Jalur kereta api Jakarta Kota–Bogor–Padalarang

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Jakarta Kota–Bogor–Padalarang merupakan jalur kereta api yang melintasi dua provinsi, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Jalur dari Stasiun Jakarta Kota sampai Stasiun Sukabumi dioperasikan oleh Daerah Operasi I Jakarta, sementara dari Stasiun Gandasoli sampai Stasiun Padalarang dioperasikan oleh Daerah Operasi II Bandung.

Jalur kereta api Jakarta Kota–Bogor–Padalarang
Jembatan Pamuyuran di Cibadak, Sukabumi.
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
Status
TerminusJakarta Kota
Padalarang
Stasiun50
Operasi
Dibangun olehNederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (Jakarta Kota–Bogor)
Staatsspoorwegen (Bogor–Padalarang)
Dibuka1871-1884
Pemilik
Operator
Data teknis
Panjang lintas195,28 km
54,81 km (Jakarta Kota–Bogor)
140,47 km (Bogor–Padalarang)
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
Elektrifikasi1.500 V DC listrik aliran atas (KAI Commuter (Jakarta Kota–Bogor dan percabangan ke Nambo))
Kecepatan operasi60–90 km/h (37–56 mph)
Titik tertinggi+699 m (Cigombong)
Peta rute
JAKK
Jakarta Kota
JAKK–JNG–CKP
JAKK–TPK
JAY
Jayakarta
MGB
Mangga Besar
SW
Sawah Besar
JUA
Juanda
GMR
Gambir
GDD
Gondangdia
CKI
Cikini
THB–MRI
MRI
Manggarai
MRI–JNG
TEB
Tebet
CW
Cawang
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
DRN
Duren Kalibata
PSMB
Ps. Minggu Baru
PSM
Ps. Minggu
Bus interchange
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
TNT
Tanjung Barat
LNA
Lenteng Agung
UP
Univ. Pancasila
DKI Jakarta
Jawa Barat
UI
Univ. Indonesia
POC
Pd. Cina
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2
DPB
Depok Baru
Bus interchange
DP
Depok
PTO
Pondok Terong
CTA
Citayam
Bjg. Gede
BJD
PDRG
Pd. Rajeg
Cilebut
CLT
CBN
Cibinong
Bogor
akhir elektrifikasi
BOO
GPI
Gn. Putri
Paledang
PLG
NMO
Nambo
akhir elektrifikasi
TEP
Tanjakan Empang
BTT
Batutulis
CS
Ciomas
MSG
Maseng
Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi
CGB
Cigombong
CCR
Cicurug
CJE
Cijambe
PRK
Parungkuda
CBD
Cibadak
KE
Kr. Tengah
PON
Pd. Leungsir
CSA
Cisaat
SI
Sukabumi
Daop 1 JAK
Daop 2 BD
RI
Ranji
GDS
Gandasoli
CRG
Cireungas
BH 415
Terowongan Lampegan
LP
Lampegan
SSI
Sindangresmi
CBB
Cibeber
CLK
Cilaku
PH
Pasirhayam
CJ
Cianjur
MLB
Maleber
SLJ
Selajambe
CRJ
Ciranjang
CPY
Cipeuyeum
RM
Rajamandala
CPT
Cipatat
TAU
Tagogapu
CKP–PDL
PDL
Padalarang
Whoosh
PDL–KH

Jalur dari Stasiun Jakarta Kota hingga Stasiun Cicurug merupakan segmen yang sudah digandakan. Jalur ini memiliki percabangan di Citayam menuju Nambo.

Jalur ini berkali-kali mendapat musibah, antara lain di Terowongan Lampegan pada ruas Sukabumi-Cianjur,[1] dan pada tanggal 21 November 2012 di antara Stasiun Citayam dan Stasiun Cilebut di lintas Manggarai-Bogor.[2] Selanjutnya, juga longsor di Ciranjang, Cianjur hingga rel menggantung.[3] Terdapat pula insiden pencurian rel untuk persiapan pembangunan jalur ganda Bogor–Sukabumi yang berada di km 20+600 Lintas CigombongCicurug.[4]

