Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Indonesia

tanda pengenal kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia

Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), atau sering kali disebut plat nomor atau nomor polisi (nopol), adalah plat aluminium tanda kendaraan bermotor di Indonesia yang telah didaftarkan pada Kantor Bersama Samsat.

Contoh Plat nomor suatu kendaraan bermotor dari kota Jadetabek yang meliputi kota-kota sebagai berikut: Jakarta, Depok, Tangerang termasuk Tangerang Selatan, dan Bekasi.

Sejarah

Penggunaan tanda nomor kendaraan bermotor di Indonesia, terutama di Jawa, merupakan warisan sejak zaman Hindia Belanda, yang menggunakan kode wilayah berdasarkan pembagian wilayah karesidenan.

Spesifikasi teknis

Berkas:Photo0191-tile.jpg
Perbandingan desain lama TNKB (atas) dan desain baru TNKB (bawah). Tampak di atas adalah sepeda motor asal Besuki (Jember) dan bawah adalah sepeda motor asal Lampung

Tanda Nomor Kendaraan Bermotor berbentuk plat aluminium dengan cetakan tulisan dua baris.

  • Baris pertama menunjukkan: kode wilayah (huruf), nomor polisi (angka), dan kode/seri akhir wilayah (huruf)
  • Baris kedua menunjukkan bulan dan tahun masa berlaku

Bahan baku TNKB adalah aluminium dengan ketebalan 1 mm. Ukuran TNKB untuk kendaraan bermotor roda 2 dan roda 3 adalah 250×105 mm, sedangkan untuk kendaraan bermotor roda 4 atau lebih adalah 395×135 mm. Terdapat cetakan garis lurus pembatas lebar 5 mm di antara ruang nomor polisi dengan ruang angka masa berlaku (yang lama), sedangkan yang baru terdapat garis putih di sekitar TNKB dan tidak ada batas pemisah antara nomor polisi dan masa berlaku (dari tahun 2011).

Pada sudut kanan atas dan sudut kiri bawah terdapat tanda khusus (security mark) cetakan lambang Polisi Lalu Lintas; sedangkan pada sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri ada tanda khusus cetakan "KORLANTAS POLRI" (Korps Lalu Lintas Kepolisian RI) yang merupakan hak paten pembuatan TNKB oleh Polri dan TNI.

Spesifikasi teknis baru

Korps Lantas Mabes Polri terhitung mulai April 2011 mengganti desain plat nomor kendaraan. Ukurannya lebih panjang 5 centimeter daripada plat nomor sebelumnya. Perubahan ukuran plat dilakukan karena ada penambahan menjadi tiga huruf di belakang nomor, sementara sebelumnya hanya dua huruf. Perubahan ini membuat angka dan huruf pada plat nomor berdesakan, sehingga sulit dibaca. Dengan diperpanjangnya plat tersebut, jarak antara nomor dan huruf pada plat lebih luas sehingga mudah terbaca.

Selain itu, perbedaan lainnya terdapat pada tampilan. Plat TNKB baru memiliki lis putih di sekeliling plat. Antara nomor TNKB dengan masa berlaku TNKB, tidak diberi pembatas lis putih. Namun seperti plat nomor lama, di plat ada 2 baris yakni baris pertama yang menunjukkan kode wilayah kendaraan, nomor polisi dan kode seri akhir wilayah. Baris kedua menunjukkan masa berlaku plat nomor. [1]

Ukuran TNKB untuk kendaraan roda 2 dan 3 sekarang menjadi 275 mm dengan lebar 110 mm, sedangkan untuk kendaraan roda 4 atau lebih adalah panjang 430 mm dengan lebar 135 mm. Sementara ini, plat resmi yang lama masih berlaku (apalagi terkadang sejumlah Samsat di berbagai daerah sering memanfaatkan plat jenis lama untuk kendaraan yang plat nomornya diperpanjang setelah tahun 2011).[2] Selain itu, pada spesifikasi teknis baru ini plat nomor menggunakan rupa huruf (font) yang sama.

