanan.

Sejarah

Latar belakang

Setelah berakhirnya Perang Diponegoro pada awal dasawarsa 1830-an, Kota Madiun dikuasai oleh Hindia Belanda serta dijadikan wilayah berstatus keresidenan. Orang Belanda dan Eropa, terutama yang bekerja di bidang perkebunan dan perindustrian, kemudian menjadikan Kota Madiun sebagai tempat tinggal karena terdapat pengembangan berbagai perkebunan dan pabrik seperti perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, tembakau, dan lain-lain.[7]

Pembangunan jalur kereta api

 
Lokomotif SS 714/C5009 diputar di atas meja putar Stasiun Madiun, sekitar tahun 1916–1919

Untuk mendukung pengiriman hasil bumi tersebut, maka diperlukan sistem transportasi terpadu, terutama pada sektor perkeretaapian. Pada tahun 1873, Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan konsesi pembangunan jalur kereta api lintas SurabayaSurakarta dan Madiun–Ponorogo.[8] Jalur kereta api Surabaya–Madiun selesai dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) pada 1 Juli 1882, kemudian dilanjutkan menuju Paron hingga selesai pada 2 Juli 1883.[9]

Rancangan

Bangunan

 
Stasiun Madiun sekitar tahun 1930. Tampak tandon air serta arsitektur stasiun yang masih memperlihatkan gaya arsitektur chalet.

Stasiun Madiun merupakan stasiun satu sisi dengan bangunan utama yang terletak sejajar dengan rel dan emplasemen. Bangunan stasiun ini dilengkapi kanopi berbahan besi yang menaungi tiga jalur. Pada awalnya, bangunan Stasiun Madiun memiliki gaya arsitektur chalet yang diilhami dari bangunan rumah di Eropa dan memiliki tiga pintu di bagian muka stasiun.[10] Gaya arsitektur ini juga dapat dijumpai di stasiun-stasiun besar milik Staatsspoorwegen, seperti Surabaya Gubeng (sisi barat), Pasuruan, dan Kediri.[10] Namun, sebagian besar bagian bangunan stasiun, baik bangunan utama maupun emplasemen, mengalami kerusakan parah akibat Peristiwa Madiun pada tahun 1948.[10] Bangunan stasiun kemudian dilakukan perbaikan secara besar-besaran sehingga ciri khas bangunan stasiun gaya chalet sudah tidak terlihat.[10]

 
Kanopi stasiun beserta papan nama keluaran tahun 2021

Stasiun Madiun pernah dilengkapi balai yasa lokomotif uap yang terletak di sisi utara kawasan stasiun.[10] Balai yasa tersebut pernah digunakan sebagai tempat penyimpanan dan perawatan lokomotif uap. Namun, lokomotif uap kemudian mulai berhenti beroperasi secara beransur-ansur setelah Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) mendatangkan lokomotif diesel hidraulis pada tahun 1979. Balai Yasa Lokomotif Uap di sisi utara kawasan stasiun kemudian dialihfungsikan menjadi INKA pada 18 Mei 1981.[11]

Tata letak

 
Suasana emplasemen Stasiun Madiun sisi barat pada tahun 2020

Stasiun Madiun memiliki delapan jalur kereta api; jalur 1–3 digunakan untuk pelayanan kereta api penumpang—ketiganya sedikit berbelok di dekat pos jaga perlintasan sebidang Jalan Yos Sudarso.[12][13] Jalur 4–7 digunakan untuk menyimpan kereta api barang maupun kereta api yang keluar dari INKA, serta jalur 8 merupakan jalur khusus sebagai tempat pengisian bahan bakar kereta api dan memiliki percabangan jalur menuju depo lokomotif dan pemutar rel.[12][13] Di sebelah barat stasiun dan di dekat perlintasan sebidang terdapat depo lokomotif dan percabangan rel menuju depo milik Pertamina serta terdapat pabrik INKA di sebelah utara kawasan stasiun.[5][12][13] Di sebelah timur bangunan stasiun terdapat kantor pengawas urusan kereta yang menempati bekas depo kereta serta terdapat percabangan jalur kereta api menuju PonorogoSlahung yang telah dinonaktifkan pada tahun 1984.[12][14]

