Stasiun Pasar Senen

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Pasar Senen (PSE) atau juga biasa disebut Stasiun Senen adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Senen, Senen, Jakarta Pusat, tepatnya di wilayah ramai dekat Gelanggang Remaja Planet Senen dan pusat perbelanjaan Pasar Senen; termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta pada ketinggian +4,7 m. Bangunan stasiun yang sekarang ini dibangun pada tahun 1916 dan diresmikan pada tanggal 19 Maret 1925.

Stasiun Pasar Senen

Tampak depan Stasiun Pasar Senen, 2020
Lokasi
Koordinat6°10′25.00″S 106°50′39.01″E / 6.1736111°S 106.8441694°E / -6.1736111; 106.8441694
Ketinggian+4,7 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang cukup tinggi di jalur 1, satu peron pulau tengah yang tinggi di antara jalur 3 dan 4, dan satu peron sisi bertangga yang tinggi di jalur 6; masing-masing terhubung dengan lorong bawah tanah)
Jumlah jalur6 (jalur 3 dan 4: sepur lurus)
LayananSingasari, Gaya Baru Malam Selatan, Jayabaya, Brantas, Bangunkarta, Gumarang, Dharmawangsa, Fajar/Senja Utama Solo, Mataram, Bogowonto, Gajah Wong, Senja Utama YK, Fajar Utama YK, Sawunggalih, Tawang Jaya Premium, Majapahit, Jayakarta, Kertajaya, Jaka Tingkir, Kutojaya Utara, Menoreh, Matarmaja (reguler & tambahan), Bengawan, Progo, Serayu, Tawang Jaya, Tegal Ekspres, dan KRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepeda?
Akses difabelYa
ArsitekJ. van Gendt
Gaya arsitekturNieuwe Indische Bouwstijl
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka19 Maret 1925; 99 tahun lalu (1925-03-19)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Kemayoran
Perjalanan satu arah
Lin Lingkar
Bogor–Jatinegara
Gang Sentiong
menuju
Lin Lingkar
Depok–Jatinegara
Gang Sentiong
menuju
Commuter Line Cikarang
Bekasi–Jakarta Kota
Kemayoran
Perjalanan satu arah
Commuter Line Cikarang
Cikarang–Jakarta Kota
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Transjakarta Halte berikutnya
Galur Koridor 2
transfer di Senen
Atrium
Perjalanan satu arah
Kwitang
Perjalanan satu arah
Galur
Budi Utomo
menuju Ancol
Koridor 5
transfer di Senen Sentral
Pal Putih
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Jalur difabel Layanan pelanggan Cetak tiket mandiri Musala Toilet Area merokok Ruang menyusui Pos kesehatan VIP Pertokoan/area komersial 
Tipe persinyalanElektrik tipe WSL Solid State Interlocking (SSI)[3]
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Pasar Senen
KategoriBangunan
No. RegnasRNCB.19930329.02.000810
Tanggal SK1993
PemilikPT Kereta Api Indonesia
PengelolaPT Kereta Api Indonesia
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini melayani kereta api penumpang kelas bisnis, kelas ekonomi, dan sebagian besar kelas campuran, dari dan tujuan kota-kota penting dan utama di Pulau Jawa ditambah sebagian perjalanan KRL Commuter Line; sedangkan kedatangan dan keberangkatan kereta api penumpang kelas eksekutif dan sebagian kecil kelas campuran (Argo Parahyangan, Argo Cheribon, Purwojaya Fakultatif, dan Pangandaran) dilayani di Stasiun Gambir.

