Inggris

negara di Eropa barat laut, bagian dari Britania Raya

Etimologi

Nama "Inggris" (England) berasal dari kata Englaland dalam bahasa Inggris kuno, yang berarti "tanah Angles".[1] Angles ini adalah salah satu dari suku-suku Jermanik yang menetap di Britania Raya selama Abad Pertengahan Awal. Suku Angles ini berasal dari semenanjung Angeln di Teluk Kiel, wilayah Laut Baltik.[2] Menurut Oxford English Dictionary, penggunaan pertama yang diketahui dari kata "England" untuk merujuk pada bagian selatan dari Pulau Britania Raya terjadi pada tahun 897, dan ejaan modern untuk kata ini pertama kali digunakan pada tahun 1538.[3]

Penyebutan awal untuk kata England secara tertulis terdapat dalam karya Tacitus yang berjudul Germania pada abad ke-1, yang menggunakan kata Anglii.[4] Etimologi dari nama itu sendiri masih diperdebatkan oleh para sejarawan, dikatakan bahwa nama England ini sebenarnya berasal dari kata Angeln.[5] Sedangkan istilah yang digunakan untuk menyebut nama Saxons, yang digunakan untuk menyebut keseluruhan negara dan penduduknya tidak diketahui asalnya, namun diperkirakan bahwa kata ini digunakan karena kebiasaan memanggil orang-orang Jermanik yang menetap di Pulau Britania Raya dengan sebutan Angli Saxones atau English Saxons.[6] Perlu dicatat juga bahwa dalam bahasa Gaelik Skotlandia (bahasa lain yang berkembang di Pulau Britania), sebutan untuk Saxon ini adalah "Sasunn", diperkirakan bahwa kata ini diberikan oleh suku Saxon.[7]

Miskonsepsi antara England (Inggris) dengan United Kingdom (Britania Raya).

Nama alternatif untuk Inggris adalah Albion. Kata ini awalnya digunakan untuk merujuk ke seluruh Pulau Britania Raya. Catatan paling awal dari nama ini muncul dalam karya Aristoteles, Corpus Aristotelicum pada abad ke-4 SM.[8] Disebutkan bahwa: "Di luar pilar-pilar Herkules terdapat lautan yang mengalir di sepanjang bumi dan di dalamnya ada dua pulau sangat besar yang disebut Britannia; yang terdiri dari Albion dan Ierne".[8] Kata Albion (Ἀλβίων) atau Pulau Albionum kemungkinan memiliki dua asal-usul; dari kata Latin albus, yang berarti putih, untuk merujuk ke tebing putih Dover, yang merupakan satu-satunya bagian dari Pulau Britania yang terlihat dari daratan Eropa,[9] atau bisa juga kata ini berasal dari frasa di dalam manuskrip Massaliote Periplus, yaitu "Pulau Albiones".[10] Kata Albion saat ini digunakan untuk menyebut Inggris dalam kapasitas yang lebih puitis.[11] Nama roman lain untuk Inggris adalah Loegria, yang terkait dengan sebutan dalam bahasa Wales untuk Inggris (Lloegr), dan penggunaannya ini dipopulerkan dalam legenda Raja Arthur.

Penggunaan istilah England (Inggris) terkadang dikaitkan dengan entitas lain semisal Great Britain atau United Kingdom (Britania Raya), walaupun entitas-entitas tersebut memiliki perbedaan mendasar.[12]

Sejarah

Zaman prasejarah

 
Stonehenge, sebuah monumen Neolitikum.

Bukti awal yang berkenaan dengan keberadaan manusia di wilayah yang saat ini dikenal sebagai Inggris diperkirakan dihuni oleh Homo antecessor sekitar 780.000 tahun yang lalu. Kerangka proto-manusia tertua ditemukan di Inggris dan diduga berasal dari 500.000 tahun yang lalu.[13] Manusia modern diketahui telah menghuni wilayah Inggris pada periode Paleolitikum Atas, meskipun pemukiman permanen baru terbentuk dalam 6000 tahun terakhir.[14][15] Setelah akhir periode zaman es, hanya mamalia besar seperti mammoth, bison dan badak purba yang menghuni wilayah ini. Kira-kira 11.000 tahun yang lalu, ketika lapisan es mulai surut, manusia kembali menghuni Inggris. Penelitian genetik menunjukkan bahwa mereka datang dari bagian utara Semenanjung Iberia.[16] Saat permukaan laut lebih rendah dari sekarang ini, Pulau Britania bersatu dengan Pulau Irlandia dan Eurasia.[17] Namun saat permukaan laut naik, Britania terpisah dari Irlandia 10.000 tahun yang lalu, dan selanjutnya juga terpisah dari Eurasia dua milenium kemudian.

Kebudayaan Beaker memasuki Britania kira-kira tahun 2500 SM. Kebudayaan ini memperkenalkan perkakas makanan dan minuman yang terbuat dari tanah liat dan tembaga.[18] Periode ini juga merupakan periode dibangunnya monumen Neolitikum seperti Stonehenge dan Avebury. Dengan teknik pemanasan timah dan tembaga yang ketersediaannya melimpah di wilayah itu, orang-orang Beaker ini mulai membuat perunggu, dan kemudian memproduksi besi dari bijih besi. Berkembangnya teknik peleburan besi menyebabkan pembuatan mesin bajak, dan pada akhirnya menghasilkan pertanian yang lebih maju serta produksi senjata yang lebih efektif.[19]

Menurut John T. Koch dan sejarawan lainnya, Inggris pada periode Zaman Perunggu Akhir adalah bagian dari kebudayaan jaringan perdagangan maritim yang disebut sebagai Zaman Perunggu Atlantik yang mencakup seluruh Kepulauan Britania dan sebagian besar wilayah-wilayah yang saat ini dikenal dengan nama Perancis dan Iberia. Bahasa Keltik juga berkembang di wilayah-wilayah tersebut.[20][21][22]

 
Boudica memimpin pemberontakan melawan Kekaisaran Romawi.

Selama periode Zaman Besi, budaya Keltik, yang berasal dari budaya Hallstatt dan budaya La Tène, tiba dari Eropa Tengah. Britonik adalah bahasa lisan yang digunakan pada masa itu. Masyarakat menetap secara kesukuan. Menurut Ptolemy dalam manuskrip Geographia, terdapat kurang lebih 20 suku berbeda yang menetap di wilayah tersebut. Namun, suku-suku yang terbentuk sebelum itu tidak diketahui karena orang-orang Britonik ini buta huruf. Seperti wilayah lainnya yang berada di batas Kekaisaran, Britania telah lama menjalin hubungan perdagangan dengan bangsa Romawi. Julius Caesar dari Republik Romawi berusaha untuk menyerang Pulau Britania dua kali pada tahun 55 SM, namun sebagian besar tidak berhasil. Pada akhirnya Caesar berhasil mendirikan kerajaan klien di Trinovantes.

Romawi menginvasi Britania pada tahun 43 M pada masa pemerintahan Kaisar Claudius, dan wilayah itu selanjutnya dimasukkan ke dalam Kekaisaran Romawi dengan nama Provinsi Britania.[23] Suku-suku lokal yang berusaha melawan di antaranya adalah suku Catuvellauni yang dipimpin oleh Caratacus. Kemudian, pemberontakan yang dipimpin oleh Boudica, Ratu Iceni, yang berakhir dengan aksi bunuh diri Boudica menyusul kekalahannya dalam Pertempuran Watling Street.[24] Selama periode ini, terjadi dominasi dari kebudayaan Yunani-Romawi dengan diperkenalkannya hukum Romawi, arsitektur Romawi, sistem pembuangan, alat-alat pertanian, dan sutra.[25][26][27] Pada abad ke-3, Kaisar Septimius Severus meninggal dunia di Eboracum, dan Konstantinus kemudian memproklamasikan kekaisarannya atas wilayah Britania.[28]

Ada perdebatan mengenai kapan agama Kristen pertama kali diperkenalkan, diperkirakan waktunya selambat-lambatnya pada abad ke-4, namun ada juga pendapat yang menyatakan bahwa agama Kristen telah masuk ke Britania lebih awal. Menurut St. Beda, misionaris dikirim dari Roma oleh Paus Eleutherius atas permintaan raja Lucius dari Britania pada tahun 180.[29] Pada tahun 410, kekuasaan Romawi di Britania mulai menurun, tentara Romawi yang ada di Britania ditarik kembali untuk mempertahankan perbatasan di benua Eropa dan ikut serta dalam perang sipil.[30]

Zaman pertengahan

 
Helm seremonial Anglo Saxon dari abad ke-7 yang ditemukan di Sutton Hoo.

Penarikan tentara Romawi membuat Inggris terbuka atas serangan dari suku-suku pagan dan tentara pelaut yang berasal dari barat daya Eropa, terutama suku Angles, Saxon, dan Jute, yang sudah lama menduduki pesisir timur Britania dan selanjutnya mulai membangun pemukiman.[30] Pengaruh mereka tetap bertahan selama berdekade-dekade lamanya hingga suku Briton berhasil memenangkan Pertempuran Gunung Badon. Setelah itu, Britania kembali jatuh ke tangan Briton pada akhir abad ke-6. Agama Kristen turut menghilang seiring jatuhnya Romawi, namun diperkenalkan kembali oleh para misionaris dari Romawi yang dipimpin oleh Agustinus sejak tahun 597 dan seterusnya, serta oleh misionaris Irlandia bernama Aidan pada periode yang sama.[31]

Selama periode ini, Britania diperintah oleh para pendatang yang kemudian juga terpecah menjadi beberapa suku, namun pada abad ke-7, suku-suku ini bergabung menjadi beberapa kerajaan seperti Northumbria, Mercia, Wessex, Anglia Timur, Essex, Kent, dan Sussex. Dalam beberapa abad kemudian, proses konsolidasi politik terus berlanjut.[32] Pada abad ke-7, terjadi perebutan hegemoni antara Northumbria dan Mercia, perselisihan ini diakhiri dengan kemenangan Mercia pada abad ke-8.[33] Pada abad ke-9, kejayaan Mercia digantikan oleh kebangkitan Wessex. Pada abad itu juga terjadi peningkatan serangan-serangan yang dilancarkan oleh Denmark, yang kemudian berhasil menaklukkan Inggris bagian utara dan timur serta menggulingkan pemerintahan Northumbria, Mercia, dan Anglia Timur. Wessex, di bawah pemerintahan Alfred yang Agung, tersisa sebagai satu-satunya kerajaan Inggris yang masih berdiri. Setelah Alfred wafat, Wessex terus berkembang dan diperluas lagi dengan menaklukkan Kerajaan Danelaw. Perkembangan Wessex ini membuat kesempatan untuk menyatukan Inggris secara politik semakin besar. Penyatuan ini pada akhirnya berhasil dilakukan oleh Athelstan pada tahun 953 setelah berdamai dengan Eadred. Gelombang serangan baru dari bangsa Skandinavia pada akhir abad ke-10 berakhir dengan ditaklukkannya kerajaan bersatu ini oleh Sweyn Forkbeard pada tahun 1013 dan kemudian oleh putranya, Knut, pada tahun 1016. Penaklukan ini membuat Inggris memasuki periode singkat sebagai bagian dari imperium Laut Utara yang juga terdiri dari Denmark dan Norwegia. Namun, pada tahun 1042, Edward sang Pengaku berhasil merebut kembali tanah Inggris.

 
Raja Henry V pada Pertempuran Agincourt, yang berakhir dengan kemenangan Inggris atas Perancis dalam Perang Seratus Tahun.

Setelah pemerintahan Edward, pasukan Normandia, di bawah pimpinan William sang Penakluk, berhasil menaklukkan Inggris pada tahun 1066.[34] Bangsa Normandia ini sendiri berasal dari Skandinavia dan telah menetap di Norman (Perancis Utara) pada akhir abad ke-9 dan awal abad ke-10.[35] Penaklukan ini menyebabkan jatuhnya periode budaya berbahasa Inggris dan digantikan oleh aristokrasi baru yang berbahasa Perancis. Perubahan ini pada akhirnya memiliki efek yang mendalam dan permanen terhadap perkembangan bahasa Inggris kedepannya.[36]

Wangsa Plantagenet dari Anjou mewarisi takhta Inggris, dengan Henry II yang menjabat sebagai Raja Inggris. Pada periode ini, Inggris berhasil memperluas kerajaannya hingga ke Perancis dan juga mewarisi takhta dari Kerajaan Perancis, termasuk Aquitaine.[37] Inggris memerintah Perancis selama tiga abad lamanya, di bawah pemerintahan raja-raja seperti: Richard I, Edward I, Edward III dan Henry V.[37] Pada periode ini juga terjadi perubahan besar dalam bidang perdagangan dan undang-undang, termasuk pengesahan Magna Carta, yang merupakan piagam hukum Inggris yang digunakan untuk membatasi kekuasaan raja berdasarkan hukum dan juga melindungi hak-hak penduduk merdeka. Monastisisme Katolik juga berkembang pada periode ini, yang menghasilkan filsuf-filsuf serta dibangunnya universitas-universitas seperti Universitas Oxford dan Cambridge oleh patronase kerajaan. Kerajaan Wales diambil alih oleh Plantagenet pada abad ke-13,[38] sedangkan Ketuanan Irlandia dihadiahkan kepada monarki Inggris oleh Paus.

Selama abad ke-14, Plantagenet dan Wangsa Valois dari Perancis sama-sama mengklaim sebagai pewaris sah atas Wangsa Kapet, yang menyebabkan kedua negara tersebut terlibat konflik yang berkelanjutan dalam Perang Seratus Tahun.[39] Musibah Kematian Hitam yang melanda Inggris pada tahun 1348 menewaskan kurang lebih setengah dari total populasi Inggris pada saat itu.[40][41] Dari tahun 1453-1487, perang saudara antara dua wangsa keluarga kerajaan terjadi (Wangsa York dan Wangsa Lancaster). Perang ini dikenal dengan sebutan Perang Mawar,[42] yang berakhir dengan kekalahan York dan harus merelakan takhta jatuh ke tangan Wangsa Tudor dari Wales, yaitu penerus Lancaster. Tudor, yang dipimpin oleh Henry Tudor, menginvasi Inggris bersama tentara-tentara Breton dan Wales. Tentara ini berhasil memperoleh kemenangan dalam Pertempuran Bosworth dengan tewasnya raja York terakhir; Richard III.[43]

Zaman modern awal

 
Raja Henry VIII menjadi Kepala Tertinggi Gereja Inggris.

Selama periode Tudor, Renaisans mencapai Inggris melalui budaya Italia, yang memperkenalkan kembali seni serta debat pendidikan dan ilmiah dari zaman klasik.[44] Selama periode ini, Inggris mulai mengembangkan keterampilan angkatan laut, dan penjelajahan lautan untuk membangun koloni.[45][46]

Henry VIII memisahkan diri dari persekutuan dengan Gereja Katolik, ia kemudian mengesahkan Undang-Undang Supremasi pada tahun 1534 yang menyatakan bahwa raja adalah kepala dari Gereja Inggris. Berbeda dengan sebagian besar Protestanisme Eropa lainnya, akar dari pemisahan Inggris dari Gereja Katolik ini lebih ke arah politis ketimbang alasan teologis.[catatan 1] Henry juga secara hukum menggabungkan negeri leluhurnya, Wales, menjadi bagian dari Kerajaan Inggris dengan mengesahkan Undang-Undang Wales 1535-1542. Ada beberapa konflik agama internal yang terjadi selama masa pemerintahan putri Henry, Mary I dan Elizabeth I. Mary menghantarkan Inggris kembali ke pelukan Katolik, sedangkan Elizabeth memisahkannya sekali lagi, lalu menegaskan supremasi Gereja Inggris lebih kuat lagi dengan membentuk Anglikan.

Armada Inggris di bawah pimpinan Francis Drake berhasil mengalahkan armada Spanyol pada periode Elizabethan. Setelah persaingan panjang dengan Spanyol, koloni pertama Inggris di Amerika akhirnya berhasil didirikan pada 1585 oleh penjelajah Walter Raleigh di Virginia dan menamakannya Roanoke. Pemanfaatan koloni Roanoke ini gagal dan dikenal sebagai "koloni yang hilang", koloni ini kemudian ditinggalkan karena kurangnya persediaan makanan.[48] Bersama East India Company, Inggris juga bersaing dengan Belanda dan Perancis di Timur. Struktur politik Inggris berubah pada tahun 1603 saat Wangsa Stuart, dengan rajanya James VI dari Skotlandia, kerajaan yang menjadi musuh lama Kerajaan Inggris, mewarisi takhta Inggris. James kemudian menciptakan persatuan personal antara Kerajaan Inggris dan Kerajaan Skotlandia.[49][50] James menobatkan dirinya sebagai Raja Britania Raya, meskipun hal tersebut tidak diakui oleh hukum Inggris.[51] Di bawah pemerintahannya, Alkitab Versi Raja James diterbitkan pada tahun 1611. Alkitab ini tidak hanya mengalahkan karya-karya Shakespeare sebagai karya sastra terbesar dalam bahasa Inggris, namun juga menjadi versi standar dari Alkitab yang paling banyak dibaca oleh umat Kristiani selama empat ratus tahun.