Untuk meningkatkan jumlah perjalanan serta keselamatan perjalanan kereta api, maka Direktorat Jenderal Perkeretaapian mulai membangun jalur ganda pada tahun 2017 yang dilakukan dengan merombak emplasemen Stasiun Madiun.[15][16] Perombakan emplasemen ini meliputi penambahan sepur lurus sehingga memiliki dua sepur lurus; jalur 3 dijadikan sepur lurus untuk arah Surakarta dan jalur 2 dijadikan sepur lurus arah Surabaya.[13] Pembangunan jalur ganda tersebut merupakan bagian dari ruang lingkup program percepatan pembangunan perkeretaapian tahun 2015–2019 dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional; jalur ganda dalam waktu jangka panjang dibangun menghubungkan Cirebon dengan Surabaya.[17] Jalur ganda yang menghubungkan Babadan–Madiun–Geneng telah selesai dibangun dan dioperasikan pada 16 Oktober 2019.[18]

Utara
Lantai peron Jalur 8 Sepur belok untuk pengisian bahan bakar lokomotif serta langsiran dari dan ke depo lokomotif
Jalur 7 Sepur belok untuk penyimpanan kereta maupun gerbong
Jalur 6 Sepur belok untuk penyimpanan kereta maupun gerbong
Jalur 5 Sepur belok untuk penyimpanan kereta maupun gerbong
Sepur lurus arah INKA
Jalur 4 Sepur belok untuk penyimpanan kereta maupun gerbong
Jalur 3   Pemberhentian kereta api antarkota ke arah barat
Sepur lurus arah Solo Balapan
Peron pulau
Pintu terbuka di sebelah kiri
Jalur 2   Pemberhentian kereta api antarkota ke arah timur (kelas ekonomi)
Sepur lurus arah Kertosono
Peron sisi
Pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1   Pemberhentian kereta api antarkota ke arah timur (kelas eksekutif dan campuran)
(Magetan) AS KA BIAS, dari dan tujuan Bandara Adi Soemarmo
Peron sisi
Pintu terbuka di sebelah kanan untuk pemberhentian KA antarkota dan kedatangan KA BIAS, sedangkan sebelah kiri untuk keberangkatan KA BIAS
G Bangunan utama stasiun
Selatan

Dari Stasiun Madiun ke arah barat di petak jalan Madiun–Magetan, terdapat Perhentian Semawur di Teguhan, Jiwan yang telah dinonaktifkan dan tidak menyisakan bangunan.[19] Namun, belum diketahui kapan perhentian tersebut ditutup dan tidak tercantum dalam Ichtisar Angkutan Penumpang dan Kiriman Biasa yang dikeluarkan oleh Djawatan Kereta Api pada awal tahun 1950-an.[20]

Sistem persinyalan

Pada tahun 2007, sistem persinyalan Stasiun Madiun diubah dari mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik dengan tipe MIS (Modular Interlocking System) produksi Siemens. Tiang sinyal lampu/cahaya dilengkapi dengan lampu diode pancaran cahaya yang dibuat oleh Len Industri.[4] Namun, sistem persinyalan kemudian diganti dengan perangkat antarkunci dan perangkat sinyal produksi Len Industri seiring pengoperasian jalur ganda pada tahun 2019.[21]