Sejarah

Nama stasiun kereta api ini berasal dari sebuah pasar yang berada dekat dengan stasiun ini, yaitu Pasar Senen. Dinamakan Pasar Senen karena pasar ini hanya buka pada hari Senin; didirikan oleh Pemerintah Kolonial pada tahun 1733 untuk menghidupkan perekonomian masyarakat Weltevreden yang kelak menjadi Gambir, Jakarta Pusat.[4][5]

Pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Van der Parra, Pasar Senen semakin ramai sehingga buka setiap hari. Banyak pedagang Tionghoa yang membuka usahanya di pasar ini. Semenjak kemerdekaan hingga 1975, Pasar Senen terus dikembangkan sebagai pusat perdagangan Senen dan telah menjadi tulang punggung perekonomian Jakarta pada masa itu.[5]

Generasi pertama (1887–1925)

 
Bangunan pertama Stasiun Pasar Senen

Pengembangan Pasar Senen membutuhkan sebuah fasilitas transportasi yang memadai, terutama kereta api. Stasiun ini dibuka oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS) pada 31 Maret 1887 sebagai sebuah perhentian kecil. Pembukaan stasiun ini bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Batavia–Bekasi. Jalur tersebut kemudian dibeli oleh Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1898 karena utang BOS yang membengkak.[6]

Pada 1904, majalah De Ingenieur menyebutkan bahwa stasiun ini sempat menjalani renovasi (kemungkinan mengubah bangunan menjadi permanen). Pembangunan ini juga sepaket dengan pembangunan Stasiun Kemayoran yang keduanya menggelontorkan dana sebesar ƒ350.000,00.[7] Bangunan stasiun generasi pertama ini bergaya Indische Empire, kecil, dan memiliki atap overcapping busur yang mirip dengan Stasiun Maos, Kutoarjo, dan Purworejo.[8]

Generasi kedua (1925–sekarang)

 
Stasiun Pasar Senen generasi kedua

Seiring peningkatan arus penumpang, Stasiun Pasar Senen kemudian dibangun ulang dengan wajah yang cukup besar. Karena terkena dampak pembangunan stasiun baru, Stasiun Pasar Senen yang lama harus dirobohkan. Stasiun tersebut dibuka pada 19 Maret 1925 setelah menjalani pembangunan selama delapan tahun.[8] Memiliki tata letak stasiun pulau, stasiun ini diperlengkapi dengan dua terowongan bawah tanah. Terowongan sengaja dibuat dua, yaitu satu untuk penumpang berangkat dan satu untuk penumpang keluar dari stasiun.[9]

Pembangunan ulang ini dilakukan untuk menyambut operasional layanan baru SS, kereta rel listrik (KRL) serta memperingati ulang tahun SS yang ke-50 pada 6 April 1925. SS mempersembahkan sejumlah stasiun kereta api megah di Batavia yang diharapkan dapat memberikan kepuasan penumpang.[10]

Saat ini bangunan stasiun berstatus sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penetapan status cagar budaya ini didasarkan pada SK Menbudpar No: PM.13/PW.007/MKP/05 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No 475 Tahun 1993.[11]

Bangunan dan tata letak

Stasiun ini memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 3 dan 4 merupakan sepur lurus. Bangunan ini diarsiteki oleh J. van Gendt, dengan gaya arsitektur Neo-Indische. Karakter vernakularnya sangat menonjol, dapat dilihat dari atap limasan yang mendominasi dengan ditambahkan atap teritisan di atas pintu masuk hall untuk melindungi bangunan dari rembesan air hujan, dan jika dilihat dari luar terlihat seperti bangunan dengan dua lantai. Pintu-pintunya bergaya Romantik dengan balutan konsol atap yang diekspos.[12]

Stasiun ini menjadi populer karena selalu didatangi oleh kaum pemudik yang hendak menggunakan jasa angkutan kereta api ke berbagai jurusan di Pulau Jawa.[13] Agar pengaturan penumpang lebih nyaman, pihak Daerah Operasi I Jakarta menyediakan pintu-pintu yang terpisah menurut jenis keretanya, yakni untuk kereta api jarak jauh dan untuk KRL Commuter Line. Selain itu, terdapat pula terowongan bawah tanah yang menghubungkan peron jalur 1 dengan 3 dan jalur 4 dengan 6.[14]

