Kota Surabaya

ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia

Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya

Kota Surabaya
Kota Pahlawan
Daerah tingkat II
Tugu Pahlawan
Tugu Pahlawan
Lambang resmi Kota Surabaya
Letak Surabaya di Jawa Timur
Letak Surabaya di Jawa Timur
Kota Surabaya di Jawa
Kota Surabaya
Kota Surabaya
Letak Surabaya di Jawa Timur
Kota Surabaya di Indonesia
Kota Surabaya
Kota Surabaya
Kota Surabaya (Indonesia)
Koordinat: 7°16′S 112°43′E / 7.267°S 112.717°E / -7.267; 112.717
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri31 Mei 1293
Jumlah satuan pemerintahanDaftar
Pemerintahan
 • BupatiIr. Tri Rismaharini, M.T
Luas
 • Total333,063 km2 (128,596 sq mi)
Populasi
 (2012)
 • Total3,123,914
 • Kepadatan9,400/km2 (24,000/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3578 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 31
Kode Kemendagri35.78 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023SBY
DAURp. 1.160.025.693.000.-
Flora resmiKolang-Kaling
Fauna resmiBuaya
Situs webwww.surabaya.go.id

Sejarah

Sebelum kedatangan Belanda

 
Lambang kota Surabaya pada masa Hindia Belanda (1934)

Surabaya dulunya merupakan gerbang Kerajaan Majapahit, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi Kota Surabaya ditetapkan sebagai tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai ikan SURO (ikan hiu/berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BOYO (buaya/bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.

Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Wali Songo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di daerah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak.

Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing Krapyak tahun 1610, diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan aliran sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan Surabaya sebagai negara yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30 000 prajurit[1].

Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.

Dalam perjanjian antara Paku Buwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC.

Zaman Hindia-Belanda

 
Peta Surabaya dari buku panduan perjalanan dari Inggris tahun 1897

Pada zaman Hindia-Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibukota Karesidenan Surabaya, yang wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat status Kotamadya (Gemeente). Pada tahun 1926, Surabaya ditetapkan sebagai ibukota provinsi Jawa Timur. Sejak itu Surabaya berkembang menjadi kota modern terbesar kedua di Hindia-Belanda setelah Batavia.

Sebelum tahun 1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja. Sampai tahun 1920-an, tumbuh pemukiman baru seperti daerah Darmo, Gubeng, Sawahan, dan Ketabang. Pada tahun 1917 dibangun fasilitas pelabuhan modern di Surabaya.

Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara Sekutu pada tanggal 17 Mei 1944.

Pertempuran mempertahankan Surabaya

Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945, 6000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20000 pasukan Indonesia menolak.

 
Tentara Britania menembaki 'sniper' dalam pertempuran di Surabaya

26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara Bapak Suryo, Gubernur Jawa Timur dengan Brigjen Mallaby bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak harus menyerahkan senjata mereka. Sayangnya terjadi salah pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan markas tentara Inggris di Jakarta yang dipimpin Letnan Jenderal Sir Philip Christison.

27 Oktober 1945, jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia marah waktu membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menepati perjanjian tanggal 26 Oktober 1945.

28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI Soekarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian.

29 Oktober 1945, Presiden Soekarno, Wapres Mohammad Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin Harahap bersama Mayjen Hawthorn pergi ke Surabaya untuk berunding.

Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditanda-tangani oleh Presiden RI Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan ke 3 pimpinan RI meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.

Pada sore hari, 30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke berbagai pos pasukan Inggris di Surabaya untuk memberitahukan soal persetujuan tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di gedung Internatio, dekat Jembatan merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya telah mengepung gedung Internatio.

Karena mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang dipimpin Mayor Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para milisi. Para milisi mengira mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak. Seorang perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan malah jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.

Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.

Letjen Sir Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengerahkan 24000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.

9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.

10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah seorang penumpang Brigadir Jendral Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.