 
Restorasi Inggris pada masa Raja Charles II berhasil memulihkan kembali monarki dan perdamaian setelah Perang Saudara Inggris.

Akibat posisi politik, agama dan sosial yang saling bertentangan, Perang Saudara Inggris terjadi antara para pendukung Parlemen dan pendukung Raja Charles I, yang masing-masingnya dikenal dengan sebutan Roundhead dan Cavalier. Perang ini adalah bagian dari rangkaian perang berkelanjutan yang dikenal sebagai Perang Tiga Kerajaan, yang juga melibatkan Skotlandia dan Irlandia. Pada akhirnya, parlemen berhasil menang, Charles I kemudian dieksekusi dan pemerintahan kerajaan diganti menjadi Persemakmuran Inggris. Pemimpin pasukan Parlemen, Oliver Cromwell, menobatkan dirinya sebagai Lord Protector pada tahun 1653.[52] Setelah kematian Cromwell, putranya, Richard mengundurkan diri dan tidak bersedia menjabat sebagai Lord Protector. Kemudian, Charles II dipanggil kembali untuk menempati jabatan sebagai Raja Inggris pada tahun 1660. Pada masa Charles II, melalui Restorasi Inggris, konstitusi kerajaan dirombak. Konstitusi baru ini menyatakan bahwa Raja dan Parlemen harus memerintah Inggris bersama-sama, meskipun pada kenyataannya parlemen akan memiliki kekuasaan yang lebih nyata. Kebijakan ini disahkan dalam Undang-Undang Deklarasi Hak 1689. Undang-undang ini juga menyatakan bahwa undang-undang hanya bisa dibuat oleh Parlemen dan tidak bisa ditangguhkan oleh Raja, dan Raja tidak diperkenankan memungut pajak atau menambah tentara tanpa persetujuan dari parlemen.[53] Dengan didirikannya Royal Society pada tahun 1660, ilmu pengetahuan di Inggris juga mengalami perkembangan yang pesat.

Kebakaran Besar London yang terjadi pada tahun 1666 menghanguskan sebagian besar kota London, namun dibangun kembali tidak lama sesudahnya.[54] Dalam Parlemen, dua faksi muncul sebagai kekuatan utama, yaitu Tory dan Whig. Tory merupakan pendukung kerajaan (royalis), sedangkan Whig beraliran liberal klasik. Faksi Tory pada awalnya mendukung James II. Namun, bersama Whig, kedua faksi ini kemudian berbalik menggulingkan takhta James dalam Revolusi Agung pada tahun 1688. Setelah jatuhnya takhta James, pangeran Belanda, William III, diundang untuk meneruskan takhta sebagai Raja Inggris. Di Skotlandia, muncul gerakan-gerakan yang menamakan dirinya sebagai Jacobites. Gerakan ini menolak kepemimpinan William dan menginginkan takhta tetap dipegang oleh keturunan dari James II. Setelah diadakan perundingan, Parlemen Inggris dan Parlemen Skotlandia sepakat untuk menggabungkan masing-masing kerajaan dalam sebuah kesatuan politik bernama Kerajaan Britania Raya pada tahun 1707.[49][55] Untuk menegaskan "persatuan politik" tersebut, lembaga-lembaga seperti hukum dan gereja nasional di masing-masing kerajaan tetap terpisah.[56]

Zaman kontemporer

 
Coalbrookdale by Night oleh Philip James de Loutherbourg, 1801. Suasana malam hari di Coalbrookdale pada masa Revolusi Industri.

Di bawah Kerajaan Britania Raya yang baru terbentuk, peranan dari Royal Society yang dikombinasikan dengan sedang berlangsungnya era Pencerahan di Inggris dan Skotlandia menghasilkan inovasi yang berkembang pesat dalam bidang sains dan teknologi. Perkembangan ini selanjutnya membuka jalan bagi terbentuknya Imperium Britania. Sedangkan di dalam negeri, hal tersebut memicu munculnya Revolusi Industri, yaitu suatu periode terjadinya perubahan besar dalam bidang sosial ekonomi dan kebudayaan di Inggris, menghasilkan sistem pertanian, manufaktur, teknik, dan pertambangan yang terindustrialisasi serta memelopori pembangunan jalan-jalan baru dan jaringan kereta api untuk memfasilitasi revolusi ini.[57] Dibukanya Kanal Bridgewater di Inggris Utara pada tahun 1761 menghantarkan Inggris ke era kanal Britania.[58][59] Pada tahun 1825, lokomotif uap kereta penumpang permanen pertama, Stockton and Darlington Railway, dibuka untuk umum.[58]

Pada masa Revolusi Industri, banyak penduduk pedesaan di Inggris yang pindah ke wilayah perkotaan untuk bekerja di pabrik-pabrik seperti London, Manchester, dan Birmingham. Kota-kota ini selanjutnya dijuluki sebagai "Kota Gudang" dan "Bengkel Dunia".[60][61] Inggris berhasil mempertahankan kestabilan pemerintahannya saat Revolusi Perancis meletus. William Pitt menjadi Perdana Menteri Britania Raya pada usia 24 tahun saat pemerintahan George III. Saat terjadinya Perang Napoleon, Napoleon Bonaparte berencana untuk menyerang Inggris dari tenggara. Namun rencana ini gagal. Tentara Britania di bawah pimpinan Horatio Nelson berhasil mengalahkan Tentara Napoleon di laut. Sedangkan di darat tentara Napoleon juga berhasil dikalahkan di bawah pimpinan Arthur Wellesley. Perang Napoleon ini menumbuhkan konsep "Britishness" dan identitas nasional "British", bersama dengan orang-orang Skotlandia dan Wales.[62]

 
The Cenotaph, Whitehall, memorial untuk mengenang Tentara Britania Raya yang gugur dalam Perang Dunia.

London menjadi kawasan metropolitan terbesar dan terpadat di dunia pada era Victoria, serta juga menjadi kota perdagangan paling prestisius dalam Imperium Britania.[63] Pergolakan politik di dalam negeri memunculkan gerakan-gerakan seperti Chartisme dan Suffragette menyebabkan dilakukannya reformasi legislatif dan pemberlakuan hak pilih universal.[64] Pergesekan kekuasaan di Eropa tengah dan timur mengakibatkan meletusnya Perang Dunia I. Ratusan ribu tentara Inggris tewas karena berjuang untuk Britania Raya sebagai bagian dari Blok Sekutu.[catatan 2] Dua dekade kemudian, dalam Perang Dunia II, Inggris sekali lagi menjadi bagian dari Blok Sekutu. Pada akhir Perang Phoney, Winston Churchill menjadi Perdana Menteri. Berkembangnya teknologi perang menyebabkan banyak kota yang hancur akibat serangan udara dalam peristiwa The Blitz. Setelah perang usai, Imperium Britania menerapkan kebijakan dekolonisasi terhadap negara-negara jajahannya. Perang juga menyebabkan pesatnya perkembangan teknologi; automobil menjadi sarana utama transportasi dan mesin jet yang dikembangkan oleh Frank Whittle menyebabkan inovasi perjalanan udara menjadi lebih luas.[66] Perusahaan-perusahaan nasional di Inggris dinasionalisasi, dan National Health Service (NHS) didirikan pada tahun 1948. NHS Inggris menyediakan layanan kesehatan yang didanai oleh pemerintah bagi semua warga Inggris secara gratis sesuai kebutuhan, namun tetap dibayar melalui pajak umum. Dalam bidang pemerintahan, reformasi pemerintahan daerah dilakukan pada pertengahan abad ke-20.[67][68]

Sejak abad ke-20, terjadi perpindahan penduduk secara besar-besaran ke Inggris, sebagian besar berasal dari bagian lain Kepulauan Britania, tetapi juga ada yang berasal dari negara-negara Persemakmuran, terutama dari Asia Selatan.[69] Sejak tahun 1970 juga terjadi perubahan besar dalam sektor manufaktur dan pertumbuhan sektor industri jasa.[70] Sebagai bagian dari Britania Raya, Inggris bergabung dengan organisasi Masyarakat Ekonomi Eropa, yang selanjutnya menjadi Uni Eropa. Pada akhir abad ke-20, pemerintahan daerah di Britania Raya mengalami perubahan dengan diberikannya devolusi pada Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.[71] Namun, Inggris tetap menjadi bagian dari yurisdiksi Britania Raya.[72] Devolusi atau pelimpahan kekuasaan ini mendorong terbentuknya identitas "English" dan rasa patriotisme yang lebih kuat.[73][74] Akibatnya, tidak ada devolusi yang diberikan kepada Inggris, upaya untuk menciptakan sebuah sistem serupa dalam hal pemerintahan daerah juga ditolak dalam referendum.[75]

Pemerintahan

Politik

 
Istana Westminster, kursi Parlemen Britania Raya.

Sebagai bagian dari Britania Raya, sistem politik dasar bagi Inggris adalah monarki konstitusional dan sistem parlementer.[76] Inggris tidak memiliki pemerintahan sendiri sejak tahun 1707. Berdasarkan Undang-Undang Kesatuan 1707, Inggris dan Skotlandia bersatu menjadi Kerajaan Britania Raya.[55] Sebelum penyatuan tersebut, Inggris diperintah oleh monarki dan Parlemen Inggris. Saat ini, Inggris diatur langsung oleh Parlemen Britania Raya, meskipun negara-negara Britania lainnya diserahi pemerintahan sendiri (devolusi).[77] Pada House of Commons, yaitu Majelis Rendah dalam Parlemen Britania Raya, terdapat 532 dari total 650 anggota Parlemen (MP) yang mewakili konstituensi Inggris.[78]

Dalam pemilihan umum Britania Raya 2010 Partai Konservatif berhasil memenangkan mayoritas suara mutlak di Inggris, yakni 532 kursi; 61 kursi lebih banyak daripada gabungan kursi dari partai-partai lainnya. Namun, Konservatif tidak memperoleh jumlah kursi mayoritas dalam parlemen, sehingga menghasilkan "parlemen yang menggantung".[79] Untuk bisa memperoleh mayoritas suara di parlemen, Konservatif yang dipimpin oleh David Cameron berkoalisi dengan partai terbesar ketiga di Britania Raya, yaitu Partai Liberal Demokratik pimpinan Nick Clegg. Selanjutnya, pemimpin Partai Buruh, Gordon Brown, terpaksa meletakkan jabatannya sebagai perdana menteri.[80] Saat ini, Partai Buruh dipimpin oleh Ed Miliband.

 
Pengawal Ratu di kediaman kerajaan, Istana Buckingham.

Sebagai konsekuensi atas keanggotaan Britania Raya di Uni Eropa, pemilu untuk menentukan siapa wakil Britania yang akan dikirim sebagai anggota Parlemen Eropa juga diselenggarakan secara regional di Inggris. Dalam pemilihan umum Parlemen Eropa 2009, hasil dari pemilu di region-region di Inggris untuk anggota Parlemen Eropa adalah sebagai berikut: 23 dari Konservatif, 10 dari Partai Kemerdekaan, 10 dari Liberal Demokratik, dua dari Partai Hijau, dan dua dari Partai Nasional Britania.[81]

Sejak devolusi, negara-negara lain yang berada dalam kedaulatan Britania Raya (Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara), masing-masing memiliki parlemen terdevolusi sendiri atau majelis untuk isu-isu lokal. Ada perdebatan mengenai status devolusi di Inggris. Awalnya direncanakan bahwa seluruh region di Inggris akan didevolusikan juga, namun setelah adanya penolakan dari region di Inggris Timur Laut dalam referendum, rencana ini akhirnya berhenti diajukan.[75]

Salah satu isu utama yang muncul dari kebijakan devolusi ini adalah "pertanyaan West Lothian (West Lothian question), yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dimana anggota parlemen Skotlandia dan Wales dapat memberikan suara atas undang-undang yang terkait dengan Inggris, sedangkan Inggris tidak memiliki hak yang setara.[82] Akibat tidak memiliki devolusi kekuasaan, Inggris menjadi satu-satunya negara di Britania Raya yang tidak diberi hak untuk merumuskan kebijakan mengenai pengobatan kanker gratis, perawatan perumahan untuk penduduk usia tua, dan biaya pendidikan tinggi gratis.[83] Hal ini mengakibatkan semakin meningkatnya rasa "nasionalisme Inggris".[84] Beberapa pihak telah menyarankan pembentukan Parlemen Inggris yang terdevolusi,[85] sedangkan yang lainnya juga mengusulkan agar pemberian suara yang terkait dengan Inggris dibatasi, dengan artian hanya berhak dilakukan oleh anggota parlemen yang berasal dari daerah pemilihan Inggris.[86]

Hukum

 
Royal Courts of Justice

Sistem hukum Inggris yang berkembang selama berabad-abad adalah dasar dari sistem hukum umum yang digunakan di sebagian besar negara-negara Persemakmuran dan Amerika Serikat (kecuali Louisiana).[87][88] Meskipun telah menjadi negara bagian dari Britania Raya, sistem hukum Pengadilan Inggris dan Wales tetap digunakan. Berdasarkan Perjanjian Kesatuan, sistem hukum yang digunakan di Inggris dan Wales terpisah dengan sistem hukum yang digunakan di Skotlandia. Esensi umum dari hukum Inggris adalah bahwa hukum dibuat oleh hakim yang berkedudukan di pengadilan, yang menerapkannya menurut akal sehat dan pengetahuan mereka (preseden).[89]

Sistem pengadilan dikepalai oleh Pengadilan Senior Inggris dan Wales, yang terdiri dari Pengadilan Tinggi, Pengadilan Tinggi Kehakiman untuk kasus perdata, dan Pengadilan Mahkota untuk kasus pidana.[90] Sedangkan Mahkamah Agung Britania Raya merupakan lembaga peradilan tertinggi untuk kasus-kasus perdata maupun pidana di Inggris dan Wales. Mahkamah ini dibentuk pada tahun 2009 setelah perubahan konstitusi, yang mengambil alih fungsi yudisial dari House of Lords.[91] Keputusan dari Mahkamah Agung ini mengikat setiap pengadilan lainnya dalam hierarki dan harus sesuai dengan petunjuknya.[92]

Kriminalitas meningkat antara tahun 1981 sampai 1995, namun mengalami penurunan sekitar 42% pada periode 1995-2006.[93] Populasi penjara naik dua kali lipat pada periode yang sama. Hal ini menjadikan Inggris sebagai negara dengan tingkat penahanan tertinggi di Eropa Barat, dengan perbandingan 147 tahanan per 100.000 jiwa.[94] Layanan Tahanan Yang Mulia (Her Majesty's Prison Service) bertugas melaporkan kepada Menteri Kehakiman sekaligus mengelola penjara di Inggris yang dihuni oleh lebih dari 80.000 narapidana.[94]

Pembagian administratif

Subdivisi pemerintahan daerah di Inggris terdiri dari empat tingkat divisi administratif yang dikendalikan oleh berbagai tipe entitas administratif dan diciptakan dengan tujuan kepemerintahan daerah. Tingkat tertinggi dari pemerintahan daerah di Inggris terdiri dari sembilan wilayah, yakni: Inggris Timur Laut, Inggris Barat Laut, Yorkshire dan Humber, Midlands Timur, Midlands Barat, Inggris Timur, Inggris Tenggara, Inggris Barat Daya, dan London. Pembagian ini ditetapkan pada tahun 1994 dengan status sebagai Region Kantor Pemerintahan (Government Office Region) untuk mendistribusikan berbagai kebijakan dan program regional Pemerintah Britania Raya, namun tidak ada badan-badan terpilih yang didelegasikan pada tingkat ini, kecuali di London. Kemudian pada tahun 2011, status Kantor Pemerintahan ini dihapuskan.[95] Meskipun demikian, batas-batas yang sama tetap digunakan sebagai daerah pemilihan anggota Parlemen Eropa secara regional.

Setelah devolusi, ada rencana untuk menciptakan sebuah majelis regional tersendiri di masing-masing region di Inggris. Rencana ini diwujudkan melalui referendum. London menyetujui referendum pada tahun 1998. Dua tahun kemudian, Majelis London dibentuk. Namun, ketika usulan tersebut ditolak oleh referendum devolusi Inggris utara 2004 di Inggris Timur Laut, rencana tersebut akhirnya dibatalkan.[75] Majelis regional di luar London dihapuskan pada tahun 2010, dan fungsinya dialihkan menjadi Badan Pembangunan Regional dan sebuah sistem baru dari badan otoritas daerah.[96]

Di bawah tingkat regional, Inggris dibagi menjadi 48 county seremonial.[97] Pembagian ini digunakan khususnya sebagai kerangka acuan geografis dan telah dikembangkan secara bertahap sejak Abad Pertengahan, ada juga beberapa county yang didirikan baru-baru ini pada tahun 1974.[98] Masing-masing county memiliki seorang Lord Lieutenant dan High Sheriff; jabatan ini dimaksudkan untuk mewakili Monarki Britania Raya lokal.[97] Di luar London Raya dan Isles of Scilly, Inggris juga terbagi menjadi 83 county metropolitan dan non-metropolitan, pembagian ini sesuai dengan kawasan yang digunakan untuk kepentingan kepemerintahan daerah,[99] dan county-county ini bisa saja terdiri dari satu ataupun banyak distrik.

