Kabupaten Ciamis
Kabupaten Ciamis (aksara Sunda: ᮊᮘᮥᮕᮒᮦᮔ᮪ ᮎᮤᮃᮙᮤᮞ᮪, Latin: Kabupatén Ciamis) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten ini berada di bagian tenggara Jawa Barat, berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan di utara, Kabupaten Cilacap dan Kota Banjar di timur, Kabupaten Pangandaran di selatan, serta Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya di barat.
Kabupaten Ciamis | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Mahayunan Ayuna Kadatuan | |
Koordinat: 7°19′36″S 108°21′11″E / 7.32666418°S 108.35310732°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Hari jadi | 12 Juni 1642; 378 tahun yang lalu |
Ibu kota | Ciamis |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Herdiat Sunarya [1] |
Luas | |
• Total | 1.415,00 km2 (546,33 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.257.769 |
• Kepadatan | 888,88/km2 (2,302,2/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,81% Kristen 0,16% - Protestan 0,12% - Katolik 0,04% Konghucu 0,01% Buddha 0,01% Kepercayaan 0,01%[2] |
• Bahasa | Sunda, Indonesia, Jawa |
• IPM | 70,49 (2020) 70,39 (2019) ( Tinggi )[4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | 462xx - 463xx |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0265 |
Kode Kemendagri | 32.07 |
DAU | Rp 1.239.756.052.000,00- (2020) |
Flora resmi | Bunga Patma |
Fauna resmi | Macan Tutul |
Situs web | www.ciamiskab.go.id |
Kecamatan Banjar, yang dulunya bagian dari Kabupaten Ciamis, ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan sejak tanggal 11 Desember 2002 ditetapkan menjadi kota, yang terpisah dari Kabupaten Ciamis. Selain itu, bagian selatan Kabupaten Ciamis mengalami pemekaran pada tanggal 25 Oktober 2012 menjadi Kabupaten Pangandaran yang memiliki 10 Kecamatan.
Sejarah
Menurut sejarawan W.J Van der Meulen, Pusat Kerajaan Galuh, yaitu disekitar Kawali (Kabupaten Ciamis sekarang). Dalam Bahasa Sanskerta, kata "galuh" menunjukkan sejenis batu permata, dan juga biasa dipergunakan untuk menyebut putri raja yang sedang memerintah dan belum menikah.
Sebagaimana riwayat Kota dan Kabupaten lain di Jawa Barat, sumber-sumber yang menceritakan asal usul suatu daerah pada umumnya tergolong tradisional yang mengandung unsur-unsur mitos, dongeng atau legenda disamping unsur yang bersifat historis.
Naskah-naskah ini antara lain Carios Wiwitan Raja-Raja di Pulo Jawa, Wawacan Sajarah Galuh, dan juga Naskah Sejarah Galuh bareng Galunggung, Ciung Wanara, Carita Waruga Guru, Sajarah Bogor. Naskah-naskah ini umumnya ditulis pada abad ke-18 hingga abad ke-19. Adapula naskah-naskah yang sezaman atau lebih mendekati zaman Kerajaan Galuh. Naskah-naskah tersebut, di antaranya Sanghyang Siksakanda ‘Ng Karesian, ditulis tahun 1518, ketika Kerajaan Sunda masih ada dan Carita Parahyangan, ditulis tahun 1580.
Berdirinya Galuh sebagai kerajaan, menurut naskah-naskah kelompok pertama tidak terlepas dari tokoh Ratu Galuh sebagai Ratu Pertama. Dalam laporan yang ditulis Tim Peneliti Sejarah Galuh (1972), terdapat berbagai nama kerajaan sebagai berikut:
- Kerajaan Galuh Sindula (menurut sumber lain, Kerajaan Bojong Galuh) yang berlokasi di Lakbok dan beribukota di Medang Gili (tahun 78 Masehi);
- Kerajaan Galuh Rahyang berlokasi di Brebes dengan ibukota di Medang Pangramesan;
- Kerajaan Galuh Kalangon berlokasi di Reban, beribukota di Medang Pangramesan;
- Kerajaan Galuh Lalean berlokasi di Cilacap beribukota di Medang Kamulan;
- Kerajaan Galuh Pataruman berlokasi di Banjarsari, beribukota di Banjar;
- Kerajaan Galuh Kalingga berlokasi di Bojongmengger, beribukota di Karangkamulyan;
- Kerajaan Galuh Tanduran atau Pangauban berlokasi di Pananjung, beribukota di Bagolo;
- Kerajaan Galuh Kumara berlokasi di Tegal beribukota di Medang Kamulan;
- Kerajaan Galuh Pakuan beribukota di Kawali;
- Kerajaan Pajajaran berlokasi di Bogor, beribukota di Pakuan;
- Kerajaan Galuh Pataka berlokasi di Nanggalacah, beribukota di Patakaharja;
- Kabupaten Galuh Nagara Tengah berlokasi di Cineam beribukota di Bojonglopang kemudian di Gunungtanjung;
- Kabupaten Galuh Imbanagara berlokasi di Barunay beribukota di Imbanagara;
- Kabupaten Galuh berlokasi di Cibatu, beribukota di Ciamis (sejak tahun 1812).
