Seri Bantuan
Selamat datang! Halaman ini memberikan bantuan mengenai hal yang sering ditanyakan di Wikipedia. Untuk memulai, silakan mengeklik pranala yang Anda butuhkan di bawah ini, atau gunakan fitur pencari yang tersedia.

Tabel di bawah ini menunjukkan Alfabet Fonetik Internasional (IPA) yang dipakai untuk menulis pelafalan dalam bahasa Yunani Kuno (YK) dan Yunani Modern (YM) pada artikel-artikel di Wikipedia. Pengucapan Yunani Kuno yang ditunjukkan di sini adalah rekonstruksi dialek Attika-Ionia pada abad ke-5 SM. Untuk dialek dan bentuk Yunani Kuno lainnya, seperti Doria, Aiolia, atau Arkadiasiprus, silakan gunakan |generic=yes. Untuk panduan menambahkan huruf dan karakter IPA ke dalam artikel Wikipedia, lihat Templat:IPA.

Lihat fonologi bahasa Yunani Kuno dan fonologi bahasa Yunani Modern untuk melihat bunyinya secara lebih menyeluruh.

Konsonan[1]
IPA YK YM Contoh Perkiraan bunyi
c κ κιόλας[2] kyai / ꦏꦾꦲꦶ (Jawa)
k κ κατά[3][2] kaki (Indonesia)
χ χάρτης[2] kasar (Indonesia)
x χ khusus (Indonesia)
ç χέρι[2] tangih (Mukomuko)
j ι εη[4] yakin (Indonesia)
ʝ γ γη[2] ja (Belanda)
ɣ γάλα[2] saghatus (Mukomuko)
ɡ γ agak (Indonesia)
γκ
γγ
εγκώμιο[2][5]
ɟ άγγελος[2][5] argue (Inggris)
p π πέτρα[3] pada (Indonesia)
φ φως perawat (Indonesia)
f φ fulus (Indonesia)
v β, υ[6] βέλος vital (Indonesia)
b β buruk (Indonesia)
μπ μπαμπάς[5]
w υ παύω[4] waktu (Indonesia)
t τ τάφος tangkis (Indonesia)
θ θεός tekan (Indonesia)
θ θ thought (Inggris)
ð δ δούλη the (Inggris)
d δ dari (Indonesia)
ντ εντάξει[5]
h ῾◌ ρως[7] hampir (Indonesia)
l λ λόγος lagu (Indonesia)
ʎ λ ελιά miliar (Indonesia)
m μ μοίρα marah (Indonesia)
n ν ναι nada (Indonesia)
ɲ ν νιότη nyamuk (Indonesia)
ŋ γ άγχος ngeri (Indonesia)
r ρ ώρα ramah (Indonesia)[8]
ίζα herinvoering (Belanda)
s σ, ς
ξ, ψ
σοφός, ψυχή, ξένος[3] sakit (Indonesia)
z ζ, σ κόσμος, ζωή[3] zat (Indonesia)
Gugus konsonan
ks ξ ξένος aksi (Indonesia)
ps ψ ψυχή psikologi (Indonesia)
t͡s τσ τσάι Tsanawiyah (Indonesia)
d͡z ζ τζ τζάκι Zikir (Indonesia)
Ruas dialek
IPA Perkiraan bunyi
ʃ syarat (Indonesia)
ɕ
ʒ jour (Prancis)
ʑ
t͡ʃ cari (Indonesia)
t͡ɕ
d͡ʒ jarak (Indonesia)
d͡ʑ
æ cat (Inggris)
IPA Penjelasan
◌ː menandai konsonan yang dibentuk dua kali lebih panjang[1]
Vokal
Monoftong
IPA YK YM Contoh Perkiraan bunyi
a α άρτος asli (Indonesia)
χώρ akan (Indonesia)
ɛː η ψυχή[9] Die (Betawi)
e ε[10] θεός enak / ꦲꦺꦤꦏ꧀ (Jawa)
ει εἰμί[9][11] kereta (Indonesia)
i ι[9] ίδιος isi (Indonesia)
πίνω[9] pikir (Indonesia)
ɔː ω ἐγώ[10] råså (Jawa)
o ω obat (Indonesia)
ο[10] οδός
ου μου ukur (Indonesia)
u ου ukur (Indonesia)
y φύσις[9] nu (Belanda)
ψυχή[9] few (Inggris)
Diftong[4]
IPA YK YM Contoh Perkiraan bunyi
ai̯ αι αἴτιος, πάλαι, ψῡχαί[10] pakai (Indonesia)
αϊ[12] γαϊδούρι
au̯ αυ αὐτός[6] mau (Indonesia)
αου Νικολάου
ei̯ ει εἴη[9] sei (Melayu)
έι[13]
eu̯ ευ εὖ[6] Teuku (Aceh)
εου Θέουτα
oi̯ οι οἶδα, λόγοι[9] amboi (Melayu)
όι[14] κορόιδο
yi̯ υι υἱός[9] mayit (Indonesia)
aːi̯ δω, χώρ[15] air (Indonesia)
ɛːi̯ ς, ψυχ[9][15]
ɔːi̯ δή, λόγ[15]
Suprasegmental
IPA[16] YK YM Contoh Penjelasan
◌́ ´ γάλα ála] nada tinggi
◌̌ ´ ἐγώ [eɡɔ̌ː] nada naik
` μν [men] nada tengah
◌̂ γ ɛ̂ː] nada turun
ˈ ΄ άλλος [ˈa.los] penekanan
. Jeda suku kata