Layanan kereta api

 
Tampak kereta api Sri Tanjung yang memasuki jalur 2 Stasiun Madiun. Kereta api Sri Tanjung adalah kereta api penumpang kelas ekonomi yang mengubungkan Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta dengan Stasiun Ketapang di Banyuwangi
Daftar kereta api penumpang yang dilayani di Stasiun Madiun berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api 2023 revisi per 2 November 2024.
Antarkota
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Brawijaya Imperial Gambir Malang Via Semarang TawangSolo Jebres
Eksekutif
Campuran
Brantas Eksekutif Pasar Senen Blitar Via Semarang TawangSolo Jebres
Ekonomi
Ekonomi
Majapahit Ekonomi Pasar Senen Malang Via Semarang TawangSolo Jebres
Matarmaja
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Argo Semeru Compartment Suite Gambir Surabaya Gubeng Via CirebonYogyakarta
Eksekutif
Bima Compartment Suite
Eksekutif
Gajayana Luxury Malang
Eksekutif
Campuran
Malioboro Ekspres Eksekutif Purwokerto Malang Via YogyakartaBlitar
Ekonomi
Kertanegara Eksekutif
Ekonomi
Bangunkarta Eksekutif Pasar Senen Jombang Via CirebonYogyakarta
Ekonomi
Ranggajati Eksekutif Cirebon Jember Via PurwokertoSurabaya Gubeng
Ekonomi
Gaya Baru Malam Selatan Eksekutif Pasar Senen Surabaya Gubeng Via Cirebon PrujakanLempuyangan
Ekonomi
Singasari Eksekutif Blitar Via CirebonLempuyangan
Ekonomi
Ekonomi
Logawa Ekonomi Purwokerto Jember Via LempuyanganSurabaya Gubeng
Jayakarta Ekonomi Premium Pasar Senen Surabaya Gubeng Via CirebonLempuyangan
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Argo Wilis Panoramic Bandung Surabaya Gubeng Via TasikmalayaYogyakarta
Eksekutif
Turangga Panoramic
Eksekutif
Campuran
Sancaka Eksekutif Yogyakarta Surabaya Gubeng Jadwal malam hanya beroperasi pada hari Jumat–Minggu dan hari libur nasional
Ekonomi Premium
Mutiara Selatan Eksekutif Bandung Via TasikmalayaYogyakarta
Ekonomi Premium
Malabar Eksekutif Malang
Ekonomi Premium
Wijayakusuma Eksekutif Cilacap Ketapang Via YogyakartaSurabaya Gubeng
Ekonomi Premium
Ekonomi
Sri Tanjung Ekonomi Lempuyangan Ketapang Via Surabaya KotaJember
Pasundan Kiaracondong Surabaya Gubeng Via TasikmalayaLempuyangan
Kahuripan Blitar
Kereta bandara
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
AS Lin BIAS Eksekutif Bandara Madiun Bandara Adi Soemarmo Perjalanan ke arah Bandara Adi Soemarmo pada jadwal pagi dan siang,
sedangkan sebaliknya pada jadwal pagi dan sore.

Semua kereta api yang melintas di jalur Surabaya–Surakarta/lintas tengah dan selatan Jawa pasti berhenti di Stasiun Madiun. Semua kereta api penumpang yang berhenti di stasiun ini adalah kereta api antarkota dan tidak ada layanan kereta api lokal.[22] Kereta api tersebut pada umumnya melayani berbagai jurusan di Jawa, serta tersedia layanan kelas ekonomi, premium, bisnis, dan eksekutif. Per 1 Juni 2023, jumlah perjalanan kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Madiun terhitung sekitar 54 perjalanan.[22]

Per Maret 2021, terdapat penambahan layanan kereta api penumpang yang singgah di Stasiun Madiun, yaitu Brawijaya, Kertanegara, dan Mutiara Timur. Kereta api Kertanegara dan Brawijaya diluncurkan pada 10 Maret 2021, masing-masing memiliki rute Malang–Purwokerto dan Malang–Gambir.[23][24] Kereta api Kertanegara tujuan Purwokerto tiba di Stasiun Madiun pada siang hari dan tujuan Malang tiba pada malam hari, sedangkan Brawijaya untuk kedua tujuan tiba di Madiun pada malam hari.[22] Sementara itu, kereta api Mutiara Timur melayani penumpang di Stasiun Madiun sebagai akibat dari perpanjangan rute, yang pada awalnya memilki rute Banyuwangi–Surabaya kemudian diperpanjang menjadi Banyuwangi–Yogyakarta.[25] Kereta api Mutiara Timur tujuan Banyuwangi tiba di Stasiun Madiun pada malam hari sedangkan untuk tujuan Yogyakarta tiba pada dini hari; semenjak Gapeka tahun 2023 diberlakukan 1 Juni 2023, KA Mutiara Timur kembali diperpendek menjadi relasi Surabaya–Banyuwangi pp, kali ini dua stasiun terminus menjadi tujuan akhir kereta api tersebut yaitu Stasiun Surabaya Gubeng pada jadwal malam dan Surabaya Pasarturi pada jadwal pagi.[22] Mulai 1 Juni 2023 diikuti dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api baru untuk tahun 2023, kereta api Argo Semeru dengan relasi GambirSurabaya Gubeng berhenti di Stasiun Madiun, berbeda dengan kereta api Bima yang dilayani pada jadwal petang.[26]