Sejarah

sunting

Jakarta Kota–Manggarai/Bukit Duri–Bogor (Buitenzorg)

sunting

Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) adalah perusahaan kereta api komersial pertama di Hindia Belanda, yang dibentuk pada tanggal 27 Agustus 1863, menurut akta notaris Amya Esser di Amsterdam.[5] Perusahaan ini rencananya akan mengoperasikan kereta api di seluruh wilayah Hindia Belanda. Jalur pertamanya sendiri adalah Samarang–Vorstenlanden (dimulai dari segmen pertama Samarang–Tangoeng, 10 Agustus 1867). Dalam buku de Spoorweg Samarang–Vorstenlanden karya J.P. de Bordes (dirut NIS), disebutkan bahwa jalur ini merupakan bagian dari konsesi pembangunan dua jalur kereta api oleh NIS, yaitu Samarang–Vorstenlanden dan Batavia–Buitenzorg.[6] Untuk jalur kereta api Batavia–Buitenzorg ini ternyata memakan biaya sebesar ƒ3.370.000,00.[7]

Pembangunan jalur ini dimulai pada tanggal 15 Oktober 1869 dengan disaksikan secara langsung oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, Mr. Pieter Mijer. Jalur ini dibangun oleh perusahaan Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij yang dinilai telah berhasil membangun Jalur kereta api Samarang-Tanggung pada tahun 1864-1867.[8]

Pembangunan jalur ini mengalami kendala karena masalah keuangan. Proyek ini sempat terhenti pada 1870, yaitu pada pengerjaan gelombang pertama. Pekerjaan ini dimulai dari 15 Oktober 1869 sampai Februari 1870 dimana selama kurun waktu itu jalur sepanjang 7.590 m untuk bagian Kleine Boom, Meester Cornelis sejauh 13.087 m, dan jalur sepanjang 18.730 m untuk bagian Bogor selesai dikerjakan. Pekerjaan kedua baru bisa dilaksanakan pada Juni 1870 hingga Juni 1871, yaitu jalur di Bogor sepanjang sekitar 9.270 m. Selanjutnya, pada Juni 1871 hingga Januari 1873 barulah seluruh proyek pembangunan jalur kereta api Batavia-Buitenzorg selesai, termasuk jalur Weltevreden–Meester Cornelis NIS (Stasiun Bukit Duri) sampai ke Buitenzorg.[9]

Pada awalnya, trase jalur kereta api ini lurus melewati Bukit Duri (depo KRL). Sejak diakuisisi oleh Staatsspoorwegen pada tahun 1913 dan dibangunnya stasiun baru Manggarai per 1 Mei 1918, jalurnya sedikit bergeser ke timur hingga kembali ke trase lama, sedangkan Stasiun Meester Cornelis NIS diubah menjadi depo lokomotif.[10]

Stasiun di jalur ini kebanyakan masih aktif, dengan pengecualian Stasiun Kleine Boom (ditutup pada tahun 1883), Stasiun Meester Cornelis NIS (ditutup pada tahun 1918), Stasiun Dierentuin (ditutup pada tahun 1926), dan Stasiun Batavia (ditutup pada tahun 1929). Kemudian disusul Stasiun Kebonsirih, Stasiun Pegangsaan (ditutup pada tahun 1981), dan Stasiun Pondok Terong (ditutup pada tahun 1996).

Bogor–Padalarang

sunting

Bogor–Padalarang dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS), meneruskan tugas NIS dalam membangun jalur kereta apinya. Berawal dari evaluasi oleh P.P. van Bosse di hadapan Parlemen Belanda pada November 1873 terkait kinerja Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).[11][12] Dalam proposalnya, NIS mengalami defisit suntikan modal semenjak beroperasinya dua jalur kereta api yang dibangun tersebut. Bahkan perusahaan ini berkali-kali terancam bangkrut.[11] Selain itu, pihak Pemerintah Kolonial mengakui bahwa gunung di selatan Jawa memiliki kontur yang curam dan membutuhkan biaya sangat besar untuk menaklukkannya. Penetapan trase ini mengharuskan Pemerintah turun tangan membangun jalur kereta api tersebut dan dibentuklah perusahaan yang kemudian dikenal dengan nama Staatsspoorwegen Nederlandsch-Indië (Perusahaan Kereta Api Negara Hindia Belanda). Perusahaan ini berdiri pada tanggal 6 April 1875 berdasarkan pengukuhan staatsblad tersebut.[12][13]