Catatan

sunting
  1. ^ a b Bahasa Yunani Kuno memiliki pemanjangan konsonan, yang dilafalkan lebih panjang daripada konsonan tunggal, yang dapat ditranskripsikan dengan huruf konsonan ganda ss atau simbol panjang . Bahasa Yunani Modern baku tidak memiliki pemanjangan konsonan, tetapi beberapa dialek non-baku memilikinya.
  2. ^ a b c d e f g h Dalam bahasa Yunani Modern, κ; γκ, γγ; γ; χ dilafalkan sebagai konsonan langit-langit [c, ɟ, ʝ, ç] sebelum vokal depan [e i], dan konsonan langit-langit belakang [k, ɡ, ɣ, x] pada lingkup lainnya.
  3. ^ a b c d ζ mewakili gugus [zd] dalam dialek Attika klasik, tetapi mewakili [z] dalam bahasa Yunani Modern. Dalam bahasa Yunani Kuno dan Yunani Modern, σ diucapkan sebagai [z] bersuara sebelum konsonan bersuara.
  4. ^ a b c Dalam bahasa Yunani Kuno, diftong sebelum vokal diwujudkan sebagai vokal dan urutan semivokal ganda: [jj, ww].
  5. ^ a b c d Dalam bahasa Yunani Modern, μπ, ντ, γκ, γγ diucapkan sebagai konsonan letup bersuara pra-penyengauan [mb, nd, ɲɟ, ŋɡ] atau konsonan letup bersuara tanpa penyengauan [b, d, ɟ, ɡ].
  6. ^ a b c Dalam bahasa Yunani Modern, υ, dalam αυ ευ ηυ, dilafalkan sebagai [f] sebelum konsonan nirsuara atau di akhir kata dan [v] sebaliknya. Dalam bahasa Yunani Kuno, αυ ευ ηυ merupakan diftong [au̯ eu̯ ɛːu̯].
  7. ^ Tanda napas kasar mewakili bunyi [h] sebelum vokal, dan tanda napas halus ᾿ melambangkan tidak adanya [h].
  8. ^ Bunyi ini mungkin merupakan konsonan hampiran ronggi [ɹ] antara vokal, dan biasanya berupa konsonan getar ronggi [r] dalam beberapa gugus, dengan dua atau tiga siklus pendek (Arvaniti 2007).
  9. ^ a b c d e f g h i j Dalam bahasa Yunani Modern, η, ῃ, ει, ι, οι, υ, υι semuanya mewakili bunyi [i], tetapi pernah dilafalkan sebagai [ɛː, ɛːi̯, eː, ei̯, i(ː) oi̯, y(ː), yi̯] dalam bahasa Yunani Kuno. Banyaknya penggabungan vokal menjadi [i] disebut sebagai iotakisme.
  10. ^ a b c d Dalam bahasa Yunani Modern, ε, αι mewakili bunyi [e], dan ο, ω mewakili [o]. Dalam bahasa Yunani Kuno, ε, ο mewakili [e, o], ω mewakili [ɔː] dan αι mewakili diftong [ai̯].
  11. ^ Dalam bahasa Yunani Kuno Arkais dan beberapa dialek, ⟨ει⟩ melambangkan diftong sejati [ei̯] namun dalam bahasa Yunani Attika, [ei̯] dan [eː] kemudian digabung menjadi [eː], sehingga ⟨ει⟩ merupakan diftong semu, yaitu yang sebenarnya melambangkan monoftong [eː].
  12. ^ Juga ⟨άι⟩ dan terkadang ⟨άϊ⟩.
  13. ^ Juga ⟨εϊ⟩ dan terkadang ⟨έϊ⟩.
  14. ^ Juga ⟨οϊ⟩ dan terkadang ⟨όϊ⟩.
  15. ^ a b c Dalam bahasa Yunani Kuno awal, ᾳ, ῃ, ῳ merupakan diftong, tetapi unsur kedua [i̯] hilang segera setelah masa klasik, dan bergabung dengan ᾱ, η, ω.
  16. ^ Simbol yang digunakan di sini untuk aksen nada Yunani Kuno harus ditambahkan sebagai karakter paduan dalam beberapa kasus. Tempatkan referensi karakter numerik setelah huruf yang akan diberi aksen, tekan "Tampilkan pratinjau" dan salin karakter beraksen yang dihasilkan. ́ adalah referensi karakter numerik untuk menggabungkan tanda nada akut (nada tinggi), ̌ untuk menggabungkan karon (nada naik), ̂ untuk menggabungkan sirkumfleks (nada turun).

Pustaka

sunting
  • Arvaniti, Amalia (2007). "Greek Phonetics: The State of the Art". Journal of Greek Linguistics. 8 (1): 97–208. doi:10.1075/jgl.8.08arv . 

Pranala luar

sunting