Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia
Kecelakaan kereta api (atau disebut juga PLH (peristiwa luar biasa hebat)) adalah kejadian tabrakan antar kereta api, anjlok, terguling, atau terbakar. Non kecelakaan kereta api atau disebut juga PL adalah kejadian selain kecelakaan kereta api seperti gangguan sarana, prasarana, alam, ditabrak transportasi lain, dsb.
Daftar tahun kecelakaan
Sejumlah kecelakaan kereta api pernah terjadi, dengan jumlah korban meninggal maupun luka berat yang bervariasi. Penyebabnya pun beragam, mulai dari aspek kelalaian manusia, masalah tidak lengkapnya perlintasan kereta dengan palang pintu, hingga masalah perawatan kereta yang kurang baik hingga menyebabkan kecelakaan (seperti rem blong). Dalam pengidentifikasian penyebab kecelakaan Kereta Api, faktor kesalahan manusia (human error) selalu menjadi penyebab utama.
Berikut ini daftar kecelakaan kereta api di Indonesia.[1] Harus diingat, apabila Anda menambahkan kecelakaan baru, Anda wajib menyebut referensinya. Jika tidak, bagian tersebut akan dihapus.
1944
- Pada tanggal 25 Desember 1944, 200 orang tewas dan 250 orang terluka ketika kereta api kehilangan rem di lembah Anai, Padangpanjang, Sumatra Barat. Karena banyaknya korban dan sulitnya penguburan, maka dibuat kuburan massal dan sebuah Tugu Kecelakaan Kereta Api Padangpanjang.[2]
1945
- Pada tanggal 23 Maret 1945, terjadi kembali kejadian yang sama dan di tempat yang sama, yakni kereta api kehilangan rem di lembah Anai, Sumatra Barat.[3]
1981
- Pada tanggal 21 Januari 1981, kereta api Senja IV stasiun Purwokerto dan kereta api Maja yang berangkat dari stasiun Kroya bertabrakan di daerah Gunung Payung, dekat jembatan Sungai Serayu. Pasca tabrakan, komponen mesin dan sasis dari kedua lokomotif CC 201 33 dan 35 digunakan untuk menggantikan komponen CC 201 yang masih beroperasi karena kerusakannya teramat parah dan dinyatakan sudah tidak layak beroperasi lagi.[4]
1987
- 19 Oktober 1987, sekitar jam 06.45, KA 225 Lokal Rangkas bertabrakan dengan KA 220 Patas Merak yang sedang melaju (tabrakan head-to-head) di daerah Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kecelakaan ini terjadi akibat kesalahan manusia. Terjadi dikarenakan KA 225 yang direncanakan bersilang dengan KA 220 di Stasiun Kebayoran, diganti menjadi di Stasiun Sudimara. Masinis KA 225 salah mendengar semboyan sehingga KA 225 berangkat tanpa sepengetahuan PPKA Stasiun Sudimara. Peristiwa ini mengakibatkan 156 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka. Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Bintaro.[5]
1993
- 2 November 1993 sekitar jam 07.30 pagi terjadi peristiwa tabrakan antara Kereta Rel Listrik di daerah ratu Jaya Kota Depok, Peristiwa Kecelakaan Kereta Api Ratu Jaya 1993 adalah peristiwa tabrakan hebat dua kereta api yang merupakan kecelakaan terburuk ketiga dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia setelah terjadinya Tragedi Bintaro atau peristiwa kecelakaan kereta api di bintaro pada 19 Oktober 1987 dan kecelakaan Kereta api 146 Empu Jaya yang menabrak Kereta api 153 Gaya Baru Malam Selatan pada 25 Desember 2001. Kecelakaan ini mengakibatkan jatuhnya 20 korban meninggal dunia dan seratus orang mengalami luka-luka..[6]
1995
- Pada tanggal 25 Oktober 1995, kereta api Kahuripan yang digabung dengan kereta api Galuh anjlok di daerah Kadipaten, Tasikmalaya, tepatnya di daerah Trowek (sekarang sekitar stasiun Cirahayu). Kejadian ini mengakibatkan rangkaian kereta masuk jurang serta dua buah lokomotif, CC 201 05 dan CC 201 75R mengalami kerusakan parah dan harus menjalani perbaikan besar-besaran. Korban tewas dan luka-luka berada pada kereta yang masuk jurang.[7]