Selain kereta api penumpang, Stasiun Madiun juga melayani angkutan kereta api barang dengan jumlah perjalanan kereta api keseluruhan mencapai 12 perjalanan.[22] Sebanyak empat perjalanan kereta api barang parcel dilayani di stasiun ini dengan tujuan Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang.[27] Stasiun ini juga merupakan stasiun ujung bagi kereta api ketel Pertamina yang melayani angkutan bahan bakar minyak menuju Stasiun Benteng di Surabaya dan Stasiun Rewulu di Bantul, Yogyakarta.[28]

Antarmoda pendukung

Stasiun Madiun dilayani angkutan DAMRI ke berbagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), antara lain Telaga Ngebel di Ponorogo dan Pantai Klayar di Pacitan.[29][30] Layanan tersebut diluncurkan pada 1 Februari 2022.[30]

Jenis angkutan umum Rute
DAMRI Terminal Caruban–Stasiun CarubanStasiun Madiun–Alun-Alun Kota Madiun–Ponorogo–Telaga Ngebel
Stasiun MadiunStasiun MagetanTerminal Maospati–Ponorogo–Pacitan–Pantai Klayar

Ciri khas

 
Prasasti yang dibuat untuk mengenang Mustafa, seorang masinis yang gugur dalam kecelakaan kereta api Sancaka tahun 2018

Stasiun Madiun memiliki melodi penyambutan kereta api berupa lagu dangdut berjudul "Pecel Madiun" yang diciptakan oleh Lambertus Suwiryo.[31]

Di bagian dalam stasiun ini terdapat sebuah prasasti yang dibuat untuk mengenang seorang masinis, Mustofa, yang gugur dalam peristiwa kecelakaan kereta api Sancaka tahun 2018.[32]

Di emplasemen sisi barat stasiun ini terdapat rel yang dibuat melengkung sebelum memasuki stasiun. Pada Mei 2021, keberadaan rel tersebut sempat menjadi viral di situs jejaring sosial Facebook.[33] Manajer Humas Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VII Madiun, Ixfan Hendriwintoko, memberi pernyataan bahwa rel tersebut dibuat melengkung karena luas emplasemen yang terbatas dan terdapat bangunan rumah sinyal di ujung emplasemen yang dinyatakan sebagai cagar budaya.[33]