Jalur ini menjadi jalur kereta api ketiga yang dibangun oleh SS, setelah Surabaya–Pasuruan (16 Mei 1878) dan Surabaya–Malang (20 Juli 1879). Jalur ini sebenarnya juga sepaket dengan jalur Surabaya–Sidoarjo–Mojokerto–Kertosono–Solo (1882–1884) karena dibangun untuk mewujudkan hubungan Jakarta–Surabaya melalui jalur selatan. Pada tanggal 17 Mei 1884, Bogor–Padalarang telah tersambung dengan kereta api.[14]

Terdapat terowongan legendaris di jalur ini, yang juga merupakan terowongan kereta api pertama di Indonesia, Terowongan Lampegan. Terowongan di sebelah barat Stasiun Lampegan ini memiliki konstruksi yang sangat berbeda dengan terowongan lainnya di Indonesia, antara lain penampangnya yang cenderung oval, bukan lingkaran. Hal ini menyebabkan sebaran beban yang diampu oleh terowongan ini lebih berat bila dibandingkan dengan penampang lingkaran.

Keadaan saat ini

sunting
 
Terowongan Lampegan yang penampang lubangnya oval

Pada tahun 2001, Terowongan Lampegan runtuh.[15] Akibatnya, kereta api Cianjuran tidak dapat memasuki terowongan dan tertahan hingga Stasiun Lampegan saja (sebelumnya melayani Bandung–Bogor pp). Lama tidak beroperasi, terowongan ini sudah dapat dioperasikan pada tahun 2010, dengan renovasi penampang dalam dari yang semula oval menjadi kotak.

Pada tanggal 13 Desember 2008, kereta api Bumi Geulis yang melayani Bogor–Sukabumi, p.p, dioperasikan. Dalam catatan yang pernah ada, kereta api Bumi Geulis turut mendukung slot jalur kereta api Bogor–Sukabumi–Cianjur–Bandung yang saat itu masih sedikit layanannya.[16] Karena mesin KRD ini rusak, KRD ini dihentikan operasinya semenjak 18 Desember 2012.[17] Otomatis, halte yang hanya cukup untuk menampung satu rangkaian KRD (Cijambe dan Ciomas) juga dinonaktifkan.

Ketersediaan suku cadang untuk lokomotif diesel hidraulis BB301 dan BB304 untuk KA Cianjuran kini sudah langka karena usianya yang sudah cukup tua untuk dijalankan, serta ketidaktersediaan subsidi PSO dari Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.[18] Pada akibatnya jalur kereta api Cianjur–Padalarang menganggur lama.

 
Salah satu bagian dari segmen Cianjur–Padalarang, 2012. Pada masa itu, KA Cianjuran masih beroperasi di segmen ini.

Pada tanggal 9 November 2013, kereta api Pangrango mulai beroperasi untuk rute Bogor–Sukabumi, p.p. Akan tetapi, perjalanan kereta apinya tidak diberhentikan di halte Cijambe dan Ciomas lantaran panjang peron yang tidak cukup. Untuk mempersiapkannya, jalurnya kemudian di-upgrade dengan mengganti relnya menjadi R54 dengan bantalan beton agar dapat didaki oleh lokomotif CC206 yang cukup berat.[19] Di segmen Sukabumi–Cianjur disediakan kereta api Siliwangi. Kereta api ini diresmikan pada tanggal 8 Februari 2014, yang dalam operasional hari ke-2 dan ke-3-nya, anjlok di Lampegan.[20] Pada hari ke-2 operasional, KA ini menabrak dinding Terowongan Lampegan.[21] Memang, penampang terowongan yang oval ini menyebabkan ruang bebasnya menjadi sangat sempit untuk dimensi standar kereta penumpang Indonesia sekarang, mengingat pada zaman kolonial terowongan itu didesain untuk kereta yang berdimensi kecil.