Untuk penelitian secara historis, kapan Kerajaan Galuh didirikan, dapat dilacak dari sumber-sumber sezaman berupa prasasti. Ada prasasti yang memuat nama "Galuh", meskipun nama tanpa disertai penjelasan tentang lokasi dan waktunya. Dalam Prasasti Berangka tahun 910, Raja Dyah Balitung disebut sebagai "Rakai Galuh".
Dalam Prasasti Siman berangka tahun 943 M, disebutkan bahwa "kadatwan rahyangta mdang bhumi mataram ingwatu galuh" menunjuk sebuah tempat di Watugaluh, dan Megaluh, Jawa Timur. Kemudian dalam sebuah Piagam Calcutta disebutkan bahwa para musuh penyerang Airlangga lari ke Galuh dan Barat, mereka dimusnahkan pada tahun 1031 Masehi.
Pada bagian Carita Parahyangan, disebutkan bahwa Prabu Maharaja Linggabuanawisésa (1350-1357) berkedudukan di Kawali sebagai penguasa Kerajaan Sunda Galuh. Setelah menjadi raja selama 7 tahun, pergi ke Jawa terjadilah perang di Majapahit. Dari sumber lain diketahui bahwa Prabu Hayam Wuruk, yang baru naik takhta pada tahun 1350, meminta Putri Prabu Maharaja Linggabuanawisésa untuk menjadi istrinya.
Hanya saja, konon Patih Gajah Mada menghendaki Putri itu menjadi upeti. Raja Sunda tidak menerima sikap arogan Majapahit ini dan memilih berperang hingga gugur dalam peperangan di Bubak. Putranya yang bernama Prabu Niskala Wastu Kancana (1371-1475) waktu itu masih kecil.
Oleh karena itu kerajaan dipegang Hyang Bunisora Suradipati (1357-1371) beberapa waktu sebelum akhirnya diserahkan kepada Niskala Wastu Kancana ketika sudah dewasa. Keterangan mengenai Niskala Wastu Kancana, dapat diperjelas dengan bukti berupa Prasasti Kawali dan Prasasti Batutulis serta Prasasti Kebantenan.
Saat Niskala Wastu Kancana wafat, kerajaan sempat kembali terpecah 2 dalam pemerintahan anak-anaknya, yaitu Prabu Susuk Tunggal yang berkuasa di Pakuan dan Prabu Dewa Niskala yang berkuasa di Kawali. Sri Baduga Maharaja (1482-1521) menyatukan kembali Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Setelah runtuhnya Sunda Galuh oleh Kesultanan Banten, bekas kerajaan ini banyak disebut sebagai Kerajaan Pakuan Pajajaran.
Pada tahun 1595, Kerajaan Galuh jatuh ke tangan Senapati dari Mataram. Invasi Mataram ke Galuh semakin diperkuat pada masa Sultan Agung. Penguasa Galuh, Adipati Panaekan, diangkat menjadi Wedana Mataram dan cacah sebanyak 960 orang. Ketika Mataram merencanakan serangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628, massa Mataram di Priangan bersilang pendapat.
Rangga Gempol I dari Sumedang misalnya, menginginkan pertahanan diperkuat dahulu, sedangkan Dipati Ukur dari Tatar Ukur, menginginkan serangan segera dilakukan. Pertentangan terjadi juga di Galuh antara Adipati Panaekan dengan adik iparnya Dipati Kertabumi. Dalam perselisihan tersebut Adipati Panaekan terbunuh tahun 1625. Ia kemudian diganti putranya Mas Dipati Imbanagara yang berkedudukan di Cineam.