Warna

Warna TNKB (tanda nomor kendaraan bermotor) ditetapkan sebagai berikut:

  • Kendaraan bermotor perseorangan dan sewa: warna dasar hitam dengan tulisan berwarna putih.
  • Kendaraan bermotor umum: warna dasar kuning dengan tulisan berwarna hitam.
  • Kendaraan bermotor milik pemerintah: warna dasar merah dengan tulisan berwarna putih.
  • Kendaraan bermotor korps diplomatik negara asing: warna dasar putih/merah dengan tulisan berwarna hitam.
  • Kendaraan bermotor staf operasional korps diplomatik negara asing: warna dasar hitam dengan tulisan berwarna putih serta terdiri dari lima angka dan kode angka negara yang dicetak lebih kecil dengan format sub-bagian.
  • Kendaraan bermotor di kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone) yang mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk (berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, kendaraan bermotor ini tidak boleh dioperasionalkan/dimutasikan ke wilayah Indonesia lainnya): warna dasar hijau dengan tulisan hitam.
  • Kendaraan tidak bermotor di Surabaya: warna dasar biru dengan tulisan putih.

Plat Nomor sejenis TNKB

  • TCKB (Tanda Coba Kendaraan Bermotor) digunakan pada kendaraan bermotor untuk transportasi dealer (pengiriman dari perakitan ke dealer, dealer ke dealer, test drive, riset otomotif, dan pengiriman ke konsumen): warna dasar putih dengan tulisan berwarna merah.
  • TNRP (Tanda Nomor Registrasi Pengoperasian) digunakan pada kendaraan asing non-diplomat, terutama untuk angkutan antarnegara dan kegiatan internasional: warna dasar putih dengan tulisan biru.
  • TNKB Bantuan digunakan pada kendaraan yang belum memiliki STNK sebagai tanda bahwa surat-surat sedang dalam proses pengurusan. Beberapa contoh TNKB bantuan adalah: B xxxx SMY, B xxxx SMZ, B xxxx SNY, B xxxx SJZ, B xxxx SEG, B xxxx SMX, B xxxx SHL, B xxxx SHP, B xxxx SHR

Nomor polisi

Nomor polisi diberikan sesuai dengan urutan pendaftaran kendaraan bermotor. Nomor urut tersebut terdiri dari 1-4 angka, dan ditempatkan setelah Kode Wilayah Pendaftaran. Nomor urut pendaftaran dialokasikan sesuai kelompok jenis kendaraan bermotor (untuk wilayah DKI Jakarta):

  • 1 - 2999, 7000-7999 (hingga awal 2008), 8000 - 8999 dialokasikan untuk kendaraan penumpang.
  • 3000 - 6999, dialokasikan untuk sepeda motor.
    • Mulai awal 2010 nomor kendaraan untuk Jakarta Barat (berkode B) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai Februari 2010 nomor kendaraan untuk Jakarta Timur (berkode T) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai awal 2011 nomor kendaraan untuk Jakarta Selatan (berkode S) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai Maret 2011 nomor kendaraan untuk Kabupaten Bekasi (berkode F) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai April 2011 nomor kendaraan untuk Kota Bekasi (berkode K) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai November 2012 nomor kendaraan untuk Jakarta Utara (berkode U) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai Desember 2012 nomor kendaraan untuk Kota Depok bagian timur (berkode E) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai April 2014 nomor kendaraan untuk Jakarta Timur (berkode T) telah habis untuk nomor 3, maka dimulai dengan angka 4.
    • Mulai Agustus 2014 nomor kendaraan untuk Kota Tangerang (berkode C) telah habis untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
    • Mulai Agustus 2014 nomor kendaraan untuk Jakarta Barat (berkode B) telah habis untuk nomor 3, maka dimulai dengan angka 4.
  • 7000 - 7999, dialokasikan untuk bus.
  • 9000 - 9999, dialokasikan untuk kendaraan beban.

Apabila nomor urut pendaftaran yang telah dialokasikan habis digunakan, maka nomor urut pendaftaran berikutnya kembali ke nomor awal yang telah dialokasikan dengan diberi tanda pengenal huruf seri A - Z di belakang angka pendaftaran. Apabila huruf di belakang angka sebagai tanda pengenal kelipatan telah sampai pada huruf Z, maka penomoran dapat menggunakan 2 huruf seri di belakang angka pendaftaran. Khusus untuk Jabodetabek; minus Bogor (B), Bandung (D)[3][4], Medan/Sumatera Utara bagian Timur (BK)[5], Semarang (H) [6][7], Surakarta (AD), Malang (N), Kalimantan Selatan (DA), Kediri (AG), dan Sumatera Selatan (BG), dapat menggunakan hingga 3 huruf seri di belakang angka pendaftaran, sesuai kategori atau dengan permintaan khusus.