20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas. Lebih dari 20000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur lebur.

Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah.

Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini, jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran tanggal 10 November 1945 tersebut hingga sekarang dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.


Geografi

Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di Utara dan Timur, Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya berada pada dataran rendah,ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut kecuali di bagian Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m di atas permukaan laut dan di bagian barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas.

Penduduk

 
Ludruk Irama Budaya, salah satu grup kesenian ludruk di Surabaya

Menurut Sensus Penduduk Tahun 2010, Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.765.908 jiwa.[2] Dengan wilayah seluas 333,063 km²,[3] maka kepadatan penduduk Kota Surabaya adalah sebesar 8.304 jiwa per km².

Suku Bangsa

Suku Jawa adalah suku bangsa mayoritas di Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya, Suku Jawa di Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras dan egaliter. Salah satu penyebabnya adalah jauhnya Surabaya dari kraton yang dipandang sebagai pusat budaya Jawa.

Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%), dan sisanya merupakan suku bangsa lain seperti Bali, Batak, Bugis, Manado, Minangkabau[4], Dayak, Toraja, Ambon, dan Aceh atau warga asing.

Sebagai pusat pendidikan, Surabaya juga menjadi tempat tinggal mahasiswa dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahkan di antara mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri. Sebagai pusat komersial regional, banyak warga asing (ekspatriat) yang tinggal di daerah Surabaya, terutama di daerah Surabaya Barat.

Agama

Berkas:Masjid-al-akbar-3.jpg
Interior ruang utama Masjid Al Akbar Surabaya

Agama Islam adalah agama mayoritas penduduk Surabaya. Surabaya merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam yang paling awal di tanah Jawa dan merupakan basis warga Nahdatul Ulama yang beraliran moderat. Masjid Ampel didirikan pada abad ke-15 oleh Sunan Ampel, salah satu pioner Walisongo.

Agama lain yang dianut sebagian warga adalah Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Walaupun Islam merupakan mayoritas di Surabaya kerukunan umat beragama saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk sesamanya cukuplah besar, niat masyarakat Surabaya dalam menjalankan ibadahnya, hal ini bisa dilihat bangunan Masjid Agung Surabaya bersebelahan dengan salah satu gereja besar di kota ini. Di kota ini juga berdiri Gereja Bethany yang merupakan gereja terbesar di Asia Tenggara. Tidak hanya itu saja banyaknya yayasan-yayasan sosial yang berazaskan agama juga banyak, mereka bekerja sama dalam kegiatan bakti sosial. Bahkan ada satu wadah Kerukunan Umat Beragama di Surabaya yang sering Exist dalam menyikapi suatu problem sosial manusia agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan merusak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia pada umumnya serta masyarakat Jawa Timur khususnya. Agama lainnya adalah Yahudi & bahkan terdapat sebuah synagoga (tempat ibadah Yahudi) di jalan kaayon, dekat stasiun gubeng. Umumnya mereka adalah imigran Yahudi dari Baghdad & Yahudi asal Belanda. Ini semakin di perjelas dengan adanya makam khusus orang Yahudi di daerah kembang kuning, surabaya

Bahasa

Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek ini dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan tidak mengenal ragam tingkatan bahasa seperti Bahasa Jawa standar pada umumnya. Masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya. Tetapi oleh peradaban yang sudah maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya yang telah mencampuradukkan bahasa Suroboyo, Jawa Ngoko dan Madura, bahasa asli Suroboyo sudah punah. Contoh Njegog:Belok, Ndherok:Berhenti, Gog:Paklek/Om, Maklik:Bulek/tante.

Perekonomian

Berkas:Jalanbasukirahmat.jpg
Kawasan pusat bisnis di Jalan Basuki Rahmat (Tunjungan)

Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, Pakuwon Group, Jawa Pos Group dan PT PAL. Pusat perkantoran dan highrise building (CBD) berada di sekitar Jalan Tunjungan, Basuki Rahmad, Darmo, Mayjen Sungkono, HR. Muhammad dan Ahmad Yani. Kawasan industri di Surabaya di antaranya Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Karangpilang dan Margomulyo.