Pada masa Dipati Imbanagara, ibukota Kabupaten Galuh dipindahkan dari Cineam ke Calingcing. Tetapi tidak lama kemudian dipindahkan ke Panyingkiran. Pada Tahun 1693, Bupati Sutadinata diangkat VOC sebagai Bupati Galuh menggantikan Angganaya. Pada tahun 1706, ia digantikan pula oleh Kusumadinata I (1706-1727).
Pada tahun 1914, Kabupaten Galuh dipimpin oleh Tumenggung Sastrawinata, yang notabene-nya bukan merupakan keturunan Bupati Galuh sebelumnya. Kemudian pada tahun 1915, Kabupaten Galuh dimasukkan ke Keresidenan Priangan, dan atas persetujuan Belanda, Tumenggung Sastrawinata secara resmi mengubah nama Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis. Belanda meresmikan perubahan tersebut pada 1 Januari 1916.[5]
Beberapa tahun belakangan, muncul keinginan beberapa masyarakat untuk mengubah nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh, dengan alasan bahwa nama Galuh mempunyai makna filosofis yang mendalam, dan mereka beranggapan bahwa perubahan nama Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis tidak mendasar.
Mereka juga menganggap bahwa nama Ciamis itu berasal dari cemoohan dan olok-olok Kolonial Belanda. Zaman itu Ciancang yang merupakan Desa Ciamis sekarang merupakan tempat berperang. Dimulai saat prajurit Mataram bertempur dengan Galuh di Ciancang hingga saat melawan kompeni. Dikarenakan di daerah tersebut banjir darah karena perang, maka menimbulkan bau amis. Kemudian daerah tersebut dinamai Ciamis.
Geografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis berupa pegunungan dan dataran tinggi, kecuali dibagian selatan Perbatasan dengan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Semenjak ada pemekaran Kabupaten Pangandaran, maka saat ini wilayah Kabupaten Ciamis tidak memiliki pesisir pantai.
Batas Wilayah
Berikut merupakan batas wilayah Kabupaten Ciamis:
Utara | Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan |
Timur | Kabupaten Cilacap dan Kota Banjar |
Selatan | Kabupaten Pangandaran |
Barat | Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya |
Pemerintahan
Daftar Bupati
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Maret 2024) |
Bupati Ciamis | |
---|---|
Kediaman | Pendopo Kabupaten Ciamis |
Masa jabatan | 5 tahun |
Dibentuk | 1618 |
Pejabat pertama | Adipati Panaekan |
Situs web | www.ciamiskab.go.id |
Berikut adalah daftar Bupati Ciamis dari masa ke masa.
Bupati Kerajaan Galuh | |||||||
No | Potret | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Adipati Panaekan | |||||||
Mas Dipati Imbanagara | |||||||
Bupati Kerajaan Galuh Imbanagara | |||||||
No | Potret | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Keterangan | |
Raden Panji Aria Jayanegara | |||||||
Anggapraja | |||||||
Angganaya | |||||||
Sutadinata | |||||||
Kusumadinata I | |||||||
Kusumadinata II | |||||||
Raden Jayabaya Patih Imbanagara |
|||||||
Kusumadinata III Mas Garuda |
|||||||
Raden Adipati Natadikusuma | |||||||
Raden Adipati Surapraja | |||||||
R.T. Jayengpati Kartanagara | |||||||
Tumenggung Natanagara | |||||||
Pangeran Sutajaya | |||||||
R. T. Wiradikusumah | |||||||
R. A. Adikoesoemah | |||||||
R. A. Aria Koesoemadiningrat | |||||||
R. A. Aria Kusumasubrata | |||||||
Bupati Kabupaten Ciamis | |||||||
No | Potret | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati |
R. T. Aria Sastrawinata | |||||||
R. T. Aria Sunarya | |||||||
R. Mas Ardiwiangun | |||||||
R. Vater Dendakusumah | |||||||
T. Gumelar Wiranagara | |||||||
Prawiranata | |||||||
Redi Martadinata | |||||||
Abdul Rifa’i | |||||||
Mas Rais Sastradipura | |||||||
Raden Yusuf Suriadipura | |||||||
Raden Gahara Wijayasurya | |||||||
Raden Udia Kartapruwita | |||||||
Kolonel Abubakar |
|||||||
Kolonel Hudli Bambang Aruman |
|||||||
Drs. H. Soeyoed |
|||||||
Momon Gandasasamita | |||||||
Kolonel Inf. H. Taufik Hidayat |
|||||||
Kolonel Kav. H. Dedem Ruchlia |
Maman Suparman Rachman | ||||||
Drs. Maman Suparman Rachman |
|||||||
H. Oma Sasmita S.H. |
|||||||
Kolonel (Purn) H. Engkon Komara |
Dedi Sobandi | ||||||
Drs. H. Iing Syam Arifin M.M. |
Jeje Wiradinata | ||||||
Oih Burhanudin | |||||||
Dr. H. Herdiat Sunarya M.M. |
|||||||
H. Engkus Sutisna S.T., M.T. (Penjabat) |
|||||||
Budi Waluya S.E., M.M. (Penjabat) |
<onlyinclude>
Lihat Pula
Referensi
- ^ https://infopemilu.kpu.go.id/pilkada2018/paslon/jawabarat/ciamis/686 diakses 22 April 2019
- ^ a b "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ "Kabupaten Ciamis Dalam Angka 2020" (pdf). www.ciamiskab.bps.go.id. Diakses tanggal 10 November 2020.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ "Nama Kabupaten Ciamis Berubah Menjadi Kabupaten Galuh?". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2019-06-02.