Terdapat enam county metropolitan berdasarkan wilayah perkotaan yang berpenduduk paling padat, county-county ini tidak memiliki Dewan County.[99] Di wilayah ini, otoritas utama dipegang oleh dewan subdivisi, yaitu borough metropolitan. Sedangkan di wilayah lain, 27 county non-metropolitan "shire" memiliki dewan county dan terbagi menjadi beberapa distrik, masing-masing distrik juga memiliki Dewan Distrik. County-county ini biasanya (meskipun tidak selalu) terdapat di kawasan perdesaan. County non-metropolitan yang selebihnya terdiri dari satu distrik dan biasanya merupakan sebuah kota kecil atau county yang berpenduduk jarang, county ini dikenal sebagai otoritas kesatuan (unitary authorities). London Raya memiliki sistem pemerintahan daerah yang berbeda; dengan 32 borough London, ditambah City of London yang mencakup kawasan kecil di pusat London dan diatur oleh Korporasi City of London.[100] Pada tingkat pemerintahan daerah terendah, Inggris terbagi menjadi paroki-paroki sipil yang masing-masingnya memiliki dewan paroki tersendiri. Paroki-paroki ini tidak terdapat di London Raya.[101]

Geografi

Lanskap dan sungai

 
Citra satelit Inggris.

Secara geografis, Inggris mencakup dua pertiga dari Pulau Britania Raya di bagian tengah dan selatan, ditambah pulau-pulau lepas pantai seperti Isle of Wight dan Isles of Scilly. Inggris berbatasan dengan dua negara lainnya di Britania Raya; Skotlandia di sebelah utara dan Wales di sebelah barat. Inggris merupakan negara yang lokasinya paling dekat ke benua Eropa dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Kepulauan Britania. Negara ini berjarak 34-kilometer (21 mi) dari Perancis,[102] yang dipisahkan oleh Selat Inggris dan dihubungkan oleh terowongan bawah laut Channel di dekat Folkestone.[103] Inggris juga memiliki pantai di Laut Irlandia, Laut Utara dan Samudera Atlantik.

Pelabuhan London, Liverpool, dan Newcastle masing-masingnya berlokasi di sungai-sungai pasang surut Thames, Mersey dan Tyne. Dengan panjang sekitar 354 kilometer (220 mi), Sungai Severn adalah sungai terpanjang yang mengalir melintasi Inggris.[104] Sungai ini bermuara di Selat Bristol dan terkenal karena air pasangnya yang mencapai ketinggian hingga 2 meter (6,6 ft).[105] Sungai terpanjang di Inggris berikutnya adalah Sungai Thames (346 kilometer (215 mi)).[106] Ada banyak danau di Inggris, yang terbesar adalah Windermere di Danau District.[107]

 
Wastwater di Danau District.

Dalam istilah geologi, Pennines, yang dikenal sebagai "tulang punggung Inggris", adalah pegunungan tertua di negara ini, yang berasal dari akhir Zaman Paleozoikum, sekitar 300 juta tahun yang lalu.[108] Komposisi geologis pegunungan ini terdiri dari batu pasir, batu kapur, serta batubara. Terdapat lanskap karst di wilayah kalsit seperti di bagian Yorkshire dan Derbyshire. Lanskap Pennine merupakan tegalan tinggi di kawasan dataran tinggi, terkenal karena lembah suburnya di kawasan-kawasan tepi sungai. Di Pennines terdapat tiga taman nasional, yaitu Yorkshire Dales, Northumberland, dan Peak District. Titik tertinggi di Inggris berada pada 978 meter (3.209 ft) di Scafell Pike, Cumbria.[107] Bukit Cheviot membentang melintasi perbatasan antara Inggris dan Skotlandia.

Dataran rendah di Inggris terdapat di sebelah selatan Pennines, yang terdiri dari perbukitan hijau seperti Bukit Cotswold, Bukit Chiltern, North Downs dan South Downs. Semenanjung Barat Daya di West Country juga mencakup tegalan dataran tinggi yang beriklim sedang seperti Dartmoor dan Exmoor. Kedua kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional.[109]

Iklim

Inggris memiliki iklim laut sedang, dengan suhu tidak lebih rendah dari 0 °C (32 °F) pada musim dingin dan tidak lebih tinggi dari 32 °C (90 °F) pada musim panas.[110] Cuacanya relatif lembab dan seringkali berubah-ubah. Cuaca terdingin terjadi pada bulan Januari dan Februari, terutama di wilayah pesisir. Sedangkan cuaca terpanas berlangsung pada bulan Juli. Bulan dengan cuaca sedang dan hangat adalah bulan Mei, Juni, September dan Oktober.[110] Curah hujan tersebar cukup merata sepanjang tahun.

Pengaruh terpenting pada iklim Inggris adalah kedekatannya dengan Samudera Atlantik. Inggris berlokasi di lintang utara dan pemanasan laut dihantarkan oleh Arus Gulf.[110] Curah hujan yang lebih tinggi terdapat di wilayah bagian barat, dan kawasan di bagian Danau District menerima hujan yang lebih sering dibandingkan dengan tempat manapun di Inggris.[110] Sejak pencatatan cuaca mulai dilakukan, suhu tertinggi yang tercatat adalah 38,5 °C (101,3 °F) pada tanggal 10 Agustus 2003 di Brogdale, Kent.[111] Sedangkan suhu terendah adalah −26,1 °C (−15,0 °F) pada tanggal 10 Januari 1982 di Edgmond, Shropshire.[112]

Data iklim Inggris
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 7
(45)
7
(45)
9
(48)
12
(54)
15
(59)
18
(64)
21
(70)
21
(70)
18
(64)
14
(57)
10
(50)
7
(45)
13
(55)
Rata-rata terendah °C (°F) 1
(34)
1
(34)
2
(36)
4
(39)
6
(43)
9
(48)
11
(52)
11
(52)
9
(48)
7
(45)
4
(39)
2
(36)
6
(43)
Presipitasi mm (inci) 84
(3.31)
60
(2.36)
67
(2.64)
57
(2.24)
56
(2.2)
63
(2.48)
54
(2.13)
67
(2.64)
73
(2.87)
84
(3.31)
84
(3.31)
90
(3.54)
838
(32.99)
Sumber: Met Office[113]

Perkotaan

Sejauh ini, Kawasan Perkotaan London Raya adalah kawasan perkotaan terbesar di Inggris,[114] dan juga merupakan salah satu kota tersibuk di dunia. London merupakan kota global dan memiliki populasi terbesar di Britania Raya.[114] Kawasan perkotaan besar lainnya yang cukup berpengaruh terdapat di Inggris bagian utara atau di Midlands.[114] Ada enam puluh enam permukiman yang telah diberi status sebagai kota di Britania Raya. Lima puluh di antaranya terdapat di Inggris.

Cukup banyak kota di Inggris yang tergolong besar dari segi ukuran, kota-kota ini antara lain: Birmingham, Sheffield, Manchester, Liverpool, Leeds, Newcastle, Bradford, Nottingham, dan sebagainya. Jumlah populasi yang besar bukanlah prasyarat utama agar suatu permukiman diberi status kota.[115] Secara tradisional, status kota diberikan kepada permukiman-permukiman yang telah memiliki katedral keuskupan. Akibatnya, kota-kota kecil seperti Wells, Ely, Ripon, Truro dan Chichester juga berstatus kota.[115] Menurut Office for National Statistics, sepuluh kawasan perkotaan terbesar di Inggris adalah sebagai berikut:[114]

Peringkat Kawasan perkotaan Populasi Permukiman Permukiman utama
1 Kawasan Perkotaan London Raya 8.278.251 67 London Raya, terbagi menjadi City of London dan 32 London borough, termasuk Croydon, Barnet, Ealing, Bromley[116]
2 Kawasan Perkotaan West Midlands 2.284.093 22 Birmingham, Wolverhampton, Dudley, Walsall, Aldridge
3 Kawasan Perkotaan Manchester Raya 2.240.230 57 Manchester, Salford, Bolton, Stockport, Oldham
4 Kawasan Perkotaan West Yorkshire 1.499.465 26 Leeds, Bradford, Huddersfield, Wakefield
5 Tyneside 879.996 25 Newcastle, North Shields, South Shields, Gateshead, Jarrow
6 Kawasan Perkotaan Liverpool 816.216 8 Liverpool, St Helens, Bootle, Huyton-with-Roby
7 Kawasan Perkotaan Nottingham 666.358 15 Nottingham, Beeston dan Stapleford, Carlton, Long Eaton
8 Kawasan Perkotaan Sheffield 640.720 7 Sheffield, Rotherham, Chapeltown, Mosborough
9 Kawasan Perkotaan Bristol 551.066 7 Bristol, Kingswood, Mangotsfield, Stoke Gifford
10 Brighton/Worthing/Littlehampton 461.181 10 Brighton, Worthing, Hove, Littlehampton, Shoreham, Lancing

Ekonomi

 
London adalah pusat keuangan terbesar di dunia.[117][118]

Perekonomian Inggris merupakan salah satu perekonomian terbesar di dunia, dengan PDB per kapita rata-rata £ 22.907.[119] Inggris menerapkan sistem ekonomi pasar campuran; yang mengadopsi sebagian besar prinsip-prinsip pasar bebas, namun tetap mempertahankan infrastruktur kesejahteraan soaial.[120] Mata uang resmi di Inggris adalah pound sterling (ISO 4217, GBP). Perpajakan di Inggris cukup kompetitif bila dibandingkan dengan kebanyakan negara Eropa lainnya. Pada tahun 2009, tarif dasar pajak perseorangan adalah 20% dengan penghasilan kena pajak mencapai £ 37.400, dan 40% bagi yang berpenghasilan di atas jumlah tersebut.[121]

Ekonomi Inggris menyumbangkan bagian terbesar bagi ekonomi Britania Raya,[119] yang PDB (PPP) per kapitanya merupakan tertinggi ke-18 dunia. Inggris merupakan pemimpin dalam industri kimia dan farmasi,[122] juga dalam industri-industri penting seperti kedirgantaraan, industri senjata, dan industri perangkat lunak. Bursa efek London, yang berlokasi di London, merupakan bursa saham terbesar di Eropa. London juga merupakan pusat keuangan di Britania Raya, 100 dari 500 perusahaan terbesar di Eropa bermarkas di London.[123] Di samping itu, London merupakan pusat keuangan terbesar di Eropa, dan pada tahun 2009 juga dinobatkan sebagai salah satu pusat bisnis dan keuangan terbesar di dunia.[124]

 
Bentley Continental GT. Bentley merupakan salah satu perusahaan mobil Inggris yang terkemuka.

Bank of England, yang didirikan pada tahun 1694 oleh bankir Skotlandia bernama William Paterson adalah bank sentral Britania Raya. Pada awalnya, bank ini didirikan sebagai bank swasta, namun sejak tahun 1946, bank ini telah dinasionalisasi menjadi milik negara.[125] Bank of England memiliki hak monopoli untuk mencetak uang kertas di Inggris dan Wales, namun hak ini tidak berlaku di Skotlandia dan Irlandia Utara. Pemerintah Britania Raya menyerahkan tanggung jawab kepada Komite Kebijakan Moneter Bank of England untuk mengelola kebijakan moneter negara dan menetapkan suku bunga.[126]

Inggris pada dasarnya adalah sebuah negara industri. Namun, sejak tahun 1970-an terjadi penurunan dalam sektor-sektor industri berat dan manufaktur, dan terjadi peningkatan dalam sektor industri jasa.[70] Sektor pariwisata juga menjadi andalan bagi perekonomian Inggris. Sektor ini menarik jutaan wisatawan mancanegara ke Inggris setiap tahunnya. Ekspor Inggris didominasi oleh obat-obatan, mobil (meskipun sebagian besar perusahaan otomotif Inggris seperti Rolls-Royce, Lotus, Jaguar dan Bentley saat ini dimiliki oleh asing), minyak mentah yang dihasilkan dari penambangan minyak di Laut Utara, mesin pesawat, serta minuman beralkohol.[127] Sektor pertanian sudah sangat intensif dan termekanisasi. Sektor ini memproduksi sekitar 60% bagi kebutuhan makanan dan menyerap sekitar 2% angkatan kerja di Inggris.[128] Dua pertiga produksi dikhususkan untuk sektor peternakan, selebihnya untuk pertanian.[129]

Ilmu pengetahuan dan teknologi

 
Isaac Newton adalah salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan.

Tokoh terkemuka yang berasal dari Inggris di bidang sains dan matematika antara lain Sir Isaac Newton, Michael Faraday, Robert Hooke, Robert Boyle, Joseph Priestley, J. J. Thomson, Charles Babbage, Charles Darwin, Stephen Hawking, Christopher Wren, Alan Turing, Francis Crick, Joseph Lister, Tim Berners-Lee, Paul Dirac, Andrew Wiles dan Richard Dawkins. Beberapa ahli mengklaim bahwa konsep awal dari sistem metrik diciptakan oleh John Wilkins, sekretaris pertama Royal Society pada tahun 1668.[130] Sebagai tempat kelahiran Revolusi Industri, Inggris adalah kediaman bagi penemu-penemu terkemuka pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-20. Insinyur Inggris yang terkemuka pada masa Revolusi Industri di antaranya adalah Isambard Kingdom Brunel, yang terkenal karena menciptakan rangkaian kapal uap bernama Great Western Railway dan sejumlah jembatan-jembatan penting yang mengakibatkan perkembangan angkutan umum dan teknik modern.[131] Mesin uap yang diciptakan oleh Thomas Newcomen juga turut membantu menelurkan Revolusi Industri.[132] Vaksin cacar yang ditemukan oleh Edward Jenner dikatakan telah "menyelamatkan lebih banyak nyawa umat manusia".[133][134][135]

Penemuan dan penciptaan yang berasal dari Inggris di antaranya adalah mesin jet, mesin pemintal pertama, komputer pertama dan komputer modern pertama, World Wide Web dan HTML, transfusi darah manusia yang berhasil pertama, mesin penghisap debu,[136] mesin pemotong rumput, sabuk pengaman, kapal bantalan udara, motor listrik, mesin uap, dan teori-teori seperti teori evolusi Darwin dan teori atom. Newton mengembangkan teori gravitasi universal, mekanika klasik, dan infinitesimal kalkulus, serta Robert Hooke dengan hukum elastisitasnya. Penemuan lainnya termasuk kereta api plat besi, termosipon, aspal, karet gelang, perangkap tikus, bola lampu, lokomotif uap, garis jalan, garukan traktor, dan lain sebagainya.[137]

Transportasi

Department for Transport adalah badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengawasi transportasi di Inggris. Ada banyak jalan tol dan jalan raya nasional di Inggris, di antaranya A1 Great North Road, yang melintasi bagian timur Inggris, dari London ke Newcastle hingga ke perbatasan Skotlandia, sebagian besar dari jalan ini adalah jalan tol.[138] Jalan tol terpanjang di Inggris adalah M6, yang membentang dari Rugby ke Inggris Barat Laut hingga ke perbatasan Inggris-Skotlandia.[138] Rute-rute utama lainnya di antaranya M1 dari London ke Leeds, M25 yang mengelilingi London, M60 yang mengelilingi Manchester, M4 dari London ke South Wales, M62 dari Liverpool via Manchester ke East Yorkshire, dan M5 dari Birmingham ke Bristol dan Inggris Barat Daya.[138]

 
Bandar Udara London Heathrow memiliki lalu lintas penumpang tertinggi dibandingkan dengan bandar udara manapun di seluruh dunia.[139]

Transportasi bus tersebar luas di seluruh Inggris, perusahaan-perusahaan bus besar di antaranya National Express, Arriva, dan Go-Ahead Group. Bus tingkat berwarna merah yang terdapat di London telah menjadi ikon transportasi Inggris. Terdapat juga jaringan kereta cepat di dua kota, yaitu London Underground di London, dan Tyne and Wear Metro di Newcastle, Gateshead dan Sunderland.[140] Selain itu, juga ada beberapa jaringan trem seperti Blackpool Tramway, Manchester Metrolink, Sheffield Supertram dan Midland Metro. Sistem Tramlink ini berpusat di Croydon, London Selatan.[140]

Transportasi kereta api di Inggris adalah yang tertua di dunia. Kereta api penumpang berasal dari Inggris pada tahun 1825.[141] Sekitar 16.116 kilometer (10.014 mi) dari panjang total rel di Britania Raya terdapat di Inggris, yang melintas ke berbagai penjuru negara. Ada rencana untuk membuka kembali jalur-jalur lama yang ditutup seperti Varsity Line yang menghubungkan Oxford dan Cambridge. Jalur-jalur kereta di Inggris kebanyakan berukuran standar (jalur tunggal, jalur ganda atau jalur empat). Terdapat juga transportasi kereta api yang menghubungkan akses ke Perancis dan Belgia melalui jalur kereta api bawah laut di Terowongan Channel yang pembangunannya selesai pada tahun 1994.