Dewasa ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket besar. Pusat perbelanjaan modern ternama di antaranya: Ciputra World, Tunjungan Plaza, Pakuwon Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah (satu gedung), Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza, City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi Tech Mall, Grand City Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan Plasa Surabaya yang oleh masyarakat Surabaya lebih dikenal dengan Delta Plaza, serta Empire Palace, yang merupakan wedding mall pertama di Indonesia. Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama di antaranya Pasar Turi, Pasar Atom, dan Darmo Trade Center (DTC) yang dahulunya adalah Pasar Wonokromo.

Budaya

 
Kartolo CS merupakan grup kesenian ludruk ternama asal Surabaya

Surabaya dikenal memiliki kesenian khas:

  • Ludruk, adalah seni pertunjukan drama yang menceritakan kehidupan rakyat sehari-hari.
  • Tari Remo, adalah tarian selamat datang yang umumnya dipersembahkan untuk tamu istimewa
  • Kidungan, adalah pantun yang dilagukan, dan mengandung unsur humor

Selain kesenian khas di atas, budaya panggilan arek (sebutan khas Surabaya) diterjemahkan sebagai Cak untuk laki-laki dan Ning untuk wanita. Sebagai upaya untuk melestarikan budaya, setiap satu tahun sekali diadakan pemilihan Cak & Ning Surabaya. Cak & Ning Surabaya dan para finalis terpilih merupakan duta wisata dan ikon generasi muda kota Surabaya.

Setiap setahun sekali diadakan Festival Cak Durasim (FCD), yakni sebuah festival seni untuk melestarikan budaya Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Festival Cak Durasim ini biasanya diadakan di Gedung Cak Durasim, Surabaya. Selain itu ada juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang mengangkat segala macam bentuk kesenian misalnya teater, tari, musik, seminar sastra, pameran lukisan. Pengisi acara biasanya selain dari kelompok seni di Surabaya juga berasal dari luar Surabaya. Diramaikan pula pemutaran film layar tancap, pameran kaos oblong dan lain sebagainya. diadakan setiap satu tahun sekali di bulan Juni bertempat di Balai Pemuda.

Pendidikan

Sekolah menengah atas

Perguruan tinggi negeri

Perguruan tinggi swasta

Transportasi

 
Jembatan Suramadu di sore hari

Jalan Raya

Surabaya merupakan pusat transportasi transportasi darat di bagian timur Pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol termasuk ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencana pembangunan jalan tol dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur untuk mengurangi kemacetan. Jalan tol yang akan segera dibangun adalah Surabaya-Mojokerto-Kertosono.

Untuk menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura, terdapat Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.

Bus

Hubungan bus antarkota dilayani oleh dua terminal bus besar, yaitu Terminal Bus Purabaya (Bungurasih) dan Terminal Bus Tambak (Osowilangun).

Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal Bungurasih, merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota Surabaya dengan Kecamatan Waru, Sidoarjo. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).

Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat dan menengah lintas utara hingga ke Semarang.