- ^ Hamara, Subagja (3 April 2014). "Habis Masa Jabatannya, Bupati Engkon Pamit". HarapanRakyat.com. Diakses tanggal 25 Maret 2024.
- ^ "Apa saja Janji-janji Pak Bupati?". CIAMIS.info. 8 April 2014. Diakses tanggal 25 Maret 2024.
- ^ Dani, Andri M (5 April 2019). Herdiana, Dedy, ed. "Masa Jabatannya Sehari Lagi, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin Pamitan dan Minta Maaf kepada Warganya". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 25 Maret 2024.
- ^ Nugraha, Candra (20 April 2019). Kurnia Sari Aziza, ed. "Bupati dan Wakil Bupati Ciamis Dilantik, Warga Padati Pendopo Kabupaten". Kompas.com. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ "Penjabat Bupati Ciamis Resmi dilantik PJ Gubernur Jawa Barat". website Pemkab Ciamis. 20-04-2024. Diakses tanggal 23-04-2024.
- ^ "Sah, Pj Gubernur Jawa Barat Lantik Budi Waluya Jadi Pj Bupati Ciamis". website Pemkab Ciamis. 01-11-2024. Diakses tanggal 05-11-2024.
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Ciamis dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2014–2019 Sebelum Pemekarana[1] |
2014–2019 Sesudah Pemekaranb[2] |
2019–2024 [3] | 2024–2029 | ||
PKB | 6 | 4 | 4 | 5 | |
Gerindra | 1 | 4 | 7 | 6 | |
PDI-P | 12 | 12 | 9 | 7 | |
Golkar | 7 | 6 | 5 | 5 | |
NasDem | 1 | 3 | 1 | 4 | |
PKS | 5 | 5 | 7 | 5 | |
Hanura | 1 | 2 | 0 | 0 | |
PAN | 7 | 5 | 5 | 7 | |
PBB | 1 | 1 | 1 | 1 | |
Demokrat | 5 | 4 | 6 | 6 | |
PPP | 4 | 4 | 5 | 4 | |
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 11 | 11 | 10 | 10 | |
Keterangan: aDPRD Ciamis dan Pangandaran bDPRD Ciamis |
Kecamatan
Kabupaten Ciamis memiliki 27 kecamatan, 7 kelurahan, dan 258 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduk mencapai 4.246.307 jiwa dengan luas wilayah 2.710,62 km² dan sebaran penduduk 1.566 jiwa/km².[4][5]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ciamis, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Kelurahan | Desa | Kodepos[6] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
32.07.37 | Banjaranyar | 10 | 46283 | Desa | ||
32.07.18 | Banjarsari | 12 | 46283 | Desa | ||
32.07.32 | Baregbeg | 9 | 46274 | Desa | ||
32.07.01 | Ciamis | 7 | 5 | 46211-46219 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
32.07.05 | Cidolog | 6 | 46287 | Desa | ||
32.07.06 | Cihaurbeuti | 11 | 46262 | Desa | ||
32.07.03 | Cijeungjing | 11 | 46271 | Desa | ||
32.07.02 | Cikoneng | 9 | 46261 | Desa | ||
32.07.29 | Cimaragas | 5 | 46281 | Desa | ||
32.07.11 | Cipaku | 13 | 46252 | Desa | ||
32.07.30 | Cisaga | 11 | 46291 | Desa | ||
32.07.12 | Jatinagara | 6 | 46273 | Desa | ||
32.07.09 | Kawali | 11 | 46253 | Desa | ||
32.07.17 | Lakbok | 10 | 46285 | Desa | ||
32.07.34 | Lumbung | 8 | 46258 | Desa | ||
32.07.19 | Pamarican | 14 | 46282 | Desa | ||
32.07.08 | Panjalu | 8 | 46264 | Desa | ||
32.07.10 | Panawangan | 18 | 46255 | Desa | ||