Berkas:Img 8711.jpg
Salah satu sepeda motor asal Kota Medan yang memiliki 3 huruf pada nomor polisinya

Keterangan TNKB asal Jabodetabek; minus Bogor

Format kategori 3 huruf seri umum di Jakarta yaitu: B [1-4 angka] XYZ

X = Umumnya mewakili tempat kendaraan tersebut terdaftar

Huruf yang mewakili kategori tempat terdaftarnya kendaraan:

  • U -> Jakarta Utara
  • B -> Jakarta Barat
  • P -> Jakarta Pusat
  • S -> Jakarta Selatan
  • T -> Jakarta Timur (Pasar Rebo, Kampung Rambutan, Cilangkap)
  • Z -> Kota Depok (Cinere, Limo, Sawangan)
  • E -> Kota Depok (Sukmajaya, Cimanggis, Beji, Cipayung)
  • N -> Kabupaten Tangerang(Gading Serpong, Mauk, Tigaraksa)
  • C -> Kota Tangerang (Karawaci, Neglasari, Cibodas, Tangerang Kota, dan Bandara Soekarno Hatta)
  • V -> Kota Tangerang (Ciledug, Larangan, Perdurenan, Cipondoh)
  • K -> Kota Bekasi
  • F -> Kabupaten Bekasi
  • Y -> Kabupaten Bekasi
  • W -> Kota Tangerang Selatan
  • G -> Kabupaten Tangerang
  • X -> Kendaraan sementara (digunakan oleh TCKP)
  • R -> Kendaraan dinas (yang digunakan adalah RF saja)

Kode nomor kendaraan di atas tidak berlaku untuk Bajaj.

Sementara, Y umumnya merupakan jenis kedaraan berdasarkan. golongan. Huruf yang mewakili kategori kendaraan, antara lain:

  • A -> Sedan/Pickup
  • B/W/E-> Sedan yang Sudah dimutasi
  • F/I/K/O/R/Y/Z /-> Minibus, Hatchback, City Car
  • V/P/M/G/W --> Minibus, Hatchback, City Car yang sudah dimutasi
  • J -> Jip dan SUV
  • L/C --> Jip dan SUV yang sudah dimutasi.
  • C/D -> Truk
  • T -> Taksi
  • *TX/*UX -> Angkutan Kota
  • Q/U -> Kendaraan Staf Pemerintah (contoh: B 1234 FQN untuk Pemerintah Kabupaten Bekasi, B 1234 KQN untuk Pemerintah Kota Bekasi)

Kode nomor kendaraan di atas tidak berlaku untuk kode X (mulai dari A tanpa memperhatikan kode diatas) dan sepeda motor.

Contoh: B 1356 ZQK -> Mobil tersebut terdaftar di Depok (Z), berjenis kendaraan pemerintah (Q), dan memiliki huruf pembeda (K).

Sementara, Z merupakan huruf acak yang diberikan untuk pembeda. Walaupun bersifat pembeda, huruf ini memiliki pola/siklus dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh B 1021 TIB huruf akhir B merupakan huruf acak pada bulan November tahun 2014, setelah kombinasi sebelumnya untuk wilayah Jakarta Timur (TY..) sudah habis: B xxxx TYZ.

Terkait dengan pola/siklus huruf pembeda, berikut penjelasan secara detail:

O:

Jakarta Timur (T): Pertengahan tahun 2011 hingga pertengahan tahun 2012-->TOA s.d TOZ

Jakarta Barat (B): Pertengahan tahun 2011 hingga pertengahan tahun 2012--> BOA s.d BOZ

Jakarta Selatan (S): Awal Tahun 2011 hingga awal tahun 2012-->SOA s.d SOZ

Jakarta Utara (U): Awal tahun 2012 hingga awal tahun 2013--> UOA-UOZ

Jakarta Pusat (P): Awal tahun 2012 hingga awal tahun 2013-->POA-POZ

Kabupaten Bekasi (F): Awal tahun 2014--> FOA-FO..

Kota Bekasi (K): Awal tahun 2013-->KOA-KOZ

Kabupaten Tangerang (N): Awal tahun 2014 -->NOA-NO..