2000
- Pada tanggal 18 April 2000 sekitar pukul 03.58, Terjadi kecelakaan 3 kereta di petak antara Stasiun Kosambi-Stasiun Dawuan. Diantaranya adalah KA 2002 Bajasatwa yang dihela CC 201 25, KA 2246 yang dihela CC 201 102, dan KA kereta api 5 Argo Bromo Anggrek yang dihela CC 203 29. Berawal dari KA 2002 yang belum masuk Stasiun Kosambi, KA 2246 pun tidak diberi aspek aman Klari karena menunggu KA 2002 memasuki Stasiun Kosambi Karena Masinis dan asisten masinis KA 2246 tertidur. KA 2246 pun melanggar aspek merah dan terus melaju menuju Kosambi. PPKA Stasiun Klari berusaha memberi tahu PPKA Stasiun Kosambi dan PK jika KA 2246 melanggar sinyal. Karena jarak yang dekat, KA 2246 akhirnya menumbur ujung belakang KA 2002. Lokomotif KA 2246 terguling,sementara beberapa gerbong berisi Petikemas terguling menutupi sepur hilir. Dari arah timur, muncul KA kereta api 5 Argo Bromo Anggrek yang dihela CC203 29, dan langsung menumbur gerbong KA 2246 yang menutupi sepur hilir. Akibat dari kejadian ini yaitu 3 orang penumpang gelap KA 2002 tewas CC201 102 BD dan CC203 29 JNG rusak, BP-95801 JAKK dan K1-95808 JAKK rusak, 5 gerbong ternak rusak, 200 buah bantalan beton rusak, Serta satu rumah semi permanen roboh.[8]
2001
- 25 Desember 2001, sekitar jam 04.33, kereta api 146 Empu Jaya menabrak Kereta api 153 Gaya Baru Malam Selatan yang sedang menunggu bersilangan di sepur 3 emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes. Tabrakan tersebut terjadi dikarenakan KA 146 melanggar sinyal masuk stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda bahwa kereta harus berhenti). Peristiwa ini mengakibatkan 31 orang tewas dan 53 lainnya luka berat termasuk masinis dari KA 146.[9]
2002
- 10 Juni 2002, jam 11:37 WIB, rangkaian langsiran lokomotif BB 306 15 yang membawa 7 rangkaian gerbong semen (KKW) bertabrakan dengan rangkaian kereta api batu bara nomor KA-2807 lokomotif BB 204 10 yang membawa 8 gerbong batubara (KKBW) dan lokomotif pendorong BB 306 14. Tabrakan terjadi di perlintasan Koto Luar di kilometer 11+450 petak jalan Pauhlima – Indarung.[10]
- 9 Desember 2002, Jam 22:50 WIB, Kereta api Argo Dwipangga dengan relasi Solo balapan-Gambir anjok di di Desa Sarwagadung-Mirit, Prembun, Kebumen, Jawa Tengah. Dalam kecelakaan tersebut, lima penumpang kereta tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Penyebab kecelakaan adalah rel yang bergeser akibat tersundul truk boks yang melewati terowongan di bawah jalur kereta sesaat sebelum Argo Dwipangga lewat. ini merupakan kecelakaan kereta api pada saat Arus balik natal dan tahun baru terparah pada tahun 2002.[4]
2003
Pada tanggal:
- 3 Januari 2003, 04.45, kereta api Bima jurusan Surabaya - Gambir anjlok di km 312+8/9 emplasmen Stasiun Bumiayu, Wesel no. 13A Petak jalan antara Stasiun Kretek – Linggapura Lintas Kroya - Cirebon. Tidak ada korban jiwa.[11]
- 21 April 2003, 14.25, rangkaian kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) B19 anjlok di km 8+470, petak jalan antara Stasiun Tanjung Karang – Tarahan Desa Sumur Putri, Kecamatan Garuntang, Bandar Lampung. Tidak ada korban jiwa.[12]
- 14 Mei 2003, 12.40, rangkaian kereta api Sancaka jurusan Surabaya - Yogyakarta anjlok di km 204. Tidak ada korban jiwa.[13]
- 30 Mei 2003, 09.27, kereta api 122 Fajar Utama Semarang anjlok di km 156+0/3 emplasemen Stasiun Kadokangabus petak jalan antara Stasiun Cilegeh – Kadokangabus, Kabupaten Indramayu. Tidak ada korban jiwa.