Pada Februari 2014, PT KAI sempat merencanakan mengoperasikan kereta api Kian Santang pada Maret 2014, tetapi diundur lagi, dan akhirnya gagal beroperasi pada tahun 2015 karena permasalahan teknis prasarana yang dianggap tidak layak operasi. Padahal, stasiun-stasiun di lintas ini juga sempat menjalani renovasi untuk menyambutnya.[22][23][24]

Jalur Cianjur–Padalarang merupakan jalur semiaktif karena hanya lori, dresin, dan kereta inspeksi saja yang dapat melewati jalur ini. Untuk menyatukan kembali hubungan Cianjur–Padalarang, Direktorat Jenderal Perkeretaapian memutuskan meng-upgrade jalur kereta api ini. Untuk tahap pertama, jalur yang di-upgrade adalah Cianjur– Ciranjang.[25]

Proses reaktivasi segmen Cianjur-Ciranjang sudah rampung sejak tanggal 30 Juli 2019. Adapun Stasiun Ciranjang kini sudah direnovasi total dan memasang papan nama stasiun terbaru versi 2017. Kereta api Siliwangi juga diperpanjang rutenya sampai ke Stasiun Ciranjang yang sebelumnya hanya sampai Cianjur.[26] Meskipun demikian, Stasiun Maleber dan Stasiun Selajambe tidak ikut diaktifkan kembali.

 
Kondisi jalur kereta api antara Stasiun Cipatat dan Tagogapu pada Desember 2023. Tampak rel yang telah tertutup semak belukar dan berlumpur.

Proses reaktivasi segmen Ciranjang-Cipatat sudah rampung sejak bulan Agustus 2020 dan sudah beroperasi sejak 21 September 2020. Sehingga perjalanan Kereta api Siliwangi kembali diperpanjang rutenya sampai ke Stasiun Cipatat. Stasiun yang beroperasi di segmen ini hanya Stasiun Cipeuyeum dan Stasiun Cipatat. Sedangkan Stasiun Rajamandala tidak dioperasikan meskipun stasiun tersebut sudah direaktivasi dan dirombak.

Untuk tahap ketiga, jalur yang direaktivasi adalah segmen Cipatat-Tagog Apu-Padalarang. Jalur ini rencananya akan direnovasi total dan akan segera direaktivasi kembali setelah segmen Ciranjang-Cipatat beroperasi dengan trase terbaru antara Tagog Apu dan Sasaksaat.

Untuk saat ini petak Stasiun Bogor Paledang hingga Cicurug sudah digandakan, menyusul petak Cicurug hingga Stasiun Sukabumi. Selain itu, tiga stasiun nonaktif di petak tersebut juga akan kembali diaktifkan. Saat ini Stasiun Ciomas masih dalam tahap reaktivasi, menyusul nantinya Stasiun Cijambe dan Stasiun Pondok Leungsir juga akan bernasib sama seperti Ciomas. Saat proses penggandaan jalur, terdapat insiden pencurian rel di km 20+600 Lintas CigombongCicurug. Pada 23 Maret 2021, polisi menetapkan 5 tersangka dan menjeratnya dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dan ancaman hukuman 6 tahun penjara.[4]

Rencana jalur kereta api Jonggol–Cianjur

sunting

Pada awal dekade 1990-an, Departemen Perhubungan pernah merencanakan pembangunan rel cabang dari Cianjur ke Jonggol terhubung langsung dengan jaringan rel lingkar luar Jabodetabek dari Parungpanjang sampai Sungai Lagoa melewati Citayam dan Cikarang. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi beban kemacetan di sekitar Jonggol. Krisis finansial Asia 1997 membuat rencana ini berhenti di tengah jalan dan belum terealisasi sampai sekarang.[27]

Jalur terhubung

sunting

Lintas aktif

sunting

Layanan kereta api

sunting

Penumpang

sunting

Antarkota

sunting
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Parahyangan GambirBandung
Purwojaya Gambir–PurwokertoCilacap
Taksaka Gambir–Yogyakarta
Argo Lawu Gambir–Solo Balapan
Argo Dwipangga
Manahan
Argo Semeru Gambir–Surabaya Gubeng
Bima
Gajayana Gambir–Malang
Eksekutif-ekonomi premium
Argo Parahyangan GambirBandung
Papandayan Gambir–BandungGarut
Pangandaran Gambir–Bandung–Banjar
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Cheribon GambirCirebon
Argo Sindoro Gambir–Semarang Tawang
Argo Muria
Argo Merbabu
Argo Bromo Anggrek Gambir–Surabaya Pasarturi
Sembrani
Brawijaya Gambir–Semarang Tawang–Malang
Pandalungan Gambir–Surabaya Pasarturi–Jember
Eksekutif-ekonomi
Argo Cheribon GambirCirebonTegal