Integrasi antarmoda dan Monumen Tekad Merdeka

Di tengah-tengah pandemi koronavirus (COVID-19), bagian depan Stasiun Pasar Senen telah dirombak total dan diresmikan pada 17 Juni 2020 oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Program renovasi ini merupakan proyek kerja sama KAI, Pemprov DKI, dan MRT Jakarta. Lahan seluas 1.427,5 m² di depan stasiun dijadikan sebuah plaza dengan akses pejalan kaki dan difabel serta terintegrasi dengan stasiun BRT Transjakarta serta titik jemput transportasi daring dan bajaj. Dalam rangka menciptakan kawasan sehat, plaza tersebut juga memiliki kanopi peneduh, ruang terbuka hijau, serta rak parkir sepeda.[15]

Monumen di depan stasiun, yaitu "Monumen Tekad Merdeka" atau "Monumen Perjuangan Senen", juga ikut dimunculkan. Monumen untuk memperingati pertumpahan darah melawan tentara Sekutu di kawasan Senen 29 September 1945 ini diresmikan tanggal 2 Mei 1982 oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, A. Munir. Monumen ini dibuat dengan konstruksi beton cor bubut batu semen dan didatangkan dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta.[16]

Ciri khas

Stasiun ini memiliki ciri khas berupa bel bersuara lagu instrumental Kicir-Kicir yang sering diputarkan setiap kali ada kedatangan KA penumpang jarak jauh/menengah dan lokal.

Layanan kereta api

Kelas campuran

Kelas ekonomi premium

Kelas ekonomi plus

Kelas ekonomi

KRL Commuter Line

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Pasar Senen per 10 Februari 2021 (GAPEKA 2021).

Harap diingat, bahwa jadwal kereta api di bawah ini hanya membahas jadwal kereta api non-KRL. Untuk mengetahui jadwal KRL terbaru, dapat mengakses tautan menuju situs web KRL yang terdapat pada pranala luar halaman ini.

  • KA Reguler
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
259F Kutojaya Utara Jakarta Kota (JAKK) Ekonomi Premium 00.37 00.47
281 Matarmaja Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi 01.14 -
108/105 Jayabaya Eksekutif & Ekonomi Plus 01.23 -
103 Gaya Baru Malam Selatan 01.32 -
109 Brantas Eksekutif & Ekonomi 01.45 -
139 Gajah Wong Eksekutif & Ekonomi Plus 01.55 -
155 Sawunggalih Eksekutif & Ekonomi Premium 02.19 -
127 Gumarang Eksekutif & Bisnis 02.38 -
141 Senja Utama YK Eksekutif & Ekonomi Premium 02.50 -
133 Senja Utama Solo 03.01 -
161F Tawang Jaya Premium Ekonomi Premium 03.13 -
253 Jayakarta 03.22 -
308/305 Serayu Ekonomi 03.45 -
138 Fajar Utama Solo Solo Balapan (SLO) Eksekutif & Ekonomi Premium - 05.55
260F Kutojaya Utara Kutoarjo (KTA) Ekonomi Premium 06.00 06.10
101 Singasari Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi Plus 06.18 -
292 Bengawan Solo Purwosari (PWS) Ekonomi - 06.30
291 Jakarta Pasar Senen (PSE) 06.50 -
154 Sawunggalih Kutoarjo (KTA) Eksekutif & Ekonomi Premium - 07.15
162F Tawang Jaya Premium Semarang Tawang (SMT) Ekonomi Premium - 07.25
140 Gajah Wong Yogyakarta Lempuyangan (LPN) Eksekutif & Ekonomi Plus - 07.20
255 Kertajaya Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi Premium 08.22 -
130 Dharmawangsa Surabaya Pasarturi (SBI) Eksekutif & Ekonomi - 08.35
251 Majapahit Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi Plus 08.47 -
144F Fajar Utama YK Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi Premium - 08.40
310 Tegal Ekspres Tegal (TG) Ekonomi - 09.20
129 Dharmawangsa Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi 09.25 -
302/303 Serayu Kroya (KYA) bersambung Purwokerto (PWT) Ekonomi - 09.30
282 Matarmaja Malang Kotabaru (ML) via Semarang Tawang (SMT) - 10.20
104 Gaya Baru Malam Selatan Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif & Ekonomi Plus - 11.00
122 Bangunkarta Jombang (JG) - 11.45
110 Brantas Blitar (BL) via Semarang Tawang (SMT) Eksekutif & Ekonomi - 13.30
256 Kertajaya Surabaya Pasarturi (SBI) Ekonomi Premium - 14.10
153 Sawunggalih Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi Premium 14.23 -
263 Menoreh Jakarta Kota (JAKK) Ekonomi Plus 14.46 15.00
143F Fajar Utama YK Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi Premium 15.01 -
257 Jaka Tingkir Ekonomi Plus 15.39 -
128 Gumarang Surabaya Pasarturi (SBI) Eksekutif & Bisnis - 15.50
106/107 Jayabaya Surabaya Pasarturi (SBI) bersambung Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi Plus - 16.45
254 Jayakarta Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi Premium - 17.10
121 Bangunkarta Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi Plus 17.17 -
304/301 Serayu Ekonomi 17.32 -
135 Mataram Eksekutif & Bisnis/Ekonomi Premium 17.38 -
102 Singasari Blitar (BL) Eksekutif & Ekonomi Plus - 17.40
137F Bogowonto Jakarta Pasar Senen (PSE) 18.12 -
258 Jaka Tingkir Solo Purwosari (PWS) Ekonomi Plus - 18.20
156 Sawunggalih Kutoarjo (KTA) Eksekutif & Ekonomi Premium - 18.40
142 Senja Utama YK Yogyakarta Tugu (YK) - 19.10
264 Menoreh Semarang Tawang (SMT) Ekonomi Plus 19.12 19.25
252 Majapahit Malang Kotabaru (ML) via Semarang Tawang (SMT) - 20.10
309 Tawang Jaya Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi 20.25 -
306/307 Serayu Kroya (KYA) bersambung Purwokerto (PWT) - 20.35
319 Tegal Ekspres Jakarta Pasar Senen (PSE) 20.53 -
136 Mataram Solo Balapan (SLO) Eksekutif & Bisnis/Ekonomi Premium - 21.10
138F Bogowonto Yogyakarta Lempuyangan (LPN) Eksekutif & Ekonomi Plus - 22.00
294 Progo Ekonomi - 22.30
310 Tawang Jaya Semarang Poncol (SMC) - 23.35
293 Progo Jakarta Pasar Senen (PSE) 23.45 -