- 30 Juli 2003, 00.35, rangkaian kereta api 1404 yang membawa bahan bakar minyak (BBM) Pertamina dengan total berat rangkaian 855 ton anjlok dan beberapa gerbong terguling. Tidak ada korban jiwa.[14]
- 1 Agustus2003, 09.40, kereta api 84 Kamandanu rute Jakarta Gambir - Semarang Tawang anjlok di km 52+600 s.d. 53+100 petak jalan antara Stasiun Lemahabang - Kedunggedeh Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Sebanyak 6 penumpang luka berat dan 12 penumpang luka ringan.[15]
- 27 Oktober 2003, 12.05, kereta api Argo Bromo Anggrek rute Surabaya Pasar Turi – Jakarta Gambir anjlok di km 38+420 petak jalan antara Stasiun Karangjati – Gubug, Kabupaten Grobogan.[16]
2005
- 19 Mei 2005, kereta api Fajar Utama Ekspres Lampung yang dihela lokomotif CC201 121R menabrak kereta api Babaranjang. 4 orang tewas, dan lokomotif CC201 121R diafkirkan.[17]
2006
Pada tanggal:
- 14 April 2006, Grobogan, 02.15 dini hari. Kereta api Kertajaya dengan masinis Nurhadi bertabrakan dengan kereta api Sembrani dengan masinis Muhadi. Sebanyak 14 orang tewas. Bermula dari KA Kertajaya yang masuk ke Stasiun Gubug dari arah Jakarta. Saat itu, Kertajaya masuk di Jalur 1. KA Gumarang kemudian masuk ke Stasiun Gubug di jalur 2. Setelah Gumarang melintas, seperti tidak sabar, KA Kertajaya beranjak keluar stasiun dan masuk ke jalur 2. Padahal, saat itu KA Kertajaya belum diberi aba-aba untuk jalan. Ketika KA Kertajaya masuk ke jalur 2 tiba-tiba KA Sembrani dengan masinis Muhadi datang dari arah Jakarta dengan kecepatan tinggi, dan tabrakan hebat pun tak dapat dihindari.[18]
- 18 April 2006, kereta rel listrik Pakuan jurusan Jakarta-Bogor menabrak Metromini S-64 jurusan Pasar Minggu-Cililitan. Lima orang meninggal di tempat, seorang meninggal di rumah sakit, sedangkan satu orang lainnya masih dalam kondisi kritis. Peristiwa itu terjadi saat Metromini hendak melewati perlintasan kereta api Duren Kalibata, Jakarta Selatan, di bawah fly over Kalibata sekitar pukul 3 sore. Menurut seorang saksi mata, kecelakaan itu terjadi sebab laju Metromini tertahan karena tepat di depannya ada angkutan lain yang sedang berhenti. Meski sopir sudah membunyikan klakson berkali-kali supaya angkutan lain maju, tapi tidak dihiraukan.[19]
- 1 November 2006, kereta eksekutif Parahyangan, rute Bandung Jakarta, anjlok di Kampung Babakan, Tanjung Pura, Karawang. Tidak ada korban.[20]
- 11 Desember 2006, kereta Mutiara Timur, rute Surabaya-Banyuwangi, anjlok di desa Randu Agung, Klakah, Lumajang. Tidak ada korban. Dua hari berikutnya, 13 Desember 2006, kereta eksekutif Sawunggalih, rute Kutoarjo-Jakarta, anjlok di Karangsari, Cilongok, Banyumas. Tidak ada korban.[21]
2007
Pada tanggal:
- 2 Januari 2007, kereta komuter 241 rute Jakarta-Bojong Gede anjlok di jalur 10 Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat. Tidak ada korban.[22]
- 16 Januari 2007, subuh, rangkaian kereta api Bengawan jurusan Solo-Tanahabang terputus di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Lima orang penumpang dilaporkan tewas, ratusan lainnya luka-luka akibat insiden ini. Dari jumlah korban tewas sebanyak 5 orang, tiga di antaranya berhasil diidentifikasi. KA Bengawan membawa 12 gerbong, gerbong 4 jatuh ke sungai, sedangkan gerbong 5 sampai dengan 12 miring di atas rel.[23]
- 29 Januari 2007, kereta ekonomi Bengawan, rute Solo-Jakarta, anjlok di Stasiun Bangoduwa, Klangenan, Cirebon. Tidak ada korban.[24]
- 31 Januari 2007, kereta bisnis Sancaka, rute Surabaya-Yogyakarta, anjlok di Nganjuk, Jawa Timur. Tidak ada korban.[25]
- 2 Februari 2007, 08.20 WIB, kereta api Sribilah (masinis M. Amin, 45 tahun) bertabrakan dengan kereta api barang lokomotif BB 30334 (masinis Asmawan, 40 tahun), di pintu lintasan keluar Stasiun Rantau Prapat, Sumatra Utara. Dugaan awal, penyebab terjadinya tabrakan karena petugas lalai memindahkan jalur rel keluar masuk kereta api. Tabrakan ini mengakibatkan 9 orang luka berat dan 26 luka ringan.[26]
- 25 Maret 2007, 10.00 WIB, Kereta api Rapih Dhoho jurusan Blitar-Surabaya menabrak truk gandeng bermuatan pupuk di desa Sumbergarum, kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, 1,5 km dari stasiun Garum. Di lokasi kecelakaan diketahui tidak memiliki pintu perlintasan kereta api. Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan ini tetapi mengakibatkan lumpuhnya lalu lintas kereta api di jalur setempat.[27]
- 26 Maret 2007, 15.27 WIB, kereta api Mutiara Timur dari Banyuwangi dengan tujuan Surabaya, menabrak tiga buah mobil dan satu sepeda motor. Pintu kereta api tidak tertutup dan sirene tidak berbunyi. Akibatnya tiga orang meninggal dunia dan lima orang lainnya luka-luka.[28]