Aglomerasi

sunting
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan
PG Pangrango Eksekutif dan ekonomi Bogor Sukabumi
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan
SW Siliwangi Ekonomi Sukabumi Cipatat

Komuter

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan
  Commuter Line Bogor Jakarta Kota Bogor
Depok (Sebagian jadwal)
Nambo (Sebagian jadwal)

Barang

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan
Lintas utara Jawa
Angkutan semen Indocement Nambo Semarang Poncol
Brambanan via Semarang Poncol
Kalimas
Angkutan batu bara rangkaian pendek Cigading

Daftar stasiun

sunting
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Jakarta KotaManggarai
Segmen Jakarta KotaManggarai
Diresmikan pada tanggal 1992 (jalur layang)
oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
Lintas jalur ganda
0420 Jakarta Kota JAKK Jalan Stasiun Kota No. 1, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat km 0+000 (pusat utama) +4 m Beroperasi  
Jayakarta JAY Jalan Pangeran Jayakarta, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat km 1+400 +13 m Beroperasi  
0422 Mangga Besar MGB Jalan Karang Anyar, Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat km 2+480 +14 m Beroperasi  
0423 Sawah Besar SW Jalan Krekot Jaya, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat km 3+836 +15 m Beroperasi  
Juanda JUA Jalan Ir. H. Juanda No. 1, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat km 4+535 +15 m Beroperasi  
0430 Gambir GMR Jalan Medan Merdeka Timur No. 1, Gambir, Gambir, Jakarta Pusat km 5+540 +16 m Beroperasi  
0432 Gondangdia GDD Jalan Srikaya No. 1, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat km 6+550 +17 m Beroperasi  
0434 Cikini CKI Jalan Cikini Raya, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat km 8+300 +20 m Beroperasi  
ManggaraiPadalarangBandung dengan percabangan dari Citayam menuju Nambo
Segmen ManggaraiBogor
Diresmikan pada tanggal 1873
oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij, diambil alih pada tanggal 1 November 1913 oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen[28]
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
0440 Manggarai MRI Jalan Manggarai Utara 1, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan km 9+890 lintas Jakarta KotaBogor
km 6+026 lintas Tanah AbangManggarai
km 0+010 lintas ManggaraiJatinegara
km 0+000 lintas Manggarai–Depo KRL Bukit Duri
+13 m Beroperasi  
Tebet TEB Jalan Lapangan Ros Raya, Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan km 12+500 +17 m Beroperasi  
Cawang CW Jalan Tebet Timur Dalam 11, Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan km 13+730 +13 m Beroperasi  
0701 Duren Kalibata DRN Jalan Pengadegan, Rawa Jati, Pancoran, Jakarta Selatan km 15+276 +26 m Beroperasi  
Pasar Minggu Baru PSMB Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan km 16+100 +37 m Beroperasi  
0702 Pasar Minggu PSM Jalan Pasar Minggu, Pasar Minggu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan km 18+480 +36 m Beroperasi  
0703 Tanjung Barat TNT Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan km 21+300 +44 m Beroperasi  
0704 Lenteng Agung LNA Jalan Lenteng Agung Timur, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan km 23+971 +57 m Beroperasi  
Universitas Pancasila UP Jalan Lenteng Agung Timur, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan km 25+000 +57 m Beroperasi  
Batas wilayah provinsi DKI Jakarta
Batas wilayah provinsi Jawa Barat
Universitas Indonesia UI Kawasan Kampus UI Depok, Pondok Cina, Beji, Depok km 27+264 +74 m Beroperasi  
0705 Pondok Cina POC Pondok Cina, Beji, Depok km 28+373 +74 m Beroperasi  
Depok Baru DPB Jalan Margonda Raya, Depok, Pancoran Mas, Depok km 31+100 +93 m Beroperasi  
0706 Depok DP Jalan Stasiun Depok, Pancoran Mas, Pancoran Mas, Depok km 32+684 +93 m Beroperasi  
0712 Pondok Terong PTO Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok km 35+940 Tidak beroperasi