Antarmoda pendukung

Stasiun kereta api di Jakarta
 
 
JICT (untuk Pelabuhan Tanjung Priok)
 
Jalan Tol Akses Tanjung Priok
 
Pasoso
 
 
Sungai Lagoa
 
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
 
Tanjung Priuk            
 
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
 
 
 
 
Ancol
Jakarta Gudang
 
 
 
 
 
 
          Jakarta Kota
 
 
 
 
 
 
Kampung Bandan        
 
 
 
 
 
Jayakarta
 
 
 
Rajawali
Mangga Besar
 
 
 
Sawah Besar
 
 
 
Kemayoran
           Juanda
 
 
 
  Angke
 
 
 
    Duri
 
 
 
Gambir      
Gondangdia
 
 
 
 
  Tanah Abang
 
 
 
 
Cikini
Karet
 
 
 
 
 
Pasar Senen              
                Sudirman
 
 
 
 
 
Gang Sentiong
Mampang
 
 
 
 
 
Kramat
        Manggarai
 
 
 
 
Pondok Jati
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
 
 
 
 
  Grogol
 
 
 
 
 
 
 
Matraman        
        Pesing
 
 
 
 
Palmerah
        Taman Kota
 
 
 
 
Kebayoran          
Bojong Indah
 
 
 
 
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
 
 
 
 
ke Serpong
Rawa Buaya
 
 
 
Jatinegara              
 
 
 
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Kalideres
 
 
 
Cipinang
ke Tangerang
 
 
 
Klender
Depo KRL Bukit Duri
 
 
 