- 7 April 2007, 03.10, kereta api Tawang Jaya jurusan Jakarta-Semarang anjlok di Surodadi, Kabupaten Tegal menyebabkan tewasnya seorang bayi 8 bulan, sementara 14 penumpang lainnya cedera.[29]
- 21 April 2007, 03.25, kereta api Serayu jurusan Senen-Kroya anjlok di Cilengkrang, Cibatu, Garut, Jawa Barat. Sebanyak tiga gerbong jatuh ke jurang sedalam 30 meter yang ada di pinggiran rel kereta. 40 orang terluka serta 6 orang lainnya luka berat.[30]
- 21 April 2007, 12.15, kereta api Argo Lawu jurusan Solo-Gambir anjlok di daerah Purwokerto. Tak ada korban yang jatuh.[31]
- 5 Agustus 2007, sebanyak 14 dari 20 gerbong kereta api bermuatan semen jurusan Indarung-Teluk Bayur terguling di kawasan Kampung Juar, Padang, Sumatra Barat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang belum diketahui penyebabnya itu.[32]
- 12 Agustus 2007, kereta api Gumarang jurusan Surabaya-Jakarta di dusun Kramat, desa Mangunsari kecamatan Tegowanu kabupaten Grobogan. Belasan orang mengalami luka-luka. Kecelakaan diduga disebabkan oleh aksi sabotase yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Dugaan ini dikuatkan dengan adanya salah satu ruas rel yang dipotong dengan gergaji sepanjang lima meter dan baut penguncinya dilepas. Namun rel tersebut tidak diambil, tetapi tetap dibiarkan di tempatnya.[33]
- 17 Agustus 2007, 16.05; sebuah kereta barang membawa 20 gerbang peti kemas dari Surabaya menuju Jakarta anjlok di stasiun pelabuhan, Batang, Jawa Tengah.[34]
2008
- Pada tanggal 4 Juli 2008, dua kereta api bertabrakan di jalur dua Stasiun Sengon, Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur. Tabrakan terjadi akibat lokomotif BB301 21 tanpa gerbong yang turun dari arah Malang remnya tak berfungsi. Akibatnya, lokomotif yang dijalankan masinis Harianto, warga Bangil, tidak dapat berhenti di jalur 2 Stasiun Sengon. Pada saat bersamaan datang rangkaian kereta api BBM yang ditarik lokomotif CC 203 27 dari arah Bangil yang dijalankan masinis Katnadi warga Malang, masuk juga di jalur 2. Akibatnya, tabrakan tidak bisa terhindarkan. Akibat tabrakan adu depan itu, kedua lokomotif mengalami kerusakan cukup serius. Kedua muka lokomotif ringsek, termasuk rangkaian gerbong BBM. Karena posisi tabrakan tepat di atas persilangan jalur, mengakibatkan seluruh perjalanan kereta api Surabaya-Malang lewat Bangil, atau sebaliknya menjadi tertunda.[35]
2009
Pada tanggal:
- 23 Januari 2009, kereta api peti kemas Antaboga sedang berhenti di sepur satu Stasiun Kapas Bojonegoro. Dari timur datang kereta api Rajawali dengan kecepatan tinggi. Petugas PPKA Stasiun Kapas tidak memindahkan wesel ke jalur dua yang masih kosong. Tabrakan tidak mampu dihindari lagi. Dari kejadian tercatat bahwa masinis kereta api peti kemas Antaboga dan asistennya tewas terjepit dalam kondisi lokomotif yang ringsek.[36]
- 5 Juni 2009, KRL menabrak sesama KRL di dekat Stasiun Manggarai. Perjalanan terhambat karena arus listrik dipadamkan sementara hingga situasi kembali pulih.[37]
- 4 September 2009, lokomotif CC201 44 yang menarik kereta api Penataran terguling setelah menabrak seekor kerbau milik penggembala Rasim, di Singosari, Malang. Masinis tewas, sedangkan 5 penumpang luka ringan dan 1 penumpang luka parah. Akibatnya PT KA Daop VIII Surabaya menuntut Rasim sebagai tersangka, serta rugi 10 miliar atas kejadian tersebut.[38]
2010
- 29 Juni 2010 kereta api Logawa anjlok dan terguling di dusun Petung, Pajaran, Saradan, Madiun, sekitar 1 kilometer dari perbatasan Madiun-Nganjuk. Enam penumpang tewas terjepit gerbong. Diduga kereta terguling karena kecepatannya tinggi saat masuk jalur belok..[39]
- 2 Oktober 2010, terjadi tabrakan antara kereta api Argo Bromo Anggrek menabrak kereta Senja Utama Semarang yang saat itu sedang menunggu di stasiun Petarukan. KA Senja Utama Semarang menunggu di jalur 3 untuk disusul KA Argo Bromo Anggrek. Tetapi KA Argo Bromo Anggrek dari arah Jakarta memasuki jalur yang salah. Kereta tersebut masuk di jalur 3 yang sudah terisi KA Senja Utama Semarang. Akibatnya kereta itu menabrak kereta Senja Utama Semarang dari belakang, dan 4 gerbong paling belakang dari KA Senja Utama Semarang rusak berat.[40]
- 9 November 2010, KA 60 Cirebon Ekspres relasi Gambir-Cirebon, anjlok di Stasiun Telagasari Kab. Indramayu. Tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut, tetapi Jadwal perjalanan KA yang melewati jaur Utara Jawa mengalami Keterlambatan.