Z:

Jakarta Timur (T): Pertengahan tahun 2012 hingga pertengahan tahun 2013 --> TZA-TZZ

Jakarta Barat (B): Pertengahan tahun 2012 hingga pertengahan tahun 2013 --> BZA-BZZ

Jakarta Selatan (S): Awal Tahun 2012 hingga akhir tahun 2012--> SZA-SZX

Jakarta Utara (U): Awal tahun 2013 hingga awal tahun 2013--> UZA-UZZ

Jakarta Pusat (P): Awal tahun 2013 hingga awal tahun 2014-->PZA-PZZ

Kota Bekasi (K): Awal tahun 2013-->KZA-KZ...

R:

Jakarta Timur (T): Pertengahan tahun 2013 hingga awal tahun 2014 --> TRA-TRZ

Jakarta Barat (B): Pertengahan tahun 2013 hingga awal tahun 2014-->BRA-BRZ

Jakarta Selatan (S): Awal Tahun 2013 hingga pertengahan tahun 2013-->SRA-SRZ

Jakarta Utara (U): Pertengahan tahun 2014 hngga sekarang (belum berubah)-->URA-UR...

Jakarta Pusat (P): Pertengahan tahun 2014 hingga sekarang (belum berubah)-->PRA-PR...

Y:

Jakarta Timur (T): Awal tahun 2014 hingga akhir tahun 2014 (November 2014)-->TYA-TYZ

Jakarta Barat (B): Awal tahun 2014 hingga pertengahan tahun 2014-->BYA-BYY

Jakarta Selatan (S): Pertengahan tahun 2013 hingga awal tahun 2014-->SYA-SYZ

I:

Jakarta Timur (T): Akhir tahun 2014 hingga sekarang-->TIA-TI...

Jakarta Barat (B): Pertengahan 2014 hingga sekarang-->BIA-BI...

Jakarta Selatan (S):Pertengahan 2014 hingga sekarang-->SIA-SI...

Untuk kendaraan dinas dan operasional pemerintah eselon tinggi seperti menteri dan jajarannya, saat tidak menghadiri acara kenegaraan atau berdinas, maka 3 huruf seri akhir plat akan menggunakan format RF dan huruf pembeda sesuai kategori jabatan. Jika digunakan untuk mengikuti acara kenegaraan atau berdinas, maka plat akan diubah menjadi RI-XX.

Contoh: B 1234 RFS -> Mobil tersebut adalah mobil dinas atau operasional kementerian eselon tinggi.

Kode nomor polisi

Kewilayahan

 
Peta letak plat nomor

Kode wilayah pendaftaran kendaraan bermotor ditetapkan oleh Peraturan Kapolri Nomor Polisi 5 Tahun 2012.

Sumatera

Jawa

DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

Keterangan

  • Untuk plat nomor Jateng, penggunaan angka 1000-1999 selalu digunakan untuk truk dan bus. Untuk mobil penumpang selalu menggunakan angka 1-999 dan 7000-9999.
  • Jika huruf belakangnya dua, maka huruf paling belakang merupakan kode registrasi.

Contoh:

  • AB 1234 JN adalah plat nomor asal Kabupaten Sleman.
  • H 8961 FA adalah plat nomor asal Kota Semarang.
  • AD 9123 MU adalah plat nomor asal Kota Surakarta.
Jawa Timur

Untuk plat warna dasar kuning (angkutan umum), daerah Jawa Timur menggunakan format ?? XXXX U* dimana tanda bintang tersebut adalah kode wilayah sesuai daerah masing-masing. Untuk plat warna merah (pemerintah), Jawa Timur menggunakan format ?? XXXX *P.

Contoh :

  1. N XXXX UK adalah plat nomor angkutan umum wilayah Kota Batu
  2. S XXXX UW adalah plat nomor angkutan umum wilayah Kabupaten Jombang
  3. AG XXXX UY adalah plat nomor angkutan umum wilayah Kabupaten Trenggalek

Bali dan Nusa Tenggara

Kalimantan

Catatan:

  • DA dipakai di seluruh Kalimantan sebelum pembagian provinsi

Sulawesi

Maluku dan Papua

Tidak digunakan

Lainnya

Presiden dan pejabat pemerintahan pusat

Mobil dinas pejabat negara memiliki plat nomor khusus. Jika pada saat pejabat tersebut bertugas ke wilayah di luar ibukota RI atau kunjungan dinas ke luar negeri, maka plat nomor tersebut akan dipasangkan pada mobil yang dinaiki oleh pejabat bersangkutan.