Inggris memiliki jaringan penerbangan domestik dan internasional yang luas. Bandar udara terbesar adalah London Heathrow yang merupakan bandar udara tersibuk di dunia berdasarkan jumlah penumpang internasional.[142] Bandar udara besar lainnya di antaranya Bandar Udara Manchester, Bandar Udara London Stansted, Bandar Udara London Luton, dan Bandar Udara Birmingham.[139] Di laut ada transportasi feri, baik lokal maupun internasional. Transportasi ini melayani rute ke Irlandia, Belanda, Belgia, dan sebagainya.[143] Inggris memiliki jalur air ternavigasi kira-kira sepanjang 7.100 km (4.400 mi), setengahnya dikelola oleh Canal & River Trust.[143] Namun, transportasi air ini juga sangat terbatas. Sungai Thames adalah jalur air utama di Inggris. Aktivitas ekspor dan impor difokuskan di Pelabuhan Tilbury. Pelabuhan ini merupakan salah satu dari tiga pelabuhan utama di Britania Raya.[143]

Kesehatan

 
Queen Elizabeth Hospital Birmingham, salah satu rumah sakit NHS.

National Health Service (NHS) adalah lembaga kesehatan pemerintah yang didanai oleh publik di Inggris. Lembaga ini bertanggung jawab untuk menyediakan sebagian besar pelayanan kesehatan di negara ini. NHS ini didirikan pada tanggal 5 Juli 1948 melalui National Health Service Act 1946 setelah adanya Laporan Beveridge mengenai kesehatan di Britania Raya yang diteliti oleh ekonom William Beveridge.[144] Dalam pengoperasiannya, NHS sebagian besar didanai dari pajak umum, termasuk pembayaran Asuransi Nasional.[145] Hampir keseluruhan layanan yang disediakan oleh NHS ini tidak dipungut bayaran sama sekali, meskipun beberapa layanan seperti pemeriksaan mata, perawatan gigi, resep, dan perawatan pribadi juga dipungut bayaran khusus.[146]

Departemen pemerintah yang mengelola NHS adalah Departemen Kesehatan. Departemen ini dipimpin oleh Sekretaris Negara untuk Kesehatan yang duduk di Kabinet Britania Raya. Total anggaran Departemen Kesehatan yang dikeluarkan untuk mendanai NHS pada tahun 2008–2009 adalah sekitar £98,6 miliar.[147] Dalam beberapa tahun terakhir, sektor swasta juga telah berkembang dan menyediakan layanan kesehatan yang lebih banyak daripada NHS, namun hal ini ditentang oleh dokter dan serikat pekerja di Inggris.[148] Rata-rata harapan hidup penduduk Inggris adalah 77,5 tahun untuk pria dan 81,7 tahun untuk wanita, yang tertinggi dibandingkan dengan tiga negara Britania lainnya.[149]

Demografi

 
County non-metropolitan dan otoritas kesatuan, kode warna untuk menunjukkan populasi.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 53 juta jiwa, Inggris adalah negara dengan populasi terpadat di Britania Raya. Jumlah tersebut setara dengan 84% dari total keseluruhan penduduk Britania Raya.[150][151] Secara personal, Inggris merupakan negara dengan jumlah populasi terbesar keempat di Uni Eropa dan terbesar ke-25 di dunia.[152] Inggris memiliki kepadatan penduduk 407 jiwa per kilometer persegi, terpadat di Uni Eropa setelah Malta.[153][154]

Bangsa Inggris (English) secara otomatis juga tergolong bangsa Britania (British).[155] Beberapa bukti genetik menunjukkan bahwa 75-95% keturunan dari garis ayah bangsa Inggris berasal dari pemukim zaman prasejarah dari Semenanjung Iberia, sedangkan 5% lebihnya berasal dari bangsa Angles and Saxons serta sedikit keturunan bangsa Norse.[156][157][158] Namun, studi genetik lainnya memperkirakan bahwa setengah dari gen bangsa Inggris terdiri dari Norse-Jermanik.[159][160][161] Seiring waktu, berbagai kebudayaan juga turut memengaruhi asal usul bangsa Inggris, kebudayaan ini di antaranya berasal dari Britania Prasejarah, Britonik,[162] Romawi, Anglo-Saxon,[163] Viking,[164] Gaelik, serta pengaruh besar dari bangsa Normandia. Terdapat diaspora bangsa Inggris di wilayah-wilayah bekas jajahan Britania, khususnya di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Chili, Afrika Selatan, dan Selandia Baru.[catatan 3] Sejak akhir 1990-an, banyak warga Inggris yang bermigrasi ke Spanyol.[169][170]

 
Perkiraan kelompok etnis di Inggris dan Wales pada tahun 2009.[171]

Pada saat Domesday Book disusun pada tahun 1086, lebih dari 90% populasi Inggris, atau sekitar dua juta jiwa, tinggal di pedesaan.[172] Pada tahun 1801, jumlah populasi Inggris membengkak menjadi 8,3 juta, dan pada tahun 1901 telah tumbuh mencapai 30,5 juta.[173] Karena alasan kesejahteraan ekonomi, Inggris Tenggara telah menerima lebih banyak imigran dibandingkan dengan wilayah lainnya di Britania Raya,[155] termasuk dari Irlandia.[174] Proporsi penduduk dari etnis Eropa berjumlah sekitar 87,50% dari total penduduk Inggris, terutama keturunan Jerman dan Polandia.[155][175]

Para pendatang dari negara-negara bekas jajahan Britania telah tiba sejak tahun 1950. Sekitar 6% dari penduduk Inggris berasal dari Asia Selatan, kebanyakan dari India dan Pakistan,[155][175] sementara 2,90% populasi Inggris lainnya adalah kulit hitam, terutama dari Karibia dan negara-negara Afrika yang pernah menjadi koloni Britania Raya.[155][175] Ada juga sejumlah besar etnis Tionghoa di Inggris.[155][175] pada tahun 2007, sekitar 22% dari siswa sekolah dasar di Inggris berasal dari keluarga minoritas.[176] Sekitar setengah dari peningkatan populasi antara tahun 1991 hingga 2001 disebabkan oleh imigrasi.[177] Masalah migrasi ini sudah menjadi perdebatan politis sepanjang tahun.[178] Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Home Office, 80% warga Inggris menginginkan agar imigrasi ke Inggris dibatasi.[179] ONS memprediksi bahwa populasi Inggris akan tumbuh menjadi enam juta jiwa antara tahun 2004 hingga 2029.[180]

Bahasa

 
Persebaran bahasa Inggris. Negara-negara dengan warna biru tua memiliki mayoritas penutur asli bahasa Inggris; biru muda menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi tetapi bukan bahasa utama. Bahasa Inggris juga merupakan salah satu Bahasa Resmi Uni Eropa dan PBB.[181]

Sesuai dengan namanya, bahasa Inggris adalah bahasa utama di Inggris. Saat ini, bahasa Inggris dituturkan oleh ratusan juta orang di seluruh dunia. Bahasa Inggris merupakan rumpun bahasa Indo-Eropa cabang Anglo-Frisian dari kelompok bahasa Jermanik.[182] Setelah penaklukan Normandia, bahasa Inggris kuno tersingkirkan dan hanya dituturkan oleh masyarakat kelas bawah sebagai akibat dari meluasnya penggunaan bahasa Norman dan Latin dalam aristokrasi.

Pada abad ke-15, Inggris kembali pada era mode yang berlaku di seluruh jajaran kelas sosial. Meskipun banyak berubah, bentuk bahasa Inggris Pertengahan menunjukkan dominannya pengaruh bahasa Perancis, baik dari segi kosakata maupun ejaan. Selama masa Renaisans Inggris, banyak kata yang "dipinjam" dari bahasa Latin dan Yunani.[183] Bahasa Inggris Modern semakin memperluas metode "peminjaman" kata ini. Imperium Britania juga bertanggung jawab atas meluasnya persebaran bahasa Inggris. Saat ini, secara tidak resmi bahasa Inggris merupakan lingua franca di seluruh dunia.[184]

Bahasa Inggris telah menjadi bahasa ekonomi, pariwisata, dan penerbitan. Tidak ada undang-undang resmi yang mewajibkan bahasa resmi untuk Inggris,[185] namun bahasa Inggris-lah yang umumnya digunakan sebagai bahasa resmi bisnis dan pemerintahan. Meskipun Inggris adalah negara kecil, terdapat banyak aksen lokal yang saling berbeda. Aksen Inggris secara umum cenderung mengucapkan suatu kata atau kalimat dengan jelas sehingga mudah untuk dipahami dan lebih "terikat" pada grammar.

Bahasa Kernowek atau Cornish, bahasa daerah yang sempat punah pada abad ke-18, dihidupkan kembali,[186][187][188][189] dan saat ini dilindungi di bawah Piagam Eropa untuk Bahasa Regional atau Minoritas.[190] Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 0,1% dari total populasi di Cornwall,[191] dan juga diajarkan di beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah.[192][193] Sekolah-sekolah negeri juga mengajari siswanya bahasa kedua, biasanya bahasa Perancis, Spanyol atau Jerman.[194] Akibatnya banyaknya imigran, pada tahun 2007 dilaporkan bahwa sekitar 800.000 anak sekolahan menuturkan bahasa asing di rumah mereka,[176] yang paling banyak adalah bahasa Punjabi dan Urdu.[195]

Agama

 
Katedral Canterbury, kursi dari Uskup Agung Canterbury

Kristen adalah agama yang paling banyak dianut di Inggris sejak Abad Pertengahan, namun agama ini sudah diperkenalkan pertama kalinya pada masa Romawi dan Gaelik. Saat ini, sekitar 72% dari penduduk Inggris teridentifikasi sebagai Kristiani.[196] Denominasi terbesar yang dianut adalah Anglikan.[197] Anglikan ini berasal dari periode Reformasi Inggris pada abad ke-6 saat Raja Henry VIII memisahkan negara dari Gereja Katolik Roma karena tidak diizinkan bercerai dengan istrinya, Catharina dari Aragon, serta kebutuhan akan Alkitab berbahasa Inggris. Dalam pandangan agama, Henry VIII ini dianggap sebagai penganut Katolik dan Anglikan.

Di Inggris, terdapat tradisi Gereja Tinggi dan Gereja Rendah, dan beberapa penganut Anglikan menganggap dirinya sebagai "Anglo-Katolik" setelah adanya Gerakan Traktarian. Raja atau Ratu Britania Raya adalah pemimpin tituler Gereja yang bertindak sebagai Gubernur Agung. Anglikan merupakan agama resmi di Inggris. Ada sekitar 26 juta penganut agama ini yang tergabung menjadi Komuni Anglikan, dan Uskup Agung Canterbury bertindak sebagai kepala simbolis komuni di seluruh dunia.[198] Banyak katedral dan gereja-gereja paroki yang merupakan bangunan dan arsitektur bersejarah yang terkemuka di Inggris. Bangunan-bangunan ini antara lain: Westminster Abbey, York Minster, Katedral Durham, Katedral Santo Paulus dan Katedral Salisbury.

 
Santo George, santo pelindung Inggris.

Penganut Kristen terbesar kedua adalah denominasi Ritus Latin dari Gereja Katolik. Kepercayaan ini memasuki Inggris pada abad ke-6 melalui misi Agustinus dan menjadi agama utama di seluruh pulau selama seribu tahun. Sejak munculnya Emansipasi Katolik, Gereja ini dijalankan secara eklesiologikal di Inggris dan Wales. Terdapat kurang lebih 4,5 juta penganut Gereja ini (sebagian besarnya penduduk Inggris).[199] Sampai saat ini, tercatat ada seorang Paus yang berasal dari Inggris, yaitu Adrian IV. Sedangkan santo Beda dan Anselm dianggap sebagai Doktor Gereja.

Denominasi Protestan yang dikenal dengan Methodisme adalah praktik Kristen terbesar ketiga dan tumbuh dari Anglikanisme melalui John Wesley.[200] Ajaran ini mencapai popularitas di kota-kota pabrik seperti Lancashire, Yorkshire, dan Cornwall.[201] Terdapat juga penganut non-konformis minoritas lainnya seperti Gereja Baptis, Quaker, Unitarianisme, Kongregasionalisme, dan Bala Keselamatan.[202]

Santo pelindung Inggris adalah Santo George. Simbol salibnya disertakan dalam bendera Inggris, juga dalam Union Flag sebagai bagian dari kombinasi Britania Raya.[203][203] Selain itu, terdapat banyak santo Inggris lainnya. Beberapa yang paling terkenal di antaranya: Cuthbert, Alban, Wilfrid, Aidan, Edward sang Pengaku, John Fisher, Thomas More, Petroc, Piran, Margaret Clitherow, dan Thomas Becket. Disamping Kristen, Inggris juga memiliki penganut agama lainnya. Yahudi telah memiliki penganut minoritas di Pulau Britania sejak tahun 1070.[204] Penganut Yahudi diusir dari Inggris pada tahun 1290 menyusul diberlakukannya Edict of Expulsion, dan baru diizinkan kembali memasuki Inggris pada tahun 1656.[204]

Sejak tahun 1950-an, agama-agama Timur yang berasal dari bekas koloni Britania mulai masuk ke Inggris akibat imigrasi. Islam adalah yang paling menonjol, sekitar 3,1% dari total populasi Inggris adalah Muslim. Penganut Islam terbanyak terdapat di London.[196] Hindu, Sikh, dan Budha adalah urutan berikutnya; kombinasi total dari penganut ketiga agama ini mencapai 2% dari total penduduk Inggris.[196] Agama-agama ini terutama sekali dibawa oleh para imigran dari India dan Asia Tenggara.[196] Selebihnya, sekitar 14,6% penduduk Inggris adalah Atheis.[196]

Pendidikan

 
Gedung Senat Universitas London, pusat administratif dari Universitas London.

Departemen Pendidikan adalah departemen pemerintah yang bertanggung jawab untuk masalah-masalah yang memengaruhi hajat hidup orang banyak di Inggris sampai dengan usia 19 tahun, termasuk pendidikan.[205] Sekolah-sekolah negeri dihadiri oleh sekitar 93% pelajar di Inggris.[206] Dari jumlah tersebut, terdapat minoritas sekolah-sekolah keagamaan, terutama sekolah Katolik dan Gereja Inggris. Anak-anak yang berusia antara tiga dan empat tahun menghadiri TK, 4 sampai 11 tahun menghadiri sekolah dasar, dan usia 11 sampai 16 tahun menghadiri sekolah menengah. Setelah menyelesaikan wajib belajar, siswa mengikuti ujian GCSE. Setelah itu mereka bisa memutuskan untuk melanjutkan pendidikan lanjutan selama dua tahun. Pendidikan lanjutan ini ada yang terpisah ataupun menyatu dengan institusi-institusi sekolah menengah yang mempersiapkan para siswa dalam mengikuti ujian A-Level untuk masuk ke universitas.

Meskipun sebagian besar sekolah menengah di Inggris adalah sekolah komprehensif, di beberapa daerah juga terdapat sekolah grammar yang selektif. Sektar 7,2% pelajar di Inggris menghadiri sekolah swasta yang didanai oleh swasta.[207] Standar di sekolah negeri dipantau oleh Kantor Standar Pendidikan, sedangkan di sekolah swasta dipantau oleh Inspektorat Sekolah Independen.[208]

 
King's College, Universitas Cambridge.

Siswa biasanya melanjutkan ke jenjang universitas pada usia 18 tahun lebih, di mana mereka belajar untuk meraih gelar akademik. Ada lebih dari 90 universitas di Inggris, semuanya, kecuali satu, merupakan universitas negeri. Departemen untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan adalah departemen pemerintah yang bertanggung jawab untuk permasalahan pendidikan tinggi di Inggris.[209] Tingkat pertama yang ditawarkan kepada mahasiswa adalah gelar sarjana, biasanya lama pendidikannya tiga tahun. Lulusan yang memenuhi syarat kemudian diperbolehkan mengambil gelar pascasarjana dan master, yang membutuhkan waktu satu tahun, serta gelar doktor (tiga tahun).

Beberapa universitas di Inggris merupakan universitas dengan peringkat tertinggi di dunia. Universitas Cambridge, Imperial College London, Universitas Oxford dan University College London adalah beberapa dari 10 universitas dengan peringkat teratas di dunia berdasarkan Peringkat Universitas Dunia THE-QS.[210] London School of Economics digambarkan sebagai salah satu sekolah bisnis terkemuka untuk bidang pengajaran dan penelitian.[211] Selain itu, London Business School juga dianggap sebagai salah satu sekolah bisnis terkemuka dan pada tahun 2010, program MBA-nya menduduki peringkat terbaik di dunia berdasarkan pemeringkatan yang dirilis oleh Financial Times.[212] Gelar akademik di Inggris biasanya dibagi menjadi tiga kelas, yaitu: kelas pertama (I), kelas kedua atas (II:1), kelas kedua yang lebih rendah (II:2), dan kelas ketiga (III).