Pada tanggal 26 Desember 2023 di masa perjalanan Natal dan Tahun Baru 2023-24, Stasiun Madiun sudah menerapkan sistem pengenalan wajah untuk keberangkatan kereta api bersama sebelas stasiun kereta api utama lainnya seperti Stasiun Jakarta Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Yogyakarta, Purwokerto, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Solo Balapan, dan Malang.[34]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Al-Alawi, Muchlis (19 April 2023). "72.561 Pemudik Turun di Stasiun Kereta Daop 7 Madiun". Kompas.com. Surabaya: KG Media. Diakses tanggal 30 Mei 2023. 
  4. ^ a b Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  5. ^ a b "Stasiun Madiun". Unit Arsitektur dan Preservasi. Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 
  6. ^ "Industri Perkeretaapian Jadi Mesin Pendorong Ekonomi Nasional". Kementerian Industri Republik Indonesia. 25 November 2015
  7. ^ P., Tjondronegoro, Sediono M.; Gunawan., Wiradi,; Indonesia., Yayasan Obor (2008). Dua abad penguasaan tanah : pola penguasaan tanah pertanian di Jawa dari masa ke masa (edisi ke-Ed. rev). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 9794616850. OCLC 271789216. 
  8. ^ Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java. 
  9. ^ Staatsspoorwegen Ned. Indië (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  10. ^ a b c d e Raap, Olivier Johannes (2017). Seoper Oeap di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: KPG. hlm. 60. ISBN 978-602-424-369-2. 
  11. ^ Indonesia. Kemenristek RI, National Research Council (U.S.). Board on Science and Technology for International Development (3–5 Oktober 1981). Potential Collaboration in Science and Technology: Proceedings of a Symposium on Indonesia, Washington, D.C., Oct. 3-5, 1983 (Laporan). 
  12. ^ a b c d ________. (1992). Ikhtisar Lintas dan Emplasemen. Bandung: Perusahaan Umum Kereta Api
  13. ^ a b c d M. I, Utep., S, R. Adi., K, Danang. (2019). "Grafik Perjalanan Kereta Api: Walikukun–Kertosono–Mojokerto, Kertosono–Wlingi". Lampiran I: Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP. 1781 Tahun 2019
  14. ^ "Jalur KA Madiun-Ponorogo Hanya Beroperasi 77 Tahun" Diarsipkan 2021-07-09 di Wayback Machine.. Radar Madiun. 4 Maret 2021
  15. ^ ________. (2019). Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
  16. ^ "Jalur Rel Ganda Kereta Api Madiun-Ngawi Segera Dioperasikan". Tempo. 23 September 2019
  17. ^ ________. (2018).Review Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Jakarta: Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian
  18. ^ Stevani, Louis Rika (2019-10-16). Salim, Agus, ed. "Ditjen Perkeretaapian operasikan jalur ganda Babadan-Geneng Madiun". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-05-14. 
  19. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1935. hlm. 204. 
  20. ^ Daftar C. 13c: Ichtisar Angkutan Penumpang jang Berangkat dan Kiriman biasa (dalam ton) jang dikirim dari tiap setasiun dan perhentian DKA di Djawa dan Madura semasa tahun 1950-1951-1952 dan 1953 Eksploitasi Timur. Djawatan Kereta Api
  21. ^ ________. (2018). Innovating Beyond Excellence: Laporan Tahunan 2018 Annual Report Diarsipkan 2021-07-23 di Wayback Machine.. Bandung: PT Len Industri (Persero)
  22. ^ a b c d e Grafik Perjalanan Kereta Api Pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  23. ^ "KA Kertanegara Rute Malang–Purwokerto Beroperasi, Harga Tiket Mulai Rp 170 Ribu". Merdeka. 10 Maret 2021
  24. ^ "Baru Dirilis, Tiket KA Brawijaya Gambir-Malang Habis Terjual". Urbanasia. 10 Maret 2021
  25. ^ Sumarno, J. Totok,. 8 Maret 2021. "Mutiara Timur Perpanjang Perjalanan Sampai Stasiun Yogyakarta". Suara Surabaya
  26. ^ Ristanto, Hengki (18 Mei 2023). "Lewati Stasiun Madiun, KA Argo Semeru Mulai Beroperasi 1 Juni". Radar Madiun. Madiun: Jawa Pos. Diakses tanggal 22 Mei 2023. 
  27. ^ "KAI Daop 7 Madiun maksimalkan layanan angkutan barang". Antara News. 20 April 2020
  28. ^ "Angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM)". Angkutan Barang PT Kereta Api Indonesia (Persero)
  29. ^ Lampiran Surat Keputusan nomor 48/AP.007/SKU/34/GM/I-2022 tanggal 31 Januari 2022
  30. ^ a b "DAMRI buka rute baru, Ngebel–Stasiun Madiun hanya Rp15.000,-". Madiun Raya. 2 Februari 2022
  31. ^ Sholikhah, Puspita Apsari,. 28 Februari 2020. "Di Madiun, Pecel Bukan Cuma Makanan, Tapi Juga Ini..". Madiun Pos
  32. ^ "Masinis Mustofa Diabadikan Dalam Prasasti di Stasiun Madiun". JTV. Madiun: Jawa Pos Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-16. Diakses tanggal 2020-02-17. 
  33. ^ a b Bayu Bramasta, Dandy (29 Mei 2021). "Ramai Foto Jalur KA di Stasiun Madiun Ada yang Dibuat Belok". Kompas.com. Jakarta: KG Media. 
  34. ^ Stefani, Louis (2023-12-26). "KAI Daop 7 sediakan layanan pengenalan wajah di Stasiun Madiun". Madiun. LKBN Antara. Diakses tanggal 2024-01-08. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Magetan
(dahulu Barat)
Solo Balapan–Kertosono Babadan
menuju Kertosono
Terminus Madiun–Ponorogo Madiun Pasar
menuju Ponorogo