Kereta Api

Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melalui jalur kereta api. Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar: Wonokromo, Gubeng, Surabaya Kota, Stasiun Pasar Turi. Stasiun Pasar Turi melayani jalur kereta api bagian utara Pulau Jawa dengan jurusan Surabaya-Semarang-Pekalongan-Tegal-Cirebon-Jakarta (Gumarang, Sembrani, Argo Anggrek), Jalur kereta api termasuk jurusan Surabaya-Malang-Blitar (Penataran), Surabaya-Kertosono-Blitar (Dhoho), Surabaya-Bojonegoro-Cepu (KRD), Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi (Mutiara Timur), Jember-Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto (Logawa), Banyuwangi-Yogyakarta (Sri Tanjung), Surabaya Gubeng-Kiaracondong (Pasundan),Surabaya-Lempuyangan-Jakarta (Gaya Baru Malam Selatan), Surabaya-Semarang Poncol-JAKK (Kertajaya) dan kereta rel diesel SAKK-Porong (Kereta api Delta Ekspres). Nama-nama kereta tersebut merupakan kereta kelas ekonomi ( Kawula Alit ). Selain itu, juga terdapat Kereta api Arjuno express dengan rute Surabaya-Madiun yang merupakan kereta bisnis yang menghubungkan kedua kota ini. Namun secara harga tergolong masih terjangkau.

Pesawat

 
Bandara Internasional Juanda merupakan bandara tersibuk ke dua di Indonesia

Bandara Internasional Juanda, adalah bandar udara internasional yang melayani kota Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Bandara Internasional Juanda terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura 1.

Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter. Bandara Juanda yang baru memiliki luas sebesar 51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m². Bandara baru ini juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas 28.900 m² yang mampu menampung lebih dari 3.000 kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun dan 120.000 ton kargo/tahun.

Bandara yang baru ini memiliki 11 airbridge atau garbarata. Bandara Juanda yang baru sudah dioperasikan mulai dari tanggal 07 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Bandara Juanda baru terdiri dari tiga lantai.

Terminal Baru dibagi menjadi dua terminal: Terminal A atau Terminal Internasional dan Terminal B atau Terminal Domestik. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia domestik menggunakan Terminal A sebagai terminal keberangkatan domestik mereka, sedangkan Terminal B sebagai terminal kedatangan domestik mereka. Semua penerbangan internasional Garuda Indonesia tetap terbang atau mendarat dari Terminal A.

Kebanyakan penerbangan di terminal baru ini sudah menggunakan garbarata/belalai gajah, tetapi tetap ada yang masih menggunakan tangga, terutama bagi pesawat-pesawat domestik.

Bus DAMRI disediakan oleh pemerintah setempat yang dapat mengantarkan penumpang ke /Bungurasih dengan biaya Rp 15.000,-. Pada bulan November 2006, bertepatan dengan pembukaan bandara baru, sistem transportasi bus baru tersebut mulai dioperasikan.

Angkutan dalam kota dan regional

Angkutan dalam kota dilayani oleh taksi, bus kota (AC/Non AC), angkutan kota (lebih dikenal dengan sebutan Bemo), angguna (seperti taksi namun tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), dan becak (meski kini semakin dibatasi penggunaannya). Surabaya memiliki sejumlah terminal dalam kota, antara lain Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan Merah.

Untuk angkutan skala regional, terdapat Kereta Komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto dan tengah dipersiapkan jalur lintas dalam kota Benowo - Kalimas (Perak) - Waru

Dan juga akan direncanakan pembangunan monorel seperti yang sedang dikembangkan di Jakarta. Pembangunan monorel Surabaya akan mengikuti jalur Ujung (Perak)-Bundaran Waru.

Dalam waktu dekat segera direalisasikan jalur busway koridor Utara - selatan dan timur - barat sebagai model transportasi modern

Pemerintah Kota Surabaya

Wali Kota Surabaya

Wali kota Surabaya yang pertama pada masa Indonesia merdeka adalah Doel Arwono (1950-1952), dikenal dengan panggilan Cak Doel sebelum menjabat wali kota ia menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Timur.[12] Wali kota Surabaya saat ini adalah Tri Rismaharini yang diusung oleh PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).