0707 Citayam CTA Jalan Raya Citayam, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok km 37+768 +120 m Beroperasi  
0708 Bojonggede BJD Jalan Pasar Baru, Bojonggede, Bojonggede, Bogor km 42+965 +140 m Beroperasi  
0709 Cilebut CLT Cilebut Timur, Sukaraja, Bogor km 47+296 +171 m Beroperasi  
0711 Sukaresmi SKR Kebonpedes, Tanah Sareal, Bogor km 51+097 Tidak beroperasi
0720 Bogor BOO Alun Alun Kota Bogor
Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah
Kota Bogor, Jawa Barat
km 54+810 lintas JakartaBogor
km 0+000 lintas Bogor-Yogyakarta
+246 m Beroperasi  
Segmen BogorCicurug
Diresmikan pada tanggal 5 Oktober 1881
Batas wilayah kerja PT Kereta Commuter Indonesia
Batas wilayah kerja Daerah Operasi I Jakarta
Bogor Paledang BOP Jalan Paledang, Paledang, Bogor Tengah, Bogor km 0+450 +246 m Beroperasi  
0801 Tanjakan Empang TEP Empang, Bogor Selatan, Bogor km 1+511 Tidak beroperasi
0802 Batutulis BTT Jalan R. Saleh Danasasmita, Lawanggintung, Bogor Selatan, Bogor km 4+378 +299 m Beroperasi Berkas:Batutulis Station24.jpg
0803 Ciomas CS Kertamaya, Bogor Selatan, Bogor km 9+306 +349 m Reaktivasi
0804 Maseng MSG Ciadeg, Cigombong, Bogor km 14+096 +425 m Beroperasi  
0805 Cigombong CGB Cigombong, Cigombong, Bogor km 19+622 +699 m Beroperasi  
0806 Cicurug CCR   Jalan Raya Sukabumi, Cicurug, Cicurug, Sukabumi km 26+715 +478 m Beroperasi  
Segmen CicurugSukabumi
Diresmikan pada tanggal 21 Maret 1882
Lintas jalur tunggal
0807 Cijambe CJE Kompa, Parungkuda, Sukabumi km 30+867 +438 m Tidak beroperasi  
0808 Parungkuda PRK Parungkuda, Parungkuda, Sukabumi km 34+539 +396 m Beroperasi  
0809 Cibadak CBD   Jalan Raya Sukabumi, Cibadak, Cibadak, Sukabumi km 39+884 +380 m Beroperasi  
0811 Karangtengah KE Ciheulang Tonggoh, Cibadak, Sukabumi km 44+774 +477 m Beroperasi  
0812 Pondok Leungsir PON Cisande, Cicantayan, Sukabumi km 48+491 +537 m Tidak beroperasi  
0813 Cisaat CSA Cisaat, Cisaat, Sukabumi km 52+352 +567 m Beroperasi  
0820 Sukabumi SI Jalan Stasiun Sukabumi Barat 2, Gunungparang, Cikole, Sukabumi km 57+173 +584 m Beroperasi  
Segmen SukabumiCianjur
Diresmikan pada tanggal 20 Mei 1883
oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung
1501 Ranji RI Jalan Bojong Galing, Kebonpedes, Kebonpedes, Sukabumi km 61+710 Tidak beroperasi  
1502 Gandasoli GDS Cipurut, Cireunghas, Sukabumi km 64+296 +580 m Beroperasi  
1503 Cireungas CRG Bencoy, Cireunghas, Sukabumi km 70+142 +587 m Beroperasi  
BH 415
Terowongan Lampegan
panjang: 686 m
Dibangun pada tahun 1879-1882
1504 Lampegan LP Cimenteng, Campaka, Cianjur km 73+252 +439 m Beroperasi  
- Sindangresmi SSI Girimukti, Campaka, Cianjur km 80+737 Tidak beroperasi
1505 Cibeber CBB Cipetir, Cibeber, Cianjur km 82+410 +456 m Beroperasi  
1506 Cilaku CLK Sukasari, Cilaku, Cianjur km 88+167 +457 m Tidak beroperasi  
1507 Pasirhayam PH   Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Sirnagalih, Cilaku, Cianjur km 92+669 +448 m Tidak beroperasi  
1510 Cianjur CJ Jalan Yulius Usman, Sayang, Cianjur, Cianjur km 95+774 +439 m Beroperasi  
Segmen CianjurPadalarang
Diresmikan pada tanggal 17 Mei 1884
1511 Maleber MLB Maleber, Karangtengah, Cianjur km 99+886 +357 m Tidak beroperasi  
1512 Tipar TIP km 103+263 Tidak beroperasi
1513 Selajambe SLJ Selajambe, Sukaluyu, Cianjur km 104+888 +282 m Tidak beroperasi  
1514 Ciranjang CRJ   Jalan Raya Cianjur-Padalarang, Ciranjang, Ciranjang, Cianjur km 108+078 +262 m Beroperasi  
1515 Cipeuyeum CPY   Jalan Raya Cianjur-Padalarang, Cipeuyeum, Haurwangi, Cianjur km 113+269 +272 m Beroperasi  
1516 Rajamandala RM Mandalawangi, Cipatat, Bandung Barat km 119+501 +319 m Tidak beroperasi  
1517 Cipatat CPT   Jalan Raya Cianjur-Padalarang, Cipatat, Cipatat, Bandung Barat km 124+077 +387 m Beroperasi  
1518 Tagog Apu TAU Tagogapu, Padalarang, Bandung Barat km 134+904 +595 m Tidak beroperasi  
1415 Padalarang PDL Jalan Cihaliwung, Kertamulya, Padalarang, Bandung Barat km 159+072 lintas Jakarta Kota-Padalarang
km 140+472 lintas Bogor-Yogyakarta
+695 m Beroperasi  