The King's School, Canterbury dan King's School, Rochester adalah sekolah berbahasa Inggris tertua di dunia.[213] Banyak sekolah-sekolah di Inggris yang terkemuka, di antaranya Winchester College, Eton College, St Paul's School, Rugby School, dan Harrow School.[214]

Kebudayaan

Arsitektur

 
Katedral Santo Paulus yang bergaya Barok Inggris

Banyak monumen-monumen kuno yang dibangun pada masa prasejarah, yang paling terkenal adalah Stonehenge, Devil's Arrows, Rudston Monolith dan Castlerigg.[215] Dengan diperkenalkannya arsitektur Romawi Kuno, bangunan-bangunan seperti basilika, pemandian, amfiteater, villa, kuil Romawi, benteng, dan saluran air model Romawi juga makin berkembang.[216]

Romawi mendirikan kota-kota pertama seperti London, Bath, York, Chester dan St Albans. Contoh arsitektur terpentingnya adalah Tembok Hadrian, yang membentang di bagian utara Inggris.[216] Peninggalan lainnya yang cukup terpelihara dengan baik adalah pemandian Romawi di Bath, Somerset.[216]

Bangunan dan arsitektur pada Awal Abad Pertengahan biasanya berupa konstruksi sederhana yang menggunakan kayu dengan atap dari ilalang. Arsitektur gereja bergaya sintesis Hiberno-Saxon monastisisme.[217][218] Setelah penaklukan Norman pada tahun 1066, berbagai kastil di Inggris diciptakan agar para penguasa bisa menegakkan otoritas mereka serta untuk melindungi invasi dari arah utara. Beberapa kastil abad pertengahan yang terkenal adalah Menara London, Kastil Warwick, Kastil Durham, dan Kastil Windsor.[219]

 
Kastil Windsor di Berkshire.

Selama era Plantagenet, arsitektur Gothik katedral abad pertengahan berkembang pesat. Katedral Canterbury, Westminster Abbey dan York Minster adalah contoh utamanya.[219] Selain itu juga dibangun berbagai kastil, istana, gedung universitas dan gereja paroki. Arsitektur abad pertengahan ini berakhir pada abad ke-16 saat era Tudor dimulai. Sebagai buntut dari Renaissance, bentuk arsitektur bergaya klasik berbaur dengan era kekristenan. Arsitek dengan gaya Barok Inggris yang terkenal salah satunya adalah Christopher Wren.[220]

Arsitektur pada era George bergaya lebih halus dan membangkitkan kembali bentuk Palladian sederhana. Royal Crescent di Bath adalah salah satu contoh terbaik dari arsitektur pada era ini. Dengan munculnya romantisisme selama periode Victoria, gaya Gothik kembali dibangkitkan. Revolusi Industri juga turut membuka jalan bagi arsitektur-arsitektur seperti The Crystal Palace. Sejak tahun 1930-an, berbagai arsitektur bergaya modernis juga telah muncul, meskipun hal ini banyak dipertentangkan oleh para penganut tradisionalis.[catatan 4]

Cerita rakyat

 
Robin Hood, illustrasi pada tahun 1912.

Cerita rakyat Inggris telah berkembang selama berabad-abad. Beberapa karakter dan cerita mewakili seluruh Inggris, tetapi ada juga sebagian yang mewakili daerah tertentu. Makhluk-makhluk mitos dalam cerita rakyat Inggris di antaranya Pixies, raksasa, peri, bogeymen, troll, goblin, dan kurcaci. Cerita-cerita rakyat kuno yang berasal dari Inggris antara lain termasuk cerita yang menampilkan Offa dari Angel dan Wayland the Smith.[222] Kisah Robin Hood dan Merry Men dari Sherwood dan pertarungan mereka dengan Sheriff dari Nottingham mungkin adalah cerita rakyat Inggris yang paling terkenal di dunia.[223]

Selama Abad Pertengahan, cerita-cerita yang berasal dari tradisi Britonik menjadi bagian dari cerita rakyat Inggris.[224][225][226] Cerita-cerita ini berasal dari sumber-sumber Anglo-Norman, Perancis dan Weales,[225] mengisahkan tentang Raja Arthur, Camelot, Excalibur, Merlin dan Kesatria Meja Bundar seperti Lancelot. Cerita-cerita ini muncul bersamaan dengan cerita-cerita Geoffrey dari Monmouth dalam Historia Regum Britanniae.[catatan 5] Tokoh lainnya dari cerita rakyat Inggris, Raja Cole, mungkin didasarkan pada tokoh nyata dari era Britania Romawi.

 
Tari Morris, tari tradisional Inggris.

Beberapa tokoh dalam cerita rakyat didasarkan pada tokoh-tokoh sejarah semi ataupun aktual yang kisahnya telah diwariskan selama berabad-abad. Lady Godiva misalnya, dikatakan bahwa ia mengendarai kuda dengan bertelanjang melewati Coventry, Hereward the Wake adalah seorang tokoh heroik Inggris yang melawan invasi Norman, sedangkan Herne the Hunter dipercaya sebagai seorang hantu penunggang kuda yang berasal dari hutan dan taman di Windsor.[228] Setiap tanggal 5 November, orang-orang membuat api unggun, menyalakan kembang api dan memakan tofe apel dalam rangka memperingati upaya Guy Fawkes dalam menggagalkan konspirasi Plot Bubuk Mesiu. Selain itu, terdapat juga sejumlah identitas dan kegiatan tradisional, baik yang bersifat regional ataupun nasional. Beberapa di antaranya adalah tari Morris, tari Maypole, Rapper sword di Inggris Timur Laut, Long Sword dance di Yorkshire, Mummers Play, bottle-kicking di Leicestershire, dan cheese-rolling di Cooper's Hill.[229] Inggris tidak memiliki kostum nasional resmi, namun kostum-kostum yang dikenakan oleh Raja dan Ratu, pengawal Ratu, kostum Morris, dan Beefeater dianggap sebagai kostum tradisional tidak resmi.[230]

Kuliner

 
Fish and chips adalah salah satu kuliner Inggris yang dikonsumsi secara umum.

Sejak Periode Modern Awal, kuliner Inggris secara historis ditandai oleh kesederhanaan dan ketergantungan pada produk-produk alami yang berkualitas tinggi. Sejak Abad Pertengahan dan Abad Pencerahan, masakan Inggris menerima reputasi yang sangat baik, namun penurunan kualitas terjadi selama masa Revolusi Industri dengan banyaknya penduduk yang pindah dari pulau dan meningkatnya gelombang urbanisasi. Baru-baru ini, kuliner Inggris kembali mengalami kebangkitan yang telah diakui oleh para kritikus sebagai salah satu kuliner dengan kualitas terbaik. Majalah Restaurant baru-baru ini menobatkan restoran Inggris sebagai salah satu restoran terbaik di dunia.[231] Buku resep mengenai kuliner Inggris yang paling awal adalah Forme of Cury, yang diterbitkan pada masa pemerintahan Richard II.[232]

 
Pai apel sudah dikonsumsi di Inggris sejak Abad Pertengahan.

Beberapa contoh makanan tradisional Inggris di antaranya: Sunday roast, yang terdiri dari daging sapi, domba, atau ayam panggang yang disajikan dengan berbagai macam sayuran rebus, puding Yorkshire, dan kuah.[233] Makanan terkenal lainnya termasuk Fish and chips dan full English breakfast, yang terdiri dari bacon, tomat panggang, roti goreng, sosis hitam, kacang panggang, jamur goreng, sosis, dan telur. Berbagai variasi pai daging dikonsumsi sebagai steak and kidney pie, cottage pie, Cornish pasty, dan pork pie, yang terakhir dikonsumsi secara dingin.[233]

Sosis adalah makanan yang dikonsumsi secara umum, baik yang divariasikan sebagai bangers and mash ataupun toad in the hole. Lancashire hotpot adalah masakan rebus yang terkenal. Beberapa varian keju yang terkenal adalah keju cheddar dan Wensleydale. Banyak juga variasi makanan Inggris-India, misalnya kari, yang kemudian diolah menjadi kuliner-kuliner seperti chicken tikka masala dan balti. Hidangan rasa manis Inggris di antaranya pai apel, pai mince, spotted dick, scone, kue eccles, custard, dan puding sticky toffee. Minuman yang dikonsumsi secara umum adalah teh, yang dipopulerkan oleh Catherine dari Braganza.[234] Sedangkan minuman beralkohol antara lain wine, cider, dan bir Inggris seperti bitter, mild, stout, dan brown ale.[235]

Seni rupa

 
Salah satu seri Marriage a la Mode oleh William Hogarth.

Contoh-contoh awal yang dikenal sebagai karya seni prasejarah batu dan gua yang paling menonjol terdapat di North Yorkshire, Northumberland dan Cumbria, serta di kawasan selatan seperti Creswell Crags.[236] Dengan kedatangan kebudayaan Romawi pada abad ke-1, berbagai bentuk seni seperti patung, lukisan dan mosaik mulai berkembang. Ada banyak artefak yang saat ini masih berdiri kokoh, seperti yang terdapat di di Lullingstone dan Aldborough.[237] Selama Abad Pertengahan awal, gaya seni ukir salib dan gading, lukisan naskah, emas dan perhiasan enamel juga berkembang, seperti yang terdapat dalam Staffordshire Hoard, yang ditemukan pada tahun 2009. Beberapa gaya Gaelik bercampur dengan gaya Anglian, gaya ini dapat dijumpai dalam Injil Lindisfarne dan Vespasian Psalter.[238] Era berikutnya, seni Gotik mulai populer di Winchester dan Canterbury, contoh yang saat ini masih bertahan di antaranya Benedictional of St. Æthelwold dan Luttrell Psalter.[239]

Selama era Tudor, beberapa seniman terkemuka menghasilkan karya-karya lukisan yang kemudian akan tetap menjadi bagian abadi dari seni Inggris. Era ini dipelopori oleh seniman Jerman Hans Holbein, dan seniman-seniman pribumi seperti Nicholas Hilliard.[239] Di bawah pemerintahan Stuart, seniman Kontinental sangat berpengaruh dalam seni Inggris, seniman-seniman yang lahir dari era ini di antaranya adalah Anthony van Dyck, Peter Lely, Godfrey Kneller, dan William Dobson.[239] Abad ke-18 menjadi periode terpenting bagi perkembangan seni Inggris dengan didirikannya Royal Academy. Thomas Gainsborough dan Joshua Reynolds adalah beberapa seniman terkemuka yang muncul dari era ini.[239]

Norwich School meneruskan tradisi seni lanskap, sedangkan gerakan Persaudaraan Pra-Raphaelite dengan gaya mereka yang jelas dan rinci menghidupkan kembali gaya Pencerahan awal. Holman Hunt, Dante Gabriel Rossetti dan John Everett Millais adalah pelopor dari gerakan ini.[239] Seniman terkemuka pada abad ke-20 seperti Henry Moore, dianggap sebagai pelopor seni patung Inggris, dan pelopor modernisme Inggris pada umumnya.[240] Pelukis kontemporer Inggris yang terkemuka termasuk Lucian Freud, dengan karyanya Benefits Supervisor Sleeping, yang pada tahun 2008 memecahkan rekor dunia sebagai lukisan seniman hidup termahal yang pernah dijual.[241]

Sastra, puisi dan filsafat

 
William Shakespeare

Penulis awal seperti Beda dan Alcuin menulis karya-karyanya dalam bahasa Latin.[242] Periode sastra Inggris Kuno menghasilkan karya puisi epik Beowulf dan prosa sekuler Anglo-Saxon Chronicle,[243] serta tulisan-tulisan Kristen seperti Judith, karya Cædmon: Hymn dan hagiografi.[242] Setelah penaklukan Norman, sastra Latin mulai berkembang, terutama di antara kelas-atas terdidik.

Sastra Inggris Pertengahan yang terkemuka diwakili oleh Geoffrey Chaucer, penulis The Canterbury Tales, bersama dengan Gower, Penyair Pearl dan Langland. William dari Ockham dan Roger Bacon, yang merupakan seorang Fransiskan, adalah filsuf utama yang muncul dari dari Abad Pertengahan. Julian dari Norwich, yang menulis Revelations of Divine Love, adalah seorang mistikus Kristen terkemuka. Kemunculan sastra Inggris pencerahan pada periode Modern Awal juga menghasilkan beberapa penyair dan filsuf terkemuka. Salah satunya adalah William Shakespeare, dengan karya-karyanya seperti Hamlet, Romeo and Juliet, Macbeth, dan A Midsummer Night's Dream.[244]

Christopher Marlowe, Edmund Spenser, Philip Sydney, Thomas Kyd, John Donne, dan Ben Jonson adalah penulis terkemuka yang berasal dari era Elizabethan.[245] Francis Bacon dan Thomas Hobbes, memelopori gaya penulisan empirisme dan materialisme, termasuk metode ilmiah dan kontrak sosial.[245] Filmer menulis tentang Divine Right of Kings. Marvell adalah penyair terkemuka yang muncul dari era Persemakmuran,[246] sedangkan John Milton menulis Paradise Lost selama era Restorasi.

Beberapa filsuf yang paling menonjol dari era Pencerahan adalah John Locke, Thomas Paine, Samuel Johnson dan Jeremy Bentham. Elemen yang lebih radikal kemudian dipelopori oleh Edmund Burke yang dianggap sebagai pendiri konservatisme.[247] Penyair Alexander Pope dengan ayat satir nya yang sangat dihormati. Bangsa Inggris memainkan peran penting dalam perkembangan romantisisme: Samuel Taylor Coleridge, Lord Byron, John Keats, Mary Shelley, Percy Bysshe Shelley, William Blake, dan William Wordsworth adalah tokoh utamanya.[248]

Sebagai tanggapan terhadap Revolusi Industri, penulis agraria muncul dengan topik-topik kebebasan dan tradisionalis; William Cobbett, G. K. Chesterton and Hilaire Belloc adalah pelopor utamanya, sedangkan pendiri serikat sosialisme, Arthur Penty, dan gerakan koperasi advokat G. D. H. Cole adalah beberapa tokoh yang juga berkaitan.[249] Empirisme terus berlanjut dengan munculnya penulis dan penyair seperti John Stuart Mill dan Bertrand Russell, dan Bernard Williams, yang mengembangkan gaya analitikal. Penulis terkemuka dari era Victoria antara lain Charles Dickens, Brontë bersaudari, Jane Austen, George Eliot, Rudyard Kipling, Thomas Hardy, H. G. Wells, Lewis Carroll dan Evelyn Underhill.[250] Hingga saat ini, Inggris terus memproduksi novelis-novelis terkemuka seperti C. S. Lewis, George Orwell, D. H. Lawrence, Virginia Woolf, Enid Blyton, Aldous Huxley, Agatha Christie, Terry Pratchett, J. R. R. Tolkien, dan J. K. Rowling.[251]

Seni pertunjukan

Musik rakyat tradisional Inggris sudah berusia berabad-abad dan telah memberikan kontribusi terhadap beberapa genre musik seperti sea shanties, jig, hornpipe dan musik dansa. Genre-genre ini memiliki variasi tersendiri yang berbeda sesuai dengan kekhasan daerah. Wynkyn de Worde menciptakan balada Robin Hood pada abad ke-16 dan merupakan salah satu artefak penting, sama halnya dengan The Dancing Master karya John Playford dan koleksi Roxburghe Ballads karya Robert Harley.[252] Beberapa lagu rakyat yang terkenal adalah The Good Old Way, Pastime with Good Company, Maggie May, dan Spanish Ladies. Banyak juga sajak yang berasal dari Inggris, antara lain Twinkle Twinkle Little Star, Roses are red, Jack and Jill, Here We Go Round the Mulberry Bush, dan Humpty Dumpty.[253]

Komposer musik klasik Inggris yang paling awal antara lain termasuk seniman Renaisans Thomas Tallis dan William Byrd, diikuti oleh Henry Purcell dari periode Barok. Musikus kelahiran Jerman, George Frideric Handel juga merupakan salah satu komposer terkemuka asal Inggris,[254] yang menciptakan beberapa karya yang paling terkenal dalam musik klasik, di antaranya: The Messiah, Water Music, dan Music for the Royal Fireworks. Pada abad ke-20, terjadi kebangkitan dalam dunia musik Inggris dengan munculnya komposer-komposer seperti Benjamin Britten, Frederick Delius, Edward Elgar, Gustav Holst, Ralph Vaughan Williams, dan lain sebagainya.[255] Saat ini, salah satu komposer Inggris terkemuka di antaranya termasuk Michael Nyman, yang dikenal dengan karyanya The Piano.