- 28 November 2010, KA 1 Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya Pasarturi - Jakarta Gambir dengan nomor lokomotif CC203 21 menabrak truk bernomor polisi S 8584 C di Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tiga korban yang tewas adalah penumpang truk, Sunaji (35), Mulyadi (35) dan Sutrsino (32) sopir truk, semuanya warga Desa Cendoro, Palang, Tuban, Jawa Timur. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09.00. Saat itu truk bermuatan batu kumbung melaju dari arah timur (Surabaya). Sesampainya di TKP truk belok kiri menuju lintasan rel kereta api.[41]
2011
- Pada tanggal 28 Januari 2011, terjadi tabrakan Langen antara kereta api Mutiara Selatan tujuan Bandung dengan kereta api Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo yang saat itu sedang menunggu bersilang dengan KA Mutiara Selatan di Stasiun Langen. Tetapi KA Mutiara Selatan melanggar sinyal dan langsung masuk ke jalur 3. Tabrakan pun tak terhindarkan, kedua lokomotif, CC201 62 dan CC203 11 rusak di bagian depan.[42]
2012
Pada tanggal:
- Februari 2012 Tabrakan antara Kereta Api Babaranjang tujuan Tanjung Enim dan kereta api batu bara Stasiun Kertapati tujuan Stasiun Sukacinta. 4 orang tewas di tempat, 2 lokomotif, yaitu CC202 16 (CC202 90 01) dan CC201 83R (CC201 89 11) ringsek dan terbakar. Akibat kecelakaan ini menyebabkan empat korban tewas seketika karena terjepit dan musibah ini mengakibatkan PT KAI kehilangan kedua lokomotif tersebut karena afkir.[43]
- 4 Oktober 2012 KA Commuter Line 435 tujuan Jakarta Kota anjlok di Stasiun Cilebut, peron stasiun rusak karena tertabrak gerbong 3. Akibat kejadian ini jadwal perjalanan Commuter Line hanya sampai Stasiun Bojong Gede dan Stasiun Bogor ditutup karena kereta tidak bisa lewat.[44]
2013
- Pada tanggal 9 Desember 2013, kereta api rel listrik (KRL) Commuter Line menabrak sebuah truk tangki Pertamina yang membawa bahan bakar jenis premium sebanyak 24.000 liter di perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro pada Senin pagi. Kecelakaan ini terjadi diduga karena palang pintu tidak berfungsi. KRL Commuter Line jurusan Serpong–Tanah Abang bernomor 1131 berangkat dari Serpong sekitar pukul 11.01, namun sedikit terlambat karena ada perbaikan AC. Setelah itu berangkat menuju Pondok Ranji. Disitulah kesalahan mulai terjadi. Truk tangki melewati perlintasan, tak jauh KRL datang. Petugas langsung mengibarkan bendera merah. KRL tak bisa rem mendadak dan akhirnya pukul 11.25 terjadilah tabrakan. Sekitar pukul 11.30 barulah tiga kali terjadi ledakan.[45]
2014
- Tanggal 3 Januari 2014 pukul 14.05, KA 7118 Pangrango relasi Bogor Paledang - Sukabumi anjlok di Jembatan Pamoyanan Cicurug, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dikarenakan adanya rel patah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 1 kereta makan yang berada di rangkaian terakhir KA nyaris terguling akibat menginjak rel yang patah. Akhirnya kereta makan tersebut dilepaskan dan ditinggalkan dari rangkaian lalu kereta kembali berjalan tanpa aliran listrik & fasilitas restorasi. Perbaikan rel telah selesai dilakukan pada pukul 21.25, dengan memperbaiki bantalan yang patah dan esoknya KA bisa kembali melintas dengan normal.[46]
- Pada 23 Januari 2014, kereta api Senja Utama Solo menabrak pelajar SMA Negeri 1 Gamping di perlintasan sebidang Gamping, Sleman, tepatnya di Desa Banyuraden. Diceritakan bahwa ketika palang pintu menutup, kereta api Prambanan Ekspres lewat. Namun baru setelah palang terbuka, tiba-tiba KA Senja Utama meluncur dari arah barat.[47] Diketahui, terjadi error pada palangnya yang otomatis.[48] Akibatnya empat orang tewas yakni Gitri Yudha Widada (17), warga Balecatur Sleman, Latifah Sylfia Erpriliani (16) warga Godean, Sleman, keduanya siswa SMAN 1 Gamping, serta Sumardi (57) warga Kanoman Gamping dan Suparwanto (41).[49]
- Pada hari Senin, 10 Februari 2014 dua gerbong KA Siliwangi yang menempuh perjalanan dari Cianjur menuju Sukabumi anjlok sekitar pukul 13.30 WIB di dekat terowongan Lampegan, Cianjur tepatnya di petak Stasiun Lampegan - Stasiun Cireunghas. Badan salah satu gerbong sempat membentur terowongan Lampegan saat tergelincir, namun tidak sampai merusak konstruksi terowongan.[50]