Percabangan menuju Nambo

sunting

Percabangan menuju Nambo dibuka mulai tahun 1997. Pada awalnya jalur tersebut rencananya akan dibuat jalur lingkar dari Parungpanjang menuju Sungai Lagoa melewati Jonggol kemudian Cikarang, tetapi ditunda karena krisis finansial di Asia pada tahun 1997. Saat ini jalur tersebut sudah dielektrifikasi dan resmi beroperasi kembali mulai 1 April 2015.[29]


Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen NamboCitayam
Diresmikan pada tanggal 1997
Nambo NMO Bantar Jati, Klapanunggal, Bogor km 51+077 +220 m Beroperasi  
Gunung Putri GPI Gunung Putri, Gunung Putri, Bogor km 48+850 Reaktivasi  
Cibinong CBN Pabuaran, Cibinong, Bogor km 44+550 +155 m Beroperasi  
Pondok Rajeg PDRG Jalan Raya Pondok Rajeg, Jatimulya, Cilodong, Depok km 41+615 +121 m Beroperasi  
0707 Citayam CTA Jalan Raya Citayam, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok km 37+768 +120 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [30]
  • Stasiun nonaktif: [31][32]
  • Pengidentifikasi stasiun: [33]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [34]:106-124


Referensi

sunting
  1. ^ Suhendra (8 September 2015). "Sempat 'Mati', Terowongan Rel Kereta Tertua di RI Bangkit Lagi". detikcom. Detik Finance. Diakses tanggal 13 Agustus 2017. 
  2. ^ Pratomo, Yulistyo (22 November 2012). Pratomo, Yulistyo, ed. "Longsor Cilebut, Stasiun Bogor rugi Rp 128 juta". Merdeka.com. Merdeka.com. Diakses tanggal 13 Agustus 2017. 
  3. ^ Cis (28 Maret 2014). "BREAKING NEWS: Rel KA Bandung-Cianjur Longsor Tergerus Hujan". Tribunnews.com. Tribun Jabar. Diakses tanggal 13 Agustus 2017. 
  4. ^ a b Ikhsan, Afdhalul (23 Maret 2021). "Rel Kereta Api Rute Bogor - Sukabumi Dicuri, Dijual ke Tukang Besi". Kompas.com. Diakses tanggal 24 Maret 2021. 
  5. ^ Banck, J.E. (1869). Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. M.J. Fisser. 
  6. ^ Bordes, J.P. (1870). de Spoorweg Samarang-Vorstenlanden. Den Haag: de Gebroeders van Cleef. 
  7. ^ van Vliet, L.W. Spoorweg-aanleg op Java. s'Gravenhage: W.P. van Stockum en Zoon. 
  8. ^ aegi (ed.). "Van Kleine Boom Naar Buitenzorg Via Meester Cornelis". Kompas.com. Diakses tanggal 26 April 2010. 
  9. ^ "Van Kleine Boom Naar Buitenzorg Via Meester Cornelis". Kompas.com. Diakses tanggal 26 April 2010. 
  10. ^ Pratiwi, R.; Soviana, N.; Sudarsih, A. (2014). "Manggarai: Stasiun Simpang Tujuh Dilengkapi Bancik Terpanjang". Majalah KA. 97: 19-21. 
  11. ^ a b Reitsma, S.A. (1925). Boekoe peringetan dari Staatsspoor-en-Tramwegen di Hindia Belanda. Weltevreden: Topografische Inrichting. 
  12. ^ a b Verslag der handelingen van Staten-Generaal (1873-1877). Ned. Staten-Generaal. 1874. 
  13. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  14. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama verslag