Dalam bidang musik populer, banyak grup musik dan artis solo asal Inggris yang tercatat sebagai musisi paling berpengaruh dan terlaris sepanjang masa. Musisi-musisi dan grup seperti The Beatles, Led Zeppelin, Pink Floyd, Elton John, Queen, Rod Stewart, dan The Rolling Stones adalah beberapa musisi Inggris dengan penjualan album rekaman tertinggi di dunia.[256] Banyak juga fenomena dan genre musik yang berasal ataupun berkaitan dengan Inggris, misalnya British invasion, hard rock, glam rock, heavy metal, mod, britpop, drum and bass, progressive rock, punk rock, indie rock, gothic rock, shoegazing, acid house, UK garage, trip hop, dan dubstep.[257]

Festival musik besar di luar ruangan pada musim panas dan musim gugur yang populer di antaranya adalah Glastonbury, Festival V, serta Festival Reading dan Leeds. Rumah opera yang paling terkemuka di Inggris adalah Royal Opera House di Covent Garden, London.[258] The Proms, konser musik klasik orkestra yang digelar di Royal Albert Hall merupakan event musik terkemuka yang diadakan setiap tahun.[258] The Royal Ballet adalah salah satu lembaga balet klasik terkemuka di dunia, yang dibangun oleh Margot Fonteyn dan koreografer Frederick Ashton.

Museum, perpustakaan dan galeri

 
British Museum di London

English Heritage adalah sebuah badan pemerintah yang memiliki kewenangan yang luas untuk mengelola situs-situs bersejarah, artefak dan lingkungan di Inggris. Badan ini berada di bawah naungan Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga. Badan amal National Trust for Places of Historic Interest or Natural Beauty juga memegang peran serupa. 17 dari 25 Situs Warisan Dunia UNESCO di Britania Raya berada di Inggris.[259] Beberapa yang paling terkenal di antaranya adalah; Tembok Hadrian, Stonehenge, Menara London, Pantai Jurassic, Saltaire, Ironbridge Gorge, Studley Royal Park, dan lain sebagainya.[260]

Inggris memiliki banyak museum, namun yang paling terkemuka adalah British Museum di London. Museum ini memiliki koleksi lebih dari tujuh juta objek,[261] dan merupakan salah satu museum terbesar dan terlengkap di dunia.[262] Perpustakaan Britania di London adalah perpustakaan nasional dan juga merupakan salah satu perpustakaan terbesar di dunia, dengan jumlah item lebih dari 150 juta yang tersedia dalam berbagai bahasa dan format, termasuk sekitar 25 juta koleksi buku.[263] Galeri seni tertua adalah Galeri Nasional di Trafalgar Square, yang menyimpan koleksi lebih dari 2.300 lukisan yang berasal dari abad ke-13 hingga tahun 1900-an.[264] Galeri Tate merupakan galeri nasional Britania Raya untuk seni modern. Galeri ini juga merupakan penyelenggara ajang Turner Prize.[265]

Olahraga

 
Tim nasional Inggris bermain di Stadion Wembley. Wembley adalah salah satu stadion termahal yang pernah dibangun.[266]

Inggris adalah salah satu negara dengan kekuatan olahraga yang terkemuka. Cabang olahraga yang berasal dari Inggris antara lain: sepak bola,[267] kriket, uni rugbi, liga rugbi, tenis, bulu tangkis, squash,[268] kasti,[269] hoki, tinju, snooker, biliar, panahan, tenis meja, bola jaring, Pacuan kuda thoroughbred, balap greyhound dan fox hunting. Inggris juga berperan penting dalam perkembangan Formula Satu. Sepak bola adalah cabang olahraga yang paling populer di Inggris. Tim nasional sepak bola Inggris yang bermarkas di Stadion Wembley memenangkan Piala Dunia FIFA 1966 melawan Tim nasional sepak bola Jerman Barat dengan skor 4–2 saat Inggris menjadi tuan rumah.[270]

Di tingkat klub, Inggris diakui oleh FIFA sebagai tempat kelahiran klub sepak bola, karena Sheffield FC dibentuk pada tahun 1857 sebagai klub sepak bola tertua di dunia.[267] The Football Association adalah asosiasi sepak bola tertua, sedangkan FA Cup dan The Football League juga merupakan kompetisi liga pertama di dunia. Saat ini, Premier League adalah liga sepak bola yang paling menguntungkan dan paling elit di dunia.[271][272] Piala Eropa (sekarang Piala Champions UEFA) telah dimenangkan oleh klub sepak bola asal Inggris seperti Liverpool, Manchester United, Nottingham Forest, Aston Villa dan Chelsea, sedangkan Arsenal, dan Leeds United sudah pernah mencapai final.[273]

 
Tim kriket Inggris saat mengalahkan Australia dalam seri The Ashes pada tahun 2009 di Lord's Cricket Ground.

Kriket dikembangkan selama periode abad pertengahan awal oleh komunitas petani dan pekerja pabrik di Weald.[274] Tim kriket Inggris adalah tim gabungan antara tim Inggris dengan tim Wales. Salah satu pertandingan kriket terkemuka adalah seri The Ashes antara tim Inggris dan tim Australia yang dipertandingkan sejak tahun 1882. Ajang final The Ashes pada tahun 2009 disaksikan oleh hampir 2 juta orang.[275] Inggris adalah pemegang trofi saat ini dan menempati peringkat pertama dalam test cricket serta peringkat keempat secara internasional.[276]

 
Tim nasional uni rugbi Inggris saat parade kemenangan mereka setelah memenangkan Piala Dunia Rugbi 2003.

Inggris telah menjadi tuan rumah Piala Dunia Kriket sebanyak empat kali (1975, 1979, 1983, 1999) dan ICC World Twenty20 pada tahun 2009. Ada juga beberapa kompetisi lokal, termasuk Kejuaraan County. Sejauh ini, Yorkshire merupakan klub paling sukses yang memenangkan kompetisi sebanyak 31 kali.[277] Lord's Cricket Ground berlokasi di London dan terkadang juga disebut sebagai "Mecca of Cricket".[278] William Penny Brookes adalah salah satu tokoh yang turut memelopori perkembangan Olimpiade modern. London telah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1908, 1948, dan 2012. Inggris juga berkompetisi dalam Pesta Olahraga Persemakmuran, yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Sport England adalah badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan dana dan memberikan bimbingan strategis bagi kegiatan olahraga di Inggris. Ajang Grand Prix diadakan di sirkuit Silverstone.[279]

Tim nasional uni rugbi Inggris memenangkan Piala Dunia Rugbi 2003. Inggris juga merupakan tuan rumah ajang Piala Dunia Rugbi 1991 dan akan menjadi tuan rumah lagi pada tahun 2015.[280] Klub rugbi tingkat atas berkompetisi di kejuaraan English Premiership. Leicester Tigers, London Wasps, Bath Rugby dan Northampton Saints adalah klub-klub Inggris yang sukses dalam kejuaraan Eropa Piala Heineken.

Tim nasional liga rugbi Inggris menempati peringkat ketiga di dunia dan peringkat pertama di Eropa. Kejuaraan klub untuk liga rugbi adalah Liga Super. Beberapa klub yang paling sukses di antaranya Wigan Warriors, St Helens, Leeds Rhinos, dan Huddersfield Giants. Inggris akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Liga Rugbi 2013.[281] Dalam cabang tenis, Kejuaraan Wimbledon adalah turnamen tenis tertua dan salah satu yang paling bergengsi di dunia.[282][283]

Simbol nasional

 
Lambang negara Inggris.

Bendera nasional Inggris dikenal sebagai St. George Cross dan telah menjadi bendera negara sejak abad ke-13. Sebenarnya, bendera tersebut dipakai oleh wilayah maritim dari Republik Genoa. Kerajaan Inggris membayar upeti kepada Pemerintah Genoa dari tahun 1190, sehingga kapal-kapal Inggris dapat memakai bendera tersebut sebagai simbol perlindungan ketika melewati perairan Mediterania. Salib merah adalah simbol bagi Perang Salib pada abad ke-12 dan 13. Lambang ini dikaitkan dengan Santo George yang diklaim sebagai santo pelindung Inggris dan kemudian menggunakan salibnya sebagai bendera.[284] Sejak tahun 1606, Salib St George juga membentuk bagian dari desain Union Flag, bendera Britania Raya yang dirancang oleh Raja James I.[203]

 
Mawar Tudor, flora identitas Inggris.

Ada sejumlah simbol dan artefak simbolik lainnya, baik yang resmi maupun tidak resmi, termasuk mawar Tudor, flora identitas bangsa, naga putih, dan tiga ekor singa yang ditampilkan di lambang nasional Inggris. Mawar tudor diadopsi sebagai lambang nasional Inggris pada waktu terjadinya Perang Mawar sebagai simbol perdamaian.[285] Simbol ini merupakan simbol sinkretis yang menggabungkan mawar putih yang melambangkan Wangsa York, dan mawar merah, yang melambangkan Wangsa Lancaster (penerus Wangsa Plantagenet). Simbol ini juga dikenal sebagai "Mawar dari Inggris".[286] Pohon oak juga ditetapkan sebagai simbol nasional Inggris, yang melambangkan kekuatan dan daya tahan. Istilah "Royal Oak" merujuk pada usaha melarikan diri Raja Charles II dari cengkeraman para anggota parlemen setelah ayahnya dieksekusi. Konon ia bersembunyi di sebuah pohon oak untuk menghindari penangkapan.

Lambang Nasional Inggris menampilkan tiga ekor singa yang ditetapkan oleh Raja Richard si Hati Singa pada tahun 1198. Inggris tidak memiliki lagu kebangsaan resmi. Sebagai bagian dari Britania Raya, lagu kebangsaan de facto adalah God Save the Queen. Namun, lagu Jerusalem, I Vow to Thee, My Country dan Land of Hope and Glory sering dianggap sebagai lagu kebangsaan tidak resmi Inggris. Lagu-lagu tersebut dikumandangkan dalam ajang Pesta Olahraga Persemakmuran 2002.[287] Hari kebangsaan Inggris diperingati setiap tanggal 23 April, yang bertepatan dengan Hari St George.[288]

Lihat pula

Catatan

  1. ^ As Roger Scruton explains, "The Reformation must not be confused with the changes introduced into the Church of England during the 'Reformation Parliament' of 1529–36, which were of a political rather than a religious nature, designed to unite the secular and religious sources of authority within a single sovereign power: the Anglican Church did not until later make substantial change in doctrine".[47]
  2. ^ Sekitar 550.000 tentara Inggris dan Wales yang tewas dalam PD I[65]
  3. ^ Misalnya, pada tahun 1980 sekitar 50 juta orang Amerika mengklaim keturunan Inggris.[165] Di Kanada terdapat sekitar 6,5 juta warga Kanada yang mengaku sebagai keturunan Inggris.[166] Sementara itu, sekitar 70% dari penduduk Australia pada tahun 1999 diperkirakan berasal dari Anglo-Celtic, yaitu kategori yang mencakup semua orang yang berasal dari Britania Raya dan Irlandia.[167] Di Chili, yang notabene bukanlah bekas jajahan Britania, namun saat ini ada sekitar 420.000 orang asal Inggris yang tinggal di sana.[168]
  4. ^ Disaat orang-orang seperti Norman Foster dan Richard Rogers mewakili gerakan modernist, Pangeran Charles sejak tahun 1980-an telah menyuarakan gerakan menentang hal itu dan mempraktikkannya dengan membangun kediaman bergaya tradisional di Dorset.[221] Arsitek-arsitek seperti Raymond Erith, Francis Johnson dan Quinlan Terry meneruskan mempraktikkan gaya klasik.
  5. ^ These tales may have come to prominence, at least in part, as an attempt by the Norman ruling elite to legitimise their rule of the British Isles, finding Anglo-Saxon history ill-suited to the task during an era when members of the deposed House of Wessex, especially Edgar the Ætheling and his nephews of the Scottish House of Dunkeld, were still active in the isles.[225][227] Also Michael Wood explains; "Over the centuries the figure of Arthur became a symbol of British history—a way of explaining the matter of Britain, the relationship between the Saxons and the Celts, and a way of exorcising ghosts and healing the wounds of the past."[224]