Berikut adalah daftar nomor polisi untuk kendaraan pejabat penting di Indonesia:

pe

Catatan: Nomor kendaraan Pejabat Negara / Menteri sering berganti, hal ini disesuaikan dengan jumlah anggota Kabinet. Misalnya pada Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014) Jabatan Sekretaris Kabinet bukan setingkat menteri, sehingga Nomor Kendaraan untuk beberapa menteri berubah. Sebagai contoh saat ini Kepala BIN menggunakan RI 49.

Korps diplomatik dan konsuler

Mobil milik korps diplomatik (Kedutaan besar maupun organisasi internasional) memiliki kode khusus, yakni CD (singkatan dari Corps Diplomatique) atau CC (singkatan dari Corps Consulaire), diikuti dengan angka. Untuk mendapatkan STNK dan BPKB, haruslah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Luar Negeri.

Berikut adalah daftar nomor polisi untuk korps diplomatik di Indonesia:

Mobil operasional staf korps diplomatik memiliki nomor polisi serupa dengan kendaraan pribadi (dasar hitam dengan tulisan putih) namun dengan format khusus yakni memiliki lima angka dan kode angka negara dicetak lebih kecil dengan format sub-bagian.

Contoh: "B 12345 15" berarti mobil ini adalah kendaraan operasional staff korps diplomatik Vatikan.

Pada KTT Asia-Afrika 2005, kendaraan para pesertanya dipasang plat nomor dengan kode KAA.

Plat nomor cantik

Bagi seseorang pemilik kendaraan yang berplat nomor cantik biasanya berani membayar pajak kendaraan bermotor yang mahal. Plat-plat nomor cantik tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan sifat-sifat pribadi seseorang, bisa berupa inisial, singkatan nama, kesenangan/hobi, atau jenis mobil yang digunakan. Plat nomor cantik pada umumnya mempergunakan kombinasi huruf dan angka untuk membentuk suatu kata.

Referensi

  1. ^ "Pelat Nomor Baru Kendaraan Lebih Panjang 5 Cm". 2011-05-09. Diakses tanggal 2011-06-04. 
  2. ^ "Ukuran Baru Pelat Nomor Kendaraan". 2011-05-09. Diakses tanggal 2011-06-04. 
  3. ^ "Nopol Kendaraan Bandung Mulai 3 Huruf di Belakang". 2011-03-24. Diakses tanggal 2011-05-02. 
  4. ^ "NOMOR KENDARAAN BANDUNG MULAI GUNAKAN TIGA HURUF". 2011-03-24. Diakses tanggal 2011-05-02. 
  5. ^ "BK,Kau sudah pakai 3 Huruf ?". 2010-02-22. Diakses tanggal 2011-05-02. 
  6. ^ http://areeya2.wordpress.com/2012/03/19/plat-nomor-di-semarng-udah-3huruf-to/
  7. ^ http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=10805698
  8. ^ Daerah dengan kode wilayah Z sebelumnya memiliki kode wilayah D (eks Karesidenan Parahyangan)
  9. ^ a b Dulu daerah Mojokerto dan Jombang pernah menggunakan plat W. Setelah tahun 2005, mereka beralih ke plat S.
  10. ^ a b "Jelang Pengumuman Menteri, RI 6 Merapat ke Istana". 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014. 
  11. ^ "Datangi KPK, Menko Perekonomian Laporkan Harta Kekayaannya". 6 November 2014. Diakses tanggal 24 November 2014. 
  12. ^ "Hari Pertama Kerja, Laoly Gelar Rapat Konsolidasi Internal". 28 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014. 
  13. ^ "Senyum Prabowo Saat Hadiri Pelantikan Jokowi-JK". 20-10-2014. Diakses tanggal 24-11-2014. 
  14. ^ "Susi Pudjiastuti Hadiri Rapat Koordinasi di Menko Perekonomian". 28 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014. 
  15. ^ "Menteri Susi Nyekar ke Makam Orang Tua Pakai Heli". 1 November 2014. Diakses tanggal 24 November 2014. 
  16. ^ "Pimpin Bappenas, Andrinof Merasa Happy Dikelilingi Ahli". 27 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014. 
  17. ^ "Menteri Puspayoga Biasa Pakai Innova". 31 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014. 
  18. ^ "Menteri Ini Enggan Pakai Kendaraan Dinas". 28 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014. 
  19. ^ "Wakil Ketua DPR Fadli Zon Dengarkan Curhat Ibu Penghina Jokowi". 31 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014. 

Pranala luar

Lihat pula