Pembagian administratif

Kota Surabaya terdiri atas 31 kecamatan[13]. Berikut adalah daftar kecamatan di Surabaya yang dibagi dalam 5 wilayah:

Surabaya Pusat

Surabaya Timur

Surabaya Barat

Surabaya Utara

Surabaya Selatan

Tempat menarik

Berkas:Surabaya Zentrale Wolkenkratzer Abend.jpg
Pemandangan sentra bisnis Surabaya saat senja

Beberapa kawasan menarik di Surabaya antara lain:

  • Kawasan minat khusus: Ampel (wisata religi), Taman Budaya Cak Durasim, Kya Kya Surabaya di kawasan Kembang Jepun, G-Walk, dan Pantai Kenjeran.
  • Taman Bungkul dan Bratang.
  • Monumen dan museum: Tugu Pahlawan, Monumen Kapal Selam, Museum Negeri Mpu Tantular, Museum House of Sampoerna, Monumen Mayangkara, Monumen Bambu Runcing, Monumen Jales Veva Jaya Mahe, Museum Nahdlatul Ulama, Monumen Jendral Soedirman. Museum 45, Patung Karapan Sapi, Monumen Bhayangkara.[8]
  • Bangunan bersejarah dan cagar budaya: Grahadi, Balai Kota Surabaya, Balai Pemuda, Internatio, Jembatan Merah, Kantor Gubernur Jawa Timur, Monumen Kapal Selam, Hotel Majapahit Mandarin Oriental, Pelabuhan Kalimas, Kantor Pelni, Gedung PTPN XXII, Gedung Bank Niaga, Gedung PT Artho Ageng Energi, Hotel Ibis Surabaya.
  • Atraksi: Kebun Binatang Surabaya
  • Tempat permandian : Darmo Grand, kolam renang manyar, Kolam renang Marina, Ciputra Water Park.
  • Convention hall: Balai Sahabat, Balai Pemuda, Plaza Tunjungan, Garnizun, Gedung Nasional, Gita Tamtama, Gramedia Expo, Indosat, Maranatha, Maspion Convention Center, PDAM, Ruang Serbaguna Bank, Surabaya Mall, World Trading Center, Balai KB, Gedung Unair, Gedung Wanita, Gedung IDI, Gedung Serbaguna STE, Graha ITS, Kristus Raja, Tri Buana Tungga, DPD Golkar Jatim, Gedung Depag, Wisma Sier, Convention Hall Kepu, Gedung DHD 45, Grand City.
  • Pusat perbelanjaan:
    • Mall: Tunjungan Plaza, Atom Mall, Surabaya Town Square, Grand City Mall, Mal Galaxy, Surabaya Plaza (Delta Plaza), Pakuwon Trade Center, Supermal Pakuwon Indah, Royal Plaza, Golden City Mall, Plaza Marina, Jembatan Merah Plaza, City of Tomorrow, Empire Palace, WTC, Darmo Trade Center, Pusat Grosir Surabaya, Lenmarc Mall, Central Point, East Coast Center, Kapas Krampung Plaza, JS Plaza, BG Junction, Hi Tech Mall, Tunjungan Electronic Center, Maspion Square, ITC Surabaya, Dupak Grosir, Mangga Dua Center, Ciputra World.
    • Modern: Carrefour Golden City, Carrefour BG Junction, Carrefour Center Point, Carrefour Rungkut, Carrefour Ahmad Yani, Makro Tandes, Lottemart Waru, Giant Maspion Square, Giant Mayjend Sungkono, Giant Mulyosari, Giant Wiyung, Hi-Tech Mall (pusat komputer), Tunjungan Electronic Center, World Trade Center (pusat ponsel), Jembatan Merah Plaza (JMP) dan Pusat Grosir Surabaya (PGS).
    • Tradisional: Pasar Atom, Pasar Turi, Pasar Wonokromo, Pasar Tambah Rejo Baru, Pasar Genteng, Pasar Kapasan, Pasar Pucang, Pasar Blauran.
  • Landmark: Patung Suro dan Boyo, Jembatan Suramadu
  • Hotel berbintang : JW Marriott, Shangrila, Sheraton, Novotel, Ibis, Mercure, Somerset, Santika.