Referensi

  1. ^ "England". Online Etymology Dictionary. Diakses tanggal 21 July 2010. 
  2. ^ Ripley 1869, hlm. 570.
  3. ^ "England". Oxford English Dictionary. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  4. ^ "Germania". Tacitus. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  5. ^ "Angle". Oxford English Dictionary. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  6. ^ Crystal 2004, hlm. 26–27
  7. ^ Forbes, John (1848). The Principles of Gaelic Grammar. Edinburgh: Oliver, Boyd and Tweeddale. 
  8. ^ a b Massey 2007, hlm. 440.
  9. ^ Room 2006, hlm. 23.
  10. ^ Major 2004, hlm. 84.
  11. ^ Foster 1988, hlm. 9.
  12. ^ "When people say England, they sometimes mean Great Britain, sometimes the United Kingdom, sometimes the British Isles — but never England." — George Mikes (1946), How To Be An Alien, Penguin  ISBN 0-582-41686-8
  13. ^ "500,000 BC – Boxgrove". Current Archaeology. Current Publishing. Diakses tanggal 20 December 2010. 
  14. ^ "Palaeolithic Archaeology Teaching Resource Box" (PDF). Palaeolithic Rivers of South-West Britain Project(2006). Diakses tanggal 20 December 2010. 
  15. ^ "Chalk east". A Geo East Project. Diakses tanggal 20 December 2010. 
  16. ^ Oppenheimer 2006, hlm. 173.
  17. ^ "Tertiary Rivers: Tectonic and structural background". University of Cambridge. Diakses tanggal 9 September 2009. 
  18. ^ "Function and significance of Bell Beaker pottery according to data from residue analyses". Diakses tanggal 21 December 2010. 
  19. ^ Reid, Struan (1994). Inventions and Trade. P.8. ISBN 978-0-921921-30-1. Diakses tanggal 23 December 2010. 
  20. ^ Koch, John (2009). Tartessian: Celtic from the Southwest at the Dawn of History in Acta Palaeohispanica X Palaeohispanica 9 (2009) (PDF). Palaeohispanica. hlm. 339–351. ISSN 1578-5386. Diakses tanggal 17 May 2010. 
  21. ^ Cunliffe, Karl, Guerra, McEvoy, Bradley; Oppenheimer, Rrvik, Isaac, Parsons, Koch, Freeman and Wodtko (2010). Celtic from the West: Alternative Perspectives from Archaeology, Genetics, Language and Literature. Oxbow Books and Celtic Studies Publications. hlm. 384. ISBN 978-1-84217-410-4. 
  22. ^ Cunliffe, Barry (2008). A Race Apart: Insularity and Connectivity in Proceedings of the Prehistoric Society 75, 2009. The Prehistoric Society. hlm. 61. 
  23. ^ Burke, Jason (2 December 2000). "Dig uncovers Boudicca's brutal streak". The Observer. London. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  24. ^ "Cornelius Tacitus, The Annals". Alfred John Church, William Jackson Brudribh, Ed. Diakses tanggal 22 December 2010. 
  25. ^ Bedoyere, Guy. "Architecture in Roman Britain". Heritage Key. Diakses tanggal 23 December 2010. 
  26. ^ Philip, Robert (1860). Thr History of Progress in Great Britain, Volume 2. Diakses tanggal 23 December 2010. 
  27. ^ Bob Rees, Paul Shute, Nigel Kelly (9 January 2003). Medicine through time. Heinemann. ISBN 978-0-435-30841-4. Diakses tanggal 24 December 2010. 
  28. ^ Rankov 1994, hlm. 16.
  29. ^ Wright 2008, hlm. 143.
  30. ^ a b James, Edward. "Overview: Anglo-Saxons, 410 to 800". BBC. Diakses tanggal 3 December 2010. 
  31. ^ "The Christian Tradition". PicturesofEngland.com. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  32. ^ Kirby 2000, hlm. 4
  33. ^ Lyon 1960, hlm. 23.
  34. ^ "Overview: The Normans, 1066–1154". BBC. Diakses tanggal 3 December 2010. 
  35. ^ Crouch 2006, hlm. 2–4
  36. ^ "Norman invasion word impact study". BBC News. 20 February 2008. Diakses tanggal 3 December 2010. 
  37. ^ a b Bartlett 1999, hlm. 124.
  38. ^ "Edward I (r. 1272–1307)". Royal.gov.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 June 2008. Diakses tanggal 21 September 2009. 
  39. ^ Fowler 1967, hlm. 208.
  40. ^ Ziegler 2003, hlm. 230.
  41. ^ Goldberg 1996, hlm. 4.
  42. ^ Crofton 2007, hlm. 111.
  43. ^ "Richard III (r. 1483–1485)". Royal.gov.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 July 2008. Diakses tanggal 21 September 2009. 
  44. ^ Denys Hay (1988). Renaissance essays. hlm. 65. ISBN 978-0-907628-96-5. Diakses tanggal 26 December 2010. 
  45. ^ "Royal Navy History, Tudor Period and the Birth of a Regular Navy". Diakses tanggal 24 December 2010. 
  46. ^ Goldwin Smith. England Under the Tudors. hlm. 176. ISBN 978-1-60620-939-4. Diakses tanggal 26 December 2010. 
  47. ^ Scruton 1982, hlm. 470.
  48. ^ Karen Ordahl (25 February 2007). Roanak:the abandoned colony. Rowman & Littlefield publishers Inc. ISBN 978-0-7425-5263-0. Diakses tanggal 24 December 2010. 
  49. ^ a b Colley 1992, hlm. 12.
  50. ^ "Making the Act of Union". Parliament.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2008. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  51. ^ Hay, Denys. "The term "Great Britain" in the Middle Ages" (PDF). ads.ahds.ac.uk. Diakses tanggal 19 February 2009. 
  52. ^ "Oliver Cromwell (English statesman)". Encyclopædia Britannica. britannica.com. 2009. Diakses tanggal 8 August 2009. 
  53. ^ Philip J. Adler, Randall L. Pouwels (27 November 2007). World Civilization. hlm. 340. ISBN 978-0-495-50262-3. Diakses tanggal 24 December 2010. 
  54. ^ "London's Burning: The Great Fire". BBC News. Diakses tanggal 25 September 2009. 
  55. ^ a b "The first Parliament of Great Britain". Parliament.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 June 2008. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  56. ^ Gallagher 2006, hlm. 14.
  57. ^ Hudson, Pat. "The Workshop of the World". BBC. Diakses tanggal 10 December 2010. 
  58. ^ a b Office for National Statistics 2000, hlm. 5
  59. ^ McNeil & Nevell 2000, hlm. 4.
  60. ^ McNeil & Nevell 2000, hlm. 9.
  61. ^ Dewan Kota Birmingham. "Heritage". visitbirmingham.com. Diakses tanggal 4 October 2009. 
  62. ^ Colley 1992, hlm. 1.
  63. ^ Robert F. Haggard (2001). The persistence of Victorian liberalism:The Politics of Social Reform in Britain, 1870–1900. hlm. 13. ISBN 978-0-313-31305-9. Diakses tanggal 26 December 2010. 
  64. ^ Crawford, Elizabeth. "Women: From Abolition to the Vote". BBC. Diakses tanggal 10 December 2010. 
  65. ^ Cox 1970, hlm. 180
  66. ^ Golley, John (10 August 1996). "Obituaries: Air Commodore Sir Frank Whittle". The Independent. London. Diakses tanggal 2 December 2010. 
  67. ^ Clark 1973, hlm. 1.
  68. ^ Wilson & Game 2002, hlm. 55.
  69. ^ Gallagher 2006, hlm. 10–11.
  70. ^ a b Reitan 2003, hlm. 50.
  71. ^ Keating, Michael (1 January 1998). "Reforging the Union: Devolution and Constitutional Change in the United Kingdom". Publius: the Journal of Federalism. 28 (1): 217. Diakses tanggal 4 February 2009. 
  72. ^ "The coming of the Tudors and the Act of Union". BBC Wales. BBC News. 2009. Diakses tanggal 9 September 2009. 
  73. ^ Kenny, English & Hayton 2008, hlm. 3.
  74. ^ Ward 2004, hlm. 180.
  75. ^ a b c Sherman, Jill (5 November 2004). "Prescott's dream in tatters as North East rejects assembly". The Times. London. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  76. ^ "The British Parliamentary System". BBC News. Diakses tanggal 20 April 2010. 
  77. ^ Cabinet Office (26 March 2009). "Devolution in the United Kingdom". cabinetoffice.gov.uk. Diakses tanggal 16 August 2009. 
  78. ^ "Lists of MPs". Parliament.uk. Diakses tanggal 21 May 2009. 
  79. ^ "What is a hung parliament?". BBC News. 7 May 2009. Diakses tanggal 20 May 2009. 
  80. ^ "Gordon Brown's resignation speech". BBC News. 11 May 2009. Diakses tanggal 20 May 2009. 
  81. ^ "European Election 2009: UK Results". BBC News. 19 April 2009. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  82. ^ "West Lothian question". BBC News. 31 October 2008. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  83. ^ "Are Scottish people better off?". MSN Money. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2008. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  84. ^ "English nationalism 'threat to UK'". BBC News. 9 January 2000. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  85. ^ Davidson, Lorraine (3 June 2008). "Gordon Brown pressed on English parliament". The Times. London. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  86. ^ Grice, Andrew (1 July 2008). "English votes for English laws' plan by Tories". The Independent. London. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  87. ^ dictionary law
  88. ^ "The Common Law in the British Empire". H-net.msu.edu. 19 October 2000. Diakses tanggal 20 August 2011. 
  89. ^ Fafinski 2007, hlm. 60.
  90. ^ Fafinski 2007, hlm. 127.
  91. ^ "Constitutional reform: A Supreme Court for the United Kingdom" (PDF). DCA.gov.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  92. ^ Fafinski 2007, hlm. 67.
  93. ^ "Crime over the last 25 years" (PDF). HomeOffice.gov.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  94. ^ a b "New record high prison population". BBC News. 8 February 2008. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  95. ^ Cooper, Hilary (29 March 2011). "Tiers shed as regional government offices disappear". The Guardian. London. Diakses tanggal 16 June 2011. 
  96. ^ Department for Communities and Local Government. "Prosperous Places". communities.gov.uk. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 December 2009. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  97. ^ a b Encyclopædia Britannica 2002, hlm. 100
  98. ^ Redcliffe-Maud & Wood 1974.
  99. ^ a b Singh 2009, hlm. 53.
  100. ^ Axford 2002, hlm. 315.
  101. ^ Singh 2009, hlm. 54.
  102. ^ "English Channel". Encyclopædia Britannica. britannica.com. 2009. Diakses tanggal 15 August 2009. 
  103. ^ "History". EuroTunnel.com. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  104. ^ "The River Severn". BBC. Diakses tanggal 5 December 2010. 
  105. ^ "Severn Bore and Trent Aegir". Environment Agency. Diakses tanggal 5 December 2010. 
  106. ^ "River Thames and London (England)". London Evening Standard. London. Diakses tanggal 17 August 2009. 
  107. ^ a b "North West England & Isle of Man: climate". Met Office. Diakses tanggal 5 December 2010. 
  108. ^ "Pennines". Smmit Post. Diakses tanggal 8 September 2009. 
  109. ^ "National Parks – About us". nationalparks.gov.uk. Diakses tanggal 5 December 2010. 
  110. ^ a b c d "What is the Climate like in Britain?". Woodlands Kent. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  111. ^ "Temperature record changes hands". BBC News. 30 September 2003. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  112. ^ "English Climate". MetOffice.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 December 2007. 
  113. ^ "England 1971–2000 averages". Met Office. August 2011. 
  114. ^ a b c d Office for National Statistics. "UK's major urban areas" (PDF). Statistics.gov.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  115. ^ a b O'Brian, Harriet (24 November 2007). "The Complete Guide To: Cathedral cities in the UK". The Independent. London. Diakses tanggal 8 September 2009. 
  116. ^ Office for National Statistics (2007). "ONS Key Population and Vital Statistics" (PDF). statistics.gov.uk. Diakses tanggal 18 September 2009. 
  117. ^ "London vs. New York, 2005–06". Cinco Dias. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  118. ^ "Global Financial Centres Index, 2009-03" (PDF). City of London Corporation. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  119. ^ a b Office for National Statistics. "Regional Accounts". statistics.gov.uk. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  120. ^ "The Welfare State – Never Ending Reform". BBC News. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  121. ^ "Tax in England". AdviceGuide.org.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  122. ^ CIA – The World Factbook
  123. ^ "Financial Centre". London.gov.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  124. ^ City of London Policy and Resources Committee. "The Global Financial Centres Index" (PDF). cityoflondon.gov.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  125. ^ "The Bank's relationship with Parliament". BankofEngland.co.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  126. ^ "Monetary Policy Committee". BankofEngland.co.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  127. ^ "England Exports". EconomyWatch.com. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  128. ^ "World Guide – England – Economy Overview". World Guide. Intute. Diakses tanggal 9 September 2009. 
  129. ^ "Economy of the United Kingdom" (PDF). PTeducation. Diakses tanggal 8 October 2009. 
  130. ^ "Metric system was British". BBC News. 13 July 2007. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  131. ^ "Isambard Kingdom Brunel". DesignMuseum.org. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  132. ^ Oakes 2002, hlm. 214
  133. ^ Saunders 1982, hlm. 13
  134. ^ White 2009, hlm. 335
  135. ^ Levine 1960, hlm. 183
  136. ^ Curt Wohleber (Spring 2006). "The Vacuum Cleaner". Invention & Technology Magazine. American Heritage Publishing. Diakses tanggal 8 December 2010. 
  137. ^ "English Inventors and Inventions". English-Crafts.co.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  138. ^ a b c UK Parliament 2007, hlm. 175
  139. ^ a b O'Hanlon 2008, hlm. 205.
  140. ^ a b White 2002, hlm. 63.
  141. ^ "27 September 1825 – Opening of the Stockton and Darlington Railway". The Stockton and Darlington Railway. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 July 2012. Diakses tanggal 8 September 2009. 
  142. ^ "Delta Expects New Slots To Foster Growth At Heathrow Airport". The Wall Street Journal. 23 February 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2011. Diakses tanggal 23 March 2011. 
  143. ^ a b c Else 2007, hlm. 781.
  144. ^ "BBC History on William Beveridge". BBC News. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  145. ^ "NHS Expenditure in England". House of Commons Library. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 December 2009. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  146. ^ "NHS costs and exemptions". Department of Health. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  147. ^ "Budget 2008, Chapter C" (PDF). HM Treasury. 3 March 2008. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  148. ^ "Private sector role in NHS". BBC News. 30 June 2006. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  149. ^ Office for National Statistics. "Life expectancy". statistics.gov.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 May 2009. Diakses tanggal 20 July 2009. 
  150. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama 2011census
  151. ^ Office for National Statistics. "Population estimates for UK, England and Wales, Scotland and Northern Ireland – current datasets". statistics.gov.uk. Diakses tanggal 5 June 2009. 
  152. ^ Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB. "World Population Prospects: Analytical Report for the 2004". United Nations. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  153. ^ Mason, Chris (16 September 2008). "Density of England rises". BBC News. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  154. ^ Khan, Urmee (16 September 2008). "England is most crowded country in Europe". The Daily Telegraph. London. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  155. ^ a b c d e f Office for National Statistics (2001). "Ethnic group: Census 2001, Key Statistics for local Authorities". Sensus Britania Raya 2001. Statistics.gov.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  156. ^ Oppenheimer 2006, hlm. 378.
  157. ^ "British and Irish, descendant of the Basques?". Eitb24.com. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  158. ^ Oppenheimer, Stephen (10 October 2006). "What does being British mean? Ask the Spanish". The Daily Telegraph. London. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  159. ^ Wade, Nicholas (6 March 2007). "A United Kingdom? Maybe". The New York Times. Diakses tanggal 8 August 2009. 
  160. ^ Thomas, M.G. (2006). "Evidence for an apartheid-like social structure in early Anglo-Saxon England". Proceedings. Biological sciences / the Royal Society. PubMedCentral.nih.gov. 273 (1601): 2651–7. doi:10.1098/rspb.2006.3627. PMC 1635457 . PMID 17002951. 
  161. ^ Hall, Allan (21 June 2011). "Forget two world wars and one World Cup... geneticists reveal 50 per cent of Britons are German". Daily Mail. London. Diakses tanggal 15 August 2011. 
  162. ^ "Roman Britons after 410". Britarch.ac.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  163. ^ Cameron, Keith (1994). Anglo-Saxon Origins: The Reality of the Myth. Malcolm Todd. ISBN 978-1-871516-85-2. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  164. ^ "Legacy of the Vikings". BBC News. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  165. ^ "Shifting Identities – statistical data on ethnic identities in the US". Bnet. 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-20. Diakses tanggal 09-07-29. 
  166. ^ "Ethnic origins, 2006 counts, for Canada, provinces and territories". Statistics Canada. Diakses tanggal 09-07-29. 
  167. ^ Centre for Population and Urban Research, Monash University. "Australian Population: Ethnic Origins" (PDF). Diakses tanggal 09-07-29. 
  168. ^ "Inmigración británica en Chile". Galeon.com. Diakses tanggal 09-07-29. 
  169. ^ Burke, Jason (9 October 2005). "An Englishman's home is his casa as thousands go south". The Guardian. London. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  170. ^ Travis, Alan (16 November 2007). "Record numbers leave the country for life abroad". The Guardian. London. Diakses tanggal 8 August 2009. 
  171. ^ "ONS: Population Estimates by Ethnic Group 2002–2009" (PDF). Diakses tanggal 20 August 2011. 
  172. ^ University of Wisconsin. "Medieval English society". Diakses tanggal 5 September 2009. 
  173. ^ Office for National Statistics. "The UK population: past, present and future" (PDF). Diakses tanggal 5 September 2009. 
  174. ^ "One in four Britons claim Irish roots". BBC News. 16 March 2001. Diakses tanggal 26 November 2010. 
  175. ^ a b c d "British Immigration Map Revealed". BBC News. 7 September 2005. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  176. ^ a b Paton, Graeme (1 October 2007). "One fifth of children from ethnic minorities". The Daily Telegraph. London. Diakses tanggal 28 March 2008. 
  177. ^ Leppard, David (10 April 2005). "Immigration rise increases segregation in British cities". The Times. London. Diakses tanggal 8 August 2009. 
  178. ^ "Immigration debate hots up in England". The Independent News Service. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  179. ^ Milland, Gabriel (23 July 2009). "80% say cap immigration". Daily Express. London. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  180. ^ "50 million population of England set to rise by six million in 25 years". Daily Mail. London. 12 October 2006. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  181. ^ "Official EU languages". Komisi Eropa. 8 May 2009. Diakses tanggal 16 October 2009. 
  182. ^ Arlotto 1971, hlm. 108.
  183. ^ Green 2003, hlm. 13.
  184. ^ Mujica, Mauro E. (19 June 2003). "English: Not America's Language?". The Globalist. Washington DC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 January 2008. Diakses tanggal 1 February 2009. 
  185. ^ "English language history". Yaelf. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  186. ^ "Cornish language". gos.gov.uk. Diakses tanggal 22 September 2009. 
  187. ^ "Strategy for the Cornish language". Cornish Language Partnership. Diakses tanggal 22 September 2009. 
  188. ^ Bates, Claire (23 February 2009). "Manx, Cornish and Irish just three of 2,500 languages facing extinction, say UN". Daily Mail. London. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  189. ^ "The Cornish Language Development Project – Evaluation – Final Report, page 20". Hywel Evans, Aric Lacoste / ERS. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  190. ^ "South West – Cornish Language". Government Office South West. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  191. ^ "On being a Cornish "Celt": changing Celtic heritage and traditions". University of Exeter. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 December 2009. Diakses tanggal 1 February 2009. 
  192. ^ Dugan, Emily (6 September 2009). "The Cornish: They revolted in 1497, now they're at it again". The Independent. London. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  193. ^ "Cornish in Schools". Cornish Language Partnership. 2009. Diakses tanggal 22 September 2009. 
  194. ^ Lipsett, Anthea (26 June 2008). "Number of primaries teaching foreign languages doubles". The Guardian. London. Diakses tanggal 23 September 2009. 
  195. ^ Drury, Ian (15 August 2008). "English is a second language for 1 in 8 pupils in England". Daily Mail. London. Diakses tanggal 23 September 2009. 
  196. ^ a b c d e Office for National Statistics. "Religion". Statistics.gov.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  197. ^ "Church of England". BBC. Diakses tanggal 4 December 2010. 
  198. ^ "Global Anglicanism at a Crossroads". PewResearch.org. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  199. ^ "People here 'must obey the laws of the land'". The Daily Telegraph. London. 9 February 2008. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  200. ^ "The Methodist Church". BBC News. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  201. ^ "AN INDEPENDENT ACADEMIC STUDY ON CORNISH" (PDF). hlm. 8. Diakses tanggal 26 December 2010. 
  202. ^ "Cambridge History of Christianity". Hugh McLeod. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  203. ^ a b c "United Kingdom – History of the Flag". FlagSpot.net. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  204. ^ a b "From Expulsion (1290) to Readmission (1656): Jews and England" (PDF). Goldsmiths.ac.uk. Diakses tanggal 1 February 2009. 
  205. ^ Gearon 2002, hlm. 246.
  206. ^ West 2003, hlm. 28.
  207. ^ "Independent Schools in the United Kingdom". Encarta. encarta.msn.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2009. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  208. ^ Gearon 2002, hlm. 102.
  209. ^ United Kingdom Parliament. "Innovation, Universities, Science and Skills Committee Contents". publications.parliament.uk. Diakses tanggal 16 September 2009. 
  210. ^ "QS World University Rankings Results 2010". QS Quacquarelli Symonds Limited. Diakses tanggal 23 January 2011. 
  211. ^ "The Sunday Times Good University Guide 2007 – Profile for London School of Economics". The Times. London. 23 September 2007. Diakses tanggal 6 June 2008. 
  212. ^ "FT Global MBA Rankings". Financial Times. Diakses tanggal 25 January 2010. 
  213. ^ Webster 1937, hlm. 383.
  214. ^ Lowe 1971, hlm. 317.
  215. ^ "The Prehistoric Sites of Great Britain". Stone-Circles.org.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  216. ^ a b c "Ancient Roman architecture in England and Wales". Castles.me.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  217. ^ Colgrave 1985, hlm. 326.
  218. ^ Pevsner 1942, hlm. 14.
  219. ^ a b Atkinson 2008, hlm. 189.
  220. ^ Downes 2007, hlm. 17.
  221. ^ "Architects to hear Prince appeal". BBC News. 12 May 2009. Diakses tanggal 20 June 2009. 
  222. ^ Keary 1882, hlm. 50.
  223. ^ Pollard 2004, hlm. 272.
  224. ^ a b Michael Wood. "King Arthur, 'Once and Future King'". BBC News. Diakses tanggal 16 September 2009. 
  225. ^ a b c Higham 2002, hlm. 25.
  226. ^ Koch 2006, hlm. 732.
  227. ^ Lacy 1986, hlm. 649.
  228. ^ Briggs 2004, hlm. 26.
  229. ^ Withington 2008, hlm. 224.
  230. ^ "What is England's national costume?". Woodlands-Junior.kent.sch.uk. Diakses tanggal 09-06-24. 
  231. ^ "The S.Pellegrino World's 50 Best Restaurants". TheWorlds50Best.com. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  232. ^ Mart, Nicole (22 September 2008). "King Richard II's recipe book to go online". The Daily Telegraph. London. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  233. ^ a b "Traditional English Food Specialities". TravelSignPosts.com. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  234. ^ "Catherine of Braganza". Tea.co.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  235. ^ "Types of Beer". Icons of England. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  236. ^ "The Prehistoric Cave Art of England" (PDF). ArchaeologyDataService.ac.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  237. ^ English Heritage. "Aldborough Roman Site". english-heritage.org.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  238. ^ "Early Middle Ages Art". Tiscali.co.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  239. ^ a b c d e "English art". Tiscali.co.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  240. ^ Turner, Chris. "The Bronze Age: Henry Moore and his successors". Tate Magazine (6). 
  241. ^ "Freud work sets new world record". BBC News. 14 May 2008. Diakses tanggal 14 May 2008. 
  242. ^ a b Warner 1902, hlm. 35.
  243. ^ Rogers 2001, hlm. 17.
  244. ^ Rogers 2001, hlm. 135.
  245. ^ a b Rowse 1971, hlm. 48.
  246. ^ Norbrook 2000, hlm. 6.
  247. ^ Heywood 2007, hlm. 74.
  248. ^ Watson 1985, hlm. 360.
  249. ^ Cole 1947, hlm. 268.
  250. ^ Hawkins-Dady 1996, hlm. 970.
  251. ^ Eccleshare 2002, hlm. 5.
  252. ^ Chappell 1966, hlm. 690.
  253. ^ Lax 1989, hlm. 7.
  254. ^ Parlemen Britania Raya (2009). "British Citizen by Act of Parliament: George Frideric Handel". Parliamentary Archives. parliament.uk. Diakses tanggal 10 August 2009. 
  255. ^ Stradling 1993, hlm. 166.
  256. ^ Recording Industry Association of America. "Top Selling Artists". riaa.com. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  257. ^ Else 2007, hlm. 65.
  258. ^ a b Foreman 2005, hlm. 371.
  259. ^ UNESCO. "United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland". World Heritage. whc.unesco.org. Diakses tanggal 8 September 2009. 
  260. ^ "English World Heritage Sites to get strongest ever protections" (PDF). Institute of Historic Building Conservation. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  261. ^ "Museum in London". BritishMuseum.org. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  262. ^ "250 Years of the British Museum". Time. 15 January 2009. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  263. ^ "British Library". Encyclopædia Britannica. britannica.com. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  264. ^ "The National Gallery". ArtInfo.com. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  265. ^ Youngs, Ian (31 October 2002). "The art of Turner protests". BBC News. Diakses tanggal 10 August 2009. 
  266. ^ "Wembley kick-off: Stadium is ready and England play first game in fortnight". Daily Mail. London. 3 March 2007. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  267. ^ a b "Sheffield FC: 150 years of history". FIFA. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  268. ^ "History of squash". WorldSquash2008.com. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  269. ^ "History of the Game". NRA-Rounders.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2007. 
  270. ^ "1966 World Cup Final". 3 January 2012. Diakses tanggal date=3 January 2012. 
  271. ^ "Premier League towers over world football, says Deloitte". sportbusiness.com. Diakses tanggal 8 January 2010. 
  272. ^ "UEFA ranking of European leagues". UEFA. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  273. ^ "UEFA Champions League Finals 1956–2008". RSSSF. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  274. ^ Underdown 2000, hlm. 6.
  275. ^ Cricinfo staff (26 August 2009). Ashes climax watched by a fraction of 2005 audience. Cricinfo. Diakses tanggal 9 September 2009. 
  276. ^ ICC Test and ODI Championships / Official Team Rankings. Cricinfo. Diakses tanggal 9 September 2009. 
  277. ^ A brief history of Yorkshire. Cricinfo. Diakses tanggal 9 September 2009. 
  278. ^ Fay, Stephen (21 June 1998). "Cricket: Flaw Lord's out of order". The Independent. London. Diakses tanggal 9 September 2009. 
  279. ^ "The History of British Motorsport and Motor Racing at Silverstone". Silverstone. Silverstone.co.uk. Diakses tanggal 31 October 2009. 
  280. ^ "England will host 2015 Rugby World Cup". BBC News. 28 July 2009. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  281. ^ "UK to host 2013 World Cup". Rugby Football League. 28 July 2009. Diakses tanggal 28 July 2009. 
  282. ^ Clarey, Christopher (5 July 2008). "Traditional Final: It's Nadal and Federer". The New York Times. nytimes.co.uk. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  283. ^ Kaufman & Macpherson 2005, hlm. 958.
  284. ^ "St. George – England's Patron Saint". Britannia.com. Diakses tanggal 1 February 2009. 
  285. ^ "National flowers". Number10.gov.uk. 13 January 2003. Diakses tanggal 8 August 2009. 
  286. ^ Smith, Jed (3 June 2005). "England's Rose – The Official History". Museum of Rugby, Twickenham. RugbyNetwork.net. Diakses tanggal 8 August 2009. 
  287. ^ "Jason Cowley loves the Commonwealth Games". New Statesman. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  288. ^ "The Great Saint George Revival". BBC News. 23 April 1998. Diakses tanggal 5 September 2009. 