- Pada tanggal 8 Maret 2014, bus pariwisata PO Haryanto nopol B 7036 PGA yang mengangkut rombongan anak-anak yang melakukan kegiatan pemberian santunan ditabrak kereta api Menoreh saat melewati perlintasan liar di antara Stasiun Cikarang dan Stasiun Tambun. Akibatnya, lokomotif rusak, lampu-lampunya pecah berantakan. Akan tetapi, sang sopir bus berhasil kabur dan kernetnya diamankan.[51]
- Pada hari Jumat, tanggal 4 April 2014, KA Malabar terguling di sekitar daerah Tasikmalaya, Jawa Barat antara petak Stasiun Ciawi-Cirahayu di km 244. Hingga saat ini, empat korban dilaporkan tewas, dua korban lainnya masih terjepit di antara kereta yang terguling. KA Malabar ini terguling akibat adanya tanah longsor. Dikabarkan kereta api ini terguling ke jurang. Korban-korban KA maut tersebut dibawa ke Puskesmas Ciawi. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.[52]
- Pada tanggal 4 Mei 2014, Kereta api Bogowonto beserta gerbong pembangkit (P 0 08 01) yang menarik CC206 terguling setelah menabrak truk kontainer di Cirebon, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa, namun masinis dan beberapa penumpang terluka. Kejadian ini menyebabkan jadwal kereta terhambat dan evakuasi berjalan sulit karena bobot CC206 yang berat.[53]
2015
- Pada tanggal 23 Mei 2015, pukul 18.50 WIB, kereta api Bangunkarta tujuan Stasiun Surabaya Gubeng menyenggol KA 2502 pengangkut pipa besar di Stasiun Waruduwur, Daerah Operasi III Cirebon, hingga anjlok satu gerbong pembangkit, dua gerbong penumpang eksekutif, dan lokomotif dengan nomor CC206 13 23 milik Dipo Lokomotif Purwokerto. Anjlokan terjadi di wesel, kemudian lokomotifnya memalang sehingga mengenai kereta api barang KA 2502 Pipa Gas yang sedang berhenti di jalur 4 lantaran gerbong paling belakang belum melewati batas ruas bebas. Pada saat yang sama, kereta api semen sedang singgah di jalur 1. Salah seorang petugas pengawal kereta api barang KA 2502 yang membawa pipa mengalami luka yang serius pada kakinya yang patah sehingga dirawat di Rumah Sakit Ciremai, Cirebon. Semenatara itu, satu lagi sudah pulang.[54]
- Pada hari Rabu, tanggal 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. 42 orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.[55][56] Kejadian ini mengakibatkan sang masinis KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.[57]
- Pada hari Minggu, 6 Desember 2015, terjadi kecelakaan yang melibatkan KRL 1528/JR 205 dengan MetroMini nopol B 7760 FD di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dekat stasiun Angke, dikarenakan MetroMini menerobos perlintasan sebidang. Untuk sementara tiga belas orang penumpang MetroMini tewas dalam kejadian tersebut, namun tiada korban jiwa dari penumpang Commuter Line, begitu menurut Eva Chairunnisa, corporate communication PT KCJ. Lalu lintas yang melewati perlintasan sebidang kemudian dialihkan melalui fly over yang terletak di atas perlintasan sebidang ini.[58] Namun, korban tewas kecelakaan ini bertambah menjadi 18 orang.[59]
2016
- Pada hari Kamis, tanggal 19 Mei 2016 pada pukul 04.23 terjadi kecelakaan Kereta api Senja Utama Solo menabrak mobil Toyota Avanza dan bus Trans Jakarta di PJL Gunung Sahari. Diduga kecelakaan ini terjadi karena petugas PJL Gunung Sahari terlambat menutup palang pintu perlintasan kereta api.[60]
- Kecelakaan yang melibatkan KA Pasundan oleh truk bermuatan pasir yang mogok di perlintasan nomor 450 km 469+7/8 Desa Kubangkangkung, Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap pada 11 Januari 2016 lalu mengakibatkan PT KAI mengalami kerugian hingga Rp 112 juta. Akibat peristiwa ini lokomotif CC 2039816 dan 1 kereta rangkaian KA Pasundan mengalami kerusakan.
2017
- Pada hari Minggu, 23 April 2017 pukul 05.00 terjadi kecelakaan KA 90 menabrak mobil di Perlintasan Jemursari, 3 orang tewas dan dirawat di RSU Dr. Soetomo dan RS Bhayangkara Polda Jatim.