Media

Televisi

Terrestrial televisi

Kota Surabaya juga memiliki beberapa terdiri dari 26-stasiun televisi (11-siaran nasional & 15-siaran lokal) seperti:

Kanal Signal Frekuensi Nama Jaringan Status Negara
21 471.250-MHz UHF MNC News MNC Sky Vision Lokal   Indonesia
22 479.250-MHz Trans TV TRANS Nasional
23 487.250-MHz TV Edukasi 1 Surabaya Kemendikbud Lokal
24 495.250-MHz ANTV VIVA Nasional
26 511.250-MHz TVRI Nasional TVRI
TVRI Jawa Timur Lokal
28 527.250-MHz Indosiar EMTEK Nasional
30 543.250-MHz RCTI MNC
32 542.250-MHz MNCTV MNC
34 575.250-MHz SCTV EMTEK
36 591.250-MHz SBO TV JPMC Lokal
37 599.250-MHz TV Edukasi 2 Surabaya Kemendikbud
38 607.250-MHz MNTV B-Channel
40 623.250-MHz Kompas TV Surabaya Kompas TV
42 639.250-MHz TV9 Surabaya PPNUI
44 655.250-MHz Surabaya TV Bali TV/Indonesia Network
46 671.250-MHz BeritaSatu TV Surabaya BeritaSatu TV
48 671.250-MHz Arek TV City TV
50 703.250-MHz Global TV MNC Nasional
52 719.250-MHz tvOne VIVA
54 735.250-MHz Metro TV MEDIA
56 751.250-MHz Trans7 Trans
58 767.250-MHz NET. Surabaya NET. Lokal
59 775.250-MHz Antara TV LKBN Antara
60 783.250-MHz JTV JPMC
62 799.250-MHz MHTV SINDOtv

Televisi berlangganan

Kota Surabaya juga memiliki beberapa televisi berlangganan seperti:

Radio

Kota Surabaya juga memiliki beberapa terdiri dari 63-buah stasiun radio bersiaran lokal seperti :

Frekuensi Signal Nama Stasiun
585-KHz AM Radio Programma 4 RRI
842-KHz Radio Suara Al Iman
846-KHz Radio Miniwati Pesona Indah
864-KHz Radio Menara Tiga
1062-KHz Radio Sangkakala
1116-KHz Radio Carolina Arjuno
1152-KHz Radio Yasmara
1170-KHz Radio Rajawali Megah
1188-KHz Radio Swara Perak Jaya
1278-KHz Radio Antariksa Radang
1350-KHz Radio Gelora Surabaya
1404-KHz Radio Suara Citrajaya Surabaya
1449-KHz Radio Pertanian Wonocolo
1503-KHz Radio Pendidikan Jawa Timur
1224-KHz Radio Angkasa Bahana Citra
87.7-MHz FM Radio Zodiac
88.1-MHz Radio Kota
88.5-MHz Radio Metro
88.9-MHz Radio Smart
89.3-MHz Radio Prambors Surabaya Radio Prambors
89.7-MHz Radio Hard Rock Surabaya Radio Hard Rock
90.1-MHz Radio Media
90.5-MHz Radio Ampel Denta
90.9-MHz Radio Global
91.3-MHz Radio Susana
91.7-MHz Radio Programma 4 RRI
91.8-MHz Radio Suara Mitra
92.5-MHz Radio Kosmonita
92.9-MHz Radio B
93.3-MHz Radio El Victor
93.7-MHz Radio Suara Muslim Surabaya
93.8-MHz Radio Suara Protestan Surabaya
94.4-MHz Radio Suara Digital Surabaya
94.8-MHz Radio Devina
95.2-MHz Radio Programma 2 RRI
96.0-MHz Radio Mercury
96.4-MHz Radio Bahtera Yudha
97.2-MHz Radio Suara Masa Depan Cerah
97.6-MHz Radio Gemilang Radio Elshinta News and Talk
98.0-MHz Radio Sonora Surabaya Radio Sonora
98.8-MHz Radio Musik Surabaya
99.2-MHz Radio Programma 1 RRI
99.6-MHz Radio She
100.0-MHz Radio Suara Surabaya Suara Surabaya Media
100.5-MHz Radio Delta Surabaya Radio Delta
101.1-MHz Radio Istara
101.5-MHz Radio Strato
102.3-MHz Radio La Victor
102.7-MHz Radio Suara Mahasiswa Turun Bekerja
103.1-MHz Radio Gen Surabaya Radio Gen
103.5-MHz Radio Wijaya
104.3-MHz Radio Bisnis Surabaya
104.7-MHz Radio SINDO Trijaya Surabaya Radio SINDO Trijaya
105.1-MHz Radio Bursa Efek Surabaya Bursa Efek Surabaya
105.9-MHz Radio Era Bimasakti Selaras
106.3-MHz Radio Programma 3 RRI
106.7-MHz Radio Merdeka
107.0-MHz Radio Katolik Surabaya
107.1-MHz Radio Suara Akbar Surabaya
107.3-MHz Radio Oxcy
107.5-MHz Radio Pendidikan Jawa Timur
107.7-MHz Radio Olahraga Surabaya
107.9-MHz Radio Suara An-Nida