Bibliografi

  • Ackroyd, Peter (2000). London: the biography. Chatto & Windus. ISBN 1-85619-716-6. 
  • Arlotto, Anthony (1971). Introduction to historical linguistics. Houghton Mifflin. ISBN 0-395-12615-0. 
  • Atkinson, T.D. (2008). English Architecture. Read Books. ISBN 978-1-4097-2581-7. 
  • Axford, Barrie (2002). Politics: an introduction. Routledge. ISBN 0-415-25181-8. 
  • Ball, Martin (1993). The Celtic Languages. Routledge. ISBN 0-415-01035-7. 
  • Bartlett, Robert (1999). England Under the Norman and Angevin Kings, 1075–1225. Oxford University Press. ISBN 0-19-925101-0. 
  • Bennett, James (2004). The Anglosphere Challenge. Rowman & Littlefield. ISBN 0-7425-3333-6. 
  • Brewer, Ebenezer (2006). Wordsworth Dictionary of Phrase and Fable. Wordsworth Editions. ISBN 1-84022-310-3. 
  • Briggs, Katharine (2004). A Dictionary of British Folk-tales in the English Language. Routledge. ISBN 0-203-39737-1. 
  • Chappell, William (1966). The Roxburghe Ballads. New York: AMS Press. OCLC 488599560. 
  • Clark, David M. (1973). Greater Manchester Votes: A Guide to the New Metropolitan Authorities. Stockport: Redrose. ISBN 978-0-9502932-0-2. 
  • Clemoes, Peter (2007). Anglo-Saxon England, Volume 12. Cambridge University Press. ISBN 0-521-03834-0. 
  • Cole, George (1947). The Life of William Cobbett. Home & Van Thal. ISBN 0-8492-2139-0. 
  • Colgrave, Bertram (1985). Two lives of Saint Cuthbert. Cambridge University Press. ISBN 0-521-31385-6. 
  • Colley, Linda (1992). Britons: Forging the Nation, 1701–1837. Yale University Press. ISBN 978-0-300-05737-9. 
  • Cox, Peter (1970). Demography. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-09612-6. 
  • Crouch, David (2006). Normans: The History of a Dynasty. Hambledon Continuum. ISBN 978-1-85285-595-6Z Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). 
  • Crofton, Ian (2007). The Kings and Queens of England. Quercus. ISBN 1-84724-065-8. 
  • Crystal, David (2004). The Stories of English. The Overlook Press. ISBN 1-58567-601-2. 
  • Downes, Kerry (2007). Christopher Wren. Oxford University Press. ISBN 0-19-921524-3. 
  • Eccleshare, Julia (2002). Beatrix Potter to Harry Potter. National Portrait Gallery. ISBN 1-85514-342-9. 
  • Else, David (2007). Inghilterra. EDT srl. ISBN 978-88-6040-136-6. 
  • Encyclopædia Britannica (2009). Encyclopædia Britannica. BiblioBazaar. ISBN 0-559-09589-9. 
  • Encyclopædia Britannica (2002). The New Encyclopædia Britannica. University of Michigan. ISBN 0-85229-787-4. 
  • Fafinski, Stefan (2007). English legal system. Pearson Education. ISBN 1-4058-2358-5. 
  • Foreman, Susan (2005). London: a musical gazetteer. Yale University Press. ISBN 0-300-10402-2. 
  • Foster, Damon (1988). A Blake dictionary. UPNE. ISBN 0-87451-436-3. 
  • Fowler, Kenneth (1967). The Age of Plantagenet and Valois: The Struggle for Supremacy, 1328–1498. Putnam. ISBN 0-236-30832-7. 
  • Gallagher, Michael (2006). The United Kingdom Today. London: Franklin Watts. ISBN 978-0-7496-6488-6. 
  • Gearon, Liam (2002). Education in the United Kingdom. David Fulton. ISBN 1-85346-715-4. 
  • Goldberg, Jeremy (1996). "Introduction". Dalam Mark Ormrod & P.G. Lindley. The Black Death in England. Stamford: Paul Watkins. ISBN 1-871615-56-9. 
  • Green, Tamara (2003). The Greek & Latin roots of English. Rowman & Littlefield. ISBN 0-7425-1466-8. 
  • Hawkins-Dady, Mark (1996). Reader's guide to literature in English. Taylor & Francis. ISBN 1-884964-20-6. 
  • Heywood, Andrew (2007). Political Ideologies: An Introduction. Palgrave Macmillan. ISBN 0-230-52179-7. 
  • Higham, NJ (2002). King Arthur: myth-making and history. Routledge. ISBN 0-415-21305-3. 
  • Kaufman, Will; Macpherson, Heidi (2005). Britain and the Americas: Culture, Politics, and History. ABC-CLIO. ISBN 1-85109-431-8. 
  • Kirby, D.P. (2000). The earliest English kings. Routledge. ISBN 0-415-24210-X. 
  • Keary, Charles Francis (1882). Outlines of primitive belief among the Indo-European races. C Scribner's Sons. ISBN 0-7905-4982-4. 
  • Koch, John (2006). Celtic Culture: A Historical Encyclopedia. ABC-CLIO. ISBN 1-85109-440-7. 
  • Lacy, Norris (1986). The Arthurian Encyclopedia. Garland Pub. ISBN 0-8240-8745-3. 
  • Lax, Roger (1989). The Great Song Thesaurus. Oxford University Press. ISBN 0-19-505408-3. 
  • Levine, Israel E. (1960). Conqueror of smallpox: Dr. Edward Jenner. Messner. ISBN 978-0-671-63888-7. 
  • Lowe, Roy (1971). The English school. Taylor & Francis. ISBN 0-7100-6882-4. 
  • Lyon, Bryce Dale (1960). A constitutional and legal history of medieval England. University of Michigan. ISBN 0-393-95132-4. 
  • Major, John (2004). History in Quotations. Cassell. ISBN 0-304-35387-6. 
  • Marden, Orison (2003). Home Lover's Library. Kessinger Publishing. ISBN 0-7661-5324-X. 
  • Massey, Gerald (2007). A Book of the Beginnings, Vol.1. Cosimo. ISBN 1-60206-829-1. 
  • McNeil, Robina; Nevell, Michael (2000). A Guide to the Industrial Archaeology of Greater Manchester. Association for Industrial Archaeology. ISBN 0-9528930-3-7. 
  • Kenny, Michael; English, Richard; Hayton, Richard (2008). Beyond the Constitution? Englishness in a post-devolved Britain. Institute for Public Policy Research. 
  • Norbrook, David (2000). Writing the English Republic: Poetry, Rhetoric and Politics, 1627–1660. Cambridge University Press. ISBN 0-521-78569-3. 
  • O'Hanlon, Ardal (2008). Global Airlines. Elsevier. ISBN 0-7506-6439-8. 
  • Oakes, Elizabeth H. (2002). A to Z of STS scientists. Facts on File Inc. ISBN 978-0-8160-4606-5. 
  • Office for National Statistics (2000). Britain 2001: The Official Handbook of the United Kingdom. London: Stationery Office Books. ISBN 978-0-11-621278-8. 
  • Oppenheimer, Stephen (2006). Origins of the British. Carroll & Graf. ISBN 0-7867-1890-0. 
  • Pevsner, Nikolaus (1942). An outline of European architecture. University of Michigan. ISBN 0-14-061613-6. 
  • Pollard, A.J. (2004). Imagining Robin Hood. Routledge. ISBN 0-415-22308-3. 
  • Rankov, Boris (1994). The Praetorian Guard. Osprey Publishing. ISBN 1-85532-361-3. 
  • Redcliffe-Maud, John; Wood, Bruce (1974). English Local Government Reformed. London: Oxford University Press. ISBN 0-19-885091-3. 
  • Reitan, Earl Aaron (2003). The Thatcher Revolution. Rowman & Littlefield. ISBN 0-7425-2203-2. 
  • Ripley, George (1869). The New American Cyclopædia. D. Appleton. 
  • Rogers, Pat (2001). The Oxford illustrated history of English literature. Oxford University Press. ISBN 0-19-285437-2. 
  • Room, Adrian (2006). Placenames of the World. McFarland. ISBN 0-7864-2248-3. 
  • Rowse, Alfred (1971). Elizabethan Renaissance. Scribner. ISBN 0-684-12682-6. 
  • Saunders, Paul (1982). Edward Jenner, the Cheltenham years, 1795–1823. University Press of New England. ISBN 978-0-87451-215-1. 
  • Scruton, Roger (1982). A dictionary of political thought. Macmillan. ISBN 0-333-33439-6. 
  • Singh, Udai (2009). Decentralized democratic governance in new millennium. Concept Publishing Company. ISBN 81-8069-540-9. 
  • Stradling, R.A. (1993). The English musical Renaissance, 1860–1940. Taylor & Francis. ISBN 0-415-03493-0. 
  • UK Parliament (2007). Department for Transport annual report 2007. Stationery Office. ISBN 978-0-10-170952-1. 
  • Underdown, David (2000). Start of Play: Cricket and Culture in 18th century England. Allen Lane. ISBN 0-7139-9330-8. 
  • Ward, Paul (2004). Britishness Since 1870. Routledge. ISBN 978-0-203-49472-1. 
  • Warner, Charles (1902). Library of the world's best literature, ancient and modern. International society. ISBN 1-60520-202-9. 
  • Watson, John (1985). English poetry of the Romantic period, 1789–1830. Longman. ISBN 0-582-49259-9. 
  • Webster, Frederick A.M. (1937). Our great public schools: their traditions, customs and games. London: Ward, Lock. OCLC 638146843. 
  • West, Anne (2003). Underachievement in schools. Routledge. ISBN 978-0-415-24132-8. 
  • White, Fred (2009). Physical Signs in Medicine and Surgery: An Atlas of Rare, Lost and Forgotten Physical Signs. Xlibris Corp. ISBN 978-1-4415-0829-4. 
  • White, Peter (2002). Public transport. Taylor & Francis. ISBN 0-415-25772-7. 
  • Wilson, David; Game, Chris (2002). Local Government in the United Kingdom (edisi ke-3rd). Basingstoke: Palgrave MacMillan. ISBN 978-0-333-94859-0. 
  • Withington, Robert (2008). English Pageantry; An Historical Outline. Read Books. ISBN 978-1-4086-8062-9. 
  • World Book (2007). The World Book Encyclopedia, Volume 6. University of Michigan. ISBN 0-7166-0102-8. 
  • Wright, Kevin J (2008). The Christian Travel Planner. Thomas Nelson Inc. ISBN 1-4016-0374-2. 
  • Young, Robert JC (2008). The Idea of English Ethnicity. Blackwell. ISBN 978-1-4051-0129-5. 
  • Ziegler, Philip (2003). The Black Death (edisi ke-New). Sutton: Sutton Publishing Ltd. ISBN 978-0-7509-3202-8. 

Pranala luar