- Pada tanggal 20 Mei 2017, pukul 10.30 WIB, kereta api Argo Bromo Anggrek (KA 1) tujuan Stasiun Gambir menabrak Minibus Toyota Avanza di perlintasan tak berpalang, 500 meter dari Stasiun Sedadi. Bagian luar depan lokomotif dengan nomor CC206 13 92 milik Dipo Lokomotif Yogyakarta terbakar akibat kebakaran Minibus yang ditabraknya, dan Minibus terseret hingga Stasiun Sedadi. 4 orang di Minibus tewas, sementara perjalanan Argo Anggrek terhambat karena menunggu lokomotif penolong (CC 206 13 66 SMC) datang dari Dipo Lokomotif Semarang Poncol.[6]
- Pada tanggal 21 Mei 2017, pukul 21.52 WIB, KA 3 Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir menabrak mobil bak terbuka bernomor polisi K 1804 MN di perlintasan wilayah kecamatan Randublatung, Blora. Lokomotif CC 206 13 69 milik Dipo Lokomotif Yogyakarta pun mengalami kerusakan di bagian depan, dan mobil bak terbuka tersebut ringsek ditempat. Tidak ada korban jiwa, namun pengemudi mobil tersebut kabur, serta kereta api melanjutkan perjalanan 2 menit kemudian hingga Stasiun Semarang Tawang guna penggantian lokomotif oleh CC 201 83 24 (CC 201 62) Dipo Induk Purwokerto.[7]
- Pada tanggal 31 Agustus 2017 Sebuah Mobil menabrak Kereta api Bogowonto di Stasiun Cakung, tetapi belum ada nomor polisinya, kemungkinan besar ada korban.
2018
- Pada tanggal 6 April 2018, KA Sancaka dengan nomor KA 86 anjlok akibat ditabrak oleh truk trailer pembawa beton di km 215+8 lintas Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Akibat kecelakaan ini masinis KA 86 meninggal dunia, asisten masinis koma. Kerusakan dalam kecelakaan ini membuat Lokomotif CC201 dengan seri CC201 83 49 milik Dipo Induk Sidotopo afkir, 3 Kereta kelas Eksekutif dan 1 Kereta Pembangkit anjlok dan rusak. [61]
2019
- Pada tanggal 10 Maret 2019, Tokyu 8512F yang bertugas sebagai KRL 1721/1722 rute Jatinegara-Kampung Bandan-Bogor anjlok di petak Cilebut-Bogor di wilayah Kebon Pedes, Bogor dan menyebabkan kereta MC2 (8612) anjlok dan menabrak tiang LAA hingga penyok di bagian depan kanan. Yang menyebabkan 4 gerbong yang mengalami kecelakaan afkir dan setengahnya yang selamat dihibahkan KRL Tokyu 8510F, akibatnya listrik harus dimatikan hingga evakuasi selesai kecuali wilayah Tangerang, Banten.
- Pada tanggal 4 Juni 2019 atau sebelum Idul Fitri 1440H, KA 215 Serayu anjlok di km. 193 petak Lebak Jero-Nagreg. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kereta terlambat hingga berjam jam bahkan harus memutar via Cirebon bahkan sampai tertahan walaupun sudah terlanjur dilewati
Statistik
Dalam kurun waktu dari bulan Januari hingga Juli 2014 telah terjadi 7 kecelakaan kereta api di Indonesia.
Kecelakaan Kereta Api 2004-2014 | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jenis kecelakaan | 1987 | 1993 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 |
Antarkereta api | 7 | 1 | 9 | 5 | |||||||||
Kereta dan kendaraan lain | 31 | 0 | 10 | 22 | 11 | ||||||||
Anjlok dan terguling | 90 | 0 | 99 | 52 | |||||||||
Kereta terkena longsor | 4 | 0 | 3 | 7 | 2 | ||||||||
Lain-lain (kriminal) | 289 | 0 | 294 | 297 | |||||||||
Sumber: Koran Tempo 1 Februari 2007 |
Lihat pula
- Tragedi Bintaro
- Kecelakaan kereta api Logawa 2010
- Kecelakaan kereta api Bintaro 2013
- Kecelakaan kereta api di Solo 2010
- Kecelakaan kereta api Bangunkarta 2015
- Kecelakaan kereta api Sancaka 2018
- Kecelakaan Kereta Api Malabar 2014
- Tabrakan kereta api Petarukan 2010
- Tabrakan kereta api Juanda 2015
- Tabrakan kereta api Banjar 2011
- Kecelakaan kereta api Bogor 2019
Referensi