Media cetak

Surat kabar

Kota Surabaya juga memiliki beberapa tediri dari 17-surat kabar yang terbit di kota ini antara lain:

Nama Jenis Jaringan Bahasa
Harian Pagi Koran SINDO Nasional SINDOMedia Indonesia
Harian Sore Suara Pembaruan BeritaSatu
Harian Pagi Republika MAHAKA
Harian Pagi Kompas KG
Harian Ekonomi Bisnis Indonesia JAG
Harian Pagi Media Indonesia MEDIA
Harian Pagi Koran Tempo Tempo Media
Harian Pagi Koran Jakarta Berita Nusantara
The Jakarta Post Daily News KG Inggris
Harian Pagi Jawa Pos Lokal Grup Jawa Pos Indonesia
Harian Pagi Radar Surabaya
Harian Pagi Rek Ayo Rek Jawa
Harian Sore Surabaya Post Media Delta Espe Indonesia
Harian Kriminal Memorandum Pos Kota
Harian Pagi Surabaya Pagi Surabaya Sore
Harian Sore Surabaya Sore
Harian Pagi Surya KG

Majalah

Kota Surabaya juga memiliki beberapa tediri dari 18-majalah yang terbit di kota ini antara lain:

Nama Jenis Bahasa
Majalah Mentari Anak-Anak Indonesia
Majalah Venus Wanita Tren/Gaya Hidup Metropolitan
Majalah Jayabaya Majalah Jawa
Majalah Panyebar Semanga
Majalah Liberty Eksis Indonesia
Majalah Darmo Insight Komunikasi
Majalah Super Star Remaja
Majalah Fun Anak-Anak Inggris
Majalah Ayo Indonesia
Majalah Muzakki Islam
Majalah Busted Hukum & Kriminal
Majalah Nurul Wanita
Majalah Hayat Komunikasi/Pembayar Zakat
Majalah Uang Bisnis & Keuangan
Majalah Lintas Berita
Majalah Surabaya Kota
Majalah Mayara Hiburan
Majalah Penonton Sinetron, FTV & Film

Tabloid

Kota Surabaya juga memiliki beberapa tediri dari 19-tabloid yang terbit di kota ini antara lain:

Nama Jenis Bahasa
Tabloid Nyata Gaya Hidup Indonesia
Tabloid Bunda Keluarga
Tabloid Ototrend Otomotif
Tabloid Ultima Game
Tabloid Agrobis Pertanian
Tabloid Komputek Komputer
Tabloid Gugat Politik
Tabloid Kapuk Misteri
Tabloid Nurani Islam
Tabloid Gloria Protestan
Tabloid Kisah Nyata Wanita
Tabloid Hobiku Tanaman Hias
Tabloid Gardenia
Tabloid Top Phone Bursa Handphone
Tabloid Probiz Properti Bisnis
Tabloid Niaga Bisnis & Keuangan
Tabloid Diana Remaja
Tabloid Mega Hiburan
Tabloid Penonton Sinetron, FTV & Film

Kuliner Khas Surabaya

Masakan

Surabaya memiliki sejumlah masakan khas, di antaranya:

Salad

Surabaya memiliki sejumlah salad tradisional khas, di antaranya:

Minuman

Surabaya memiliki sejumlah minuman khas, di antaranya:

  • Wedang Angsle
  • STMJ (Susu Telur Madu Jahe)

Jajanan Pasar

Surabaya memiliki sejumlah jajanan pasar khas, di antaranya:

  • Roti Perut Ayam
  • Ketas (ketan hitam yang dicampur gula)

Rupa-Rupa

Musik dan Hiburan

Surabaya banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di tanah air. Sejumlah grup musik besar yang dibentuk di Surabaya antara lain Dewa 19, Padi, Tic Band dan Boomerang. Penyanyi kelahiran Surabaya antara lain: Gisella Anastasia, Maia Estianty, Astrid Sartiasari, Ita Purnamasari dan Joshua Suherman. Grup lawak Srimulat juga didirikan di Surabaya yang para pelawaknya telah populer di Jawa Timur selama puluhan tahun sebelum akhirnya pindah ke Jakarta. Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara(dalam arti luas wilayah dan jumlah pekerja seks komersial) juga terdapat di Kota Surabaya tepatnya di daerah yang dikenal dengan nama Gang Dolly.

Tokoh Surabaya

Tokoh-tokoh nasional yang dilahirkan di Surabaya adalah:

Klub Olahraga

Pemekaran Daerah

Kota Surabaya akan dipecah menjadi 5 kota, yaitu :

Kota Surabaya Barat

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :

Kota Surabaya Pusat

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :

Kota Surabaya Selatan

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :

Kota Surabaya Timur

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :

Kota Surabaya Utara

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :

Pranala luar

Referensi

  • JGA Parrot; "Who Killed Brigadier Mallaby"; 1976; Indonesia Magazine, July 1976 hal. 91; Cornell University.
  1. ^ M. C. Ricklefs, A History of Modern Indonesia since c. 1200, 2008
  2. ^ Data Agregat Sensus Penduduk Tahun 2010 Provinsi Jawa Timur. Diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik.
  3. ^ Luas wilayah Kota Surabaya menurut Situs Web Resmi Pemerintah Kota Surabaya.
  4. ^ Perantau Minang JawaTimur Ramaikan 'Rumah Gadang'
  5. ^ [1]"website UNAIR"
  6. ^ [2]"website ITS"
  7. ^ [3]"website UNESA"
  8. ^ [4]"website IAIN Sunan Ampel"
  9. ^ [5]"website ATKP Sby"
  10. ^ [6]"website STIE Perbanas Surabaya"
  11. ^ [7] website STIKVINC/STIKES-RKZ"
  12. ^ [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1985/01/26/ALB/mbm.19850126.ALB39980.id.html"
  13. ^ "Perda No. 5 2006" (PDF). Diakses tanggal 2009-01-26. 
  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.135.191  
Kota Surabaya
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.477.861
2 Surabaya Jawa Timur 3.017.382 8 Batam Kepulauan Riau 1.294.548
3 Bandung Jawa Barat 2.579.837 9 Pekanbaru Riau 1.138.530
4 Medan Sumatera Utara 2.539.829 10 Bandar Lampung Lampung 1.073.451
5 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 11 Padang Sumatera Barat 939.851
6 Semarang Jawa Tengah 1.699.585 12 Malang Jawa Timur 885.271
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.