  15. ^ Suganda, Her.2007.Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas.Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
  16. ^ "'Bumi Geulis' Layani Sukabumi-Bogor". detikcom. Diakses tanggal 2018-12-22. 
  17. ^ "Ini Alasan KRD Bumi Geulis Rusak". Republika Online. 2013-01-23. Diakses tanggal 2018-12-22. 
  18. ^ Jabar, Tribun (11 April 2013). "KA Bandung-Cianjur Berhenti Beroperasi Karena Kekurangan Subsidi Pemerintah". Tribunnews.com. Diakses tanggal 13 Agustus 2017. 
  19. ^ Sawabi, Gusti (8 November 2013). Sawabi, Gusti, ed. "Mulai Besok Kereta Api Pangrango Rute Bogor-Sukabumi Beroperasi". Tribunnews.com. KG Media. Diakses tanggal 11 Juli 2019. 
  20. ^ Panggabean, Nadya Isnaeni. Isnaeni, Nadya, ed. "3 Hari Beroperasi, KA Siliwangi Jurusan Cianjur-Sukabumi Anjlok". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  21. ^ "Anjlok di Cianjur, Gerbong Ekonomi KA Siliwangi Tabrak Terowongan". detikcom. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  22. ^ Salomo, Henri (2014-03-21). "Peluncuran KA Kiansantang Cianjur-Bandung Ditunda". Medcom.id. Diakses tanggal 2019-07-25. 
  23. ^ Awe (2015-04-08). "KA Bandung-Cianjur Kembali Beroperasi dari Kiara Condong". Berita Trans (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-25. 
  24. ^ Triyono, Heru (2014-03-07). Triyono, Heru, ed. "11 Maret, Kereta Rute Cianjur-Bandung Dioperasikan". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-07-25. 
  25. ^ Merdeka.com. Melani, Agustina, ed. "Reaktivasi Jalur Kereta Cianjur-Padalarang Selesai Akhir 2019". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  26. ^ Lukihardianti, Arie (2019-07-30). "Rute KA Siliwangi Diperpanjang Hingga Stasiun Ciranjang". Republika. Mahaka Media. Diakses tanggal 2019-07-31. 
  27. ^ LPSE Kementerian Perhubungan (29 Mei 2021). "DED Pembangunan Jalur Kereta Api Lintas Cileungsi - Jonggol - Cianjur (Lelang Tidak Mengikat)". Pengadaan.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Oktober 2022. Diakses tanggal 6 Januari 2024. 
  28. ^ "Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij". Diakses tanggal 25 Agustus 2017. In 1913 the NIS took over the 3' 6" gauge 56 kms line from Batavia (Jakarta) to Buitenzorg (Bogor), which had been opened in 1873 by the Batavia-Buitenzorg Spoorweg Maatschappij (BBzSM). 
  29. ^ https://m.tempo.co/read/news/2016/07/20/083789150/pemerintah-siap-bangun-jalur-krl-citayam-parungpanjang
  30. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  31. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  32. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  33. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  34. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 

Pranala luar

sunting

Peta rute:

KML is from Wikidata