Invasi Kedah oleh Siam
Bagian dari seri artikel mengenai |
Sejarah Malaysia |
---|
Invasi Siam ke Kedah adalah suatu operasi militer yang dilakukan oleh Kerajaan Siam terhadap Kesultanan Kedah pada November 1821 di daerah yang sekarang adalah bagian utara Semenanjung Malaysia.
Latar belakang
suntingPerusahaan Hindia Timur Britania mengambil alih wilayah teritorial Pulau Pinang, yang disebut Pulau Pangeran Wales, dan kemudian Provinsi Wellesley di daratannya, dari Kesultanan Kedah di akhir abad ke-18. Sebagai balasannya, Kesultanan menerima pembayaran dan beberapa bentuk jaminan bantuan pertahanan melawan ambisi ekspansionis dari Kerajaan Siam. Situasi militer dan diplomatik di wilayah itu berubah setelah adanya komitmen Perusahaan Hindia Timur untuk membantu pertahanan Kedah melawan Siam.
Abad ke-18
suntingKesultanan Kedah dan Perusahaan Hindia Timur terlibat dalam diskusi setidaknya sejak tahun 1771 ketika Sultan Muhammad Jiwa Zainal Adilin II meminta Gubernur Madras, pada waktu itu dijabat oleh Josias Du Pre, untuk membantu melawan pemberontakan.[1] Pada tahun 1772 suatu misi perusahaan datang ke Kedah dipimpin oleh Edward Monckton. Tetapi, hasilnya negatif karena Sultan merencanakan agresi terhadap Selangor di selatan.[2]
Tahun 1786, Sultan Abdullah Mukarram Shah, meminta bantuan Francis Light untuk mengatasi ancaman terhadap Kesultanan, yang berasal dari eksternal, yaitu Birma dan Siam, serta kemungkinan sengketa suksesi dan kelemahan internal.[3] Perang Birma–Siam (1785-1786) menjadikan langkah-langkah yang diambil Kesultanan diperlukan untuk mengamankan posisi Kesultanan, terhadap baik Birma maupun Siam. Secara khusus Birma telah melancarkan kampanye militer ke Petani di utara Kedah, sebuah daerah yang kemudian direbut kembali oleh Siam.[4] Setelah Perang Inggris-Belanda Keempat, Perusahaan Hindia Timur tertarik lagi untuk membuat pangkalan di wilayah Penang, untuk menangkal kemungkinan pergerakan Belanda ke Selat Malaka. Dan pada tahun 1786, Francis Light mampu membuat kesepakatan dengan Kesultanan di Pulau Pinang. Kesultanan menganggap perusahaan itu tidak mewujudkan komitmen perusahaan untuk membantu pertahanan Kesultanan dan Kesultanan berupaya merebut kembali Pulau Pinang pada tahun 1791, tapi berhasil diatasi oleh Light.[5] Lemahnya posisi Light, yang tidak diberikan wewenang oleh pihak Perusahaan Hindia Timur untuk menjamin pertahanan Kedah, telah membatasi pemahaman perjanjian tahun 1791 itu menjadi perjanjian yang hanya rangkaian kata-kata.[6]
Kampanye militer
suntingPasukan Siam dari Raja Rama II meraih kemenangan yang cepat atas pasukan Sultan Ahmad Tajuddin Halim Shah II. Kampanye itu menjadi awal dari perlawanan Kedah atas kendali Siam selama dua dekade. Sultan berlindung di Pulau Pinang, yang kemudian berada di bawah kendali Inggris.[7]
Akibat selanjutnya
suntingHingga tahun 1822 wilayah teritorial Britania itu mengalami kenaikan populasi penduduk akibat masuknya orang-orang Melayu yang mengungsi menghindari invasi.[8] Perjanjian Burney 1826 mengizinkan Siam untuk meninjau hak-hak mereka atas empat negeri Melayu, termasuk Kedah.[9]
Referensi
sunting- ^ Bonney 1971, hlm. 27.
- ^ Webster, Anthony (15-09-1998). Gentlemen Capitalists: British Imperialism in South East Asia, 1770-1890. I.B.Tauris. hlm. 38. ISBN 978-1-86064-171-8. Diakses tanggal 20-04-2012.
- ^ Tang, Julie. "State of Penang". Encyclopedia of Malaysia (dalam bahasa bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 09-06-2012. Diakses tanggal 16-11-2016.
- ^ Bonney 1971, hlm. 69–71.
- ^ Bastin, John. "Light, Francis". Oxford Dictionary of National Biography (dalam bahasa bahasa Inggris) (edisi ke-online). Oxford University Press. doi:10.1093/ref:odnb/37677. ((Perlu berlangganan (help)).
- ^ Bonney 1971, hlm. 100–101.
- ^ Beck, Sanderson. "Siam, Cambodia, and Laos 1800-1950" (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 16-11-2016.
- ^ Nordin Hussin (2007). Trade and Society in the Straits of Melaka: Dutch Melaka And English Penang, 1780-1830. NIAS Press. hlm. 188. ISBN 978-87-91114-88-5. Diakses tanggal 20 April 2012.
- ^ Swettenham, Frank A. (1893). Map to Illustrate the Siamese Question (dalam bahasa bahasa Inggris). Edinburgh: W. & A.K. Johnston. hlm. 62. Diakses tanggal 16-11-2016.
Bibliografi
sunting- Bonney, Rollin (1971). Kedah, 1771-1821: The Search for Security and Independence (dalam bahasa bahasa Inggris). Kuala Lumpur & London: Oxford University Press. ISBN 0196381266.