32.07.07 | Panumbangan | 14 | 46263 | Desa | ||
32.07.35 | Purwadadi | 9 | 46286 | Desa | ||
32.07.13 | Rajadesa | 11 | 46254 | Desa | ||
32.07.15 | Rancah | 13 | 46292 | Desa | ||
32.07.04 | Sadananya | 8 | 46256 | Desa | ||
32.07.31 | Sindangkasih | 9 | 46268 | Desa | ||
32.07.14 | Sukadana | 6 | 46272 | Desa | ||
32.07.33 | Sukamantri | 5 | 46265 | Desa | ||
32.07.16 | Tambaksari | 6 | 46293 | Desa | ||
TOTAL | 7 | 258 |
Kesehatan
Rumah Sakit
- RSUD Kabupaten Ciamis
- RSUD Kawali
- RSUD Bunda Asih
- RS Al-Arif
- RS Permata Bunda
- RS Orthopaedi Ciamis
- RS Bersalin Harapan Bunda
- RSU Nirmala
- RSU Dadi Keluarga Ciamis
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)
- Puskesmas Banjarsari
- Puskesmas Ciulu
- Puskesmas Cigayam
- Puskesmas Lakbok
- Puskesmas Sidaharja
- Puskesmas Ciawitali
- Puskesmas Pamarican
- Puskesmas Kertahayu
- Puskesmas Janggala
- Puskesmas Cimaragas
- Puskesmas Cijeungjing
- Puskesmas Handapherang
- Puskesmas Cisaga
- Puskesmas Tambaksari
- Puskesmas Rancah
- Puskesmas Rajadesa
- Puskesmas Margahaja
- Puskesmas Ciamis
- Puskesmas Imbanagara
- Puskesmas Baregbeg
- Puskesmas Sindangkasih
- Puskesmas Mandalika
- Puskesmas Cihaurbeuti
- Puskesmas Sukamulya
- Puskesmas Sadananya
- Puskesmas Cipaku
- Puskesmas Cieurih
- Puskesmas Jatinagara
- Puskesmas Gardujaya
- Puskesmas Panawangan
- Puskesmas Kawali
- Puskesmas Lumbung
- Puskesmas Kawalimukti
- Puskesmas Panjalu
- Puskesmas Sukamantri
- Puskesmas Panumbangan
- Puskesmas Payungsari
Pendidikan
Kabupaten Ciamis memiliki sekitar 2733 sekolah, 687.113 siswa dan 36.290 guru.
Perguruan Tinggi
- Universitas Galuh
- Institut Agama Islam Darussalam (IAI Darussalam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putra Banjar (STIKES Bina Putra Banjar)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Ma'arif Ciamis (STAI Al-Ma'arif Ciamis)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah (STIKES Muhammadiyah)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Putra Galuh Ciamis (STAI Putra Galuh Ciamis)
- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Bina Putra Banjar (STISIP Bina Putra Banjar)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galuh Ciamis (STIE Galuh Ciamis)
- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Ar-Risalah (STEI Ar-Risalah)
- Sekolah Tinggi Hukum Galuh Ciamis (STH Galuh Ciamis)
- Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Sirnarasa Ciamis (STID Sirnarasa Ciamis)
- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah NU Al-Farabi Pangandaran (STITNU Al-Farabi Pangandaran)
Lihat Pula
Referensi
- ^ DPRD CIAMIS SEBELUM PEMEKARAN 2014-2019
- ^ PEROLEHAN KURSI DPRD KAB. CIAMIS ANTARA 2014-2019
- ^ PEROLEHAN KURSI DPRD KAB. CIAMIS 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Ciamis
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Web Resmi Pemerintah Kabupaten Ciamis