Buaran  
Tebet
 
 
Klender Baru
          Cawang
 
 
Cakung  
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
 
 
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Duren Kalibata
 
 
ke Cikarang
 
Pasar Minggu Baru
 
Pasar Minggu    
 
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
 
Tanjung Barat
 
Lenteng Agung
 
Univ. Pancasila
 
ke Bogor/Nambo
Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Transjakarta   Harmoni Sentral–Pulo Gadung 1 (di halte Senen)
  Kalideres-Pulo Gadung 1 (di halte Senen)
Rawa Buaya-ASMI (di halte Senen)
  Ancol–Kampung Melayu (di halte Senen Sentral)
  Ancol-PGC 1 (di halte Senen Sentral)
  (5K) Kota-Kampung Melayu (di halte Senen Sentral)
  (7F) Kampung Rambutan-Harmoni (via Koridor 10-2) (di halte Senen)
1P (MetroTrans) Terminal Pasar Senen-Bundaran Senayan
2P (MetroTrans) Terminal Pasar Senen-Stasiun Gondangdia
6H (MiniTrans) Terminal Pasar Senen-Terminal Lebak Bulus (via Menteng Raya - Cikini Raya)
10K (MiniTrans) Terminal Pasar Senen-Terminal Tanjung Priok (via Utan Panjang Barat/Timur - Danau Sunter Barat)
JAK 17 (Jak Lingko) Terminal Pasar Senen-Terminal Pulo Gadung (via Pemuda)
JAK 24 (Jak Lingko) Terminal Pasar Senen-Terminal Pulo Gadung (via Yos Sudarso - Boulevard Barat Kelapa Gading)
B22 Terminal Bekasi-Juanda (via Bekasi Timur) (di halte Senen Sentral)
Mikrolet[17] M01 Terminal Pasar Senen-Terminal Kampung Melayu
M12 Terminal Pasar Senen-Stasiun Jakarta Kota
M35 Terminal Pasar Senen-Pisangan Baru
M37 Terminal Pasar Senen-Terminal Pulo Gadung (via Sumur Batu Raya, Yos Sudarso, Boulevard Barat Kelapa Gading)
M46 Terminal Pasar Senen-Terminal Pulo Gadung (via Cempaka Putih Tengah, Pemuda)
Transjabodetabek P9A (Mayasari Bakti) Terminal Pasar Senen-Terminal Bekasi (via Bekasi Timur)
AC100A (MetroMini) Terminal Pasar Senen-Terminal Cileungsi (via Cibubur)
x2 (Perum PPD) Terminal Pasar Senen-Terminal Pondok Cabe (via Sudirman-Thamrin - R.S. Fatmawati)

Galeri

Referensi

Kutipan

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Media, Kompas Cyber (2017-01-20). "Pasar Senen dari Masa ke Masa - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-03. 
  5. ^ a b Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI 2014, hlm. 18.
  6. ^ Perquin 1921, hlm. 58.
  7. ^ "Uit Ons Parlement: Begrooting van Ned.-Indië voor 1905: Staatsspoorwegen". De Ingenieur. No. 39. 1904. hlm. 697. 
  8. ^ a b "Stasiun Pasar Senen, Stasiun Bersejarah yang Menjadi Stasiun Terpadu". kai.id. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  9. ^ Sleeswijk 1929, hlm. 8.
  10. ^ Sleeswijk 1929, hlm. 11.
  11. ^ Yuliani, P.A. (2020-07-21). "Kawasan Stasiun Bersejarah Pasar Senen Jadi Kawasan Terpadu". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  12. ^ Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI 2014, hlm. 15.
  13. ^ Rudi, A. (2017-06-21). Akuntono, I., ed. "Beda Suasana di Stasiun Gambir dan Senen Saat Musim Mudik Lebaran - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-03. 
  14. ^ Sudarsih 2014, hlm. 17.
  15. ^ Sofuroh, Faidah Umu. "Dibangun Zaman Kolonial, Stasiun Pasar Senen Punya Wajah Baru". detikTravel. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  16. ^ "Sempat Terlupakan, KAI Munculkan Lagi Monumen Perjuangan Senen | Ekonomi". Bisnis.com. 2020-07-21. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  17. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Daftar pustaka

Pranala luar

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Rajawali–Cikampek".