- ^ Daftar Kecelakaan Kereta Api di Indonesia articles.portal-tol.net
- ^ Info Sumbar: Monumen Sejarah Kecelakaan Kereta Api di Padang Panjang
- ^ Info Sumbar: Monumen Sejarah Kecelakaan Kereta Api di Padang Panjang
- ^ Salah satu arsip mengenai kecelakaan kereta api Senja IV vs. Senja Maja di Kebasen
- ^ Slamet Suradio, Masinis KA dalam Tragedi Bintaro 1987 m.jpnn.com
- ^ Lima Kecelakaan Maut di Rel Jabodetabek news.liputan6.com
- ^ Saksi Bisu Dua Lokomotif Tragedi Cirahayu
- ^ [1] facebook.com
- ^ Tabrakan Kereta di Brebes Tidak Menghambat Perjalanan Kereta Lainnya tempo.co.id
- ^ Tragedi 10 Juni 2002 kriztpopo.heck.in
- ^ Dephub: Lembaran Temuan Data dan Informasi Lapangan: Kecelakaan Rangkaian Kereta Bima, tanggal 03 Januari 2003, lokasi di Wesel nomor 13A Km 313+8/9 Emplasmen Stasiun Bumiayu Antara Stasiun Kretek - Linggapura
- ^ Ibid. Kecelakaan KA Babaranjang di km 8+470, petak antara Tanjung Karang-Tarahan
- ^ Ibid. Kecelakaan KA Sancaka di km 204
- ^ Ibid. Kecelakaan KA Ketel 1404
- ^ Ibid. Laporan Kecelakaan KA Kamandanu 84
- ^ Ibid. Laporan Kecelakaan KA Argo Bromo Anggrek 1
- ^ Ibid. Kecelakaan KA FU Ekspres Lampung
- ^ Ibid. Kecelakaan KA Kertajaya
- ^ Liputan6.com: KRL Pakuan Menghajar MetroMini, Delapan Tewas
- ^ AntaraNews: Parahyangan Terbalik di Karawang, Empat Gerbong Keluar Rel
- ^ SuaraMerdeka.com: Sudah 7 KA yang Anjlok
- ^ AntaraNews: KRL Bojonggede Jakarta Anjlok di Stasiun Kota
- ^ Dephub. Laporan Kecelakaan KA Bengawan 2007
- ^ Detikcom: Kronologi Anjloknya KA Bengawan
- ^ SuaraMerdeka.com: KA Sancaka Anjlok di Nganjuk
- ^ AntaraNews: Dua dari Tiga Kecelakaan KA di Sumut Akibat Sabotase
- ^ Kereta Seruduk Truk di Blitar news.detik.com
- ^ Detikcom: KA Tabrak 3 Mobil di Surabaya, 3 Orang Tewas
- ^ AntaraNews: KA Tawang Jaya Jakarta-Semarang Anjlok di Suradadi
- ^ AntaraNews: KA Serayu Terguling Karena Hujan
- ^ KA Argolawu Anjlok di Banyumas antaranews.com
- ^ Liputan6: Kereta Semen yang Anjlok Mulai Dievakuasi
- ^ AntaraNews: Rel Dipotong, KA Gumarang Anjlok di Purwodadi
- ^ Kereta Barang Dievakuasi, Jalur Normal Pukul 22.00 WIB news.detik.com
- ^ Dua Kereta Api Bertabrakan di Pasuruan m.liputan6.com
- ^ Kompas.com: KA Rajawali Tabrak KA Antaboga
- ^ Solopos: KRL Tabrak KRL di Manggarai
- ^ Tabrak Kerbau, PT Kereta Api Rugi 10 Miliar
- ^ Korban Luka KA Logawa Dilarikan ke Madiun nasional.news.viva.co.id
- ^ Tabrakan Kereta Api di Pemalang Jadi Berita Dunia tribunnews.com
- ^ Argo Bromo Anggrek Tabrak Truk antaranews.com
- ^ Tabrakan Kereta Diduga Akibat Kelalaian Manusia suarapembaruan.com
- ^ Penyebab Tabrakan KA 4 Tewas di Sumsel Masih Diselidiki news.okezone.com
- ^ KRL Anjlok, PT KAI Bisa Kena Denda Rp 500 Juta tribunnews.com
- ^ Majalah KA Edisi Januari 2014
- ^ Radar Sukabumi: Gerbong KA Pangrango Anjlok
- ^ Kecelakaan Maut Kereta, 4 Orang Tewas
- ^ Harian Jogja: Kecelakaan Kereta: Terjadi Error Pada Sistem Palang Pintu Perlintasan
- ^ KR Jogja: Palang Misterius Menjemput Maut
- ^ Republika: Kereta Api Siliwangi Anjlok di Lampegan
- ^ Sumber: Tribunnews. 8 Maret 2014. Diakses tanggal 2 Juli 2015.
- ^ Majalah KA Edisi Mei 2014: KA Malabar Terperosok Longsor
- ^ Majalah KA Edisi Juni 2014: Lagi-lagi CC206 Jungkel
- ^ Majalah KA Edisi Juni 2015
- ^ MetroTVNews.com: KRL Tabrak KRL di Stasiun Juanda, Korban Berjatuhan
- ^ Tempo: Ini 42 Korban Luka Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda
- ^ MetroTVNews.com: Humas KCJ: Masinis Gustian Luka Parah
- ^ MetroTVNews:
- ^ Kompas: Korban Tewas Akibat Tabrakan Metromini dan KRL Jadi 18 Orang
- ^ [2]
- ^ [3]